Q.S. an-Nisa/4: 59
Isi kandungan ayat tersebut adalah menaati perintah Allah, Rasul, dan pemimpin
Sebagai orang yang beriman, kita wajib meyakini bahwa Allah Swt. telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada para Nabi dan Rasul, di dalam QS. al Isra’/17 : 55 di atas
dijelaskan bahwa Allah SWT menurunkan Kitab Zabur kepada Nabi Daud ‘Alaihi as-
Salam .
Di era modern ini dibutuhkan manusia yang bukan saja kompeten dibidangnya, tetapi
juga kekuatan meredam emosi dan menahan diri dari tingkah laku yang tidak patut
dilakukan. Seseorang mendapatkan predikat syaja’ah, jika mengendalikan nafsu, agar
tidak berbuat semaunya.
Bapak Shalihin meninggal dunia setelah menderita sakit ginjal cukup lama. putranya
kemudian meminta tolong kepada seorang Ustadz untuk mengurus jenazah ayahnya
tersebut. Setelah dimandikan dan dikafani, kemudian jenazah dishalatkan dengan
ketentuan Posisi berdiri imam berada sejajar dengan kepala jenazah.
Ada beberapa adab atau etika dakwah yang harus diperhatikan, di bawah ini adab atau
etika yang tidak termasuk pada ayat di atas adalah ... .
A. Dakwah harus dilakukan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas, dan sikap
yang bijaksana.
B. Dakwah harus dilaksanakan dengan mauidzatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu
cara-cara persuasif (damai dan menenteramkan, tanpa kekerasan) dan edukatif .
C. Dakwah harus dilakukan dengan memberi teladan yang baik (uswatun hasanah).
D. Dakwah harus dilaksanakan dengan mujadalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang
berjalan secara dinamis dan santun dengan menghargai pendapat orang lain.
Pada masa pemerintahan khalifah Walid bin Abd. Malik, tercatat peristiwa yang
spektakuler yang menandai perluasan Islam ke Eropa yang terjadi pada tahun 711 M,
peristiwa itu adalah mendaratnya pasukan Islam di Gibraltar.
Surah al-Baqarah ayat 83 :
Ayat tersebut mengandung perintah supaya kita melaksanakan salat dan zakat
َو ِاْذ َقاَل ُلْقٰم ُن اِل ْبِنٖه َو ُهَو َيِع ُظٗه ٰي ُبَنَّي اَل ُتْش ِرْك ِباِهّٰللۗ ِاَّن الِّش ْر َك َلُظْلٌم َع ِظ ْيٌم َوَو َّصْيَنا اِاْل ْنَس اَن ِبَو اِلَد ْيِۚه َح َم َلْتُه ُاُّم ٗه َو ْهًنا َع ٰل ى
َو ْهٍن َّوِفَص اُلٗه ِفْي َعاَم ْيِن َاِن اْشُك ْر ِلْي َو ِلَو اِلَد ْيَۗك ِاَلَّي اْلَم ِص ْيُر
Contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada Qada dan Qadar, antara lain Bersyukur
apabila memperoleh rezeki apa pun bentuknya dan senantiasa bersabar apabila
mendapatkan ujian atau musibah.
Di antara fungsi beriman pada Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari adalah
melatih kesabaran. Seorang yang beriman kepada Qada dan Qadar akan tetap tabah,
sabar, dan tidak mengenal putus asa pada saat mengalami kegagalan karena menyadari
bahwa semua kejadian sudah ditetapkan oleh Allah. Akan tetapi, bagi orang yang tidak
beriman kepada takdir, kegagalan mengakibatkan stres, putus asa, dan kegoncangan jiwa.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt :
Ahli waris yang memperoleh kadar pembagian harta warisan telah diatur oleh Allah Swt
di dalam Al-Qur’an, ada yang mendapatkan 1/8, 1/6, ¼, ½ , ¾, dan ada pula yang
mendapatkan sisa dari harta warisan. Adapun ahli waris yang mendapat bagian sebanyak
½ dari harta warisan adalah Suami jika istri yang meninggal tidak mempunyai anak
Ahli waris ‘asabah bil ghair ada empat (4), semuanya dari kelompok wanita. Dinamakan
‘ashabah bil ghair adalah karena hak ‘asabah keempat wanita itu bukanlah karena
kedekatan kekerabatan mereka dengan pewaris, tetapi karena adanya ‘asabah lain
(‘asabah bin nafsih). Adapun ahli waris yang termasuk asabah bil ghair diantaranya
adalah Anak perempuan bisa menjadi ‘asabah bila bersama dengan saudara laki-lakinya
Dimulai pada masa Khalifah Al- Manshur dan Al-Makmun yang bergantian memimpin
dinasti Abbasiyah, mereka merintis usaha penerjemahan karya-karya cendekiawan
Yunani ke dalam Bahasa Arab. Upaya ini diteruskan oleh khalifah-khalifah yang
meneruskan kepemimpinan dinasti Abbasiyah, terutama yang paling menonjol adalah
Khalifah Harun al-Rasyid. Upaya penerjemahan yang dilakukan dinasti Abbasiyah secara
garis besar terbagi menjadi 3 (tiga) fase: diantanya :
Fase pertama, pada masa al-Mansur hingga Harun al-Rasyid. Pada fase ini yang banyak
diterjemahkan adalah karya-karya bidang astronomi dan logika.
Fase kedua berlangsung mulai masa al-Ma’mun hingga tahun 300 H. Buku-buku yang
banyak diterjemahkan adalah buku dalam bidang filsafat dan kedokteran.
Fase ketiga, setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan kertas. Karya-karya
yang diterjemahkan mulai meluas dalam semua bidang keilmuan.
Hadits di atas mengandung maksud bahwa kemunduran Peradan Islam disebabkan oleh
Akibat jauhnya umat Islam dari al-Qur’an dan as-Sunah
PELAJARILAH BAG 2
Contoh perilaku yang mencerminkan ayat tersebut adalah Tidak melakukan tindakan
kekerasan dan pembunuhan.
Arti Ayat:
Periode modern merupakan zaman kebangkitan Islam, hal ini tidak terlepas dari
peranan pemikiran tokoh pembaharuan Islam yang memberikan pandangan kepada
umat untuk terlepas dari belenggu kolonialisme serta terbuka terhadap kemajuan
IPTEK.
Perilaku yang mencerminkan pemikiran Islam modern adalah Syariat harus diartikan
sesuai dengan perkembangan modern.
Salah satu tokoh kebangkitan Islam pada periode Modern Muhammad Abduh yang
lahir di Mesir Hilir pada tahun 1905. Salah satu pemikiran beliau adalah Islam adalah
ajaran rasional yang sejalan dengan akal. Dengan akal, maka ilmu pengetahuan
menjadi maju.
QS. al-Anfal/8 : 72
Ketika Allah swt berkehendak untuk memberikan rahmat kepada seseorang, tidak ada
satu pun makhluk yang dapat menghalanginya. Hal ini karena Allah swt memiliki
sifat Al-matin.
Al-Quran dan Hadits merupakan sumber hukum bagi umat Islam dimanapun berada.
Makna dari sumber hukum antara lain adalah :
A. Sesuatu yang dijadikan landasan penetapan hukum
B. Sesuatu yang dijadikan dasar pengambilan hukum
C. Sebagai sandaran dalam mengeluarkan hukum
D. Sebagai rujukan untuk menetapkan hukum
Menurut hukum islam perbuatan zina itu dibagi menjadi dua katagori, yaitu zina
muhshan dan ghair muhshan. Orang yang melakuaknnya wajib dikenakan hukuman.
Adapun hukuman bagi pezina muhshan adalah dihukum rajam, sedangkan gair
muhshan didera (cambuk) 100 kali
Dengan meyakini adanya malaikat, walaupun pancaindra manusia tidak mampu
menangkap wujudnya, bagi seseorang yang mengimaninya akan menimbulkan
berbagai faedah, salah satu hikmah dari beriman kepada malaikat-malaikat Allah swt
adalah menumbuhkan perilaku istiqamah dalam menjalankan syariat.
Umat Islam harus membiasakan diri berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Kejujuran adalah nilai utama dalam membentuk kepribadian. Perilaku jujur
merupakan sifat terpuji yang akan mendatangkan banyak manfaat bagi diri sendiri dan
masyarakat. Contoh perilaku yang mencerminkan kejujuran adalah mengembalikan
barang yang ia temukan kepada pemiliknya.
Salah satu amalan dalam rangkaian Ibadah Haji adalah berlari-lari dari bukit safa ke
marwah (sa’i) sebagaimana pernah dilakukan oleh Ibunda Nabi Ismail as yaitu Siti
hajar dalam mencari air.
Hikmah yang bisa dipetik dari pelaksanaan sa’i berdasarkan deskripsi di atas adalah
Menumbuhkan kesadaran, usaha yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil
Terciptanya kota Madinah yang kondusif, munculnya rasa memiliki terhadap kota
Madinah, serta loyalitas penduduknya terhadap pemimpin merupakan keberhasilan
Rasulullah dalam berdakwah. Hal tersebut tidak lepas dari strategi Rasulullah
membangun komitmen dengan semua kalangan. Komitmen bersama penduduk
Madinah tersebut adalah Piagam Madinah.
Perilaku yang mencerminkan sikap sesuai dengan kandungan ayat tersebut yaitu
Berpikir kritis dalam memahami fenomena alam
Keyakinan akan adanya hari akhir dapat mengantarkan manusia untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang positif dalam hidupnya. Perilaku berikut yang tidak
mencerminkan kesadaran beriman kepada hari akhir adalah apa yang kita lakukan
selaras tuntunan Islam tidak mau kalah dalam berlomba.
Sikap kerja keras harus kita wujudkan dalam kehidupan nyata, yaitu dengan
menjalankan sesuatu secara sungguh-sungguh, istiqamah, dan tidak mudah menyerah.
Berikut ini termasuk sikap bekerja keras dalam lingkungan sekolah yaitu rajin
mengikuti ekstrakurikuler Rohis untuk meningkatkan ketakwaan.
Islam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa bekerja keras. Sikap kerja keras
dapat diterapkan di berbagai situasi dan kondisi, baik sebagai pelajar, pekerja, ataupun
profesi lainnya. Perilaku berikut yang merupakan perilaku kerja keras bagi peserta
didik di lingkungan sekolah adalah Mengikuti proses pembelajaran dengan displin
dan antusias.
Keutamaan dari bekerja keras adalah selalu melaksanakan perencanaan dan usaha
keras dalam hidupnya. Ini sesuai dengan firman Alloh : “Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka berusaha mengubah nasibnya
sendiri”
Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk bekerja dengan penuh
keikhlasan dan kesungguhan, mempersembahkan hasil kerja dan amal yang terbaik
(ihsan), baik dalam kaitannya dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia,
bahkan dengan dirinya sendiri. Karena, dengan cara inilah seorang muslim akan
meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia maupun di akhirat. Berdasarkan narasi
tersebut, contoh penerapan perilaku kerja keras menurut Islam adalah Siti memilih
berjualan nasi bungkus di depan rumah demi memperoleh rizki halal.
Di tengah masyarakat sering terjadi peristiwa yang terkenal dengan istilah nikah
sirri, dan sebagai dampaknya banyak perempuan yang menjadi korban perceraian,
dari sinilah pemerintah terpanggil membuat aturan. Aturan tersebut adalah UU no. 1
tahun 1974
Pernikahan yang dilaksanakan oleh Fajeri tidak dihadiri oleh petugas pencatat
nikah atau penghulu. Akan tetapi pelaksanaan akad nikah dilaksanakan sesuai
syarat dan rukunnya. Hukum pernikahan Fajri adalah sah karena pencatat nikah
bukan rukun nikah.
Tokoh terkenal yang berdakwah di Jawa Timur adalah Maulana Malik Ibrahim.
Beliau menetap di Gresik, Dalam majelisnya mendidik beberapa murid untuk
menyiarkan agama Islam ke daerah-daerah lain di pulau Jawa. Penyiaran agama Islam di
Pulau Jawa dilakukan oleh para wali yang berjumlah 9, yang dikenal dengan Wali Songo,
sehingga agama Islam berkembang dengan pesat. Bentuk keteladanan dari Maulana
Malik Ibrahim yang menjadi kunci keberhasilan dakwah adalah strategi dakwahnya
sesuai ajaran Al-Qur’an (hikmah, mau’idlah hasanah dan mujadalah).
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta
dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman
dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling
melindungi.
Rela dan berani berkorban demi membela dan menegakkan agama islam dengan
harta, tenaga bahkan jiwa. Senantiasa mementingkan kepentingan umum ketimbang
kepentingan diri sendiri. Menolong sesama muslim yang terkena musibah atau sedang
mengalami kesulitan
2. Ambillah dari diriku, ambillah dari diriku, sesungguhnya Allah telah memberi jalan
keluar (hukuman) untuk mereka (pezina). Jejaka dan perawan
yang berzina hukumannya dera seratus kali dan pengasingan selama satu tahun.
Sedangkan duda dan janda hukumannya dera seratus kali dan rajam." (HR Muslim).
Hukuman yang berbuat zina
Arti Asmaul Husna Al Wakil adalah Maha Memelihara atau Maha Mewakili.
4.
5. Kedudukan Al-Quran
Sebagai sumber hukum islam, al-Qur'an memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Al-Qur'an
merupakan kedudukan utama dan pertama sehingga semua persoalan harus merujuk
berpedoman kepadanya. [QS. An-Nisa' : 59]
Kedudukan Hadits
Sebagai sumber hukum islam, hadis berada satu tingkat di bawah al-Qur'an . Artinya, jika
sebuah perkara hukumnya tidak terdapat dalam al-Qur'an, yang harus dijadikan sandaran
berikutnya adalah hadis tersebut. [QS.Al-Hasyr : 7]
Kedudukan Ijtihad (Penetapan Hukum)
Ijjtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam setelah al-Qur'an dan hadits.
Namun demikian, hubungan yang dihasilkan dari ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-
Qur'an maupun hadits.
6. strategi dakwah
Perjanjian tersebut kemudian melahirkan Piagam Madinah. Piagam ini berisi sepuluh
bab, di antaranya pembentukan ummat, hak asasi manusia, persatuan seagama,
persatuan segenap warganegara, golongan minoritas, tugas warga negara, melindungi
negara, pimpinan negara, politik perdamaian, dan bab terakhir merupakan penutup.
Surat an nisa 56
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
َوِم ْنُهْم َم ْن ُيْؤ ِم ُن ِبِه َوِم ْنُهْم َم ْن اَل ُيْؤ ِم ُن ِبِهۚ َو َر ُّبَك َأْعَلُم ِباْلُم ْفِسِد يَن
Artinya :
Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada
(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-
orang yang berbuat kerusakan.
َو ِإْن َك َّذ ُبوَك َفُقْل ِلي َع َم ِلي َو َلُك ْم َع َم ُلُك ْم ۖ َأْنُتْم َبِريُئوَن ِمَّم ا َأْع َم ُل َو َأَنا َبِر يٌء ِمَّم ا َتْع َم ُلوَن
Artinya : Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan
bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun
berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
ْن َأْج ِل َٰذ ِلَك َك َتْبَنا َع َلٰى َبِنٓى ِإْس َٰٓر ِء يَل َأَّن ۥُه َم ن َقَتَل َنْفًۢس ا ِبَغْيِر َنْفٍس َأْو َفَس اٍد ِفى ٱَأْلْر ِض َفَك َأَّنَم ا َقَت َل ٱلَّن اَس َجِم يًع ا َو َم ْن
َأْح َياَها َفَك َأَّنَم ٓا َأْح َيا ٱلَّن اَس َجِم يًع اۚ َو َلَق ْد َج ٓاَء ْتُهْم ُرُس ُلَنا ِب ٱْلَبِّيَٰن ِت ُثَّم ِإَّن َك ِث يًرا ِّم ْنُهم َبْع َد َٰذ ِل َك ِفى ٱَأْلْر ِض َلُم ْس ِرُفوَن
Artinya: "Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh)
orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan
manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami
dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara
mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan
dimuka bumi."
9.
10
11.
12. Tata Cara Solat Jenazah
1. Takbir Pertama Membaca Niat dan Al fatihah
Sholat jenazah diawali dengan membaca niat. Untuk niat menyolatkan jenazah perempuan
dan laki-laki berbeda. Setelah itu dilanjutkan takbiratul ihram dan membaca surat al fatihah.
Bacaan niat untuk jenazah laki-laki: ُأَص ِّلْي َع َلى َهَذ ا اْلَم ِّيِت َفْر ًضا ِهلِل َتَع اَلىUshalli ‘alâ hâdzal mayyiti
fardlan lillâhi ta’âlâ Artinya: “Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah
ta’âlâ.” Bacaan niat untuk jenazah perempuan: ُأَص ِّلى َع َلى َهِذِه اْلَم ِّيَتِة َفْر ًضا ِهلِل َتَع اَلىUshalli ‘alâ
hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ Artinya: “Aku niat sholat atas jenazah (perempuan) ini
fardhu karena Allah ta’ala.”
2. Takbir Kedua Membaca Sholawat
Setelah takbir pertama membaca surat al fatihah, kemudian takbir lagi dan membaca bacaan
sholawat nabi. َالَّلُهَّم َص ِّل َعلَى ُمَحَّمٍد َو َعلَى آِل ُمَحَّمٍد َك مَا َص َّلْيَت َعلَى ِإْبَر اِهْيَم َو َعلَى آِل ِإْبَر اِهْيَم ِإنَّـَك َحِم ْيٌد َمِج ْيٌد َالَّلُهَّم
بَاِرْك َعلَى ُمَحَّمٍد َو َعلَى آِل ُمَحَّمٍد َك مَا بَاَر ْك َت َعلَى ِإْبَر اِهْيَم َو َعلَى آِل ِإْبَر اِهْيَم ِإنَّـَك َحِم ْيٌد َمِج ْيٌدAllâhumma shalli ‘alâ
sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ
Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli
sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil
‘âlamîna innaka hamîdun majîd.
3. Takbir Ketiga Berdoa untuk Jenazah
Takbir ketiga membaca doa untuk jenazah berikut ini: الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلُه َو اْر َحْم ُه َو َعاِفِه َو اْعُف َع ْنُه َو َأْك ِر ْم
ُنُزَلُه َو َو ِّسْع ُم ْدَخ َلُه َو اْغ ِس ْلُه ِباْلَم اِء َو الَّثْلِج َو اْلَبَرِد َو َنِّقِه ِم َن اْلَخ َطاَيا َك َم ا َنَّقْيَت الَّثْو َب اَألْبَيَض ِم َن الَّدَنِس َو َأْبِد ْلُه َداًرا َخْيًرا ِم ْن
َداِر ِه َو َأْهًال َخْيًرا ِم ْن َأْهِلِه َو َز ْو ًجا َخْيًرا ِم ْن َز ْو ِج ِه َو َأْد ِخ ْلُه اْلَج َّنَة َو َأِع ْذ ُه ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر َأْو ِم ْن َع َذ اِب الَّناِر
Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’
mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa
naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan
khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min
‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar
4. Takbir Keempat Membaca Doa untuk Jenazah dan Orang yang Ditinggalkan
الَّلُهَّم َال َتْح ِرْم َنا َأْج َر ُه َو َال َتْفِتَّنا َبْع َد ُه َو اْغ ِفْر َلَنا َو َلُهAllohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa
ba’dahu waghfirlanaa walahu Artinya: "Ya Allah janganlah Engkau putuskan kami dari
pahalanya dan jangan Engkau berikan fitnah (cobaan) kepada kami setelah meninggalnya."
5. Salam
Terakhir yaitu mengucapkan salam ke kanan dan kiri, sebagaimana salam sholat pada
umumnya
An nahl ayat 125
13. ْدُع ِإَلى َس ِبيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن ِإَّن َر َّبَك ُهَو َأْعَلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبيِلِه َو ُهَو
َأْعَلُم ِباْلُم ْهَتِد يَن
(Ud’u ilaa sabiili robbika bil hikmati wal mau’idhotil hasanati wajaadilhum bil latii hisa
ahsan, inna robbaka huwa a’lamu biman dlolla ‘an sabiilihi wahuwa a’lamu bil muhtadiin)
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.
) اَّل ِذ يَن َي ْذ ُك ُروَن َهَّللا ِقَياًم ا190( ِإَّن ِفي َخ ْل ِق الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َو اْخ ِتاَل ِف الَّلْي ِل َو الَّنَه اِر آَل َي اٍت ُأِلوِلي اَأْلْلَب اِب
( َو ُقُعوًدا َو َع َلٰى ُج ُنوِبِهْم َو َيَتَفَّك ُروَن ِفي َخ ْلِق الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َر َّبَنا َم ا َخ َلْقَت َٰه َذ ا َباِط اًل ُسْبَح اَنَك َفِقَنا َع َذ اَب الَّن اِر
)191
q. s al Imran
artinya
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring,
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau,
lindungilah kami dari azab neraka,"
َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَثاَق َبِني ِإْس َر اِئيَل اَل َتْعُبُد وَن ِإاَّل َهَّللا َو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا َوِذ ي اْلُقْر َبٰى َو اْلَيَتاَم ٰى َو اْلَم َس اِكيِن َو ُقوُلوا ِللَّناِس
ُحْس ًنا َو َأِقيُم وا الَّص اَل َة َو آُتوا الَّز َكاَة ُثَّم َتَو َّلْيُتْم ِإاَّل َقِلياًل ِم ْنُك ْم َو َأْنُتْم ُم ْع ِر ُضوَن
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak,
kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata
yang baik kepada manusia, dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu
tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu
berpaling." (QS. AL-Baqarah: 83)
13) َو ِاْذ َقاَل ُلْقٰم ُن اِل ْبِنٖه َو ُهَو َيِع ُظٗه ٰي ُبَنَّي اَل ُتْش ِرْك ِباِهّٰللۗ ِاَّن الِّش ْر َك َلُظْلٌم َع ِظ ْيٌم
(14) َو َو َّصْيَنا اِإْل ْنَس اَن ِبَو اِلَد ْيِه َح َم َلْتُه ُأُّم ُه َو ْهًنا َع َلٰى َو ْهٍن َو ِفَص اُلُه ِفي َعاَم ْيِن َأِن اْشُك ْر ِلي َو ِلَو اِلَد ْيَك ِإَلَّي اْلَم ِص يُر
Bacaan latin:
13. Wa iż qāla luqmānu libnihī wa huwa ya'iẓuhụ yā bunayya lā tusyrik billāh, innasy-
syirka laẓulmun 'aẓīm
Artinya:
13. "Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi
pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
15. Sejarah Islam dapat dibagi ke dalam tiga periode, yang dimulai dari Periode
Klasik (650-1250), Abad Pertengahan (1250-1800), dan Periode Modern (1800-
sekarang). Periode Abad Pertengahan Islam dimulai saat Bani Abbasiyah runtuh pada
1258 hingga timbul kebangkitan kembali pada sekitar abad ke-19. Pada Abad
Pertengahan, berbagai krisis yang sangat kompleks menerpa dunia Islam hingga
mengakibatkan kemunduran. Periode Abad Pertengahan ini dapat dibagi lagi ke
dalam dua pembabakan, yaitu Masa Kemunduran (1250-1500) dan Masa Tiga
Kerajaan Besar (1500-1800).
16. Ashabah bil ghair yakni ahli waris yang sisa harta warisan karena ditarik
oleh ahli waris lain. Seperti; anak perempuan ditarik menjadi ashabah anak laki-laki,
cucu perempuan ditarik menjadi ashabah cucu laki-laki, saudara perempuan
ditarik ashabah saudara laki-laki.
17. Hukum nikah adalah mubah atau diperbolehkan. Artinya, seorang boleh
melakukannya atau boleh pula ditinggalkan. Hukum ini berlaku jika tak ada suatu hal
yang menuntut seseorang untuk menikah. Baik dari segi finansial, biologi, maupun
usia
18.
19. prilaku yang merupakan cerminan dari iman kepada qada dan qadar antara lain
sebagai berikut:
1. Senantiasa menyadari dan memahami bahwa semua yang terjadi pada diri kita adalah
atas izin dari Allah oleh sebab itu satu-satunya pilihan adalah menerima kenyataan
dengan senantiasa berusaha memperbaiki diri.
2. Bersikap sabar atas segala hal yang terjadi pada diri kita.
3. Rajin dan giat dalam berusaha sebab meyakini tak ada usaha yang sia-sia di mata
Allah SWT, semua akan mendapatkan balasan.
4. Berprasangka baik dan optimis dalam menjalani hidup.
5. Selalu berusaha tawakkal dalam keadaan apapun.
6. Jauh dari kesombongan dan keangkuhan sebab meyakini semua kelebihan, prestasi
dan keberhasilan yang dicapai adalah ketentuan yang datangnya dari Allah SWT.