Anda di halaman 1dari 25

BacnN XIII

Masalah-Masalah Kesehatan Khwsus


selama Masa Remaja
Iris E, Litt

masuk dalam masalah ini adalah skoliosis (Bab 628.1), epifisis


I Bne 102 kaput femoris yang tergelincir (Bab 627.4), penyakit Osgood-
Schlatter (Bab 626.4), gondok (Bab 522), dan jerawat (Bab
619). Lagipula, beberapa masalah kesehatan yang dulu dikenal
Epidemiolo gi P enyakit Masa sebagai masalah "orang dewasa", sekarang ini timbul pada
masa remaja, sekalipun dalam bentuk preklinik (misalnya,
Remaja hipertensi, hiperkolesterolemia, dan karsinoma leher rahim in
situ).
Kekerasan, seperti kecelakaan, pembunuhan, atau bunuh
diri, merupakan'70Vo dari semua penyebab kematian remaja.
Meskipun remaja (11-20 tahun) merupakan l'|Vo dari selu- Di Amerika Serikat, remaja pria yang meninggal karena tem-
ruh populasi di Amerika Serikat pada tahun 1980-1990, namun bakan senjata api lebih banyak daripada penyebab biologis
dari jumlah total masyarakat yang pergi ke dokter, remajanya apapun. Neoplasma (lVo), penyakit infeksi, dan penyakit kon-
hanya berjumlah 7Vo. Kebanyakan pergi ke dokter dengan genital (1Vo) sebagai penyebab kematian remaja. mempunyai
kondisi akut, sedang kelompok masyarakat yang lain umum- proporsi yang jelas lebih kecil. Neoplasma yang paling banyak
nya pergi ke dokter karena penyakit kronis atau untuk periksa diderita remaja adalah tumor testikular dan tumor tulang atau
kesehatan tanpa menderita suatu penyakit (lihat juga Bab 1, saluran limfa.
40, dan 42). Tingkat kunjungan ke dokter yang rendah dapat Angka kelahiran sama untuk hampir semua kelompok
merefleksikan bahwa kesehatan remaja secara umum baik atau umur tetapi meningkat pada remaja muda; kelompok ini meru-
dapat juga berarti pola pemanfaatan dokter yang tidak sesuai. pakan kelompok yang menderita penyakit yang ditularkan se-
Apapun sebabnya, tingkat kunjungan ke dokter yang rendah cara seksual paling banyak secara nasional; seperti gonorea.
mengakibatkan dokter, khususnya dokter anak, mempunyai klamidia, dan infeksi virus papiloma manusia. Selain penyakit
kesempatan yang relatif kecil dalam mengevaluasi dan mem- kelamin, rubela, rubeola, infeksi mononukleus, dan sindrom
bimbing remaja daripada anak-anak yang lain. toxic shock juga merupakan kejadian yang banyak pada remaja.
Remaja yang lebih muda mempunyai tingkat kunjungan Tingkah laku merusak kesehatan, seperti merokok, mari-
yang lebih tinggi daripada remaja yang lebih tua. Wanita ke- juana, dan penyalahgunaan alkohol serta obat-obatan (sering
lompok l5-20 tahun mempunyai tingkat kunjungan yang lebih kali dikombinasikan dengan mengendarai kendaraan bermo-
tinggi daripada pria, khususnya karena perawatan ginekologi tor), merupakan masalah serius pada remaja yang terus terjadi.
atau obstetrik. Untuk remaja yang lebih muda, hasil diagnosis Gangguan pola makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia
tertinggi adalah penyakit pernafasan (2lVo), diikuti dengan pe- meningkat. Dilaporkan di AS, anoreksia nervosa diderita oleh
meriksaan rutin, luka, atau keracunan (167o). Untuk remaja l%o dari remaja wanita usia 16-18 tahun.
yang lebih tua, setelah pemeriksaan rutin, hasil diagnosis yang Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada remaja
tinggi adalah penyakit kulit dan jaringan subkutan (14Vo), di- adalah kecelakaan mobil dan sepeda motqr. Enam belas persen
ik"ti penyakit sistem pernafasan (l3Vo),hfua (l3Vo), dan kera- dari pemegang surat ijin mengemudi adalah remaja usia 16-19
cunan (73Vo). Pada tahun 1985,35Vo kunjungan remaja ditu- tahun, dan remaja kelompok umur ini bertanggung jawab atas
jukan ke dokter umum atau dokter keluarga, 23Vo ke dokter l3Vo kematian akibat berkendaraan; 63Vo kematian remaja ka-
anak. rena berkendaraan (termasuk penumpangnya) berasal dari mo-
Hasil Survei Pemeriksaan Kesehatan nasional tahun 1966- bil yang dikemudikan oleh remaja. Jejas olah raga dan teng-
1970 menunjukkan bahwa remaja 12-17 tahun yang diduga se- gelam merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas remaja
hat,2\Vo-nya mula-mula mempunyai masalah kesehatan yang yang juga tinggi. Lihat juga Bab 58.
tidak terdiagnosis (undiagnosed health problems)' Masalah ini Alkohol merupakan faktor pokok penyebab kecelakaan
terutama berhubungan dengan pertumbuhan dan pematangan berkendaraan, bersamaan dengan kecerobohan dalam hal sa-
yang cepat, yang merupakan ciri-ciri masa pubertas dan ter- buk pengaman dan helm. Kebanyakan dari kecelakaan ini dia-
670 BAGIAN XIII I Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

lami oleh remaja pria dan terjadi pada pukul 20.00 - 4.00. Pe- sak diri-sendiri. Pasien yang mempunyai rencana untuk bunuh
nurunan batas usia yang diijinkan minum alkohol menjadi 18 diri harus segera dievaluasi oleh psikiater. Remaja yang tidak
tahun, menyebabkan meningkatnya kecelakaan lalu lintas se- memikirkan bunuh diri, tidak akan merasa sakit hati dengan
banyak 5%. Adanya kelas-kelas pendidikan mengemudi juga pertanyaan semacam itu dan sering kali merasa lega.mempu-
berkaitan dengan meningkatnya angka kematian, karena pe- nyai kesempatan untuk mendiskusikan apa yang menjadi pi-
ngemudi muda di jalanan menjadi semakin banyak. Dokter kirannya dengan dokter yang penuh perhatian. Dokter jangan
anak dapat menyampaikan masalah ini kepada remaja melalui sampai salah tafsir apabila seorang remaja tiba-tiba tampak
penyuluhan dengan tujuan untuk mengantisipasi hal-hal di atas gembira setelah satu periode depresi, karena perubahan se-
dan menaikkan batas usia mengemudi dan mendesak penggu- macam itu merupakan hasil keputusan dari remaja tersebut un-
naan sabuk pengaman dan helm (lihat Bab 5). tuk berpura-pura dan memutuskan untuk mengakhiri kesedih-
an dengan bunuh diri..
MANIFESTASI KLlNlK. Mauson menguraikan lima bentuk
depresi remaja, berurutan berdasarkan tingkat patologi:

I Bne 103 l. Perubahan suasana depresi normal.


2. Reaksi depresi akut. Keadaan ini biasanya timbul sete-
lah kematian atau perpisahan dengan orang yang dicintai dan
Depresi sama dengan respon terhadap kesedihan yang sehat. Meskipun
perasaan sedih menguasai seorang remaja selama berminggu,
minggu atau berbulan-bulan, namun akan ada perubahan ber-
tahap ke arah kesembuhan fungsi normal. Jika remaja tidak
Lihat juga Bab24. berpikir tentang bunuh diri dan tidak ada peningkatan tingkah
Masa remaja adalah masa berkembangnya emosi, pemikir- laku yang berisiko, maka dia dapat dirawat dengan seksama
an hipotetik, dan empati (Bab 15). Sebagai akibatnya, masa ini oleh dokter yang penuh perhatian.
merupakan masa dimana suasana hati dapat berubah-ubah dari 3. Gangguan depresi neurotik. Gangguan ini dapat ditan-
depresi yang dalam menjadi kegembiraan yang memuncak. dai dengan tidak adanya penguranganihilangnya perasaan se-
Sering kali sangat sukar menentukan remaja berwajah sedih dih dan dicirikan dengan adanya perasaan tidak ada harapan
manakah yang berisiko untuk mengalami depresi yang sung- dan tidak berdaya, menyalahkan diri sendiri atas perginya/
guh-sungguh dan bahkan berisiko untuk bunuh diri. Tanda- meninggalnya seseorang, kesukaran berkonsentrasi, menarik
tanda deprbsi anak muda yang berisiko adalah mempunyai diri dari sekolah dan kontak sosial, serta gangguan tidur, ma-
suasana hati depresi terus-menerus dan berekspresi tanpa hara- kan, dan aktivitas. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang diaju-
pan dan tidak berdaya. Menurut Puig-Antich, suasana hati dika- kan dengan hati-hati, akan tampak bahwa remaja tersebur
takan mengalami depresi terus-menerus apabila depresi telah mempunyai keinginan untuk mengikuti orang yang sudah me-
berlangsung paling tidak 3 jam berturut-turut 3 kali per minggu. ninggal. Bentuk depresi ini harus ditangani oleh psikiater.
DIAGNOSIS. Perubahan status fungsional remaja harus di- 4. Depresi yang disamarkan. Ini adalah variasi dari gang-
iokuskan pada interaksi di sekolah dan di lingkungan dan di guan depresi neurotik. Pada jenis depresi ini, remaja berkom-
keiuarga. Gejala-gejala depresi pada remaja dapat dilihat dari promi dengan perasaan putus asanya dengan penolakan dan
merosotnya prestasi sekolah, sering membolos, penggunaan somatisasi. Tingkah laku yang berlebihan ("acting-out"), se-
alkohol atau obat-obatan, mudah mengalami kecelakaan, dan perti lari dari rumah, membolos dari sekolah, sering menga-
sangat mudah bosan. Sebaliknya, euforia yang menetap, jika lami kecelakaan, dan menyalahgunakan obat-obatan, alkohol,
dikombinasikan dengan tingkah laku berlebihan seperti mela- atau bahan-bahan lain, dapat merupakan manifestasi dari de-
kukan hubungan seksual dengan banyak pasangan, dapat me- presi. Depresi ini juga dapat dimanifestasikan dengan sakit ke-
rupakan topeng depresi (lihat di bab belakang). Gangguan pala, sakit perut, atau keluhan fisik lainnya. Diperlukan pera-
makan dan tidur pada remaja tidaklah seberat gangguan pada watan psikiater.
orang rle"rysss yang mengalami depresi, namun jika timbul ge- 5. Gangguan depresi psikotik. Selain tanda-tanda di atas,
.lala ini cukup membuatnya menderita. Permulaan insomnia juga diikuti dengan distorsi pikiran dan delusi perasaan bersa-
dan sukar tidur, kadang-kadang merupakan akibat dari tidur lah. Penderita harus dirujuk untuk penanganan psikiatrik.
sepanjang siang hari dan tidak dapat tidur di malam hari, serta
badan tidak merasa beristirahat. Hal tersebut merupakan tanda-
tanda umum depresi pada remaja. Adanya kasus depresi pada
sejarah keluarga meningkatkan kecenderungan terjadinya de-
presi, apalagi bila dalam sejarah keluarga pernah terjadi suatu T Bns 104
usaha bunuh diri.
Bunuh diri (lihat Bab 25 dan bab di belakang). Jika seorang Bunuh Diri
penderita diduga menderita depresi yang parah, dokter harus
menanyakan apakah penderita pernah merasa begitu sedih. se-
hingga meyakini bahwa kematian lebih baik daripada kehi-
dupan. Jika penderita memberikan jawaban yang merupakan Lihat Bab 25.
persetujuan, maka dokter dapat menduga bahwa penderita Di Amerika Serikat, bunuh diri merupakan penyebab ke-
mempunyai kemungkinan untuk membuat rencana yang meru- matian terbesar ketiga pada remaja usia 15-19 tahun, bertang-
105 I Penyalahgunaan Zat 671

gung lawab atas l)Vo kematian remaja, dan pada dua dekade komendasikan. Konsultasi dengan psikiater yang berpengala_
in; telah meningkat dengan cepat. Remaja putri lebih banyak man sangat penting untuk memperkirakan keadaan setiap re_
yang melakukan usaha bunuh diri daripada remaja pria, namun maja yang melakukan usaha bunuh diri.
jumlah remaja pria yang berhasil melakukan bunuh diri lebih
banyak daripada remaja putri. Remaja Amerika asli dan ketu-
runan Asia mempunyai angka bunuh diri lebih tinggi daripada
remaja pada umumnya. Penyakit kronis yang diderita remaja
juga meningkatkan risiko bunuh diri, sebagai akibat dari pera-
saan tidak mampu, menurunnya kompetensi, citra diri yang
I Bne 105
buruk, dan mudah kehilangan orang yang dicintai; sering kali
juga meningkatkan akses ke obat-obatan yang dapat memban- Penyalahgunaan Zat
tu bunuh diri.
Metode bunuh diri yang paling umum digunakan oleh re-
maja adalah dengan menelan obat-obatan. Obat-obatan mung-
kin milik penderita atau milik orang tua dimana antara pende- Penggunaan zat-zat yang mempengaruhi pikiran untuk tu_
rita dan orang tua mungkin telah ada konflik. Obat yang sering juan pengobatan, sosial, dan keagamaan telah dilakukan oleh
digunakann dalam usaha bunuh diri adalah anti depresan trisi- manusia sepanjang sejarahnya. penggunaan zat-zat semacam
kl1k. "BubbLe-pack" atau bentuk kemasan dosis satuan yang ini oleh remaja juga bukan merupakan fenomena baru. Me_
sejenis harus dibeli dengan resep apabila ada kecenderungan ningkatnya kompleksitas masyarakat modern. seperti juga
bohwa obat-obatan tersebut dapat digunakan dalam suatu usa- meningkatnya ketersediaan berbagai macam obat_obatan, telah
ha bunuh diri. Metode yang lebih keras seperti menggantung memberikan kontribusi dalam peningkatan penggunaan oleh
diri, dengan cara menembak, atau mengiris pergelangan ta- remaja dan pengetahuan tentang rangkaian fisik dan psiko_
ngan, lebih sering dipakai oleh pria dan oleh mereka yang be- sosial oleh profesional di bidang kesehatan. pada masyarakat
tul-betul bermaksud untuk bunuh diri. Meskipun demikian, kita, untuk remaja, penggunaan obat-obatan mempunyai tu_
seringkali sukar menentukan keseriusan usaha bunuh diri ber- juan yang bervariasi. Untuk individu yang menginginkan sta_
dasarkan metodenya. Beck dan kawan-kawan menemukan tus dewasa, penggunaan obat-obatan dapat merupakan simbol
bahwa korelasi antara tingkat kematian metode dan keseriusan kedewasaan. Untuk mereka yang sedang berusaha mempero-
usaha bunuh diri rendah. Sedangkan korelasi antara keseriusan leh kebebasan dari dominasi orang tua, obat-obatan dapat di-
usaha bunuh diri dan harapan penderita akan kematian tinggi, pandang sebagai jalan untuk mempermudah proses tersebut.
yang seringkali' tidak akurat. Penerimaan kelompok sekitar, mengurangi stres, berkhayal
Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan dalam mem- (escapism), dan pemberontakan melawan kemapanan adalah
perkirakan keseriusan suatu usaha bunuh diri adalah tingkat fungsi-fungsi lain yang dikira dapat diatasi dengan pengguna-
perencanaan dan kemungkinan adanya pertolongan. Remaja an obat-obatan. Sebagai tambahan, remaja yang sedang tum
yang secara impulsif mengambil sebuah botol dari lemari obat buh, dalam usahanya mencari batas kognitifnya, mungkin de-
setelah mengumumkan bahwa dia akan bunuh diri, biasanya ngan melalui agen-agen halusinogenik.
lebih kurang serius bila dibandingkan dengan remaja yang me- Strategi-strategi intervensi untuk mencegah atau menghen-
nentukan dengan seksama waktu untuk bunuh diri, yaitu pada tikan peqggunaan obat-obatan pada kelompok umur ini harus
saat kemungkinan adanya pertolongan tidak ada. Adanya surat memperhatikan alternatif-alternatif yang sesuai dengan kebu-
setelah bunuh diri menunjukkan adanya perencanaan dan tan- tuhan masa perkembangan mereka. Penggunaan obat-obatan.
da keseriusan usaha bunuh diri. Usaha yang dilakukan oleh re- dalam hal ini alkohol atau marijuana, dilakukan oleh 90Va re-
maja yang berasal dari keluarga dengan riwayat bunuh diri maja; sehingga tidak ada gunanya berpikir apakah seorang re-
sangatlah penting. Ada usaha atau sikap yang hdrus diperhati- maja adalah pengguna obat-obaran arau ridak. Sebaliknya.
kan secara serius meskipun tidak nampak adanya usaha bunuh dokter harus memperkirakan bagaimana penggunaan obat-
diri yang jelas, karena bunuh diri yang berhasil kebanyakan obatan pada kehidupan tiap-tiap remaja dan pengaruh obat-
terjadi pada orang yang sudah pernah melakukan usaha bunuh obatan tertentu pada fisik dan fungsi dari tiap-tiap individu.
diri atau mempunyai sikap ke arah tersebut. Karena lebih mudah melawan keinginan untuk menggunakan
Apabila seorang remaja melakukan usaha bunuh diri, hal obat-obatan daripada menghentikan ketika sudah mengguna-
ini merupakan suatu usaha penuh keputusasaan untuk menga- kan, usaha-usaha harus difokuskan pada pencegahan (lihar
tasi konflik. Merawat sekuele farmakologis atau bedahnya saja juga Bab 5;.
yang merupakan hal biasa di ruang gawat darurat rumah sakit, EPI DEMIO LOGI. Data renrang penyalah guna an zat- zat keba-
sedikit sekali membantu dalam menyelesaikan konflik terse- nyakan berdasarkan studi cross-sectionctl berulang-ulang, se-
but. Rawat inap rumah sakit singkat, efektif untuk membantu hingga sukar memisahkan .antara pengaruh proses pendewa-
mengatasi konflik secara konstruktif dengan memberikan sua- saan dan pengaruh yang disebabkan oleh perubahan keterse-
sana aman bagi penderita, dengan menekankan pada penderita diaan obat-obatan. Penggunaan obat-obat terlarang oleh sis-
perlunya memahami masalah pokok, dan yang paling penting wa Sekolah Menengah Umum (SMU) di Amerika Serikat
acalah memudahkkan memperkirakan keadaan psikososial (AS) telah menurun sebagai akibat dari menurunnya penggu-
yang merupakan dasar untuk menentukan terapi yang tepat. naan marijuana. Obat,obat lain yaitu amfetamin, metaqualon,
Setelah evaluasi di bagian gawat darurat, kurang dari sepertiga dan asam lisergik diethilamin (LSD) menunjukkan penurunan
keluarga yang benar benar menjalankan terapi yang dire- yang nyata. Penurunan bertahap secara terus-menerus dalam
672 BAGIAN XIll I Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

waktu yang lama juga terjadi pada penggunaan barbiturat, obat usia 25 tahun. Penulis ini percaya bahwa remaja yang hingga
penenang, dan fensiklidin (PCP). Penggunaan heroin turun usia 21 tahun tidak mencoba-coba bahan ini, juga tidak akan
hingga tinggal setengahnya dari tahun 1915 ke tahun 1979 dan mencoba setelahnya. Jessor dan Jessor mengevaluasi remaja
stahil pada penggunaaan kurang dart l7o; penggunaan obat hi- klas 7, 8, dan 9 di sebuah kota di Rocky Mounrains, pertama
rup telah stabil 4Vo sejak tahun 1980" Sebaliknya, penggunaan kali pada tahun 1969, kemudian dilakukan setiap tahun selama
kokain berlipat ganda antara tahun 1975 dan 19'79; dengan per- 4 tahun, dan dievaluasi lagi pada tahun 1971 dan 1981. Data
bedaan yang nyata antar daerah; angka di Amerika Barat dan lanjutan diperluas sampai kelompok umur 25, 26, dan 2'/ ta-
Timur Laut dua kali lebih besar daripada di daerah Selatan dan hun. Mereka menyimpulkan "masalah minum minuman keras"
Tengah Utara. Pada tahun 1987 dilaporkan bahwa penggunaan sebagai (l) selama tahun yang lalu mabuk 6 kali atau lebih
kokain turun seperlima; sejak tahun 1986, tingkat penggunaan atau (2) selama periode yang sama mengalami dua atau lebih
crack cocaine tidak berubah (6Vo). Hal ini mungkin karena kejadian yang merupakan akibat dari minum minuman keras
tingkat penggunaan crack cocaine oleh mereka yang tidak ber- pada 3 atau lebih lingkungan kehidupan (masalah dengan
sekolah (sehingga tidak tersurvai) lebih tinggi. guru; masalah dengan teman; masalah dengan orang tua; kritik
Penggunaan pil-pil stimulan dan pil-pil diet yang bebas di- dari pacar; masalah dengan polisi; atau mengendarai mobil da-
lual tanpa resep, baru teramati akhir-akhir ini, dengan preva- lam keadaan terpengaruh alkohol). Dengan definisi ini, pada
lensi seumur hidup 15-20Vo untuk pil-pil stimulan dan 3l% tahun 1912 dengan sampel remaja kelas 10, I l, dan 12,25Vo
untuk pil-prl diet. Yang perlu.menjadi perhatian adalah pre- pria dan 76% wanita mempunyai masalah peminum. pria yang
valensi seumur hidup sebesar 45Vo pada remaja putri dalam pada masa remajanya mempunyai masalah peminrnn, pada
penggunaan pil-pil diet (Bab 107). Untuk semua jenis penggu- masa dewasa muda, setengahnya tidak lagi mempunyai masa-
naan anabolik steroid seumur hidup, pada hasil survei tahun lah ini. Untuk wanita, yang mempunyai masalah ini tinggal
l99l diperoleh median 4Vo . 25Vo. Remaja-remaja yang tidak mempunyai masalah jni, 40%
Dilaporkan pada siswa SMU,93Vo mengkonsumsi alkohol, pria dan 20Vo wanita, pada masa dewasa muda menjadi me-
69Vo mengkonsumsi selama bulan yang lalu, dan 5,5Vo sudah miliki masalah ini. Masalah minuman keras pada remaja ber-
mengkonsumsi sehari-hari. Angka minum berlebihan (lima korelasi dengan masalah tingkah laku yang lain, seperti me-
kali minum atau lebih berturut-turut) selama 2 minggu sebe- rokok marijuana dan hubungan seksual. Sebaliknya, masalah
lumnya naik hingga 41Vo pada tahun 1983 dan sejak itu turun minuman keras tidak berkorelasi dengan konsekuensi negatif
menjadi 37Vo. Data konsumsi alkohol oleh remaja dari 4 nega- pada kehidupan masa depan. Penulis menyimpulkan.. "pene-
ra (dimana tersedia data yang cukup dan dapat dibandingkan muan semacam itu memberi kesan bahwa perkembangan dan
dengan data di AS) menunjukkan penurunan di 3 negara dan hasil yang dicapai pada masa setelah remaja tidak dijamin
mendatar di satu negara (Australia). Di keempat negara terse- oleh adanya masalah minuman keras pada masa remaja . . .

but, perbedaan angka konsumsi antara pria dan wanita kecil. [dan] bahwa anggapan terlalu dini dan proses sosial remaja
Remaja di AS yang merokok sebagai kebiasaan sehari-hari sebagai peminum yang diduga akan menjadi kronis bukan me-
tulun dari 29Vo pada tahun 19'7'7 menjadi l27o (median) pada rupakan p enghalang untuk p e rke mb angan- p erkemb angan re -
tahun 1991. Berbeda dengan pola sebelumnya, sekarang rema- maj a te rs e b ut s e lanj utny a" .

1a putri yang merokok secara teratur sedikit lebih banyak dari- Studi longitudinal juga memberi gambaran yang lebih baik
pada pria. Rencana pendidikan masa depan berkorelasi secara tentang peran penggunaan marijuana sebagai pertanda akan
nyata dengan pola merokok; 8Vo da:i siswa yang merencana- digunakannya obat-obatan yang lebih keras di kemudian hari.
kan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi merokok setengah Namun studi longitudinal tidak dapat memprediksi mereka
pak atau lebih per hari, sedang pada siswa yang tidak merenca- yang menggunakan marijuana sejak usia muda. Studi New
nakan untuk ke perguruan tinggi sebanyak 2l%o. Penggunaan York juga menemukan bahwa alkohol telah digunakan oleh
tembakau "tanpa asap" oleh remaja pria merupakan feriomena 20Vo anak sebelum usia 10 tahun dan oleh 50Vo anak sebelum
saat ini dan terus meningkat (pada tahun 1991, median = usia 14 tahun, bahwa penggunaan marijuana mulai meningkat
I lVa\. pada kira-kira usia 13 tahun, dan bahwa merokok mulai me-
Ringkasnya, studi cross-s ectional ini menunjukkan kira- ningkat pada usia kira-kira 1 I tahun. Pola mulainya pengguna-
kira dua per tiga remaja AS telah mencoba beberapa obat ter- an psikedelik (penenang jiwa) sama dengan penggunaan
larang sebelum mereka lulus SMU; 40Vo seTain marijuana te- marijuana, sedang untuk kokain, digunakan oleh kelompok
lah menggunakan beberapa obat terlarang lain. Satu dari 18 usia yang lebih tua (87o sebelum 18 tahun dan 30Vo sebelum
siswa SMU, sehari-hari merokok; demikian juga untuk kon- 24 tahun). Meskipun jumlah pria yang menggunakan obar
sumsi alkohol. terlarang lebih banyak daripada wanita, bahan-bahan psikoak-
Studi longitudinal kohort dapat membantu memisahkan tif lebih banyak diresepkan untuk wanita, dimulai pada awal
antara sebab proses pendewasaan dan sebab sejarah. Pada ta- remaja dan berlanjut hingga dewasa. Hasil pengamatan per-
hun 1971, Kandel dan rekan-rekannya mengevaluasi sebuah kembangan ini digunakan sebagai dasar strategi-strategi pen-
kelompok remaja New York dan juga kira-kira 10 tahun sesu- cegahan.
dahnya. Mereka menemukan bahwa risiko tertinggi untuk me- ETIOLOGI. Seperti telah diuraikan di aras, faktor faktor
mulai merokok, minum alkohol, dan menggunakan marijuana yang menunjang keputusan seorang remaja untuk memulai
adalah sebelum usia 20 tahun, dan untuk obat terlarang (selain menggunakan bahan-bahan yang merusak antara lain keingi-
kokain) adalah sebelum usia 21 tahun. Penurunan penggunaan nan untuk mengetahui batas-batas emosi; kebutuhan untuk
mar ijirana dimulai pada usia 22,5 tahun, sedang kebiasaan me- mencoba peran "orang dewasa"; harapan untuk memperluas
rokok terus meningkat hingga akhir periode survai, yaitu pada kesadaran seseorang; ketersediaan obat-obatan; keinginan un-
105 I Penyalahgunaan Zat 673

Tabel 105-1 Memperkirakan Keseriusan penyalahgunaan Obat oleh


dividu yang berada pada proses pendewasaan. Eksperimen de_
Remaja
ngan nalokson, antagonis dari opium, menunjukkan bahwa
opium endogen menghalangi pelepasan hormon pelepas gona_
dotropin. Amfetamin mempengaruhi tahap ke-4 dari tidur dan
dapat mengganggu kaitan yang erat antara tidur dan tambahan
sekresi gonadotropin selama awal masa remaja. proses meng_
hasilkan kalori dari etanol selama puncak pertumbuhan pubei_
tas menghilangkan protein dari tubuh. protein penting untuk
pertumbuhan otot secara normal.
naan obat lompok
Keadaansebelum Cembira Metabolisme obat-obatan dengan resep tertentu dipenga_
penggunaan obar ruhi oleh penyalahgunaan obat terlarang atau alkohol (Tabel
- - a.,
i'ffiili;idil' 105-2). Induksi retikulum endoplasma halus hati dengan bar_
Prestaiisetotatr Baik/mem- Setatu ietet
baik .
biturat atau alkohol dapat mempercepat metabolisme dan me-
Penggunaan sambil Tidak ada ningkatkan ekskresi bahan-bahan yang diperlukan dalam pro_
iii1t",.:* "
meriyetir
Riwayat kecelakaan Tidak ada
1iliu: i'= ses glukuronisasi. Sebagai akibat dari mekanisme ini, p.nggu_
' Ya "i na barbiturat atau alkohol yang menggunakan kontrasepsi
oral
Walttu per nu.nSSu Akhir pekan
yang mengandung estrogen dapat menjadi rapuh pada keha_
Waktu tiap. hari lu^ Setelah seko. Sebelum

ffi
se-, milan. Sebaliknya, penggunaan estrogen meningkatkan risikc
''i:
lah' ,- kolah
intoksikasi alkohol sebagai akibat dari penurunan metabo_
M#iuana. , 'Halusinogen. . \,Yiski,.-
. bir, anggur '-.hmletamin '6pium,
.' '
lisme etanol. Potensi adanya interaksi alkohol dan barbiturat
1: juga harus diperhatikan ketika meresepkan obat antikonvulsan.
kokain,
, Timbul sakit perut dan muntah apabila metronidazole dikon_
+: ':' -barbirurat
.t:' t. ii. sumsi oleh rema;a penyalah guna alkohol, karena adanya efek
Nilai nnl: 0-3 tidak begitu ntengkhawatirkan; 3-8 serius; g- lg sangat serius antagonis alkohol terhadap asetaldehid.
SEKUELE PSIKOSOSIAL. Remaja dapar terlibat dalam pe_
rampokan, penyelundupan, penjualan obat-obatan, atau pela_
curan dengan tujuan untuk mendapatkan uang untuk membeli
obat-obatan atau alkohol. Penggunaan obat-obatan apa saja se_
tuk melarikan diri dari pengalaman yang tidak menyenangkan cara teratur pada akhirnya akan menurunkan kemampuan un-
atau menekan; dan desakan lingkungan. penggunaan suatu tuk berfungsi cukup di sekolah, untuk menangani pekerjaan,
obat secara terus-menerus biasanya memberi kesan bahwa ma- atau untuk mengendarai sepeda motor. pada pengguna mari_
salah serius dapat mendasari penggunaan atau merumitkan juana kronis ditemukan sindrom "amotivasional,, yaitu kehi-
penggunaan. Misalnya, penggunaan obat lebih merata pada re- langan ketertarikan pada tingkah laku yang sesuai dengan
maja yang menderita depresi demikian juga pada kelompok umurnya.
yang diuraikan oleh Jessors sebagai rentan terhadap rnasalah PENCEGAHAN. Model pencegahan yang relevan dengan
tingkah 1ukll. fi.dak ada satu faktorpun yang membedakan an- masalah penggunaan obat atau alkohol oleh remaja adalah mo_
tara remaja pengguna obat dengan "masalah" dan remaja yang del yang mempertimbangkan coba-coba menggunakan obat_
keterlibatannya dengan obat tidak karena masalah-masalah obatan atau alkohol yang dilakukan oleh remaja pada saat_
penting, namun dengan pemberian bobot pada berbagai va-
riabel dapat membantu proses ini (Tabel 105-1). Tipe penggu-
naan obat (misalnya, marijuana atau heroin), keadaan peng- Tabel 105-2 Interaksi antara Alkohol dan Obat-Obaran dengan Resep
gunaan (misal, sendirian atau dalam kelompok), frekuensi dan
Aditif Toleiansi Silang Antagonistik
waktu penggunaan (misalnya, setiap hari sebelum sekolah atau
jarang hanya pada akhir pekan), kepribadian premorbid (de- Antikoagulan Kafein
presi atau gembira), juga status fungsional remaja. .$s..!.,f,rl,liflftn''.'', ,, tinlo!.qjkasi ::-
secara : ttl
-..:,kroniS).,-, l,l,::
umum harus diperhatikan dalam mengevaluasi setiap remaja Aodnipen*osi
yang menyalahgunakan obat. Selain itu, terpisah dari adanya
. Digo.tsin*.,r' $efal rln-
Antrkoagutan lintot-; digitohaid,: KioraftfeniRoi
faktor-faktor risiko tinggi, penggunaan bahan psikoaktif ketika sikasi akut) E#t, 'ir' .',
mengendarai sepeda motor merupakan alasan yang cukup un- Aniihistamin Criseofulvin
tuk segera dilakukan intervensi untuk mencegah akibat buruk -
Anesterik difluo-
bagi remaja dan lingkungannya. ;;;';- "" Ketokonazor
PATOF|S|OLOG|. Penggunaan obat-obatan dapat berpenga-
"*Or**
lgnzoaiazepin '. tmipiamin Fenformin
ruh buruk terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan I{oral hidrat l Propranolol
,Nonsteroic obat- Tetiasiklin
fisik yang merupakan ciri-ciri masa pubertas. Misalnya, seper-
'1'obatan anti-radang i
tiga remaja putri yang menggunakan heroin menderita ameno-
rea sekunder, bahkan dalam keadaan tidak ada penurunan be-
oral
KontrasepCi .

F"enotiazirr, . :
t,,
'
rat badan. Jumlah penderita ketidaknormalan haid yang tinggi Propokiifen -
'Fi::i:=
pada remaja pengguna heroin mungkin merupakan akibat dari
if:
hypothalamic-pituitary-ovarian axis yang lebih peka pada in-
674 BAGIAN XIII a Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

saat tertentu pada perkembangan normalnya dan yang beru- lumbosakralis dan polineuropati serta mononeuropati, yang
saha menunda saat-saat tersebut selama mungkin, untuk mem- terakhir ditampakkan dengan persendian kaki atau persendian
buat penggunaannya sesedikit mungkin dan sesingkat mung- tangan yang lunglai, merupakan tanda neurologis periferal
kin, dan untuk mencegah secara total penggunaan obat-obatan yang paling sering ditemukan. Rhabdomiolisis akut dengan
selama mengendarai sepeda motor. Usaha-usaha pendidikan mioglobinuria dapat timbul setelah injeksi heroin intravena
berdasarkan teknik menakut-nakuti telah terbukti tidak berha- (IV) dan dimanifestasikan dengan kelemahan otot secara
sil, sedang pendidikan yang disampaikan secara tidak emo- umum, edema, dan kelemahan yang nyata. Fasiitis nekrotikans
sional, pemberian informasi tentang masalah kesehatan yang merupakan komplikasi yang jarang terjadi seteiah injeksi
timbul karena penggunaan obat-obatan telah memberikan pe- heroin subfasial yang dilakukan dengan tidak hati-hari. Kom-
ngaruh.' Strategi-strategi yang mengajari remaja muda untuk plikasi-komplikasi lain yang jarang terjadi adalah kontraktur
menolak tekanan lingkungan untuk merokok, dengan menggu- jari-jari akibat dari injeksi dan jaringan parur sendi interfa-
nakan teknik bermain suatu peranan dengan pembimbing ling- langs medial sampai proksimal pasca injeksi kedalam vena-
kungan yang terlatih, berdasarkan sejumlah studi telah secara vena halus di tangan.
nyata menurunkan jumlah perokok. Kardiovaskular. Vasodilasi merupakan manifestasi kardio-
PENANGANAN. Penanganan akut untuk tiap-tiap agen akan vaskular yang utama yang berkaitan dengan metode pema-
dibahas pada seksi berikutnya. Terdapat banyak program pena- sukan obat. Komplikasi yang jarang terjadi sebagai akibar
nganan kronis, baik dengan rawat inap maupun rawat jalan. pemberian heroin parenteral adalah fistua arteriovenosa, trom-
Secara umum, program-program ini belum cukup dievaluasi. bosis arteri dan vena, embolisme, arteritis nekrotikans, dan an-
Hal-hal penting yang mendukung keberhasilan penanganan eurisma mikotik.
jangka panjang untuk remaja adalah evaluasi medis secara Pernapasan. Depresi pernafasan dipengaruhi secara sentral
terus-menerus setelah detoksifikasi dan tersedianya sistem dan ditandai oleh kurang ventilasi alveolus. Partikel serat ka-
pendukung psikososial yang sesuai untuk perkembangannya. tun atau turunan heroin yang tidak larut yang mefupakan aki-
bat dari injeksi yang tidak disengaja menyebabkan granu-
lomotasis dan fibrosis paru, yang dapat berakibat terjadinya
105.1 Opium hipertensi pulmonal dan penurunan kapasitas volume dan di-
fusi paru-paru. Edema paru adalah lazim pada kematian kare-
Penyalahgunaan opium oleh remaja turun selama tahun na sindroma overdosis, tetapi dapat juga sebagai temuan
1980-an, namun besarnya dan berbagai ancamannya terhadap rontgenologis yang kebetulan pada remaja penyalah guna
kesehatan menyebabkannya terus meminta perhatian. Lebih heroin yang tidak bergejala. Infeksi paru bukan suatu pene-
lagi dengan munculnya penggunaan opium dalam hubungan- muan yang menonjol pada kelompok usia ini.
nya dengan "crack cocain". Dermatologis. Lesi dermatologis yang biasanya timbul ada-
FARMAKOLOGI, Heroin menimbulkan euforia dan analge- lah 'Jejak", parut linier hipertropik yang mengikuti jalur pem-
sia. Heroin dihidrolisis menjadi morfin, yang mengalami kon- buluh darah besar. Parut perifer terputus-putus yang lebih
jungsi hepatis dengan asam glukuronat sebelum ekskresi, bia- kecil, seperti bekas gigitan serangga, dapat terlihat dengan
sanya24 jam setelah penggunaan. Heroin dapat dideteksi da- mudah. Remaja yang menyuntikkan heroin subkutan, dapat
lam urin dengan kromatografi lapis tipis hingga 48 jam setelah menderita nekrosis berlemak, lipodistrofi, dan atrofi pada
penggunaan. bagian-bagian tungkai. Usaha untuk menutupi stigmata ini
Cara penggunaan mempengaruhi waktu mulainya bekerja. termasuk dibuatnya tato secara amatir di tempat yang tidak
Apabila obat dihirup ("snorting"), efek yang diinginkan akan umum. Biasa ditemui abses sekunder sebagai akibat dari peng-
muncul setelah hampir 30 menit. Dengan cara subkutan ("skin- gunaan obat dengan teknik yang tidak steril.
popping"), efek dicapai dalam beberapa menit, dan bila diin- Genitourinaria. Ada kehilangan libido; mekanisme tidak di-
jeksikan intravena ("main-lining"), efek diperoleh dengan se- ketahui. Pengguna heroin wanita, untuk membiayai pengguna-
gera. Dosis yang lebih besar dapat digunakan secara intra- an heroin, dapat melakukan pelacuran. sehingga meningkatkan
vena. Toleransi dikembangkan pada efek euforia dan hanyaja- risiko terkena penyakit kelamin (termasuk virus imunodefi-
rang pada efek penghambatan pada otot polos, yang menye- siensi manusia [HIV]), kehamilan, dan bahaya lain. Retensi
babkan konstipasi dan miosis. urin dapat akibat dari penurunan tonus otot detrusor.
. MANIFESTASI KLlNlK. Manifestasi klinik ditentukan oleh Gastrointestinal. Konstipasi sebagai akibat dari berkurang-
efek farmakologi dari heroin atau turunannya, dikombinasikan nya kontraksi mendorong otot polos dan meningkatnya tonus
dengan kondisi dan cara penggunaan. sfingter ani. Cara-cara menyembunyikan heroin dalam kon-
Neuromuskular. Efek serebral meliputi euforia, pengu- dom atau balon yang ditelan dapat menyebabkan gangguan in-
rangan rasa sakit, dan pola elektroensefalogram seperti dalam testinal atau overdosis yang tiba-tiba (sering kali fatal) apabila
keadaan tidur. Efek pada hipotalamus ditandai dengan menu- kondom atau bdlonnya sobek. Pada pengguna heroin, aktivitas
runnya suhu tubuh. Mielitis transversal dari segmen toraks te- enzim hati sering meningkat, mayoritas adalah pada mereka
lah dilaporkan pada penderita yang menggunakan lagi heroin yang secara serologi menunjukkan infeksi virus hepatitis B.
setelah berpantang selama jangka waktu tertentu, menunjuk- Elemen hepatitis agresif kronis pada biopsi dan adanya keti-
kan kemungkinan adanya reaksi hipersensitif. Sindrom Guil- daknormalan enzim yang terus-menerus menyebabkan prog-
lain-Barrd dan ambliopia toksik merupakan efek yang jarang, nosis yang buruk pada beberapa penderita.
ambliopia toksik diperkirakan merupakan akibat dari aditif lnfeksi. Tidak adanya teknik steril pada injeksi dapar me-
kina, yang ada pada pecandu heroin. Pleksitis brakhialis dan nyebabkan mikroabses atau endokarditis otak, biasanya dise-
105 I Penyalahgunaan Zat 675

babkan oleh Staphylococcus aureus. Komplikasi penggunaan jimson dapat menyebabkan keracunan yang serius dan bahkan
jarum yang lain adalah infeksi HIV. kematian.
lmunologis, Peningkatan kadar imunoglobulin (Ig) M sela-
lu ada pada pengguna heroin parenteral, sedang peningkatan Pensiklidin
IgA dilaporkan pada mereka yang menghisap heroin. Reaksi (PCP, Sternil, Debu Malaikat, ,,Hog,', ,,pil perdamaian,,, ,,Lembaran-
sero-logi abnormal juga biasa terjadi, termasuk hasil positif Lembaran")
palsu dari Laboratorium Penelitian Penyakit Kelamin dan uji PCP adalah suatu arilsikloheksalamin yang kepopuleran_
fiksasi lateks. Depresi respon limfosit terhadap stimulasi oleh nya sebagian berkaitan dengan kemudahannya disintesis pada
nitrogen dalam kultur telah dilaporkan tetapi hal ini mungkin laboratorium di rumah-rumah. Salah satu hasil samping dari
karena terkena sindroma imunodefisiensi (Bab 223) pad,a sintesis di rumah-rumah menyebabkan kejang-kejang, diare,
pengguna obat parenteral. dan hematemesis. Obat ini diduga berpotensi menimbulkan
Penarikan. Setelah 8 jam atau lebih tanpa heroin, selama24 efek adrenergik dengan menghambat pengambilan kembali
- jam, individu yang kecanduan mengalami serangkaian
36 katekolamin syaraf. PCP tersedia dalam bentuk tablet, cairan,
gangguan fisiologis yang disebut sindrom ,,penarikan', atau atau bubuk, yang dapat digunakan sendirian atau dicampurkan
sindrom berpantang. Tanda-tanda awal adalah menguap, di- pada rokok ("gabung"). Bubuk dan tablet biasanya mengan_
ikuti dengan lakrimasi, midriasis, insomnia, "goose flesh,,,ke- dung 2 - 6 mg'PCP, sedangkan gabungan rata-rata mengan_
jang otot, suara usus besar yang hiperaktif dan diare, takikar- dung 1 mg tiap 150 mg daun tembakau, atau kira-kira 30 _ 50
dia, dan hipertensi sistolik. Pada pecandu remaja jarang dite- mg per gabungan.
mui adanya serangan kejang-kejang grand mal. pemberian MANIFESTASI KLlNlK. Manifestasi klinik berkairan dengan
diazepam pada jangka pendek merupakan penanganan yang dosis. Euforia, nistagmus, ataksia, dan kelabilan emosi timbul
efektif dan aman untuk detoksifikasi heroin. Alterrratif pengo- dalam2 - 3 menit setelah merokok I - 5 mg dan berlangsung
batan detoksifikasi adalah dengan methadone. Opium sintetik selama berjam-jam. Halusinasi dapat nleliputi distorsi yang
ini efektif dengan pemberian secara oral dan sifat farmako- aneh dari tubuh, sering kali berupa reaksi panik. Dengan dosis
Ioginya sama dengan heroin, dengan pengecualian pada tidak 5 - 15 mg dapat timbul psikosis toksik dengan disorienrasi,
adanya efek euforia. Untuk anak atau remaja, keamanan mau- hipersalivasi, dan meracau selama lebih dari 1 jam. Setelah
pun dosis metahadone belum ditegakkan. penggunaan oral 15 mg atau lebih, penderita biasanya menjadi
Sindroma Overdosis, Sindroma overdosis merupakan reaksi pingsan dalam waktu 30 - 60 menit, yang berganti_ganti de_
akut setelah penggunaan opium. Sindroma ini merupakan pe- ngan periode sadar, sikap distonik, kekakuan otot, atau kejang
nyebab utama kematian pada penggunaan obat. Kecepatan mioklonik. Hipotensi, serangan mendadak, dan aritmia jantung
timbulnya, adanya eosinofilia setelah penyembuhan, dan ke- biasanya timbul pada kadar 40 - 200 pgldL. Telah dilaporkan
nyataan bahwa sindrom ini hanya menyerang mereka yang adanya kematian selama delirium psikotik, dari hipertensi, hi_
menggunakan obat sebelumnya terkesan mempunyai mekanis- potensi, hipotermia, kejang-kejang, dan trauma. Koma karena
me hipersensitivitas. Tanda-tanda klinisnya antara lain pingsan PCP dapat dibedakan dengan koma karena opium, pada koma
atau koma, serangan mendadak, pupil miosis (kecuali kalau te- karena PCP tidak ada depresi pernapasan; adanya kekakuan
lah menderita anoreksia yang parah), depresi pernapasan, sia- otot, hiper-refleksia, dan nistagmus; dan tidak ada respon ter_
nosis, dan edema paru. Diagnosis banding antara lain trauma hadap nalokson. Psikosis PCP sukar dibedakan dengan schizo_
sistem saraf pusat (SSP), koma diabetikum, ensefalopati hepa- phrenia. Tanpa adanya riwayat penggunaan, untuk diagnosis
tik (dan yang lainnya), sindrom Reye, seperti jugapada over- harus dilakukan analisis urin.
dosls alkohol, barbiturat, PCP, atau methadon. Diagnosis ke-
PENGOBATAN. Pengobatan penderita inroksikasi pCp
racunan opium dibantu dengan pemberian antagonis opium,
meliputi pemasukan penderita ke dalam ruangan yang gelap,
nalokson secara intravena, 0,01 mg/kg (satu botol kecil 0,4 mg
sepi, beralas lantai, aman dari jejas. Diazepam, dengan dosis
biasanya cukup untuk remaja), yang menyebabkan dilatasi pu-
pil yang mengkerut karena opium. Diagnosis dikonfirmasi de-
l0 -20 mg yang diberikan secara oral atau i0 mg secara intra-
muskular setiap 4 jam, dapat membantu apabila penderita geli_
ngan adanya morfin di dalam serum. pengobatannya meliputi
sah dan tidak koma. Amonium klorida, 500 mg setiap 6 jam,
oksigenasi yang cukup dan melanjutkan pemberian nalokson
dapat diberikan secara oral atau dengan tabung nasogastrik,
setiap 5 menit, jika perlu, untuk memperbaiki dan memelihara
untuk mempertahankan pH urin pada 5,5 6, yangmeningkat_
ventilasi yang cukup. Nalokson dapat dilanjutkan selama 24 -
kan bersihan urin terhadap PCP. Terapi pendukung untuk pen-
jam apabila penderita telah mengkonsumsi metadon, bukan
derita yang koma adalah dengan memberikan perhatian khusus
heroin yang bekerja cepat.
terhadap hidrasi, yang dapat terjadi karena diuresis akibat_
PCP.

105.2 Halusinogen Jamur


Jamur menyebabkan efek kolinergik dan antikolinergik,
Beberapa bahan-bahan alamiah dan sintetis telah diguna- selain euforia dan halusinasi. Sebagian besar efek yang
kan remaja karena khasiat halusinogeniknya. Asam lisergik merugikan yang berkaitan dengan penggunaan jamur biasanya
dietilamid (LSD), yang sangat populer pada rahun l9J}-an, te- terbatas dan tidak memerlukan terapi. Jamur yang mengan_
lah muncul lagi akhir-akhir ini. Kembalinya LSD menakutkan dung psilosibin dan indol yang terkait dengan antiserotonergik
dan mungkin diaktifkan lagi dengan demam. Di antara halusi- menyebabkan reaksi seperti pada LSD dan agitasi, serta mung_
nogen yang populer saat ini, PCP, jamur tertentu, dan rumput kin memerlukan pengobatan dengan diazepam. Karena se_
676 BAGIAN Xlll f Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Bemaja

bagian besar remaja pencari-halusinasi bukan ahli mikologi, otak atau paru atau berkaitan dengan miokardium. Pengguna-
jamur dengan efek racun yang lain dan berefek fatal mungkin an kronis dapat menyebabkan hipertensi pulmonal, kerusakan
dapat termakan tanpa sengaja. Penanganannya adalah dengan paru-paru terbatas atau penurunan kapasitas difusi, neuropati
menginduksi agar terjadi muntah dan arang aktif (lihat Bab perifer, rhabdomiolisis akut, hematuria, asidosis tubular, dan
666). kemungkinan atrofi serebral dan serebelar.
Penghirupan bensin populer di kalangan remaja pedesaan
Jimson
dan pemuda Indian Amerika dan dapat menyebabkan ataksia,
(Datura stramonium)
nausea, dan kehilangan kesadaran. Euforia diikuti dengan ke-
Rumput Jimson juga dikenal sebagai "rumput setan", gembiraan yang amat sangat dan koma dapat merupakan aki-
"rumput gila", "rumput busuk", dan apel berduri yang tumbuh bat dari penghirupan yang lama waktunya atau cepat dalam
liar di seluruh Amerika Serikat. Bijinya, yang muncul pada penghirupannya. Efek jangka panjang dari penggunaan kronis
musim gugur, mengandung alkaloid antara lain hiosiamin juga mencakup ensefalopati yang tidak reversibel, aplasia sumsum
atropin dan skopolamin. Seratus biji, isi maksimal dari .satu tulang (dari benzena), dan enselopati timah hitam jika bensin
buah, ekuivalen dengan 6 mg atropin. Konsumsi biji atau bagi- mengandung timah tetraetil.
an lain dari tanaman ini menimbulkan efek SSP dan antiko- Penghirupan produk-produk aerosol, seperti penyempror
linergik lainnya yang berkisar dari kegelisahan, disorientasi, rambut, deodoran, pelumas tempat penggorengan, dan pendi-
dan pada dosis rendah menimbulkan halusinasi yang diingin- ngin gelas koktail, juga menjadi populer. penggunaan freon
kan sampai kelesuan (letargi) dan koma;jika digunakan dalam juga berakibat buruk pada jantung yang peka terhadap epine-.
dosis yang lebih tinggi dapat menimbulkan kejang, meskipun frin, yang mengakibatkan aritmia dan kematian.
jarang. Adanya mulut yang kering, kulit panas dan kering, de- Berbagai nitrit yang mudah menguap (votatile), seperti
mam, midriasis, sikloplegia, retensi urin, dan takikardia sinus, amil nitrit, butil nitrit, dan senyawa-senyawa sejenis yang di-
bersamaan dengan delirium serta halusinasi visual dan pende- pasarkan sebagai pengharum ruangan, digunakan sebagai ba-
ngaran, harus membuat dokter waspada akan kemungkinan in- han euforia, meningkatkan kepekaan terhadap musik, dan ba-
toksikasi rumput Jimson. han afrodisiak di kalangan remaja yang lebih tua dan dewasa
Disamping perawatan penunjang, fisostigmin salisilat, sua- muda. Penggunaan bahan ini dapat mengakibatkan sakit kepa-
tu antikolinesterase, terindikasi untuk penanganan hipertensi, la, sinkop, dan rasa ringan di kepala; hipotensi yang parah dan
kejang, halusinasi yang parah, atau takiaritmia supraventriku- kulit memerah yang diikuti dengan vasokonstriksi dan takikar-
lar.Zat ini diberikan secara IV dengan perlahan-lahan selama dia; inversi gelombang T sementara dan depresi segmen ST
2 - 5 menit pada dosis awal I - 2 mg.Dosis ini dapat diulang pada elektrokardiogram; methemoglobinemia, peningkatan iri-
dalam waktu 20 menit. Jika gejala kolinergik muncul sebagai tasi bronkus, dan peningkatan tekanan intraokuler.
akibat dari pemberian fisostigmin, dapat diberikan atropin sul-
fat dalam dosis 0,5 mg untuk tiap miligram fisostigmin.
105.4 Marijuana
105.3 Bahan-bahan yang Mudah Marijuana dan alkohol, bahan-bahan yang paling populer
untuk disalahgunakan di kalangan remaja, menyebabkan se-
Menguap jumlah akibat psikofarmakologis yang sama. Keduanya mele-
mahkan ingatan jangka pendek dan koordinasi halus, mem-
Praktek penghirupan berbagai bahan-bahan pembuat eufo-
perpanjang waktu reaksi, dan menimbulkan "pengkabutan
ria telah sangat populer di kalangan remaja sejak berabad-
mental". Sekitar 300 mg kanabis ekuivalen dengan 7O g al-
abad. Dokumentasi pertama yang menggambarkan dengan
kohol.
baik fenomena ini adalah penggunaan oleh remaja Irlandia
pada abad ke-19. Pada saat ini, ketersediaan dan harga yang FARMAKOLO Gl. M arijuana (THC, "pot", "w e ed', " hash",
murah dari bahan-bahan semacam ini seperti perekat pesawat, "grass") disintesis dari resin tanaman Cannabis sativa, yang
freon, tiner cat, butan pengisi korek api, dan minyak telah ter- tumbuh baik pada iklim sedang dan panas yang kering. Fraksi
sedia bagi remaja dengan potensi halusinogen yang luas. tetrahidrokanabinol (THC) merupakan bagian dari resin yang
Bahan-balmn tersebut juga bertanggung jawab akan berbagai mempunyai sifat halusinogenik dan senyawa ini telah disinte-
kisaran komplikasi, yang berkaitan dengan keracunan kimia, sis ( -9-THC).THC diserap dengan cepat melalui hidung atau
sampai metode pemberian (misalnya, di kantung plastik, yang mulut, menghasilkan puncak efek subyektif pada 10 menit bila
menyebabkan mati lemas), dan dengan tempat penghirupan melalui hidung, dan l jam bila melalui mulut. Marijuana bia-
yang burbahaya (misalnya, inner-city roaf tops) sanya dikonsumsi sebagai "rokok morfin (reefer)" atau ga-
Perekat pesawat sangat populer di kalangan remaja pada bungan, dibuat dengan melintingkan cacahan tanaman pada
akhir 1960-an dan awal 1970-an dan terus menjadi masalah di kertas. Meskipun isinya berbeda-beda, secara umum tiap
beberapa daerah di AS. Bahan utama dari perekat pesawat, rokok marijuana mengandung I g marijuana atau 20 mg -9-
toluen, diekskresikan dengan cepat dalam urin sebagai asam THC.
hipurat, dalam serum residunya terdeteksi dengan kromato- MANIFESTASI KLlNlK. Selain efek-efek yang diinginkan se-
grafi gas. Perekat ini menimbulkan relaksasi dan halusinasi perti kegembiraan dan euforia, marijuana dapat menyebabkan
yang menyenangkan selama lebih dari 2 jam. Dapat timbul pelemahan ingatan jangka pendek, kinerja yang buruk dalam
toleransi dan ketergantungan fisik. Toksisitasnya akut dan kro- mengerjakan tugas yang membutuhkan perhatian yang terbagi
nis. Kematian pada fase akut merupakan akibat dari edema (misalnya mengemudi), kehilangan penilaian kritis, dan dis.
IOS a Penyalahgunaan Zat 677

torsi dalam persepsi waktu. Meskipun jarang, halusinasi visual nyebabkan takikardia, hipertensi, dan hipertermia. Pola peng-
dan perasaan distorsi tubuh kadang terjadi, namun dengan pe- gunaan yang berlebihan biasa dilakukan. Penggunaan dalam
ngaruh marijuana dapat timbul kembali halusinasi yang mena- kelompok dikaitkan dengan berhubungan seksual dengan ba-
kutkan, hal ini biasanya muncul pada saat stres atau demam. nyak pasangan dan meningkatnya risiko infeksi yang ditular-
Suhu tubuh mungkin turun. Takikardia muncul dalam 20 kan melalui hubungan seksual. Pemakai kronis dapat me-
menit setelah menghisap marijuana dan setengah jam kemudi- ngembangkan toleransi terhadap efek fisiologis ini, dan dapat
an diikuti dengan hipertensi sistolik dan diastolik sementara, timbul ketergantungan psikologis. Tidak ada sindroma putus
yang akan hilang dalam 3 jam. Pada pemakai yang sudah ber- zat pada saat menghentikan penggunaan kokain. Hal ini me-
pengalaman juga dapat mengalami takipnea. Pada suatu studi nunjukkan bahwa tidak ada masalah ketergantungan fisik. Re-
terhadap pemakai yang sudah berpengalaman, merokok mari- maja hamil yang menggunakan kokain mempunyai risiko
juana menyebabkan ventilasi hiperkapnea dan penurunan vo- bayinya lahir prematur dan komplikasi bayi dengan berat ba-
lume ekspirasi paksa, angka mid ekspirasi maksimum, dan ka- dan lahir rendah, mungkin terjadi adalah malformasi kongeni-
pasitas difusi. Penurunan spasme brunkus juga terjadi. Baik 6- tal dan gangguan perkembangan.
9-THC maupun marijuana (merokok satu gabungan) menye- PENGOBATAN. Terapi pendukung yang intensif diarahkan
babkan tekanan intraokuler turun drastis. Hal ini berlangsung pada manifestasi klinik intoksikasi akut. Lihat Bab 105.1
hingga lebih dari 5 jam baik pada orang normal maupun pen- (Pengobatan) untuk penanganan kronis.
derita glaukoma.
Kolodny memperlihatkan hubungan antara dosis dan pe-
nekanan kadar testosteron plasma dan spermatogenesis seba- 105.6 Merokok Sigaret
gai akibat dari merokok marijuana selama minimum 4 han/
minggu selama 6 bulan, menganjurkan untuk memperhatikan Lebih dari l3%o remaja merokok, dan angka perokok wa-
potensi efek merusak dari merokok marijuana sebelum sele-
nita terus meningkat, diduga karena adanya efek pengurangan
sainya pertumbuhan dan perkembangan pubertas. Merokok nafsu makan bila merokok. Keparahan aterosklerosis berhu.
marijuana selama I minggu juga menurunkan toleransi terha- bungan dengan lamanya merokok, dan risiko ini semakin be-
dap glukosa. Penggunaan THC oral atau menghisap marijuana
sar bagi mereka yang mulai merokok sejak remaja. Selain itu,
mempunyai efek anti muntah dan menstimulasi nafsu makan,
efek merugikan merokok terhadap kesehatan dapat timbul
sehingga obat ini digunakan pada penderita kanker yang men- pada masa remaja. Efek merugikan ini mencakup meningkat-
jalani kemoterapi. Meskipun pada binatang ditemukan ke-
nya kerentanan terhadap batuk kronis, produksi dahak, dan
mungkinan teratogenisitas dan karsinogenesis, pada manusia serak. Merokok selama hamil menyebabkan penurunan berat
efek ini belum terbukti. Tidak ada bukti adanya ketergan- bayi rata-rata 200 mg; keadaan ini diperburuk lagi dengan ke-
tungan fisiologi. cilnya bayi yang dilahirkan oleh remaja, meningkatkan mor-
biditas dan mortalitas perinatal. Merokok dikombinasikan
dengan penggunaan kontrasepsi oral yang mengandung estro-
105.5 Kokain gen menyebabkan meningkatnya risiko infark miokard. Asap
tembakau mengimbas retikulum endoplasma halus hati dan,
Kokain, obat hirup paling mahal, sebelum tahun 1980-an sebagai akibatnya, dapat juga mempengaruhi metabolisme
tidak digunakan secara luas oleh remaja. Namun sekarang kare- obat-obatan dan metabolisme hormon yang diproduksi secara
na ketersediaannya yang meningkat dan penurunan harga me- endogen. Fenasetin, teofilin, dan imipramin merupakan bebe-
nyebabkkan popularitasnya meningkat pada kelompok umur ini. rapa contoh obat-obatan yang dipengaruhi cara ini. Selain itu,
FARMAKOLOGI. Alkaloid yang diekstrak dari daun E4,- hasil uji laboratorium dapat dipengaruhi oleh merokok, mi-
throxTlon coca dari Amerika Selatan ini, dipasok dalam ben- salnya, angka sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, rata-
tuk garam hidroklorida dalam bentuk kristal. Kokain diab- rata volume korpuskuler, dan agregasi trombosit meningkat,
sorbsi secara cepat di mukosa nasal, didetoksifikasi di hati, serta serum kreatinin, albumin, globulin (pada wanita) serta.
dan diekskresi dalam urin sebagai benzoil ekgonin. Waktu pa- asam urat (pada pria) menurun. Lihat Bab 360.
ruhnya sedikit lebih dari I jam, kebiasaan sosial seringkali me- TEMBAKAU TAK BERASAP. Tembakau kunyah dapar meng-
maksa untuk menggunakannya terus-menerus setiap l5 menit. akibatkan lesi, terutama pada lipatan mandibular muko-bukal.
Efek "menghirup" kokain yang dirasakan dapat dipengaruhi Penggunaan kronis dapat menyebabkan lesi ini menjadi ganas.
oleh berbagai campuran yang ditambahkan atau sebenarnya
menggantikan obat (heroin, amfetamin, PCP, dan pengisi se-
perti manitol atau kina). 105.7 Alkohol
Merokok alkaloid kokain ("free basing") dengan pipa atau
rokok, dicampur dengan tembakau, marijuana, parsley (daun Konsumsi alkohol oleh remaja telah meningkat selama de-
pewangi), atau dalam bentuk pasta, telah menjadi metode kade yang lalu dan merupakan ancaman bagi fungsi normal re-
penggunaan yang populer. Efek merokok dengan cara ini tam- maja seperti ancaman terhadap kehidupan mereka yang ber-
paknya lebih hebat daripada dengan cara lain. Kebakaran me- potensi untuk dikacaubalaukan oleh pengendara yang mabuk.
rupakan komplikasi yang potensial terjadi pada praktek ini. Peningkatan yang biasa terjadi adalah dari bir ke anggur ke li-
MANIFESTASI KLlNlK. Kokain menyebabkan euforia, me- quor keras, meskipun pola ini mungkin berbeda pada daerah
ningkatnya aktivitas gerak, berkurangnya rasa lelah, dan yang berlainan. Empat ons liquor keras (dengan kadar 86)
kadang-kadang paranoid. Sifarsifat simpatomimetiknya me- yang dikonsumsi dalam perut yang kosong menghasilkan ka-
678 BAGIAN XIil I Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Bemaia

dar etanol plasma kira-kira 65 mg/dl pada dewasa pria dengan DIAGNOSIS. Sindrom overdosis atkohol harus dicurigai pa-
berat badan rata-rata dan 80 mgldL pada wanita premenstruasi da setiap remaja yang tampak disorientasi, lesu, atau koma.
dengan berat badan orang dewasa. Definisi resmi dari intoksi- Aroma alkohol yang nyata dapat membantu diagnosis, juga di-
kasi adalah kadar etanol darah 100 mg/dl (0,08Vo atau 0,l0%o). anjurkan untuk memastikannya dengan analisis darah. Ada ko-
FARMAKOLOGI DAN PATOFISIOLOGI. Alkohol (eril alkohot relasi yang tinggi antara hasil yang diperoleh dengan serum
atau etanol) diabsorbsi dari perut dengan cepat, disalurkan ke dan analisis nafas, jadi metode analisis nafas merupakan me-
hati, dan dimetabolisme dengan dua jalur. Jalur primer meli- tode yang dapat dipercaya. Pada kadar yang lebih besar dari
puti pemindahan dua atom hidrogen untuk membentuk asetal- 200 mg/dL, remaja tersebut mempunyai risiko akan kematian,
dehid, suatu reaksi yang dikatalisasi oleh alkohol dehidroge- dan kadar lebih besar dari 500 mg/dl (dosis letal median) bia-
nase melalui reduksi kofaktor nikotinamid-adenin dinukleotid. sanya berkaitan dengan akibat yang fatal. Apabila tingkat de-
Pemindahan atom alkohol menghasilkan energi (7,1 kkal/g al- presi yang ada sangat lebih besar tidak sesuai dengan kadar
kohol) dan berperan dalam sintesis trigliserida yang berlebih- darah yang dilaporkan, harus dipertimbangkan kemungkinan
an, suatu fenomena yang bertanggungjawab dalam menyebab- adanya faktor-faktor lain yaitu trauma kepala atau konsumsi
kan perlemakan hati, bahkan pada mereka yang pola makan- obat-obatan lain.
nya baik sekalipun. Kelahapan hepatosit terhadap lemak me-
nyebabkan nekrosis, memicu proses peradangan (hepatitis PENANGANAN. Mekanisme yang umum dari kematian ka-

alkoholik), yang diikuti dengan fibrosis, tanda utama sirosis. rena sindrom overdosis alkohol adalah depresi peinapasan,
Keterlibatan hati sejak awal dapat mengakibatkan meningkat- dan dukungan ventilasi artifisial harus disediakan sampai hati
nya -glutamil transpeptidase dan glutamat-piruvat transami- dapat mengurangi sejumlah alkohol yang cukup dari tubuh.
nase serum; sirosis telah dilaporkan pada remaja Amerika asli.
Pada penderita tanpa alkoholisme, dibutuhkan waktu 20 jam
Jalur metabolisme yang kedua, yang digunakan pada kadar untuk mengurangi kadar alkohol dalam darah dari 400 mg/dl
alkohol serum tinggi, melibatkan sistem mikrosomal di hati, ke nol. Penggunaan dialisis harus dipertimbangkan jika kadar
dimana kofaktornya adalah nikotinamid-adenin dinukleotida darah lebih dari 400 mg/dl-.
fosfat tereduksi. Akibat dari aktifnya jalur ini adalah menurun- Penanganan sindrom penarikan atau sindrom berpantang
ny- metabolisme obalobatan dan terjadi akumulasi obat-obar dengan menggunakan obat-obatan yang bertoleransi silang de-
an. Hal ini meningkatkan efeknya dan kemungkinan keracun- ngan alkohol namum mempunyai durasi kerja yang lebih pan-
jang, seperti turunan benzadiazepin, klordiazepoksida (Li-
an (misalnya minum alkohol dan mengkonsumsi obat pene-
nang, keduanya menjadi berpotensi [lihat Tabel 105-2]).
brium) adalah yang paling populer. Cara yang umum terdiri
dari dosis oral awal 25 mg setiap 6 jam. Jika tidak diperoleh
MANIFESTASI KLlNlK. Alkohol rerurarna bekerja sebagai
pengaruh yang memuaskan, dosis tersebut diulang-ulang tiap
penekan CNS. Alkohol menimbulkan euforia, grogi, cerewet,
2 jam. Jika terjadi penyembuhan simpromarik, dosisnya di-
dan terganggunya ingatan jangka pendek, dan juga meningkat-
kurangi menjadi 25 mg/hari.
kan ambang kenyerian dan pada pemakai yang sedang menge-
mudi, 4apat menyebabkan waktu yang diperlukan untuk me-
nginjak rem meningkat. Alkohol juga dapat menyebabkan va-
sodilatasi dan hipotermia. Pada kadar serum yang sangat
105.8 Steroid Anabolik
tinggi, timbul depresi pernapasan. Efek hambatan terhadap pe-
Penyelidikan bertahun-tahun untuk meningkatkan penam-
lepasan hormon antidiuretik pituitaria bertanggung jawab atas
pilan atletis mengarah pada fenomena penggunaan steroid ana-
efek diuretiknya.
Komplikasi gastrointestinal yang paling lazim yang terjadi
bolik oleh atlet kompetitif baik pria maupun wanita. Diper-
pada penggunaan alkohol adalah gastritis erosif akut, yang di-
kirakan 3 - 5Vo siswa sekolah lanjutan menggunakannya, de-
ngan prevalensi 107o pada atlet remaja pria. persepsi bahwa
manifestasikan dengan nyeri epigastrium, anoreksia, muntah,
agen ini meningkatkan massa dan kekuatan otot tidak didu-
dan tinja guaiak-positif. Yang kurang lazim terjadi adalah
kung oleh data yang obyektif, namun jelas ada efek samping
muntah dan nyeri midabdominal yang mungkin disebabkan
yang merugikan. Efek fisik yang merugikan antara lain keti-
oleh pankreatitis alkoholik akut; diagnosis dipastikan dengan
daknormalan hati (misalnya, hepatokarsinoma, peliosis hepa-
adanya peningkatan amilase serum dan aktivitas lipase.
tis, kolestatis); efek endokrin (misalnya, pada pria: ginekomas-
Ketergantungan fisiologi terhadap alkohol dapat timbul pa-
tia, menurunnya kadar plasma testosteron dan gonadotropin,
da remaja yang mengkonsumsinya sehari-hari selama ber- atrofi testikuler; pada wanita: hirsutisme, kebotakan, suara
minggu-minggu. Pada individu semacam itu, penghentian kon-
menjadi berat, atrofi payudara, pembesaran klitoris, jerawat,
sumsi alkohol menimbulkan sindrom penarikan atau sindrom penghambatan ovulasi, ketidaknormalan menstruasi, alopesia);
berpantang, yang manifestasinya pada remaja biasanya ringan,
efek terhadap faktor-faktor risiko kardiovaskuler (misalnya,
timbul pada 8 jam setelah konsumsi yang terakhir dan berlang-
meningkatnya kadar lipoprotein densitas rendah dan menurun-
sung tidak lebih dari 48 jam pada penderita yang tidak dirawat.
nya kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi); dan retensi
Gejala-gejala yang umum adalah kecemasan, tremor, insom-
cairan. Selain efek yang timbul pada semua usia, remaja inem-
nia, dan iritabilitas. Meskipun jarang, reaksi yang parah ka- punyai risiko untuk mengalami hambatan pertumbuhan karena
dang ditemukan pada remaja yang lebih tua yang telah minum
kemunlkinan pencepatan penutupan epifisis. Efek psikologis
terus-menerus selama l'tahun atau lebih; gejala-gejala ini me- yang serius telah dilaporkan pada penggunaan agen ini dengan
liputi halusinasi pendengaran atau penglihatan, hipertermia, dosis tinggi (seringkali 100 kali dosis terapetik). Efek psikolo-
delirium, dan serangan mendadak yang timbul 48 jam atau le- gis ini antara lain marah yang tidak terkendali, mania, fluk-
bih setelah minum yang terakhir. tuasi suasana hati, dan perubahan libido.
106 I Anoreksia Nervosa dan Butimia 679

pertama pada 14,5 tahun dan puncak yang lain pada 18 rahun;

I Bns 106 25Vo lebih muda dari 13 tahun. Peningkatan telah dilaporkan
di semua negara Barat, sedang di negara lain ada beberapa la-
poran yang sporadis. Perbandingan penderita wanita dengan
Gangguan Tidur pria adalah 10 banding L Pada mulanya dilaporkan hanya ada
pada kelompok sosioekonomi menengah ke atas, namun se-
karang AN juga ada pada golongan sosioekonomi yang lebih
rendah. AN telah didiagnosis pada berbagai etnik dan ras. Bu_
Lihat juga Bab 21.5. limia lebih umum terjadi daripada AN. Meningkatnya insidens
Perubahan kematangan pada pola tidur selama masa remaja gangguan makan yang berhubungan dengan AN dan bulimia
menunjukkan bahwa antara tahap kematangan seks (sex ma- berkaitan dengan latar belakang keluarga.
turation srages [(SMRs]) 3 dan 4 terdapat peningkatan rasa DIAGNOSIS. Kriteria Diagnostic and Statistical Manual of
kantuk pada siang hari dan penurunan latensi tidur. Juga ada Mental Disorders (DSM-lV) unruk mendiagnosis AN meliputi
sekresi cepat gonadotropin dan hormon pertumbuhan. Masing- (1) ketakutan yang amat sangat akan menjadi gemuk, yang
masing melengkapi siklus tidur selama masa pubertas awal. mana ketakutan ini tidak berkurang meskipun berat badan tu-
Pola ini tidak ada pada tahap hidup yang lain. Pola normal dari run; (2) gangguan dalam pandangan tentang berat, ukuran,
bertambahnya tidur karena sekresi gonadotropin ini terganggu atau bentuk tubuh (misalnya: "merasa gemuk" bahkan pada
pada penderita anoreksia nervosa dan mungkin pada situasi saat kurus, atau meyakini bahwa suatu bagian .,terlalu gemuk"
.
lain yang berkaitan dengan kehilangan berat badan yang nyata walaupun kenyataannya sangat kurus)l (3) menolak untuk
(Bab 107). Hubungan klinis antara gangguan tidur dengan de- mempertahankan berat tubuh di atas berat normal minimal
presi telah lama disadari. Gerak mata yang cepat dan pendek- yang sesuai dengan usia dan tinggi (misalnya, turunnya berat
pendek (REM) yang terus-menerus tampaknya umum terjadi badan menyebabkan berat badan berada 15% di bawah yang
pada penderita semacam itu. diharapkan, kegagalan untuk mencapai berat badan yang di-
Narkolepsi sering kali bergejala awal saat masa remaja. harapkan selama periode pertumbuhan menyebabkan berat ba_
Sindroma ini meliputi (l) serangan tidur REM pada saat ba- dan berada l5Vo di bawah yang diinginkan); dan (4) pada
ngun, dengan rasa kantuk yang amat sangat pada siang hari; wanita, tidak mengalami siklus menstruasi paling tidak tiga
(2) halusinasi hipnagogik, ketakutan dan halusinasi visual ber- kali berturut-turut (amenorea primer atau sekunder).
ulang; (3) katapleksi, hambatan yang mendadak pada tonus se- Selanjutnya AN dicirikan dengan aktivitas fisik yang ber_
kelompok otot, pengaruhnya tergantung pada kelompok otot lebihan, pengingkaran rasa lapar, sangat menikmati penyiapan
yang terkena; dan (4) kelumpuhan tidur, suatu kelumpuhan makanan, sering kali diikuti dengan perilaku makan yang
otot terkendali ketika tertidur. Sindroma tidur apnea-hiper- aneh, dan sering berhasil dalam studi dan akademik. Keba_
somnia juga pertamakali bergejala pada masa remaja dan beru- nyakan penderita digambarkan sebagai ,,anak teladan" sebe_
pa meningkatnya rasa kantuk pada siang hari setelah beberapa lum timbulnya penyakit rersebut. penderita AN dibagi menjadi
episode tidak dapat tidur di malam hari setelah setiap serangan subkelompok restrikto r dan subkelom pok bu limia. pengelom-
apnea, yang merupakan akibat dari obstruksi jalan nafas. Lihat pokan ini berdasarkan cara mereka mengurangi kalori.
juga Bab 330. Restriktor adalah subkelompok yang dengan sangat ketat
Insomnia diderita l0 - 20Vo remaja. Penyebabnya dapat membatasi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat
berupa depresi atau sindroma fase tidur tertunda yang mana dan lemak, sedang subkelompok bulimia cenderung untuk ma- .

masalahnya lebih terletak pada sukar tidur daripada mudah ter- kan sebanyak-banyaknya dan kemudian berusaha mengeluar_
bangun pada saat tidur. Menurut Anders, " khususnya remaja, kannya dengan memaksa diri untuk muntah atau dengan
rentan terhadap sindroma ini. karena perubahan tuntutan so- menggunakan obat pencahar. Pola banyak makan dan kemu_
sial, yang mengakibatkan waktu tidur lebih malam, ber- dan mengeluarkannya terjadi pada remaja yang memiliki berat
interaksi dengan perubahan pola sekresi neuroendokrin pada badan normal atau sedikit gemuk.
masa pubertas, yang mempengaruhi hubungan keadaan tidur." DSM-IV membedakan bulimia dari AN sebagai satu ke-
satuan diagnostik, DSM-IV mendefinisikan bulimia sebagai
(l) mengkonsumsi makanan dengan cepat (biasanya kuru'ng
dari 2 jam) pada periode waktu yang berulang; (2) selama ma-

r Bns L07
kan, ada rasa takut tidak dapat berhenti makan; (3) secara tera-
tur berusaha untuk membuat diri sendiri memuntahkan
makanan, menggunakan obat pencahar, atau sangat mengu-
rangi makan atau berpuasa dengan tujuan untuk melawan efek
Anoreksia Nervosa dan Balimia makan berlebihan; (4) paling tidak selama 3 bulan, per ming-
gunya rata-rata terdapat 2 episode makan berlebihan; dan (5)
evaluasi diri sendiri yang terlalu dipengaruhi oleh berat dan
bentuk tubuh, sedang pada penderita AN, gangguan semacam
EPIDEMIOLOGI. Terjadinya anoreksia nervosa (AN) dan ini tidak menonjol.
bulimia meningkat sejak 2 dekade terakhir. Diperkirakan ada ETIOLOGIGI DAN PSIKODINAMIK. Gangguan makan biasa-
satu setiap 100 wanita usia 16-18 tahun, menderita anoreksia nya dimulai dengan perilaku mengurangi makan dengan ini-
nervosa. Distribusinya merupakan distribusi bimodal, puncak siatif sendiri, seperti yang biasa dilakukan remaja wanita
680 BAGIAN XIII I Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

lainnya, namun pada penderita AN, perilaku ini secara berta- rehabilitasi berat badan. Sekresi hormon pertumbuhan pada
hap menyebabkan pengurangan berat badan yang besar dan penderita ini sangat tinggi, dan somatomedin-C rendah. Kadar
mengurus. Karateristik premorbid psikistrik penderita AN an- hormon perangsang-tiroid normal, tiroksin dan triiodotironin
tara lain ketergantungan yang amat sangat, ketidakmampuan, (T3) rendah, dan sebaliknya T3 meningkat, diperkirakan kare-
dan isolasi. Keluarganya mempunyai kesulitan dalam meme- na proses adaptasi dari kecepatan metabolik dasar yang me-
cahkan masalah dan terlalu mencampuri serta terlalu me- Iambat sebagai akibat dari malnutrisi dan tidak adanya karbo-
linoungi. Hingga tahun 1950-an, pendapat psikoanalis yang hidrat. Fdema perifer pada beberapa penderita, tanpa adanya
mendominasi adalah bahwa timbulnya kondisi ini pada masa kegagalan jantung kongestif atau hipoproteinemia, merupakan
pubertas merupakan perlawanan terhadap perubahan seksual. akibat dari sekresi hormon antidiuretik yang tidak tepat.
Tahun 1950-an, Bruch membuat konsep bahwa AN merupa- Peningkatan urea nitrogen pada darah dapat timbul sebagai
kan masalah dalam perkembangan identitas, yang lain berpen- akibat dari dehidrasi dan penurunan kecepatan penyaringan
dapat bahwa AN merupakan gambaran dari gangguan suasana glomerulus, namun kadar yang normal dapat ditemukan pada
hati yang diikuti dengan gejala manik atau depresi. penderita keadaan serupa karena rendahnya pemasukan protein pada
AN juga disubkelompokkan berdasarkan karateristik psikolo- penderita dehidrasi. Proteinuria, hematuria, dan piuria ringan,
gis unt,rk menunjukkan bahwa pada subkelompok yang ber- dengan biakan urin negatif, biasanya sembuh dengan rehidrasi
beda. secara dinamik dan prognostik juga berbeda. pada yang tepat. Pseudoproteinuria sering dijumpai karena urin
beberapa penderita AN ditemukan kelainan biogenik amina yang alkali memberikan reaksi positif palsu terhadap albumin
,reurotran-Srlitter. Ciri-ciri etiologinya tidak jelas. pada dipstik.
MANIFESTASI KLlNlK. AN dan bulimia dihubungkan de- Hipoplasia sumsum tulalg sering terdapat pada penderita
ngan hampir semua gangguan pada setiap sistem organ, mes- AN, dengan leukopenia, anemia, dan trombositopenia (ia_
kipun tidak pasti mana yang sifatnya primer dan mana yang rang). Laju endap darah yang rendah sering ditemukan, mung_
merupakan akibat dari malnutrisi. Angka kematian karena AN kin menggambarkan produksi fibrinogen yang rendah akibat
kira-kira 10Vo dan biasanya disebabkan oleh gangguan elek- malnutrisi.
trolit yang parah, aritmia jantung, atau kegagalan jantung ko- Konstipasi merupakan komplikasi masalah motilitas yang
ngestif pada fase penyembuhan. Bradikardia dan postural hi- sangat sering terjadi pada penderita AN, juga esofagitis pada
potensi biasa terjadi, dengan frekuensi nada serendah 20 kali/ penderita yang muntah. Berkurangnya motilitas saluran gas_
menit. Keduanya dapat disembuhkan dengan terapi nutrisi. trointestinal dapat merupakan penyebab perforasi, adanya hal
Berbagai kelainan elektrokardiografi biasa terjadi, termasuk di ini dilaporkan ketika pipa nasogastrik dimasukkan ke penderi_
dalamnya voltase rendah, inversi dan pendataran gelombang T, ta yang menolak makan. Kenaikan kadar amilase mungkin
dan depresi ST, juga disritmia supraventrikular dan ventriku- berkaitan dengan pembengkakan parotis bilateral atau dengan
lar, beberapa diikuti dengan perpanjangan interval eTs. Kema- pankreatitis.
tian karena kegagalan jantung kongestif merupakan kejadian Muntah, "beban air (water Loading)" (rindakan minum air
yang lcni sering terjadi dan mungkin merupakan akibat dari sangat banyak agar mencapai berat badan yang disepakati),
rehidrasi dan pemberian makan kembali yang terlalu cepat. atau penyalahgunaan diuretik atau obat pencahar mengakibat_
Pada penderita dengan pertambahan berat badan yang dibatasi kan ketidakseimbangan elektrolit. Kekurangan kalium, dikair
hingga 0,2-0,4 kg, tidak ada yang mengalami komplikasi ini. kan dengan alkalosis hipokloremik, amat sering terjadi. penya-
Gangguan tidur timbul pada beberapa penderita anoreksia lahgunaan obat pencahar dapat mengakibatkan ketidak-nor-
dan terdapat gerakan mata yang cepat, seperti yang sering ter- malan metabolisme kalsium, magnesium, dan fosfor, dapat se_
dapat pada penderita depresi. Masalah pada pengaturan suhu, bagai akibat dari malabsorbsi atau penyalahgunaan sediaan
khususnya hipotermia, merupakan hal yang sangat biasa ter- yang mengandung fosfat.
jadi (l5%o penderita mempunyai suhu di bawah 35 C). Hipo- Penderita AN tampaknya sangat resisten terhadap infeksi,
termia juga terdapat pada penderita bulimia dengan berat dan beberapa studi terhadap status imunologis mereka mendu-
normal. Gangguan pada hy p othalami c-pituitary-ov arian axi s kung pandangan ini. Kenyataan bahwa pada orang-orang de-
dimanifestasikan dengan amenorea yang berkaitan dengan ngan pola makan yang salah ini, masukan protein relatif baik.
pola tidak matang dari sekresi hormon luteinizing. Temuan ini Hal ini mungkin merupakan kontribusi akan status imunologis
lebih menunjukkan kerusakan pada hipotalamus primer dari- mereka. Densitas tulang sangat rendah, namun osteopenia ini
pada akibat kehilangan berat badan (yang juga menyebabkan tampaknya membaik dengan naiknya berat badan. Beberapa
amenorea); sebanyak sepertiga hingga setengah penderita AN mekanisme yang mungkin, telah diutarakan untuk menjelas-
menderita amenorea yang didahului dengan kehilangan berat kan temuan ini, antara lain kadar estrogen dan kalsium rendah
badan, dan sepertiga hingga setengahnya tetap tidak mendapat dan meningkatnya kadar kortisol. Kulit penderita AN kering,
haid meskipun telah mencapai berat normal. Seperempat dari dan sering tampak rambut lanugo. Pada fase pemberian makan
penderita tetap menderita amenorea setelah 8 tahun, walaupun kembali sering terjadi kerontokan rambut.
ada rehabilitasi berat badan. Adanya disfungsi hypotha- PENANGANAN. Studi penanganan yang sistematik dan
Lamic-pituitary-adrenal axls dibuktikan dengan antara lain terkontrol untuk gangguan ini tidak ada. pada saat ini diguna-
meningkatnya sekresi kortisol, hilangnya variasi diurnal pada kan kombinasi psikoterapi (individu dan keluarga), teknik
sekresi kortisol, dan kegagalan deksametason untuk menekan- modifikasi perilaku, dan rehabilitasi nutrisi. Terapi farmako-
nya. Yang terakhir mungkin juga terdapat pada orang yang sa- logi tampaknya membantu untuk sebagian penderita depresi
ngat kelaparan; namun pada 44Vo penderita AN kami, hasil dengan,gangguan makan. Tingkat keberhasilan berdasarkan
abnormal dari uji penekanan deksametason tetap ada setelah studi lanjutan jangka pendek adalah 70V0. Serrngnya timbul
108 r Kontrasepsi 681

komplikasi medis dan kemungkinan kematian selama fase akut motivasi untuk menggunakan alat kontrasepsi merupakan hal
atau fase rehabilitasi membutuhkan keterlibatan dokter yang yang tersulit untuk dicapai karena banyak remaja yang telalr
berorientasi medis dan fisiologis pada tim manajemen. aktif secara seksual tanpa menjadi hamil menduga bahwa me-
reka steril dan tidak membutuhkan kontrasepsi. Mereka tidak
akan menggunakan alat kontrasepsi hingga mereka diyakinkan
akan kerentanannya terhadap kehamilan yang tidak diingin-
kan. Mereka yang pernah hamil di masa lalu, jadi telah mem-
t Brn 108 buktikan kesuburan mereka, mungkin menolak alat kontra-
\ sepsi setelah mereka berjanji untuk berpantang atau telah tidak
takut lagi akan kehamilan karena berpendapat bahwa kesubu-
Kehamilan ran mereka telah terganggu, sebagai akibat dari aborsi, infeksi.
atau hal-hal lain. Oleh karena itu adalah sangat membantu un-
tuk mempertanyakan tentang alasan mengapa wanita yang ak-
tif secara seksual selalu berpikir bahwa dia tidak hamil.
Pada tahun 1988, di Amerika Serikat (AS) angka kehamil- Jika seorang remaja tidak hamil, hubungan seksualnya te-
an pada wanita berumur 15-19 tahun adalah 109 tiap 1000 wa- rus berlangsung, dan penderita menerima kenyataan bahwa dia
nita. merupakan angka tertinggi di antara negara maju. Jumlah mempunyai risiko untuk hamil, maka usaha-usaha harus di-
kelahiran remaja telah meningkat sejak tahun 1985, meskipun arahkan pada penentuan metode kontrasepsi yang paling efek-
ada penurunan jumlah remaja pada kelompok umur ini. Hal ini tif dan paling aman. Untuk meningkatkan kecocokan metode
karena adanya peningkatan angka kelahiran oleh remaja. Per- yang diberikan, dokter harus mempelajari tentang frekuenst
hatian terhadap hal ini terus berlanjut karena pada kenya- dan kondisi hubungan seksual; pengalaman masa lalu dan ke-
taannya, pada tahun 1989 lebih dari dua per tiga kelahiran oleh cocokan dengan obat kontrasepsi kronis dan non kronis; pen-
remaja melibatkan ibu yang tidak menikah. Di antara remaja dapat pasangan tentang berbagai metode; dan pengetahuan
yang hampir melahirkan, ada peningkatan jumlah ibu remaja serta pandangan orang tua terhadap kontrasepsi. Di AS, dokter
irr yang memilih untuk memelihara bayi mereka daripada dapat menyediakan alat kontrasepsi tanpa sepengetahuan
mengadopsikannya. Sebagai tambahan, antara tahun 1970 dan orang tua, tetapi adalah sangat membantu dalam pemilihan
1989 terdapat 10.200 hingga 11.800 kelahiran oleh remaja ber- suatu metode untuk mengetahui apakah orang tua mempunyai
usia kurang dari 15 tahun, per tahunnya. Kelompok ini mempu- perhatian terhadap aktivitas seksual anak perempuannya.
nyai risiko yang lebih tinggi mengalami komplikasi obstetrik
dan perinatal, seperti toksemia, perdarahan postpartum, infeksi
postpartum, bayi yang terlalu kecil, dan bayi lahir mati.
Ibu usia remaja kecil kemungkinannya untuk menikah atau
untuk mendapatkan pendidikan lanjutan, dan besar kemung-
kinannya mereka menjadi pengangguran, hidup miskin, dan
I Bns 109
mempunyai banyak anak dibandingkan dengan wanita yang
menunda mempunyai anak hingga setelah umur 20 tahun. Kontrasepsi
Anak-anak yang dilahirkan dari ibu usia remaja mempunyai
risiko yang lebih besar untuk mengalami kecelakaan di dalam
rumah tangga dan masuk rumah sakit sebelum usia 5 tahun.
Karena kebanyakan kehamilan remaja merupakan kehamil- Risiko metode kontrasepsi harus ditimbang-timbang de-
an yang tidak disengaja (80Vo), adalah merupakan tantangan ngan risiko kehamilan, dimana bagi remaja muda merupakan
bagi dokter anak, orang tua dan pendidik untuk membantu hal yang sangat penting. Agar kontrasepsi berhasil, bagaima-
mencegah kehamilan. Kurang dari separuh remaja yang meng- napun juga, setiap usaha harus merupakan pendekatan indi-
gunakan alat kontrasepsi pada hubungan seksualnya yang per- vidual terhadap kebutuhan tiap-tiap penderita. Berikut ini ada-
tama. Metode pengendalian kelahiran yang mereka gunakan lah risiko, manfaat, dan indikasi dari tiap-tiap metode yang
jarang efektif. Waktu antara mulai aktif secara seksual dan ada:
mencari alat kontrasepsi yang ekfektif lebih dari I tahun. Se-
bagai akibatnya, hampir 40Vo dari remaja yang aktif secara
Penghalang
seksual hamil pada 2 tahun pertama sejak hubungan seksu-
alnya yang pertama. KONDOM. Metode ini mencegah spenna berada dalam va-
Dokter anak jarang mempunyai kesempatan untuk mence- gina. Tidak ada efek samping utama yang berkaitan dengan
gah kehamilan primer. Diskusi tentang berpantang biasanya penggunaan kondom. Efektivitas dalam mencegah kehamilan
diabaikan; sebaliknya, mendorong seorang remaja putri yang rendah, di Amerika Serikat (AS) per tahunnya tiap 100 wanira
memiliki pacar untuk berpikir apakah dia merasa siap untuk dewasa yang menggunakan kondom, 15 diantaranya hamil. Ti-
melakukan hubungan seksual mungkin dapat membantu jika dak ada data untuk remaja, namun pada remaja, penerimaan
hal ini dilakukan tanpa menghakimi. Untuk remaja yang telah metode ini rendah. Suatu studi pada tahun 1979 melaporkan
aktif secara seksu-al, informasi, cara mengakses, dan motivasi bahwa hanya23Vo wanita usia 15- 19 tahun yang pasangannya
untuk menggunakan alat kontrasepsi merupakan hal-hal yang menggunakan kondom. Ketakutan akhir-akhir ini terhadap
penting demi keberhasilan pencegahan kehamilan. Pemberian AIDS hanya meningkatkan penggunaan kondom pada remaja
682 BAGIAN xlll a Masarah-Masatah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

yang lebih tua. Kondom yang digunakan di AS lebih tebal da- mun tampaknya kemanjurannya lebih mendekati metode peng_
ripada yang dipasarkan di negara lain, dimana penggunaannya halang atau spermisida, daripada kemanjuran kombinasi busa
lebih luas. Keuntungan utama kondom adalah harganya yang dan kondom. Pada penggunaan spons telah dilaporkan adanya
murah, tersedia tanpa resep, sedikit kebutuhan untuk perenca- sindrom syok toksik. Hal ini merupakan alasan untuk berhati_
naan masa depan, dan, yang paling penting untuk kelompok ". hati dalam meresepkan metode ini pada remaja, karena remaja
DIAFRAGMA. Diafragma bekerja dengan mencegah masuk- mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit ini (Bab |j4.3).
nya sperma ke leher rahim, untuk efektifnya diberikan jeli
spermisidal pada posisi tertentu. Penggunaan jeli spermisidal
Hormonal
tidak mempunyai efek samping yang merugikan, sedang peng-
gunaan lateks atau bubuk untuk melindungi diafragma menim- Sekarang ini, metode ini menggunakan bahan estrogen
bulkan kasus vaginitis kontak meskipun jarang terjadi. Seperti yang dikombinasikan dengan progestin atau progestin saja.
kondom, efektivitas diafragma yang digunakan dengan baik Cara kerja kombinasi estrogen-progestin adalah dengan men_
hanya 85Vo. Pada suatu penelitian terhadap remaja yang mem- cegah siklus hormon leutinizing dan, sebagai akibatnya,
punyai motivasi besar untuk menghindari kehamilan, penggu- menghambat ovulasi. Progestin mungkin mencegah ovulasi,
naan diafragma mempunyai efektivitas 987o. Remaja mungkin namun hal ini tidak pasti. Namun, progestin mempengaruhi
menolak kekotoran jeli atau kenyataan bahwa penggunaan dia- transport tuba falopii dan komposisi lendir leher rahim sehing_
fragma dapat memutus kespontanan hubungan seksual, atau ga pembuahan atau implantasi sukar terjadi.
mereka merasa tidak nyaman pada penyentuhan alat kelamin Kontrasepsi oral kombinasl biasanya disebut ,.pil" dan se_
mereka. Di Universitas Stanford, sekarang metode ini diguna- karang ini mengandung 80, 50, atau 30 g bahan estrogen,.
kan oleh 2l%o mahasiswa wanita yang aktif secara seksual, se- khususnya mestranol atau etinil estradiol, dan progeitin.
dang berdasarkan penelitian lainnya hanya 3,5Vo wanita usia Tromboflebitis, adenoma hepatis, infark miokard, dan intole_
l5-19 tahun yang memilih metode ini. ransi karbohidrat merupakan komplikasi serius yang mungkin
Diafragma harus dipaskan pada tiap individu oleh dokter terjadi pada penggunaan estrogen dari luar. Namurgangguan
atau perawat yang terlatih. Setelah dipasang, diafragma yang ini sangat jarang terjadi pada remaja.
sama dapat digunakan selama 3 tahun kecuali bila ada peru_ Beberapa efek-jangka panjang penggunaan estrogen yang
bahan berat badan yang menyolok atau hamil. Setelah dipilih menguntungkan antara lain,penurunan risiko penyakit ringan
diafragma yang cocok, adalah penting agar remaja diberi in- payudara, penyakit ovarium, dan anemia. Remaja yung rn"ng_
struksi dan kesempatan yang luas untuk belajar cara mema_ konsumsi kontrasepsi oral yang mengandung estrogen dilapor_
sang dan melepasnya sebelum meninggalkan tempat praktek. kan mempunyai kadar lipoprotein dengan densitaslinggi lebitr
LEHER RAHIM. Merode ini sekarang sedang dievaluasi. Tu- banyak daripada kontrol. penghambatan ovulasi atau efek pe_
tup plastik, setelah pemasangan yang pas, akan melekat pada nekanan estrogen terhadap produksi prostaglandin oleh en_
leher rahim dengan cara penghisapan selama 1 - 3 hari di dometrium membuat kontrasepsi oral efektif dalam mencegah
antara -nenstruasi. Seperti diafragma, tutup leher rahim harus dismenorea (Bab I ll).
digunakan bersamaan dengan jeli spermisidal. Efek merugikan estrogen yang mungkin terjadi adalah per_
tumbuhan epifisis yang tidak terjadi karena jumlah kontrasepsi
Spermisida oral yang dikonsumsi hanya sedikit atau karena kontrasepsi
oral digunakan setelah sebagian besar pertumbuhan selesai.
Berbagai agen yang mengandung spermisida nonoksinol_9 Setelah penggunaan pil, amenorea terjadi dengan frekuensi
tersedia dalam bentuk busa, jeli, krim, atau supositoria vaginal yang lebih tinggi pada remaja daripada pada orang dewasa.
yang berbuih. Agen ini agar efektif harus diletakkan di dalam Keadaan ini dapat retap berlangsung hingga lebih dari lg bu_
liang vagina segera sebelum dilakukan hubungan seksual dan lan setelah penghentian penggunaan pil. Meningkatnya risiko,
dimasukkan lagi sebelum tiap ejakulasi. Meskipun jarang ter- selain merupakan akibat dari faktor umur saja, dapat juga
jadi, efek sampingnya adalah vaginitis kontak. Efektivitasnya merefleksikan oligomenorea atau berat badan yang rendah
berada pada kisaran efektivitas metode penghalang (kira_kira (kurang dari 47 kg) sebelum permulaan penggunaan pil. Bebe_
857a), namun penemuan bahwa nonoksinol-9 bersifat gono_ rapa sediaan kontrasepsi otal memperparah jerawat, namun
kosidal dan spirokhetisidal membuat agen ini lebih menarik yang lain memperbaiki kondisi jerawat. Kontraindikasi peng_
bagi remaja karena pada kelompok remaja terdapat banyak gunaan kontrasepsi oral yang mengandung estrogen antara
lain
kasus penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. penyakit hepatoselular, sakit kepala migren, diabetes melitus,
dan semua kondisi dimana hiperkoagulabilitas dapat menjadi
Kombinasi masalah (misalnya, katup jantung yang telah diganti, trombo_
flebitis, anemia sel sabit) karena meningkatnya kadar faktor
Kombinasi penggunaan kondom oleh remaja pria dan peng_ VIII dan penurunan produksi antitrombin IIL
gunaan busa spermisidal oleh remaja wanita sangat efektif;
Pil merupakan salah satu metode kontrasepsi yang tersedia
tingkat kegagalan 2Vo, tanpa adanya efek samping dan kom-
yang paling dapat dipercaya, dengan tingkat kehamilan
plikasi jika dihubungkan dengan penggunaan bentuk kontra_ sekitar
0,8V0 per tahun. Beberapa efek samping dapat diminimalkan,
sepsi lain yang mempunyai kemanjuran sebanding. Kombinasi
tanpa mengorbankan kemanjurannya, dengan penggunaan
ini juga mencegah penyakit kelamin, termasuk HIV. Spons se_
diaan estrogen rendah. Namun, p"nggunuui ,"jiuun1s g,
kontrasepsi, yang menggabungkan manfaat teoritis dari me_ da_
pat meningkatkan insidens kasus pendarahan, yang mana
tode penghalang spermisida, telah dipasarkan secara luas, na_
mengarah kepada ketidaksetiaan.
1 1O I Penyakit yang Ditularkan Secara Seksual 683

Tersedia kontrasepsi yang hanya mengandung progestin tembaga dapat bersifat bakterisidal. Risiko infeksi juga ber-
untuk remaja yang tidak boleh menggunakan estrogen; variasi tergantung dari karateristik penderita; penderita muda
misalnya, mereka yang menderita penyakit hati, yang katup dan penderita yang mempunyai banyak pasangan seksual
jantung-nya telah diganti, atau hiperkoagulable' Pil ini ("pil mempunyai risiko yang lebih tinggi. Karena tingginya risiko
mini") kurang dapat dipercaya dalam menghambat ovulasi dan infeksi, pemberian IUD kepada remaja yang membutuhkan
tingkat kehamilannya 2,4V0 per tahun. Penggunaannya di ka- kontrasepsi pasif sebagai usaha terakhirnya, harus dibatasi.
langan remaja terbatas karena keharusannya untuk dikonsumsi IUD pada mulanya dilarang digunakan oleh remaja nulipara
setiap hari, terjadinya amenorea yang lebih banyak, dan me- karena tingginya frekuensi pendorongan IUD keluar. Yang le-
ningkatnya perdarahan. bih baru, tipe yang lebih kecil, dapat ditoleransi dengan baik.
Progestin yang diiieksikan, medroksiprogesteron (Depo
Provera) sangat efektif dalam mengendalikan kelahiran. Bahan
ini hanya perlu diberikan sekali tiap 3 bulan dan kerja ano-
vulatorisnya bersifat reversibel sempurna, lagipula, penghen-
tian menstruasi dekat dengan penggunaannya. Obat ini sangat I Ben 110
menarik bagi remaja yang tidak telaten atau untuk remaja yang
menderita retardasi mental. Penyakit yang Ditularkan Secara
Bahan progestasional dengan kerja lama, levonorgestrel
(Norplant) dapat dikemas dalam tabung Silastik kecil yang di- Seksual
tanamkan subkutan. Norplant sangat mudah dilepaskan, dan
potensi kontrasepsi tetap selama 5 tahun. Sekarang ini, peng-
gunaan Norplant pada remaja masih dipelajari karena baru-
baru ini saja Norplant diijinkan untuk digunakan oleh U.S. Dibandingkan dengan kelompok umur yang lain, remaja
Food and Drug Administration. mempunyai risiko paling tinggi untuk menderita penyakit
yang ditularkan secara seksual. Hal ini merupakan akibat dari
Kontr a se psi P asc akoitu s pengalaman seksual yang merupakan ciri perkembarfgan psi-
kososial, juga aspek tertentu dari perkembangan biologis. Se-
Hubungan seksual tanpa pelindung pada pertengahan sik-
lama masa pubertas, meningkatnya kadar estrogen menyebab-
lus haid mempunyai risiko kehamllan 2 - 307o. Risiko ini da-
kan epitel vagina menebal dan menanduk serta kandungan gli-
pat dikurangi atau dihilangkan dengan melakukan intervensi
kogen selularnya meningkat. Meningkatnya kandungan gliko-
pada rentang waktuT2jam setelah hubungan seksual tersebut'
gen selular menyebabkan pH vagina turun. Perubahan ini me-
Norgestrel (Ovral), pil kontrasepsi oral kombinasi, dapat di-
ningkatkan ketahanan epitel vagina terhadap penetrasi organ-
berikan dalam satu dosis berupa 2 pil segera setelah hubungan
isme tertentu (termasuk Gonococcus) dan meningkatkan
seksual dan 2 pil lagi 12 jam kemudian'
kerentanannya terhadap organisme lain (misalnya, Candida al-
bicans dan Trichomanas). Sebagai akibat dari perubahan-
Alat Dalaitr Rahim (/ntrauterine Device = IUD) perubahan fisiologis ini, infeksi gonokokus terutama terjadi di
IUD berbentuk kecil, lentui, terbuat dari plastik yang dima- serviks, dan kerentanan terhadap infeksi meningkat pada saat
sukkan ke dalam rongga uterus melalui leher rahim' IUD haid, ketika pH 6,8-7,0.
berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, dan ada atau tidak adanya Tidak menggunakan metode kontrasepsi atau, yang tidak
bahan aktif secara fatmakologis (misalnya tembaga atau pro- begitu sering, penggunaan kontrasepsi oral merupakan ciri
gesteron). Mekanisme kerja IUD belum dapat dipastikan, mes- dari sebagian besar hubungan seksual remaja; kedua hal terse-
kipun IUD membuat endometrium tidak sesuai untuk implan- but mendukung penularan organisme penyebab penyakit yang
tasi dengan menginduksi respon leukosit polimorfonuklear lo- ditularkan secara seksual. Remaja biasanya tidak menganggap
kal, memproduksi prostaglandin Ez dan Fz , dan merangsang pasangan seksualnya mungkin membawa penyakit kelamin
kontraksi uterus. Efektivitasnya dalam mencegah kehamilan dan sering kali tidak mempunyai ketrampilan berkomunikasi
adalah 97 - 99Vo. Wanita yang menggunakan IUD, kemudian yang diperlukan untuk mendiskusikan hal ini. Remaja yang
hamil, mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami aktif secara seksual harus diperiksa apakah mengidap penyakit
kehamilan ektopik, khususnya apabila IUD-nya mengandung yang ditularkan secara seksual, yang sering kali asimpomatik.
progesteron. Masalah lain yang timbul dengan penggunaan Tanggungjawab lainnya adalah kurangi pengobatan yang tidak
IUD adalah pendarahan menstruasi yang semakin banyak (de- teratur, temukan dan obati pasangan seksualnya, serta lakukan
ngan model yang lebih baru dan lebih kecil, perdarahan se- setiap upaya untuk menjaga kesuburan. Yang terakhir ini se-
makin berkurang); meningkatnya dismenorea (meskipun IUD ring membutuhkan terapi parenteral yang intensif untuk sal-
yang mengandung progesteron dilaporkan dapat menurunkan fingitis atau abses tubo-ovarium.
dismenorea); dan yang paling penting, meningkatkan risiko in- Diagnosis dan terapi sering kali sangat penting untuk di-
feksi, termasuk risiko aborsi dan kematian karena infeksi' laksanakan secara rahasia antara dokter dan penderita. Oleh
Risiko yang tinggi berkaitan dengan penggunaan Dalkon karena itu, pentingnya untuk melaporkan penyakit yang ditu-
Shield. Sekarang Dalkon Shield telah ditarik dari pasaran. larkan secara seksual tertentu kepada yang berwenang di de-
Risiko infeksi bervariasi tergantung tipe IUD, yang mempu- partemen kesehatan harus dijelaskan sejak semula. Sebagian
nyai risiko tertinggi adalah IUD yang mengandung proges- besar departemen kesehatan tidak akan membocorkan rahasia,
teron. Sedikit tembaga yang larut dari IUD yang mengandung jika yakin bahwa penanganan dan penemuan kasus telah di-
684 BAGIAN Xlll a Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

atasi dan bahwa penderita dapat diharapkan untuk menjalani- laparoskopi, dengan pungsi tuba dan biakan, merupakan
nya dengan bertanggung jawab dan secara dewasa. Gonorea, pendekatan yang optimal terhadap diagnosis etiologi salfingi-
klamidia, dan virus papilloma manusia merupakan penyakit tis. Jika hal ini tidak dapat dikerjakan, terapi harus diarahkan
yang ditularkan secara seksual yang umum diderita oleh remhja. pada kemungkinan infeksi gonokokus atau klamidia (sefok-
GONORREA (Lihat juga Bab 179). Infeksi timbul melalui sitin, 2 g secara intravena (IV) empat kali sehari, dan doksisik-
uretra, leher rahim, anus, faring, atau konjungtiva. Respons lin,100 mg IV dua kali sehari selama 10 hari). Doksisiklin
awal radang disertai dengan penyembuhan dengan pembentu- efektif secara spesifik terhadap chlamydia, tetapi seperti se-
kan jaringan fibrosa, dengan perluasan sepanjang lapisan mu- mua tetrasiJdin, obat ini dikontraindikasikan selama kehamil-
kosa ke organ-organ yang berdekatan (endometrium, tuba an. Limfogranuloma venereum (LGV) disebabkan oleh agen
fallopii, peritoneum, kapsula hati pada wanita, atau uretra, yang berkaitan dengan Chlamydia trachomatis dan harus
prostat. epididimis pada laki-laki), atau secara hematogen me- dipikirkan pada diagnosis banding lesi herpetiformis genitalia
nimbulkan artritis, ddrmatitis. atau meningitis, endokarditis, atau limfadenopati inguinal, demikian juga pendarahan dubur,
walaupun jarang. proktitis purulen, atau striktur dubur. Karenanya, riwayat sek-
Penisilin telah digantikan oleh seftriakson sebagai obat pi- sual merupakan ha1 yang harus dievaluasi pada seorang remaja
lihan gonorea yang tidak kompleks karena yang diduga menderita penyakit radang usus besar, demikian
',rtuk menangani
adanya strain yang resisten terhadap penisilin, dan karena ke- juga harus dicari tanda-tanda yang berkaitan dengan seks.
manjurannya. Satu dosis intramuskular 125 mg seftriaksone
CHANKROID. Akhir-akhir ini insiden khankroid meningkat.
dapat melawan infeksi gonokokus yang terlokalisasi dan juga
Lesi pertama berupa vesikopustula yang dengan cepat berkem.-
dapat menginkubasi sifilis pada anak dengan berat 45 kg atau
bang menjadi berbentuk bisul yang sangat pedih, bernanah,
lebih, dan di atas usia 9 tahun. Pasangan seksual penderita
ulkus dengan batas yang tajam tanpa indurasi. Tanda yang ter-
juga harus diobati. Infeksi yang mencapai struktur pelvis yang
akhir ini, di samping rasa pedihnya membantu membedakan-
lebih tinggi membutuhkan pemberian sefoksitin intravena de-
nya dengan lesi sifilis, dimana keduanya mempunyai distribusi
ngan rawat inap, 2 g empat kali sehari, dan doksisiklin, 100
yang sama pada daerah alat kelamin. Autoinokulasi dapat me-
mg dua kali sehari selama 10 hari, untuk memastikan kesem-
nimbulkan lesi multipel dan sering dijumpai limfadenopati
buhan dan untuk menjaga kesuburan di masa depan. Penyakit
unilateral yang sangat pedih. Diperlukan tindakan biopsi untuk
diseminata (misalnya, artritis, dermatitis) ditangani dengan
menegakkan diagnosis pasti. Khankroid ditangani dengan sef-
seftriakson 50 mgkgl24 jam (maksimal 0,2 g) secara intravena
triakson dosis tunggal, 250 mg IM.
selama 7 hari.
SlFlLlS. (Bab 201.1). Kasus sifilis meningkat pada remaja; HERPES PROGENITALIS (Lihat juga Bab 211). Yang khas,
oleh karena itu, disarankan untuk melindungi remaja yang pada lesi herpetik dapat didahului oleh gejala yang lebih sukar
mempunyai risiko tinggi (misalnya, remaja yang sedang hamil, untuk dikenali berupa peningkatan kepekaan dan rasa pedih
yang berhubungan seksual dengan siapa saja, hornoseksual, yang amat sangat yang timbul dari perineum sepanjang radiks
nakal, atau mempunyai kemungkinan besar untuk mengidap syaraf yang terserang. Penyembuhan dan pengurangan gejala
penyakit yang ditularkan secara seksual). Laboratorium Pe- serta fase peredaan infeksi primer dapat dicapai dengan pem-
nelitian Penyakit Kelamin (The Venereal Disease Research berian asiklovir secara oral, 400 mg tiga kali sehari, selama 7-
Laboratories [VDRL]) merupakan tempat yang menyeleng- 10 hari. Pada kasus kambuhan, asiklovir kurang memuaskan;
garakan uji serologi sifilis yang paling sensitif dan paling tidak penderita dengan episode kekambuhan (lebih dari 6 kali per
spesifik. Hasil positif palsu dapat timbul pada para penyalah tahun) dapat diberi penanganan yang lebih lama dengan 200
guna obat-obatan intravena, juga pada penderita penyakit hati mg 2-5 kali sehari. Disarankan, setelah infeksi setiap tahunnya
karena sebab apapun, penderita penyakit kolagen-vaskular, dilakukan apusan Papanicolaou (Pap). Kultur leher rahim da-
atau infeksi mononukleosis. Suatu hasil positif harus dikonfir- pat positif pada remaja asimtomatik yang aktif secara seksual;
masi dengan penggunaan uji yang lebih spesifik, seperti uji untuk remaja ini juga harus dilakukan apusan pap secara rutin.
VIRUS PAPILLOMA MANUSIA (Lihat Bab 224). Agen ini
"" "Hlj:1':ffit"Tlffi t".i n r"r., i, m an i fe s ras i s i fil i s y an g p ali n g bertanggung jawab atas jumlah morbiditas yang besar pada re-
umum adalah manifestasi pada tahap sekunder, termasuk di maja, termasuk kutil pada alat kelamin (kondilomata akumi-
dalamnya, kondiloma lata atau lesi di telapak tangan dan tela- nata), infeksi subklinis, dan potensi perkembangan onkogenik.
pak kaki. Penanganan sifilis primer dan sekunder adalah de- Tipe 6, 11, dan 42biasanya timbul sebagai kutil pada daerah
ngan benzatin penisilin 2,4 juta unit secara intramuskular anogenital dan tipe 16, 18, 31, 35, dan 39 sebagai infeksi
(IM). Setelah pemerkosaan, pencegahan sifilis dapat dilakukan subklinis dengan risiko tinggi untuk menderita displasia dan
dengan cara yang sama dengan pencegahan gonorea (125 mg kanker leher rahim. Aplikasi larutan asam asetat 3-5Vo dapat
seftriakson IM). memperlihatkan lesi mukosa atau penis berupa bercak putih;
CHLAMYDIA (Bab 197). Kasus infeksi Chlamydia pada re- lesi dapat dilihat dengan lebih jelas menggunakan kolposkop,
maja telah meningkat secara dramatis selama dekdde yang Semua penderita dengan kutil pada alat kelamin dan pasangan
lalu. Sebagian besar kasus uretritis, yang dahulu disebut "non- seksualnya harus diperiksa, untuk wanita ditambah dengan
gonokokus", sekarang diketahui bahwa pada awalnya merupa- apusan Pap. Apusan Pap dapat dipergunakan untuk mengeta-
kan infeksi klamidia, demikian juga pada sekitar setengah dari hui spektrum perubahan sitologi koilosit (sel dengan nukleus
kasus salfingitis. Lagipula, semua komplikasi infeksi gono- yang membengkak dan dikelilingi suatu halo) menjadi sel de-
kokus (seperti perihepati tis, konj un gti vitis, kemandulan) meru- ngan inti aneuploid dan memperlihatkan keadaan mitotik yang
pakan kemungkinan sekuele dari infeksi klamidia. Karenanya, tidak normal (sesuai dengan karsinoma in situ).
111 I Masalah-masalah Mengenai Menstruasi 685

Penanganan lokal terhadap condylomata acuminata mem- menunjukkan bahwa masa menstruasi belum pernah terjadi sa-
punyai tingkat kegagalan yang tinggi. Aplikasi asam trikhloro- ma sekali sedangkan amenorea sekunder merupakan terhenti-
asetat (85%) tiga kali tiap minggu merupakan metode pena- nya menstruasi selama lebih dari tiga bulan setelah siklus
nganan kimiawi yang paling baik; ada juga yang lebih menyu- menstruasi yang teratur berlangsung. Diagnosis dalam ame-
kai nitrogen cair dan podofilin (20Vo). Sekarang 5-fluorourasil norea primer harus mencakup bahwa penderita.telah melewati
tr.,pikal, bleomisin, interferon, dan laser karbon dioksida digu- umur dimana masa menstruasi seharusnya sudah berlangsung,
nakan untuk penderita dengan lesi yang parah dan penderita mulai umur 10 hingga 16 tahun. Menurut hal tersebut, penen-
yang tidak sembuh dengan metode terapi yang lain. tuan amenorea primer pertama-tama harus didasarkan pada pe-
TRIKOMONAS. Infeksi ini biasanya ditularkan melalui hu- meriksaan perkembangan pubertas penderita; lOVo anak pe-
bungan seksual; jarang menjangkiti orang yang tidak melaku- rempuan mengalami masa menstruasi pada saat Tingkat
kan hubungan seksual. Penderita wanita yang bersimtom akan Kematangan Seksual (Sex Maturity Rating ISMRI) 2, 20Va
mempunyai cairan vagina yang berbusa. Meskipun pria dapat pada SMR 3, 60Vo pada SMR 4, dan l\Vo pada SMR 5. Jika
membawa .organisme ini, mereka hanya mempunyai sedikit penderita belum memasuki masa pubertas pada saat yang
manifestasi klinik. Diagnosis didasarkan pada identifikasi tri- diperkirakan atau jika perkembangan pubertasnya terlampaui
komonas yang ada pada campuran cairan vagina dengan larut- tanpa terjadinya menstruasi, si penderita tersebut harus di-
an salin di bawah mikroskop. Disarankan, kedua pasangan periksa secara seksama, meskipun usia kronologisnya masih di
seksual diobati dengan metronidazol (dosis tunggal oral 2,0 g) dalam kisaran normal. Serupa dengan hal itu, yang juga harus
kecuali bila diduga hamil. Remaja harus diingatkan tentang menjadi pertimbangan dalam mendiagnosis, bandingkanlah
efek merugikan (sakit perut dan muntah) jika mengkonsumsi usia masa menarche dengan saudara perempuan, ibu, atau ke'
alkohol dalam waktu 24 jam setelah pemberian metronidazol. rabatnya, jika dalam kenyataannya penderita mengalami masa
menstruasi I tahun lebih tua dari masa yang dialami oleh ibu
HEMOFILUS (GARDNERELLA) VAGINALIS. Hal ini berkaitan
atau saudara perempuannya.
dengan produksi cairan vagina yang sering berbau busuk, bila
Permulaan dan kelanjutan dari suatu siklus menstruasi
preparat basahnya dicampurkan dengan kalium klorida lOVo yang normal tergantung pada kesatuan fungsional dan anato-
akan berbau amis, dan dengan tampaknya "sel kunci" (sel epi-
mis dari (l) hipotalamus bersama dengan pusar-pusat yang le-
tel yang dikelilingi oleh organisme berbentuk batang pendek). bih tinggi, termasuk peran kelenjar pineal; (2) pituitari
Organisme ini sering ditemukan pada pulasan vagina wanita anterior; (3) ovarium; dan (4) uterus. Evaluasi remaja dengan
tanpa bergejala, namun jika penjelasan etiologi yang lain tidak diagnosis amenorea harus mencakup pertimbangan dari ke-
ditemukan, pengobatan dengan metronidazol secara oral, 500 mungkinan ketidaknormalan dari setiap tahap yang telah dise-
mg dua kali sehari selama 7 hari, mungkin dapat menyenibuh- butkan di atas.
kannya. ETIOLOG|. Pada amenorea primer, kelainan kromosom
VIRUS IMUNODEFISIENSI MANUSIA (HlV). (Bab 223). Fak- atau kongenital seperti disgenesis alat kelamin, sindroma
tor-faktor risiko untuk terkena infeksi HIV antara lain hubung- triple-x, ketidaknormalan isokromosom, sindrom feminisasi
an seksual yang tidak terlindungi dan penggunaan obat intra- testis, dan yang jarang dijumpai, hermafroditisme sejati, harus
vena, keduanya sering dilakukan oleh remaja. Maka pening- dipertimbangkan selain kondisi-kondisi yang menyebabkan
katan jumlah kasus AIDS yang dramatis pada kelompok umur amenorea sekunder. Kenainkan kadar hormon perangsang fo-
ini harus diantisipasi. Karena lamanya masa inkubasi infeksi likel (follicle stimulating hormone IFSHI) dan hormon leuri
HIV, maka diduga paling tidak setengah dari penderita ber- nisasi (leutinizing hormone lLHl) menunjukkan kegagalan
umur 20-24 tahun yang didiagnosis menderita AIDS pada ta- gonad primer, dan dengan dilakukannya analisis kromosom
hun 1988, terkena infeksi ini pada saat remaja. Dokter anak akan menjelaskan penyebabnya. Sekali diagnosis tersebur re-
harus bertanggung jawab dalam pendidikan remaja tentang pe- lah ditegakkan, manajemennya adalah dengan memberikan es-
nularan infeksi ini dan pencegahannya dan untuk memeriksa trogen dan progesteron untuk memacu perkembangan sifat
remaja berisiko tinggi untuk menentukan siapa yang terinfeksi, seksual sekunder serta siklus perdarahan jika uterus ada, untuk
sehingga pengobatan awal dapat dimulai. membantu penderita agar merasa dirinya merasa seperti
teman-teman sebayanya atau untuk mencegah terjadinya os-
teoporosis pada masa mendatang.
Amenorea primer atau sekunder juga mungkin disebabkan
oleh penyakit kronis terutama yang berhubungan dengan mal-
I Ban 111 nutrisi atau hipoksia jaringan seperti diabetes melitus, penya-
kit radang usus, kistik fibrosis, atau penyakit jantung
kongenital sianotik. Pada kebanyakan kasus, kondisi sakit se-
Masalah-mas alah M enge nai harusnya telah terdiagnosis . sebelumnya, namun kadang-
Menstruasi kadang amenorea merupakan suatu manifestasi awal.
Tumor sistem saraf pusat, yang paling umum teqadi adalah
kraniofaringioma, dapat muncul bersamaan dengan amenoreir
(Bab 555). Di samping pemeriksaan neurologis yang lebih
111.1 Amenorea seksama, dijumpainya air seni yang memiliki berat jenis yang
rendah, erosi klinoid, kalsifikasi pada daerah suprasela, atau
Amenorea atau tidak terjadinya menstruasi, dapat dibagi
peningkatan prolaktin (pada kasus adenoma) mendukung diag-
menjadi2 yaitu primer dan sekunder. Amenorea primer nosis neoplasma pituitar'r.
686 BAGIAN Xlll a Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

Kelainan kelenjar tiroid, terutama hipertiroidisme, mung- peningkatan pigmentasi puting susu dan linea alba, sianosis
kin merupakan hal pertama yang dicurigai pada keterlambatan serta servik yang melunak dan pembesaran bentuk uterus me-
kematangan seksual atau amenorea, bahkan bila tidak di- rupakan gambaran yang klasik. Analisis serum gOnadotropin
jumpainya tanda-tanda dan gejala-gejala lain. Hipotiroidisme korionik manusia sub-unit B (human chorionic gonadrotropin
lebih sering menyebabkan pubertas prekoks dan menome- IHCGI) merupakan uji kehamilan yang paling peka dan spesi-
troragia. Penentuan hormon perangsang tiroid (thyroid stimu- fik.
lating hormone [TSH]), tiroksin (T+), dan triidotironin (T3) Minum obat, baik yang legal maupun tidak dapat menye-
membantu dalam menegakkan diagnosis. Anoreksia nervosa babkan amenorea dan pada kasus minum obat yang mengan-
yang dapat timbul baik pada amenorea primer maupun sekun- dung fenotiazin, bahkan uji kehamilan urinpun menunjukkan
der (Bab 167), seringkali rancu dengan hipertiroidisme karena positif-palsu. Beberapa jenis obat, termasuk fenotiazin dan an-
gejala turunnya berat badan, hiperaktifitas, serta perubahan tihipertensi tertentu dapat menyebabkan galaktorea, yang lebih
kepribadian yang nanipak dalam kedua hal di atas. lanjut menyerupai kehamilan. Riwayat pemberian obat yang
Bila amenorea primer muncul pada akhir perkembangan ditanyakan secara seksama dapat menjadi pertimbangan yang
pubertas, harus dicurigai adanya anomali struktur sistem salur- sangat penting.
an mtil,erian. Himen imperforata merupakan kejadian yang pa- Faktor-faktor psikogenik juga terlibat pada amenorea. Se_
ling umum terladi dan disertai dengan nyeri perut bulanan ringkali amat sulit untuk memisahkan faktor psikologis dan
yang setelah beberapa waktu akan berlalu dengan sendirinya, nutrisi dalam kasus turunnya berat badan karena merupakan
massa pada linea mediana perut bagian bawah, vagina yang variabel yang berkaitan erat dengan keadaan seperti depresi,
terisi darah atau hematokolpos. Diagnosis yang dibuat dengan anoreksia nervosa atau stres. Amenorea ,,atletik" terjadi pada
cara pengamatan introitus, akan mengungkap adanya penon- remaja putri yang menjalani latihan olah raga yang amat ketat.
jolan himen dengan perubahan warna menjadi kebiru-biruan. Karena banyak penderita dengan anoreksia nervosa sering
Jika obstruksi terjadi pada tingkat serviks, uterus yang terisi menggunakan latihan fisik yang berat sebagai cara menurun_
darah (hematometrium) akan nampak nyata baik pada peme- kan berat badan, maka kemungkinan ini juga harus dipertim-
riksaan bimanual maupun pada ultrasonografi. Agenesis ser- bangkan.
viks atau uterus jarang terjadi namun akan terjadi jika bersama
DIAGNOSIS, Evaluasi remaja dengan amenorea harus meli_
dengan agenesis sakrum. Kadar gonadotropin serum tampak
batkan anamnesa dan pemeriksaan fisik secara seksama, pe_
normal pada penderita seperti ini, dan diagnosis dapat dibuat
meriksaan hitung darah total, laju endap darah, uji kehamilan,
dengan bantuan ultrasonografi .
dan jika hal ini negatif, dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan
Bila amenorea muncul dengan tanda-tanda virilisasi seperti
kadar gonadotropin (LH, FSH), prolaktin, TSH, T4, dan T3
klitoromegali, hirsuitisme, atau timbulnya jerawat yang berle-
serum; tomografi terkomputasi (CT) atau foto resonansi mag_
bihan, harus dicurigai adanya penyakit adrenalin, atau ova-
netik (MRI) kepala, jika tumor SSp dicurigai; penelitian ko_
rium. atau penyalahgunaan anabolik steroid. penyebab adrenal
mosom dan; penentuan l7-ketosteroid dalam urin. Ultraso_
dibahas dalam Bab 532 dan termasuk di dalamnya adalah tu.
nografi seringkali dapat membantu dalam meyakinkan adanya
mor korteks dan, yang sangat jarang dijumpai, hiperplasia ad-
serta ukurannya uterus dan ovarium serta mengidentifikasi tu_
renal kongenital yang mulai lambat. Penentuan l7-ketosteroid
mor dan kista. Biopsi ovarium pada saat laparoskopi eks_
dalam air seni selama 24 jam serta kadar testosteron serum
plorasi dapat membantu dalam penegakkan diagnosis.
akan membantu dalam diagnosis. Ovarium yang menyebabkan
virilisasi adalah sindroma ovarium polikistik Qtolycystic ovary PENGOBATAN. Penentuan etiologi amenorea dapat me-
syndrome IPCOI) serta sel Sertoli-Leydig atau tumor sel mungkinkan mulainyd inrervensi korektif. Bila gangguan tidak
lipoid, yang keduanya sama-sama jarang dijumpai. pada awal dapat disembuhkan, pertimbangkanlah untuk membuat mens_
masa remaja, PCO dapat muncul bersamaan dengan amenorea truasi palsu secara terus-menerus agar penderita seperti la_
atau oligomenorea tanpa tanda-tanda maskulinisasi; karena ka- yaknya orang normal. Jika hasil dari pewarnaan apusan vagina
dar 17-ketosteroid dapat normal atau meningkat. pCO didiag- positif akibat pengaruh estrogen, siklus teratur dapat disem_
nosis dengan dijumpainya kadar FSH serum yang normal dan purnakan dengan cara pemberian medroksiprogesteion dalam
kenaikan LH yang mencolok (biasanya 2 atau 3 kali lebih dosis l0 mg oral selama 5 hari setiap 6-12 minggu. pada pen_
tinggi). Pada masa remaja, biopsi laparoskopi dapat mengha- derita dengan disgenesis gonad, maka harus diberikan estro_
silkan jaringan ovarium normal atau dijumpainya jaringan gen gabungan (Premarin dalam dosis oral 0,625 mg selama 3
yang secara normal ada pada orang dewasa, terdiri dari kista minggu pertama dari tiap siklus) diikuti dengan pemberian
serta penebalan tunika alburginia. Remaja, dalam hal ini, dapat medroksiprogesteron, l0 mg secara oral pada hari 17_21 tiap
terhindar dari maskulinisasi jangka panjang atau risiko karsi- siklus menstruasi.
noma endometrium akibat pemaparan yang lama terhadap es-
trogen yang tidak dilawan oleh progesteron dengan pemberian
pil kontrasepsi oral kombinasi (lihar Bab 506). 111.2 Menometroragia
Diagnosis pertama yang dipertimbangkan pada remaja de-
ngan amenorea sekunder adalah kehamilan. Meskipun jarang Perdarahan berlebihan selama masa menstruasi adalah sa_
kemlrngkinan ini juga ada, sebagaimana penyebab amenorea lah satu di antara beberapa keadaan gawat darurat ginekologis
primer, jika pembuahan ovum pertama yang dilepaskan ber- yang dialami remaja. pendarahan yang terjadi bisa sangat
langsung sebelum masa menstruasi. Riwayat terjadinya hu- parah sehingga dapat mengakibatkan kematian, hipovolemia,
bungan seksual, nausea, dan nyeri payudara serta ciri-ciri fisik dan anemia pada penderita berusia muda yang ketakutan. Di_
111 I Masalah-masalah Mengenai Menstruasi 687

agnosis dan pengobatan harus diberikan dengan cepat dan lakukan. Manajemennya sama seperti pada kasus perdarahan
efisien selama mendapatkan perawatan. akibat disfungsi uterus, dengan pengecuahan bahwa kon-
PERDARAHAN AKIBAT DISFUNGSI UTERUS, Pendarahan trasepsi oral akan mungkin diperlukan selama masa men-
yang berlebihan selama menstruasi yang paling sering adalah struasi sepanjang kehidupan penderita.
akibat siklus anovulatoria yang biasanya terjadi pada tahun per- ASPIRIN. Diatesis perdarahan yang didapat timbul sebagai
tama setelah menarche. Tanpa ovulasi, pengaruh estrogen pada akibat dari pemakaian aspirin dosis terapeutik adalah relatif la-
endometrium tidak dilawan oleh pengaruh progesteron, se- zim dan akibat gangguan perlekatan trombosit akibat pengaruh
hingga mengakibatkan proliferasi endometrium terus menerus gugus asetil selama pelepasan adenosin difosfat (ADp). Ri-
yang akhirnya disertai dengan pengelupasan masif. Pengaruh wayat penggunaan aspirin selama 14 hari masa menstruasi
estrogen yang tetap juga berperan dalam menghambat gelom- mendukung adanya diagnosis semacam ini dan tindakan yang
bang LH yang berguna untuk proses ovulasi, sehingga dapat dilakukan adalah menghindari penggunaan aspirin.
memperberat masalah. Ketidakseimbangan FSH dan LH, mi- TROMBOSITOPENIA. Keadaan ini dapat akibat toksin, infil-
salnya FSH lebih tinggi daripada LH, juga seringkali terjadi. trasi sumsum tulang, hipersplenisme, atau pu{pura trombosito-
Penentuan suhu basal tubuh mungkin menunjukkan anovulasi. penia idiopatik dan dapat timbul bersamaan dengan, atau di-
Pengobatan hanya ditujukan bagi mereka yang mengalami komplikasi oleh menometroragia. Manajemennya sama seperti
perdarahan sangat parah (misalnya, bila terjadi hipovolemia manajemen yang diuraikan pada perdarahan karena disfungsi
atau anemia). Pengobatan ditujukan untuk mengoreksi keti- uterus, meskipun transfusi trombosit mungkin juga diperlukan.
dakseimbangan antara estrogen dan progesteron, yang menga- HORMON EKSOGEN. Penggunaan konrrasepsi secara ridak
kibatkan hemostatis. Salah satu pendekatan yang dilakukan tepat dapat menyebabkan perdarahan vagina yang cukup
adalah pemberian 25 mg noretinodrel (Enovid) dengan segera. parah. Anamnesis yang dilakukan dengan teliti dan secara sek-
Meskipun hal ini dapat menyebabkan rasa mual pada beberapa sama merupakan bagian yang paling penting dalam evaluasi
penderita namun pengaruhnya amat cepat, dan biasanya hanya penderita yang mengalami gejala semacam ini.
dalam waktu 2 jam. Setelah itu dosis secara berangsur-angsur GANGGUAN TlROlD. Hiporiroidisme dan hipertiroidisme fia-
diturunkan tiap 5 mg/hari hingga tercapai dosis 5 mg/hari. Do- rang) dapat menyebabkan perdarahan vagina yang berlebihan,
sis ini tetap diberikan selama siklus 21 hari berlangsung, yang kadang-kadang merupakan gejala yang tampak. Secara khas
dihitung dari hari pertama waktu pemberian. Jika dalam tahap kadar T4 yang rendah dapat diperbaiki dengan terapi estrogen
penurunan dosis terjadi perdarahan lagi, maka diberikan dosis yang digunakan untuk menghentikan perdarahan, tapi T4 be-
sebesar dosis hari sebelumnya, kemudian penurunan dosis di- bas tidak boleh terpengaruh dan TSH masih tetap meningkat.
hentikan bila tidak terjadi perdarahan lagi. Periode menstruasi SEBAB-SEBAB LAIN. Disfungsi adrenal, diabetes melitus,
normal seharusnya mulai berlangsung kira-kira 2 hari setelah atau tumor ovarium yang mensekesi estrogen jarang menye-
dosis pil terakhir diberikan. Pada hari kelima terjadinya perda- babkan peningkatan perdarahan vagina. Perdarahan yang dise-
rahan, pemberian dosis konvensional (l/50) kontrasepsi oral babkan oleh adenokarsinoma vagina biasanya jarang dijumpai.
selama 2 bulan dimulai. Hal ini tetap diteruskan jika masih Berbeda dengan kondisi yang telah disebutkan terdahulu,
ingin menghindari kehamilan, tetapi jarus disadari bahwa da- menometroragia yang disebabkan oleh trauma, infeksi, atau
pat terjadi peningkatan risiko amenorea setelah minum pil kehamilan khas disertai dengan rasa nyeri. Luka robek saluran
pada usia remaja dapat disertai dengan siklus anovulatoria se- genital dapat merupakan akibat dari hubungan seksual pertama
belum pemakaian obat tersebut. Suatu alternatif penggunaan kali atau hubungan seksual yang terpaksa atau kegiatan atletik
noretinodrel dosis tinggi yang berisi noretjndron oral (Ortho- seperti ski air. Cedera ini mungkin memalukan atau menakut-
Novum) (2 mg) atau noretinodrel (2,5 mg) tiap 4 jam hingga kan bagi penderita dan memerlukan sikap mendukung dan
proses perdarahan terhenti, setelah itu obat dapat diminum 2 hati-hati dalam anamnesisnya. Intervensi pembedahan oleh
kali sehari hingga masa paket kalender habis. ahli ginekologi biasanya diperlukan bila penyebab perdarahan-
Dalam kasus yang jarang dimana penderita mengalami nya telah diidentifikasi.
perdarahan yang tidak terkontrol dengan pemberian obat se- Karena sekitar 157o kehamilan pada kelompok usia remaja
perti telah dipaparkan di atas, kuret endometrium dapat diindi- berakhir dengan keguguran secara spontan, kemungkinan ini
kasikan. Meskipun prosedur ini hanya sering dilakukan pada harus dipikirkan pada setiap kasus perdarahan vagina berlebih-
wanita dewasa yang mengalami menometroragia, pada kasus an dan terasa nyeri. Disamping anamnesis dan pemeriksaan
karsinoma endometrium (arang terjadi) dan karena kemanjur- fisik, hasil uji kehamilan HCG subunit-B harus diperoleh kare-
an terapi hormonal yang biasa dilakukan pada remaja menye- na ini akan tetap positif setelah 15 hari keguguran. (Uji keha-
babkan prosedur kuret endometrium tidak sesuai diterapkan milan lain telah berubah menjadi negatif dalam 5-8 hari).
pada kelompok usia ini. Keterlibatan ahli ginekologi diperlukan bila diagnosis relah
KOAGULOPATI KONGENITAL. Penyakit Von Willebrand ditegakkan. Kehamilan ektopik juga dapat memberi randa
harus dipikirkan pada remaja yang periode menstruasi perdarahan vagina abnormal, walaupun jarang.
pertamanya berlebihan. Adanya kasus perdarahan yang berke-
panjangan memberi kesan diagnosis ini, yang ditandai oleh
gangguan perlekatan trombosit serta rendahnya kadar faktor lll.3 Dismenorea
VIII (Bab 423.5). Kenyataan bahwa kadar estrogen mening-
katkan kadar faktor VIII sehingga penggunaannya dianjurkan Kejang yang nyeri selama menstruasi dialami oleh hampir
pada keadaan ini namun tetap perlunya untuk melakukan pe- dua pertiga wanita remaja pascamenarche di Amerika Serikat,
nelitian diagnostik pada darah yang diambil sebelum terapi di- menurut Survai Pemeriksaan Kesehatan Nasional. Lebih dari
688 BAGIAN XIll I Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

l07o kelompok ini mengalami nyeri yang hebat sampai tidak dijumpai pada kelompok usia remaja ini. pemberian vitamin
dapat masuk sekolah sehingga dismenorea merupakan penye- Bo dan penambahan progesteron secara umum tidak berdasar-
bab utama ketidak hadiran siswa di sekolah dalam jangka wak- kan pada potensi keefektifan zat tersebut, juga tidak berdasar-
tu yang pendek pada gadis remaja. Dismenorea dapat berupa kan pada teori penggunaannya. Penggunaan hormon pelepas-
primer atau sekunder; yang primer lebih sering dijumpai. Dls- gonadotropin agonis dalam jangka waktu yang pendek didu-
menorea sekunder merupakan akibat dari kelainan struktural kung oleh penelitian terkendali yang dilakukan dengan cennat,
serviks atau uterus, benda asing seperti alat kontrasepsi dalam namun pengaruh jangka panjangnya serta kemungkinan ter-
'rahim (IUD), endometriosis, atau endometritis. Endome- jadinya komplikasi belum dapat sepenuhnya dievaluasi, se-
triosis, suatu kondisi dimana implantasi jaringan endometrium hingga penggunaannya pada usia remaja belum dapat diyakini.
ditemukan pada lokasi ektopik dalam rongga peritoneum, di-
diagnosis berdasarkan peningkatan frekuensi penggunaan ul-
trasonografi dan laparoskopi pada remaja. Gejala khas adalah
nyeri hebat saat menstruasi; lokasi spesifiknya tergantung pada
tempat implantasi. Beberapa penderita merasa cocok dengan
pengobatan kontrasepsi oral, sedangkan pada kasus yang lebih
I Bas 112
parah diobati dengan danazol, suatu antigonadotropin.
Payudara
Pemeriksaan pelvis harus dilakukan untuk meniadakan pe-
nyebab dismenorea sekunder, dan jika tetap tidak diketahui pe-
nyebabnya maka diagnosisnya merup akan dismenorea p rimer.
Prostaglandin F2 dan 82, yang dihasilkan oleh endometrium, Sebagai salah satu tanda puberras yang paling jelas (Bab
merangsang miometrium untuk berkontraksi, sehingga menim- l5),adalah perkembangan payudara yang seringkali menjadi
bulkan rasa nyeri. Mereka yang menderita dismenorea, terda- pusat perhatian serta dapat menimbulkan kecemasan, terutama
pat senyawa-senyawa tersebut dalam kadar tinggi dan penga- jika pertumbuhannya tidak simetris atau malah terjadi pada
laman medis menyarankan agar diberi zat penghambat (inhibi-
anak laki-laki (ginekomastia). Perkembangan payudara yang.
torl prostaglandin-sintetase untuk menghilangkan gejalanya. tidak simetri ini jarang begitu mencolok dan mengakibatkan
Jika zat tersebut diberikan sebelum masa menstruasi (atau se-
rasa tidak percaya diri yang berhubungan dengan kesadaran
gera setelah mulai), pemberian zat penghambat prostaglandin-
akan citra diri. Dalam keadaan tersebut, dapat dilakukan tin-
sintetase, seperti natrium-naproksen, yang dengan cepat akan
dakan pembedahan korektif. Meskipun mamoplasti untuk
diserap, efektif dalam memecahkan prostaglandin sebelum membesarkan maupun mengecilkan dimungkinkan, masing-
menimbulkan rasa sakit (misalnya 2 tablet 275 mg diminum
masing memiliki kekurangan dan kelebihan. pembesaran me-
begitu menstruasi berlangsung dan satu tablet diminum 6-8 merlukan implantasi bahan asing, sedang yang kedua dapat
jam setelahnya selama 24 jam pertama). Pengobatan jarang di-
mengakibatkan kehilangan darah yang cukup banyak serta ke_
lakuka: sebelum hari pertama. Bagi wanita remaja yang men-
mungkinan terjadinya hiposensitivitas kulit pada masa menda_
derita dismenorea dan memerlukan kontrasepsi, terapi dengan
tang. Pembedahan dikontraindikasikan bila pertumbuhan pa_
kontrasepsi oral dapat dilakukan. Belum diketahui dengan je-
yudara belum selesai, yang terjadi bersamaan dengan Kece_
las apakah pengaruh positif penggunaannya berasal dari ke- patan Pematangan Seks (Sex Maturity Rating j SMR5).
mampuan menghambat ovulasi sehingga dengan demikian =
Gangguan payudara remaja yang paling lazim adalah dite_
akan meniadakan produksi progesteron dari korpus luteum,
mukannya suatu massa, yang kebanyakan berupa kista be-
atau dari kemampuannya membatasi proliferasi endometrium
nigna atau fibroadenoma. Ukuran kista bervariasi tergantung
yang selanjutnya akan menghambat produksi prostaglandin.
masa siklus menstruasi sehingga penderita harus diperiksa
kembali 2 minggu setelah pemeriksaan awal. persistensi
massa atau pembesarannya setelah tiga siklus menstruasi me_
111.4 Sindroma Pramenstruasi rupakan indikasi perlunya konsultasi dengan seorang ahli be_
dah. Aspirasi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal, se_
Sindroma pramenstruasi Qtremenstrual syndrome tpMsl) ringkali menyebabkan drainase kuratif, jika memang terbukti
atau sindroma fase luteal lambat, merupakan tanda-tanda fisik merupakan kista. Jika tidak ada cairan yang keluar maka dapat
yang kompleks dan gejala yang berhubungan dengan perilaku dilakukan biopsi eksisional. Hal ini harus dilakukan melalui
akan muncul selama separuh akhir dari siklus menstruasi, yang suatu sayatan sirkumareolar (mengelilingi areola) untuk men_
menghilang saat mulainya menstruasi. Manifestasi klinis dapat cegah terjadinya parut yang berbentuk tidak terarur. Dalam
berupa penuhnya payudara dan terasa nyeri; bengkak; kelelah- suatu seri biopsi, 7|Vo diantaranya mengalami fibroadenoma,
an; sakrt kepala; peningkatan nafsu makan terutama dengan ll7o abses, dan 2Vo sistosarkoma fillodes, suatu keganasan
makanan yang terasa manis dan asin; iritabilitas dan ketidak- tingkat rendah. Karsinoma payudara pada remaja jarang di_
stabilan perasaan; dan depresi, kesulitan dalarn konsentrasi, jumpai. Kemanjuran serta kemungkinan sekuele mamografi
keluar air mata, dan kecenderungan untuk melakukan keja- belum diketahui. Dengan demikian prosedur ini tidak dianjur_
hatan. Sekitar sepertiga wanita dalam kelompok usia repro- kan pada kelompok usia remaja.
duktif dapat mengidap PMS, namun karena tidak ditemu-
Munculnya benjolan kecil multipel pada payudara menge_
kannya tanda-tanda objektif membuat pembuktian sulit dilaku-
sankan penyakit fibrokistik, namun sekarang dianggap varian
kan. Kejadian ini tidak lazim pada remaja dan tidak ber-
normal. Penderita harus dilatih untuk memeriksa payudaranya
hubungan dengan adanya dismenorea, yang jauh lebih sering
secara teratur dan sering (Bab 505). penggunaan kontrasepsi
113 I Penyampaian Perawatan Kesehatan pada Remaja 689

oral kombinasi yang berisi progesteron potensi rendah mung- Kulit remaja dipengaruhi tidak hanya oleh hormon puber-
kin bermanfaat. tas namun juga oleh faktor psikososial yang berlangsung pada
Ginekomastia (Bab 517) terjadi pada sekitar sepertiga laki- saat itu. Misalnya, pengalaman seksual dapat mengakibatkan
laki norrnal pada masa pubertas awal dan seringkali menye- penyakit akibat hubungan seksual dengan manifestasi di kqlit
babkan gangguan yang mungkin tidak dikemukakan. Tanggap- (Bab 110); stres dapat ditunjukkan oleh adanya trikotilomania;
an kita harus berupa informasi yang benar dan meyakinkan kontak dalam berolah raga, terutama gulat, mungkin disertai
bahwa keadaan ini bersifat sementara. Jarang sekali dijumpai dengan infeksi herpes simpleks; dan penyalahgunaan obat da-
pembesaran atau persistensi yang mengkhawatirkan sampai pat menyebabkan lesi kulit (Bab 105).
perlu dioperasi.
Cairan puting susa pada kelompok usia ini biasanya kare-
na stimulasi lokal, penggunaan obat-obatan, termasuk kon-
trasepsi oral, dan kehamilan; jarang sekali hal ini disebabkan
oleh neoplasma atau infeksi pituitaria atau payudara. Pemerik- I Ban lI4
saan cairan meimbantu dalam proses diagnosis; keadaan be-
nigna disertai dengan keluarnya cairan kental, lengket seperti
susu, infeksi dengan cairan purulen, dan papiloma intraduktus
Mas alah-mas alah Ortop e di
serta kanker dengan cairan serosa, serosanguinosa, atau darah.
Kenaikan kadar prolaktin serum dapat terjadi pada sindroma
amenorea-galaktorea, yang dihubungkan dengan penggunaan
obat-obat antihipertensi tertentu, kontrasepsi oral, obat pene- Masa pubertas dihubungan dengan pertumbuhan tulan_e

nang, atau akibat adenoma pituitaria. Yang terakhir ini dieva- panjang yang cepat, tefbukanya epifisis, dan peningkatan daya
luasi dengan sken CT atau MRI kepala. Kemungkinan terjadi- tarik (traksi) pada tempat-tempat insersi o(ot. semua iru turut
nya neoplasma payudara merupakan petunjuk perlunya dilaku- berperan dalam peningkatan laju dan tipe-tipe unik dari masa-
'olah
kan pemeriksaan sitologi cairan tersebut dan konsultasi dengan lah ortopedi pada kelompok umur ini. Peran serta dalam
ahli bedah. Infeksi pada remaja yang belum pernah menyusui raga merupakan faktor risiko tambahan, terutama jika tim di-
susun berdasarkan kronologis dan bukannya berdasarkan kri-
larang terjadi dan mungkin akibat gigitan manusia atau gejala
awal diabetes melitus. Biakan eairan, disertai dengan indikasi teria perkembangan umur. Sebagai akibatnya, kondisi seperti
terhadap terapi antibiotika yang tepat (biasanya diarahkan ter- terkilirnya epifisis kaput femoris, peny akit Os good- Schlatter,
hadap Staphylococcus), dan drainase pembedahan jarang skoliosis idiopatik (Bab 626.4, 621.4, dan 628.1), serta kos-
diperlukan. tokondritis sambungan sternoklavikularis (sindroma Tietze)
merupakan hal yang lazim terjadi pada usia remaja. Neoplas-
ma tulang tertentu, seperti sarkoma osteogenik, juga mening
kat insidensnya selama usia remaja. Infeksi tulang dan sendi,
meskipun biasanya lebih jarang terjadi pada remaja daripada
I Bne 113 pada usia anak, dapat terjadi sebagai komplikasi gonokok-
semia tersebar atau anemia sel sabit. Infeksi virus, seperti ru-
bela dan mononukleosis infeksiosa, lebih mungkin menye-
Masalah-masalah Kulit babkan artralgia pada masa remaja daripada pada usia anak.

Respons kulit sebagai suatu ciri kelamin sekunder selama


masa pubertaS, menggambarkan peningkatan kadar androgen I Ben 1 15
dengan bertambahnya ukuran dan sekresi folikel sebasea dan
sekresi kelenjar apokrin, manifestasi yang paling sering di- Penyampaian Perawatan
jumpai adalah timbulnya jerawat. Patogenesis, gambaran
klinis, dan manejemen jerawat dibahas pada Bab 619. Kesehatan pada Remaja
Ketika remaja mulai memberikan perhatian atas penampil-
annya, jerawat menjadi hal yang penting. Oleh karenanya,
pemberian pengobatan walaupun pada anak yang masih sangat
muda yang berjerawat ringan memperbesar citra dirinya dan Penyebab utama kematian dan kecacatan pada remaja se-
dianggap tepat. Pertimbangan khusus pada pengobatan jerawat benarnya dapat dicegah, hal ini menunjukkan bahwa masya-
remaja adalah perlunya memastikan bahwa penderita tidak da- rakat gagal memenuhi kebutuhan kesehatan, khususnya pada
lam keadaan hamil sebelum memberikan terapi dengan te- usia remaja, secara memadai, Lebih lanjut, remaja yang me-
trasiklin atau asam cis- retinoat, mewaspadai kemungkinan bah- merlukan perawatan kesehatan juga tidak bisa mendapatkan
wa terapi tetrasiklin yang lama dapat menyebabkan infeksi va- apa yang mereka butuhkan. Satu di antara tujuh remaja di
gina oleh Candida, dan menyadari bahwa jerawat dapat menjadi Amerika Serikat mengalami kekurangan jaminan kesehatan,
lebih parah atau membaik dengan pemberian kontrasepsi oral, sedangkan yang lain gagal dalam memanfaatkan layanan aki-
tergantung pada tipe esffogen dan progestin yang digunakan. bat ketidaktersediaan fasilitas, merasa tidak diacuhkan oleh
690 BAGIAN XIil I Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

Stadium Remaia
Awal Tengah Akhir
(11-14th) (1s-17th) (18-21 th)

Fedoman Kesehatan
Orang tua o o , 1. Rekomendasi dikembangkan oleh Nationat
Heart, Lung, and Blood lnstitute Second Task
Perkembangan remaia T I I Force on Blood Pressure in Children.
Praktek-praktek Pengamanan t I I 2. Rekomendasi dikembangkan oleh National
Diet dan Kebugaran I t I Cholesterol Program: Laporan Panel Pakar
Gaya Hidup Sehat I I I Kadar Kolesterol Darah pada Anak dan Re-
(perilaku seksual, merokok, penggunaan maja, 1991.
alkohol dan obat-obatan) 3. Rekomendasi dikembangkan oleh Komite
Penasehat untuk Praktek- praktek lmunisasi.
- Skrining harus dilakukan jika remaja
Skrining sedang
aktif secara seksual,
llipertensil I I I ..
Hiperlipidemia2 o Skrining harus dilakukan jika remaja wanita
HR-1
sedang aktif secara seksual atau berumur 1B
Gangguan Makan I I t tahun atau lebih tua.
Obesitas I I I HR-1: Uji harus dilakukan iika ada riwayar ke-
Penggunaan Tembakau I I T luarga berpenyakit kardiovaskuter sebelury
Penggunaan Alkohol & Obat T I r umur 55 atau riwayat kolesterol tinggi pada
orang tua. Dokter dapat memilih apakah akan
Perilaku Seksual I I I melakukan uji jika riwayat keluarga tidak dike-
Penyakit Hubungan Seksual tahui atau jika remaja mempunyai banyak fak-
tor risiko untuk penyakit kardiovaskuler di
Gonorea l* l* I* masa mendatang.
Kiamidia
t. l'
l*
T- HR-2: Uji sifilis harus dilakukan dan uji HIV di.
Kutil Genital l. t' tawarkan pada remaja yang berisiko tinggi
Sifilis HB.2 HR.2 HR.2 terkena infeksi. Risiko ini termasuk yang telah
mempunyai lebih dari satu mitra seksual pada
infeksi HIV HR-2 HR.2 HR-2 enam bulan terakhir, telah memperiukarkan
Kanker Serviks I* l. l.' seks dengan obat-obatan, remaja laki-laki
Depresi/Risiko Bunuh Diri t I T yang melakukan hubungan seks dengan laki-
laki lain, menggunakan obat-obat intravena
Fenyiksaan Fisik, Seksual, atau Emosi I I I (HlV), menderita STD lain, hidup di daerah
Masalah Belajar r T I endemik infeksi, dan mempunyai pasangan
seksual yang memiliki risiko infeksi.
Tuberkulosis HR-3 HR.3 HR-3
HR-3: Uji harus dilakukan pada remaja yang
telah terpapar pada TB aktif, hidup bergelan-
lmunisasi dang (tidak punya rumah), pernah dipenjara,
Campak, Parotitis, & Rubella HR-4 HR.4 HR.4 hidup di daerah endemik untuk TB, atau
sekarang bekerja pada kelompok perawatan
Difteri & Tetanus HR.5
kesehatan.
Hepatitis B HR-6 HR.6 HR.6
HR-4: Vaksinasi harus diberikan pada remaja
yang hanya mengalami satu kali MMR sebe-
lumnya.
HR-5: Vaksinasi harus diberikan 10 tahun
pasca boosfer dT yang terakhir.
HR-6: Vaksinasi virus hepatitis B (HBV) harus
diberikan pada remaja yang rentan yang ber-
isiko tinggi untuk infeksi (lihat HR- 2).

Kunci dan Catatan


C : Sekali per Periode waktu
I : Setiap tahun
) : Fakultatif
HR: KelomPok Risiko Tinggi

Gambar 115-1. Frekuensi Pelayanan Pencegahan CAPS yang dianjurkan. (Dari Elster AB, Kuznetz NJ: AMA Guidelines for Adolescent prevention
services:
Recomendation and Rationale. Baltimore, Williams and Wilkins, 1994).
115 I Penyampaian Perawatan Kesehatan pada Remaia 691

penyedia, takut diketahui orang tua, dan tidak memadainya in- rian di sekolah tanpa proses yang benar), dan karenanya, keba-
formasi mengenai ketersediaan fasilitas kesehatan bagi mere- nyakan negara bagian mengizinkan penyediaan alat kontra-
ka. Bahkan jika remaja mampu memanfaatkan layanan terse- sepsi bagi remaja menurut kemauan mereka. Meskipun upaya
but, tetap tidak memadai bagi perkembangannya dalam usia pembatasan program yang didanai Title-X untuk penyediaan
remaja. Untuk mengoptimalkan hubungan antara pendidikan kontrasepsi dengan sepengetahuan orang tua belum diatur,
dan kesehatan, sejumlah pusat kesehatan yang berada di seko- publisitas yang diterima oleh proposal telah mengakibatkan
lah atau yang memiliki akses dengan sekolah telah dibangun. banyak remaja salah mengerti bahwa orang tuanya akan di-
Pengembangan pusat-pusat ini tetap dapat dijangkau dan ter- beritahu jika mereka menggunakan pencegahan kehamilan
percaya sehingga memungkinkan adanya perawatan yang dari dokter. Hak remaja untuk menggugurkan kandungannya
menyeluruh serta mendapatkan dukungan dari orang tua dan tanpa sepengetahuan orang tua atau diluar kemauan orang
segenap personil sekolah hingga dapat berhasil. tuanya masih bervariasi di antara negara.
Kompleksitas dan interaksi fisik, kognitif dan proses per- Dengan pengecualian negara bagian Delaware yang me-
kembangan psikososial selama usia remaja memerlukan kepe- miliki persyaratan umur l7 tahun, seluruh negara bagian di
kaan dan ketrampilan penyedia pelayanan kesehatan, serta se- Amerika Serikat mengharuskan umur 18 tahun untuk menjadi
iumlah kontak yang lebih besar daripada yang sekarang ada seorang donor darah. Donor organ oleh remaja harus melibar
atau yang sekarang dibiayai. Pendidikan kesehatan dan pe- kan ijin dari orang tuanya untuk memastikan bahwa tidak ada
ningkatan pencegahan penyakit harus menjadi pusat perhatian alternatif donor orang dewasa lain dalam nlenyelamatkan jiwa
dalam setiap kunjungan penderita remaja. Untuk memastikan seorang penerima donor, dan remaja pendonor tersebut telah
bahwa hal ini telah dilakukan secara lengkap dan sistematis, dipastikan tidak akan mengalami gangguan fisik maupun
Bagian Kesehatan Remaja Asosiasi Dokter Amerika telah me- psikologis akibat tindakannya.
nyebarluaskan pedoman dan rekomendasi: Pedoman Pelayan- Anak yang belum dewasa juga dibebaskan dari ijin orang
an Pencegahan bagi Remaja (Guidelines for Adolescent Pre- tuanya dalam mendapatkan tindakan medis pada keadaan se-
ventive Senice [GAPS]). Frekuensi penyediaan pelayanan ini bagai berikut: (l) anak yang bebas (emansipasi). Anak yang
dijelaskan pada Gambar 115-1. GAPS telah merekomendasi- tinggal jauh dari orang tuanya, dan tidak mendapat pengawas-
kan skrining tahunan untuk hipertensi, gangguan kebiasaan an dari orang tuanya, biasanya dapat menghidupi dirinya sen-
makan (didasarkan pada indeks massa tubuh), beserta riwayat- diri, kawin, atau masuk sebagai anggota militer. (2) Gawat da-
nva; riwayat penggunaan rokok, alkohol, dan obat-obatan; pe- rurat. Dalam keadaan gawat darurat medik, anak dapat diobati
nyakit akibat hubungan seksual dan adanya kehamilan, jika tanpa seijin orang tuanya, jika menurut keputusan dokter,
aktif secara seksual; pemeriksaan fisik, pembiakan, dan uji se- keterlambatan akibat upaya menghubungi orang tuanya dapat
rologis, pulasan Papanicolaou (Pap), bila perlu; depresi; keke- membahayakan jiwa atau kesehatan si anak. (31 Hukum anak
rasan fisik, psikis, atau seksual; dan riwayat masalah belajar. yang beLum dewasa. Kecenderungan yang muncul dalam bi-
Mereka yang dalam keiompok risiko tinggi masing-masing ha- dang hukum adalah kesadaran bahwa banyak anak di bawah
rus diskrining untuk hiperkolesterolemia dan hiperlipidemia umur ternyata telah cukup dewasa untuk dapat mengenali pe-
serta untuk tuberkulosis. Imunisasi yang direkomendasikan nyakit yang dideritanya, dan kemungkinan risiko serta keun-
adalah sebagai berikut: difteri-tetanus sesudah 10 tahun vaksin tungan dalam terapi yang diajukan, dan karenanya, harus me-
DPT terakhir; suntikan vaksin campak-parotitis-rubela kedua nerima pengobatan tersebut sesuai dengan keinginannya. Pada
jika tidak hamil; vaksinasi hepatitis B bagi mereka yang me- kasus ini, dokter harus mencatat bahwa remaja telah mengam-
miliki pasangan seksual lebih dari satu orang dalam 6 bulan bil langkah yang tepat.
terakhir dan bagi yang terlibat pelacuran, bagi pria homosek- Meningkatnya jumlah kasus pelecehan seksual yanng dila-
sual, dan bagi pengguna obat intravena. Lihatjuga Bab 241 . kukan oleh dokter pria menuntut keharusan adanya seorang
wanita pendamping dalam pemeriksaan seorang gadis. Per-
lunya pendampingan bila seorang dokter wanita yang meme-
115.1 Masalah Sah Menurut Hukum riksa remaja laki-laki hingga kini belum menjadi masalah.

Di Amerika Serikat, hak anak yang belum dewasa untuk


menyetujui pengobatan tanpa sepengetahuan orang tuanya te- 115.2 Skrining
lah diundangkan oleh hukum negara bagian. Biasanya hak un- (Lihat Bab 5)
tuk menyetujui pengobatan bagi diri sendiri dijamin bila ada
kecurigaan mengidap penyakit akibat hubungan seksual. Kare- Uji skrining harus dilakukan hany4 .1ika cukup efektif.
na penyakit demikian sering tidak bergejala, penyediaan ini Pada remaja penentuan ini mencakup pengetahuan mengenai
biasanya ditafsirkan sebagai izin pada dokter untuk dapat me- prevalensi kondisi pada kelompok usia ini, juga kemungkinan
lakukan pemeriksaan pelvis pada setiap remaja yang aktif se- lain yang akan ditimbulkan (termasuk kemungkinan sekuele
cara seksual hanya atas persetujuannya sendiri. Di banyak ne- psikologis dan fisik). Skrining irntuk mendeteksi adanya kon-
gara, remaja dapat menyetujui mendapatkan perawatan kese- disi yang sepele atau yang tidak akan ditindaklanjuti segera
hatan bagi penyalahguna obat atau masalah kesehatan mental. harus dihindari, jangan sampai penemuannya memacu kecen-
Hak anak yang belum dewasa untuk menggunakan metode derungan yang alami terdapat pada remaja muda untuk merasa
kontrasepsi belum pernah ditinjau kembali oleh Mahkamah cacat atau kurang sempurna. Namun, selama masa remaja
Agung, meskipun hak untuk privasi telah dijunjung tinggi akhir, uji skrining yang tepat adalah untuk menentukan status
(kecuali dalam keputusan yang memungkinkan untuk penca- pengidap penyakit genetik dalam persiapan pernikahan. Ruju-
692 BAGIAN Xlil I Masalah-Masalah Kesehatan Khusus selama Masa Remaja

kan standar bagi remaja harus tersedia sebelum uji skrining di- kurang dari dua pertiga lengan atas penderita. Penderita harus
lakukan untuk mencegah diagnosis yang keliru. Jenis kelamin didudukkan, dan angka rata-rata diambil dari pembacaan ke-
serta tahap pubertas harus mendasari kapan dan manuver dua dan ketiga secara berurutan, dengan menggunakan peru-
skrining mana yang sebaiknya dilakukan., bahan suara, dan bukan hilangnya, sebagai tekanan diastolik.
TEST LABORATORIUM. Selama awal usia remaja, skrining Kebanyakan remaja dengan kenaikan tekanan darah menderita
analisis urin dan biakan urin diindikasikan untuk wanita. Ada- hipertensi labil (Bab 404)..Separuh dari penderita hipertensi
nya leukosit polimorfonuklear di dalam sedimen urin memberi labil yang mulai pada masa remaja berlanjut menjadi hiper-
kesan kemungkinan servisitis, vaginitis, uretritis atau infeksi tensi stabil pada masa dewasa dan memerlukan suatu tindak
saluran kencing asimtomatik, yang terakhir ini seringkali di- lanjut yang ketat. Pengobatan dengan antihipertensi tidak diin-
jurlpai pada remaja putri. Peningkatan insidens kasus anemia dikasikan. dan pengaruh pengurangan asupan garam saat usia
defisiensi besi setelah masa menarche juga mengharuskan di- remaja terhadap hipertensi dewasa belum diketahui. Jika tekan-
lakukan pemeriksaan hematokrit setiap tahun pada kelompok an darah dibawah dua simpang baku sesuai umur, harus dipi-
usia inr. Standar rujukan untuk uji ini berubah seiring dengan kirkan kemungkinan anoreksia nervosa dan penyakit Addison.
perkembangan pubertas, karena estrogen menekan eritro- SKOLIOSIS. Sekitar 5Vo pria dan 70-l4%o remaja purri me-
poietin. Androgen memiliki pengaruh yang berlawanan, yang miliki kelengkungan vertebra ringan. Kelengkungan ini fre-
menyebabkan hematokrit meningkat selama masa pubertas kuensinya dua hingga empat kali lebih sering terjadi daripada
pada anak laki-lalti; Sex Maturing.Rating 1 (SMRI) laki-taki anak yang lebih muda. Skoliosis biasanya menunjukkan gejala
memiliki rata-rata hematokrit i97o, sedangkan mereka yang selama puncak kurva kecepatan pertumbuhan tinggi badan
telah melewati pubertas sempurna (SMRS) memiliki rata-rata (Bab 628.1), pada usia sekitar 12 tahun pada remaja perem-
nilai hematokrit 437a. Uji tuberkulosis setiap tahun juga pen- puan dan 14 tahun pada remaja laki-laki. Ukuran kelengkung-
ting bagi remaja karena masa pubertas dapat mengaktifkan pe- an tulang yang lebih besar daripada 10 derajat harus selalu di.
nyakit ini, untuk mereka yang tidak diobati sebelumnya. pantau oleh ahli ortopedi hingga proses pertumbuhan selesai.
Remaja yang aktif secara seksual harus mendapat skrining ter- PEMERIKSAAN PAYUDARA. Pemeriksaan payudara pada
hadap penyakit akibat hubungan seksual tanpa memandang remaja putri dilakukan untuk mendeteksi adanya massa (Bab
gejaianya (Bab 110). Uji l'1IV harus dilakukann bagi mereka ll2 dan 505), untuk mengevaluasi kemajuan pematangan sek-
yang berisiko tinggi, seperti: pria bi- atau homoseksual, mitra sual, memberikan anggapan yang benar mengenai perkem-
wanita pria tersebut atau penyalah guna obat intravena (IV), bangan, mendidik teknik pemeriksaan diri sendiri dengan ha-
dan pengguna obat intravena. Pulasan Pap (Pap smear) juga rapan bahwa praktek ini akan berlanjut pada tahun-tahun men-
diindikasikan pada wanita yang aktif secara seksual tanpa me- datang dimana risikonya menjadi lebih tinggi.
mandang usianya, karena 5-3511000 diantaranya mengalami PEMERIKSAAN SKROTUlil. Insidens puncak rumor sel be-
perubahan neoplastik stadium awal. Teknik yang dipakai pen- nih testis terdapat pada usia remaja akhir dan awal masa de-
ting; teknik pengambiian 2 kerokan serviks berturut-turut me- wasa. Oleh karenanya, palpasi testis ini dapat segera menam-
ningkatkan hasil sampai 26Vo di atas yang diambil dengan tek- pakkan hasilnya dan harus menjadi model dalam anjuran pe-
nik yang hanya menggunakah satu spesimen serviks. Bila uji meriksaan diri. Karena varikokel seringkali muncul selama
skining bagi status pengidap cacat genetik dilakukan, nasehat masa pubertas, pemeriksaan ini juga memberikan kesempatan
yang sosuai dengan umur harus segera dilakukan untuk menja- untuk menjelaskan serta meyakinkan kembali penderita me-
wab pertanyaan dan untuk mengatasi rasa takut yang tidak di- ngenai hal ini (Bab 499).
ungkapkan. Penggunaan skrining spirometri bagi remaja yang PSIKOSOSIAL. Beberapa pertanyaan harus ditanyakan se-
merokok dapat menjadi suatu alat bantu, jika terdapat perburu- cara langsung dalam pencarian remaja yang sedang menga-
kan status pernapasan. lami kesukaran dalam berhubungan dengan kawan sebaya
AUDIOMETRI. Musik aliran keras yang dinikmati oleh ba- (misalnya, "Apakah kamu mempunyai teman dekat sehingga
nyak kaum remaja dapat meningkatkan ambang audiometri, kamu dapat menumpahkan hal-hal yang bersifat rahasia
serta mengakibatkan hilangnya pendengaran. Karenanya. pe- pribadi?"); dalam kaitannya dengan citra diri (misalnya, ,,Apa-
meriksaan menggunakan audiogram harus dilakukan setiap ta- kah ada sesuatu yang ingin kamu ubah dalam dirimu?,, atau
hun selama masa remaja, meskipun pada uji sebelumnya me- "Menurut kamu, seperti apa tokoh idolamu?"); dalam kaitan-
nunjukkan hasil yang normal. nya dengan depresi (misalnya, 'lKira-kira, seperti apa dirimu
KETAJAMAN PENGLIHATAN. Pertumbuhan cepar pada lima tahun yang akan datang?" atau "Pernahkah kamu merasa
masa pubertas juga berpengaruh pada bola mata, sehingga begitu sedih sehingga memikirkan kemarian?"); dalam kaitan-
mengakibatkan pemanjangan dan miopi pada individu yang nya dengan sekolah (misalnya, "Bagaimana peringkatmu ta-
rentan secara genetik. Karenanya, uji ketajaman penglihatan hun ini dibandingkan dengan tahun lalu?", dan "Berapa hari
harus dilakukan agar dapat mendeteksi masalah ini sebelum kamu absen dari sekolah tahun ini dibandingkan tahun yang
berpengaruh terhadap kinerya sekolah.
lalu?"); dalam kaitannya dengan keputusan pribadi (misalnya,
PENGUKURAN TEKANAN DARAH. Kriteria diagnosis hiper- "Apakah kamu merasa tertekan bila terlibat dalam perilaku
tensi drdasarkan pada noffna yang spesifik terhadap umur ter- yang kamu anggap kamu belum siap?" atau ,,Apakah ada pe-
tentu yang meningkat selama proses pendewasaan remaja. In- rubahan yang kamu inginkan sehubungan dengan pacar atau
dividu yang tekanan darahnya melampaui 2 simpang baku ber- ayahmu, dan sebagainya?"), dan yang berkaitan dengan gang-
dasarkan umurnya dicurigai menderita hipertensi tanpa me- guan pola makan (misalnya, "Apakah kamu pernah merasa le-
mandang hasil pembacaan mutlak. Tekniknya berperan pen- bih dikendalikan oleh makanan dan bukannya sebaliknya?,,).
ting; hasil positif-palsu dapat diperoleh jika manset menutupi Jika jawaban dari setiap pertanyaan tersebut memberi kesan
I 15 I Penyampaian Perawatan Kesehatan pada Remaja 693

adanya masalah, kini tersedia uji baku untuk melakukan wa- Puig-Antich J, Rabinovich.H: Major child and adolescent psychiatric disor-
ders. Dalttm'. Levine MD, Carey WB, Crocker AC, Gross RT (eds): Devel-
wancara secara lebih seksama dan mendalam.
opmental Behavioral Pediatries. Philadelphia, WB Saunders. 1983, pp 865-
890.

Mewawancarai Bemaja Penyalahgunaan Obat


Centers for Disease Control. Current tobacco, alcohol, marijuana, and cocaine
Seringkali terasa sulit untuk membina komunikasi terbuka use among high school students, United States. MMWR 4l :698, l99l .
dengan penderita remaja, kecuali bila telah terjalin hubungan Hallagan JB, Hallagan LF, Smyder MB: Anabolic-androgen steroid use by
athletes. N Engl J Med 32:1042, 1989.
dengan dokter. Bahkan pada keadaan tersebut, hubungan yang
Henretig FM, Slap GB: A guide to acute medical management of intoxication
seoelumnya terjalin dengan harmonis dapat berubah seiring in adolescents. Adolesc Health Update 6:1, 1994.
dengan perkembangan remaja, hal yang serupa sering dialami Jessor R, Chase JA, Donovan JE: Psychosocial correlates of marijuana use
oleh para orang tua. Kini remaja berharap agar privasinya da- and problem drinking in a national sample of adolescenrs. Am J Public
Health 70:604, 1980.
pat lebih terjaga daripada yang biasanya didapati di dalam ka-
Jessor R, Jessor SL: Adolescence to young adulthood: A twelve-year prospec-
mar praktek dokter anak. Dokter anak mungkin menganggap tive study of problem behavior and psychosocial development. Dalon:
hal ini akibat dari konflik antara remaja dengan orang tuanya. Mednick S, Horway M (eds): Longitudinal Research in the United States.
Remaja seringkali membayangkan bahwa selama proses peme- New York. Praeger. 1984.
Johnston LD, O'Malley PM, Bachman JG: Illicit drug use, smoking, and
riksaan fisik, dokter dapat mendeteksi kebiasaan mereka dalam
drinking by America's high school students, college students, and young
merokok, minum minuman keras, atau memiliki kebiasaan adults, 1975-1987. USDHHS, PHS, Alcohol, Drug Abuse and Mental
masturbasi. Dengan memberikan waktu untuk mendengarkan, Health Administration, 1988.
menghindari pernyataan yang menghakimi dan menggunakan Kandel DB, Logan JA: Patterns ofdrug use from adolescence to young adult-
hood. 1: Periods of risk for initiation, continued use, and discontinuation.
gaya bahasa remaja, serta menunjukkan penghargaan terhadap
Am J Public Health 74:660, 1984.
kedewasaan seorang remaja, seorang dokter dapat dengan mu- Mott SH, Packer RJ, Soldin SJ: Neurologic manifestations of cocaine erpo
dah berkomunikasi para remaja. Penggunaan pertanyaan yang sure in childhood. Pediatrics 93:55'1, 1994.
bersifat terbuka, bukannya yang bersifat tertutup, akan dapat Meyer AE, Pottier A, Wright S: Deaths from volatile substance abuse in those
under 18 years: Results from a national epidemiological study. Arch Dis
menggali riwayat selanjutnya dengan lebih mudah (misalnya,
Child 69:356, 1993.
Pertanyaan = "Apakah hubungan dengan ayahmu baik-baik Rogol AD: Anabolic steroid hormones for athletes: efficacy or fantasy?
saja?" Jawaban = "Ya." Bandingkan dengan pertanyaan ini: Growth. Genetics, and Hormones 4:4, 1988.
"Apakah yang kamu ingin ubah dalam hubunganmu dengan
Gangguan Tidur
ayahmu?" Jawaban = "Saya ingin menghentikan sikapnya
Anders TF. Keener MA: Sleep-wake state development and disorders of sleep
yang selalu merendahkan saya, terutama di depan teman- in infants, children, and adolescents. Dalam.. Levine MD, Carey WB.
teman saya."). Kaum remaja harus diberi kesempatan untuk Crocker AC, et al (eds): Developrnental-Behavioral Pediatrics. philadel-
menyatakan perhatiannya dan alasan pergi ke dokter. Setelah phia, WB Saunders, 1983.

agenda remaja berhasil ditulis, dokter dapat menegakkan batas


Anorexia Nervosa
hubungan dokter-penderita. Dalam hubungan semacam ini, Bruch H: The Golden Cage: The Enigma of Anorexia Nervosa. Cambridge,
dokter menyetujui merahasiakan, .kecuali jika kesehatan pen- Harvard University Press, 1978.
derita atau orang lain dapat terancam, dan remaja, selanjutnya Palla B, Litt IF: Medical complications of eating disorders. pediatrics 8l':613,
988.
setuju untuk bertindak dewasa dan bertanggung jawab berke- 1

naan dengan perawatan kedokteran. Kehamilan dan Konlrasepsi


Alan Guttmacher Institute: Teenage Pregnancy: The problem That Hasn't
Gone Away. New York, Alan Guttmacher Institute, l98l .
Hatcher RA, Stewart F, Trussell J, et al: Contracaptive Technology. 1990
115.3 Peningkatan Kesehatan 1992, lsth ed. New York, Irvington Publishers, 1990.
Lewit EM: Teenage childbearing. Future of Children 2:186, 1992.
Status kesehatan kaum remaja dapat ditingkatkan lewat pe-
Penyakit yang Ditularkan secara Sexual
nerapan prinsip-prinsip pencegahan dan panduan pendahuluan.
Davis A f, Erhans SJ: Human papilloma virus infection in the pediatric and
Pencegahan penyakit menular harus mencakup imunisasi dan adolescent patient. J Pediatr 1 15:1, 1989.
konseling. Pencegahan penyakit hubungan seksual serta keha- Drugs for sexually transmitted diseases. Med lrtt Drugs Ther 36:1, 1994.
milan merupakan isu penting yang ditujukan pada kaum rema- Shafer MA: Sexual transmitted diseases in adolescents. Adolesc Health Up-
ja yang aktif secara seksual, baik wanita maupun pria. Pence- dare, 6: l, lgg4.

gahan terjadinya kecelakaan dalam berkendara, merupakan llasalah lVlenstruasi


faktor pembunuh utama remaja, sefta kebiasaan merokok, Litt IF: Menstrual problems during adolescence. Pediatr Rev 4:203, 1983.
yang merupakan penyebab utama kematian pada usia dewasa,
juga harus dibahas. Penyampaian Pelayanan Kesehatan pada Remaja
American Medical Association: Guidelines for Adolescent preventive Serv,
ices. Chicago, American Medical Association, 1992.
Litt IF: Adolescent health caxe. Dalam: Green M, Haggerty RJ (eds): Ambula-
MASALAH PSIKOSOSIAL tory Pediatrics IV. Philadelphia, WB Saunders, 1990.
Depresi/Bunuh Diri U.S. Congress Office of Technology Assessment Adolescent Health: Back_
Beck AT, Beck R, Kovacs M: Classification of suicidal behaviors. l: Quanti- ground and Effectiveness of Selected Preventive and Treatment Services.
fying intent and medical lethality. Am J Psychol 132:285,1975. OTA-H-466: Vol. ll. Washingon. DC. U.S. Government printing Office.
McAnarney ER: Suicidal behavior of children and youth. Pediatr CIin North I 991
Am22:595.1975.

Anda mungkin juga menyukai