Anda di halaman 1dari 18

PEMBUATAN SLIDE SITOLOGI PADA SAMPEL

SPUTUM

Disusun Oleh :Ika Lulita Sari


NIM : P3.73.34.1.20.106

Dosen Pengampu : Purwanto, S.Si


PENDAHULUAN

Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel. Pada pemeriksaan sitologi, sel yang diperiksa dapat
berasal dari efoliasi sel yang spontan sebagai hasil dari pertumbuhan yang terus menerus sel permukaan,
dimana sel sel yang paling atas selalu terlepas untuk digantikan dengan sel muda. Efoliasi sel yang terjadi
spontan dapat kita temukan misalnya pada urine, sputum, cairan asites dan cairan vagina. Sel-sel tersebut
akan mengalami degenerasi bila tidak segera difiksasi. Pada saat terlepas darijaringan, sel-sel tersebut
terlepas pula dari tekanan sekelilingnya, hingga akan mengambil bentuk tertentu yang khas, yang dapat
sangat berbeda dari bentuk semula sewaktu berada dalam jaringan.
Apa manfaat dari pemeriksaan sitologi pada sputum
??
Pemeriksaan sitologi ditunjukan untuk mengidentifikasi adanya keganasan
(karsinoma) pada paru-paru. Sputum mengandung runtuhan sel dari
percabangan trakheobronkhial sehingga mungkin saja terdapat sel-sel
malignan. Sel-sel malignan menunjukkan adanya karsinoma tidak
terdapatnya sel ini bukan berarti tidak adanya tumor atau tumor yang
terdapat tidak meruntuhkan sel.
Teknik apa saja dalam pembuatan sitologi pada
sputum ??
Teknik Pembuatan Sitologi

Teknik-teknik dasar pembuatan sediaan sitologik pada umumnya terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu
teknik manual dan otomatis ( sitopsin ) . Teknik manual dalam pembuatan sediaan sitologik adalah teknik yang
dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dalam menempelkan dan menyebarkan sel di atas kaca
objek, sedangkan teknik otomatis adalah teknik yang menggunakan instrumen khusus untuk menempelkan
dan menyebarkan sel ke atas objek gelas. Teknik manual dari pembuatan sediaan sitologik yaitu : Metode
Smear / Oles, Metode Tekan (Squash).
1. Teknik Manual
a. Metode Smear / Oles
merupakan suatu metode pembuatan sediaan sitologi dengan jalan mengoles atau membuat lapisan tipis
dari spesimen berbentuk cairan diatas objek gelas. Spesimen yang masuk ke dalam kategori untuk
dilakukan pembuatan sediaan oles antara lain urin, cerebro spinal fluid (CSF) dan spesimen lainnya yang
memiliki viskositas rendah. Namun kadangkala spesimen sputum yang masuk ke dalam laboratorium
kadang kala sudah dicampur dengan alkohol 50% atau dengan larutan fiksasi Sarkomanno. Untuk spesimen
yang telah dicampur dengan alkohol 50% dapat diperlakukan seperti spesimen urin namun dapat juga
dikombinasikan dengan teknik Sarkomanno. Spesimen sputum yang telah difiksasi dengan fiksasi
Sarkomanno akan menghasilkan total volume 50 ml. Namun jika spesimen sputum diterima dalam
campuran dengan alkohol 50%, dapat juga ditambahkan dengan larutan stok Saccomanno yang cukup
untuk mencapai konsentrasi akhir sekitar 2% Carbowa (misalnya, untuk 45 sampai 50 ml spesimen,
tambahkan 4 ml larutan stok Saccomanno dan aduk rata). Spesimen yang telah dicampur dengan larutan
Sarkomanno harus tetap dalam larutan fiksasi ini kira-kira setengah jam sebelum diproses.
Langkah-langkah untuk membuat sediaan sitologik dengan teknik
oles
1. Perhatikan tampilan dari spesimen cair dan deskripsikan dalam formulir permintaan.
2. Tuangkan spesimen ke dalam 15-50 ml (tergantung dari perkiraan jumlah sel berdasarkan kekeruhan). Tabung
sentrifus diputar selama sepuluh (10) menit dengan kecepatan berkisar 1.800-2.500 rpm.
3. Saat melakukan sentrifugasi, siapkan dua slide yang telah diberi label.
4. Tuang cairan supernatan (posisi yang di atas) kembali ke wadah spesimen asal. Ketika spesimen memiliki
endapan yang tebal sisakan supernatan kurang lebih 1/3 bagian dari sedimen atau ketika sedimen sangat tipis
bahkan hampir tidak terlihat maka supernatan diusahakan terbuang hingga tidak ada tetesan kurang lebih 2-3
detik.
5. Homogenkan kembali hasil no 4 dengan mengetukkan tabung atau dapat menggunakan vortex hingga terlihat
lagi larutan yang bercampur.
6. Ambil larutan padatabung no 5 dan teteskan satu atau dua tetes pada sisi objek gelas (kurang lebih 2 cm dari
tepi luar)
7,Pada poin 7 dapat dipilih salah satu (a atau b)
a. Lakukan metode "pull-apart" (tarik dan dorong), hingga sedimen menyebar merata pada permukaan
b. Tekan tetesan spesimen dengan kaca objek dan putar kedua objek hingga menjadi sejajar dan tarik
perlahan dengan arah yang berlawanan atau yang disebut dengan “sliding smear”

8. Simpan sisa sedimen di tabung sentrifugal hingga diagnosisnya terlaporkan.


9. Lanjutkan dengan tahap fiksasi (kering atau basah) tergantung dari formulir permintaan.
b. Metode Tekan (Squash)
merupakan metode yang hampir sama dengan metode oles, namun pada teknik ini terdapat perlakuan
menekan pada spesimen. Penekanan dilakukan dengan lembut agar tidak terjadi kerusakan pada komponen
sel. Teknik ini dilakukan untuk spesimen yang memiliki viskositas tinggi seperti sputum. Teknik tekan pada
pembuatan sediaan sitologik kadang kala disebut dengan teknik “Pick and Smear”.
TEKNIK PEWARNAAN

● Pewarnaan pada sediaan untuk identifikasi morfologi sel maupun sitoplasma sel sehingga
memberikan gambaran menyeluruh kondisi morfologi yang diperiksa
Teknik pewarna untuk standar pemeriksaan sitologi, yaitu :
1,pewarnaan papanicolaou
2. Pewarnaan giemsa
SYARAT PENGAMBILAN SPUTUM
Sputum diambil
sebelum diterapi
antibiotik

Sputum diambil
pada pagi hari
Pastikan yang
diambil sputum
bukan saliva
Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat
melakukan pewarnaan papanicolaou

1. Larutan yang telah digunakan untuk pewarnaan Papanicolaou sebaiknya diganti setiap 2 minggu
atau tergantung banyaknya sediaan
2. Tanda larutan pewarna rusak, yaitu apabila warna menjadi keruh.
3. Larutan pewarna harus selalu ditutup rapat untuk mencegah penguapan.
4. Larutan Haematoxylin Harris sebaiknya disaring setiap hari.
5. Pada pemasangan kaca penutup kaca objek cairan xylol terlebih dahulu di buang karena dapat
terjadi rongga-rongga udara
6. Supaya kaca melekat dengan erat dapat dilakukan pemanasan ditempat penghangat atau oven
temperatur 37 oC
ALAT DAN BAHAN

BAHAN
ALAT
 Sputum
 Alkohol 95%
 Kertas saring
 Aquades
 Objek glass
 Alkohol
 Deck glass
 Hematoxyllin harris
 Label
 HCL 0,5%
 Gelas uku
 Lithium
 Stirring
 Larutan OG-6
 Petanda kaca : mata bor
 Larutan EA-50
 Pinset
 Ethanol
 Tabung reaksi
 Xylol
 Gelas kimia
 Entelen
 Pipet tetes
 Fiksasi liquid / spray
CARA KERJA
Siapkan alat dan bahan

Sputum dioleskan pada objek


glass

Dibuat 4 sediaan

Difiksasi oleh alcohol dan


diwarnai papanicolou
PEWARNAAN PAPANICOLOU
1. Sediaan apusan difiksasi dengan alkohol
14. Alkohol 80 % 10 celup
95 % 15 menit (minimal)
15. Alkohol 95 % 10 celup
2. Alkohol 80 % 10 celup
16. OG 6 3-5 menit
3. Alkohol 70 % 10 celup
17. Alkohol 95 % 10 celup
4. Alkohol 50 % 10 celup
18. Alkohol 95 % 10 celup
5. Aquadest 10 celup
19. Alkohol 95 % 10 celup
6. Harris Haematoxylin 3-5 menit
20. EA 50 3-5 menit
7. Cuci dengan air mengalir
21. Alkohol 95 % 10 celup
8. HCL 0,25 % 3-4 celup
22. Alkohol 95 % 10 celup
9. uci dengan air mengair
23. Alkohol 95 % 10 celup
10. Lithium 0,5 % 10 celup
24. Keringkan di udara
11. Cuci dengan air mengalir
25. Xylol 3 menit
12. Alkohol 50 % 10 celup
26. Tutup dengan Entelan
13. Alkohol 70 % 10 celup
HASIL PEWARNAAN PAPANICOLOU

Perbesaran lensa 40x

Anda mungkin juga menyukai