Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmaanirrahiim. 13.

Objek glass yang sudah diolesi albumin


Albumin (Putih telur) : Merekatkan smear
Buccal Smear!
14. Tongue spatula
1. Tujuan Buccal Smear : 15. Deck glass
Mencari Sel Ganas kecuali Swab Mukosa 16. Mikroskop binokuler
Mulut (Buccal Smear) 17. Canada balsam/entelan : Merekatkan
Swab Mukosa Mulut bisa untuk : object glass dengan deck glass
Mencari Sel Ganas 18. Staining jar 25 buah
Melihat Adanya Sex Kromatin 19. Timer
2. Metode pengecatan : CARA KERJA
Papanicolou 1. Siapkan terlebih dahulu alat dan bahan
3. Penemu : 2. Object glass diberi identitas probandus
Pengecatan : George Papanicolou masing-masing
Barr Bodies : Murray Llewellyn Barr 3. Lakukan swab pada mukosa mulut teman
4. Prinsip pewarnaan Papanicolou : pasangan bergantian
Prinsip pewarnaan Papanicolaou adalah 4. Oleskan spatula yang telah mengandung
melakukan pewarnaan, hidrasi dan dehidrasi lender/cairan mukosa mulut ke objek glass
sel. yang sudah disiapkan (sudah dioles albumin)
5. Cara Kerja 5. Keringkan sebentar dan selanjutnya
ALAT DAN BAHAN dicelupkan kedalam alcohol 96% selama 15
1.Harris hematoksilin : Cat utama yang menit untuk fiksasi.
berfungsi mewarnai inti sel 6. Lakukan pengecatan papanicolou sesuai
2.OG. 6 : Mewarnai keratin dan memberi dengan prosedur (keterangan dibagian
warna orange bawah).
3.EA-50 : Memberi warna pada sitoplasma 7. Sesudah selesai pengecatan, tetesi sediaan
(merah muda), mewarnai bagian sel epitel dengan Canada balsam/entelan, lalu tutup
skuamos bagian superfisial dengan deck glass, tunggu kering.
4. Alcohol 100% 8. Sediaan siap dilihat dengan mikroskop
5. Alcohol 96% (etil alcohol) untuk mencari/melihat ada tidaknya Barr
6. Alcohol 80 % bodies (Barr bodies dijumpai menempel pada
7. Alcohol 70% bagian dalam dinding inti sel).
8. Alcohol 50%
Fiksasi alkohol dilakukan untuk Prosedur pengecatan papanicolau :
mempertahankan bentuk jaringan, agar Di rehidrasi :
perubahan stuktur sel atau jaringan 1. Masukkan object glass yang sudah difiksasi
kemungkinan terjadinya kecil, sedangkan dalam alkohol 96% (sebanyak 10 kali
dehidrasi bertujuan agar jaringan atau sel celupan)
mudah tepoles oleh parafin atau selodin 2. Masukkan dalam alkohol 80% sebanyak 10
sehingga sel lebih kontras dan mudah dilihat. kali celupan
9. Xylol : Menjernihkan / Menggantikan 3. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak 10
alcohol kali celupan
10. Aquadest 4. Masukkan dalam alkohol 50% sebanyak 10
11. Mounting medium : mengawetkan kali celupan
jaringan yang sudah diwarnai 5. Masukkan dalam aquadest 1 kali celupan
12. HCl 0,25%
6. Rendam dalam haematoxillin selama 15 Bila ditemukan <5 dipastikan laki-laki
menit Bila ditemukan 5-10 meragukan
7. Letakkan pada air mengalir selama 5 menit Bila ditemukan > 10 berarti perempuan
Di dehidrasi : 10. Kenapa di akhir kadar alkoholnya meningkat?
8. Masukkan dalam alkohol 50% sebanyak 10 Karena ada proses dehidrasi dan hidrasi
kali celupan untuk menghindari penyusutan sel.
9. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak 10 Dehidrasi : Menghilangkan kelebihan warna
kali celupan
10. Rendam dalam orange G-6 selama 5
menit
11. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak
10 kali celupan
12. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak
10 kali celupan
13. Rendam dalam EA-50 selama 5 menit
14. Masukkan dalam alkohol 70% sebanyak
10 kali celupan
15. Masukkan dalam alkohol 80% sebanyak
10 kali celupan
16. Masukkan dalam alkohol 96% sebanyak
10 kali celupan
17. Keringkan selama 5 menit (tiriskan)
18. Masukkan dalam xylol sebanyak 10 kali Matematika SMP ayo kerjain yang bisa jawabbb
celupan
19. Masukkan dalam xylol sebanyak 10 kali Jika seorang wanita ditemukan Barr bodies
celupan sejumlah x. X merupakan bilangan real.
20. Rendam dalam xylol selama 15 menit Sedangkan seorang pria didapati Barr bodies
21. Pres dengan kertas saring sejumlah y. Y merupakan bilangan bulat.
Apabila x.y=0; x+y=15. Tentukan nilai dari
6. Perbesaran mikroskop : x²+y²/x+y !
400x / 1000x
7. Letak Barr Bodies :
Dalam dinding inti sel
8. Pengecatan yang menggunakan papanicolou :
Pap pewarnaan digunakan untuk
membedakan sel dalam preparat apusan
berbagai sekresi tubuh; spesimen dapat
berupa apusan ginekologi (Pap smear),
sputum, sikat, pencucian, urin, cairan
serebrospinal, cairan perut, cairan pleura,
cairan sinovial, cairan mani, bahan aspirasi
jarum halus, sampel sentuhan tumor, atau
bahan lain yang mengandung sel.

9. Hasil :

Anda mungkin juga menyukai