Albumin (Putih telur) : Merekatkan smear Buccal Smear! 14. Tongue spatula 1. Tujuan Buccal Smear : 15. Deck glass Mencari Sel Ganas kecuali Swab Mukosa 16. Mikroskop binokuler Mulut (Buccal Smear) 17. Canada balsam/entelan : Merekatkan Swab Mukosa Mulut bisa untuk : object glass dengan deck glass Mencari Sel Ganas 18. Staining jar 25 buah Melihat Adanya Sex Kromatin 19. Timer 2. Metode pengecatan : CARA KERJA Papanicolou 1. Siapkan terlebih dahulu alat dan bahan 3. Penemu : 2. Object glass diberi identitas probandus Pengecatan : George Papanicolou masing-masing Barr Bodies : Murray Llewellyn Barr 3. Lakukan swab pada mukosa mulut teman 4. Prinsip pewarnaan Papanicolou : pasangan bergantian Prinsip pewarnaan Papanicolaou adalah 4. Oleskan spatula yang telah mengandung melakukan pewarnaan, hidrasi dan dehidrasi lender/cairan mukosa mulut ke objek glass sel. yang sudah disiapkan (sudah dioles albumin) 5. Cara Kerja 5. Keringkan sebentar dan selanjutnya ALAT DAN BAHAN dicelupkan kedalam alcohol 96% selama 15 1.Harris hematoksilin : Cat utama yang menit untuk fiksasi. berfungsi mewarnai inti sel 6. Lakukan pengecatan papanicolou sesuai 2.OG. 6 : Mewarnai keratin dan memberi dengan prosedur (keterangan dibagian warna orange bawah). 3.EA-50 : Memberi warna pada sitoplasma 7. Sesudah selesai pengecatan, tetesi sediaan (merah muda), mewarnai bagian sel epitel dengan Canada balsam/entelan, lalu tutup skuamos bagian superfisial dengan deck glass, tunggu kering. 4. Alcohol 100% 8. Sediaan siap dilihat dengan mikroskop 5. Alcohol 96% (etil alcohol) untuk mencari/melihat ada tidaknya Barr 6. Alcohol 80 % bodies (Barr bodies dijumpai menempel pada 7. Alcohol 70% bagian dalam dinding inti sel). 8. Alcohol 50% Fiksasi alkohol dilakukan untuk Prosedur pengecatan papanicolau : mempertahankan bentuk jaringan, agar Di rehidrasi : perubahan stuktur sel atau jaringan 1. Masukkan object glass yang sudah difiksasi kemungkinan terjadinya kecil, sedangkan dalam alkohol 96% (sebanyak 10 kali dehidrasi bertujuan agar jaringan atau sel celupan) mudah tepoles oleh parafin atau selodin 2. Masukkan dalam alkohol 80% sebanyak 10 sehingga sel lebih kontras dan mudah dilihat. kali celupan 9. Xylol : Menjernihkan / Menggantikan 3. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak 10 alcohol kali celupan 10. Aquadest 4. Masukkan dalam alkohol 50% sebanyak 10 11. Mounting medium : mengawetkan kali celupan jaringan yang sudah diwarnai 5. Masukkan dalam aquadest 1 kali celupan 12. HCl 0,25% 6. Rendam dalam haematoxillin selama 15 Bila ditemukan <5 dipastikan laki-laki menit Bila ditemukan 5-10 meragukan 7. Letakkan pada air mengalir selama 5 menit Bila ditemukan > 10 berarti perempuan Di dehidrasi : 10. Kenapa di akhir kadar alkoholnya meningkat? 8. Masukkan dalam alkohol 50% sebanyak 10 Karena ada proses dehidrasi dan hidrasi kali celupan untuk menghindari penyusutan sel. 9. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak 10 Dehidrasi : Menghilangkan kelebihan warna kali celupan 10. Rendam dalam orange G-6 selama 5 menit 11. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak 10 kali celupan 12. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak 10 kali celupan 13. Rendam dalam EA-50 selama 5 menit 14. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak 10 kali celupan 15. Masukkan dalam alkohol 80% sebanyak 10 kali celupan 16. Masukkan dalam alkohol 96% sebanyak 10 kali celupan 17. Keringkan selama 5 menit (tiriskan) 18. Masukkan dalam xylol sebanyak 10 kali Matematika SMP ayo kerjain yang bisa jawabbb celupan 19. Masukkan dalam xylol sebanyak 10 kali Jika seorang wanita ditemukan Barr bodies celupan sejumlah x. X merupakan bilangan real. 20. Rendam dalam xylol selama 15 menit Sedangkan seorang pria didapati Barr bodies 21. Pres dengan kertas saring sejumlah y. Y merupakan bilangan bulat. Apabila x.y=0; x+y=15. Tentukan nilai dari 6. Perbesaran mikroskop : x²+y²/x+y ! 400x / 1000x 7. Letak Barr Bodies : Dalam dinding inti sel 8. Pengecatan yang menggunakan papanicolou : Pap pewarnaan digunakan untuk membedakan sel dalam preparat apusan berbagai sekresi tubuh; spesimen dapat berupa apusan ginekologi (Pap smear), sputum, sikat, pencucian, urin, cairan serebrospinal, cairan perut, cairan pleura, cairan sinovial, cairan mani, bahan aspirasi jarum halus, sampel sentuhan tumor, atau bahan lain yang mengandung sel.