Anda di halaman 1dari 45

BncmN III

Ganggu&n Psikologis
gap pasti bahwa Fakultas kedokteran itu pasti lengkap. Pe-

I Bee 18 ngembangan ketrampilan mengenai hal-hal yang berhubungan


dengan wawancara yang efektif itu mudah apabila mahasiswa
memiliki kesempatan untuk praktek dengan penderita tiruan
P e nilaian dan Waw ancara (simulasi); membuat dan melihat rekaman pekerjaannya de-
ngan simulator atau dengan penderita yang sesungguhnya, dan
kegiatan tersebut diawasi oleh dosen atau konsultan yang
kompeten.
WAKTU. Wawancara yang mencoba menggali secara kom-
prehensif kedua aspek biomedik dan psikososial dari kondisi
18.1. Wawancara Klinis orang asing yang baru saja menjadi penderita baru memerlu-
(Anamnesis) kan sedikitnya 30-40 menit untuk pertukaran bermakna infor-
masi relevan yang paling mendasar. Dokter dan penderita
harus memiliki waktu (kesan pertama) untuk merasa nyaman
William H. Hetznecker dan Marc A. Forman
satu dengan yang lain dan untuk mengadakan hubungan yang
memudahkan penggalian informasi psikologi dan sosial. Apa-
Wawancara klinis merupakan prosedur yang paling umum
dalam kedokteran, namun sifat proses tersebut sering kurang
bila penderita dan dokter sebelumnya telah melakukan wa-
jelas. Wawancara tidak sesederhana penelusuran riwayat (pen- wancara pendahuluan yang memadai, dan oleh karena dokter
mengetahui beberapa aspek pokok status psikososial penderi-
derita); lebih kurang merupakan pemeriksaan silang penderita
ta, maka memungkinkan untuk memfokuskan pada persoalan-
yang berupaya untuk memenuhi ketentuan tinjauan sistem.
persoalan khusus dengan waktu sekitar l0 menit, tetapi wa-
Pada dasarnya, wawancara merupakan gabungan pekerjaan
wancara pendahuluan yang berlangsung l0 menit itu tidak
antara doktdr dan penderita, diarahkan pada pertukaran yang
urut dari setiap dan semua informasi yang relevan secara klinis
efektii dan ini dapat menunjukkan kepada keluarga tiadanya
respek terhadap kepekaan dan pentingnya materi yang diberi-
i..,tara mereka (lihat Bab 7). Penderita mencari ketentraman
kan, seperti perhatian yang sambil lalu.
atau bantuan, dan dokter memiliki pengetAhuan, ketrampilan,
dan sanksi sosial untuk membantu. Perspektif yang melihat TEMPAT. Rahasia pribadi merupakan hal yang sangar pen-
wawancara klinis sebagai cara-cara keterlibatan utama pen- ting, namun kebutuhan akan rahasia pribadi pada anak seperti-
derita dalam manajemen aktif perawatan dirinya (laki-laki nya sangat terabaikan, yang seringkali ditangani dengan ku-
dan perempuan) adalah paling berguna. rang respek dan kurang peka daripada yang diberikan pada
Satu aspek wawancara klinis yang dilakukan dengan baik orang dewasa. Adalah sulit untuk melakukan wawancara da-
pada kebanyakan tempat pediatri dan kedokteran umum adalah lam ruangan relatif sempit di bangsal rawat jalan atau di sisi
pengumpulan data riwayat medik sederhana yang menyingkap tempat tidur, meskipun dengan tirai tertutup untuk melindungi
dan meninjau tanda-tanda dan gejala-gejala penyakit yang tim- anak atau keluarga dari halangan atau gangguan visual. Jika
bul, sifat dan rangkaian penyakit medik terdahulu, riwayat ke- mungkin, wawancara sering lebih produktif dengan mendu-
luarga, dan tinjauan sistem. Aspek-aspek lain kehidupan pen- dukkan anak yang dirawat pada kursi di sebelah tempat tidur
derita, seperti aspek psikososial, dalam proses wawancara ser- bukannya bercakap dengan anak sementara ia berbaring di
ing kurang atau tidak cukup mendapat perhatian, Dokter perlu tempat tidur. Kondisi fisik yang tidak baik secara negalf
menemukan cara-cara menggunakan wawancara klinis untuk mempengaruhi kualitas dan keefektifan wawancara klinis.
menilai pernyataan emosional penderitanya, reaksi biasanya Meskipun ini mungkip sulit, usaha untuk mencari tempat yang
terhadap tekanan, tingkat konsep dirinya, sistem penilaiannya, bersifat pribadi layak dihargai; di rumah sakit, mungkin di ru-
sifat hubungan personalnya, hal-hal yang menyangkut kepriba- ang penanganan, ruang konferensi yang kosong, kantor atau
cjiannya, kualitas kemampuan penguasaannya. dan tanda-tanda bahkan ruang penderita yang tidak dihuni. Rahasia pribadi le-
yan g .menunjukkan di stres atau gangguan psikososial. bih mudah diungkapkan di ruang dokter praktek, di mana pin-
Untuk menjadi pewawancara yang efektif perlu motivasi, tu selalu tertutup dan mungkin menyenangkan.
ketrampilan, dan praktek dengan penuh perhatian terus-me- SASARAN. Kekurangan yang paling umum dalam suatu
nerus. Diperlukan ketrampilan untuk mengembangkan seluruh wawancara adalah kegagalan klinisi menentukan dengan jelas
bagian kehidupan profesionalnya. Ketrampilan ini seringkali sasaran utama yang dihadapi. Wawancara tunggal tidak dapat
terabaikan di Fakultas kedokteran, sedikit diajarkan. terlihat menyempurnakan sesuatu yang perlu dilakukan untuk meleng-
hanya yang terkait dengan penderita psikiatri, atau mengang- kapi penilaian klinis. Klinisi harus menyusun, menentukan,
92 BAGIAN III . Gangguan Psikologis

tlan menyatakan prioritas. Ini akan t"rguntung pada sifat kon- dekatnya tubuh dokter. Beberapa anak memiliki karakteristik
disi penderita, apakah wawancara merupakan kunjungan awal temperamen yang memberi kecenderungan pada mereka untuk
atau tindak lanjut, dan apakah dokter harus mendapatkan ma- menjadi cemas dalam situasi baru atau situasi yang tak terbia-
teri yang peka atau untuk menyampaikan informasi diagnostik sa, dan dokter bertanggung jawab untuk memahami tanda-tan-
atau prognosis yang tidak menyenangkan atau tidak memba- da tersebut dan mengetahui bagaimana menghadapi kecemas-
hagiakan penderita atau keluarga. Dokter harus menjadi cukup an. Banyak anak takut terhadap situasi kantor atau rumah sakit
akrab dengan gaya diri mereka sendiri dan belajar yang cukup yang asing baginya, terhadap sakit fisik, terhadap perpisahan,
dari pengalaman masa lalu untuk dapat menentukan secara terhadap ketidakmenentuan, terhadap orang atau figur yang
akurat apa yang dapat disempurnakan pada tiap-tiap wawan- dapat mereka anggap menyandang kekuasaan atau kekuatan,
cara. Misalnya, jika pekerjaan wawancara pertama adalah un- dan terhadap semua hal-hal lain yang berhubungan dengan
tuk menentukan gabungan pekerjaan anak-anak dan keluarga kata "dokter".
dan untuk mengidentifikasi problem-problem atau perhatian Anak-anak secara terus-menerus perlu mengetahui apa
pokok, kemudian hal yang dapat menjadi suatu kesalahan ada- yang terjadi dan apa yang akan terjadi pada mereka dalam
lah upaya untuk menggali perkembangan keseluruhan, keluar- waktu dekat. Kecemasan mereka akan berkurang secara ber-
ga, atau survei sekolah tentang beberapa peristiwa. arti bila dokter menyempatkan untuk menjelaskan apa yang
KOMUNIKASI. Tujuan pokok dan proses wawancara klinis mereka sedang lakukan dan apa yang mereka akan lakukan,
adalah pertukaran informasi. Bila penderita adalah anak-anak, dan apabila memungkinkan, mereka mengajak anak sebagai
pertukaran tersebut terjadi antara orang tua dan dokter, antara peserta aktif sebanyak situasi klinis dan pertimbangan yang
anak dan orang tua, dan antar orang tua, juga antara anak dan baik yang akan memungkinkan. Membuat situasi yang dapaf
dokter. Pada beberapa interaksi sosial, komunikasi memiliki diramalkan, dalam kerangka kerja jangka pendek atau bahkan
dua ciri pokok: pertama adalah isi atau pesan, dan yang kedua pertemuan sekitar 50 menit di kantor atau rumah sakit, dapat
adalah prose,"s, atau cara dimana isi itu dipertukarkan dalam berpengaruh mendalam pada kemungkinan mendapatkan ker-
suatu hubungan. (Lihat Bab 4). jasama dari anak-anak.
Maksud dari jsi mengacu pada arti harfiah dari pertukaran Beberapa anak seusia 3-4 tahun dan sebagian besar anak
kata-kata antara pihak-pihak yang berkomunikasi; isi adalah berusia 8 tahun dapat berperan serta secara verbal juga secara
pesan atau apa-apa yang dikomunikasikan. Maksud dari pro- fisik dalam perawatan kesehatan diri mereka sendiri. Semua
ses menunjuk pada aspek komunikasi relasional atau non- percakapan terlalu sering hanya melibatkan klinisi dan orang
verbal. Nada suara, logat, perubahan suara pada kata-kata atau tua, dengan interaksi antara klinisi dan anak terbatas pada pe-
kalimat, ekspresi wajah, gerakan kepala, gerak-gerik tangan, meriksaan fisik dan sedikit sendau gurau. Anak-anak dapat
postur dan gerakan tubuh, semuanya memiliki arti dalam ber- dan akan menjawab pertanyaan sesuai dengan'pertanyaan
komunikasi, sering lebih akurat daripada sekedar penyampaian yang diajukan dengan serius tentang diri mereka.
kata-kata. Kata-kata biasanya mempesonakan sebagian besar Pada usia kira-kira 13 tahun, orang muda tersebut harus di-
perhatian kesadaran, namun proses seringkali menentukan ke- anggap sebagai sumber informasi primer dan harus ditangani
berhasilan suatu usaha. Bentuk komunikasi non-verbal secara secara langsung pada hak-haknya sendiri. Jika orang tua berse-
terus-menerus dimonitor oleh masing-masing pengirim dan dia, mereka dapat diwawancarai bersama dengan remaja atau
penerima, seringkali dengan prakesadaran atau dibawah sadar. secara terpisah; tetapi pada usia ini semua penjelasan diagnos-
Ekspresi non-verbal mengungkapkan/menyampaikan pernya- tik dan prosedur penanganan pertama-tama harus diarahkan
taan kognitif, emosi, sosial, atau global dari pengirim berke- pada orang mudanya bukan orang tuanya. Prosedur ini tidak
naan dengan bagaimana ia mengatakan dan menunjukkan pada menyatakan secara tidak langsung bahwa penderita memiliki
penerima bagaimana is i ters ebut diinterpretasikan. hak menolak pada rekomendasi dokter. Penderita masih ter-
Anak-anak mengikuti dan menginterpretasikan komunikasi gantung pada orang tuanya, dan orang tua masih menjadi pem-
non-verbal sebelum mereka memahami arti dari kata-kata. Ko- buat keputusan utama. Pemeriksaan fisik remaja dilakukan
munikasi timbal balik perasaan dan emosi dasar antara orang dengan tanpa kehadiran orang tua, kecuali kalau penderita me-
tua dan bayi berlangsung melalui suara, gerak-gerik, dan kon- minta lain.
tak badan sebelum bayi atau anak yang baru bisa belajar berja- BERBICARA DENGAN ANAK-ANAK. Percakapan profesio-
lan dapat mengidentifikasi perasaan atau mengetahui bagai- nal dengan anak-anak memiliki aturan-aturan tertentu:
mana secara tepat mengekspresikan kata-katanya. Dokter ha- 1. Jangan bicara pada anak dengan cara merendahkannya,
rus menyadari bagaimana ekspresi wajah mereka sendiri, tetapi seperti dokter berbicara dengan setiap penderita.
tinggi rendah suaranya, atau gerak-gerik yang mempengaruhi 2. Iangan menyampaikan kepada anak pendapat anda bah-
reaksi anak-anak dan menentukan bagaimana pesan tersebut wa perasaan, perhatian, atau ide-idenya adalah "kekanak-ka-
diinterpretasikan; pengetahuan akan hal ini berkontribusi besar nakan".
pada ketrampilan dalam wawancara. Ketrampilan tambahan 3. Jangan mentertawakan apa yang anak katakan kecuali
yang diperlukan dokter adalah memahami dan menginterpreta- kalau anda benar-benar yakin kalau anak tersebut bermaksud
sikan pernyataan emosional anak dengan benar melalui penga- humor.
matan ekspresi wajah, tinggi rendah dan logat suara, postur 4. Jangan selalu mencoba melucu atau jenaka pada anak-
tubuh, gerak gerik dan respons-respons lain dengan seksama. anak. Beberapa upaya tersebut sangat baik disimpan terkecuali
Anak-anak mungkin tidak responsif pada pertanyaan karena untuk beberapa hal dan untuk anak-anak yang anda kenal dan
mereka terganggu oleh kerasnya suara dokter, oleh menda- yang mengenal anda dengan baik. Anak-anak tahu perbedaan
daknya ia memulai pemeriksaan, atau bahkan karena terlalu antara dokter dan pelawak.
18 a Penilaian dan Wawancara 93

5. Jangan pernah menggoda anak kecuali kalau anda me- 5. Bila hanya satu orang tua menyertai anak, yang selalu
ngenalnya dengan amat balk dan anak mengetahui bahwa ia sering adalah ibu. Pada banyak keluarga, termasuk ibu yang
mendapat izin menggoda anda balik. bekerja, persoalan-persoalan perawatan kesehatdn dianggap
6. Pertemuan pendahuluan atau sambil lalu dengan anak sebagai tanggung jawab pihak ibu. Dokter akan merasa se-
muda sering menjadi lebih mudah apabila diajukan dengan makin tidak senang karena membuang-buang waktu dan mere-
cara berbisik, di mana anak-anak muda dapat merasa lebih per- ka belum menjump'i ayah si anak karena mereka menganggap
sonal, pribadi, dan mententramkan hati daripada sekedar hibu- memiliki tanggung jawab perawatan yang berkesinambungan.
ran; mereka umumnya berbisik dalam menjawab. Banyak ayah menjadi berhasrat untuk menemui dokter yang
memberikan undangan khusus, telah menyatakan harapan se-
7. Apabila anak-anak cukup tua, 4-5 tahun, bentuk kebia-
cara jelas, dan akan menyesuaikan waktu dan jadwalnya,
saan pembicaraan dengan mereka tentang gejala-gejala, diag-
6. Dokter akan sering, jika ia menggali masalah secara te-
nosis, dan penanganannya sepanjang mereka dapat memahami.
pat, menemukan bahwa orang tua tidak setia dengan rekomen-
Penggunaan gambar untuk mengilustrasikan dan menjelaskan
dasi yang dibuat untuk perawatan anak-anak mereka. Kese-
problem-problem medis dapat sangat berguna.
tiaan bukan sekadar masalah mendengarkan, memahami, dan
8. Jangan pernah membicarakan penyakit atau penanganan melakukan apa yang dokter katakan, atau ketidaksetiaan dije-
anak yang dirawat inap yang telah mempelajari fungsi-fungsi laskan hanya sebagai ketidaktahuan, kelalaian, atau perten-
bahasa reseptif di hadapan anak kecuali kalau anda mendisku- tangan kepribadian. Orang tua yang gagal untuk setia pada
sikan hal tersebut dengannya dengan baik. rekomendasi dapat mengajukan beberapa alasan, dan hal ini
9. Apabila anak gagal untuk bekerjasarna pada perawatan- harus diidentifikasi secara akurat.
nya di kantor atau di rumah sakit, asumsi pertama yaitu nega- Apakah orang tua benar-benar memahami apa yang dire-
tivisme atau meronta-ronta yang berarti bahwa dia takut dan sepkan atau direkomendasikan? Apakah tidak setia meng-
bereaksi pada ketakutan dengan cara personal biasa; perilaku ekspresikan keberatan karena ketidaksesuaian rekomendasi
demikian sering dipersepsi secara keliru oleh orang tua dan atau rekomendasi diluar kapasitas orang tua tersebut untuk
orang dewasa lain sebagai tidak matang dan menjengkelkan, melaksanakannya, karena alasan teknis, emosional atau finan-
memalukan, provokatif, atau menakutkan. sial? Apakah para orang tua cukup memilikr kesempatan un-
ASPEK-ASPEK LAIN WAWANCARA. Tanda-tanda tertentu
tuk mengajukan pertanyaan dan untuk mendiskusikan me-
ngenai rincian dan pengaruh kondisi dan penanganan anak?
menunjukkan bahwa kemajuan wawancara atau pemeriksaan
harus dinilai atau dinilai ulang guna efektifitas komunikasi.
Apakah orang tua yang tidak setia itu terpengaruh atau ter-
patahkan oleh informasi atau nasehat yang berlawanan dengan
1. Jika orang tua tidak begitu tentram dengan prosedur di-
nasehat dokter, yang mungkin berasal dari orang tua lain, ne-
agnostik atau penanganan, carilah kecemasan tersembunyi dari
nek, teman, surat kabar, atau artikel majalah, atau program
pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab yang mereka
televisi ?
mungkin mengalami kesulitan dalam memenuhi dan meng-
Apakah orang tua atau para orang tua memiliki problem-
ungkapkannya. Amarah laten mungkin memiliki hasil yang problem pribadi atau perkawinan yang sangat mengganggu
sama. Dokter harus membuatnya senang dan mudah bagi
dan membingungkan mereka sehingga mereka menjadi tidak
orang tua untuk mengajUkan pertanyaan "bodoh" atau untuk
efektif, atau apakah penyakit anak itu sendiri sangat meng-
menerima pemikiran yang "memalukan" atau "tak berterima ganggu secara emosional sehingga mereka tidak dapat meneri-
kasih" atau perasaan marah.
ma inisiatif dan tanggung jawab yang telah dipikulkan pada
2. Apabila anak menunjukkan tanda-tanda sakit hati, hal ini mereka? Ibu yang depresi secara psikologis mungkin sangat ti-
merupakan kemustahilan psikologis bahwa luka itu tidak ada. dak dekat dengan anak meskipun mereka mungkin secara sa-
Apabila orang tua membentak anak dengan "Itu tidak sakit", dar ingin atau bermaksud melaksanakan rekomendasi. Apakah
mereka harus dibantu untuk memahami bahwa sakit merupa- orang tua mengekspresikan kemarahan pada dokter melalui
kan pengalaman yang benar-benar subyektif dan perlu dihar- ketidaksetiaan? Apakah orang tua dari anak yang cemas dan
gai. Penerimaan mereka akan hal ini benar-benar dapat bersifat melawan tidak dapat melaksanakan aturan yang telah
membantu menjernihkan suasana. ditetapkan yang mungkin sulit atau tak menyenangkan'karena
3. Terkadang terdengar orang tua yang menjelek-jelekkan ia takut bahwa anak mungkin menjadi sakit, benci, atau marah
dan mempermalukan anak dengan penggunaan istilah seperti jika ketentuan dilaksanakan dengan ketat?
"bayi", hampir sejelek kekejaman atau menakutkan yang di-
sengaja. Perilaku demikian harus ditangani dengan segera oleh
SUMBER.SUMBER LAIN UNTUK PENILAIAN
dokter dan kekeliruannya dibahas, dengan sebanyak mungkin
empati pada posisi orang tua. "Saya dapat memahami kekece-
INSTITUSI ATAU AGEN. Di samping wawancara klinis, da-
waan anda bahwa anak anda berperilaku demikian, namun
lam penilaian psikososial, data lain dapat sangat membantu.
saya tidak mengira bahwa pendekatan ini akan membantu
Misalnya, catatan kelahiran, dapat membantu dalam perta-
kami. Mari kita simak hal ini dari sudut pandangnya ....".
nyaan tentang cedera selama kehamilan, atau pada saat mela-
4. Nasihat dan seruan emosional yang lain untuk memberi hirkan. Rekaman demikian sering kurang sempurna, namun
alasan seringnya digunakan oleh orang tua dan adalah diantara mereka dapat memberikan satu-satunya pandangan kejadian-
metode upaya yang paling lemah untuk mengubah perilaku kejadian yang obyektif saat kelahiran dan hari-hari awal. Cata-
atau sikap. Lagi, "...Mari kita simak hal ini dari sudut pandang tan medik yang lain, termasuk dari dokter atau agen lain yang
anak..." telah merawat penderita, dapat memberikan informasi sangat
94 BAGIAN lll r Gangguan Psikologis

penting berkenaan dengan penyakit akut dan kronis, menun- oleh Hodges dan kawan-kawan, digunakan dalam situasi wa-
jukkan pola kunjungan yang luar biasa sering ke praktek dok- wancara terstruktur dengan anak dan berkorelasi dengan sis-
ter untuk problem-problem yang relatif kecil, atau meng- tem klasifikasi standar untuk gangguan psikiatrik.
ungkap fokus yang menghantui pada daerah tubuh tertentu. Uji yang digunakan harus dipilih oleh psikolog setelah
Laporan sekolah adalah penting untuk penilaian psikoso- dokter dan psikolog mendiskusikan sifat problem dan alasan
sial, terutama jika laporan tersebut termasuk penilaian akade- untuk konsultasi. Sebanyak mungkin, uji harus dipilih untuk
mik maupun uraian hubungan anak dengan teman sekolah dan menilai problem spesifik bukannya sebagai deretan yang leng-
guru. Permintaan laporan sekolah harus dibuat hanya dengan kap, beberapa darinya mungkin hanya memiliki hubungan
ijin tertulis orang tua atau wali anak yang sah. yang samar-samar dengan beberapa problem atau tujuan yang
Laporan dari agen pelayanan anak dapat juga membantu, telah ditentukan dengan jelas. Bila dokter ragu akan semua si-
khususnya,pada kasus anak adopsi atau anak pungut. Agen de- fat uji atau implikasi yang disampaikan pada interpretasinya,
mikian sering memiliki materi latar belakang yang luas dan pertemuan bersama harus diadakan dengan psikolog dan para
mungkin memiliki laporan pemeriksaan psikologis terdahulu. orang tua untuk meninjau kembali interpretasil kalau tidak, uji
UJI PSIKOLOGIS. Tes skrining yang relatif sederhana se- yang mahal dapat diupayakan, hasil darinya tidak pernah
perli the Peabody Picture Vocabulary test, Denver Develop- tereksploitasi sepenuhnya.
mental Screening Test, the Thorpe Developmental Inventory, Adakalanya, penelitian genetik, kelenjar endokin, atau
dan yang lainnya mungkin dilakukan oleh ahli pediatri terlatih neurologis akan diperlukan untuk menentukan apakah pro-
atau oleh asistennya. Uji tersebut dapat menunjukkan daerah blem-problem organik berkontribusi atau bertanggung jawab
intelektual yang mungkin atau paten atau disfungsi daya tang- atas gangguan psikologis.
kap yang perlu penelitian lebih lanjut. Bahaya utama dari uji KONSULTASI PSIKIATRIK. Konsultasi psikiatrik mungkin
ini adalah bahwa uji ini mungkin didasarkan pada penilaian meiupakan bagian yang berarti dari penilaian anak, di mana
yang sangat memberi kepastian, sedangkan uji tersebut seha- gejala-gejala fisik yang samar-samar atau tidak jelas menjadi
rusnya dianggap sebagai uji skrining murni. penentu psikogenik yang besar; ini seringkali dapat diterima
Beberapa uji psikologis harus dilaksanakan dan diinterpre- dan berguna ketika anak dirawat inap di rumah sakit untuk pe-
tasikan hanya oleh atau di bawah pengawasan psikolog terla- nelitian. Indikasi lain meliputi evaluasi depresi pada anak yang
tih: yang lain dapat digunakan oleh personel sekolah terlatih. memiliki penyakit akut atau kronis besar, problem kecemasan
Secara umum uji psikologis ada empat tipe. Tipe pertama ter- kronis, prestasi yang rendah, kesulitan agresif yang serius.
kait dengan integritas perseptuaL-motor.Tipe ini terasa sensitif Dokter akan menginformasikan kepada orang tua maupun
terutama pada "organisitas" atau untuk merefleksikan struktur anak alasan konsultasi psikiatrik, mendapatkan ijin mereka,
atau kelainan fisiologis pada sistem saraf sentral. Dalam kate- dan mempersiapkan apa-apa yang diharapkan.
gori ini uji Bender-GestaLt rnungkin merupakan uji yang pa- KORELASI DATA. Dokter harus menghindari penyelesaian
ling dikenal. Kategori kedua adalah uji intelegensi (IQ), diagnostik dengan tergesa-gesa bila uraian awal orang tua me-
seperti Stanford-Binet atau the Weschsler Intelligence Scale ngenai problem mereka memberikan gagasan jelas yang ma-
for Children-Revised (WISC-R). WISC-R merupakan uji kate- suk akal tentang apa yang sedang terjadi. Selama dokter mau
gori-10 yang memberikan skor IQ verbal maupun penampilan menjadi pendengar reseptif dan perseptif, maka informasi baru
(kinerja). Tipe uji ketiga meliputi uji Achievement (uji pres- dan penting akan muncul. karena orang tua dan mungkin pen-
tasi) yang biasanya dilaksanakan di sekolah. Uji seperti uji derita mulai merasa lebih percaya dan karena mereka terdidik
Wide Range Achievement melaporkan tingkat kualitas prestasi oleh pertanyaan-pertanyaan dokter. Selanjutnya, pembobotan
pada beberapa mata pelajaran seperti membaca, mengeja, dan data harus dilakukan dalam konteks pola sosiokultural keluar-
matematika. Tipe keempat meliputi uji proyektif seperti uji ga. (Lihat Bab 4.) Adalah penting bagi dokter untuk tidak
Rorschach (ink blot) atau uji Thematic Apperception Uji ini menggunakan sistem nilai atau gaya hidup pribadinya sebagai
memberikan beberapa petunjuk kehidupan fantasi anak, juga ukuran untuk mengukur perilaku kehidupan mereka. Perasaan
uji realitas dan karakteristik kepribadian. Apabila uji telah se- marah, frustasi, cemas, gagal, atau depresi diri mereka meru-
lesai dilaksanakan oleh sekolah, hasilnya harus diperiksa sebe- pakan indikator yang lebih valid di mana mereka perlu ban-
lum uji baru yang mungkin ternyata berlebihan atau tidak tuan.
penring iru diminta. Adalah penting bahwa pokok keprihatinan utama diidenti-
Instrumen penilaian lain meliputi berbagai skala nilai, ang- fikasi secara akurat. Orang tua mungkin mengajukan hal pen-
ket (kuesioner), daftar cek (checklisr), dan pengukuran interak- ting, misalnya, problem seperti ngompol selama beberapa ta-
tif khusus orang tua-anak. Misalnya, Achenbach Child hun. Kemudian mengapa mereka sekarang datang untuk ban-
B e havio r Che c klist memberikan profil problem-problem peri- tuan? Adalah penting untuk menentukan apakah mungkin ada,
laku anak. Ainsworth dan kawan-kawan telah mengembang- pada kenyataannya, persoalan-persoalan tersembunyi yang le-
kan paradigma ibu-anak terstruktur, yang menilai perkem- bih penting yang orang tua tidak memahami atau tidak menga-
bangan kasih sayang, afektif, dan kognitif pada masa bayi. kui, atau tidak dapat menghadapi. Dengan bukti yang sama,
"The Nursing Child, Assessment Feeding and Teaching hal ini harus dimengerti bahwa penilaian orang tua terhadap
Scale" (Barnard dan Eyres) dapat digunakan oleh ahli pediatri problem adalah kdtik bagi anak. Kadang-kadang seorang dok-
dan perawat untuk mengevaluasi orang tua-anak mengenai ter, memiliki data yang telah terkumpul dan telah dinilai de-
sensitivitas pada isyarat dan distres, kepedulian, dan apakah ngan tepat, hanya dapat menyimpulkan bahwa anak dibawa
interaksi membantu perkembangan kognitif atau tidak. Child oleh orang tuanya karena memiliki problem yang berfungsi
A s s e s sment S c hedule (Jadwal Penilaian Anak) dikembangkan dalam batas-batas normal. Dalam kasus tersebut. harus diten-
18 | Penilaian dan Wawancara 95

tukan apakah pertimbangan pribadi, keluarga, sosial, atau kul- stres fisik atau emosi cacat bawaan, luka fisik, praktek-prektek
tural yang memaksa orang tua melihat perilaku anaknya se- pengasuhan anak yang tidak konsisten dan tidak sesuai, kon-
bagai problem utama. Kemudian harus ditentukan pendidikan flik perkawinan, penyiksaan dan penyia-nyiaan anak, kesibuk-
ulang apa yang mereka perlukan untuk merasa tentram dan ti- an yang berlebihan, penyakit kronis, dan lain-lain. Namun,
dak ditinggalkan dengan kesan bahwa kecemasan mereka telah agen tertentu, tidak menimbulkan gejala-gejala atau gangguan
dibiarkan begitu saja. khusus; agaknya problem psikososial anak merupakan sumber
yang bersifat multifaktor; ekspresi mereka tergantung pada ba-
RUJUKAN. Apabila problem tidak diinternalisasi oleh anak,
hal tersebut mungkin cukup dengan nasihat orang tua, personel nyak variabel, meliputi temperamen, tingkat perkembangan,
sekolah, atau keduanya. Jika hal ini telah dilakukan dan anak sifat dan lamanya stres, pengalaman masa lalu, dan kemampu-
atau situasi maladaptif terus mendatangkan problem, anak dan an keluarga dalam menanggulangi dan menyesuaikan. Pada
keluarga mungkin akan memerlukan bantuan yang lebih inten- umumnya, stres kronis, atau rangkaian peristiwa yang menim-
sif atau ekstensif dan harus dirujuk ke psikiater anak atau ke bulkan stres, jauh lebih menyulitkan bagi anak dan keluarga-
klinik psikiatrik. Adalah penting bahwa dokter menghindari nya untuk menangani daripada episode tunggal stres akut.
posisi bahwa rujukan psikiatrik adalah merupakan usaha tera- Anak dapat bereaksi secara cepat pada kejadian-kejadian trau-
khir. Kebutuhan akan konsultasi atau rujukan psikiatrik mung- matis dan dapat membuat perasaan mereka tidak aktif sampai
kin paling baik dinyatakan dari sudut kebutuhan kerjasama reaksi maladaptif menjadi jelas selama periode rentan dikemu-
keluarga dan dokter untuk membantu pada daerah di mana dian hari.
psikiater memiliki kepakaran khusus, dengan pemahaman bah- Bimbingan yang bersifat mencegah selama masa-masa .

wa kerjasama dokter dan keluarga dalam manajemen pe- stres dapat sangat membantu anak-anak dan keluarganya un-
layanan kesehatan lainnya tetap memerlukan keutuhan anak. tuk mencapai hasil yang lebih positif. Orang tua harus diberi
semangat untuk mempersiapkan anak-anaknya terlebih dahulu
terhadap kejadian-kejadian yang berpotensi traumatis yang da-
Achenbach TM, Edelbrock CS: Manual for child behavior checklist and re-
pat diantisipasi (misalnya; bedah elektif, perpisahan, atau per-
vised child behavior profile. Burlington, University of Vermont, Dept. of
Psychiatry, 1993. ceraian). Anak-anak harus dimungkinkan atau diberi semangar
Ainsworth MDS, Bell SM: Attachment; exploration. and separation illustfated untuk mengungkapkan perasaan cemas, takut, atau amarahnya,
by the behavior of one-year-olds in a strange situation. Child Dev 41:49 bukannya disuruh untuk menjadi "anak wanita yang baik" atau
t970.
"anak laki-laki yang berani".
Barnard KE, Eyres SJ: Child health assessment, part2: In: The First Year of
Life. Washington, DC, US Government Printing Office, 1979. Publication Bayi dan anak yang baru belajar jalan cenderung bereaksi
number DHEW HRA 79-25.
terhadap keadaan-keadaan yang penuh stres dengan gangguan
Cohen DJ: The diagnostic process in child psychiatry. Psychiatry Annu 6:29,
t9'16
fungsi-fungsi fisiologis, seperti gangguan makan dan tidur, de-
Goodall J: Opening windows into a child's mind. Dev Med Child Neurol ngan ekspresi marah dan takut yang relatif global, seperti pada
l8:1976. watak pemarah, atau dengan perilaku penarikan diri dan
Hodges K, McKnew D, Cytryn L, et al: The Child Assessment Schedule menghindar. Anak usia-sekolah memperagakan kesulitan me-
(CAS) diagnostic interview: a report on reliability and validity. J Am Acad
Child Adolesc Psychiatry 21 :468, 1982.
reka melalui perubahan hubungan antarpribadi dengan teman
Kestenbaum CJ: The clinical interview of the child. 1n: Wiener JM (ed): Text- sebaya dan anggota keluarga, melalui penurunan kinerja seko-
book of Child and Adolescent Psychiatry. Washington, DC, American Psy- lah, dengan perkembangan sindrom psikologik khusus, seperti
chiatry Press.1991. fobia, atau gangguan psikosomatik, atau dengan "mundur" (re-
Rich J: Interviewing Children and Adolescents. London, Macmillan, 1968.
Schowalter JE, King RA: The clinical interview of the adolescent. In: Wiener
gresi) pada keadaan sebelumnya, cara berlaku lebih "kekanak-
JM (ed): Textbook of Child and Adolescent Psychiatry. Washington, DC, kanakan".
American Psychiatric Press, 1991.
Para orang tua seringkali prihatin apakah perilaku tertentu
Simmons JE: Psychiatric Examination of Children, 4th ed. Philadelphia, Lea
& Febiger, 1987. anak-anaknya "normal" atau apakah mereka menunjukkan
Wood DJ: Talking to young children. Dev Med Child Neurol 24:856. 1982. problem-problem yang memerlukan intervensi. Beberapa tin-
dakan "simptomis" anak mungkin merupakan bagian dari per-
kembangan yang norrnal. Misalnya, watak pemarah dapar
mengungkapkan negativisme normal anak-anak yang baru be-
I 8.2. Problem-problem Psikos osial lajar jalan; di pihak lain, watak pemarah pada pancingan kecil
pada anak usia 6 tahun dapat menunjukkan gangguan psikoso-
sial. Apakah perilaku dinilai sebagai variasi atau bukti per-
Richard Dalton dan Marc A. Forman
kembangan dari problem yang lebih serius adalah tergantung
Gangguan psikososial pada anak dapat bermanifestasi se- pada usia anak; pada frekuensi, intensitas dan banyaknya geja-
bagai gangguan pada perasaan (misalnya: depresi, kecemasan), la; dan khususnya pada tingkat gangguan fungsional. Keputus-
pada fungsi tubuh (misalnya: gangguan psikosomatik), pada an orang tua untuk mencari pertolongan, selanjutnya di-
perilaku (misalnya: gangguan tingkah laku, perilaku pasif- tentukan oleh karakteristik perilaku anaknya; oleh banyaknya
agresif), atau pada penampilan (misalnya: problem-problem distres yang menimpa anak, orang tua, para guru, dan lain-
belajar). Disfungsi dapat melibatkan beberapa atau semua dae- lain; dan oleh pengalaman masa lalunya dalam membicarakan
rah ini. Problem-problem psikososial dapat ditimbulkan oleh masalah-masalah psikososial dengan dokternya.
96 BAGIAN III . Gangguan Psikologis

Anak di bawah umur 3 tahun yang bertahan hidup karena


ensefalitis atau meningitis kelihatannya menunjukkan penga-
T Bns L9 ruh lebih kekal pada kepribadian dan perilaku daripada anak
yang lebih tua yang menderita pgnyakit rersebut. Hasil peneli-
P ertimbangan P sikiatrik C e dera tian membantah pendapat bahwa otak dapat berpotensi lebih
besar untuk sembuh tanpa disfungsi sisa yang berarti, pada
'Sistem Saraf Sentral tahun-tahun yang lebih awal.
Anak dengan hidrosefalus dan defisit motorik menderita
Richurd Dalton dan Marc A. Forman tujuh kali lebih besar daripada rata-rata insidensi gangguan
psikratrik. Temuan tambahan inteligensi rendah, gangguan ba-
hasa, atau cacat motorik bilateral menambah insiden gangguan
Kesulitan-kesulitan psikiatrik dapat menyertai infeksi; lu- psikiatrik secara bermakna, namun juga tidak ada spesifisitas
ka; intoksikasi; atau penyakit genetik, metabolik, atau idiopa- pada gangguan yang ditemukan.
tik yang melibatkan sistem saraf sentral. Keadaan ini jangan Apabila anak dengan cedera atau kerusakan otak mempu-
dirancukan dengan manifestasi "disfungsi serebral minimal" nyai masalah dengan kontrol impr-rls atau amarah, agresivitas,
(juga dikenal sebagai disfungsi otak minimal, anak yang me- hiperaktivitas, atau reaksi-reaksi emosional lain, hal ini tidak
ngalami disfungsi, gangguan defisit perhatian, atau ungkapan berbeda dalam kualitas dengan anak-anak yang dengan sistem
perilaku, anak hiperaktif atau hiperkinetik. Untuk kondisi yang saraf yang utuh yang memiliki gangguan yang sama.
terakhir, lihat Bab 27 dan 31.).
Cedera otak meningkatkan risiko kemunduran intelektual Faktor yang paling berarti pada penyesuaian diri anak
maupun gangguan psikiatrik, terutama bila cedera tersebut be-
terhadap kondisi organik yang merintangi secara kronis ada-
rat. Hambatan sosial muncul menjadi sekuele cedera otak khu-
lah knpasitas orang tuanya untuk menyesuaikan dan menang-
sus, namun tidak terkait dengan sindrom psikiatrik khas. Eks- gulangi.
presi khusus gangguan tergantung pada seberapa banyak ting-
kat perkembangan anak, riwayat masa lalu anak, temperamen, Pada beberapa anak yang terkena, obat perangsang mem-
dan. hubungan keluarga misalnya pada yang bersifat penghi- perbaiki kemampuan penampilan di sekolah, menghilangkan
naan. Psikosis bukan akibat khas cedera otak atau penyakit pa- reaktivitas emosional, dan memudahkan interaksi sosial de-
da masa anak-anak. Chess melaporkan sindrom menyerupai- ngan teman sebaya dan orang dewasa. Pengobatan tersebut,
autisme pada anak-anak yang telah menderita rubela kongeni- dilakukan untuk periode yang lama, dapat menimbulkan retar-
tal, namun psikosis autistik mungkin terutama akibat dari fak- dasi pertumbuhan, yang harus dipertimbangkan terhadap ke-
tor-faktor genetik yang tidak spesifik, fisiologik dan organik mungkinan pengaruh yang bermanfaat. Neuroleptik dapat
rlihat Bab 29). mengurangi kecemasan dan memperbaiki kontrol emosional
Gangguan psikiatrik bersama atau menyertai cedera otak, dan perilaku, namun juga cenderung menimbulkan rasa ngan-
penyakit, atau epilepsi dalam persentase yang berarti dari anak tuk; yang dapat mengganggu belajar. Lagipula, neuroleptik da-
yang terkena. Survei epidemiologi Pulau (1sle) Wight mene- pat mempunyai efek samping yang serius (lihat Bab 30).
mukan anak berusia 5-15 tahun yang cedera otak atau epilepsi Kebanyakan anak dengan gangguan psikologis terkait de-
menderita lima kali risiko gangguan psikiatrik daripada anak ngan cedera sistem saraf sentral dan keluarganya mendapat
normal. Anak retardasi mental juga berisiko tinggi gangguan manfaat dari pemahaman dukungan psikososial. pendekatan
psikiatrik. yang seringkali bermanfaat adalah membantu anak mengenali
Faktor prenatal telah lama dicurigai sebagai penyebab ke- pola reaksinya yang tidak efektif, bersama dengan pola yang
rusakan otak dan gangguan psikiatrik atau perilaku. Kom- lebih berhasil. Pendekatan yang menggabungkan,.pengarah-
plikasi prematuritas dan neonatus yang melibatkan hipoksia an" dan pendidikan dengan kesempatan untuk mendiskusikan
ditemukan sebagai penyebab kondisi seperti hiperaktifitas, im- depresi, isolasi, dan amarah serta perasaan-perasaan yang ber-
pulsivitas, kesulitan dalam sosialisasi, dan kontrol emosi yang beda, penolakan, atau eksploitasi yang begitu banyak menge-
jelek, terutama kemarahan. nai harga-diri. Para orang tua mempunyai kebutuhannya
Penyalahgunaan zat selama hamil dapat mempengaruhi sendiri dan akan memerlukan nasehat, penyuluhan, dan du-
perkembangan prenatal dan masa anak awal. Meskipun prob- kungan emosional dalam mengatasi masalah emosional dan
lem plasenta, kelahiran prematur, retardasi pertumbuhan in- perilaku anaknya, baik pada masalah-masalah keluarga mau_
trauterin, dan berat badan rendah pada bayi dan janin, semua- pun kehidupannya di sekolah dan dengan teman-temannya.
nya telah dilaporkan, adalah pengaruh kokain dan substansi Disiplin yang adil dan keras selalu berguna. Teknik modifikasi
lain pada perkembangan otak yang relah diteliti paling ketat. perilaku dapat membantu anak yang sasaran perilaku spesifik_
Dilaporkan masalah-masalah SSS janin dan bayi akibat kokain nya dapat diidentifikasi; reknik ini dapat digunakan di rumah
meliputi infarksi serebral, mikrosefali, kelambatan perkem- atau di sekolah. Baik perilaku psikososial yang menyimpang
bangan dan problem perilaku dan belajar. Meskipun penggu- maupun kesukaran belajar dapat berespons pada teknik ini (li_
naan kokain selama kehamilan dihubungkan dengan berbagai hat Bab 30.3 dan 31).
defisit belajar dan perilaku selanjutnya pada beberapa anak
yang terpajan, persentase yang bermakna anak-anak yang ter-
pajan-zat tidak terpengaruh secara merugikan pada pemajanan Caplan R. Guthrie D, Shields W. Mon L: Formal thought disorder in pediatric
prenatal (lihat Bab 92). complex partial seizure disorder. J Child psychol psychiatry 33:1399,1992.
20 | Penyakit Psikosomatik 97

Cousens P, Waters B, Said J, Stevens M: Cognitive effects of cranial irradia- lain, tergantung pada situasi. Gagasan kuno akan tipe-tipe ke-
tion in leukaemia: a survey and meta-analysis. J Child Psychol Psychiatry
pribadian spesifik menimbulkan g4ngguan-gangguan tertentu
29:839, 1988.
Deonna TH: Annotation: cognitive and behavioural correlates of epileptic ac- belum terbukti.
tivity in children. J Child Psychol Psychiatry 34:611,1993. Gangguan konversi, kehilangan atau perubahan fungsi
Gonzales N, Campbell M: Cocaine babies: does prenatal exposure to cocaine fisik tanpa penyakit organik yang dapat diperagakan, merupa-
affect development? J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 33:16,1994.
Griffith D, Azuma S, Chasnoff l: Thrpe-year outcome of children exposed pre-
kan tipe gangguan somatoformis yang biasanya muncul pada
natally to drugs. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 332O, 1994. masa remaja atau dewasa. Namun, banyak kasus pada masa
Kim WJ: Psychiatric aspects of epileptic children and adolescents. J Am Acad anak yang telah terjadi. Reaksi konversi biasanya mulai secara
Child Adolesc Psychiatry 30:8'74, 1991. mendadak, sering dapat terlacak pada peristiwa-peristiwa ling-
Middleton J: Thinking about head injuries in children. J Child Psychol Psy-
kungan yang mempercepat, dan berakhir dengan cepat setelah
chiarry 30:663, 1.989.
Richardson G, Day N: Detrimental effects of prenatal cocaine exposure: illu- masa waktu yang singkat. Otot dan organ indera khusus yang
sion or reality? J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 33:28,1994. dikendalikan dengan sengaja merupakan tempat sasaran yang
Rutter M: Psychological sequelae ofbrain damage in children. Am J Psychia- paling sering untuk pengungkapan "histeris" konflik psikolo-
try 138:1533,1981.
gis. Reaksi-reaksi tersebut mungkin ada dalam banyak bentuk,
meliputi kebutaan histeris, paralisis, diplopia, gangguan gaya
berjalan, kejang, dan yang serupa karena histeri. Pemeriksaan
fisik sering gagal menampakkan abnormalitas yang objektif.
I Ben 20
Riwayat penderita biasanya menunjukkan hubungan yang de-
kat dengan orang yang memperlihatkan gejala yang sama atau
memperlihatkan episode baru dari penyakit yang sebenarnya.
P e ny akit P s iko s oi matik Refleks tendon dalam dapat positif pada kaki yang paralisis,
dan respons pupil terhadap cahaya terlihat pada penderita de-
Richard Dalton, Nuria Sabat6, dan Marc A. Forman ngan kebutaan histeris. Anak yang terkena dan keluarganya
cenderung agak dramatis dan hipokondriak serta sering mem-
berikan riwayat terakhir episode konversi sebelumnya. Bebe-
rapa penelitian tindak lanjut yang ada memberi kesan bahwa
Konflik psikologis yang secara bermakna mengubah fungsi lebih dari sepertiga anak dan remaja yang pada awalnya terdi-
somatik merupakan tanda gangguan psikosomatik. Beberapa agnosis dengan gangguan konversi, akhirnya ditemukan men-
jenis distres emosional mungkin terkait dengan beberapa tipe derita gangguan organik yang tidak dengan mudah nampak.
gangguan psikosomatik pada anak dan remaja; tipe perasaan Hipokondria, hanyut dengan rasa takut menderita penyakit
dan konflik tertentu tidak menimbulkan jenis psikosomatik serius, dan gangguan somatisasi, penggunaan banyak keluhan
khusus. Nampaknya ada faktor-faktor baik bawaan sejak lahir, somatik sebagai cara penurunan ketegangan bagian dalam,
yaitu faktor kerentanan konstitusi (fisik) maupun faktor ling- adalah juga merupakan gangguan somatoformis. Seperti pada
kungan, keduanya tidak dipahami dengan baik, yang menentu- histeria konversi, gangguan ini memberikan alur dan mekanis-
kan mengapa satu organ atau sistem menjadi disfungsi bukan- me alternatif untuk pelepasan ketegangan fisiologis dan emo-
nya yang lain. sional. Masa remaja dan dewasa awal adalah saat yang paling
Ada tiga kategori gangguan psikosomatis. Pertama, faktor lazim untuk presentasi dari masing-masing, meskipun kedua-
psikdlogis yang mempengaruhi kondisi fisik (gangguan psi- nya dapat dilihat pada beberapa kecemasan, anak usia-sekolah
kofisiologis), terjadi bila reaksi psikologis pada stimuli eks- yang sering memiliki model peran orang dewasa biasanya ter-
terna atau interna mempengaruhi perkembangan atau kam- gantung pada gambaran gejala yang serupa.
buhnya kondisi fisik dengan aspek patologis organik yang da- Sindrom Munchausen oleh wali merupakan gangguan
pat diperagakan (misalnya, diabetes mellitus, artritis reuma- palsu di mana para orang tua menimbulkan gejala-gejala fisik
toid, atau asma). Kedua, gangguan somatoformis, datang de- pada anaknya. Diduga merupakan bentuk penyiksaan anak,
ngan keluhan somatis dan/atau disfungsi yang tidak berada di kadang-kadang berakhir dengan kematian. Pengamatan peri-
bawah kendali kesadaran dan yang tidak ada penyebab organik ngatan meliputi: (1) penyakit menetap atau berulang yang ri-
yang dapat diperagakan. Gangguan ini meliputi gangguan dis- dak terjelaskan; (2) hasil pemeriksaan berbeda dengan ke-
morfik tubuh, gangguan konversi, hipokondriasis, gangguan sehatan umum anak, (3) gejala-gejala dai tanda-tanda me-
somatisasi, dan gangguan nyeri somatoformis. Ketiga, ganggu- nunjukkan bahwa dokter yang berpengalaman mengatakan
an palsu, datang dengan keluhan somatik dan psikologis dan/ bahwa mereka belum pernah melihat kasus demikian, (4)
atau disfungsi yang dikendalikan secara sadar dan diimbas- gejala-gejala yang tidak terjadi apabila orang tua jauh; (5)
sendiri untuk tujuan mendapatkan keuntungan sekunder. Sin- pengasuh utama yang sangat penuh perhatian yang menolak
drom Munchausen oleh wali merupakan contoh gangguan meninggalkan anak sendirian di rumah sakit sebentarpun; (6)
palsu kronis. penanganan yang kurang sabar; (7) gangguan yang sangat ja-
Meskipun ada banyak teori mengenai penyebab, pendeka- rang; (8) pengasuh primer yang tidak kelihatan sekhawatir.staf
tan biopsikososial dari Engel tentang perkembangan.dan psi- tentang anaknya; dan (9) sindrom klinis yang tidak beresions
kopatologi memberikan pemahaman yang paling kuat dan me- dengan penanganan yang sesuai.
yakinkan. Faktor-faktor watak yang mendasari, stres lingkung- Tanda-tanda dan gejala-gejala dapat bervariasi, termasuk
an, masalah-masalah keluarga, dan psikodinamik individu, ke- fraktur, keracunan, keluhan apnea terus-menerus, dan luka
semuanya memberikan kontribusi, yang satu lebih dari yang yang tidak biasa. Terapi meliputi pemisahan anak dari orang
98 BAGIAN lll . Gangguan Psikologis

Forman MA: Psychosomatic illness: In: Gellis S, Kagan B (eds): Cunent Pe-
tua yang menyiksa dan pengamatan lebih lanjut, seperti pada
diatric Therapy 12. Philadelphi4 WB Saunders, 1986.
kasus penyiksaan anak. Tim penanganan biasanya terdiri dari Liang S, Boyce WT: The psychobiology of childhood stress. Curr Opin Pedi-
ahli pediatri, psikiater anak, perawat, dan pekerja sosial (uga atr 5:545, 1993.
lihat Bab 38.3). Mitchell I, Brummett J. DeForest J. Fisher G: Apnea and factitious illness
(Munchausen syndrome) by proxy. Pediatrics 92:810,1993.
Gangguan psikoftsiologik memiliki awitan yang lebih ter-
Nemzer E: Psychosomatic illnesses in children and adolescents. In: Garfinkel
sembunyi dan membahayakan daripada gangguan somatofor- B, Carlson G, Weller E (eds): Psychiatric Disorders in Children and Ado-
mis. Kecemasan kronis menimbulkan kelainan fungsional da- lescents. Philadelphia, WB Saunders, 1990.
lam sistem saraf autonomik yang mengarah pada perubahan Shaffer D, Ehrhardt AA, Greenhill LL: The Clinical Guide to Child Psychia-
try. New York, The Free Press, 1985.
struktur dalam sistem organ. Eksema, asma bronkiale, kolitis
Steinhausen HC, von Aster M, Pfeiffer E, et al: Comparative studies of con-
ulseratif, dan ulkus peptikum dianggap merupakan gangguan version disorders in childhood and adolescence. J Child Psychol Psychiatry
psikofisiologis atau setidak-tidaknya memiliki komponen psi 30:615,1989.
kofisiologis yang bermakna pada beberapa anak' Meskipun Sugar JA, Belfer M, Israel E, Herzog D: A 3-year-old boy's diarrhea and un-
explained death. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 30:1015, 1991. Tay-
anak-anak ini telah dilaporkan menjadi ketakutan (obsesifl.l dan
lor DC: Hysteria, belief, and magic. BrJ Psychiatry 155:391, 1989.
terhambat, tidak ada bukti yang mendesak ke arah sifat ke- Taylor DC: Outlandish factitious illness. In: David TJ (ed): Recent Advances
pribadian spesifik. in Pediatrics No. 10. Edinburgh, Churchill Livingstone, 1992.
Beberapa prinsip umum petunjuk penatalaksanaan anak de- Wiener JM: AACAP Textbook of Child and Adolescent Psychiatry. Washing-
ton, DC, American Psychiatric Press, 1991.
ngan gangguan psikosomatik:
l. Gejala-gejala penyakit pada anak yang terkena tidak ber-
ada dalam kontrol kesadarannya; mereka tidak berlagak atau
pura-pura sakit, dan rasa nyeri serta problemnya adalah nyata.
2. Adalah esensial untuk penilaian psikiatrik yang disusun
pada awal penatalaksanaan gangguan ini; kalau tidak, setelah T Bns 2l
uji yang rinci dan mahal telah dilaksanakan, anak dan keluarga
akan sering diyakinkan bahwa penderita menderita penyakit Gangguan Vegetatif
yang sangat serius karenanya penyebab "sesungguhnya" ada
yang tidak dapat diketemukan.
Richard Dalton
3. Penjelasan tentang peran emosi dan terjadinya gangguan
tersebut harus diterima oleh orang tua sebelum intervensi yang
benar-benar efektif dapat diberikan. Lima gangguan yang disebutkan di bawah ini direorgani-
4. Psikoterapi untuk anak dan penyuluhan untuk keluarga sasi dalam Diagnostic and Statistical Manual of.Mental Disor-
sering terindikasi, juga penatalaksanaan pediatri. Pada" gabung- der, edisi keempat, pada judul Gangguan Makan (gangguan
an terapeutik, komunikasi antara psikiater dan ahli pediatri pengunyahan dan pika, juga bulimia dan anoreksia nervosa,
satu sama lainnya harus dekat. Penggunaan obat penenang ri- yang dibicarakan pada Bab 107). Gangguan Eliminasi (enko-
ngan dalam jumlah sedang mungkin merupakan tambahan presis dan enuresis), dan Gangguan Tidur (disomnia dan para-
yang berguna. somnia remaja juga dibahas dalam Bab 106).
5. Anak dan keluarga harus dibantu untuk hidup senormal
mungkin untuk menghindari invalidisme kecacatan psikologis.
Penekanan harus dilakukan pada awal pulang sekolah, setelah 21.1. Gangguan Pengunyahan
penyakit akut, partisipasi dalam kegiatan rekreasi, dan in-
teraksi normal dengan teman sebaya. Para orang tua harus me- Tanda-tanda gangguan ini adalah kehilangan berat badan
ngetahui bahwa beberapa anak menggunakan gejala-gejala atau gagal untuk menambah berat badan pada tingkat yang di-
mereka secara tidak sadar untuk mempertahankan ketergan- harapkan karena regurgutasi makanan berulang tanpa mual
tungan, dan dengan teguh orang tua harus berani menentukan atau terkait dengan penyakit saluran pencernaan. Gangguan ini
kisaran kegiatan yang mungkin paling penuh yang terindikasi lebih sering terjadi pada laki-laki dan biasanya muncul antara
untuk anak. usia 3-14 bulan. Gangguan ini berkemungkinan mematikan;
6. Dokter harus waspadapadapetunjuk penyakit psikologis beberapa laporan menunjukkan bahwa sampai dengan seper-
dan fisik orang tua, yang dengannya anak dengan secara tidak empat dari anak yang terkena meninggal. Ada pengunyah psi-
sadar mengenali; keberhasilan penanganan penyakit orang tua kogenik dan yang terjadi-sendiri (self-stimulatlng). Tipe yang
mungkin diperlukan untuk memastikan hasil yang menyenang- pertama terjadi pada bayi dengan perkembangan yang lainnya
kan pada anak. normal, meskipun sering hubungan orang tua-anak terganggu.
Varietas terjadi-sendiri biasanya terlihat pada individu dengan
retardasi mental dari setiap usia dan sering tetap terjadi walau-
Bools CN, Neale BA, Meadow SR: Follow up of victims of fabricated illness
(Munchausen syndrome by prqxy). Arch Dis Child 69:625, 1993. pun pada ada pengasuhan orang tua. Diagnosis banding harus
Engel G: The clinical application of the biopsychosocial model Am J Psy- meliputi anomali bawaan yang mempengaruhi perkembangan
chiatry 137:535. 1980. sistem saluran pencernaan dan katup pilorus.
Engstrom l: Mental health and psychological functioning in children and ado-
Penanganan perilaku diarahkan pada penguatan kembali
lescents with inflammatory bowel. disease. J Child Psychol Psychiatry
35:568,1992. secara positif perbaikan perilaku makan dan penguatan secara
Folks DG, Freeman AM lll: Mpnchausen's syndrome and other factitious ill- negatif pengunyahan. Kondisi yang merugikan sering diguna-
ness. Psychiatr Clin North Am 8:263, 1985. kan. Penyuluhan orang tua dan terapi keluarga seringkali perlu
21 | Gangguan Vegetatif 99

untuk mengenali konflik yang rnendasari dan untuk membantu mengganggu kemampuan anak untuk mengontrol kencing.
mendidik orang tua tentang pendekatan yang tepat yang di- Stres sosial seperti kepadatan penghuni yang berlebihan ka-
arahkan pada anak dan masalahnya. dang-kadang dihubungkan dengan ngompol. Enuresis. juga
terkait dengan imigrasi, ketidakberuntungan sosioekonomi,
dan kondisi psikopatologi keluarga.
21.2. Pika Tipe ngompol regresif dipercepat oleh peristiwa-peristiwa
lingkungan yang penuh tekanan, seperti pindah ke rumah baru,
Gangguan makan ini melibatkan penelanan berulang atau konflik perkawinan, kelahiran saudara kandung, atau kematian
kronis bahan bukan-nutrien, yang meliputi plester, arang, ra- dalam keluarga. Ngompol demikian adalah sebentar-sebentar
nah liat, wool, abu, cat, dan tanah. Umur mulainya biasanya (intermitten) dan sementara; prognosisnya lebih baik; dan pe-
pada umur l-2 tahun, tetapi mungkin lebih awal. Pika biasanya natalaksanaannya lebih gampang daripada anak dengan ngom-
berhenti pada masa anak-anak, tetapi dapat berlanjut sampai pol primer.
pada masa remaja dan dewasa. Retardasi mental dan tiadanya Penelitian baru-baru ini memberi kesan bahwa enuresis
perawatan orang tua (psikologis dan nutrisi) merupakan faktor menggambarkan perkembangan imatur. Banyak anak yang
predisposisi. Meskipun pengecapan (rasa) dan pengunyahan enuretik ternyata mempunyai kapasitas kandung kencing yang
obyek adalah normal pada bayi dan anak yang baru belajar ja- kurang, mungkin karena latihan yang tidak adekuat dan pre-
lan, pika setelah umur tahun kedua memerlukan pemeriksaan. disposisi genetik. Faktor lingkungan memberi stres tambahan.
Sering ada gejala disorganisasi keluarga, pengawasan yang je- Pada kedua tipe ngompol, kondisi patologi organik dapat
lek, dan pengabaian akan kasih sayang. Pika muncul lebih me- ditemukan hanya pada sejumlah kasus yang sangat kecil. Na-
nonjol pada kelas sosioekonomi lebih rendah. Anak-anak mun, ada kenaikan yang nyata infeksi saluran kencing pada
dengan pika menambah risiko keracunan timah (lihat Bab 665) anak yang enuretik. Pemeriksaan fisik dan analisis urin terin-
dan infeksi parasit (lihat Bagian XVII, Seksi 7). Diagnosis dikasi, namun prosedur seperti urografi dan sitoskopi biasanya
banding meliputi autisme, skizofrenia, dan gangguan fisik ter- tidak dibenarkan dan tidak harus dilakukan kecuali kalau ada
tentu seperti sindrom Kleine-Levin. beberapa indikasi lesi organik.
PENANGANAN. Penatalaksanaan anak enuretik tergantung
pada pemahaman tentang faktor-faktor penyebab spesifik yang

21.3 Enuresis ditentukan dqngan evaluasi psikososial dan pemeriksaan fisik


yang memadai. Misalnya, anak dapat dibantu mengatasi pera-
(Ngompol) saan tentang saudara kandungnya yang lebih muda. atau orang
tua dapat dibantu menentukan sikap dan suasana yang sesuai
Keluarnya urin ta4pa sengaja setelah usia di mana kontrol untuk keberhasilan anak dalam latihan buang air. Berikut ini
kandung kencing seharusnya telah mapan merupakan salah adalah beberapa saran umum:
satu masalah paling umum dan paling membingungkan yang
1. Adalah penting untuk membantu kerjasama anak untuk
menjadi perhatian ahli pediatri. Prevalensi pada usia 5 tahun
mengatasi masalahriya. Pemberian imbalan pada anak untuk
adalah 1Vo untuk laki-laki dan 3Vo untuk wanita. Pada usia 10
tidak ngompol pada malam hari merupakan tahap yang ber-
tahun, adalah 3Vo tntuklaki-laki dan2Vo untuk wanita, dan pa-
manfaat. Anak dan orang tua dapat menggambarkan malam
da usia 18 tahun adalah 1% untuk lakilaki dan sangat jarang
untuk tidak ngompol, dan dengan satu atau dua rnalam tidak
pada wanita. Penelitian anak kembar menunjukkan bahwa ada
ngompol, hadiah kecil dapat diberikan. Hadiah yang lebih be-
pola keluarga yang jelas: angka persesuaran 68Vo pada kembar
sar harus diberikan untuk keberhasilan yang semakin mening-
monozigot dan angka persesuaian 36Vo pada kembar dizigot.
kat.
(Lihat juga Bab 491.)
MANIFESTASI KLlNlS. Ngompol dapat dibagi menjadi tipe
2. Anak yang lebih tua diharapkan untuk mencuci sprei
dan piamanya sendiri yang dikotori.
menetap (atau primer), di mana pada malam hari anak tidak
3. Setelah makan malam, anak tidak boleh diberi makanan
pernah kering (selalu ngompol), dan tipe regresif (sekunder) di
cair.
mana anak yang telah dapat mengendalikan untuk sekurang-
4. Sebelum pergi tidur, anak harus buang air.
kurangnya I tahun mulai ngompol lagi. Sekitar 75Vo dari se-
5. Membangunkan anak secara berulang-ulang untuk me-
mua anak yang enuretik adalah enuresis primer. Namun, lebih
ngantarkannya ke kamar mandi adalah berguna hanya pada
dari 50Vo dari anak usia-sekolah akhir yang enuretik menderita
beberapa anak dan lebih lanjut dapat menimbulkan dan mem-
enuresis sekunder. Enuresis tetap pada malam hari sering aki-
bangkitkan amarah pada anak atau orang tua.
bat pelatihan untuk buang air tidak tepat atau tidak memadai.
Enuresis nokturnal terbukti terjadi pada seluruh siklus tidur. 6. Hukuman atau penghinaan terhadap anak oleh orang tua
atau orang lain harus benar-benar dihindari.
Orang tua yang menuntut secara paksa anak dilatih buang air
segera dapat menimbulkan respons marah; anak secara tidak Penggunaan alat-alat pembantu (misalnya, alarm yang ber-
sadar menentangnya dengan mengompol. Sebaliknya, orang bunyi apabila anak membasahi sprei khusus) biasanya tidak
tua yang tidak cukup dekat pada kebutuhan anak untuk mem- perlu dan harus dicadangkan untuk kasus-kasus menetap dan
berikan dukungan secara tepat latihan buang air, dapat mengu- refrakter di mana rasa harga-diri anak terkikis secara serius.
rangi upayanya untuk menahan kencing. Stres psikologis Persetujuan anak untuk penggunaan alat tersebut merupakan
konis, tidak terkait dengan pengalaman pelatihan buang air te- syarat mutlak. Sistem penguatan positif yang menggambarkan
tapi terjadi selama periode anak belajar berjalan, juga dapat kemajuan anak berhasil pada 80-857o kasus. Alat pembantu te-
100 BAGIAN III f Gangguan Psikologis

lah terbukti berhasil lebih dari 90% kasus. Pemberian imi- bagi yang kotor. Angka respons terapeutik dikatakah menjadi
pramin (tofranil) (25 mg/24 jam sebelum waktu tidur) juga 80-9OVo.
umumnya efektif. Penelitian memberi kesan bahwa obat ini
hanya sedikit kurang efektif daripada sistem alarm. Obat ini
biasanya bekerja dalam2 minggu pertama dari mulainya peng- 21.5. Gangguan Tidur
obatan. Enuresis biasanya berulang sesudah pengobatan sing-
kat. Penelitian akhir-akhir ini memberi kesan bahwa terapi Ini adalah umum pada masa anak-anak dan mungkin bersi-
diperlukan selama sekurang-kurangnya 5 bulan untuk meng- fat sementara, sebentar-sebentar (intermitten), atau bersifat
hindaii kumat. kronis. Angka prevalensi adalah 0,2-l0Vo.
Desmopressin asetat semprot hidung (DDAVP) baru-baru
MANIFESTASI KLlNlS. Sebagian besar anak mempunyai ke-
ini telah diperkenalkan sebagai pengobatan enuresis. Namun, sukaran sekitar waktu tidur. Penggunaan banyak mainan khu-
efek positifnya, biasartya sementara, dan obatnya juga mahal.
sus atau lampu kecil yang terus menyala membantu mereka
terlelap. Bayi yang menunjukkan kesulitan dalam membia-
sakan pola waktu tidur malam yang teratuF dapat menunjuk-
21.4. Enkopresis kan kecerewetan dan kejengkelan umum sebagai tabiat yang
khas. Gangguan tidur pada masa bayi mungkin akibat dari ke-
Istilah ini menunjuk pada lewatnya tinja pada tempat yang cemasan atau percekcokan orang tua. Anak yang lebih tua da-
tidak semestinya pada setiap usia setelah kontrol usus seha- pat mengalami ketakutan tidur malam sementara (terhadap
rusnya telah mapan. Gangguan ini terutama pada laki-laki me- pencuri, suara bising, guntur dan petir, diculik, dan lain-lain)
ngenai sedikit lebih dari lVo anak usia-sekolah. Gangguan ini yang mengganggu tidur. Anak dapat mengungkapkan ketakut-
lebih lazim ditemukan pada anak dari latar belakang sosioe- an mereka secara lahiriah, atau mereka mungkin menyem-
konomi rendah. Defek organik jarang ditemukan. Enkopresis bunyikannya, sering dengan taktik berdoa yang dirancang un-
menunjukkan gangguan emosi yang lebih serius daripada tuk menunda waktu tidur. Anak yang ketakutan dapat juga
ngompol dan sering terkait dengan amarah. tidur di kamar tidur orang tua atau mungkin berupaya masuk
MANIFESTASI KLlNlS. Pengotoran kronis dapat berlangsung ke kamar tidur mereka setelah mereka tidur. Ketidakmampuan
lama dari masa bayi (primer) dan selanjutnya atau dapat mun- untuk tidur atau untuk mempertahankan tidur itu jarang pada
cul sebagai fenomena regresif (sekunder). Kelainan ini sering masa anak, namun lebih lazim pada masa remaja.
terkait dengan konstipasi kronis, tinja keras, dan mencref
Cemas akan perpisahan sering turut menyebabkan masalah
terus-menerus (pada sekitar 2/3 kasus) dan dapat memburuk
ini. Anak dapat secara tidak sadat atau secara simbolik meng-
ke megacolon psikogenik. Enkopresis biasanya menggambar-
anggap tidur sebagai suatu waktu saat mereka terlepas dari
kan amarah dan tantangan yang tidak disadari pada anak, dan
cinta dan perhatian orang tua. Jika ada konflik dalam keluarga
orang tua dapat merespons dengan pembalasan, tindakan hu-
atau jika perpisahan atau perceraian telah terjadi, kecemasan
kuman. Kinerja sekolah dan kehadiran mungkin terpengaruh
tersebut akan lebih buuk. Ketakutan waktu tidur sering terkait
karena anak menjadi sasaran cemoohan dan ejekan teman
dengan perpisahan normal seperti terjadi ketika pertama kali
sekolahnya akibat bau yang menusuk hidung.
anak masuk taman indgia atau taman kanak-kanak. Karena
PENANGANAN. Tindakan sejenis dengan tindakan yang di-
anak semakin tumbuh semakin menjadi lebih menyadari ke-
gunakan untuk penanganan enuresis mungkin berguna, namun
matian, mereka mungkin segan untuk pergi tidur malam hari
sifat gejaia tertentu dan cacat seringkali memerlukan inter-
karena takut bahwa mereka dapat meninggal. Ketakutan ini
vensi psikoterapeutik pada anak dan keluarga. Penanganan en-
akan memuncak jika anggota keluarga baru saja meninggal.
kopresis sekunder dapat dipermudah dengan penggunaan mi-
Kecemasan terkait dengan setiap dunia lain kehidupan
nyak mineral yang tepat dan diet serat yang tinggi. Me-
anak-keluarga, teman sebaya, dan kemampuan sekolah-
ringankan konstipasi dan mengambil tinja yang keras mengha-
mungkin terekspresikan sebagai gangguan tidur. Depresi juga
silkan perbaikan yang berarti pada sekitar 3/4 dari semua
menyebabkan gangguan tidur.
kasus. Duduk pada toilet 10-15 menit setiap selesai makan
sering diperlukan. Hadiah untuk yang taat harus diberikan. Narcolepsi merupakan gangguan yang menyebabkan se-
.ring tidur siang dan katapleksi, paralisis tidur, dan/atau halusi-
Kekuasaan dan rebutan autonomi harus dihindari, iika mung-
nasi hipnogogik. Kecenderungan genetik telah tercatat. Mes-
kin, dan catatan pembersihan anak harus disimpan. Enkopresis
primer lebih sulit ditangani. Pada mulanya, enema mungkin kipun hal ini biasanya mulai pada masa remaja, kasus-kasus
prapubertas telah dilaporkan. Penelitian laboratorim mengenai
diperlukan untuk mengosongkan kolon. Namun, penggunaan
enema dan obat pencahar (laksatif) yang lama harus dihindari.
tidur diperlukan untuk diagnosis pasti. Biasanya disarankan
pengobatan konservatif. Stimulan telah digunakan untuk tidur
Umpan balik biologis, yang digunakan untuk melatih otot
sfinkter ani, telah membantu. Anak didorong untuk mengguna- siang hari dan anti depresan untuk katapleksi.
kan kamar mandi pada saat-saaf tertentu dan diberi hadiah Sekarang ini sekitar '7 -l5%o anak-anak melaporkan masalah
yang sesuai. Jika anak tidak mengeluarkan sejumlah bahan mimpi-buruk Mimpi karena cemas terjadi selama tidur gerak-
tinja yang layak, mungkin diperlukan supositoria gliserin. an mata cepat (rapid eye movement [REM]); anak terbangun,
Perlu pemeriksaan pakaian anak yang tidak memalukan di menjadi cepat sadar, dan biasanya ingat isi mimpi. Mimpi bu-
akhir hari. Hadiah diberikan bagi yang tidak mengotori, dan ruk lebih sering terjadi pada anak perempuan daripada anak
yang mengotori ringan, konsekuensi tanpa pendapat digunakan laki-laki dan biasanya mulai sebelum usia l0 tahun. Mimpi
22 | Gangguan Kebiasaan 101

Benoit D, Zeanah CH, Boucher C, et al: Sleep disorders in early childhood as-
buruk terutamalazim pada anak dengan gangguan kecemasan
sociation with insecure maternal attachment. J Am Aead Child Adolesc
dan afektif. Psychiatry 31 :86, 1992.
Teror malam hari biasanya mulai pada tahun-tahun pra- Berg I: Day wetting in children. J Child Psychol Psychiatry 16:289, l9'15.
Candhi KK: Diagnosis and management of nocturnal enuresis. Cun Opin Pe-
sekolah dan terjadi saat bangun dari tidur tahap 4 (non-REM),
diatr 6:194, 1994.
biasanya pada awal siklus tidur. Anak bingung dan disorien- Garfinkel B The elimination disorders. 1n; Garfinkel B, Carlson G, Weller E
tasi, menunjukkan tanda-tanda aktivitas autonom yang kuat (eds): Psychiatric Disorders in Children and Adolescents. Philadelphia, WB
(napas sesak, pupil membesar, berkeringat, takipnea, dan taki- Saunders,1990.
Horne J: Annotation: sleep and its disorders in children. J Child Psychol Psy-
kardia), mungkin mengeluh fenomena visual yang aneh, dan
chiatry 33:473. 1992.
nampak ketakutan. Periode somnabulisme (tidur berjalan) da- Keith PR: Night terrors. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 14:141 ,1915.
pat terjadi, pada masa ini anak dapat berisiko luka. Beberapa Levine MD: Encopresis: its potentiation, evaluation and alleviation. Pediatr
menit mungkin berlalu sebelum anak menyadari. Biasanya, Clin North Am 29:315,1982.
Lincheid T, Rasnake L: Sleep disorders in children and adolescents. 1n.'
anak tidak dapat mengatakan ulang isi mimpi yang mengaki-
Garfinkel B, Carlson G, Weller E (eds): Psychiatric Disorders in Chiidren
batkan teror malam hari. Teror malam hari sering sembuh sen- and Adolescents. Philadelphia, WB Saunders, 1990.
diri dan mungkin terliait dengan konflik perkembangan ter- Mayes SD, Humphrey E, Handford A, et al: Rumination disorder: differential
tentu atau pada kejadian trauma yang cepat. Insiden pada anak diagnosis. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 27:300, 1980.
Minde K, Popiel K, Leos N, et al: The evaluation and treatment of sleep dis-
dikatakan 2-5Vo, dan lebih lazim pada anak laki-laki daripada
turbances in young children. J Child Psychol Psychiatry 34521,1993.
pada anak perempuan. Ada pola keluarga pada perkembangan Moffatt MEK, Harlos MD, Kirshen Al, et al: Desmopressin acetate and noc-
teror malam hari, dan penyakit demam dapat merupakan faktor turnal enuresis: how much do we know? Pediatrics 92:420,1993,
predisposisi. Taylor DC: Real life soilers-holding on and giving up encopresis. Eur Child
Adolesc Psychiatry 1 : 100, 1992.
Tidur berjalan terjadi selama tahap 3 atau 4 pada sampai
dengan l}-l\Vaanak usia-sekolah. Secara normal episode ber-
kurang pada awal masa remaja. Tidur berjalan agaknya lebih
terkait dengan enuresis nokturnal dan riwayat somnabulisme
keluarga. Tidak seperti gangguan pada orang dewasa, tidur
berjalan pada masa anak biasanya benigna, berkenaan dengan
I Bne 22
kondisi psikopatologik. Epilepsi lobus temporalis harus dike-
sampingkan. Terapi biasanya suportif, yaitu, memastikan bah- Gangguan Kebiasaan
wa anak adalah aman dan orang tua memahami bahwa
perjalanan ini biasanya sembuh sendiri. Richard Dalton
PENANGANAN. Dukungan, pemulihan keyakinan, dan
pemberian semangat orang tua adalah penting untuk mereda-
kan gangguan tidur. Ancaman kemarahan dan cara-cara huku- Gangguan kebiasaan termasuk fenomena pelepasan-kete-
man harus dihindari. Orang tua menerima dengan tenang dan gangan, seperti menggeleng-gelengkan kepala, menggoyang-
memahami namun bersikap tegas. Waktu tidur harus ditentu- goyangkan badan, mengisap ibu jari, mengigit-gigit kuku,
kan teratur, waktu yang telah ditentukan, dengan variasi diper- menarik-narik rambut (trichotillomanla), memukul atau meng-
tahankan minimum. Orang tua akan melarang anak tidur di gigit bagian tubuhnya sendiri, manipulasi tubuh, ucapan ber-
kamar mereka namun mungkin secara sementara mengijinkan ulang-ulang, menahan napas, dan menelan udara (aerofagia).
anak yang takut untuk tidur di kamar saudara-saudara kan- Tik (denyutan tidak terkendali) juga termasuk dalam gdnggual
dung. Penerangan kecil dan ijin untuk membiarkan pintu ka- ini, yaitu gerakan berbagai kelompok otot tubuh yang tidak
mar anak terbuka sering menentramkan. Llterval sebelum disengaja. Gagap dibahas bersama dengan gangguan kebi-
waktu tidur harus sepi dan tentram; program televisi yang me- asaan, meskipun umumnya tidak dipandang sebagai aktivitas
rangsang harus dihindari. Mandi hangat, makanan kecil kesu- pelepasan-ketegan gan.
kaan, dan momen yang penuh kasih sayang orang tua adalah Pada berbagai titik perkembangan, semua anak menunjuk-
baik (kondusif) untuk tidur. Beberapa anak mungkin menjadi kan pola gerakan berulang-ulang yang dapat digambarkan se-
mengantuk jika mereka diijinkan untuk membaca buku kesu- bagai kebiasaan. Apakah hal ini dianggap gangguan ter-
kaan untuk beberapa menit setelah mereka merebahkan diri di gantung pada tingkat apakah hal ini mengganggu berfungsinya
tempat tidur. Difenhidramin (Benadryl) mungkin berguna se- fisik, emosi, atau sosial anak. Beberapa pola kebiasaan dapat
bagai sedatifringan. dipetajari dengan meniru orang dewasa. Beberapa berawal se-
Penanganan mimpi buruk terus-menerus meliputi pemaha- bagai gerakan dengan maksud tertentu, yang karena beberapa
man tentang kecemasan yang mendasari dan adanya dorongan alasan, menjadi berulang-ulang, dengan kebiasaan menghi-
yang masuk akal bagi anak. Teror malam hari ditangani de- langkan makna aslinya dan menjadi cara pelepas ketegangan.
ngan cara yang sama. Benzodiazepin dan antidepresan trisiklik Misalnya, anak yang mengalami iritasi mata atau berupaya un-
telah digunakan karena obat tersebut menekan tahap 3 dan 4 tuk menahan air mata mungkin mencoba mengedip-edipkan
dari siklus tidur. Tidak ada penelitian yang mengkonfirmasi mata beberapa kali berturut-turut dengan cepat. Aktivitas ini
kemajuannya untuk teror malam hari. Penelitian laboratorium dapat menjadi berulang dan melekat pada perilaku anak seba-
tentang tidur dan pemeriksaan medik berguna dalam penilaian gai cara melepaskan ketegangan. Gejala demikian sering di-
semua gangguan tidur. perkuat dengan perhatian orang tua atau orang lain. Gerakan-
Untuk gangguan tidur pada remaja, lihat Bab 106. gerakan lain, seperti goyangan dan gelengan ritmis kepala
102 BAGIAN III . Gangguan Psikologis

pada awal masa anak, dapat berlangsung tanpa penguatan mengurangi kejadiannya. Temuan elektroensfalogram (EEG)
orang tua, terjadi apabila anak ditidurkan di tempat tidur atau dan uji kognitif tidak membedakan penderita dengan tic dari
sedang sendirian; gerakan ini nampaknya memberikan sema- kontrol.
cam sensor pelipur lara bagi anak pada saat diabaikan atau ti- - Sindrom Gilles de la Tourette, yang memiliki angka preva-
dak terstimulasi oleh sentuhan atau interaksi manusia. Gerakan lensi seumur hidup 0,5/1.000 individu, adalah kondisi yang ja-
ini menggambarkan macam-macam belaian dari dalam. Pola rang pada anak. Sindrom ini muncul sebelum usia 7 tahun pa-
demikian sering terlihat pada anak dengan retardasi mental da setengah dari seluruh kasus. Sindrom ini ditandai dengan
atau anak yang menderita kehilangan maternal atau emosional. rlc berulang-ulang, hardikan dan dengkuran kompulsif, atau
Gerakan yang serupa tampak jelas pada anak yang melintir- meneriakkan kata-kata jorok. Ini lebih umum pada sanak fami-
lintir rambutnya atau mengelus-elus atau bermain-main de- Ii penderita tingkat pertama dengan sindrom Tourette daripada
ngan bagian tubuh secara berulang-ulang. Ketika anak yang pada populasi umum dan mengenai anak laki-laki 3-4 kali le-
terlibat menjadi semakin besar, mereka belajar menghambat bih sering daripada anak perempuan. Sindrom ini lebih lazim
beberapa pola kebiasaan ritmisnya, terutama pada situasi so- pada anak kulit putih daripada pada ras yang lain. Anak-anak
sial. Prevalensi gangguan kebiasaan tidak diketahui. Perjalan- dengan sindrom Gilles de la Tourette sering menderita masa-
an alamiahnya dapat beragam, tergantung pada apakah perila- lah perilaku, emosional dan akademik sekunder. Meskipun eti-
ku tersebut sebagai bagian dari masalah kronis (misal retardasi ologinya tidak jelas, penelitian telah menunjukkan bahwa sin-
mental) ataukah akibat dari gangguan episodik. drom ini mungkin akibat dari saling mempengaruhi antara
Mengeretakkan gigi, bruxisme, nampaknya akibat dari ke- faktor-faktor genetik, neurobiologis, psikologis, dan lingkung-
tegangan yang berasal dari amarah atau kebencian yang tidak an. Obat-obat yang meningkatkan daya dopaminergik mem-
tersalurkan. Gangguan ini dapat menimbulkan masalah oklusi percepat atau memperburuk tic dan sindrom Gilles de la
gigi. Membantu anak untuk menemukan cara mengekspresi- Tourette. Banyak presipitan lingkungan telah dicatat berperan
kan kebencian dapat mengurangi masalah. Waktu tidur dapat sebagai stressor emosi, yang juga mempercepat atau menam-
dibuat lebih menyenangkan dan santai dengan cara membaca bah tic dan sindrom Gilles de la Tourette. Pemeriksaan labora-
atau berbincang-bincang dengan anak, memberi kesempatan torium adalah nonspesifik, sampai dengan 80% penderita
untuk mengalami atau meninjau kembali beberapa kegalauan dengan sindrom Tourette mempunyai tanda-tanda EEG abnor-
atau amarah yang dialami selama sehari. Pada saat-saat yang mal nonspesifik. Telah dilaporkan jumlah abnormal berbagai
demikian, pujian dan dukungan emosional lain sangat berman- metabolit neurotransmiter. Skor yang lebih rendah pada sub-
faat. skala verbal uji psikometrik telah juga dilaporkan. Sindrom
Mengisap jempol adalah normal pada masa anak awal. Ke- Gilles de la Tourette dapat cukup baik ditatalaksana dengan
lainan ini membuat anak yang lebih besar tampak tidak ma- haloperidol (Haldol), antagonis dopamin, atau pimozide
tang dan dapat mengganggu susunan gigi. Seperti pola ritmik (Orap), antagonis dopamin yang lebih kuat. Klonidin (Cata-
yang lain, pola ini dapat dilihat sebagai cara mendapatkan eks- pres), klonazepam (Klonopin), dan karbamazepin (Tegretol)
tra pengasuhan-diri. Strategi terbaik untuk mengatasi kebi- telah juga digunakan untuk mengobati tic dan perilaku yang
asaan mengisap jempol adalah dengan memberikan anak terkait. Gangguan ini biasanya menetap selama hidup, namun
perhatian minat dalam kesejahteraannya atau bentuk-bentuk penelitian telah menunjukkan penurunan gejala yang berarti
kepuasan lainnya. Jika mungkin orang tua harus mengabaikan pada setengah sampai duapertiga kasus 10-15 tahun setelah
gejala tersebut, sementara memberi perhatian pada segi-segi evaluasi dan pengobatan awal.
perilaku anak yang lebih positif. Anak yang mencoba secara Gagap (stuttering) primer biasanya mulai sebagai perkem-
aktif mengendalikan kebiasaan menghisap jempol harqs diberi bangan atipik selama belajar berbicara. Ini mulai secara berta-
pujian dan dorongan. hap, pada mulanya dengan pengulangan konsonan, sering
Zic melibatkan gerakan kelompok otot berulang dan disertai dengan pengulangan kata-kata dan kalimat. Ketika
menggambarkan pelepasan ketegangan yang berasal pada kea- anak sadar akan ketidaklancarannya, dapat.terjadi respons pe-
daan fisik dan emosi yang tidak jelas fungsi kegunaannya. rilaku dan kecemasan. Ketika kondisinya menjadi tetap, terjadi
Pada awalnya tic ini mungkin disengaja, kadang-kadang de- kompulsif sekunder dan gerakan berulang-ulang berbagai sis-
ngan sangat cepat menjadi tidak disengaja (tidak disadari). Ba- tem otot karena anak berupaya."sekuat tenaga" mencari kata-
gian tubuh yang paling sering terlibat adalah otot wajah, leher, kata dan melepaskan ketegangan tambahan. Anak gagap seki-
bahu, badan, dan tangan. Mungkin ada derakan bibir menge- tar 5Vo. Kebanyakan kasus sembuh secara spontan, meskipun
cup dan menyeringai, menjulurkan lidah, mengedip-ngedipkan sekitar 20Vo terus menderita ketidakmampuan pada masa de-
mata, berdehem, dan lain-lain. Sangat sulit bagi seseorang wasa. Terlihat insiden keluarga kuat, dan gangguan ini nam-
yang menderita tic untuk menghambatnya. Tic dapat dibeda- paknya lebih mudah sembuh pada anak perempuan daripada
kan dari varian kejang kecil dalam hal anak tidak mengalgmi pada anak laki-laki.
hilangnya kesadaran sementara atau amnesia. Tic ini dapat Dokter dapat membantu orang tua menerima pola awal
dibedakan dari gerakan diskinetik dan distonia karena ber- ketidaklancaran anak dalam berbicara; pengurangan penekan-
hentinya selama tidur dan karena kontrol kesadaran yang dapat an pada pola awal ini menjadi pertanda hasil yang lebih baik.
dicapai dalam waktu yang singkat. Tic biasanya menyertai sin- Anak harus dibuat merasa berhasil dan dirawat dengan cara
drom psikiatrik lain atau menyertai radang otak. Pada keba- lain. Jika pola tersebut menetap, harus dikonsultasikan'pada
nyakan kasus, mereka nampaknya tidak didahului secara fisik ahli terapi bahasa. Pendekatan terhadap penanganan meliputi
dan bersifat sementara. Perhatian orang tua yang tidak semes- latihan mengendalikan napas dan penggunaan miniatur metro-
tinya dapat memperkuat llc, sedangkan mengabaikannya dapat nom yang "disesuaikan" dengan irama bicara.
23 ) Gangguan Kecemasan 103

Cohen D, Leckman J: Sensory phenomena associated with Gilles de la sekolah berhenti mengkhayalkan ketakutan secara perlahan
Tourette syndrome. J Clin Psychiatry 53:319,1992. dan menggantinya dengan takut bahaya badaniah dan juga de-
Cohen D, Leckman J: Developmental psychopathology and neurobiology of
Tourette's syndrome. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 33:.2 1994.
ngan kekuatiran lain yang secara potensial nyata. Kecemasan
Hetznecker W, Forman MA: Developmental issues and psychosocial problems sosial sering berkembang selama umur belasan tahun.
in children: I. Normal development and minor behavioral problems. II. Ada sejumlah teori tentang asal takut dan fobia. Tinjauan
More serious behavioral and performance disorders. In: Smith DWS (ed): psikoanalisis mendalilkan bahwa konflik interna yang tidak di-
Introduction to Clinical Pediatrics, 2nd ed. Philadelphia' WB Saunders,
19'77.
ungkapkan mengarah pada perkembangan gejala-gejala neuro-
Lang A: Patient perception of tics and other movement disorders. Neurology tis. Teori belajar sosial mengajukan bahwa takut dan cemas
4l:223,1991. dipelajari dalam hubungannya dengan lingkungan anak. Yang
Lehane MC, Swedo SE, Rapoport JL: Rates of obsessive-compulsive disorder lain menduga bahwa kekuatiran yang berlebihan terkait de-
in first degree relatives of patients with trichotillomania. J Child Psychol
Psychiatry 33:925. 1992.
ngan kecemasan ibu. Beberapa penelitian mengesankan sebab
Shapiro E. Shapiro AK, Fulop G, et al: Controlled study of haloperidol, pi- genetik; 50Vo anak kembar monozigot menunjukkan gangguan
mozide and placebo for the treatment of Gilles de la Tourette's syndrome. kecemasan bersama dibandingkan dengan persentase yang
Arch Gen Psychiatry 46:722, 1989. jauh lebih kecil pada kembar dizigot. Penelitian juga meme-
beri kesan bahwa gangguan kecemasan terkait secara genetik
dengan gangguan depresif. Akhirnya, penelitian baru-baru ini
telah mengkaitkan kecemasan masa anak persisten dengan
tanda-tanda motorik (neurologis) "lunak".
I Bee 23 Anak dengan fobia hanya cemas pada kondisi tertentu.
Mereka mencoba menghindari obyek-obyek atau situasi-
Gangguan Kecemasan situasi tertentu yang akan secara automatis menimbulkan ce-
mas. Seperti pada bentuk lain kecemasan, fobia menjadi pa-
tologis apabila mereka mengganggu fungsi sosial, profesional,
Richard. Dalton
dan interpersonal. Orang tua dari anak yang menderita fobia
harus tetap tenang dalam menghadapi kecemasan atau kepani-
kan anak. Jika mereka menjadi kecewa, anak akan menyim-
Kecemasan, ketakutan, dan kekuatiran dialami secara tetap pulkan bahwa sebenarnya, ada sesuatu yang ditakuti. Terapi
sebagai bagian perkembangan nonnal. Apabila keadaan ini perilaku (behavioral) terindikasi, yang meliputi desensitisasi
menjadi terlepas dari situasi-situasi atau peristiwa-peristiwa sistematrk, proses pemajanan penderita pada situasi atau
spesifik atau apabila hal-hal tersebut menjadikan tidak mampu obyek yang menyebabkan takut. Kecemasan ditangani melalui
mengarah pada tujuan sehingga hal-hal tersebut mempengaru- teknik relaksasi. Melalui pertemuan yang bersifat menjelaskan
hi secara negatif interaksi sosial, maka gangguan ini adalah (interpretatif) dengan orang tua dan anak yang dirancang un-
patologis dan memerlukan intervensi. Gangguan kecemasan tuk memberikan pemahaman dari apa yang sedang terjadi ada-
karena perpisahan, gangguan penghindaran, gangguan kece- lah penting bagi perkembangan hubungan terapeutik saling
masan berlebihan, gangguan obsesif-kompulsif, fobia, dan percaya. Pelatihan orang tua yang dirancang untuk membantu
gangguan stres pasca-fiauma semuanya ditentukan oleh kece- keluarga rnenjadi pendukung selama masa stres adalah juga
masan difus atau spesifik yang terkait dengan situasi yang da- penting.
pat diramalkan. Penelitian Isle of Wight yang dilaporkan oleh Fobia sekolaft, suatu sindrom di mana tidak mau masuk se-
Rutter dan kawan-kawan menemukan prevalensi gangguan ke- kolah karena berbagai alasan, terjadi pada sekitar 7-2Vo anak.
cemasan adalah 6,87o. Sekitar sepertiga anak ini adalah cemas Kepustakaan telah menekankan sifat hubungan tergantung-
berlebihan, dan sepertiga lainnya menderita ketakutan spesifik yang tidak ramah antara ibu dan anak sering turut menimbul-
atau fobia yang merupakan cacat. Penelitian lain memperki- kan gangguan ini. Bernstein dan Garfinkel telah menunjukkan
rakan prevalensi fobia sekitar 1Vo, darinyaZVo adalah cacat se- bahwa 70Vo anak ini menderita depresi; 60Vo menderita gang-
cara klinis. guan kecemasan, terutama gangguan kecemasan karena perpi-
Riwayat kecemasan yang berkembang. secara lormal pada sahan (separati.on anxieQ disorder [SAD]); dan 50Vo mende-
awalnya nampak pada usia 7-8 bulan. Ketika bayi mulai mem- rita depresi maupun kecemasan. Penatalaksanaan gangguan ini
bandingkan dengan pengasuh primernya, pada mereka sering melibatkan penanganan masalah-masalah psikiatrik yang men-
berkembang rasa waswas dan perubahan suasana hati yang se; dasari, terapi keluarga, pelatihan penatalaksanan orang tua,
belumnya tidak ada apabila bersama dengan orang asing' dan hubungan kerja dengan sekolah anak.
Reaksi terhadap orang asing ini harus dibedakan dai kece- SAD ditandai dengan kekuatiran yang tidak realistik dan
masan terhadap orang asing, yang merupakan ketidaksenang- menetap terhadap bahaya yang mungkin menimpa pengasuh
an yang lebih kuat yang meliputi distres psikologis dan fisiolo- primer, enggan pergi ke sekolah atau tidur tanpa dekat dengan
gis yang nyata. Meskipun reaksi terhadap orang asing secara orang tua, penghindaran diri yang menetap, mimpi buruk ten-
khas terlihat pada masa perkembangan awal, kecemasan terha- tang perpisahan, dan beberapa gejala somatis dan keluhan dis-
dap orang asing sering menandakan masalah-masalah dikemu- tres subjektif. Ini adalah anak yang berasal dari tingkat sosio-
dian yang terkait dengan kasih sayang dan perpisahan. Anak ekonomi menengah sampai rendah. Sering tanda-tanda klinis
prasekolah secara khas mengembangkan ketakutan spesifik pertama gangguan ini tidak nampak sampai kelas 3 atau 4, se-
akibat gelap; binatang, situasi khayalan' Jaminan orang tua cara khas setelah libur natal atau setelah periode di mana anak
biasanya cukup membantu anak selama periode ini. Anak usia- telah absen dari sekolah karena sakit. Orang tua seringkali
104 BAGIAN III . cangguan Psikologis

mendorong kekurangmampuannya secara sadar maupun tidak Beberapa anak mewujudkan perilaku ritual, mencoba melibat-
sadar. kan orang tuanya dalam kompulsinya.
Anak dirujuk untuk terapi psikiatrik apabila pendekatan su- Perilaku ini menjadi bagian dari gangguan apabila perilaku
portif biasa telah gagal mengembalikan anak ke sekolah atau ini menyebabkan distres, menghabiskan waktu, atau meng-
untuk mengurangi gejala. Setelah penilaian menyeluruh, ahli ganggu pekerjaan biasa atau fungsi sosial. National Institute
terapi menyatakan dengan jelas pada anak harapan-harapan Mental Health Global Rating Scale dan yale-Brown
keluarga berkenaan dengan kembalinya anak ke sekolah. Pro- O b s e s s iv e - C omp uls iv e S c ale sangat berguna dalam membeda-
gram yang melibatkan sekolah, orang tua, dan anak dikoordi- kan individu dengan gangguan obsesif-kompulsif dari individu
nasi oleh ahli tgrapi untuk meminimalkan penggunaan ke- tanpa gangguan tersebut. Angka prevalensi seumur hidup ada_
retakan dan manipulasi anak. Pelatihan orang tua juga terapi lah sekitar l7o. Gangguan ini mungkin disertai dengan anorek-
keluarga sering diperlukan untuk menggambarkan motivasi sia nervosa, sindrom Gilles de la Tourette, dan epilepsi. peme-
yang mendasari dan untuk mengajarkan cara yang tepat untuk riksaan tomografi emisi-positron baru-baru ini telah mempera-
membantu anak memenuhi harapan yang masuk akal menge- gakan peningkatan aktivitas metabolik pada lobus frontalis
nai kunjungan sekolah. Sebagian besar anak dengan SAD me- dan ganglia basalis pada anak yang terkena. pengobatan terdiri
ngembangkan perasaan panik apabila mereka dipaksa berpisah atas terapi perilaku dan farmakoterapi. pemajanan berlebihan
dari orang tuanya. Penggunaan obat antidepresan atau juga pada penderita terhadap situasi yang menimbulkan gejala-
anticemas yang bijaksana sering diperlukan untuk memudah- gejala dan kecemasan merupakan teknik terapeutik utama, di-
kan tujuan pengobatan. Anak kecil dengan gejala afektif me- gunakan terutama untuk ritual. Klomipramin (Anafranil),.
miliki prognosis paling baik. SAD dengan penolakan untuk se- fluoksetin (Prozac) dan fluvoksamin, kesemuanya telah me-
kolah yang muncul secara tersembunyi pada masa remaja nunjukkan harapan dalam memperbaiki gejala-gejala obsesif-
memiliki prognosis yang lebih hati-hati. kompulsif. Karena setiap hambatan ambilan kembali serotonin
Gangguan penghindaran ditandai dengan takut yang berle- saraf, beberapa pakar telah menghipotesiskan bahwa aktivitas
bihan terhadap kontak dengan orang yang tidak akrab yang serotonergik berlebihan dapat merupakan dasar untuk ganggu-
mengarah pada isolasi sosial. Anak dan remaja ini menahan an ini. Namun, neurotransmiter lain, terutama dopamin, juga
keinginan untuk terlibat dengan keluarga dan teman sebaya mungkin terlibat.
yang akrab. Beberapa klinisi menduga bahwa diagnosis ini se- GANGGUAN STRES PASCA-TRAUMATIK (GSPT). Gangguan
benarnya tidak ada tetapi merupakan bagian dari gambaran ke- kecemasan ini telah mendapat perhatian yang besar selama
cemasan menyeluruh. Perjalanan jangka panjang adalah ber- dekade yang lalu karena para peneliti telah mengeksplorasi pe-
variasi. ngaruh trauma jangka-pendek dan jangka-panjang pada anak,
Anak yang menderita gangguan kecemasan berlebih,an remaja dan orang dewasa. Banyak kondisi psikopatologi rema-
memiliki kekuatiran yang tidak realistik tentang peristiwa- ja dan orang dewasa seperti gangguan tingkah laku dan berba-
peristiwa yang akan datang, ketepatan perilaku masa lalu, dan gai temuan patologis karakter, yang sebelumnya diduga
keprihatinan mengenai wewenang. Mereka seringkali datang merupakan produk konflik psikologis interna, terbukti terkait
dengan keluhan somatik, yaitu dengan sangat menyadari-diri, dengan trauma sebelumnya.
perlu banyak pemulihan keberanian, dan rnengalami kesulitan Etiologi. GSPT akibat dari trauma eksternd dirasakan oleh
bersantai. Mulainya dapat bertahap atau mendadak. Gangguan anak atau remaja sebagai bahaya. Situasi-situasi yang mengan-
ini biasanya terlihat pada anak kulit putih yang paling tua da- cam jiwa yang menimbulkan stres besar memberi kecende-
lam keluarganya. Keluarga biasanya dari status sosioekonomi rungan'anak pada GSPT. Banyak peneliti telah melihat pen-
yang lebih tinggi daripada keluarga dari anak dengan ganggu- tingnya perasaan ketidakberdayaan korban dalam berespons
an kecemasan lain dan sering memberikan perhatian yang ber- terhadap trauma. Menyaksikan kematian traumatis anggota ke-
lebihan tentang isu-isu kemampuan dirinya. Anak laki-laki dan luarga atau teman dekat juga menempatkan anak pada risiko
perempuan sama-sama terkena. Anak yang cemas berlebihan untuk GSPT. Di samping trauma itu sendiri, faktor-faktor
lebih mungkin didiagnosis sebagai menderita fobia sederhana yang memberi kecenderungan meliputi tingkat c'orak kece-
atau juga gangguan kepanikan, daripada anak dengan kece- masan individu sebelum trauma. Misalnya, anak dengan reaksi
masan karena perpisahan. Seringkali, gangguan kecemasan GSPT paling besar setelah Badai Hugo adalah anak yang de-
berlebihan tidak bermanifestasi sampai pubertas. ngan kecenderungan paling besar untuk mengalami kecemas-
Banyak anak menunjukkan pemikiran berulang yang an atau negatif secara emosional, sebagaimana yang diukur
menginvasi kesadaran atau upacara berulang atau gerakan pada Revised Children's Maniftst An-riety Scale. Anak yang
yang tidak secara jelas memberikan kontribusi pada adaptasi lebih muda dan wanita juga lebih mungkin menderita dengan
tingkat tinggi pada beberapa situasi tertentu (gangguan gejala-gejala GSPT setelah trauma yang berarti.
obsesif-kompulsif).Pada saat stres (misalnya; waktu tidur, per- . Epidemiologi. Sekitar l%o orang dewasa yang menderita
siapan ke sekolah), beberapa anak menyentuh obyek tertentu, gejala-gejala GSPT memenuhi seluruhnya Diagnostic and Sta-
mengucapkan kata-kata tertentu, atau mencuci tangannya te- tistical Manual of Mental Disorders, edisi ke-3, kriteria yang
rus-menerus. Obsesi yang paling umum adalah terkait dengan telah direvisi untuk gangguan tersebut. Lagipula, l5Vo orang
pelemahan dan sekresi tubuh, ketakutan bahwa sesuatu ben- dewasa menderita dengan gejala-gejala dan menghasilkan pe-
cana akan terjadi, atau perlu untuk persamaan. Kompulsi yang tunjuk perilaku trauma masa lalu. Statistik untuk anak dan re-
paling umum adalah cuci tangan, mengecek kunci terus- maja tidak ada.
menerus, dan kepiluan. Pemikiran dan tindakan ini terjadi se- Manifestasi Klinis. GSPT ditandai dengan daya ingat beru-
cara sadar, sering menyebabkan distres berlebihan pada anak. lang dan mengganggu serta mimpi kejadian-kejadian berba-
24 a Gangguan Suasana Hati 105

haya di samping distres psikologis dan fisiologis kuat secara Klein RG, Koplewicz HS, Kanner A: Imipramine treatment of children with
separation anxiety disorder. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 31:21,
intermitten (sebentar-sebentar) yang melambangkan trauma
t992.
aslinya. Individu dengan gangguan ini, khas mencoba untuk Leonard HL, Swedo SE. Rapoport JL, et al: Treatmenr of obsessive-
menghindari rangsangan yang terkait dengan trauma aslinya. compulsive disorder with clomipramine and desipramine in children and
Gejala dan perilaku yang menunjukkan gangguan ini meliputi adolescents. Arch Gen Psychiatry 46:1088, 1989.
Lonigan C, Shannon M, Taylor C, et al: Children exposed to disaster: II. Risk
pengalaman ulang traumanya melalui daya ingat dan mimpi-
factors for the development of post-traumatic symptomatology. J Am Acad
mimpi yang mengganggu dan pemeranan ulang melalui per- Child Adolesc Psychiatry 33:94, 1994.
mainan dan perilaku lain; mematikan rasa psikologis dengan Moreau D, Weissman MM: Panic disorder in children and adolescents: a re-
cara amnesia, isolasi, penghindaran dan pengurangan minat view. AmJ Psychiatry 149 1306,1992
Pine D, Shaffer D, Schonfeld I: Persistent emotional disorder in children with
pada aktivitas; dan peningkatan keadaan jaga, seperti dicon-
neurological soft signs. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 32:1229.
tohkan dengan masalah tidur, emosi agitasi, waspada berlebi- t993.
han, respons kaget yang ekstrim, dan sulit berkonsentrasi. Pynoos R: Post-traumatic stress disorder in children and adolescents. /n..
Terr mendapat kesan bahwa empat kompleks gejala jangka Garfinkel B, Carlson G, Weller E (eds): Psychiatric Disorders in Children
and Adolescents. Philadelphia, WB Saunders, 1990.
panjang adalah terkait dengan trauma masa anak. Hal ini ter-
Riddle MA, Scahill L, King RA, et al: Double-blind crossover trial of fluoxet-
visualisasi atau sebaliknya dirasakan secara berulang memori ine and placebo in children and adolescents with obsessive-compulsive dis-
peristiwa traumatis; perilaku berulang-ulang, ketakutan trau- order. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 31:1062,1992.
matik-spesifik, dan perubahan sikap mengenai orang, kehidu- Rutter M, Tizard J, Yule W, et al: Ri:search Report: Isle of Wight studies,
1964-19'74. Psychol Med 6:313. 19'76.
pan dan masa depan. Lebih lanjut Terr membagi trauma masa
Shannon M, Lonigan C, Finch A, Taylor C: Children exposed to disaster: I. .

anak menjadi du4tipe dasar. Trauma tipe I biasanya merupa- Epidemiology of post-traumatic symptoms and symptom profiles. J Am
kan produk dari hal-hal yang tidak diantisipasi, satu peristiwa Acad Child Adolesc Psychiatry 33:80, 1994.
dan meliputi perkembangan memori, pertanda, dan salah per- Simeon JG, Ferguson HG, Knott V, et al: Clinical, cognitive and neurophysio-
logical effects of alprazolam in children and adolescents with overanxious
sepsi selanjutnya yang terinci. Tipe II biasanya merupakan
and avoidant disorders. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 31:29,1992.
produk dari pemajanan terhadap kejadian-kejadian eksternal Ten LC: Childhood traumas: an outline and overview. Am J Psychiatry I 48: l,
yang ekstrim yang berlangsung lama atau berulang-ulang dan 1991.
disertai dengan penolakan dan kelemahan yang berkembang Udwin O: Annotation: children's reactions to traumatic events. J Child psy-
chol Psychiatry 34:115, 1993.
kemudian: hipnosis-diri; dan pemisahan (dissosiasi), kesedih-
Yule W: Post-traumatic stress disorder in children. Cun Opin Pedi^tr 4:623,
an, dan kegusaran. Tipe II sering disertai dengan penyiksaan 1992.
fisik dan seksual berulang. Ada beberapa tumpang tindih
antara dua tipe ini.
Penanganan. Intervensi awal harus diarahkan pada penen-
tuan beratnya trauma, kerentanan anak terhadap trauma, dan
reaksi anak terhadap trauma. Wawancara yang dirancang un-
tuk membantu anak menggali pemahamannya tentang trauma
I Bne 24
adalah sangat penting. Jenis pemisahan (triage) ini membantu
menentukan anak yang mana yang memerlukan penanganan Gangguan Suasana Hati
singkat versus penanganan yang luas pengaruhnya dan cara
terapeutik yang mana yang diperlukan (misalnya, psikoterapi Richard Dalton dan Marc A. Forman
atau farmakoterapi perorangan versus kelompok). Tujuan pe-
nenganan meliputi dukungan ego dan fungsi uji realitas; mem-
bantu anak untuk mengantisipasi, memahami dan menatalak-
Gangguan depresif berat, gangguan distimik, dan ganggu-
sana pengingat setiap hari; dan membantu anak dalam membe-
an bipolar dengan mania dan depresi berselang-seling merupa-
dakan antara stres hidup saat ini dan trauma masa lalu. Inter-
kan tiga tipe utama gangguan afektif yang ditemukan pada
vensi awal maupun psikoterapi memberikan anak kesempatan
anak dan remaja. Depresi berat ditandai dengan disforia dan
untuk membicarakan tentang trauma dan untuk mengungkap- kehilangan minat yang nyata dan senang pada aktivitas biasa
kan antara lain rasa sedih, gusar, dan ketidakberdayaannya. tetapi juga meliputi perubahan berat badan yang berarti akibat
Terapi keluarga dan konsultasi sekolah sering membantu. Far- penurunan atau penambahan masukan makanan, insomnia atau
makoterapi dirancang untuk mengubah perilaku yang muncul
hipersomnia, agitasi atau retardasi psikomotor, kelelahan atau
yang dapat merupakan pengobatan tambahan yang penting.
kehilangan energi hampir setiap hari, perasaan tidak berharga
dan bersalah berlebihan, penurunan kemampuan belpikir dan
berkonsentrasi, dan berulang-ulang memikirkan kematian. La-
Beinstein GA: Anxiety disorder /n: Garfinkel B, Carlson G, Weller E (eds): gipula, subtipe depresi melankolik juga meliputi anhedonia
Psychiatric Disorders on Children and Adolescents. Philadelphia, WB yang mencolok dan perasaan depresi yang lebih besar pada
Saunders,1990. pagi hari dengan bangun pagi sekali. Gangguan distimik ada-
Bemstein GA, Garfinkel B: School phobia: the overlap ofaffective and anxi-
ety disorders. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 25:235,1986.
lah kurang berat namun merupakan sindrom yang lebih
Famularo R, Fenton T, Kinscherff R: Child maltreatrhent and (he development berlarut-larut yang melibatkan depresi suasana hati selama pa-
of post-traumatic stress disorder. Am J Dis Child 147:755, 1993. ling tidak I tahun. Lagipula ada pemburukan nafsu makan,
Flament MF, Koby E, Rapoport JL, et al: Childhood obsessive-compulsive masalah tidur, penurunan energi dan rasa harga-diri, dan pera-
disorder: a prospective follow-up study. J Child Psychol Psychiatry 31:363,
saan putus asa. Gangguan bipolar melibatkan mania maupun
l 990.
depresi atau mania saja.
106 BAGIAN lll . Gangguan Psikologis

kan protes (menangis, mencari-cari, perilaku seperti panik,


24.1. Depresi Berat
dan hipermotilitas kedua tangan maupun kaki). Ini diikuti de-
ngan kecermatan bayi meneliti setiap orang dewasa yang men-
Konsep adanya depresi pada,anak menjadi perdebatan. Ba-
nyak yang telah membantah bahwa karena depresi memiliki dekati, mencari pengasuhnya. Anak mengelak dari setiap
komponen yang penuh dengan rasa keputusasaan dan ketidak-
orang lain. Fase terakhir meliputi apati di mana bayi menjadi
berdayaan mengenai masa depan, individu dapat menjadi de-
hipotonik dan tidak aktif, memperlihatkan ekspresi wajah be-
presi hanya setelah mencapai kemampuan untuk membahas nar-benar sedih. Bayi ini menangis dengan perlahan dan me-
natap ke langit-langit. Apabila diangkat, mereka mencari-cari
bersama pemikiran hipotesis tentang masa depan. Karena ke-
mampuan ini berkembang selama remaja, kepercayaan yang wajah yang dikenal; mereka melekat pada orang asing dan me-
nangis tetapi tidak terhibur.
lebih besar yang telah ada, adalah bahwa depresi tidak dapat
berkembang sampai dikemudian. Namun, peneliti sekarang te-
Depresi anak usia-sekolah datang dengan berbagai gejala.
lah banyak menunjukkan, dengan menggunakan wawancara Ekspresi wajah sedih, mudah meneteskan air mata, iritabilitas,
terstruktur dan skala psikologik lain, bahwa anak prapubertas
menarik diri dari minat yang biasanya dapat menyenangkan,
menampakkan gangguan suasana hati, anhedonia, dan gejala dan gejala vegetatif yang melibatkan gangguan makan dan ti-
vegetatif yang terkait dengan depresi. Meskipun beberapa pa- dur adalah lazim. Setengah dari anak yang depresijuga datang
dengan gejala kecemasan yang jelas, dan 20-30Vo mengalami
kar masih membantah bahwa anak menunjukkan berbagai nilai
gangguan perilaku. Remaja secara khas datang dengan impul-
dan kepentingan terhadap pertanyaan mengenai suasana hati,
dengan demikian menimbulkan sejumlah respons positif- sifitas, kelelahan, depresi, dan keinginan bunuh diri. Secara
palsu. pertanyaan ini telah menjadi cukup diterima dengan psikotik, remaja yang depresi seringkali datang dengan halusi-
nasi maupun delusi, sedangkan anak yang depresi secara psi-
baik bahwa anak prapubertas maupun remaja menderita gang-
guan suasana hati sama dengan gangguan yang menimpa kotik biasanya tidak berdilusi. Keputusasaan seringkali lebih
banyak terlihat pada remaja yang depresi daripada pada anak.
orang dewasa.
EP|DEM|OLOG|. Prevalensi gangguan depresif pada masa
Gejala-gejala episode depresi berat biasanya berkembang
selama masa beberapa hari atau minggu. Kadang-kadang geja-
anak diperkirakan 0,15-2Vo. Pada populasi yang memiliki
masalah-masalah klinis telah diperkirakan sampai I0-20Vo.
la dapat berkembang secara mendadak akibat pemunculannya
yang berat. Lama gejala adalah sangat variabel. Gejala-gejala
Prevalensi depresi berat pada anak prapubertas dilaporkan se-
yang tidak ditangani sering menetap selama 6 bulan. Namun,
kitar 7,\Vo dan pada remaja, 3,5-5Va . Anak perempuan dilapor-
kadang-kadang gejala berlangsung selama 2-3 tahun sebelum
kan memiliki gejala-gejala depresif lebih bermakna daripada
gejala-gejala tersebut berkurang. Meskipun riwayat alamiah
anak laki-laki.
depresi berat tidak terjelaskan sepenuhnya, beberapa studi lo-
ETIOLOG|. Meskipun penyebab depresi belum ditegakkan,
terdapat cukup bukti adanya dasar genetik pada gangguan de-
ngitudinal dengan jelas menunjukkan bahwa anak dan remaja
yang depresi berisiko untuk perkembangan depresi episode
presif berat. Penelitian anak kembar menunjukkan indeks 76Vo
untuk depresi pada kembar monozigot yang dibesarkan ber- berikutnya. Anak yang pada usia 9 tahun menderita depresi
sama dan 6'7Vo untuk anak kembar monozigot yang dibesarkan
terbukti menderita banyak gejala depresif pada usia 1 1-13 ta-
hun. Penelitian lain menunjukkan, bahwa dalam 2 tahun dari
terpisah dibandingkan dengan 79Vo untuk anak kembar dizigot
yang dibesarkan bersama. Banyak penelitian telah menunjuk- episode depresi pertama, 40Vo anak yang telah menderita
gangguan depresi berat mengalami relaps. Sebanyak 207o
kan peningpulan angka depresi (3-6 kali lebih besar) pada sa-
anak usia belasan tahun yang dirawat inap di rumah sakit kare-
nak keluarga tingkat pertama penderita yang menderita gang-
na gangguan depresi berat berkembang episode mania depresif
guan afektif berat. Dalam upaya menilai secara tepat apakah
hal ini diwariskan secara genetik, para peneliti telah memfo- dalam 3-4 tahun sesudah dipulangkan. Tiga ramalan hasil
kuskan pada amin biogenik dan neurotransmiter. Karena ting-
akhir demikian adalah (l) kelompok gejala depresif ditandai
dengan awitan yang cepat, retardasi psikomotor, dan tanda-
kat asam 3-methoksihidroksifenilglikol dan asam 5-hidroksiin-
tanda psikotik suasana hati-harmonis; (2) riwayat penyakit bi-
doleasetat urin rendah pada penderita depresi, kadar fungsional
polar keluarga atau p-enyakit afektif lain; dan (3) induksi hipo-
norepinephrin dan serotonin rendah diduga merupakan penanda
mania dengan obat antidepresi.
genetik penting. Pandangan ini diperkuat oleh respons terapeu-
tik terhadap anti depresan yang menghalangi ambilan kembali DIAGNOSIS. Dua cara telah dikembangkan, yang agak ber-
presinaptik. Teori kognitif telah mengkaitkan perkembangan de- guna dalam mendiagnosis depresi: wawancara terstruktur atau
presi dengan rasa putus asa dan ketidakberdayaan akibat kehi- angket dan metode biologi yang mengukur disfungsi fisiologis
langan yang sebenarnya atau persepsi kehilangan perasaan oleh dan neuroendokrin. Inventaris Depresi Anak (Children's De-
individu. Teori belajar telah mendalilkan bahwa depresi itu pression Inventory), Skala Depresi Anak (Children's Depres-
dipelajari dalam lingkungan karena tiadanya penguat yang la- sion Scale), dan Skala Nilai-Diri Depresi (Depression Self-
yak. Dalil lain menyatakan bahwa kurangnya ketrampilan so- Rating Scale), dan Pusat Penelitian Epidemiologi Skala De-
sial, ketidakberdayaan yang dipelajari, masalah-masalah dengan presi untuk Anak (Center for Epidemiological Studies Depres-
kontrol-diri, dan stres hidup memainkan peran dalam perkem- sion Scale for children), kesemuanya telah terbukti berguna
bangar dan kelangsungan depresi. dalam mendiagnosis. depresi pada anak dan remaja, meskipun
MANIFESTASI KLlNlS. Gejala-gej ala depresif bervariasi se- beberapa peneliti mempertanyakan validitas beberapa skala.
suai tingkat usia dan perkembangan. Spitz menggambarkan Tidak ada uji biologis spesifik untuk depresi. Selama episode
depresi anqklitik masa bayi. Bowlby melaporkan bahwa perpi- depresif berat, beberapa anak terbukti hiposekresi hormon per-
sahan dari pengasuh primer setelah usia 6-7 bulan menimbul- tumbuhan dalam responsnya terhadap hipoglikemia akibat-in-
24 a Gangguan Suasana Hati 107

sulin. Beberapa laporan pendahuluan telah juga mengesankan MANIFESTASI KLlNlS. Dengan pengecualian halusinasi dan
bahwa anak prapubertas yang mengalami depresi menghasil- delusi, gejala-gejala depresi berat lain mungkin nampak. Disti-
kan hormon pertumbuhan yang lebih tinggi, yang mencapai mia seringkali merupakan akibat gangguan kronis yang ada
puncaknya selama tidur. Uji supresi deksametason (Decadron) sebelumnya seperti anoreksia nervosa, gangguan somatisasi,
(Dexamethasone (Decadron) supression test [DST]) terbukti atau gangguan kecemasan. Anak yang distimia seringkali
tidak menyimpulkan pada anak dan remaja, meskipun mereka menderita gangguan hubungan penting, sering berawal semasa
menunj ukkan beberapa kemanj uran dalam mendiagnosis orang bayi. Sering ada riwayat penyakit depresif pada kedua orang
dewasa yang depresi. Sekitar setengah dari anak depresi me- tua. Anak yang terkena menunjukkan ketidakmampuan me-
nunjukkan hasil DST negatif. Penelitian baru-baru ini membe- nyesuaikan diri emosional secara umum dan sosial. Mereka
ri kesan bahwa mereka yang dengan hasil negatif-palsu adalah sering datang dengan gambaran anak tidak berdaya, pasif, ti-
lebih mungkin relaps namun juga lebih mungkin berespons dak mandiri, tergantung dan kesepian. Yang lain bertalian de-
terhadap farmakoterapi. Laporan elektroensefalografi (EEG) ngan cara yang lebih ketat, menyendiri, dan negativistis. Me-
pada anak dan remaja yang depresi adalah tidak meyakinkan. reka enggan untuk menahan emosi atau mempercayai dalarir
Meskipun uji psikologi dan biologi menunjukkan harapan da- persahabatan dan seringkali berkembang agak manipulatif
lam kemampuannya membedakan depresi dari sindrom psiko- atau pendekatan yang layak pada urusan manusia. Mereka ku-
patologis lain juga dari keadaan nornal, diperlukan penelitian rang mungkin menunjukkan episode menangis daripada anak
tambahan. yang mengalami depresi akut. Anak ini berupaya menyem-
PENGOBATAN. Depresi berat pada masa anak dan remaja bunyikan pengaruh depresinya. Mereka seringkali mengalami
ditangani dengan obat antidepresan dan berbagai terapi psi- masalah dalam prestasi sekolah dan dalam hubungannya de-
kologis. Anti depresan trisiklik (imipramin [tofranil], desi- ngan keluarga maupun teman sebaya. Mereka berisiko untuk
pramin [norpramin]) mungkin bermanfaat dalam memperbaiki berkembang gangguan perilaku atau penyalahgunaan obat. pe-
gejala. Hal ini terutama penting bahwa obat-obat ini pada anak nelitian menunjukkan bahwa gangguan distimik yang tidak di-
dan remaja diikuti dengan penentuan kadar obat darah yang tangani berakhir sekitar 3 tahun. Kecepatan penyembuhan
memadai; anak yang diobati pada kadar subterapeutik agaknya gangguan distimik secara bermakna lebih buruk daripada pe-
jauh kurang berespons secara manjur daripada mereka yang nyembuhan gangguan afektif berat. Makin muda anak ketika
kadar obatnya berada dalam kisaran terapi. Baru-baru ini 6 distimia muncul, makin lama waktu yang dibutuhkan untuk
anak laki-laki prapubertas yang minum desipramin meninggal penyembuhannya.
mendadak; telah menyebabkan banyak ketidakpastian menge- PENGOBATAN. Farmakoterapi dengan obat anridepresan
nai penggunaan antidepresan trisiklik pada anak. Kematian ini mungkin berguna dalam pengobatan penderita distimik.
dibahas dalam Bab 30.2. Baru-baru ini telah dikembangkan Khususnya membantu pada penderita distimik yang menam-
penyekat (blocker) ambilan kembali serotonin (trazodon [De- pakkan gejala-gejala vegetatif depresi. Karena kejadian gang-
syrell, fluoksetin [Prozac]) yang manjur dan mempunyai efek guan distimik memberi kecenderungan individu untuk depresi
samping lebih kecil. berat, terapi yang diperlukan pada pengobatan depresi berat
Penanganan nonfarmakologis, meliputi psikoterapi, terindi- sering juga diindikasikan untuk pengobatan gangguan disti-
kasi dan terutama penting bagi anak-anak yang memiliki gang- mik. Namun, apabila gejala-gejala distimik merupakan reaksi
guan ganda; gangguan kecemasan dan gangguan perilaku yang sekunder terhadap gangguan yang mendasari (anoreksia, gang-
seringkali berdampingan dengan depresi. Terapi bermain dan guan somatisasi, gangguan penyalahgunaan obat, penyakit
berbagai terapi percakapan adalah penting dalam perbaikan ge- fisik,
gangguan kepribadian), isu-isu yang mengarah pada
jala akibat diagnosis ini bersama dengan gangguan suasana hati. gangguan yang mendasari harus dituju juga. Hal ini sering me-
merlukan spektrum terapi yang lengkap, meliputi gabungan
psikoterapi dasar dan dinamik, terapi keluarga, pelatihan ma-
24.2. Gangguan Distimik najemen orang tua, dan kerjasama masyarakat.

Pada gangguan ini, disforia biasanya lebih sebentar-se-


bentar (intermiten), dengan periode suasana hati normal yang 24.3. Gangguan Bipolar
berakhir beberapa hari sampai beberapa minggu, daripada pa-
da depresi berat. Disforia kurang kuat namun lebih kronis, me- Penyakit bipolar didefinisikan sebagai depresi dan mania
netap sampai beberapa tahun. berselang seling atau mania saja. Penyakit ini secara khas
ETIOLOGI. Meskipun dasar genetik depresi berat telah di- muncul pada umur dekade ke-3 atau ke-4, namun deskripsi
peragakan, hal ini dapat dipertanyakan apakah juga ada dasar kasus mulai sebelum pubertas. Pada awalnya, penderita mung-
genetik untuk gangguan distimik. Distimia mungkin merupa- kin datang dengan episode depresi atau mania. Selama sakit
kan ekspresi fenotip sebagian dari gangguan genetik yang beberapa tahun pertama, episode mania lebih lazim daripada
mendasari atau gangguan yang sama sekali berbeda yang me- episode depresif. Banyak rernaja salah didiagnosis sebagai
miliki kumpulan gejala tertentu bersama-sama dengan depresi penderita skizofrenia di satu sisi atau reaksi penyesuaian dj
berat. ilri luin, yang secara benar didiagnosis pada tahun-tahun masa
Sepuluh persen dari anak usia-laten memberikan jawaban dewasanya sebagai penderita penyakit bipolar. prevalensi seu-
positif terhadap pbrtanyaan yang berkenaan dengan depresi mur hidup untuk perkembangan penyakit bipolar adatah 0,6V0.
dan disforia. Penelitian lain telah menunjukkan angka preva- Gangguan ini terbukti mempunyai akar genetik: frekuensi ke-
lensi3,3Vo untuk distimiapada masa remaja. sesuaian 65Vo pada anak kembar monozigot dan kurang dari
108 BAGIAN lll . Gangguan Psikologis

20Vo pada anak kembar dizigot.. Sanak keluarga tingkat per-


tama individu dengan gangguan bipolar adalah jauh lebih
mungkin untuk berkembang gangguan suasana hati daripada T Bae 25
populasi umum. Dua puluh persen remaja yang datang dengan
gejala-gejala depresi berat terbukti berkembang episode mania Bunuh Diri dan Percobaan
di kemudian hari.
Maniftstasi klinis pada remaja sama dengan manifestasi
Bunuh Diri
klinis pada orang dewasa. Aktivitas berlebihan, cerewet, in-
somnia, merasa diri mulia, suasana hati yang meluap-luap, de- Richard Dalton
lusi paranoid, dan menghabiskan tenaga berlebihan, semuanya
terlihat pada kedua populasi. Makin awal mulainya gejala- Lihat juga Bab 104
gejala bipolar, makin rentan penderita terhadap bunuh diri, fre- Remaja dapat melakukan bunuh diri sebagai penyelesaian
kuensi episode bertambah, dan pergantian cepat. Mulai awal masalah-masalah psikologik dan lingkungan. Sekarang bunuh
juga disertai dengan peningkatan frekuensi gangguan bipolar diri merupakan penyebab utama kedua kematian remaja.
maupun depresi berat pada sanak keluarga tingkat-pertama. Lagipula, meskipun beberapa anak prapubertas bunuh diri, ba-
(Lihat juga Bab 103.) nyak kelompok pada usia ini menganggap bunuh diri sebagai
Lithium karbonat terbukti sangat efektif dalam pengobatan cara penanganan masalah dan konflik.
penyakit bipolar dan gejala-gejala mania. Ini diberikan secara EP|DEM|OLOGI. Sembilan sampai lSVo anak praremaja
oral dan dipantau dengan kadar darah. Kisaran terapi yang yang tidak terganggu secara psikiatris mempunyai gagasan
ideal untuk pengobatan awal gejala akut adalah 1,0-1,2 bunuh diri, sedangkan l,5%o benar-benar mengancam bunuh
mEq/L, dan kadar yang direkomendasikan untuk terapi ru- diri. Insiden bunuh diri pada anak dan remaja meningkat sejak
matan adalah 0,5-0,8 mEq/L. Selama fase mania akut, obat tahun 1950. Lagipula, diperkirakan bahwa ada5-45 percobaan
neurbleptik mungkin juga diperlukan karena gejala-gejala sifat untuk setiap tindakan menyeluruh. Frekuensi bunuh diri pada
psikotik. Karbamazepin (Tegretol), suatu senyawa trisiklik di- laki-laki adalah sekitar 3 kali frekuensi bunuh diri pada wa-
gunakan sebagai obat antikejang, juga efektif dalam mengen- nita, namun rasio jenis kelamin pada percobaan bunuh diri ter-
dalikan gejala-gejala mania pada orang dewasa. Gabungan jadi sebaliknya. Pada tahun 1986, bunuh diri merupakan pe-
psikoterapi dasar dan kerja orang tua yang dirancang untuk nyebab utama ketiga dari luka yang mematikan pada mereka
membantu menatalaksana sekuele perilaku mania adalah juga yang berumur kurang dari 20 tahun; 80% dari bunuh diri ini
penting. (2.151) adalah laki-laki, dan senjata api dihubungkan dengan
60Vo kematiannya. Frekuensi adalah secara bermakna lebih
tinggi pada usia 15-19 tahun (8,5/100.000 di tahun 1980) dari-
pada pada mereka yang berumur kurang dari 15 tahun. Pada
tahun 1991, ada 266 anak bunuh diri yang berumur kurang
Ambros;ni PJ, Bianchi MD, Rabinovich H, et al: Antidepressant treatments in dari 15 tahun; tahun 1990 frekuensiya adalah 0,8/100.000 un-
children and adolescents. I. Affective disorders. J Am Acad Child Adolesc
Psychiatry 32:1,1993.
tuk populasi ini. Karena perhitungan yang terlalu rendah,
Biederma J: Sudden death in children treated with a tricyclic antidepressant. J frekuensinya diperkirakan menjadi 1,2 sampai 3,8 kali fre-
Am Acad Child Adolesc Psychiatry 30:3, 1991. kuensi yang di laporkan. Brent dan kawan-kawan menyatakan
Bowlby J: Attachment and Loss, Vol 2. Separation. New York, Basic Books, bahwa peningkatan insiden bunuh diri, terutama pada kelom-
1973.
pok usia 15-19 tahun, adalah karena peningkatan penyalahgu-
Bowring MA, Kovacs M: Difficulties in diagnosing manic disorders among
children and adolescents. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 31:611, naan alkohol, peningkatan frekuensi depresi dan perceraian,
t992. peningkatan ketersediaannya senjata api, dan peningkatan mo-
Carlson GA: Child and adolescent mania-diagnostic considerations. J Child bilitas.
Psychol Psychiatry 31:331, 1990.
Variabel individu dan keluarga yang dihubungkan dengan
Dwyer JT, Delong GR: A family history of twenty probands with childhood
manic-depressive illness. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 26:173, gagasan bunuh diri berbeda dengan yang dihubungkan dengan
t98'7. bunuh diri. Penelitian nemberi kesan bahwa sampai dengan
Harrington R: Annotation: the natural history of child and adolescent affective 25Vo anak dan remaja memikirkan tentang bunuh diri. Faktor-
disorders. J Child Psychol Psychiatry 33:1287, 1992.
faktor yang mempengaruhi pemikiran bunuh diri meliputi de-
Jones P, Berney T: Early onset rapid cycling bipolar affective disorder. J Child
Psychol Psychiatry 28l.7 3 1, 1987 . presi, keasyikan dengan kematian, dan faktor psikopatologik
Kazdin AE: Childhood depression. J Child Psychol Psychiatry 31:121,1990. umum. Diagnosis khusus tidak terkait dengan ancaman bunuh
Riddle MA, Geller B, Ryan N: Another sudden death in a chitd treated with diri. Namun, kisaran yang lebar dari variabel psikososial
desipramine. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 32:4,792. 1993.
ternyata tidak terkait dengan gagasan bunuh diri: umur, jenis
Riddle MA, Nelson J, Kleinman C, et al: Sudden death in children receiving
Norpramin: a review of three reported cases and commentary. J Am Acad a kelamin, status sosial, ras, jumlah kelirarga, pencapaian akade-
Child Adolesc Psychiatry 30:104, 1991. mik, kontrol impuls, uji realitas, perpisahan dan perceraian ke-
Schou M: Lithium prophylaxis: myths and realities. Am J Psychiatry 146:5, luarga, masalah-masalah medik dan psikiatrik orang tua, dan
1989.
penyalahgunaan obat atau alkohol. Variabel-variabel yang
Spitz R: The First Year of Life. New York, International University Press,
I 965. terkait dengan bunuh diri sempurna adalah berbeda. Kecende-
Steinberg D: The use of litliium carbonate in adolescence. J Child Psychol rungan pada remaja laki-laki yang lebih tua diantara korban
Psychiatry 21 :263, 1980. bunuh diri anak dan remaja dengan mudah mengarah bahwa
25 | Bunuh Diri dan Percobaan Bunuh Diri 109

usia, jenis kelamin, dan ras sebagai faktor penting. Intoksikasi "manipulatif', kekuasaan dan pengendalian menjadi masalah
alkohol merupakan faktor yang mencolok pada bunuh diri re- pokok yang mempengaruhi perilaku, dan risiko bunuh diri da-
maja. pat bertambah.
MANIFESTASI KLlNlS. Limabelas sampai 407o dari bunuh Dokter yang menilai perilaku bunuh diri anak atau remaja
diri sempurna didahului dengan percobaan bunuh diri yang harus meneliti dengan hati-hati, secara detail, kehidupan anak
lain. Depresi dan faktor-faktor psikopatologik umum terkait selama 48-72 jam sebelum ancaman atau upaya bunuh diri.
dengan bunuh diri sempurna. Pada sepertiga bunuh diri, orang Peristiwa-peristiwa yang mempercepat harus diidentifikasi.
tua, saudara kandung, atau sanak keluarga tingkat pertama se- Tingkat pemikiran atau paksaan (impulsivitas) harus dinilai.
belumnya telah menunjukkan dengan jelas perilaku bunuh diri. Adalah penting untuk memahami apakah penderita cenderung
Ketika gagasan bunuh diri, anak dan remaja yang membunuh menghentikan atau ditemukan dan apakah perilaku sebelum-
dirinya sendiri terutama menunjukkan keasyikan secara jelas nya atau selanjutnya untuk meningkatkan atau menghalangi
dengan kematian dan sekarat, keinginan untuk ma- ti, dan pe- percobaan yang ditemukan penderita sebelum atau sesudah
rasaan keputusasaan atau perasaan merasa tidak dihargai sebe- percobaan bunuh diri. Dokter harus menilai batas kesalahan
lum melakukan bunuh diri. Pada remaja, maksud balas den- yang dimungkinkan oleh penderita, ditinjau dari metode yang
ciam atau pertentangan terutama menonjol, diarahkan keluar digunakan atau diajukan, kedekatan atau keterpencilan terha-
atau melawan dirinya; hal ini sekurang-kurangnya ada pada se- dap ketersediaan bantuan, apakah jika tidak segera diketahui
tengah dari mereka yang berhasil dalam membunuh dirinya penderita benar-benar meminta bantuan setelah percobaan,
sendiri. Penelitian keluarga menunjukkan bahwa ayah dari pe- dan apakah penderita memperhitungkan dengan benar apakah
muda yang b'unuh diri lebih sering menunjukkan dirinya sen- keluarga akan kembali tepat waktu untuk menemukan perco-
diri depresi dan memiliki rasa harga diri yang rendah, se- baan bunuh diri tersebut. Faktor yang paling berarti dalam
dangkan ibu memiliki pengalaman kecemasan yang lebih be- menilai maksud adalah kemungkinan dan peluang bantuan, se-
sar atau gagasan bunuh diri. Kesulitan-kesulitan perkawinan perti yang diramalkan oleh anak atau remaja.
dan penyiksaan anak lebih sering pada keluarga korban bunuh Apabila penderita berkemampuan, dokter harus mengamati
diri remaja. Kedua orang tua cenderung mengkonsumsi alko- kerangka pemikiran anak; tingkat keputusasaan, ketakberda-
hol lebih daripada biasanya. Penggunaan obat merupakan ma- yaan, atau rasa malu atau rasa bersalah yang sangat besar;-dan
salah keluarga biasa. Beberapa laporan memberi kesan bahwa ada atau tidak adanya amarah (yang ditujukan pada orang lain
jenis kelamin pada disforia terkait dengan bunuh diri remaja. atau dirinya). Tingkat depresi harus dievaluasi dengan cermat
Senjata berperan sebagai metode pokok kematian pada bu- dari segi keseriusan percobaan tersebut maupun apakah pende-
nuh diri remaja. Kematian karena racun karbon monoksida dan rita menunjukkan risiko untuk melanjutkan atau tidak. Adalah
obat melebihi dosis juga menonjol. Laki-laki lebih mungkin penting untuk menentukan apakah anak bertindak di luar kha-
menggunakan metode kekerasan daripada wanita. Pada prare- yalan (delusi) psikotik atau gagasan paranoid atau apakah tin-
maja, melompat dari ketinggian merupakan metode yang pa- dakan tersebut merupakan akibat dari pengalaman halusinasi
hng umum, diikuti dengan meracuni diri, gantung diri, meni- yang menimbulkan kecemasan atau panik yang tidak dapat di-
kam diri, dan menabrakkan diri. Episode peracunan diri yang toleransi. Setelah penyembuhan, adalah penting untuk menilai
terjadi setelah usia 6 tahun adalah kurang mungkin merupakan kerangka pemikiran penderita, untuk menentukan apakah niat
kecelakaan dan harus ditangani seolah-olah perilakunya mem- bunuh diri menetap, dan untuk menilai apakah sekarang ini
punyai potensi bunuh diri atau sebagai kemungkinan kasus ada perasaan lebih optimis, mampu memecahkan atau mencari
penyiksaan dan, penyia-nyiaan anak. bantuan untuk masalah dengan cara yang lebih konstruktif.
Anak usia-sekolah pada umumnya sangat mengherankan Apabila penderita bunuh diri telah berbicara di ruang dok-
dengan banyak mengetahui tentang subyek bunuh diri. Perbe- ter, dokter akan mengikat janji dengan pendgrita dengan per-
daan utama antara anak dan remaja adalah terletak pada ke- janjian untuk tidak bunuh diri. Orang tua harus diberitahu, dan
serasian antara pengetahuan, fantasi, dan metode. Pada remaja, harus diberikan konsultasi psikiatrik. Karena 50Vo dart orang
ada persesuaian yang sangat tinggi antara pengetahuan tentang yang mencoba bunuh diri tidak pernah menghadiri pertemuan
jenis-jenis tindakan yang akan mengarah pada kematian, fan- psikiatrik rawat jalan sekalipun, dokter harus mendapatkan
tasi tentang apa yang akan terjadi dengan mereka jika mereka janji yang tersusun secara spesifik dalam 1 atau 2 hari. Jika
melakukan salah satu dari tindakan ini, dan metode tertentu mungkin, penderita dan keluarga harus menemui ahli terapr-
yang dipilih untuk bunuh diri. Sebaliknya, anak prapubertas, hya segera setelah pemeriksaan oleh dokter. Pencoba bunuh
menunjukkan ketidaksesuaian antara apa yang mereka ketahui diri yang ditemukan di ruang gawat darurat harus dimasukkan
untuk melakukan tindakan bunuh diri dan fantasi mereka ten- selama t hari atau lebih ke rumah sakit sehingga evaluasi yang
tang apakah akan membunuh atau tidak. Hal ini mungkin, se- lebih memadai tentang jalan pikiran penderita dan keadaan ke-
bagian, mengapa begitu sedikit anak prapubertas membunuh luarga atau lingkungannya dapat dibuat. Rawat inap demikian
dirinya sendiri dibandingkan dengan remaja. biasanya memerlukan 2-3 hari, kecuali kalau untuk keperluan
PENANGANAN ANCAMAN DAN PERCOBAAN BUNUH DIRI. medik perlu menginap lebih lama atau kecuali kalau ditemu-
Ancaman bunuh diri harus dilihat sebagai tindakan meng- kan gangguan psikiatrik yang serius seperti depresi atau psiko-
komunikasikan keputusasan, dan semua ancaman atau perco- sis. Jika pelayanan sosial dan penilaian psikiatrik memadai
baan bunuh diri harus ditanggapi dengan serius. Dokter, orang dan dapat dibuat perencanaan perawatan tindak lanjut yang se-
tua, dan orang lain harus secara seksama menghindari keke- suai, pengaturan dapat dibuat dengan cukup cepat. Dokter ha-
rasan, olok-olok, kenekatan, atau meremehkan individu yang rus memberikan perhatian yang cermat tentang bagaimana
melakukan ancaman tersebut. Jika ancaman bunuh diri dicap keluarga dan teman merespons tindakan penderita. Keluarga
110 BAGIAN lll . Gangguan Psikologis

yang marah dan bermusuhan, seperti sering terjadi, akan me- Brent DA, Kolko DJ, Allan MJ, et al: Suicidality in affecrively disordered
merlukan pengaturan atau penyelesaian yang berbeda daripada adolescent inpatients. J Am Acad Child Adolesc psychiatry 29:5g6,1,990.
Brent DA, Perper JA, Goldstein CE, et al: Risk factors for adolescent suicide.
keluarga yang suportif, simpatik dan mengerti. Yang terakhir Arch Gen Psychiatry 45:58 l, I 988.
ini mendukung keputusan untuk memulangkan penderita. Be- Carlson C, Asarnow J, Orbach I: Developmental aspects of suicidal behavior
berapa keluarga mungkin mengingkari sepenuhnya keseriusan in children. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 26:186,198i-.
perilaku tersebut; ini dapat mematahkan semangat dan me- deWilde EJ, Kienhorst ICWM, Diekstra FW, et al: The relationship between
adolescent suicidal behavior and life events in childhood and adolescence.
rangsang (provokatif) terhadap penderita, tindakannya telah Am J Psychiatry 149:45,1992.
merupakan upaya keputusasaan untuk mencoba memaksakan Hoberman H, Garfinkel B: Completed suicide in children and adolescents. J
respons yang berbeda. Anggota keluarga harus dibantu meme- Am Acad Child Adolesc Psychiatry 27:689,1988.
riksa perannya dalam interaksi yang mendahului percobaan bu- Pfeffer CR, Klerman GL, Hurt SW, et al: Suicidal children grow up: rares and
psychosocial risk factors for suicide attempts during follow-up. J Am Acad
nuh diri, tanpa menimbulkan rasa bersalah secara berlebihan. Child Adolesc Psychiatry 32:106, 1993.
Dalam merencanakan perawatan penderita setelah ancaman
atau nercobaan bunuh diri, dokter harus mempertimbangkan
faktor- faktor beri kut:
1. Apakah secara fisiologik penderita telah sembuh? Kea-
daan kesadaran, orientasi, ingatan, perhatian dan konsentrasi
penderita harus dievaluasi. Obat-obat yang digunakan selama
I Ben 26
percobaan bunuh diri yang dapat menimbulkan sindrom otak
akut atau delirium yang menetap setelah fase koma atau ping-
Gangguan Perilaku Kacau
san (stupor) tidak ada lagi. Adalah penting untuk menentukan
apakah pengaruh obat telah bersih dari sistem. Richard Dalton
2. Apakah penderita sedikit depresi, atau apakah depresi-
nya tertutupi? Ini sulit untuk menentukan dengan cepat dan
mungkin memerlukan konsultasi psikiatrik pediatri. Keluarga Banyak perilaku yang dianggap pantas pada tingkat per-
kadang-kadang dapat membantu menentukan apakah atau ka- kembangan tertentu yang secara jelas patologis apabila nam-
pan penderita nampak kembali seperti sediakala. pak pada usia yang lebih tua. Bohong, menuruti kata hati,
3. Apakah penderita menyadari keseriusan tindakannya, menahan napas (Breath holding), sikap membangkang, dan
atau apakah ia masih ingin mati? Jawaban pertanyaan ini pen- watak pemarah seringkali terlihat sekitar usia 2-4 tahun ketika
ting dalam memutuskan mengenai rawat inap psikiatrik masa anak mulai memerlukan autonomi tetapi tidak memiliki
mendatang, juga dalam menentukan waktu yang tepat untuk keterampilan motorik dan sosial yang diperlukan untuk berha-
memulangkan penderita. sil mandiri. Perilaku-perilaku ini mungkin akibat frustasi dan
4. Adakah peristiwa-peristiwa yang mempercepat atau marah. Sekitar setengah dari anak prasekolah di Amerika Seri-
alasan-alasan lain yang membangkitkan perilaku bunuh diri kat diperiksakan ke dokter beberapa kali karena perilaku de-
masih berpengaruh secara aktif? Jawabannya memerlukan pe- struktif dan tidak patuh. Lagipula, beberapa penelitian
nilaian keluarga dan lingkungannya oleh pekerja pelayanan memberi kesan bahwa perilaku kacau, anti sosial secara
kesehatan. sebentar-sebentar (intermiten) dilakukan oleh setengah dari re-
5. Apakah keluarga, teman, guru, dan orang-orang lain maja negeri ini.
yang berarti pada penderita berespons dengan cara yang relatif Menahan napas (Breath holding) selama umur tahun-tahun
positif? Adalah penting untuk menentukan apakah orang tua pertama adalah tidak luar biasa. Cara ini sering digunakan
atau orang dewasa lain yang berarti telah reda dari kemarahan oleh bayi dan anak yang baru belajar berjalan dalam mencoba
atau rasa bersalahnya yang berlebihan, karena anak akan me- mengendalikan lingkungan dan pengasuhnya. Sedang bebera-
merlukan dukungan mereka setelah dipulangkan (dari rumah pa anak menahan napasnya sampai mereka kehilangan kesa-
sakit). Apakah orang tua dan anak mampu mengidentifikasi daran, kadang-kadang mengarah pada kejang, tidak ada
beberapa perubahan pada diri mereka sendiri yang dapat mem- peningkatan risiko perkembangan gangguan kejangnya dike-
perbaiki hal-hal yang di rumah, sekolah, atau tetangga? mudian hari. Orang tua paling baik dinasehati untuk menga-
6. Apakah anak menunjukkan tanda-tanda orientasi masa baikan perilakunya dan meninggalkan kamar sebagai tang-
depan setelah kembali ke rumah? gapannya. Tanpa penambahan yang cukup, perilaku tersebut
7. Apakah amarah, kekecewaan, rasa malu, rasa bersalah, segera hilang.
depresi, duka cita anak, dan perasaan-perasaan berat yang lain Sikap membangkang, sikap oposisi, dan watak pemarah
menjadi lunak/mendingin sampai titik di mana ia tidak merasa sering digunakan oleh anak usia 18 bulan sampai 3 tahun yang
di dalam kekuasaan impuls dan perasaan? Ini terutama penting merasa dikecewakan oleh keinginannya yang bertentangan de-
untuk menilai apakah keputusasaan dan ketidakberdayaan te- ngan pengendalian lingkungannya di satu pihak, dan dipihak
lah menurun dan apakah rasa pengendalian pada kehidupan lain, diasuh dan dimanjakan dengan cara perkembangan mun-
atau situasi seseorang telah muncul lagi. dur. Respons orang tua dan pengasuh terhadap perilaku ini sa-
Rawat inap psikiatrik terindikasi apabila individu melanjut- ngat penting. Pengasuh yang merespons sikap membangkang
kan untuk bunuh diri secara aktif, apabila gangguan psikiatrik anak yang baru belajar berjalan dengan hukuman marah, me-
berat ditemukan pada diri pencoba bunuh diri, atau apabila nimbulkan risiko menguatnya pembangkangan dan mendidik
masalah keluarga mempersulit perlindungan pencoba bunuh anak yang emosinya di luar kontrol merupakan tanggapan
diri yang sedang berlangsung. yang pantas untuk frustrasi. Dalam merespons watak pemarah
26 | Gangguan Perilaku Kacau 111

dan pembangkangan, orang tua dinasehati untuk mengakui se- kopatologi. Sebagaimana perilaku antisosial lain. bohong se-
cara lisan pada anak bahwa alasan untuk frustrasi dapat dipa- ring digunakan sebagai metode pemberontakan.
hami tetapi respons tertentu tidak dapat diterima. Anak harus Tanpa memperhatikan umur atau tingkat perkembangan,
diberi waktu dan tempat untuk pulih. Jika anak tidak mampu bila bohong menjadi cara yang sering untuk melaksanakan
menghentikan perilaku ini tetapi malah menunjukkan perlawa- konflik dan kecemasan, maka diperlukan intervensi. Pada mu-
nan terus-menerus meningkat, orang tua harus menempatkan lanya, orang tua harus menghadapi anak dengan memberikan
anak secara tidak emosional pada pembatasan ruang atau pesan yang jelas dari apa yang dapat diterima. Sensitivitas dan
waktu istirahat sampai ia mampu menyesuaikan secara lebih dukungan diperlukan untuk keberhasilan intervensi karena
masuk akal. anak dan remaja sesuai dengan perkembangan sangat rentan
Anak sering ketakutan oleh kekuatan dan intensitas perasa- dengan rasa malu dan keadaan memalukan. Jika situasi tidak
an marahnya sendiri, juga oleh intensitas perasaan marahnya dapat dipecahkan secara wajar (yaitu: pemahaman orang tua
1,ang dilampiaskan pada orang tuanya. Karenanya, yang paling tentang situasi dan pemahaman anak bahwa bohong bukan al-
penting Sdalah bahwa orang tua memberikan contoh pengen- ternatif yang layak), maka intervensi profesional terindikasi.
dalian perasaan marah dan agresifnya sendiri yang mereka ing- Hampir semua anak kadang-kadang mencuri sesuatu pada
inkan agar anaknya mengikuti. Beberapa orang tua yang ter- suatu saat dalam kehidupannya. Mencuri ini menjadi masalah
kejut pada kehilangan kontrol amarah ahaknya tidak mampu apabila terjadi lebih dari sekali atau dua kali. Beberapa anak
melihat bahwa mereka sendiri sering kehilangan kontrol; oleh usia prasekolah dan anak usia-sekolah mencuri karena respons
karenanya, orang tua tersebut tidak membantu anaknya me- terhadap rasa kehilangan di dalam. Mereka seringkali merasa
ngendalikan perasaannya. Dokter harus belajar dari orang tua- terabaikan dan pada kenyataannya merasa terhalangi secara
nya bagaimana mereka menangani kemarahan sebelum mem- emosional. Pencurian mereka adalah spontan (impulsif), na-
buat rekomendasi tentang bagaimana masalah-masalah anak mun kepuasan yang diperoleh tidak memuaskan kebutuhan
harus dibantu. Satu cara untuk membantu anak yang baru bela- yang mendasari. Pada anak dan remaja pencurian kadang-ka-
jar berjalan mengembangkan rasa autonomi dan untuk me- dang merupakan ungkapan kemarahan atau balas dendarn de-
rasakan lebih terkendali adalah dengan mengijinkan anak un- ngan orang tua karena frustrasi yang nyata atau yang diba-
tuk memiliki pilihan kegiatan sederhana yang dapat diterima yangkan. Pada beberapa keadaan pencurian anak, ada keing,
oleh orang tua. Bantuan ini memberikan pilihan pada anak, de- nan anak yang kuat untuk dimengerti. Mencuri menjadi satu
ngan demikian mengurangi rasa yang berpotensi ketidakber- cara di mana anak atau remaja dapat memanipulasi dan men-
dayaan, berlebihan, atau tertelan. Perasaan terkendali negatif coba untuk mengontrol interaksi dengan orang tua. Seperti
demikian, nantinya dapat berpengaruh merugikan pada hu- halnya berbohong, mencuri dapat dipelajari dari orang tua.
b.rngan antar perorangan, keakraban dan perkembangan ke- Orang tua yang bangga terhadap dirinya tentang pemerdayaan
pribadian. hukum perpajakan atau melampaui batas kecepatan berlalu
Bohong sering digunakan oleh anak usia 2-4 tahun sebagai lintas adalah secara tersembunyi memaafkan pencurian seba-
metode bermain dengan bahasa. Dengan mengamati reaksi gai perilaku yang dapat diterima.
orang tua dan pengasuh, anak prasekolah secara kognitif dan Adalah penting bagi orang tua untuk membantu anak tidak
afektif belajar tentang pentingnya kejujuran dalam komunika- melakukan pencurian dengan mengembalikan barang-barang
si. Di sisi lain, bohong merupakan bentuk fantasi anak-anak yang dicuri atau dengan mengganti dengan uang yang sepadan
yang menggambarkan sesuatu karena mereka menginginkan dengan yang anak peroleh atau dalam bentuk tugas. Apabila
dirinya bukannya seperti apa adanya. Misalnya, anak yang ti- jelas bahwa anak tidak mampu mengendalikan godaan, uang
dak melakukan sesuatu yang orang tua inginkan mungkin me- dan benda-benda yang bernilai jangan ditinggalkan di mana
ngatakan bahwa hal ini dilakukan untuk menghindari kon- mereka dapat mencapainya, untuk mengurangi peluang men-
frontasi yang tidak menyenangkan. Kesadaran anak akan wak- curi. Adalah juga penting bahwa tindakannya tidak terlalu di-
tu dan alasan yang tidak memungkinkan realisasi hanya me- tekankan, jangan sampai perilaku atau respons padanya men-
nunda konfrontasi yang bahkan lebih bergejolak. jadi begitu membangkitkan sehingga ditampakkan pada masa
Pada anak usia-sekolah, bohong paling sering menggam- yang akan datang dengan rasa tidak senang.
barkan upaya anak untuk menghindari rasa sakit kehilangan Tidak seperti perilaku-perilaku sebelumny a, p erilaku mem-
relatif harga diri. Oleh karenanya, sebagian besar bohong me- bolos dan kabur (melarikan diri) tidak pernah berkembang se-
rupakan upaya untuk menutupi sesuatu perilaku dirinya sendiri cara tepat. Beberapa anak membolos sekolah karena mereka
yang tidak ingin ia akui. Karenanya untuk mencapai perasaan takut terhadap teman sebaya atau guru atau karena rasa peng-
nyaman sementara, dibuatlah kebohongan. Bohong dapat aki- hinaan akibat kesulitan belajar. Yang lain membolos karena
bat meniru orang tua, dalam hal ini interpretasi anak tentang gejala kecemasan akan perpisahan. Paling sering, bolos meng-
realitas sering bertentangan, membingungkan, atau tidak jelas. gambarkan disorganisasi dalam rumah, perkembangan,masa-
Misalnya, ketika ayah dan ibu menuduh setiap orang lain se- lah-masalah kepribadian, atau keduanya. Sedangkan anak
ring berbohong, anak tidak begitu saja percaya bagaimana kata yang lebih muda sering mengancam untuk lari dari frustasi
bohong diinterpretasikan; lagipula, konflik loyalitas ditambah- atau keinginan untuk kembali ke orang tua, anak yang kabur
kan pada proses pengujian realitas yang telah berubah. dengan tidak pergi ke manapun hampir selalu mengungkapkan
Banyak remaja bohong karena mereka takut kalau orang masalah serius yang mendasar (lihat Bab 42). Selama tahun-
tuanya tidak akan setuju pada apa yang mereka lakukan. Na- tahun keadaan yang tersembunyi, penyebab yang paling lazim
mun, bohor,rg kronis, sering terjadi bersamaan dengan bebera- adalah terkait dengan perlakuan kejam dan penyia-nyiaan anak
pa perilaku antisosial lain dan merupakan dasar keadaan psi- di rumah. Pada remaja, ketidaksepahaman dengan orang tua,
112 BAGIAN lll . Gangguan Psikologis

berkembangnya masalah-masalah kepribadian, dan perlakuan mon kelamin laki-laki pada betina menimbulkan perilaku lebih
kejam serta penyia-nyiaan, kesemuanya harus dianggap seba- agresif. Anak yang besar sering lebih agresif daripada anak
gar presipitan yang mungkin. yang lebih kecil. Anak yang lebih aktif dan suka mengganggu
Meskipun minat pada api ada pada semua masa anak awal, ternyata lebih agresif. Watak yang sulit dan agresif dikemu-
menyalakan api tanpa diawasi selalu tidak tepat. Anak usia- dian hari terbukti ada keterkaitan. Anak dari keluarga yang le-
sekolah awal cenderung mengambil (bermain) api karena rasa bih besar sering lebih agresif daripada anak dari keluarga yang
ingin tahu maupun permusuhan yang tersembunyi akibat pen- lebih kecil. Perselisihan suami-istri antar orang tua dan agresi
deritaan dalam keluarga yang tidak teratur dan lalai. Anak ke- dalam rumah secara pasti turut menyebabkan agresi pada
cil ini menyalakan api dengan sendirinya dalam rumahnya. anak.
Pada remaja, menyalakan api lebih merupakan tanda tidak ber- Adalah penting untuk membedakan sebab-sebab dan mo-
tangg'rngiawab. Anak belasan tahun biasanya menyalakan api tif-motif agresi pada masa anak secara klinis. Banyak anak
dalam kelompok kecil, mencoba pembalasan dendam dari pe- yang hiperaktif dan canggung disebut agresif karena akibat pe-
nguasa sekolah dan masyarakat. rilaku mereka yang tidak disengaja. Agresi yang disengaja
Paling sedikit, melakukan hal-hal berbahaya (bermain api) mungkin terutama berguna, untuk mencapai tujuan. atau teru-
memerlukan intervensi oleh orang tua, namun yang paling se- tama tidak ramah, untuk menimbulkan rasa sakit fisik atau
ring juga intervensi oleh profesional kesehatan mental. Kom- psikologis. Juga ad'a hubungan antara agresi individu dan
binasi terapi keluarga, gabungan terapi dasar-individual, pela- gangguan emosional, kegagalan sekolah, cedera otak, aktivitas
tihan manajemen orang tua, dan keterlibatan masyarakat sering yang berlebihan, dan kondisi watak patologis. Kondisi-kondisi
perlu untuk mempengaruhi perubahan yang masuk akal. Na- psikopatologis juga terkait dengan reaksi perilaku-terganggu;
mun, pemuda yang melakukan hal berbahaya yang bersifat re- gangguan kurang perhatian dan sifat kepribadian diperbatasan
sidivis adalah sangat sulit ditatalaksana. Banyak orang dewasa telah dikorelasikan dengan agresi. Yang terutama penting ada-
yang membakar rumah dengan sengaja, pada masa anaknya lah hubungan antara retardasi membaca yang berat (uga de-
adalah orang-orang yang bermain api. fisit kognitif, pada umumnya) dan perkembangan gejala-gejala
Meskipun secara keseluruhan tidak ada teori yang me- gangguan perilaku agresif, terutama pada anak laki-laki.
muaskan tentang sifat dan sebab perilaku antisosial, faktor- Anak usia 2-5 tahun dapat menunjukkan kisaran ledakan
faktor risiko pada individu dan keluarga telah diidentifikasi. agresif dari watak pemarah dan teriakan yang menyakitkan
Penelitian terhadap anak kembar hasil adopsi secara kuat orang lain atau merusak mainan (boneka) dan perabot rumah.
memberi kesan bahwa faktor genetik maupun praktek-praktek Perilaku ini seringkali akibat dari kekecewaan tertentu dan
pera$'ctan (membesarkan) anak turut menyebabkan perkem- ketidakmampuan anak yang baru bisa belajar berjalan untuk
bangan perilaku agresif dikemudian han. Pada penelitian yang mengatasinya. Pada masa anak baru bisa berjalan, agresi bia-
terkontrol dengan baik, anak-anak yang diadopsi dengan ayah sanya ditujukan pada orang tua; selama tahun-tahun pra seko-
biologis antisosial nantinya menyajikan perilaku yang lebih lah, agresi lebih mungkin diruiukan pada saudara kandung
antisosial daripada anak-anak yang diadopsi ayah yang antiso- atau teman sebaya. Agresi verbal meningkat pada usia antara 2
sial. Namun, anak dengan ayah biologis maupun adoptif anti- dan 4 tahun, dan setelah usia 3 tahun, dendam dan balas den-
sosial dalam kehidupannya dikemudian hari adalah paling dam menjadi lebih menyolok sebagai penentu agresi.
antisosial. Faktor-faktor sosiokultural, watak, beberapa kondisi Perilaku agresif pada anak laki-laki relatif tetap sejak masa
psikiatrik, dan keterbatasan kognitif dapat juga memberi ke- prasekolah sampai masa remaja; anak laki-laki dengan tingkat
cenderungan individu untuk bertindak antisosial. perilaku agresif yang tinggi sejak usia 3-6 tahun berkemungki-
Agresi merupakan perilaku tambahan, dan mungkin paling 'nan tinggi meneruskan perilaku ini sampai masa remaja. Seba-
serius, yang termasuk dalam kelompok gangguan ini. Bebera- liknya, anak perempuan yang lebih muda dari 6 tahun yang
pa teori telah mencoba untuk menjelaskan agresi manusia. agresif terhadap teman sebaya sepertinya kurang mungkin
Teori dorongan menyatakan bahwa respons agresif secara bi- menunjukkan perilaku tersebut pada usia lebih tua.
ologis terprogram dalam spesies manusia. Pendekatan fenome- Anak yang terpajan pada model agresif pada televisi atau
nologis memberi kesan bahwa kehidupan sehari-hari yang pada permainan, menunjukkan perilaku yang lebih agresif di-
cukup menghalangi dan mengecewakan itulah yang menye- bandingkan dengan anak yang tidak terpajan model tersebut
babkan agresi. Teori belajar sosial menyatakan bahwa agresi (lihat Bab 37). Perilaku kemarahan dan agresif atau model hu-
itu dipelajari dan berturut-turut diperkuat selama masa anak kuman yang kasar orang tua dapat ditiru oleh anak bila mereka
dan masa remaja. Lagipula, teori sosial menyatakan bahwa secara fisik atau psikologis disakiti. Seperti telah dikatakan
pergaulan moderen, rusaknya nilai kegotong-royongan secara oleh Lewis, kekejaman orang tua dapat ditularkan pada gene-
umum, hilangnya pola keluarga tradisional dalam pemeli- rasi berikutnya melalui beberapa cara: anak-anak meniru
haraan anak dalam sistem kekeluargaan, dan kelainan sosial agresi yang telah mereka saksikan, kekejaman dapat menye-
baik pada individu maupun pada kelompok besar mengakibat- babkan luka otak (yang dengan sendirinya memberi kecende-
kan peningkatan agresi pada anak, remaja, dan orang dewasa. rungan anak ke arah kekerasan), dan kemarahan yang
Agresi pada masa anakjuga berkorelasi dengan pengangguran, terkendali lebih sering daripada yang bukan akibat dari ke-
perselisihan, kriminalitas, dan gangguan-gangguan psikiatrik kerasan.
keluarga. Perilaku Pasif-Agresif adalah lazim pada masa anak dan
Beberapa faktor turut menyebabkan agresi. Dilaporkan masa remaja. Angka prevalensi 16-22Vo telah dicatat. Anak
bahwa hampir secara umum anak laki-laki lebih agresif dari- dengan perilaku pasif-agresif mengungkapkan permusuhan se-
pada anak perempuan. Pada banyak binatang, pemberian hor- cara tidak langsung sebagai penundaan, sikap keras kepala,
26 a Gangguan Perilaku Kacau 113

atau perlawanan. Para orang tua sering mengeluh bahwa anak Faktor-faktor risiko (dari anak, orang tua, dan lingkungan)
tersebut tidak mendengarkannya dan bahwa mereka gagal un- yang terkait dengan perkembangan gangguan tingkah laku
tuk berespons pada permintaan yang berulang-ulang. Prestasi adalah sangat serupa dengan yang disebutkan sebelumnya da-
akademik kurang lazim ada. Riwayat awal dapat menampak- lam kaitannya dengan perkembangan perilaku antisosial dan
kan negativisme berlebihan selama masa bayi dan masa baru agresif spesifik. Gejala-gejala antisosial spesifik pada anak te-
belajar berjalan dengan gangguan makan dan masalah-masalah lah dikaitkan dengan perilaku yang serupa pada orang tuanya.
dalam latihan kencing dan buang air besar. Perilaku agresif adalah stabil mencapai generasi-generasi da-'
Anak mungkin secara tidak sadar memakai strategi pasif- lam keluarga. Praktek-prektek orang tua yang tidak konsisten
agresif untuk berbagai motif; untuk mendapatkan kebebasan juga cara-cara penerapan disiplin yang berlebihan terkait de-
Sementara mempertahankan ketergantungan; untuk menutupi ngan anak-anak yang mengalami gangguan perilaku. Orang
dasar rasa harga diri yang rendah; untuk mempertahankan kon- tua dari anak yang mengalami gangguan perilaku kurang me-
trol dan autonomi ketika terancam oleh kecemasan; dan untuk nerima anak-anaknya dan menunjukkan kurang ramah dan ku-
membalas dendam. Anak tersebut takut terhadap ekspresi rang mendukung anak-anaknya. Bagaimanapun, tidak semua
langsung dari kesombongan, agresi dan permusuhan. Gaya anak yang menunjukkan perilaku antisosial melanjutkan peri-
orang tuanya dalam membesarkan anak sering menakut- laku tersebut sampai masa dewasa. Usia awal mulainya gang-
nakuti, kritis, dan tidak konsisten, atau sebaliknya, sangat sa- guan perilaku, peningkatan jumlah episode dan jenis perilaku.
bar dan suka memberikan kebebasan (permisifl. Baik anak antisosial, keseriusan perilaku, juga tipe gejala-gejala, krimi-
maupun orang tua sering menemui kesulitan untuk meredam nalitas orang tua, dan perselisihan suami-istri terkait dengan .
amarah secara langsung. keberlanjutan perilaku antisosial sampai pada masa dewasa.
Orang tua harus diberi semangat untuk menangani perilaku
Berbagai pendekatan telah digunakan dalam penanganan
pasif-agresif dengan menentukan batas dan harapan yang tegas
anak dan remaja dengan perilaku agresif, gangguan tingkah
pada anak. Orang tua dan anak harus memperoleh persesuaian
laku, dan gangguan oposisional. Terapi individu berfokus pada
tentang apa yang mereka anggap merupakan tugas-tugas pen-
penggabungan pembentukan dan pemecahan konflik yang ka-
ting dan tanggung jawab anak. Masalah-masalah paling pen-
dang-kadang berguna dalam menegakkan kepercayaan dasar
ting perlu ditangani pertarna. Ketegasan dan kemandirian se-
yang diperlukan untuk hasil terapeutik yang positif; namun,
suai-usia harus dikembangkan dan dihargai. Semakin banyak
hal ini nampak tidak efektif terutama dalam perbaikan ma-
kasus yang sukar disembuhkan semakin sering memerlukan
salah-masalah perilaku. Terapi kelompok menunjukkan bebe-
intervensi psikiatrik,
rapa harapan dalam penanganan remaja dengan kesulitan peri-
Gangguan perilaku merupakan wujud klinis tersendiri
laku namun secara relatif tidak efektif pada anak-anak usia
yang dimanifestasikan dengan berbagai perilaku antisosial:
laten. Pelatihan daiam keterampilan pemecahan-masalah yang
pencurian, penipuan, pembakaran, pembolosan, perusakan hak
meliputi peniruan, bermain peran, dan praktek untuk memban-
milik, kekejaman terhadap binatang, pemerkosaan, pengguna-
tu anak-anak menangani secara lebih berhasil hubungan antar
an senjata ketika berkelahi, perampokan bersenjata, kekejaman
perorangan, agaknya efektif dalam mengubah gaya hubungan
fisik pada orang lain, dan percobaan berulang-ulang untuk ka-
dan sikap yang tidak mudah beradaprasi (maladaptifl). Hasil
bur dari rumah. Pola perilaku demikian yang telah ada selama
yang paling efektif dicapai dengan pelatihan manajemen or4ng
sekurang-kurangnya 6 bulan menguatkan diagnosis gangguan
tua di mana orang tua dilatih secara langsung untuk mening-
perilaku. Sepertiga sampai setengah penderita klinik psikiatrik
katkan perilaku prososial di dalam rumah dan untuk menem-
remaja datang dengan perilaku pengasuhan yang terganggu.
patkan batas-batas yang layak pada perilaku destruktif, yang
Gangguan yang bersifut oposisi membangkang diberi arti de-
ngan perilaku yang kurang berat daripada gangguan tingkah
tidak diinginkan. Terapi keluarga didisain untuk memperbaiki
laku: watak pemarah, mendebat 'terus-menerus, melanggar komunikasi antara anggota keluarga dan menemukan konflik
yang mendasar untuk memungkinkannya diselesaikan secara
aturan, menyalahkan orang lain terus-menerus, sikap marah
dan benci, perilaku dengki dan ingin balas dendam, dan sering lebih adil adalah juga agak efektrf. Farmakoterapi, secara ke-
menggunakan bahasa jorok. Penelitian membedakan secara seluruhan, tidak terindikasi untuk masalah ini. Namun, anak
bermakna oposisionalisme yang ditemukan pada penderita de- dengan dasar kerentanan biologis (gangguan psikotik seben-
ngan gangguan yang bersifat oposisi membangkang dari peri- tar-sebentar, masalah defisit perhatian) dapat mendapat man-
laku kenakalan yang ditemukan pada anak dengan gangguan faat dari penggunaan secara bijaksana obat obatan yang tepat. .

tingkah laku. Sepertiga anak dan remaja yang berkunjung ke Tidak ada obat-obatan yang secara spesifik dimaksudkan un-
klinik yang berorientasi masyarakat dengan diagnosis psikiatri tuk pengobatan perilaku antisosial. Walaupun lithium dan ha-
dianggap oposisional. loperidol (Haldol) mempunyai beberapa kegunaan dalam
Banyak yang menyatakan bahwa gangguan tingkah laku pengobatan agresi, obat ini tidak jelas apakah obat ini mem-
bukan merupakan kesatuan penyakit tetapi malahan mengan- bantu anak dengan gangguan perilaku atau pada penderita de-
dung tiga sindrom yang berbeda yang ditandai terutama de- ngan gejala-gejala psilotik dan afektif. Dokter kadang-kadang
ngan: agresi, perilaku antisosial sebentar'sebentar, dan kena- ditekan oleh pengasuh untuk menggunakan tranquilizer mayor
kalan. Dua tipe perilaku yang terakhir dibedakan dengan jum- maupun minor untuk membantu mengendalikan masalah peri-
lah dan frekuensi perilaku antisosial yang dilakukan oleh anak. laku spesifik. Tekanan ini harus ditentang. Beberapa anak da-
Yang mendahului dan hasil akhir penderita yang menderita tang dengan masalah perilaku yang sedemikian berat yang
masing-masing subtipe ini, belum diteliti, karena mereka seca- diobati dirumah dan rawat inap psikiatrik di rumah sakit diper-
ra khusus berhubungan dengan gangguan tingkah laku. lukan untuk keberhasilannya.
114 BAGIAN lll I Gangguan Psikologis

Dalton R, Haslett N, Daul G: Alternative therapy with a recalcitrant fire-setter' ngan GHDP berbeda dari anak normal. Zametbn dan Rapo-
J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 25:713,1986. port telah memperagakan kelainan sken tomografi positron-
Lahey BB, Piacentini JC, McBumett K, et al: Psychopathology in the parents
emisi dengan penurunan metabolisme glukosa pada premotor
of children with conduct disorder anil hyperactivity. J Am Acad Child Ado-
lesc Psychlatry 27 :163, 1988. dan korteks prefrontal superior pada orang dewasa yang
Lewis DO: Conduct disorders. 1n: Garfinkel B, Carlson G' Weller E (eds): mengalami GHDP. Area ini meliputi kontrol terhadap perhati-
Psychiatric Disorders.in Children and Adolescents Philadelphia, WB Saun- an dan aktivitas motorik. Faktor-faktor genetik telah juga diru-
ders, 1990
Marriage K, Fine S. Moretti M, et al: Relationship between depression and
muskan sebagai penyumbang utama pada perkembangan
conduct disorder in children and adolescents. J Am Acad Child Adolesc GHDP, Meskipun banyak sekali pengamatan mengenai sebab-
Psyuhiatry 25:687. I 986. sebab GHDP, penyebabnya masih kurang dime- ngerti.
Nunn K: The episodic dyscontrol syndrome in childhood. J Child Psychol
EPIDEMIOLOGI. Beberapa penelitian membedakan GHDP
Psychiatry 27 :439. 1986.
Rey JM: Oppositional defiant disorder' Am J Psychiatry 150 1769' 1993' dari gangguan tingkah laku maupun kecemasan karena pada
Schachar R, Wachsmuth R: Oppositional disorder in children: a validation gangguan yang pertama banyak sekali terjadi pada laki-laki
study comparing conduct disorder, oppositional disorder and normal control dan terutama pada gangguan pelemahan kognitif, berbeda de-
children. J Child Psychol Psychiatry 31:1089' 1990.
ngan gangguan yang lain. Para peneliti Amerika dan Eropa
Stewart JT, Myers WC, Burket RC, et al: A review of the pharmacotherapy of
aggression in children and adolescents. J Am Acad Child Adolesc Psychia- berbeda dalam estimasinya tentang prevalensi GHDP. Peneli-
rry 26:269,1990. tian di Amerika Serikat telah menunjukkan angka prevalensi
Wallander JL: The relationship between attention problems in childhood and 1,5-4Vo. Laporan peneliti Kanada baru-baru ini mendapatkan
antisocial behavior eight years later. J Child Psychol Psychiatry 29:53'
prevalensi keseluruhan adalah 9,0Vo pada anak lakr-laki dan
r 988.
Webster-stratton C: Annotation: strategies for helping families with conduct 3,3Vo pada anak perempuan. Sindromnya adalah 4-6 kali lebih
disordered children. J Child Psychol Psychiatry 32:1047 ' 1991. mungkin terjadi pada laki-laki daripada pada wanita. Sekitar
setengah kasus, usia pada saat mulai terjadi sebelum 4 tahun.
Gangguan sistem saraf sentral dan neurologis berperan sebagai
faktor yang memberi kecenderungan pada sindrom ini. GHDP,
gangguan perkembangan, penyalahgunaan alkohol, gangguan
tingkah laku, dan gangguan kepribadian antisosial, kese-

I Bns 27 muanya terbukti lebih lazim pada sanak keluarga tingkat per-
tama anak dengan GHDP daripada pada populasi umum.
MANIFESTASI KLlNlS. Diperoleh gambaran perilaku ber-
Gang guan Hip eraktivitas D efisit masalah pada situasi-situasi dan lingkungan spesifik. Riwayat

Perhatian (GHDP) agresi dan ketakutan, kurangnya hubungan dengan teman se-
baya, kesulitan akademik, masalah-masalah perilaku di seko-
lah, dan reaksi pada wewenang yang membatasi luasnya ma-
Richard Dalton dqn Mqrc A. Formun salah dan memberikan informasi yang berguna tentang adanya
gangguan tingkah laku, gangguan kecemasan, dan kemundur-
Lihat juga Bab 3l an belajar yang terjadi secara bersamaan. Riwayat ini harus
Gangguan ini ditandai dengan kemampuan yang lemah un- mencakup kejadian-kejadian kelahiran dan persalinan, gam-
tuk menyelesaikan tugas, aktivitas motorik berlebihan, dan im- baran watak anak, contoh-contoh reaksi pemisahan awal dan
pulsivitas. Anak-anak ini gelisah, sulit duduk manis di se- kecemasan karena perpisahan, gambaran perilaku anak antara
kolah, mudah bingung, sulit menunggu giliratr, menjawab per- 18 dan 30 bulan ketika anak secara psikologis berpisah dari
tanyaan sekenanya, kesulitan dalam mengikuti instruksi dan pengasuh primernya, serta tingkat aktivitas anak antara usia 2
berkonsentrasi, cepat berganti-ganti dari satu kegiatan yang dan 5 tahun. GHDP terkait dengan masalah-masalah neurolo-
belum selesai ke kegiatan yang lain, berbicara dengan sangat gis, dan beberapa orang tua anak hiperaktif melaporkan ma-
keras, mengganggu anak lain, agaknya jarang mendengar apa salah-masalah selama kehamilan dan persalinan, juga selama
yang :edang dikatakan, sering kehilangan barang, dan sering masa bayi. Beberapa anak juga digambarkan sebagai "sering
terlibat dalam kegiatan berbahaya secara fisik tanpa memper- kolik", berwatak sukar, dan overaktif sejak umur amat muda,
timbangkan akibat yang mungkin terjadi. Sulit untuk membe- dengan kelainan tidur dan makan. Banyak orang tua yang me-
dakan dengan seksama antara GHDP dan gangguan tingkah laporkan watak pemarah berlebihan dan selalu membantah
laku, di satu pihak, dan antara GHDP dan ketidakmampuan (oposisionalisme) selama tahun-tahun prasekolah, memberi
belajar, di pihak lain. Kegelisahan, ketidakpedulian, kebi- kesan gangguan tingkah laku.
ngungan, dan kekurangwaspadaan, secara umum terlihat pada Identifikasi awal beberapa anak dengan masalah ini biasa-
anak yang mengalami gangguan tingkah laku' Pada beberapa nya terjadi ketika mereka masuk taman kanak-kanak atau se-
studi, dari segi perhatian atau kebingungan, anak yang menga- kolah dasar. Mereka dilaporkan sering tidak dapat dikenda-
lami ketidakmampuan belajar tidak dapat dibedakan dari anak likan, tidak mau "duduk manis", mengganggu tempat dan ke-
dengan GHDP. Perilaku hiperaktif sering terbukti tidak dapat giatan anak-anak lain, riuh dan masa bodoh, dan tidak mengin-
dipisahkan dari perilaku agresif dan antisosial. dahkan instruksi. Mereka sering memancing kemarahan anak-
ET|OLOG|. Mekanisme dopaminergik, noradrenergik dan anak lain danjarang mau belajar dari kesalahannya.
serotonergik telah diterima sebagai dalil, namun tidak dibuat Selama ujian, adalah tidakjarang, anak yang dikatakan hi-
model kesatuan biologik. Dilihat dari segi corak kognitif' ting- peraktif itu tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala. Banyak
kat dan tipe gerakan, serta respons terhadap hadiah, anak de- anak hiperaktif yang mampu menekan perilaku khas pada kea-
27 | Gangguan Hiperaktivitas Defisit Perhatian (GHDP) 115

daan terstruktur. Meskipun beberapa anak menderita "tanda- yang berlebihan dan kelelahan harus dihindari. Harus ada
tanda neurologis ringan" (preferensi tangan tercampdr, gang- waktu untuk relaksasi setelah bermain, terutama setelah aktivi-
guan keseimbangan, astereognosis, disdiadokokinesis), te- tas fisik yang berat. Masa sebelum waktu tidur harus tenang,
muan-temuan ini sangat tidak konsisten dan tidak turut mem- dengan menghindari program-program televisi yang mende-
bantu penilaian akhir. Beberapa tanda neurologis ini terjadi barkan hati dan kasar serta permainan yang mengacaukan.
pada anak normal dan pada berbagai sindrom lain. Anak dengan masalah hiperaktivitas yang nyata seharusnya ti-
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING. Pemeriksaan labo- dak disertakan pada perjalanan lama dalam automobil atau
ratorium tidak menegakkan diagnosis GHDP. Aktivitas gelom- jalan-jalan berbelanja yang jauh. Rumah harus diatur, sehing-
bang lambat pada elektroensefalogram adalah tidak terkait, ga semua barang yang berharga, berbahaya atau mudah pecah
kecuali kalau anak juga menderita gangguan neurologis atau jauh dari jangkauan anak-anak hiperaktif. Orang tua harus
epilepsi. Adalah tidak pasti apakah anak yang hiperaktif me- menghargai sebagian keberhasilan dalam upaya mengendali-
miliki skor intelegensi (IQ) yang sangat lebih rendah daripada kan perilaku atau keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-
anak yang sama usia, tingkat kelas, dan status sosioekonomi, tugas sekolah dengan penghargaan, perhatian, dan pujian yang
yang tidak menderita sindrom ini. Beberapa studi telah menun- tetap. Penggunaan teknik persyaratan (conditioning) yang le-
jukkan bahwa pada uji Weschler Intelligence Scale for Chil- bih resmi dengan memberikan anak penghargaan berupa bin-
dren yang telah direvisi, anak hiperaktif memiliki skor verbal tang atau kenang-kenangan untuk perilaku yang mungkin
lebih tinggi daripada skor kinerja dan memiliki skor yang lebih membaik sering membantu.
rendah pada uji Attention-Concentration Subset. Uji psiko- Sangat penting komunikasi yang akrab antara dokter dan
metrik harus mencakup empat bidang esensial: kemampuan personel sekolah. Tergantung pada tingkat ketidakmampuan, '
berbahasa, kemampuan visuo-spatial, kemampuan pengurutan beberapa anak mungkin memerlukan kelas khusus dimana ke-
analitis, dan kemampuan perencanaan motorik serta pelak- mungkinan atatr cara persyaratan digunakan. Pendekatan de-
sanaannya. Tingkat pendidikan, seperti diukur pada uji Pea- mikian dapat sangat membantu apabila direncanakari dan
body Individual Achievement dan uji Wide Range dilaksanakan dengan seksama. Terapi perilaku merupakan pe-
Achievement, mungkin lebih rendah daripada yang diharapkan nanganan yang lebih manjur daripada farmakoterapi untuk
untuk usia dan IQnya, terutama pada anak yang juga menga- agresi dan kekacauan fisik pada anak dengan GHDP. Keputus-
lami ketidakmampuan belajar. Uji khusus untuk ketidakmam- an tentang obat-obatan harus dikonsultasikan dengan personel
puan belajar (Woodcock Reading Mastery Test, Key Math sekolahjuga dengan orang tua.
Diagnostic Zesr) harus dilakukan untuk menunjukkan area ke- Bila kesulitan psikososial berat telah menimbulkan distres
sulitan dengan tepat. Pemeriksaan psikologis proyektif tidak keluarga yang serius atau apabila anak telah menginternalisasi
bermanfaat dalam menegakkan diagnosis. celaan yang nyata-nyata dilakukan oleh orang lain sehingga
Anak yang dicurigai memiliki masalah kurang perhatian menimbulkan rasa harga diri yang rendah, rujukan ke profe-
harus dievaluasi mengenai masalah-masalah gangguan tingkah sional kesehatan mental terindikasi. Tidak ada bukti bahwa
laku dan ketidakmampuan belajar. Pelemahan sensoris, teru- psikoterapi terutama bermanfaat pada GHDP, tetapi terapi in-
tama pelemahan pendengaran, harus diselidiki pada anak yang dividu dan keluarga terindikasi bila hiperaktivitas dikom-
datang dengan kesulitan dalam berkonsentrasi. Epilepsi petit plikasi oleh depresi, penarikan diri secara sosial, gangguan
mal harus dipikirkan karena epilepsi ini dapat menyerupai tingkah laku, harga diri yang terkikis, atau konflik keluarga.
masalah-masalah konsentrasi dan perhatian yang terlihat pada Beberapa terapi kontroversial tidak efektif. Tidak ada
anak dengan GHDP. Berbagai obat-obatan (antipsikotik, bukti yang mendukung penggunaan manajemen diet, Megavi-
antikonvulsi) dapat mengakibatkan masalah-masalah overak- tamin, pembatasan gula, dan tambahan mineral renik (trace)
tivitas dan masalah-masalah perhatian. Anak yang cemas ber- adalah tidak efektif. Diet rendah bahan pengawet atau pewarna
lebihan dan mereka yang menderita distimik serta gangguan makanan juga tidak efektif.
depresif juga dapat menunjukkan peningkatan aktivitas dan Metilfenidat (Ritalin), dekstroamfetamin (Dexedrine),
gangguan sosial yang sama dengan mereka yang terlihat de' magnesium pemolin (Cylert), dan berbagai antidepresan trisik-
ngan GHDP. Sindrom Gilles de la Tourette dapat muncul ber- lik adalah manjur dalam mengurangi aktivitas yang berlebi-
samaan dengan GHDP. han, meningkatkan jangka waktu perhatian, memperbaiki in-
PENGOBATAN. Obat-obat perangsang seharusnya diguna- teraksi antara anak dan ibu dan antara anak dan anggota kelu-
kan hanya sebagai bagian dari rencana pengobatan terus-me- arga lain. Meskipun dengan obat stimulan ada peningkatan
nerus terapi perilaku dan psikososial yang melibatkan anak, jangka pendek, ada sedikit bukti bahwa stimulan memperbaiki
orang tua, dan sekolah. Pendekatan ini nampaknya paling retensi, perolehan informasi, atau pengendalian amarah. Ada
manjur. bukti-bukti yang tipis bahwa stimulan secara bermakna me-
Program yang memberlkan struktur lingkungan anak me' ningkatkan kinerja akademik. Interaksi dengan teman sebaya
ngurangi pengaruh merugikan dan membantu dalam belajar tidak akan membaik dengan pengobatan jangka panjang. Ke-
akademik dan sosial. Anak harus memiliki kebiasaan sehari- mungkinan bertambah nakal di kemudian hari juga tidak
hari yang teratur, dimana mereka diharapkan mematuhi de- dipengaruhi oleh penggunaan obat stimulan. Manfaat jangka-
ngan tepat dan karenanya mereka dihargai dengan pujian. panjang obat-obat ini belum dapat ditentukan.
Aturan harus sederhana, jelas dan sesedikit mungkin jumlah- Metilfenidat merupakan perangsang yang paling senng di-
nya, dan aturan tersebut harus disertai dengan batas-batas yang gunakan; obat ini manjur pada 75-80V0 penderita apabila
tegas, dilaksanakan dengan adil dan simpatik dengan pemba- diberikan dalam dosis antara 0,3-1,0 mg/kg. Umumnya, obat
tasan dan hukuman untuk pelanggar hukum. Perangsangan ini mempunyai pengaruh selama 2-4 jam, walaupun bentuk
116 BAGIAN lll t Gangguan Psikologis

yang larut perlahan-lahan, tersedia hanya pada tablet 20 mg, jangka-pendek, namun pakar yang lain melaporkan penurunan
namun sangat bertahan lama. Penelitian kadar plasma menun- dalam tinggi 2Vo pada anak yang mendapat rata-rata 40 mg/24
jukkan bahwa dosis 0,3 mg/kg membantu memperbaiki perha- jam obat stimulan selama 2-4 tahw. Pertumbuhan anak yang
tian, sedangkan perbaikan masalah-masalah perilaku me- sedang minum stimulan harus dimonitor, dan libur bebas obat
merlukan.0,7 mg/kg. Metilfenidat biasanya harus diberikan se- (akhir minggu, liburan, liburan musim panas) harus digunakan
lama paling tidak 2-3 minggu sehingga kemanjurannya dapat bila praktis. Penghentian pengobatan setiap musim panas me-
ditentukan dengan memadai. mungkinkan orang tua dan anak menilai kembali perlunya
Dekstroamfetamin mat4ur pada sekitar '10-15% penderita. pengobatan dilanjutkan. Untuk sekurang-kurangnya masa pe-
Dosis optimalnya berkisar dari 0,2-0,5 mg/kg. Obat ini mem- bas obat 2-3 minggu/tahun harus dicobakan secara rutin untuk
punyai waktu paruh lebih lama daripada metjlfenidat, mes- tujuan ini.
kipun efe( terapeutik preparat amfetamin dilaporkan tidak le- Adalah sulit untuk meramalkan anak yang mana yang akan
bih lama daripada 4 jam. Dekstroamfetamin maupun metil- berespons paling baik terhadap stimulan. Sampai dengan 25Vo
fenidat harus diminum sekitar 20-30 menit sebelum makan anak dengan GHDP tidak berespons secara positif terhadap
untuk menghindari deaktivasinya. Obat-obat ini seharusnya ti- obat stimulan karena alasan yang kurang dimengerti. Daya
dak diminum setelah jam 16.00 untuk menghindari insomnia. obat ini sama pada anak gangguan tingkah laku, hiperaktif
Respons kedua obat akan nyata segera setelah diminum. Anak maupun nonhiperaktif. Beberapa penelitian menunjukkan bah-
yang tidak berespons akan menunjukkan sedikit atau tidak ada wa anak yang tidak mengalami kecemasan dengan tingkat
perubahan dalam perilaku dengan dosis yang semakin bertam- konsentrasi yang paling buruk berespons paling baik terhadap
bah. farmakoterapi.
Magnesium pemolin efektif pada 65-70Vo anak. Penga- PROGNOSIS. Meskipun hiperakrivitas mungkin berlang-
ruhnya berjalan lebih lambat, dan perlu 2-3 minggu untu! sung singkat, gejala lain GHDP dapar menetap pada kehidup-
mengevaluasi kemanjurannya secara penuh. Dosis awal yang an berikutnya. Beberapa penelitian yang tidak dipublikasi
harus diberikan adalah 18,75 mg dan ditingkatkan sampai se- menunjukkan bahwa gejala-gejala GHDP yang lain ini berlan-
tengah tablet per minggu bila diperlukan (lihat tabel 30-1, jut sampai pada masa remaja dan dewasa dan terkait dengan
maksimum 112,5 mg/24 jam). Sekitar 7-2Vo anak yang diobati alkoholisme, sosiopati, dan histeria orang dewasa. Penelitian
dengan obat ini menunjukkan perubahan pada fungsi hati; lain dengan tegas menunjukkan bahwa anak hiperaktif kelak
karenanya diperlukan penelitian prapengobatan dan peman- saat dewasa menjadi baik jika mereka berhasil dalam peker-
tauan fungsi hati. jaan. Adalah mungkin bahwa gejala prediktif yang paling kon-
Klonidin (Catapres), suatu agonist O-adrenegik, khusus di- sisten dari kondisi psikopatologis dikemudian hari adalah
gunakan sebagai antihipertensif, terbukti manjur pada pengo- adanya agresi pada masa anak. Penelitian baru-baru ini me-
batan gejala-gejala GHDP namun dapat menimbulkan hipo- nunjukkan bahwa anak dengan GHDP yang diobati dengan
tensi. banyak terapi (misalnya; pengobatan, psikoterapi, konseling
Antidepresan trisiklik manjur pada 60-70Vo anak. Bila di- orang tua) kurang mungkin datang dengan kenakalan pada
gunakan untuk hiperaktivitas, tidak perlu menentukan kadar masa remaja.
darah pada penderita ini. Banyak klinisi mengira bahwa pen-
derita yang berespons paling baik dengan penurunan overak-
tivitas adalah mereka yang juga menderita dasar distimik atau
gangguan depresif. Oleh karena kemungkinan adanya efek Biederman J, Faraone SV, Keenan K, et al: Family-genetic and psychosocial
risk factors in DSMIII attention deficit disorder. J Am Acad Child Adolesc
samping, obat ini seharusnya tidak digunakan secara dini.
Psychiatry 29:526, 1990.
Obat stimulan dapat menyebabkan komplikasi seperti ber- Elia J,.Welsh PA, Gullotta CS, Rapoport JL: Classroom academic perform-
tambahnya kegelisahan dan kegugupan. Efek samping jangka- ance: improvement with both methylphenidate and dextroamphetamine in
pendek utama meliputi anoreksia, nyeri perut bagian atas, dan ADHp boys. J Child Psychol Psychiatry 34785,1993.
Fisher M, Barkley R, Fletcher K et al: The adolescent outcome ofhyperactive
sulit tidur. Perut terasa tidak enak biasanya mengurang secara
children: Predictors of psychiatric, academic, social and emotional adjust-
spontan. Tics telah dilaporkan terkait dengan penggunaan ment. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 32:324, 1993.
stimulan. Meskipun hal ini mungkin bukan merupakan kontra- Ialongo NS, Hom WF, Pascoe JM, et al: The effects of a multimodal interven-
indikasi mutlak, adalah bijaksana untuk meneruskan penggu- tion with attention deficit hyperactivity disorder in children: A 9-month fol-
lowup. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 32182, 1993.
naan stimulan jika timbul tics, hanya dengan hatihati dan
Spencer T, Biederman J, Kernan K, et al: Desipramine treatment of children
kewaspadaan yang ketat. Karena penggunaan desipramin with attention-deficit hyperactivity disorder and tic disorder or Tourette's
(Norpramin) untuk anak dengan GHDP dan gangguan tics kro- syndrome. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 32:354,7993.
nis terbukti manjur tanpa peningkatan gejala tics atau gejala Szatmari P, Offord DR, Boyle H: Ontario Child Health Study: prevalence of
Tourette, obat harus dipertimbangkan pada situasi ini. Namun, attention deficit disorder with hyperactivity. J Chitd psychol psychiatry
30:219,1989.
insiden kematian mendadak yang terkait dengan penggunaan Werry J, Reeves J, Elkind G, et al: Attention deficit, conduct, oppositional and
desipramin harus dipikirkan (lihat Bab 30). Efek samping anxiety disorders in children: I. A review of research on differentiating
stimulan jangka panjang dapat meliputi peningkatan frekuensi characteristics. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 26:133, l9B1.
jantung dan supresi pertumbuhan. Pengaruh dari kenaikan fre- Zametkin A, Rapoport J: Neurobiology of attention deficit disorder with hy-
peractivity: Where have we come in 50 years? J Am Acad Child Adolesc
kuensi jantung belum diketahui. Beberapa pakar menduga Phychiatry 26:676, 1987.
bahwa penurunan kecepatan pertumbuhan merupakan masalah
28 a Perilaku Seksual dan Variasinya 117

diterima sebagai aspek normal kehidupan seksual anak dan

r Bne 28
bahwa rasa bersalah dihindari. Pada masa pubertas, anak harus
diberi penjelasan mengenai normalitasnya. penjelasan ini da-
pat dilakukan bersama dengan penjelasan tentang ejakulasi,
Perilaku Seksual dan Variasinya orgasme, dan menstruasi sehingga anak dapat memahaminya,
juga, sebagai fungsi tubuh normal.
Richard Dalton Adalah sangat lazim pada anak prasekolah saling memeluk
dan mencium satu sama lainnya. Perilaku seksual yang lebih
terbuka, seperti misalnya kontak mulut, mencoba menirukan
hubungan seksual, atau perangsangan anus mungkin dipelajari
Lihat juga Bab 516. melalui observasi atau kpterlibatan langsung dengan anak
Identitas jenis kelamin merujuk pada kesadaran diri indi- yang lebih besar atau orang dewasa. Intervensi yang dirancang
vidu sebagai laki-laki atau wanita. Peran jenis kelamin, seba- untuk mengungkapkan sumber informasi anak dan tindakan
liknya, mengacu pada perilaku dalam budaya yang secara yang sesuai selanjutnya terindikasi pada situasi ini.
lazim diduga terkait dengan kelaki-lakian dan kewanitaan. Terutama antara usia l0 dan 12 tahun, anak laki_laki dan
Jadi, identitas jenis kelamin seseorang dikatakan utuh apabila perempuan secara khas menjelajahi isu-isu seksual dengan te_
identitas biologi laki-laki dirinya sebagai orang laki-laki dan man-teman akrab (berjenis kelamin sama) sebagai cara me_
identitas biologi wanita dirinya sebagai orang wanita. Jika ngumpulkan informasi. Hal ini tidak boleh dianggap sebagai
laki-laki melakukan semacam perilaku yang terkait dengan permulaan homoseksualitas namun sebagai tahapan perkem_
orang laki-laki dalam budayanya, ia dikatakan sangat cocok bangan pada sebagian besar anak. pada setiap usia, kebutuhan
dalam peran jenis kelaminnya. Namun, jika seorang laki-laki seks yang bersifat terpaksa berperan sebagai pertahanan terha-
tidak merasa nyaman dengan perilaku yang mengidentifikasi- dap isu-isu ketergantungan, perpisahan, dan autonomi yang
kan dengan laki-laki dalam budayanya, keterlibatannya adalah mendasari. Adalah biasa selama masa remaja bahwa daya tarik
bahwa ia mengalami kesulitan dengan peran jenis kelaminnya.
obyek jenis kelamin direalisasikan. Pengalaman seksual yang
Demikian juga untuk wanita. Namun, karena masyarakat telah
sebenarnya atau yang diketahui anak belasan tahun dan pe-
berubah, peran jenis kelaminpun berubah. Pada masa lalu, nambahannya adalah penting dalam membentuk perilaku da_
peran jenis kelamin dibentuk oleh peran maskulin dan feminin
sar peran jenis kelamin.
yang ditentukan secara tradisional. Karena ekonomi kehidupan
Transeksualisme, keyakinan oleh seseorang yang secara
keluarga telah berubah-kedua jenis kelamin telah menjadi biologis salah satu dari jenis kelamin, yang ia merupakan ang-
berpotensi mencukupi ekonominya sendiri, peran jenis kela- gota dari jenis kelamin lainnya, merupakan contoh yang
min, seperti yang mereka kaitkan dengan pilihan kerla dan ielas
tentang kerancuan identitas jenis kelamin. Remaja transeksuai
kinerja, telah berubah secara dramatis, atau pada beberapa ka- merasa tidak senang dan merasa tidak cocok mengenai penen-
sus telah benar-benar menghilang. Lebih sedikit perilaku yang
tuan jenis kelaminnya. Mereka menghabiskan bertahun-tahun
semata-mata spesifik untuk satu jenis kelamin. untuk mencoba mernahami bagaimana menghindari karakte-
Anak mengidentifikasi dirinya sebagai anak laki-laki atau ristik seksual primer dan sekunder yang menentukan secara
perempuan pada usia kira-kira 18 bulan (yaitu, menentukan biologis. Peran kelamin yang biasa diambil adalah dari jenis
identitas jenis kelamin). Antara usia 18 dan 30 bulan, anak- kelamin yang berlawanan secara biologis.
anak membangun stabilitas jenis kelamin yaitu konsep bahwa Prevalensi transeksualisme adalah l/30.000 untuk laki-laki
anak laki-laki akan menjadi pria dan anak perempuan akan dan 1i100.000 untuk wanira. Individu dengan gangguan ini
menjadi wanita. Pada usia 30 bulan, kemantapan jenis kelamin biasanya mengalami kesulitan pada saat melakukan tugas-
dan kekekalan jenis kelamin seseorang, adalah dengan kuat tugas.sosial dan pekerjaan. Sebagian disebabkan oleh kondisi
dibentuk dan resisten terhadap perubahan. Meskipun ada ba- psikopatologik dan depresi yang bersamaan, dan sebagian ada-
nyak teori yang menyatakan bahwa faktor lingkungan dan bio- lah keterkejutan sosial. Riwayat alamiah transeksualisme tidak
logi paling penting dalam penentuan identitas jenis kelamin dipahami dengan baik. Unsur terpenting transeksual orang de-
yang kuat, pada saat ini, kita masih belum memahami, faktor- wasa memiliki gangguan identitas jenis kelamin seperti pada
faktor mana yang terpenting pada setiap anak tertentu, dengan remaja dan anak-anak. Femininitas yang berlebihan pada anak
cara melibatkan pengobatan. laki-laki merupakan faktor predisposisi. Beberapa orang me-
Anak secara alamiah ingin tahu mengenai tubuh mereka. ngatakan bahwa mereka ingat menjadi rancu tentang identitas
Anak berusia 2 tahun harus diajarkan nama-nama bagian tu- jenis kelamin pada usia sekitar 2 rahun. Anak laki-laki yang
buh dengan tepat, termasuk genitalnya. Orang tua harus be- bersifat seperti wanita yang mana terutama nantinya akan
reaksi dengan tenang bila anaknya menjelajahi dan memani- menunjukkan perilaku transeksual tidak dapat diprediksi de_
pulasi tubuhnya dengan kesenangan, walaupun masturbasi ngan tepat. Penanganan transeksualisme dapat dilakukan de_
terang-terangan yang dilakukan oleh anak yang lebih tua me- ngan 2 cara. Banyak orang dewasa transeksual telah memilih
nunjukkan jeleknya kesadaran kenyataan sosial atau kurang- terapi hormonal dan pembedahan untuk menumbuhkan karak_
nya sensor orang tua. Orang tua harus memberitahukan anak- teristik seksual primer dan sekunder dari jenis kelamin sesuai
nya bahwa masturbasi bukan aktivitas sosial dan harus diba- dengan yang mereka kenali. Studi tindak lanjut secara konsis_
tasi di tempat tidur ketika anak sendirian. Reaksi yang terlalu ten menunjukkan distres terus-menerus setelah pengobatan ini.
mendebarkan atau reaksi menghukum yang berlebihan hanya Juga telah dicoba terapi perilaku dan dinamik jangka_lama,
akan menggelisahkan anak. Adalah penting bahwa masturbasi Meski ada laporan singkat keberhasilan identifikasi ulang se_
118 BAGIAN lll I Gangguan Psikologis

suai d.engan jenis kelamin biologis tertentu, tanpa kontrol sta- PENGOBATAN. Hubungan anrara GID dan gangguan ke-
tistik, adalah mustahil untuk mengetahui apakah ini me- cemasan perpisahan dan gangguan-gangguan lain mendukung
rupakan respons terhadap terapi atau perubahan spontan yang pentingnya psikoterapi dan kemungkinan farmakoterapi jika
telah terjadi sebaliknya. Telah terbukti terjadi penyembuhan perilaku memenuhi kriteria untuk gangguan kecemasan perpi-
spontan. sahan atau gangguan Aksis I lain. Sering digunakan pendekat-
Transv e stisme, pertukaran pakaian, dapat terjadi sementa- an lain dan terbukti membantu. Teknik pengasuhan anak oleh
ra, pada anak laki-laki prasekolah yang berdandan dengan orang tua yang menentukan perilaku yang mana yang sesuai
pakaian .ibunya, atau dapat menjadi kronis pada anak laki-laki dan apa yang diharapkan dari anak berkenaan dengan peran
prasekolah dan usia-sekolah yang dengan tulus merasa gembi- perilaku jenis kelamin telah menunjukkan harapan dalam me-
ra ketika berdandan dengan pakaian wanita. Pertukaran pa- natalaksana sebagian besar anak dengan GID. Dokter perlu
kaian kronis pada anak perempuan jarang merupakan masalah membantu orang tua mengendalikan kekecewaan dan frustrasi
yang dikenali. Pertukaran pakaian kronis dapat menggambar- dirinya dengan meminimalkan pendapat, penolakan perilaku.
kan dasar transeksualisme, meskipun biasanya tidak demikian. Hukuman, kitikan pedas, dan mempermalukan tidak akan
Transvestisme biasanya menunjukkan bahwa peran jenis kela- mendukung upaya anak dalam menghadapi konflik intrapsikis,
min lain dapat juga menjadi masalah bagi individu. Dokter antarperorangan, atau budaya apapun yang ada. Konflik kelu-
yang dimintai nasehat oleh orang tua, harus menyelidiki dae- arga dan konflik orang tua-anak yang mendasari perlu ditata-
rah lain identifikasi jenis kelamin dan perilaku jenis kelamin. laksana secara terapeutik.
Apakah anak mengungkapkan dengan kata-kata lebih menyu-
kai rnenjadi lawan jenisnya? Apakah anak menyangkal atau
meremehkan anatomi seksual dirinya sendiri atau memak- 28.2. Homoseksualitas
sakan struktur anatominya berkembang secara berlawanan?
Tiga sampai 6Vo anak laki-laki usia-sekolah dan l}-l2%o anak Homoseksualitas adalah daya tarik romantis dan fisik ter-
pbrempuan usia-sekolah sering berperilaku seperti lawan jenis hadap seseorang dari jenis kelamin yang sama, telah terjadi
kelaminnya, tetapi kurang dari 2Vo anak laki-laki dan 2-4Vo pada seluruh umur pada sekitar 5Vo pria dan wanita. Secara
anak perempuan benar-benar ingin menjadi lawan jenisnya. historis, sambutan masyarakat terhadap homoseksualitas
mempunyai pasang surut. Pandangan yang dianut sekarang oleh
beberapa orang menganggap homoseksualitas sebagai gaya
28.1. Gangguan ldentitas Jenis hidup alternatif terbaik. Asosiasi Psikiatrik Amerika Serikat ti-
dak lagi memasukkannya dalam daftar gangguan mental.
Kelamin (Gender I dentity
Etiologinyatidak jelas. Banyak yang menganggap perkem-
Disorder \GIDI) bangannya sebagai varian dari perkembangan seksual normal;
yang lainnya menekankan terhadap masalah hubungan orang
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa 22,8% anak
tua-anak. Banyak teori psikologi yang telah memberikan pen-
laki-laki dan 38,6Vo anak perempuan usia-sekolah memperli-
jelasan perkembangan homoseksual. Penjelasan ini meliputi
hhtkan 10 atau lebih perilaku jenis kelamin yang tidak normal
masalah-masalah identifikasi seksual dengan orang tua; hu-
(GBA). Sebagian besar anak memperlihatkan satu atau lebih
bungan yang bermasalah antara salah satu orang tua dan anak,
GBA. Perilaku ini diharapkan pada sebagian besar anak dan
perlakuan kejam, kasih sayang yang terlaiu erotis, kecemasan
adalah paling sering tidak menunjukkan GID. Namun, distres
yang menetap mengenai keberadaan jenis kelamin tertentu se-
yang mendasari serta kecenderungan afektif pada individu
yang dikemudian hari akan datang dengan perilaku homosek-
mentara asyik dengan peran pertukaran jenis kelamin atau
penyangkalan struktur genital anatomi tertentu merupakan tan- sual. Meskipun masing-masing teori telah disertai dengan la-
poran dan studi kasus singkat, tidak ada darinya yang ditopang
da GID. Gangguan ini mencakup transeksualisme, transves-
tisme, dan anak laki-laki yang bersifat wanita. Etiologi GID dengan penelitian yang terkendali dengan baik.
sama dengan yang dirumuskan untuk homoseksualitas. Juga telah dikemukakan sebab-sebab biologis. Berfokus
MANIFESTASI KLlNlS. Banyak anak GID mengalami gang- pada kesesuaian (homologi) yang dirasakan antara perilaku
guan sebelum usia 4 tahun. Mereka sering disisihkan oleh te- homoseksual pada manusia dan binatang yang lebih rendah,
man sebaya dan mengalami kesulitan dalam penyesuaian so- para peneliti telah mengajukan teori "dual matting center",
sial, kadang-kadang diikuti dengan depresi. Setengah atau le- yang menyatakan bahwa ada daerah hipotalamus yang menga-
bih anak laki-laki mengembangkan orientasi homoseksual se- tur perilaku seksual pria dan wanita. Dihipotesiskan bahwa
lama masa remaja dan dewasa. GID terkait dengan banyak produksi androgen yang terlalu sedikit pada laki-laki selama
gangguan lain masa anak dan remaja. Dengan menggunakan periode kritis prenatal, menyebabkan senter wanita lebih ber-
Checklist Perilaku Anak, telah terbukti bahwa 84Vo dari anak kernbang; sebaliknya produksi androgen yang berlebihan pada
laki-laki feminin memperlihatkan gangguan perilaku serupa wanita mengakibatkan lerkembangan berlebihan senter laki-
dengan mereka yang ditemukan pada populasi klinik psikiatri. laki. Pengusul menekankan pada fakta bahwa beberapa orang
Enampuluh persen artikel yang menyokong terkait dengan ke- laki-laki homoseksual memperagakan "respons umpan balik
sulitan teman sebaya dan memenuhi kriteria untuk diagnosis estrogen" yang karena penurunan kadar androgen, pemberian
gangguan kecemasan akan perpisahan. Yang lain ditemukan estrogen menyebabkan meningkatnya produksi hormon lu-
bahwa GID itu tak terkait dengan latar belakang etnis, agama, teinisasi. Banyak peneliti lain yang membantah teori ini kare-
atau tingkat pendidikan. na kurangnya temuan-temuan yang konsisten (misalnya, Xy
28 a Perilaku Seksual dan Variasinya 119

pada laki-laki dengan sindrom feminisasi testikuler tidak penyesuaian emosional dan sosial, terindikasi untuk rujukan
memperlihatkan respons ini). evaluasi psikiatrik. Dokter tidak boleh mebiarkan perasaan ne-
Le Vay baru-baru ini menemukan bahwa laki-laki hete- gatif dirinya memperburuk perasaan negatif orang tua yang
roseksual dan homoseksual yang memiliki perbedaan dalam melihat anak yang lebih tua seperti layaknya seorang penjahat,
struktur dan ukuran hipotalamus juga menunjukkan substrat terutama jika anak yang lebih tua tersebut bukan anggota dari
biologis selama orientasi seksual, walaupun kemungkinan sin- keluarga anak yang lebih muda. Dokter mungkin perlu mem-
drom imunodefisiensi didapat pada spesimen pascamati dalam bantu orang tua dari anak yang dieksploitasi supaya jangan
temuan telah dipengaruhi (bias). Peneliti lain baru-baru ini me- melakukan tindakan balas dendam yang menyakitkan terhadap
nyatakan bahwa komisura anterior pada laki-laki homoseksual orang yang bersalah. Di pihak lain, jika terjadi kekerasan fisik
secara signifikan lebih besar daripada komisura anterior pada atau pemaksaan psikologis, intervensi psikratrik maupun hu-
lelaki heteroseksual. Perbedaan anatomi ini berkorelasi dengan kum terindikasi.
orientasi seksual maupun jenis kelamin; yaitu, komisura ante- Dalam membuat anamnesis perilaku seksual, dokter anak
rior juga lebih besar pada wanita heteroseksual daripada laki- tidak seharusnya memperkirakan perilaku heteroseksual secara
laki heteroseksual. Lagipula, Hamer dan kawan-kawan mene- khusus. Kerahasiaan harus dijaga, kecuali pada kasus keke-
mukan kemungkinan penanda genetik untuk homoseksualitas rasan seksual. Tergantung pada pengalaman penderita sebe-
laki-laki pada sekelompok kecil individu dan sedang menye- lumnya, pemeriksaan fisik harus meliputi pemeriksaan ke-
lidiki gena. Banyak peneliti yang ragu-ragu dengan penemuan mungkinan penyakit yang ditularkan secara seksual (PDS).
biologis ini. Beberapa pakar menyatakan bahwa bukti akhir- Akademi Pediatri Amerika merekomendasikan bahwa semua
akhir ini yang merumuskan faktor-faktor biologi pada perkem- laki-laki yang aktif secara seksual harus melakukan pemenk-
bangan orientasi seksual tidak lebih memaksakan daripada saan laboratorium yang tepat untuk PDS. Imunisasi untuk
bukti akhir-akhir ini yang terkait dengan teori psikologis. hepatitis B telah direkomendasikan dan harus diberikan pada
Ada kemungkinan mekanisme ganda yang menyebabkan semua laki-laki yang diketahui berhubungan seks dengan laki-
homoseksualitas pada masa remaja dan dewasa, ketika ada ke- laki lain. Pemeriksaan Virus imunodefisiensi manusia (HIV)
mungkinan mekanisme ganda yang menyebabkan heteroseksu- dengan persetujuan yang diperlukan adalah tepat pada situasi
alitas; banyak faktor yang kompleks turut menyebabkan demikian. Juga perlu konseling sebelum dan sesudah pemerik-
perkembangan seksual. Pada keadaan ini, tampaknya mungkin saan HIV. Aktivitas homoseksual antara remaja wanita diser-
bahwa faktor-faktor budaya, biologis, dan psikologis turut me- tai dengan risiko PDS yang jauh lebih rendah. Namun, HIV
nyebabkan perkembangan orientasi seksual. maupun PDS lain dapat ditularkan selama aktivitas seksual
Jika anak ditemukan sedang terlibat dalam perilaku homo- lesbi, terutama jika salah satu mitranya juga berhubungan seks
seksual, orang tua jangan segera menyimpulkan bahwa ini ber- dengan laki-laki.
arti anak telah menjadi homoseksual. Perilaku seksual selama Apabila kehinaan sosial dipertimbangkan, adalah tidak
masa remaja tidak selalu meramalkan orientasi seksual masa mengherankan bahwa perasaan dan keinginan homoseksual
mendatang. Diperkirakan bahwa 6Eo wanita dan 77Vo laki-laki menyebabkan konflik psikologis pada remaja. Penelitian baru-
telah mempunyai setidak-tidaknya satu pengalaman homosek- baru ini menunjukkan bahwa 3-30Vo bunuh diri remaja diang-
sual selama masa remaia. Anak menyelidiki seksual dengan gap berasal dari konflik yang berkenaan dengan orientasi sek-
cara yang sama dengan cara mereka menyelidiki bagian- sual. Model perkembangan identitas homoseksual Troiden
bagian lain lingkungannya. Tugas pertama dokter dari orang membantu menjelaskan tahap-tahap yang terkait dengan pe-
tua sesudah mengetahui bahwa anak telah terlibat dalam ak- nerimaan orientasi seksual. Mereka termasuk sensitisasi, yaitu
tivitas homoseksual adalah membantu anak yang lebih muda kesadaran adanya perbedaan karena daya tarik jenis kelamin
merasa aman dan mengurangi rasa bersalah. Orang tua harus yang sama; kerancuan identitas seksual, yaitu, kekacauan yang
menghindari kecurigaan, caci maki, ancaman, mempermalu- sering terkait dengan upaya untuk menerima perasaan sese-
kan, atau sikap dan perilaku menghukum terhadap anak. Dok- orang dengan aib pergaulan yang negatif; anggapan identitas
ter dapat berperan sebagai model bagi orang tua melalui ke- seksual, yaitu pengakuan identitas diri seorang homoseks
tenangan, kepekaan dirinya, penyelidikan dengan teliti menge- (gay); dan integrasi serta janji (komitmen), yaitu penggabung,
nai perasaan dan perilaku anak. Dokter harus memaklumi an identitas seksual menjadi penerimaan diri yang positif.
sangkalan sebagian anak dan penghindaran terhadap serta rasa Di samping beberapa laporan singkat, sangat sedikit yang
malu subyek, namun berdiskusi membantu anak untuk mema- dapat dilakukan untuk mengubah orientasi seksual seseorang.
hami bahwa perilaku seksual itu dapat dipahami dan bahwa Bahkan pada kasus di mana individu telah menyatakan keingr-
perasaan dan keingin tahuannya adalah normal. Adalah pen- nannya untuk berubah, secara. bermakna kurang dari setengah
ting untuk mengetahui apakah informasi dan pemahaman anak dari mereka yang berupaya dapat mengubah orientasi seksual
mengenai masalah-masalah seksual sesuai dengan usianya. dengan berbagai terapi dinamik dan terapi perilaku. Upaya un-
Jika perilaku seksual-sama melibatkan anak lain dalam ke- tuk mengubah orientasi seksual sering kali hanya menimbul-
luarga, ia harus ditangani dengan cara yang sama. Jika anak kan tambahan rasa bersalah dan aib selanjutnya. Psikoterapi
yang lebih tua itu adalah perintis atau penggoda, ia harus adalah lebih tepat digunakan untuk gangguan yang terjadi ber-
diberitahu secara jelas dan tegas bahwa perilaku demikian ti- samaan (gangguan kecemasan perpisahan, gangguan tingkah
dak akan ditoleransi dan bahwa ia akan diharapkan untuk laku, gangguan distimik, depresi) dan untuk membantu meme-
bertindak dengan tanggung jawab dan pengendalian. Anak cahkan konflik yang sering terjadi sebagai satu langkah ke
yang lebih besar harus berbicara dengan dokter atau profesio- arah penerimaan orientasi seksual. Keluarga biasanya memer-
nal kesehatan mental; jika jelas-jelas menyangkut mengenai lukan bantuan untuk mengatasi hal ini dan kemarahan serta
120 BAGIAN lll . Gangguan Psikologis

kekecewaan yang menyeftainya. Anak-anak perlu bantuan da- berpuisi yang tak berujung pangkal, dan bentuk-bentuk bahasa
lam memahami bagaimana mengatasi reaksi orang lain. aneh lainnya dapat menonjol.
Inteligensi dengan uji psikologi konvensional biasanya ja-
tuh pada kisaran retardasi secara fungsional; namun, defisit
Allen L, Gorski R: Sexual orientation and the size of the anterior commissure
in the human brain. Proc Natl Acad Sci U S A 89:7199,1992.
dalam kemampuan berbicara dan sosialisasi membuatnya sulit
Bailey J, Michael J, Neale M, et al: Heriiable factors intluencing sexual orien- memperoleh estimasi yang tepat dari potensi intelektual anak
tation in women. Arch Gen Psychiatry 50:211,1993. autistik. Dalam tes nonverbal yang dilakukan, beberapa anak
Byrne W, Parsons B: Human sexual orientation: The biologic theories reap- autistik hasilnya cukup memadai, dan mereka yang kemampu-
praised. Arch Gen Psychiatry 50:228,1993.
Coates S, Person E: Extreme boyhood femininity: Isolated behavior or perva-
an bicaranya berkembang dapat memperagakan kapasitas in-
sive disorder? J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 24:702,1985 telektual yang memadai. Adakalanya anak autistik mungkin
Committee on Adolescence (American Academy of Pediatrics): Homosexual- terisolasi, berbakat luar biasa, analog dengan bakat orang de-
ity and adolescence. Pediatrics 92:631,1993. wasa terpelajar yang idiot.
Hamer D, Magnuson V, Pattatucci A: A linkage between DNA markers on the
X chromosome and male sexual orientation. Science 261:321,1993.
Meskipun mula-mula digambarkan sebagai penyakit sosial,
LeVay S: The Sexual Brain, Cambridge, The M.l.T Press 1993. kebanyakan riset telah memfokuskan pada defisit kognitif dan
Sandberg D, Meyer-Bahiburg H, Ehrhardt A, et al: The prevalence of gendera- komunikatif pada autisme, dan terutama, pada tipe-tipe defisit
typical behavior in elementary school children. J Am Acad Child Adolesc pemprosesan kognitif yang paling nampak pada situasi emosional.
Psychiatry 32:306, 1993.
Sreenivasan V: Effeminate boys in a child psychiatdc clinic prevalence and
Ciri khas anak autistik adalah defisit dalam keteraturan verbal,
associated factors. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 24-689 , 1985, abstraksi, memori rutin, dan pertukaran verbal timbal balik. Anak
Troide R: Homosexual identity development. J Adolesc Health Care autistik juga menunjukkan defisit dalam pemahamannya mengenai
9:105,1 989. apa yang mungkin dirasakan atal dipikirkan orang lain, apa yang
disebut kekurangan "teori berpikir'
EPIDEMIOLOGI. Prevalensi biasanya diperkirakan ada
3-4110.000 anak. Gangguan ini adalah jauh lebih lazim pada
laki-laki daripada pada wanita (3-4 : 1). Beberapa penyakit
I Bae 29 sistemik, infeksi, dan neurologis menunjukkan gejala-gejala
seperti-autistik atau memberi kecenderungan penderita pada
perkembangan gejala autistik. Juga ditemukan peningkatan
Psikosis Pada Masa Anak yang berhubungan dengan kejang.
ETIOLOGI. Penyebab autisme adalah spekulatif. Sebab-
Richurd Dulton den Marc A. Forman sebab genetik telah dilibatkan. Ada 80Vo angka persesuaian
untuk kembar monozigot dan 20Vo angka persesuaian untuk
kembar dizigot. Apa yang sebenarnya diwariskan tidak selu-
29.1. Autisme Infantil ruhnya jelas; abnormalitas kognitif dan kemampuan berbicara
lebih lazim pada sanak keluarga anak autistik daripada pada
Psikosis ini terjadi sebelum usia 30 bulan. Kelainan ini di- populasi umum. Kelainan kromosom, ierutama sindrom X
tandai dengan gangguan kualitatifpada komunikasi verbal dan yang mudah pecah (fragil), juga lebih lazim pada keluarga de-
nonverbal, pada aktivitas imajinatif, dan pada interaksi sosial ngan autisme.-
timbal balik. Kelainan temuan-temuan neurokimia telah terkait dengan
MANIFESTASI KLlNlS. Diantara gejala-gejala dan tanda- autisme. Meskipun fungsi dopamine diperkirakan normal pada
tanda yang paling penting adalah kemampuan komunikasi ver- autisme, baru-baru ini kelainan ditunjukkan dalam jumlah
bal dan non-verbal yang tidak'atau kurang berkembang, ke- jalur katekolamin. Peningkatan kadar serotonin juga ditemu-
lainan pada pola berbicara, gangguan kemampuan memper- kan.
tahankan percakapan, permainan sosial yang abnormal, tiada- Teori-teori tentang penyebab telah juga dipusatkan pada
nya empati, dan ketidakmampuan untuk berteman. Sering juga berbagai kemungkinan lain, meliputi cedera otak, kerentanan
memperlihatkan gerakan tubuh stereotipik, kebutuhan kesa- utama, berkembang aphasia, defisit pada sistem pengaktif re-
maan yang mencolok, minat yang sangat sempit, dan keasyik- tikulum, keadaan yang saling tidak menguntungkan antara
an dengan bagian-bagian tubuh. Anak autistik menarik diri faktor-faktor psikogenik dan perkembangan saraf, perubahan
dan sering menghabiskan waktunya untuk bermain sendiri. struktur serebellum, dan lesi hipokompus otak depan. Berla-
Muncul perilaku ritualistik, yang mencerminkan kebutuhan wanan dengan pengertian yang populer pada masa lalu,
anak untuk memelihara lingkungan yang tetap dan dapat dira- autisme tidak diimbas oleh orang tua.
malkan. Ledakan amarah dapat menyertai gangguan rutin. PENGOBATAN. Berbagai pendekatan terapeutik'telah dian-
Kontak mata minimal atau tidak ada. Pengamatan visual terha- jurkan untuk menangani dan menatalaksana anak-anak autis-
dap gerakan iari dan tangan, pengunyahan benda, dan meng- tik, namun keberhasilannya terbatas. Terapi perilaku dengan
gosok permukaan dapat menunjukkan penguatan kesadaran pemanfaatan keadaan yang sedang berlaku dilaporkan me-
dan sensitivitas terhadap beberapa rangsangan, sedangkan hi- ningkatkan kemahiran berbicara. Perilaku destruktif dan agresi
langnya respons terhadap nyeri dan kurangnya respon terkejut sering dapat diubah dengan manajemen perilaku. Neuroleptik
terhadap suara-suara keras yang mendadak menunjukkan telah menunjukkan harapan dalam mengurangi perilaku
menurunnya sensitivitas pada rangsangan lain. Jika berbicara mencelakakan diri sendiri, yang kelihatannya mengarah pada
memperlihatkan ekholalia, pembalikan kata ganti (pronomial), perilaku agresi, stereotipik, dan penarikan diri dari pergaulan
29 I Psrkosis Pada Masa Anak 121

sosial. Antagonis opiat yang kuat, baru-baru ini terbukti me- afektif. Prognosisnya adalah jelek. Gejala-gejala pada masa
ngubah masalah-masalah perilaku, penarikan diri dan stereoti- anak yang paling meramalkan psikopatologi psikotik adalah
pik. Model penanganan harian dengan menggunakan per- ketumpulan afektif dan hubungan antar perorangan, berlawa-
mainan, terapi kemampuan berbicara dan latihan antarpero- nan dengan delusi dan halusinasi.
rangan terstruktur juga menampakkan harapan. Pendekatan terapeutik multimodel diperlukan untuk mena-
PROGNOSIS. Ini harus berhati-hati. Beberapa anak, teru- talaksana penyakit ini. Pelatihan orang tua diperlukan untuk
tama mereka yang mengalami gangguan bicara, dapat tumbuh mengajarkan teknik-teknik yang efektif untuk mengubah peri-
pada kehidupan marginal, dapat berdiri sendiri, sekalipun teri- laku anak skizofrenik sampai pada tingkat yang masuk akal.
solasi, hidup dalam masyarakat, namun untuk beberapa anak, Juga sangat penting terapi individual yang dirancang untuk
penempatan lama pada institusi merupakan hasil akhir. Hu- membentuk persekutuan yang positif. Terapi neuroleptik se-
bungan antara autisme dan skizofrenia tidak jelas. Kasus di- ring efektif dalam menatalaksana halusinasi dan delusi psiko-
mana anak autistik kemudian berkembang menjadi skizofrenia tik. Sekolah dan kerja penghubung masyarakat dapat me-
telah dilaporkan, namun jarang. Prognosis yang lebih baik negakkan dan mempertahankan jadwal harian untuk penderita.
adalah terkaitan dengan intelegensi yang lebih tinggi, kemam-
puan berbicara fungsional, dan kurangnya gejala-gejala dan
perilaku aneh. Gejala-gejala sering berubah karena anak-anak
tumbuh semakin tua. Kejang-kejang dan mencelakakan diri
29.4. Gangguan Kepribadian Ambang
sendiri semakin lazim dengan perkembangan usia. Batas
Mayoritas anak dengan psikosis mulai-lambat yang men-
derita gangguan ini, juga disebut psikosis interaktif atau psiko-
2g.2. Gangguan Perkembangan yang sis simbiotik. Anak ini datang dengan ketidakstabilan suasana
Mudah M eny ebar (Pervasiv e) hati, hubungan antalperorangan, dan perasaan terhadap diri
yang mencolok. Mereka membuat ancaman dan gerak-gerik
Beberapa anak mengalami gangguan kualitatif dalam per- bunuh diri, sering melukai fisik diri mereka sendiri dan orang
kembangan interaksi sosial timbal balik dan komunikasi verbal lain, dan sangat impulsif. Gangguan perilaku hampir selalu
serta nonverbal namun tidak memiliki jumlah gejala-gejala ada, dan sering tidak dapat diramalkan, seperti reaksi amarah
diperlukan untuk diagnosis autisme. Walaupun agaknya me- dan manipulasi. Mereka jarang berhalusinasi, meskipun mere-
maklumi secara sosial, anak ini tampak aneh dan eksentrik ka mungkin curiga dan memiliki pemikiran seperti paranoid.
bagi anak lain. Prevalensinya dikatakan ada 2,0/10.000 anak. Meskipun mungkin muncul kerentanan biologis yang men-
Penderita ini dapat didiagnosis sebagai memiliki gangguan ke- dasari, sebagian besar anak ini mengalami banyak kesulitan
pribadian skizoid atau sindrom Asperger, yang secara umum dengan isu-isu kasih sayang dan perpisahan. perilakunya
menunjukkan bentuk autisme berfungsi tinggi, meskipun per- agaknya sering berupa produk dari keinginan yang mendasari
bedaan ini tetap agak kontrovesial. anak untuk mempertahankan kesan dirinya menjadi pusat ling-
kungan dirinya. Reaksi amarah terjadi bila keinginannya dike-
cewakan. Anak ini memerlukan penerapan pembatasan yang
29.3. P siko sis Mulai- Lambat sangat konsisten disamping gabungan-bentuk psikoterapi di-
namik yang dirancang untuk memperbaiki hubungan obyek.
Reaksi psikosis pada anak yang lebih tua cenderung lebih Kebanyakan reaksi psikotik dan perilaku pada anak yang
menyerupai psikosis pada masa dewasa, kriteria diagnostik terangsang secara nonorganik merupakan produk dari autisme,
yang sama diterapkan. Psikosis afektif telah diuraikan sebe- gangguan perkembangan yang mudah menyebar, gangguan
lumnya. afektif, skizofrenia, atau gangguan kepribadian ambang batas.
Pada skizofrenia masa anak, gejala-gejala yang menonjol Beberapa anak dapat datang dengan perilaku seperti-psikotik
meliputi gangguan pemikiran, delusi, dan halusinasi. Dua ge- sebentar-sebentar (penarikan diri, pura-pura histeris) dalam
jala terakhir, di samping mulai lambat, skor intelegensia lebih merespons situasi traumatik atau rangkaian penghinaan fisik
tinggi dan komplikasi perinatal lebih sedikit, membedakan dan psikologis terus-menerus. Ini merupakan reaksi pasca-
anak skizofrenik dari autisme. Bila gejala-gejala tersebut mun- traumatis atau penyesuaian.
cul, anak skizofren sering nampak kacau. Mereka dapat meng-
alami delusi paranoid, perilaku agresif, ketololan hebefrenik,
penarikan dari pergaulan sosial, dan suasana hati yang ber-
Baron-Cohen S: The autistic child's theory ofmind: A case ofspesific devel-
ubah-ubah yang nampaknya tidak terkait dengan rangsangan opmental delay. J Child Psychol Psychiatry 30:285, 19g9.
lingkungan, di antara kemungkinan-kemungkinan lain. Burd L, Fisher W, Kerbeshian J: Childhood onset pervasive developmental
Prevalensi skizofrenia orang dewasa adalah l%o dari popu- disorder. J Child Psychol psychiatry 29: 155, 1988.
Gillberg C: Outcome in autism and autistic-like conditions. J Am Acad Child
lasi. Karena umur mulainya khas adalah masa remaja akhir
Adolesc Psychiatry 30:37-5. 1991.
sampai masa dewasa awal, sangat sedikit anak usia prasekolah Gillberg IC, Hellgren L, Gillberg C: Psychotic disorders diagnosed in adoles_
dan anak usia laten yang benar-benar menunjukkan gejala- cence outcome at age 30 years. J Chils psychol psychiatry 34:1173, 1993.
gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia. Creen WH, Padron-Gayol M, Hardesty AS, et al: Schizophrenia with child-
hood onset: a phenomenological study of 38 cases. J Am Acad Child Ado_
Kebanyakan anak prapubertas yang didiagnosis skizofrenia
lesc Psychiatry 31968, 1992.
yang nantinya didiagnosis ulang, biasanya dengan gangguan Kanner L: Early infantile autism. Am J Orthopsychiatry 19:416, 1949.
122 BAGIAN lll . Gangguan Psikologis

Lofgren DP, Bemporad J, King J, et al: A prospective follow-up of so-called ra kandung), dan kesempatan untuk memainkan peran sesuai
borderline children. Am J Psychiatry 148:1541, 1991. prosedur yang menakutkan dalam permainan dengan boneka
Petti TA, Vela RM: Borderline disorders of childhood: An overview. J Am
Acad Child Adolesc Psychiatry 29327,1990.
atau boneka pajangan, kesemuanya sangat membantu. Sikap
Piven J, Gayle J, Landa R, et al: The prevalence of fragile X in a sample of menerima, sensitif, dan simpatik terhadap anak dan orang tua
autistic individuals diagnosed using a standardized interview. J Am Acad oleh staf rumah sakit adalah sangat penting. Sering ada kete-
Child Adolesc Psychiairy 30:825, 1991. gangan yang mendasari antara perawat rumah sakit dan orang
Pomeroy J: Infantile autism and childhood psychosis. In: Garfinkel B, Carlson
G, Weller E (eds). Psychiatry Disorders in Childhood and Adolescence.
tua. Jadwal dan kebiasaan sehari-hari rumah sakit sering me-
Philadelphia. WB Saunders, 1990. nimbulkan kesulitan hubungan antara orang tua dan pekerja
Ritvo ER, Mason-Brothers A, Freema.n BJ, et al: The UClA-University of rumah sakit. Kesalahan dan kemarahan yang sebenarnya tidak
Utah epidemiologic survey of autism: The etiologic role of rare diseases. perlu terjadi dapat menimbulkan situasi yang sulit.
Am J Psychiatry l4'l:1614, 1990.
Treffert DA: The idiot savant: A review of the syndrome. Am J Psychiatry Rawat jalan di klinik atau tempat praktek dimana penderita
145:563.1988. tidak mendapat perawatan dari sederetan dokter yang komuni-
Ventner A, Lord C. Schopler E: A follow-up study of high-functioning autistic kasi antaranya sering terbatas dapat menimbulkan masalah.
children. J Child Psychol Psychiatry 33:489,1992.
Volkmar FR, Cohen DJ: Comorbid association of autism and schizophrenia. Orang tua sering menjadi rancu dan tak mampu untuk meng-
Am J Psychiatry 148:1705, 1991. ungkapkan kekuatiran utamanya mengenai anak-anaknya. Re-
Werry JS, McClellan JM, Chard L: Childhood and adolescent schizophrenic, komendasi untuk perawatan dapat menjadi tidak tepat atau ti-
bipolar and schizoaffective disorders: A clinical and outcome study. J Am dak relevan, dan kesetiaan pada nasehat atau pengarahan men-
Acad Child Adolesc Psychiatry 30:457,1991.
jadi jelek. Pada bagian akhir setiap diagnostik atau aktivitas
manajemen awal, dokter biasanya akan mengajukan perta-
nyaan apakah ada hal-hal lain yang orang tua atau anak ingin
katakan tentang kunjungan selama ini. Dalam ruang gawat da-
rurat rumah sakit dan pusat-pusat kota yang sibuk, harapan
I Bes 30 yang bertentangan antara bagaimana staf profesional mengha-
rapkan ruang gawat darurat digunakan dan apa yang penderita
butuhkan dapat menimbulkan kerancuan. Apabila berbagai
Penanganan Psikologis Anak harapan ini diperiksa secara kritis, mungkin ditemukan cara
menangani yang lebih efektif pola penggunaan pelayanan ga-
dan Remaja wat darurat.
Pada anak yang sakit kronis atau mematikan, setiap gejala
Richurd Dalton
yang dialami oleh penderita dan orang tua sebagai ancaman
terhadap integritas fisik dan kehidupan. Makin serius keadaan
klinis, makin besar intensitas emosi yang timbul. Pada usia 9
30.1. Penyakit dan Kematian tahun, anak mulai memahami kematian tidak hanya sekedar
pergi jauh. Pada masa remaja, mereka memikirkan kematian
Semua fenomena klinis berhubungan dengan berbagai ting- secara filosofis sebagaimana orang dewasa, sekalipun dengan
kat organisasi; molekuler, anatomi, fisiologik, intrapsikis, an- pengalaman yang terbatas
tarperorangan, keluarga, dan sosial. Karenanya, dokter harus Dalam mengatasi penyakit kronis yang memperpendek ke-
memfokuskan pada ketidaksukaan penderita bukannya pada hidupan, seperti kistik fibrosis, orang tua memerlukan dukung-
pengelompokan manitestasi klinis sebagaimana yang ditentu- an awal dokter dalam mengembangkan pemahaman penyakit
kan secara organik atau secara psikologik. Aspek-aspek penya- yang secara relatif bebas dari perasaan bersalah dan bagai-
kit psikologii harus dievaluasi sejak awal, dan dokter harus mana menanganinya. Mereka memerlukan bimbingan untuk
berperan sebagai model bagi orang tua dan anak dengan me- membantunya menjawab pertanyaan anak tentang penyakit se-
nunjukkan minat pada perasaan anak dan memperagakan bah- cara memuaskan. Anak kecil akan paling banyak minta perha-
wa hal ini mungkin dan tepat untuk mengkomunikasikan keti- tian dari orang tua. Pada anak yang lebih tua, dan khususnya
daksukaan dalam bahasa lisan, bahasa simbolik. remaja, orang tua harus siap untuk menangani kemarahan anak
Bagi anakyang dirawat inap di rumah sakit, kemungkinan karena nasibnya. Anak memerlukan kekuatan maupun sumber
tantangan adalah mencakup perpisahan, beradaptasi dengan psikologis orang tua dan hadirnya serta obyektivitas dokter.
lingku;rgan baru; menyesuaikan dengan pengasuh ganda; Peran dokter adalah sulit. Ia harus tetap berharap dan
sering berhubungan dengan anak-anak yang sangat sakit; dan menghilangkan kegelisahan, siap membantu orang tua dan
kadang-kadang mengalami disorientasi terhadap perawatan in- anak menghindari kesulitan psikologis yang lumpuh secara
tensif, anestesia, dan pembedahan. Untuk membantu mengu- emosional. Misalnya, orang tua harus diberi semangat untuk
rangi masalah-masalah yang potensial, kunjungan sebelum memenuhi kebutuhannya sendiri, walaupun memerlukan per-
masuk rumah sakit sering penting untuk menemui orang yang pisahan sementara dan mungkin berulang-ulang dari anak;
akan memberikan perawatan dan mengajukan pertanyaan ten- kadang-kadang, ini dapat membantu anak untuk belajar men-
tang apa yang akan terjadi. Untuk anak yang berusia kurang toleransi frustrasi. Orang tua dari anak yang sakit kritis atau
dari 5-6 tahun, jika mungkin orang tua harus berada di ruangan mematikan dapat saling mendukung satu sama lain secara
bersama anak. Program sosialisasi atau rekreasi aktif dan krea- kreatif dalam pertemuan kelompok dibawah bimbingan profe-
tif, dengan jam berkunjung bebas (termasuk kunjungan sauda- si dokter, psikolog, atau pekerja sosial.
30 | Penanganan Psikologis Anak dan Remaja 123

Pada proses yang memungkinkan mematikan mendadnk, matangan sistem saraf sentral, oleh faktor-faktor intrapsikis
intensitas kecemasan, rasa bersalah, dan keputusasaan orang dan psikososial, oleh kepribadian atau karisma dokter yang
tua mungkin lebih besar daripada menghadapi penyakit yang meresepkannya, oleh masalahnya itu sendiri, dan oleh Iing-
lebih kronis. Pada kebanyakan anak yang berumur lebih tua kungan (penderita, orang tua, waktu hari pemberian).
dari 9-10 tahun, adalah paling mendukung menangani penya- Neuroleptik secara tepat digunakan untuk halusinasi, de-
kit yang memdtikan berdasarkan fakta, sepanjang yang terkait lusi, gangguan pemikiran, dan perasaan gelisah yang berat.
diagnosis dan prognosis, namun selalu memberikan harapan Obat ini terutama terindikasi pada anak dan remaja yang men-
yang realistik. Anak-anak biasanya tidak bertanya pada dokter derita gangguan skizofrenik. reaksi psikotik yang sesuai dan
apakah dan kapan mereka akan meninggal, meskipun mereka tidak sesuai dengan suasana hati akibat gangguan afektif ma-
dapat menampakkan ketakutannya pada orang lain di rumah yor, autisme yang menampakkan gejala-gejala stereotipik dan
sakit. Anak kecil terutama ingin diyakinkan bahwa orang tua- penarikan diri dan menyakiti diri sendiri, serta sindrom Gilles
nya tidak akan meninggalkannya dan dia dicintai. Pendekatan de la Tourette. Beberapa pakar menganjurkan penggunaan ha-
tim rumah sakit yang menggambarkan kedisiplinan medik, loperidol untuk perilaku agresif pada anak dan remaja, namun
perawatan, psikologis, dan pekerjaan sosial, satu sama lain, penggunaan ini tetap kontroversial. Pertanyaan serius telah
harus memberikan dukungan. Dokter terutama perlu terlibat dikemukakan tentang kemanjuran neuroleptik untuk skizofre-
dan dekat dengan anak dan situasi klinisnya. nia pada masa anak. Golongan obat ini secara tidak tepat digu-
Transplantasi organ yang paling sering dilakukan pada nakan untuk kecemasan, gangguan tingkah laku tanpa agresi
anak-anak adalah transplantasi ginjal. Dialisis mungkin men- yang ekstrim, dan gangguan kurang perhatian.
dahului transplantasi ginjal selama berbagai rentang waktu dan Neuroleptik dapat dibagi menjadi tipe potensi rendah, po-
mulai di rumah sakit, namun orang tua dapat diharapkan untuk tensi sedang, dan potensi tinggi. Klorpromazin dan tioridazin,
belajar prosedur ini di rumah. Mereka mungkin menunjukkan keduanya adalah obat berpotensi rendah dan biasanya memer-
sikap yang bertentangan (ambivalen) mengenai diberikan pe- lukan dosis yang lebih tinggi daripada neuroleptik lain untuk
ngendalian yang mengancam jiwa ini. Anak yang mendapat pengurangan gejala. Keduanya adalah agak sedatif, menimbul-
dialisis menjadi tergantung secara psikologis dan sering mena- kan banyak efek samping antikolinergik tetapi menyebabkan
rik diri. Transplantasi sumsum tulang, jantung, paru-paru, dan gejala ekstrapiramidal yang lebih sedikit. Mesoridazin, adalah
hati juga memerlukan beberapa pertimbangan psikologis, se- obat berpotensi sedang, menimbulkan lebih banyak gejala eks-
perti hubungan donor dan tekanan isolasi dan komplikasi. trapiramidal daripada obat-obat berpotensi rendah. Tiotiksen
Masalah-masalah keluarga menjadi berlipat dengan pertan- dan haloperidol adalah obat-obat berpotensi tinggi yang me-
yaan siapa yang akan mendonorkan organ. Jika sanak keluarga nimbulkan sejumlah gejala ekstrapiramidal yang paling besar.
tersedia donor. mungkin ada ketegangan tentang siapa yang Efek samping neuroleptik yang paling mencemaskan ada-
dapat dan akan "berkorban". Pada beberapa kasus, rasa bersa- lah perkembangan diskinesia tardif (lambat). Efek samping
lah mungkin terbebaskan jika dokter dengan sewenang- ini ditandai dengan gerakan koreoatetoid batang tubuh, tung-
wenang (tetapi penuh perhitungan) membuat keputusan ini. kai, dan otot-otot wajah; gerakan ini berkembang pada sekitar
Tim pendukung medik dari staf yang benar-benar pilihan sa- 20-30Vo anak yang diobati dengan neuroleptikjangka panjang.
ngat diperlukan untuk memudahkan pembuatan keputusan dan Diskinesia dapat terjadi selama pengobatan dengan obat atau
perawatan yang berkesinambungan. Meskipun ada tingkat bu- setelah pengobatan dihentikan, yang dalam hal ini disebut se-
nuh diri yang tinggi diantara orang dewasa yang mengalami bagai diskinesia penarikan. Tipe diskinesia terakhir ini, gejala-
hemodialisa, prosedur ini nampak kurang traumatik pada gejala dapat meliputi mual, muntah, diaforesis, ataksia, diski-
anak-anak, mungkin karena kapasitas anak untuk menolak dan nesia mulut, dan berbagai gerakan distonik, pada sebagaian
rnenerima sistem dukungan lebih besar. Remaja kuatir dengan besar kasus reversibel, sedangkan diskinesia yang berkembang
penyimpangan gambaran tubuh, yang tidak selalu dapat diung- selama penggunaan obat tidak mungkin reversibel. Pengobat-
kapkan oleh mereka secara verbal. an diskinesia tardif, jika mungkin, meliputi pengurangan atau
Setelah kematian anak, orang tua akan memerlukan kesem- penghentian pengobatan, meskipun pada kenyataannya telah
patan untuk mengeluarkan perasaan-perasaannya pada dokter, dilaporkan bahwa penambahan neuroleptik mengakibatkan pe-
salah satu dari tujuannya adalah akan membantunya menghin- ngurangan gejala diskinetik sementara. Cara-cara pencegahan
dari perasaan yang secara psikologis menghantui kehilangan meliputi libur minum obat dan penghentian periodik neurolep-
anak setelah selesainya masa berkabung, Banyak orang tua da- tik juga dapat dianjurkan untuk membantu mengurangi per-
pat dibantu dan dihibur dengan mendampingi dan mendekap kembangan diskinesia tardif.
bayi atau anak yang meninggal atau dengan melihat dan mem- Gejata-gejala Ekstrapiramidat, sindrom seperti-Parkinson
belainya setelah kematian. Dokter perlu kesabaran untuk men- (akitesia, bradikinesis, tortikolis, meneteskan air liur, dan ge-
dengarkan (pernyataan maupun pertanyaan yang diajukan dan rakan tangan yang tidak dikehendaki, dan lain-lain), timbul
konsepsi yang salah), untuk menjawab pertanyaan dan mem- pada paling sedikit seperempat anak yang diobati dengan neu-
bantu keluarga dengan rencana penguburan (lihat Bab 41). roleptik. Ketidakseimbangan yang ditimbulkan oleh daya pe-
nyekat dopaminergik dari obat-obat antipsikotik mengganggu
keseimbangan yang diperlukan antara sistem tersebut dan
3 0.2. Psikofurmakolo gi (raber 30-1 ) sistem kolinergik dalam ganglion basalis. Neuroleptik po-
tensi-tinggi, yang mengandung sedikit sifat anti-kolinergik, a-
Penggunaan obat untuk mengubah perilaku anak adalah dalah yang paling mungkin menimbulkan gejala-gejala ekstra-
kontroversial. Pengaruhnya pada perilaku dipengaruhi oleh ke- piramidal. Sindrom ini dapat diobati dengan mengurangi
124 BAGIAN lll . Gangguan Psikologis

TABBL 30-1 Psikotarmakologi


Efek Sanrping/ : Pglsiap:ilr,'::'
Indikasi Dosis Toksisitas/Peringatan prapeiigobatan,,

P<rtensi Rendah' . . :...': .'. Semua Kelas HDT,$eagan hgmograq,


30. I 50 mgl24 i arn iialam Sedasi, penambahan berat ., r
t' pane-1.:krmiA da.1ah (tgr;
'' dosis tbrbagu te{iedia1.', badan; pengaruh anti-
. :dalam bentuk kadir,::: ::. kolinergik lmulut ,i.maleki.12jg.,hu,1)i,
l:.i..,: . :,. . i: i 'r:'',,,_:.:r.' .tl' .;.-
''" ,4.

tinggi'r.":i:. ', .' I -i.'i1:.,:::r'


_ .
kering. pandangan ka-
..:: r :..:a...: , r , :. l:t: :.: ,.r .:
:l.POtenii Sedang:r 'r r,' ' bur, konstipasi); reaksi
l

. ., ,,' ,...'.'.:,. rl :. I :
, ,',,'10-75:mg/24 ja{n da.: hipersensitif (hati. ku- 'ir'r

',;,,,.,,,1am:dosis terbagi,: .i.,. l:.:.. lit): diskrasia darah;


; .Potensi-Tiirggi., . i. :..:',i:iii parkinsonisme
,,t"OmglZ+jam dalam .: Pengaruh Jangka
" dosis telbagi .',: , r.,, Panjang
Risiko diskinesia Iambat
dan sindrom "penarik-
an girwat darulat"
(lihat teks)
Insomnia, nafsu makan Riwrittt (medik)r ' ':
kurang, kemungkinan Freku-ensijantung; '

kehilangan berat badan; '','tekanah.darah rr ':::. .

:iof',1'9 i*9f
q,1?,
1,i*, iritabilitas & cengeng; Enzim hati dgngan-peng-
'
, j 0i2-.0,5 :mg/k 9124 :jami :. nyeri perut, nyeri kepa- I
.,..gunaan,pemolin. ,,, r.

la: tekanan darah sisto- ,,., t,..: :.:. :: ' ,..1...-. .:

lik naik; perkernbangun


dan penjelekan tic. Pe-

pat inerUpakan ..'' :,. . : ,, . ' :,. ,

. berat badan (Bab 27).

tivitas. terutama hati.


l
.,,Utt[uK]gang,gqagt.depleiif:,,, ,rEKGtdan lekanan darah . Riw,ayat::ure4iL.l6an1,1 , r: , i :r:;
mayor dan kecemastur harus dimonitor kirdiotogi individu darr untuk
.:.,i,
' .: ,:perpiSahai',,!:3..$g/B,El
:1...L-:X-::.:;:r:=. hiperte4g!, hipotensi,or;, . :I , ,,4\Y4.yry.6.q,..{:l"trJ.Ytxi.Partr
::'.::p! .:olif . ,.it.r:tr.v,t:.Y1.:i,,Iryvwvrre..Y,+._.- ,ke1ur*u.;Ullielltiutr;t.,,-:
24 jam dalum dosis tostatik, aritmiu jan- EKG l2-hantaran:jika
terbagi (kadar darah; tung, atau pemunjangan perlu konsultasi kardio-
" lterepeu!i!<1100.2!0pg/ ' 'r intewal PR gtaLl '
r.l :r QRS logi . '', .'1' .' ',: r''
ml) (lihat Bab 30). Monitor

i,.^-,.- +^*^-^..r il-


l,
kisaran terapeutik.
t,:::,,,,.,:.b"pitri!-- tqae;asao . .,.t0;lpmg{2+ arn:'1'';;.,'', xeliaii,:ny.rirkepalai,fte.
L:t^.--^,- L-,-^
' '':t ,;';1'-.' 1t hilqngan berat badan;':

:' ".: :ileatinin,'pe-


.Qanggijan gastrointesti-, Cle ara.itti,e
,..,.,: .l
nil;,tremoi, ataksia,
nal, trernor, aiakSia;,:, ".',r' :., tog1i1 ganx.1tiroid, etek-
rneriksaan
lt',' trolii,
r",. .:.koiiftisi;'koma; kemtitl: r EKG
^ ^; - L:,.^1:
-^:
- ^
l t:,.an;:.hipotifoidigme
^ 'ir,i' ':.. :-i:'i . i.' rr,:.. r' "'i:
l: :

Demam, nyeri tenggorok, Pemeriksaan tjsik dan ri-


':,,r r4asiilah,hematologisr, : r.:r wayat rlled-ik;,!IDT de-

,'',(p,eng}rangqntrFgl'darah' r,uganhembgram,:BUN;
., . pgti-t1). keadaan pusing,
'. :enzim hati' . .t ':1
:

me.ngantuk, gangguan
neuromuskuler
Ail.,0',25'ngl24jam r: ,':':,.- Biadikardia; 'fipolensi r I pemeriksaan fisik dan ri-
. : wayat medik; EKG
,,,,.
30 t Penanganan Psikologis Anak dan Remaja 12s

neuroleptik atau menambah agen antikolinergik (triheksifen- dan mempunyai harapan pada pengobatan perilaku melukai-
idil HCl [Artane], benztropin mesilat [Cogentin]). diri pada individu retardasi mental berat dan sangat parah.
Sindrom Neuroleptik Maligna, efek samping penggunaan Klomipramin (Anafranil) adalah manjur dalam penanganan
neuroleptik yan g j aran g, dapat mematikan. Perkembang-annya gangguan obsesif-kompulsif. Namun, kejang-kejang telah di-
ditandai dengan demam tinggi dan kekakuan "pembuluh uta- laporkan akibat pen ggunaannya.
ma" tungkai. Kadar kreatinin fosfokinase juga sangat naik. Beberapa orang tua tetap menentang penggunaan obat-obat
Penghentian obat segera dan perawatan suportif diperlukan se- psikotropik. Kalaupun digunakan, harus sesingkat mungkin.
lama bagian awal sindrom. Berkenaan dengan beberapa gangguan klinis, dokter harus
Obat-obat stimulan digunakan untuk mengobati tanda- menghindari penggunaan obat ganda dan tidak boleh menukar
tanda dan gejala-gejala gangguan hiperaktivitas defisit perhati- bolak-balik dari satu obat ke obat yang lain apabila tidak ter-
an. Meskipun mekanisme kerjanya tidak seluruhnya jelas, jadi respons segera. Karena obat-obat psikotropik memiliki
obat-obat ini terbukti meningkatkan kemampuan anak untuk pengaruh biokimia yang bermakna pada perkembangan anak,
mengikuti berbagai situasi, memperbaiki perilaku di kelas, dan adalah penting untuk dokter memberikan penjelasan yang te-
meningkatkan penerimaan sosial. Stimulan ini harus diguna- pat kepada orang tua dan anak tentang alasan pengobatan.
kan secara bersama dengan terapi individu, keluarga, dan ma Orang tua dan anak harus. memiliki kesempatan untuk men-
syarakat, namun hal ini sering tidak dilakukan. diskusikan perasaan dan pemikiran mereka mengenai penggu-
Antidepresan dan lithium kctrbonat, berguna pada pengo- naan obat psikotropik pada umumnya dan obat spesifik yang
batan penderita dengan gangguan afektif. Antidepresan biasa- dipesan. Bahkan pada gangguan pemikiran, di mana farma-
nya efektif unhrk depresi, sedangkan lithium memperlihatkan koterapi telah sangat dikenal, pengobatannya jarang, jika ada,
kemanjurannya pada mania. Penderita bipolar dan unipolar de- satu-satunya pengobatan yang terindikasi. Rumitnya kondisi
wasa sering diobati dengan farmakoterapi jangka panjang, dan emosional menuntut pendekatan terintegrasi yang melibatkan
ini menjadi lebih lazim pada masa anak dan remaja. Karena berbagai terapi: psikodinamik (individual, keluarga, atau ke-
kecenderungan antidepresan trisiklik menyebabkan blokade lompok), perilaku, lingkungan, obat, dan penggunaan sumber-
jantung, maka perlu prapenanganan elektrokardiogram (EKG) sumber di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor-
dan tindak lanjut EKG. Anak dan remaja yang mendapat anti- faktor ini harus diseleksi secara ilmiah, dikoordinasi secara bi-
depresan trisiklik harus diikuti dengan rangkaian penentuan jaksana, dan diterapkan secara terampil untuk memastikan ha-
kadar darah sampai dosis ditentukan cukup. Ini biasanya me- sil yang bermanfaat maksimal pada anak.
merlukan waktu setidak-tidaknya beberapa minggu. Meskipun
telah dilaporkan terjadinya kematian pada anak usia-sekolah
yang minum desiilamin, namun tidak dilaporkan kematian 30.3. Psikoterapi
mendadak yang berkaitan dengan penggunaan antidepresan
trisiklik lain atau dengan antidepresan non trisiklik lain. Sebe- Apabila telah ditentukan bahwa psikopatologi ada pada
lum meresepkan trisiklik pada umumnya dan desipramin pada anak atau dalam keluarga yang memerlukan intervensi, maka
khususnya, klinisi harus mendapatkan riwayat medik terinci, dokter pediatrik dapat mengembangkan dan melaksanakan
termasuk pemeriksaan sistem kardiovaskular penderita dan ri- rencana terapeutik atau dapat merujuk pada tingkat perawatan
wayat penyakit jantung keluarga (termasuk sinkop yang tidak yang lebih spesialistis dalam masyarakat. Pilihan pengobatan
terjelaskan dan kematian mendadak). Anak dengan riwayat harus diserahkan kepada konsultan, dengan dokter rujukan
yang mencurigakan atau dengan kelainan EKG harus dilaku- memulihkan keyakinan keluarga dan penderita bahwa komu-
kan pemeriksaan pediatri atau kardiologi sebelum obarobat ini nikasi yang akrab dengan konsultan akan dipertahankan. Dok-
digunakan. Evaluasi prapengobatan lithium meliputi penelitian ter pertama akan terus mengevaluasi kemajuan anak selama
tiroid, pemeriksaan fungsi ginjal, dan kadar elektrolit. Kadar proses pengobatan dan menyediakan perawatan medik pada
lithium darah harus juga ditentukan sementara penderita mi- penderita.
num obat. Penggunaan lithium dalam waktu yang lama dapat Ada beberapa tipe psikoterapi perseorangan. Sebagian bo-
mengakibatkan hipotiroidisme. sar melibatkan perkembangan persekutuan dengan penderita
Penyekat ambilan kembali (reuptake) serotonin, terutama yan g memberikan kesempatan untuk melihat masalah-masalah
fluoksetin (Prozac), sertralin iZoloft;, dan paroksetin (Praxil), terapi yang timbul. Anak yang lebih kecil sering mengungkap-
terbukti efektif pada penderita dengan gejala depresif ringan, kan apa yang menjadi perhatiannya dan masalah-masalah per-
kecemasan, dan kompulsi. Paroksetin terutama bermanfaat ka- kembangan dalam terapi permainan. cara-cara khusus yang
rena waktu-paruhnya relatif pendek dan tidak ada efek sam- dirancang untuk membantu ekspresi simbolik dan metaforik
ping. Klonidin sebagian berhasil dalam mengobati anak de- individu. Anak yang lebih tua dan remaja nampaknya lebih
ngan gangguan hiperaktivitas defisit perhatian dan pada mere- berperan serta dalam pembicaraan selama terapi. Terapi di-
ka yang memiliki riwayat pribadi llc (termasuk sindrom Gilles namik dirancang untuk memahami motivasi psikologis
de la Tourette). Pimozide (Orap) mengurangi /ic suara dan masalah-masalah anak dan untuk mengembangkan proses
motorik secara efektif pada gangguan /lc maupun sindrom Gil- terapeutik yang didasarkan pada pemahaman tersebut. Terapi
les de la Tourette. Karbamazepin, obat antiepilepsi, adalah perilaku digunakan untuk mengubah perilaku-perilaku spesifik
efektif pada pengobatan mania dan sindrom diskontrol episo- melalui pemberian penguatan positif dan negatif seQara kon-
dik. Agen penyekat-B (nadolol [Corgard]) terlihat mengurangi sisten.
agresivitas pada anak retardasi mental. Antagonis opiat me- Ada beberapa tipe terapi keluarga, yaitu direktif, struktu-
ngubah beberapa perilaku secara bermakna pada anak autistik ral, strategik, dan relasi-obyek. Pada masing-masing tipe,
126 BAGIAN lll . Gangguan Psikologis

pemberi terapi (theraplsr) bekerja terutama dengan keluarga Psychiatry (Psychiatry, vol 6). Philadelphia, JB Lippincott, 1986. pp 531-
540.
untuk menanamkan pengertian atau membantu mengorganisasi
Werry JS, Wollersheim JP: Behavior therapy with children and adolescents: a
perubahan. Pendekatan direktif tertentu, pelatihan manajemen twenty-year overview. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 28: I , 1989.
orang tu,a, sangat berguna dalam penanganan gangguan ting-
kah laku. Pendekatan ini melibatkan pelatihan orang tua untuk
merespons cara-cara spesifik dan konsisten perilaku anak.
Terapi kelompok terutama berguna pada anak yang sedang
menderita kemampuan sosial yang kurang berkembang. Terapi
kclompok untuk praremaja cenderung menitikberatkan pada
I Ben 3I
aktivitas terstruktur sampai ahli terapi dan anak-anak sama-
sama dapat menemukan bagaimana mereka berhubungan satu Disfungsi angan Saraf
P erkemb
sama lain dan mendapatkan cara-cara untuk mengubahnya. Pada Anak Usia-Sekolah
Cara ini terutama merupakan pendekatan yang menguntung-
kan untuk penanganan masalah-masalah sosial remaja.
Rintangan-rintangan untuk melibatkan dokter umum dan Melvin D. Levine
dokter anak pada kegiatan psikoterapeutik dengan anak adalah
mungkin karena kurangnya waktu dan kurangnya latar bela-
kang konseptual yang memadai. Meskipun psikoterapi teruta- Disfungsi perkembangan saraf adalah gangguan sistem
ma menitikberatkan pada mendengar dan mewawancarai, dua saraf sentral yang menyebabkan frustrasi dan kecemasan bagi
keterampilan penting untuk semua bidang kedokteran, penga- anak usia-sekolah yang sedang berjuang untuk merasa efektif.
laman adalah sesuatu yang penting dan perlu bagi ahli psi- Inilah apa yang. dinamakan hambatan perkembangan yang ter-
koterapi. golong rendah, yang biasanya disertai dengan prestasi akade-
mik yang rendah, kesulitan perilaku, dan masalah-masalah
penyesuaian sosial. Diperkirakan bahwa 5-l5%o anak sekolah
30.4. Rawat Inap Psikiatrik memiliki kesulitan tersembunyi hambatan ini. Prevalensinya
mungkin lebih tinggi jika kita memasukkan disfungsi tersen-
Kadang-kadang rawat inap psikiatrik anak sakit atau ter- diri yang menimbulkan gangguan sementara yang sembuh
ganggu secara emosional di rumah sakit umum, pediatri, atau sendiri dalam mempelajari bidang subjek rertenru. (Lihat juga
psikiatrik kadang-kadang bermanfaat atau perlu, dan dapat me- Bab 27).
layani sejumlah fungsi. Pada anak dengan banyak gangguan ETIOLOGI. Penyebab yang mendasari disfungsi perkem-
psikosomatik atau pada remaja bunuh diri atau pecandu obat bangan saraf ini bermacam-macam. Beberapa ketidakmam-
bius, indikasi dapat medik juga psikiatrik. Jika dirasa perlu pe- puan membaca dan mengeja memiliki penyebab genetik. Be-
nanganan anak di rumah sakit psikiatri, konsultasi dengan berapa penelitian telah mengungkap hubungan etiologi antara
psikiater anak adalah sangat penting untuk membuat dan gangguan belajar dan/atau perhatian dan pola kromosom ab-
merencanakan keputusan. Indikasi untuk pemasukan meliputi normal, intoksikasi timah kadar-rendah, otitis media berulang,
pemikiran, perilaku dan perasaan yang begitu irasional sehing- meningitis, sindrom imunodefisiensi di dapat (AIDS), penda-
ga tidak akan berespons pada terapi yang kurang restriktif; ma- rahan intraventrikuler, trauma kepala serius, dan berat badan
salah-masalah psikiatrik yang kompleks yang memerlukan pe- lahir rendah. Kelainan fungsi tiroid juga telah didokumentasi
layanan medik dan perawatan yang cekatan; interaksi keluarga pada kelompok anak dengan disfungsi perhatian. Kehilangan
yang sangat terganggu yang turut menyebabkan masalah peri- lingkungan dan sosiokultural juga telah dilibatkan sebagai fak-
laku atau mengganggu perawatan yang dibutuhkan; dan perila- tor etiologi, atau setidak-tidaknya sebagai penguat, disfungsi.
ku berbahaya yang tidak dapat ditangani dengan cara lain. perkembangan saraf. Pada kasus perorangan, penyebab yang
Pemberian penanganan di rumah merefleksikan tidak adanya pasti biasanya tidak dapat dipastikan.
kepuasan keluarga, juga anak.
MANIFESTASI KLlNlS. Anak usia-sekolah dengan dis-
fungsi perkembangan saraf, gejala-gejala klinisnya sangat ber-
Campbell M, Spencer EK: Psychopharmacology in child and adolescent psy- variasi. Pola-pola kinerja akademik dan perilaku spesifiknya
chiatry: a review of the past five years. J Am Acad Child Adolesc Psychia- merupakan jalur akhir yang lazim, konvergensi banyak kekua-
try 27:269.1988. tan, meliputi interaksi kekuatan dan defisit kognitif, faktor-
Dalton R: Psychiatry on the bum unit. In: Salisbury R, Dingeldein P, Newman
faktor budaya atau lingkungan, watak, pengalaman pendidi-
N (eds): A Guide to Burn Unit Therapies. Boston, Little, Brown, 1984.
Dalton R, Forman MA: Psychiatry Hospitalization of School-Age Children. kan, dan elastisitas intrinsik. Konsekuensinya, disfungsi me-
Washington, DC, American Psychiatric Press, 1992. mori mempunyai manifestasi yang berbeda pada anak yang
Gadow KD: Pediatric psychopharmacology: a review of recent research. J dengan kemampuan berbahasa yang kuat, perhatian yang ter-
Child Psychol Psychiatry 33:153, 1992.
kendali dengan baik, dan lingkungan rumah yang mendukung
Krener P, Miller FB: Psychiatric response to HIV spectrum disease in children
and adolescents. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 28:596, 1989. dengan anak muda yang jelas-jelas kekurangan secara eko-
Schowalter JE: Psychodynamics and medication. J Am Acad Child Adolesc nomi, yang masalah memorinya disertai dengan kelemahan
Psychiatry 28:681, 1989. berkonsentrasi dan kesulitan dengan bahasa. Delapan daerah
Spinetta JJ: The dying child's awareness ofdeath. Psychol Bull 8l:256,1974.
fungsi perkembangan saraf adalah terutama berhubungan erat
Van Dongen-Melman JEWM, Sanders-Woudstra JAR: The chronically ill
child and his family. 1n: Solnit AJ, Cohen DJ, Schowalter J (eds): Child pada pemahaman anak yang tertinggal secara akademik.
31 t Disfungsi Perkembangan Saraf Pada Anak lJsia-sekolah 127

Perhatian. Perhatian masuk dalam rangkaian mekanisme ketidaksesuaian tentang tatanama yang tepat yang diterapkan
pengendalian yang melalui sistem saraf sentral ini mengatur pada anak dengan kesulitan berkonsentrasi. Petunjuk Diagnos-
perilaku dan belajar. Anak yang mengalami disfungsi perhati- tik dan Statistik Gangguan Mental (Diagnostic and Statistical
an menunjukkan berbagai pola gangguan pengendalian ini. Manual of Mental Disorder), edisi keempat, menggunakan is-
Akibat gejala tersebut dapat mempengaruhi belajar, perilaku, tilah gangguan defisit perhatian (Attention Deficit Disorder
danlatau interaksi sosial. Terlokalisasi pada berbagai bagian [ADD]) dan membuat perbedaan antara individu yang me-
otak, pengendalian ini menyebabkan pengaturan sebagai be- miliki kesulitan tidak bisa berkonsentrasi dan mereka yang
rikut: benar-benar memperlihatkan hiperaktivitas dan impulsivitas.
1. Terangsangnya sistem saraf sentral, tingkat kesiapsia- Selama beberapa tahun, telah digunakan istilah seperti gang-
gaan, dan mobilisasi serta distribusi upaya mental: Anak de- guan defisit perhatian, hiperaktivitas, gangguan impuls hi-
ngan penurunan kesiapsiagaan dan perangsangan mungkin perkinetik, dan disfungsi otak minimal. Sebagian, perubahan
menunjukkan tanda-tanda kelelahan mental di kelas. Mereka taksonomi terus-menerus yang berasal dari heterogenitas ke-
sering menguap, meregang, gelisah, dan melamun. Kadang- lompok anak yang dengan jelas terkena. Gejala-gejala klinis
kadang mereka menjadi hiperaktif dan hiperkinetik dalam yang diringkaskan di atas secara tidak menentu muncul dan
upaya untuk mencapai tingkat perangsangan yang lebih tinggi. ada dari berbagai tingkat keparahdn dari kasus ke kasus. La-
Mungkin ada kesulitan untuk tidur atau bangun tepat waktu. gipula, anak dengan defisit perhatian menunjukkan pola per-
Mereka mudah mengalami kesulitan untuk mempertahankan kembangan, akademik, atau kesulitan perilaku yang beragam.
konsentrasinya dan mereka dapat memperlihatkan kemampuan Karenanya, adalah bahwa ada banyak sub-tipe defisit perhati-.
yang menurun untuk menggerakkan, mengalokasikan (pada an (lihat Bab 27).
fungsi yang tepat), dan mempertahankan upaya mental yang Disfungsi memori. Karena anak terus bersekolah, maka ada
diperlukan untuk memulai dan menyelesaikan beberapa tugas peningkatan kebutuhan penggunaan memori efisien secara
akademik. Upaya-upaya mungkin aneh dan tidak dapat dite- progresif. Siswa diharapkan selektif, sistematis dan strategis
bak. Mereka yang terpengaruh oleh bentuk pengendalian yang dalam memasukkan prosedur baru dan data faktual dalam me-
lemah ini dapat menampakkan kinerja yang sangat tidak kon- mori. Mereka harus pandai-pandai dalam menggunakan me-
sisten. mori jangka-pendek maupun jangka-panjang untuk meng-
ungkap kembali kaidah-kaidah, fakta-fakta, konsep-konsep,
2. Pemprosesan stimulus yang masuk: Anak ini memperli-
dan keterampilan yang tersimpan. Pada sekolah lanjutan, me-
hatkan tanda-tanda konsentrasi yang dangkal. Sebagai akibat-
ngingat dengan cepat dan tepat adalah sangat ditekankan. Ada-
nya, pengarahan dan penjelasan mungkin harus diulang-ulang.
Lagipula, anak kelihatannya menunjukkan kelem ahan pe rhati-
lah tidak mengejutkan, beberapa siswa mengalami frustrasi
yang hebat sekali apabila disfungsi memori menghalanginya
an selektif, sering berfokus pada stimulus yang salah di rumah
dari tuntutan akademik yang memuaskan.
dan di sekolah. Kekacauan yang terjadi dapat berbentuk men-
Ada anak yang mengalami kesulitan dengan pencatatan in-
dengar kebisingan yang tidak ada hubungannya dengan ucapan
guru, memandang ke luar jendela, atau memikirkan terus- formasi dalam memori jangka pendek awal. Mereka menga-
lami kesulitan dalam mengikuti arus data di ruang kelas. pada
menerus tentang masa depan bukannya masukan-masukan
beberapa kasus, anak dengan disfungsi perhatian memiliki ma-
penting saat ini. Lagipula, memerlukan banyak sekali stimulasi
salah untuk mempersiapkan secara selektif dan memadai un-
yang masuk yang memungkinkan sebagian besar anak ini
merasa puas. Karenanya mereka cenderung menjadi resah,
tuk mencatat informasi penting dalam memori. Siswa yang
lain memiliki kelemahan pencatatan spesifik yan! tinggi. Be-
merasa mudah bosan, memerlukan tingkat stimulasi yang
berapa mungkin mengalami kesulitan dengan pencatatan data
tinggi dan tetap atau kegembiraan, dan menginginkan sesuatu
visuospasial dalam memori, sedangkan yang lain mungkin le-
setiap saat dan tidak merasa puas sampai mereka mendapatkan
mah dalam pencatatan materi verbal. Yang lain lagi memiliki
apa y ang mereka inginkan.
masalah meletakkan potongan besar linier data dalam memori
3. Keluaran atau hasil kerja, perilaku, dan aktivitas sosial: jangka pendek; mereka hanya dapat memasukkan sejumlah
Ada kecenderungan pada anak ini untuk berbuat tanpa mem- kecil materi yang dapat disusun dalam konfigurasi atau urutan
perkirakan hasil atau tanpa memikirkan tentang apa yang me-
reka lakukan. Konsekuensinya, impulsivitas dapat menim-
. linier. Akhirnya, beberapa anak dapat mencatat data dalam
memori jangka pendek, namun mereka tidak dapat melaku-
bulkan kesalahan yang ceroboh dalam kerja akademik dan ke- kannya dengan cukup cepat untuk menghadapi tuntutan di ke-
lakuan buruk yang tidak disengaja. Mungkin ada hiperaktivi- 1as,
tas. Anak demikian memiliki kesulitan memahami apa yang Banyak anak mengalami masalah-masalah dengan memori
mereka perbuat selama dan segera setelah berusaha keras da- yang bekerja aktif. Mereka tidak efektif pada penangguhan in-
lam akademik atau dalam berperilaku. Sebagai akibatny.a, me- formasi pada memori sementara waktu selagi mereka sedang
reka dapat masuk kedalam kesulitan tanpa menyadarinya. bekerja dengan memori tersebut. Memori aktif yang sedang
Akhirnya, anak ini umumnya kurang responsif pada hukuman bekerja dengan normal memungkinkan siswa mengingat selu-
atau penghargaan.
ruh komponen tugas-tugas yang berbeda sementara menyele-
Adalah penting untuk menyadari bahwa sebagian besar saikannya, seperti masalah matematika. Siswa dengan dis-
anak dengan disfungsi perhatian juga mempunyai bentuk- fungsi memori aktif, misalnya, dapat mendengar angka dan
bentuk disfungsi perkembangan saraf-mental lain, Yang tera- kemudian lupa apa yang ia akan dilakukan sesudah ia telah
khir ini mempunyai dampak yang berarti pada gejala-gejala mendengar angka tersebut. Memori yang bekerja aktif juga
yang diperlihatkan oleh anak. Juga ada kerancuan besar dan memungkinkan anak untuk mengingat awal paragraf ketika
128 BAGIAN lll I Gangguan Psikologis

mereka sampai pada akhir paragraf. Hal ini membuat mereka Ada beberapa bentuk gangguan bahasa. Beberapa anak
mengingat apa yang hendak mereka ungkapkan dalam tulisan memiliki masalah tertentu dengan fonologi. Mereka menga-
sambil mereka mencoba mengingat dimana menempatkan lami penerimaan suara Bahasa Inggns yang tidak jelas. Mere-
koma atau bagaimana mengeja kata-kata khusus. Dengan de- ka dapat mengalami kesulitan dalam membedakan antara dan
mikian, anak dengan gangguan memori yang bekerja aktif da- membentuk hubungan dengan suara bahasa ibunya. Biasanya,
pat mengalami kesulitan melakukan perhitungan dalam mate- lemahnya rasa fonologi berpengaruh negatif pada kemampuan
matika, masalah-masalah dengan penulisan, dan kesulitan da- membaca. Siswa yang lemah dalam apresiasi bunyi bahasa
lam mengingat dan menceritakan kembali apa yang telah me- mungkin membentuk kaitan hubungan yang tidak stabil antar
reka baca. bunyi tersebut dan simbol visual (yaitu, kombinasi huruf). Me-
Ada anak kecil lain yang mengalami frustrasi dalam upaya- reka juga memiliki masalah dalam memanipulasi bunyi bahasa
nya mengkonsolidasi informasi pada memori jangka panjang. dalam ingatan mereka. Akibatnya, ketika menganalisis bunyi
Mereka tidak efektif ketika menyimpan data untuk masukan terakhir dalam suatu kata, mereka dapat melupakan dua bunyi
berikutnya. Biasanya, konsolidasi dalam memori jangka pan- pefiama dan dengan demikian tidak dapat mencampur bunyi
jang diselesaikan melalui satu atau lebih dari 4 cara berikut: untuk bentuk kata.
(1) memasangkan dua potongan kecil informasi bersama (se- Defisit Semantik juga sering terjadi. Anak yang terkena
perti kelompok huruf dan menyuarakannya dalam Bahasa Ing- mengalami kesulitan belajar dan menggunakan kata-kata baru.
gris), (2) mengelompokkan data dalam kelompok (misalnya; Khususnya, sulit untuknya mengembangkan jaringan seman-
menyimpan semua serangga bersama dalam memori), (3) tik yang beragam, perasaan yang cukup kuat bagaimana meng-
menghubungkan informasi baru dengan kaidah-kaidah yang hubungkan kata-kata satu sama lain dalam mengartikannya.
telah ditentukan (apa yang disebut belajar sesuai kaida[), dan Kekurangan bahasa yang lazim lainnya adalah kesulitan de-
(4) menyusun pengetahuan dalam rangkaian yang logis (seper- ngan sintaksis (urutan kata), masalah dengan percakapan (pa-
ti bulan-bulan dalam satu tahun, alfabet, tahapan dalam prose- ragraf dan jalur), rasa yang tidak berkembang tentang bagai-
dur, atau peristiwa-peritiwa dalam cerita). Beberapa siswa mana bahasa itu bekerja (lemah dalam metalinguistik), dan ke-
tidak berhasil bergelut dengan jenis-jenis pasangan asosiasi sulitan dalam menarik kesimpulan yang tepat (yaitu, penyam-
belajar spesifik, kategori, kaidah, atau rangkaian. paian informasi yang tidak mengena) dalam bahasa. Agar anak
Beberapa anak dapat mencatat dan menggabungkan fakta dengan disfungsi bahasa berhasil dalam sekolah, mereka cen-
dan prosgdur dalam memori namun agaknya banyak sekali derung untuk menghadapi masalah-masalah yang berkenaan
mengalami kesulitan dalam mengingat kembali (recall) ketlka dengan bahasa abstrak dan simbolik, kosakata yang terlalu
mereka membutuhkannya. Ingatannya mungkin sangat lambat teknis, konsep-konsep verbal, dan bentuk-bentuk bicara (meli-
atau tidak tepat. Mereka cenderung menemui kesulitan untuk puti metafora dan kiasan).
mengingat kembali secara serentak, acapkali perlu mendapat- Adalah biasa membedakan antara disfungsi bahasa reseptif
kan kembali beberapa fakta atau prosedur sekaligus. Ini teru- (apa-apa yang mengenai pemahaman) dan disfungsi bahasa
tama dapat menghambat ketika melakukan kegiatan menulis, ekspresif (apa-apa yang menghalangi produksi atau komunika-
tugas yang memerlukan ingatan serentak mengenai pengejaan, si). Anak yang terutama dengan masalah bahasa reseptif dapat
pemberian tanda baca, penulisan huruf besar, pembentukan mengalami kesulitan yang serius dalam mengikuti instruksi di
huruf, gagasan, kosakata, dan arahan yang diberikan untuk kelas, memahami penjelasan verbal, dan menginterpretasikan
mengerjakan tugas. Akibatnya, banyak anak dengan masalah apa yang telah mereka baca. Kelemahan ekspresif meliputi
pengingatan kembali serentak mengalami kesukaran paling be- masalah-masalah oromotor yang mempengaruhi artikulasi dan
sar dengan hasil tulisan. Apabila mereka mencoba menulis, kefasihan verbal. Lagipula, beberapa anak memperlihatkan ke-
mereka berjuang melawan beban memori yang berlebih, sering lemahan dalam mempergunakan kembali kata; meskipun ko-
termanifestasikan dalam ketidakmampuan membaca (karena sakata memadai, mereka memiliki masalah dalam menemukan
penuhnya memori yang keluar untuk pembentukan huruf), kata-kata yang tepat bila mereka membutuhkannya (seperti da-
penggunaan tanda baca dan huruf besar yang jelek, pengejaan lam diskusi kelas). Anak yang lain dengan penghalang ekspre-
dalam konteks kurang, dan gagasan primitif yang sangat meng- sif mengalami kesulitan dalam merumuskan kalimat, meng-
herankan. Beberapa anak ini juga lemah dalam matematika. gunakan tata bahasa dengan tepat, dan alur dalam bercerita
Akhirnya, beberapa siswa memperlihatkan automatisasi (dan mungkin dalam tulisan). Beberapa anak dengan masalah
Lambat. Apa yang telah mereka pelajari sebelumnya tidak cu- bahasa ekspresif ragu-ragu apabila mereka berbicara, sehingga
kup mudah dicapainya secara seketika dan tanpa pengeluaran komunikasi verbalnya terlalu susah. Mereka dapat menjadi pa-
tenaga. Ketrampilan seperti penyusunan huruf, penguasaan sif, pendiam, dan tidak berpanjang lebar dalam komunikasi.
dalil-dalil matematika, dan penguraian kata akhirnya harus Beberapa penelitian telah mengkaitkan disfungsi bahasa eks-
menjadi benar-benar otomatis jika siswa ingin maju dalam presif dengan perilaku nakal. Hal ini terutama benar apabila
akademik. gangguan bahasa ekspresif terjadi dalam konteks kekosongan
Bahasa. Anak yang lancar berbahasa terlihat unggul di atau keributan lingkungan.
sekolah karena banyak apa yang diajarkan disampaikan dalam Disfungsi bahasa mungkin tidak begitu kentara dan secara
bahasa yang jelas. Semua kemampuan akademik dasar sqba- diagnostik sulit dipahami. Misalnya, beberapa anak dengan
gian besar disampaikan melalui bahasa. Oleh karena itu, tidak kesulitan bahasa yang ringan, fungsi bahasanya agak baik
mengherankan bahwa anak dengan disfungsi bahasa biasanya sampai mereka menguasai bahasa kedua atau menjadi pandai
memiliki kesulitan dalam karir pendidikan. dengan materi verbal abstrak di sekolah.
31 t Disfungsi Perkembangan Saraf Pada Anak Usia-Sekolah 129

Siswa dengan fungsi bahasa yang kuat dapat menggunakan Beberapa darinya memperlihatkan tanda-tanda agnosia jari;
fasilitas linguistiknya untuk mengatasi masalah-masalah bela- mereka mengalami kesulitan dalam menempatkan jari pada
jar yang lain. Misalnya, dapat mengungkapkan suatu cara saat mereka menulis. Sebagai akibatnya, mereka perlu memu-
pengerjaan dalam kurikulum matematika dengan kata-kata, de- satkan mata mereka sangat dekat pada halaman buku. Akhir-
ngan demikian dapat mengatasi konsep-konsep nonverbal nya, tulisannya menjadi begitu lambat dan susah. Yang lain
yang cenderung membingungkan (misalnya; rasio, equasi, dan berkutat dengan defisit hasil gerakan tangan. Siswa demikian
diameter). mengalami kesulitan dalam merencanakan rangkaian gerakan
Urutan Visuospasial. Kemampuan persepsi visual memerlu-
yang sangat terkoordinasi yang diperlukan untuk menulis.
kan pengertian lambang tentang ruang. Hubungan bentuk, po- Meskipun mereka dapat memahami dan mampu memvisu-
sisi, ukuran relatif, latar depan dan latar belakang, dan kete- alisasikan apa yang mereka perlukan untuk menulis, mereka
tapan bentuk (maksudnya.adalah bentuk dengan memperta- mengalami kesulitan dalam menentukan peran kelompok otot
hankan ciri khasnya bagaimanapun posisinya dalam ruang) spesifik pada tangannya. Beberapa dari siswa ini juga mem-
perlihatkan masalah produksi oromotor, yang mengakibatkan
adalah diantara unsur pokok pengurutan visuospasial. Anak
dengan defisiensi visuospasial dapat menemukan beberapa kesenjangan artikulasi bicara. Beberapa siswa menyembunyi-
masalah awal pada pengenalan huruf dan kata. Mengej a dapat kan kelemahan visualisasi selama menulis. Mereka mengalami
muncul sebagai kelemahan karena anak ini biasanya menga- kesulitan dalam menggambarkan konfigurasi huruf dan kata-
lami kesulitan dalam mengingat konfigurasi kata-kata visual kata ketika mereka menulis. Hasil tulisannya cenderung ku-
yang tepat. Namun, pada umumnya, anak yang rancu menge- rang jelas (sukar dibaca), dan masalah dengan visualisasinya
juga sering mengakibatkan lamban dalam mengeja. Biasanya,
nai keterkaitan ruang adalah tidak mungkin mempunyai masa-
lah akademik yang berlangsung lama atau serius kecuali kalau ini merupakan siswa yang jauh lebih suka mencetak (ma-
kelemahan visuo-spasialnya dikomplikasi dengan tambahan nuskrip) daripada tulisan kursif. Adalah penting untuk me-
disfungsi perkembangan saraf yang relevan secara akademik. nekankan bahwa anak dapat menunjukkan kecekatan gerakan
Pada satu saat, diduga bahwa disfungsi pemprosesan visuospa- halus yang baik sekali (seperti ditunjukkan dalam bidang
sial merupakan penyebab yang lazim ketidakmampuan mem- mekanik atau artistik) namun sangat lemah dalam kelancaran
gerakan tangan (sulit dalam menulis atau tulisan kurangjelas).
baca yang lama; penelitian akhir-akhir ini sebagian besar telah
membuktikan bawa opini ini tidak benar. Beberapa anak menunjukkan keterlambatan, kelemahan
Anak dengan disfungsi visuospasial mungkin lambat dalam gerakan (motorik) kasar menyeluruh, atau defisit yang sangat
membedakan antara kiri dan kanan. Mereka dapat menunjuk- spesifik dengan atau tanpa masalah-masalah gerakan halus
kan tanda-tanda kekakuan motorik halus dan kasar karena me- atau gerakan tangan. Contoh masalah yang kedua ini meliputi
reka kurang pada penggunaan data visuospasial untuk mem- masalah dalam penggunaan informasi visuospasial untuk
program respons motor. menuntun aksi gerakan kasarnya; anak yang terkena adalah
Urutan Sementara-Berikutnya. Kesadaran mengenai waktu janggal pada penangkapan atau pelemparan bola karena mere-
dan urutan merupakan fungsi penting perkembangan saraf. ka tidak dapat membentuk pertimbangan yang tepat mengenai
Siswa di sekolah perlu mampu menatalaksana waktu, mem- lintasan bola dalam ruang. Yang lain tidak mampu memuas-
proses dan menghasilkan banyak tahap penjelasan dan prose- kan kebutuhan praktek motorik aktivitas gerakan kasar ter-
dur, dan untuk mengembangkan kapasitas memori untuk tentu. Adalah sukar untuknya mengingat kembali atau me-
urutan yang diperluas. Yang kedua ini meliputi pemeliharaan rencanakan prosedur motorik kompleks (seperti motorik yang
seri urutan pada pengejaan, pada penceritaan, dan pada berba- dibutuhkan untuk menari, senrun, dan berenang). Yang lain
gai algoritme matematik. lagi memperagakan kekurangan rasa posisi tubuh. Mereka ti-
dak dapat menerima atau menginterpretasi umpan balik dari
Anak yang mengalami kesukaran dengan pengurutan se-
sendi dan otot-otot perifer. Mereka mungkin terganggu bila
mentara-berikutnya dapat terlambat dalam belaj ar menghitung
aktivitas membutuhkan keseimbangan dan menjejaki gerakan
waktu. Mereka dapat mengalami kesukaran besar dalam me-
tubuh terus-menerus.
ngikuti aba-aba berbagai tahap pada urutan yang tepat, mengu-
rutkan bulan dalam tahun, mengorganisasi penceritaan. Anak Anak dengan masalah motorik kasar dapat mengalami ke-
yang terkena dapat juga mengalami kesukaran dalam menata- hilangan harga diri dengan jelas. Mereka dapat mendapat malu
laksana waktu. Mereka dapat frustrasi dalam mengikuti acara, dalam kelas pendidikan fisik. Kelemahan motorik kasar dapat
dalam belajar urutan kelasnya di sekolah, atau dalam memba- mengarah pada penolakan sosial, penarikan diri, dan perasaan
tasi waktu pertemuan. tidak adekuat yang menyeluruh.
Fungsi Neuromotor. Ada tiga bentuk kemampuan neuromo- Masalah dalam ketrampilan motorik halus dapat mempe-
tor yang jelas-jelas berkaitan dengan fungsi di sekolah; kelan- ngaruhi kemampuan anak untuk unggul dalam seni dan aktivi-
caran gerakan tangan, koordinasi gerakan kasar, dan ke- tas keahlian. Mereka juga turut campur dalam pelajaran alat
trampilan gerakan halus. Meskipun kemampuan ini biasanya musik atau penguasaan keyboard komputer. Inkoordinasi
berkembang dengan cepat selama masa anak, beberapa anak mata-tangan mungkin menonjol karena anak mempunyai ke-
merasa terhina bila kemampuan gerakannya berkembang tidak sulitan dengan input visual yang cepat dan tepat terhadap
sebagaimana mestinya. pengaturan gerakan tangan.
Kelancaran gerakan tangan menunjuk kepada aspek gerak- Kognisi (Pengetahuan) Urutan - yang Lebih Tinggi. Rang-
an khusus hasil tulisan. Beberapa subtipe disfungsi gerakan ta- kaian fungsi ini terdiri atas berbagai kecekatan berpikir cang-
ngan secara bermakna mempengaruhi tulisan anak tertentu. gih. Meliputi pembentukan konsep, kemampuan me-
130 BAGIAN lll I cangguan Psikotogis

mecahkan-masalah, berpikir kritis, pencetusan gagasan (dan sendiri. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan pe-
kreativitas), dan metakognisi (diluar kognisi). mahaman proses berfikir, yang memungkinkannya untuk me-
Anak sangat berbeda dalam kapasitasnya memahami ningkatkan strategi belajar dirinya dan menjadi pelajar yang
dasar-dasar konseptual suatu keahlian dan luas lsi. Beberapa lebih efisien dan aktif. Anak muda yang tidak memiliki me-
dari mereka hanya mendapat pemahaman konsep yang lemah. takognisi cenderung untuk melakukan tugas-tugas intelektual
Karena siswa memperoleh kemajuan melalui pendidikannya, dengan susah payah. Mereka tidak mungkin mempergunakan
konsep menjadi semakin abstrak dan kompleks. Konsep baru teknik efektif yang tepat untuk menghadapi ujian, untuk me-
mungkin berisi konsep yang ditemukan sebelumnya. Anak nulis laporan, atau untuk menghadapi tantangan-tantangan
muda yang memiliki pemahaman konsep yang lemah secara akademik lain yang kompleks.
kronis sering kurang berprestasi. Beberapa dari mereka lemah Kognisi Sosial. Kemampuan sosial siswa diuji secara ketat
dalam pgnyerapan pemahaman konsep, sedangkan yang lain- selama hari sekolah dan di lingkungan setelah sekolah. Ada
nya.hanya mengalami kesulitan dengan konsep dalam bidang- peningkatan bukti bahwa kognisi sosial berada pada dae- rah
bidang yang sangat spesifik (misalnya, matematika, studi so- fungsi perkembangan saraf yang memiliki ciri-ciri tersendiri.
sial atau sains). Ada beberapa siswa yang lebih menyukai kon- Beberapa anak adalah sangat mahir dalam kemampuan sosial,
septualisasi secara verbal, sedangkan yang lain lebih merasa sedangkan yang lain memperlihatkan defisit kemampuan so-
senang dalam membentuk konsep tanpa penerapan bahasa sial yang melemahkan. Ada banyak subkemampuan dalam
(mungkin menggunakan gambaran visual). Beberapa dari sis- kognisi sosial. Kemampuan ini meliputi kemampuan un- tuk
wa terbaik mencoba memperkuat konsep secara linguistik dan masuk dengan lancar dalam hubungan baru, kapasitas terha-
nonverbal. dap waktu dan tahap interaksi secara efektif, tingkat kepekaan
Kemampuan Menyelesaikan-Masalah merupakan bagian yang tepat terhadap isyarat umpan balik sosial, pengetahuan
penting dalam matematika dan sebenarnya pada setiap subjek tentang bagaimana mengatasi konflik sosial tanpa agresi,
lain di sekolah. Anak dengan kemampuan memecahkan-ma- penggunaan bahasa yang sesuai dalam konteks sosial (prag-
salah yang baik adalah ahli strategi yang baik. Mereka sangat matis verbal), kemampuan untuk membina hubungan timbal
baik dalam menggambarkan atau memperkirakan jawaban, balik yang benar (saling memberi) dengan orang lain (teru-
menawarkan banyak teknik alternatif untuk menghadapi tan- tama teman sebaya), dan kehendak untuk mengatasi kehidup-
tangan, memilih teknik-teknik terbaik, dan memonitor apa an keegoan seseorang dengan menghargai dan membimbing
yang mereka lakukan sehingga mereka dapat menjabarkan orang lain. Di samping kemampuan ini, siswa perlu menyadari
strategi alternatif saat diperlukan. Pemecah masalah yang je- "perkembangan pandangan" dirinya dan mahir dalam mem-
lell, di satu pihak, cenderung untuk kaku atau impulsif. Mere- perkenalkan dirinya sendiri pada teman sebaya. Hal yang patut
ka tidak dapat menawarkan pendekatan-pendekatan strategik disesalkan, ada beberapa anak yang ridak memiliki ide bagai-
yang terbaik. Malahan, mereka tidak bergeming dengan teknik mana mereka secara merugikan mempengaruhi yang lain. Se-
tertentu apapun, apakah tehnik itu bekerja atau tidak. Mereka bagai akibatnya, mereka mengalami isolasi yang menyakitkan
kemudian dapat menghadapi kesulitan berarti dalam rangkaian dengan kurang atau tidak memahami alasan penolakan mere-
tugas yang memerlukan penjabaran strategi secara metodis dan ka.
pemecahan masalah yang fleksibel. Keadaan anak yang tak terampil secara sosial menjadi tra-
Kemampuan P encetusan gagasan ( brainstorming) diperlu- gis. Ia dapat mengalami gangguan verbal, gangguan dari orang
kan pada pengembangan topik untuk laporan, memikirkan me- yang lebih kuat, dan penolakan yang terjadi seketika, dengan
ngenai cara terbaik untuk menangani proyek, dan untuk me- berbagai bentuk-bentuk pengelakan yang tidak kentara. Siswa
ngatasi berbagai tantangan akademik bersama yang lain. Bebe. demikian dapat mencari perlindungan bersama-sama dengan
rapa siswa tidak dapat menghasilkan ide-ide yang orisinil. Me- anak-anak yang lebih muda, binatang, dunia fantasi, atau
reka lebih suka diberi tahu dengan tepat apa yang harus dila- orang dewasa. Defisit kemampuan sosial dapat mengerahkan
kukan. Mereka menolak ketika disuruh memikirkan topik, me- segala daya yang berpengaruh negatif pada penyesuaian ting-
luaskan imajinasi, mengembangkan argumen, atau berpikir se- kah laku, kesehatan mental, dan akhirnya, keberhasilan dalam
cara bebas dan tidak tergantung. karier.
Kemampuan berpikir kritis menggambarkan kemampuan Pengaruh Akademik. Disfungsi perkembangan saraf mung-
kognitif lain ydng lebih tinggi yang didapat selama masa anak. kin terjadi pada berbagai kelompok invidu anak. Kombinasi
Siswa yang berhasil sering memperlihatkan kemampuan yang disfungsi umumnya mengakibatkan kelambatan akademik,
hebat mengevaluasi pernyataan, produk, dan orang dengan seringkali mempengaruhi kemahiran ketrampilan dasar dan
menggunakan kriteria objektif. Mereka mampu menghindar subketrampilan dalam membaca, mengeja, menulis dan mate-
dari prasangka pribadi dirinya dan menghargai pandangan matika.
orang lain. Mereka efektif dalam membandingkan dan mem- MeMslCl. Kemampuan membaca dapat berasal dari banyak
bedakan nilai-nilai dan pandangan dirinya dengan nilai-nilai faktor perkembangan saraf. Yang paling umum adalah dis-
dan pandangan pengarang. Mereka dapat berpikir dan berpen- fungsi bahasa yang mencolok atau yang tidak kentara yang
dapat mengenai kualitas seseorang. Mereka menjadi mahir da- nampak pada anak dengan kelambatan membaca yang berarti.
lam menggabungkan kriteria kualitatif untuk menentukan Pada awalnya, anak demikian mungkin menunjukkan kesadar-
produk-produk yang mereka lihat di televisi atau di toko. Ke- anfonologis yang jelek, sebagaimana terlihat dalam kesulitan-
mampuan metako gnitif anak menunjukkan kapasitasnya untuk nya mengartikan dan memanipulasi bunyi bahasa. Kemudian
memikirkan mengenai pikiran. Anak dengan metakognitif mereka dapat mengalami masalah-masalah pelemahan dalam
yang baik mampu mengamati pemikiran atau penelitiannya pembentukan hubungan dalam memori antara bunyi Bahasa
31 . Disfungsi Perkembangan Saraf Pada Anak Usia-Sekolah 131

Inggris dan kombinasi huruf. Kesenjangan ini mengakibatkan keadaan demikian, kelancaran gerakan tangan anak tidak be-
defisiensi pada tingkat penguraian kata-kata satu-persatu. kerja sama cepat dengan pembuatan gagasan dan bahasa. Ide
Anak yang terkena mungkin lamban dalam rnempelajari ko- yang benar-benar terlupakan atau belum berkembang selama
sakata pandangan (daftar kata yang ia dapat tentukan dengan menulis adalah akibat upaya mekanis yang sangat meng-
cepat). Apabila ketrampilan penguraian terlambat atau terlalu ganggu.
sulit, pemahaman membaca selanjutnya sangat terganggu. Sebagaimana siswa dengan defisiensi memori simultan
Siswa dengan disfungsi visuospasial juga dapat mengalami mengalami kesulitan dengan ejaan pada paragraf, mereka juga
kesulitan dalam belajar membaca, namun hal ini relatif jarang cenderung mengalami masalah-masalah serius dalam menulis
menyebabkan kesulitan membaca. Anak yang dengan kele- pada umumnya. Hasil tulisannya sering tidak konsisten dalam
mahan mengurutkan rangkaian sementara atau memori bekerja kemudahan dibacanya, gagasan, dan penggunaan aturan (pem-
aktif dapat mengalami kesulitan dalam menganalisis kata-kata berian tanda baca, tata bahasa, pemakaian hurtrf besar). Anak
menjadi komponen-koniponen suaranya (fonim) dan memadu- dengan masalah urutan berangkai mengalami kesulitan dalam
kannya kembali menjadi urutan yang benar. Kesulitan memori menyusun ide-idenya secara efektif ketika menulis. Anak de-
dapat menimbulkan masalah pada keterampilan mengingat dan ngan ketidakmampuan berbahasa mungkin tidak mampu
meringkas bacaan, pada memori yang berhubungan dengan menggunakan bahasa secara efektif diatas kertas. Siswa de-
suara dan simbol dan pada penguasaan kosakata. Beberapa ngan disfungsi memori yang bekerja aktif, mengalami kesulit-
anak muda dengan defisiensi kognitif urutan yang lebih tinggi an untuk mengungkapkan ide dalam paragraf secara runtut
mengalami kesulitan dalam memahami apa yang mereka baca karena mereka lupa dengan apa yang akan mereka ekspresi-
karena mereka tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang kan. Akhirnya, siswa dengan disfungsi perhatian mungkin
konsep dalam teks. mendapat kesulitan untuk mengerahkan dan menopang upaya
Umumnya, anak dengan kesulitan membaca menghindari mental, mengikuti, dan tuntutan pengendalian-diri dalam me-
bacaan. Dengan demikian, tidak mengherankan apabila anak nulis. Pada kenyataannya, kesulitan menulis merupakan masa-
yang kurang baik dalam membaca itu memperparah masalah lah akademik yang paling sering ditemui pada anak dengan
ini karena kurangnya kegiatan membaca. Akibatnya, keterlam- pengendalian perhatian yang lemah.
batan dalam kelancaran membaca semakin lama menjadi ber-
MATEMATIKA. Kelambatan dalam kemampuan marematika
tambah berat.
mungkin terutama karena kesulitan dalam koreksi. Pada satu
Merucell. Gangguan dalam kemampuan mengeja terdiri studi di sekolah, ditemukan bahwa tidak ada siswa yang ke-
dari berbagai bentuk. Mereka yang dengan gangguan bahasa tinggalan dalam matematika lebih dari 6 bulan di kelas 6 yang
dapat mengalami kesulitan dalam menerapkan pengetahuan mampu mengejar. Dengan demikian, kelemahan matematika
tentang fonologi ejaan. Mereka dapat mempergunakan terlalu yang bermakna sebenarnya tidak dapat diatasi, karena mata
banyak rasa visualnya (konfigurasi) kata, sehingga upayanya pelajaran ini sangat berkumulatif pada strukturnya, Berbagr.i
mengeja adalah dengan pendekatan yang secara fonetik kurang
bentuk ketidakmampuan matematika mengganggu siswa.
baik tetapi secara visual dapat dipersamakan dengan kata yang
sebenarnya (misalnya; kata "faght" untuk "fight"). Anak yang
I Beberapa anak mengalami kegagalan matematika karena le-
mahnya urutan-kognitif lebih tinggi tersendiri. Mereka tidak
lain mungkin memiliki masalah yang sebaliknya, yaitu kesulit-
dapat memahami konsep-konsep aritmatika. Ahli matematika
an dalam memvisualisasi atau mengingat kembali konfigurasi
yang baik mampu mengerahkan kemampuan konseptual ver-
kata. Bila kemampuan fonologinya memadai, upaya menge-
janya sering secara fonetik betul tetapi secara visual menyim- bal maupun nonverbal untuk memahami beberapa konsep se-
pang jauh (misalnya; "fite" untuk "fighf').
perti pecahan, persentase, persamaan, dan perbandingan.
Siswa yang lemah dalam matematika mungkin memiliki kesu-
Anak dengan gangguan memori tertentu dapat mengeja ka-
litan yang serius dalam menuangkan pemikiran dari abstrak ke
ta-kata secara memadai selama lomba mengeja atau dikte me-
ngeja, namun mereka salah mengeja kata-kata yang sama ke-
konkrit. Dapat juga sulit bagi mereka untuk menerapkan kon-
sep secara efektif atau sistematis dalam memecahkan masalah
tika menulis suatu paragraf. Mereka nampaknya memiliki ma-
kata atau ketika dihadapkan dengan situasi praktek.
salah memori yang menimbulkan kesulitan dalam menopang
beberapa operasi yang berbeda secara serempak. Sebagai aki- I Ada remaja yang menunjukkan kelemahan memori terbatas
batnya, tugas mengeja "tertutupi" oleh komponen tugas-tugas yang mengganggu kemampuan matematik. Beberapa menga-
lain. lami kesulitan dalam mengautomatisasi fakta-fakta matematik
Anak yang mengalami kesulitan mempertahankan penjum- (seperti tabeL perkalian). Yang lain mengalami kesulitan dalam
lahan linier data cenderung lupa huruf kritis di pertengahan mengingat kembali urutan prosedur yang tepat atau algoritma
kata. Beberapa siswa melakukan kesaLahan pengejaan campu- (seperti tahap-tahap yang dilibatkan dalam pemecahan soal-
ran, banyak diantaranya secara ortopografi ilegal (mereka soal pembagian yang panjang). Yang lain memiliki kelemahan
menyebarkan kombinasi huruf yang tidak pernah ditemukan memori yang bekerja aktif, sehingga, bila mereka memfokus-
dalam Bahasa Inggris). Berkenaan dengan kemahiran mengeja, kan pada satu soal matematika, mereka nampaknya melupakan
anak demikian memiliki prognosis yang paling buruk. komponen lain dari soal yang sama.
MeNuus. Menulis adalah suatu kutukan bagi sebagian besar I Beberapa siswa dengan disfungsi bahasa memiliki kesulitan
anak dengan masalah belajar dan perhatian. Karena anak harus dalam matematika karena mereka mengalami kesulitan mema-
terus sekolah, maka ada tuntutan yang semakin besar akan ha- hami penjelasan verbal gurunya mengenai konsep dan me-
sil tulisan yang tertata dengan baik. Pada banyak kasus, menu- ngerjakan penjumlahan. Siswa demikian mungkin mengalami
lis itu sulit karena dasar disfungsi gerakan tangan. Pada frustrasi dalam memecahkan masalah kata dan dalam mem-
132 BAGTAN ttl I Gangguan Psikologis

bi- dapat menimbulkan tindakan yang tidak dapat diterima yang


proses jaringan kosakata teknis yang sangat banyak dalam
aaatatr tidak disengaja. Anak yang mengalami disfungsi perha-
dang mata Pelajaran ini.
tian mungkin agresif dan kacau di kelas dan di rumah' Ia dapat
I danyak siswa dengan defisit perhatian tertinggal (tertatih-
mengalami kesulitan yang serius dalam menerima batas-batas
tatih) dalam kelas matematika karena mereka lemah dalam
perilaku, memikul tanggung jawab, dan tidak merasa puas' Ti-
memfokuskan pada rincian yang halus (seperti tanda-tanda
dak pernah merasa puas dapat menimbulkan perilaku yang sa-
operasional). Akibatnya, mereka sering melakukan kesalahan
ngat provokatif, karena ia secara terus-menerus mencari pe-
yang ceroboh.
matematika memerlukan tingkat visualisasi' Anak ngalaman sebanyak-banyaknya (yang seringkali negatif)' Peri-
i niui.un
laku negatif ini sering merusak fungsi seluruh keluarga' Rema-
yang mengalami kesulitan dalam membentuk dan mengingat
ja dengan disfungsi perhatian juga terbukti cenderung untuk
t"ttiUutl gimbaran visual untuk menguatkan belajar mungkin
mengalami kecelakaan mobil yang serius.
berada dalam keadaan yang merugikan dalam mendapatkan
Pada beberapa kasus, anak dengan disfungsi perkembang-
keahlian matematika. Misalnya, mungkin sukar untuknya
an saraf mengalami kecemasan atau depresi klinis yang berle-
menggambarkan bentuk-bentuk geometri atau memikirkan
bihan. Kesedihan, mengumpat-umpat sendiri, kurang meng-
mengenai pembagian.
hargai diri, kelelahan kronis, kehilangan minat dan gagasan
Adalah tidak luar biasa bagi individu dengan ketidakmam- bunuh diri dapat terjadi. Beberapa anak kehilangan motivasi'
pada
puan matematika menjadi fobia mateinatika' Kecemasan
dapat memper- Mereka cenderung pasrah dan memperlihatkan ketidakber-
matematika dapat sangat mengecilkan hati dan dayaan belajar, merasa bahwa mereka tidak memiliki kontrol
j elek ketertin ggalan kemampuan yan g mendasari'
ptibuU terhadap nasibnya. Oleh karena itu, mereka merasa ti-
lst PeuJARAN. Anak dengan disfungsi perkembangan iak perlu berusaha sungguh-sungguh' Akhirnya perspektif ini
bi-
saraf dapat mengalami kesulitan dalam bermacam-macam dapat menambah depresi, pesimisme, dan kehilangan ambisi'
masalah khusus'
dang isi akademik. Sains mungkin merupakan DIAGNOSIS (PENILAIAN). Anak yang berfungsi secara
jelek
terJama karena mereka memerlukan pemprosesan materi ver- selama tahun-tahun sekolah memerlukan evaluasi multidisipli-
bal yang padat dalam buku pelajaran dan kecepatan dalam ner yang seksama karena berbagai sumber dan pengaruh yang
kembali suatu fakta' Mata pelajaran sosial sering
-"nginfui penguasaan luas dari prestasi rendah' Tim evaluasi yang optimal harus me-
memerlukan penggunaan bahasa yang canggih dan liputi dokter ahli anak, psikolog dan psikiater, ahli psikologi
konsep abstrak verbal (yaitu, demokrasi, liberalisme' d1n W1 pendidikan. Yang terakhir ini adalah klinisi (biasanya pen-
pajakan dengan representasi). Siswa dengan kelemahan
kogni-
iidik kh,rtut atau psikolog pendidikan) yang dapat melakukan
,iiyung lebih tinggi tidak dapat menguasai konsep demikian'
'Beiajar analisis rinci mengenai keahlian dan subkeahlian akademik'
bahaia asing dapat menjadi masalah serius bagi
Bila dibutuhkan, profesional lain harus dilibatkan, seperti ahli
siswa dengan gangguan bahasa atau kesenjangan memori'
Be-
patologi bicara dan kemampuan berbicara pada kasus-kasus
r"riuiul"*irlukansurat pernyataan lulus bahasa asing
berapa p"roru*ngun, juga ahli terapi pekerjaan, neurolog, dan pekerja
,ntui lulu, dari SMA atau memasuki ke perguruan tinggi' sosial.
Banyak siswa dengan defisit perhatian dapat berhasil hanya Banyak anak menjalani evaluasi di sekolah' Penilaian de-
dalam bidang isi yang mereka temukan secara romantik
atrak-
mikian dijamin di Amerika Serikat di bawah Hukum Publik
tif. Mereka mungkin memperlihatkan kinerja yang lemah da-
94-142. Lagipula, anak yang ditemukan menderita disfungsi
lam mata pelajaran yang berkenaan dengan detail yang sangat perhatian dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan akomo-
tidak menggairahkan. Mereka dapat mengalami kesulitan
da- ^dasi
dalam pendidikan berdasarkan pasal 501 Undang-undang Keti-
thm membedakan data penting dari hal-hal yang sepele
dakmampuan Pendidikan (Disabilities Educational Act)'
teks, karena perhatian selektifnya terlalu menyebar'
Evaluasi multidisipliner yang dilakukan di sekolah biasa-
Beberapa siswa mempunyai masalah ketidakmampuan
nya sangat membantu, namun biasanya rentan terhadap bias
*rngorgoiirasi yang secara merugikan mempengaruhi kinerja
efektif dalam aan tonn* kepentingan. Misalnya, jika sekolah tidak memi-
Oatam isi mata pelajaran' Mereka sering kurang
liki terapis bahasa, tim evaluasi sekolah tersebut mungkin cen-
strategi belajar. Beberapa siswa terlalu impulsif untuk
meng-
derung Lnggun untuk merekomendasikan terapi bahasa' Ken'
gunuiun teknik yang memudahkan pelajaran dan hasil kerja'
dala anggaran sekolah dapatjuga mempengaruhi kualitas eva'
iang lain berusaha mati-matian karena mereka tidak mampu
luasi dan luasnya pelayanan yang direkomendasikan' Karent
memelihara buku catatan dengan sistematis' mencatat tugas'
keterbatasan tersebut, muncul tuntutan evaluasi independet
menyelesaikan tepat waktu, memenuhi batas waktu'
menemu-
dan opini kddua di luar lingkungan sekolah' Banyak dokte
kan alat-alat, mengorganisasi locker' dan mengingat buku
apa
yang kacau ahli anak menjadi terlibat pada penilaian di luar tersebut'
yang dibawa pulang dari sekolah' Banyak siswa
jugJ-"nguturni kesulitan belajar untuk ujian' Mereka agaknya Evaluasi anak dengan kecurigaaan disfungsi perkembang
tafru bagaimana dan apa yang harus dipelajari dan
untuk an saraf harus mencakup pemeriksaan fisik, neurologis dar
tiat . sensoris lengkap. Dokter juga dapat melakukan penilaian neu
berapa lama. Mereka seringkali tidak rnempunyai kemampuan
rologis dan perkembangan yang luas' Tersedianya instrumet
uji-dirr.
pemeriksaan perkembangan saraf anak memudahkan pengam
Pengaruh Nonakademik. Disfungsi perkembangan saraf
,*urnriyu memiliki pengaruh yang luas sampai di luar seko- tilan sampel langsung mengenai berbagai fungsi perkembang
an saraf, seperti perhatian, memori, dan sebagainya, instrumel
lah. Beberapa pengaruh nonakademik terkait erat dengan dis-
tersebut adalah Pediatric Examination at Three (PEET)' Pedt
fungsinya ,"ndi.i' sedangkan sekuele lain adalah akibat
ke-
guguluo dan frustrasi yang menetap' Impulsivitas dan kurang atric Examination of Educational Readiness (PEER)' Pediat
dalam pemantauan-diri anak dengan defisit perhatian ric Early Elementary Examination (PEEX II), dan Pediatri
"f"ttit
31 t Disfungsi Perkembangan Saraf Pada Anak Usia-Sekolah 133

Examination of Educational Readiness at Middle Childhood nya, strategi pintas biasanya digunakan dalam ruang kelas
(PEERAMID 11). Pemeriksaan tipe ini juga meliputi observasi reguler, bentuk-bentuk intervensi individu di tempat lain di-
langsung perilaku dan penilaian indikator neurologis minor arahkan pada penguatan fungsi yang defisien. Contoh stra-
(kadang-kadang disebut "tanda-tanda ringan"). Yang terakhir tegi pintas adalah penggunaan kalkulator ketika memecahkan
meliputi berbagai gerakan dan fenomena lain yang seringkali soal-soal matematika, menulis esai dengan pengolah kata
terkait dengan disfungsi perkembangan saraf (lihat juga Bab (komputer), menyajikan secara oral sebagai pengganti laporan
s41). tertulis, memecahkan lebih sedikit soal matematika, men-
Dokter ahli anak dapat membantu mengumpulkan dan dudukkan anak dengan defisit perhatian lebih dekat dengan
mengelola data yang berkaitan dengan anak dengan disfungsi guru untuk mengurangi gangguan, memberikan model penya-
perkembangan saraf. Ia dapat memperoleh data demikian me- jian secara visual dalam memecahkan soal matematika dengan
lalui penggunaan angket yang diisi oleh orang tua, sekolah, benar, dan mempersilakan siswa untuk melakukan uji bakat
dan anak (iika cukup tua). Angket ini dapat memberikan infor- walaupun belum waktunya. Strategi pintas ini tidak menyem-
masi terakhir tentang penyesuaian perilaku, pola kinerja buhkan disfungsi perkembangan saraf namun mengurangi pe-
akademik, dan sifat-sifat yang terkait dengan disfungsi per- ngaruh akademik dan nonakademiknya.
kembangan spesifik. Lagipula, angket memberikan data rele- Perbaikan Keahlian. Program tutorial biasanya digunakan
van yang menyangkut riwayat kesehatan anak, latar belakang untuk menopang keahlian akademik yang defisien. Spesialis
keluarga, dan variabel demografi yang relevan mengenai kesu- bidang membaca, tutor matematika, dan profesional serupa
litan belajar anak. Untuk maksud ini, telah dikembangkan lain datriat menggunakan data diagnostik untuk memilih teknik
Angket Sistem ANSER. Juga ada daftar nama-nama perilaku yang menggunakan kekuatan perkembangan saraf siswa dalam
yang distandarisasi yang dapat membantu dalam evaluasi. Di- upaya untuk memperbaiki ketrampilan membaca, kemampuan
antaranya adalah Inventori Perilaku Anak Yale (Yale Child menulis, atau perhitungan matematis. Perbaikan tidak perlu
Behavioral Inventory IYCBII). Angket Conor (untuk hiperak- memfokuskan secara khusus pada bidang akademik tertentu.
tivitas), dan Daftar Nama-nama (Checklist) Perilaku Anak Banyak siswa memerlukan bantuan dalam mendapatkan ke-
Achenbach. ahlian belajar, strategi kognitif, dan kebiasaan mengatur yang
Umumnya, evaluasi meliputi uji intelegensl. Meskipun ku- produktif.
osien intelegensi (IQ) menyeluruh jarang membantu, uji ini Perbaikan dapat berlangsung dalam ruang sumber atau pu-
dapat berguna dalam kaitannya dengan skor sub-uji spesifik sat belajardi sekolah. Untuk memenuhi pelayanan ini di seko-
untuk data diagnostik lain. Perbandingan demikian dapat lah, siswa mungkin perlu dilabel atau dikelompokkan sebagai
"lemah dalam belajar". Untuk ditandai demikr'an, pemeriksaan
mengungkap penampakan pola-pola sugestif disfungsi per-
kembangan saraf spesifik. harus mendokumentasi ketidaksesuaian yang besar antara IQ
anak dan ketrampilan akademiknya. Sayangnya, beberapa sis-
Uji psikologi pendidikan menghasilkan data yang relevan,
wa yang miskin dengan disfungsi perkembangan saraf yang
terutama apabila penilaian tersebut meliputi analisis yang sek-
bermakna tidak memperlihatkan ketidaksesuaian. Mereka
sama yang menunjukkan dengan tepat di mana kesalahan se-
umumnya "sulit mengikutinya" dan memerlukan tutorial di
dang terjadi dalam proses membaca, mengeja, menulis, dan
luar sekolah.
matematika. Spesialis psikologi pendidikan, menggunakan
Siswa dengan disfungsi perkembangan saraf semakin ber-
masukan dari banyak sumber, dapat membantu dokter ahli
tambah yang dilayani dalam ruang kelas reguler. Pendekatan
anak merumuskan rekomendasi spesifik untuk guru kelas dan
ini, dikenal sebagai model pelibatan, yang menitikberatkan
guru bidang studi.
pada strategi pintas dan akomodasi lain bukannya pelayanan
Spesialis kesehatan mental dapat berperan dalam pengiden-
ruangan sumber pelayanan "penarikan" lain di sekolah. Keber-
tifikasian isu-isu dalam keluarga yang mungkin mengkom- hasilan model pelibatan adalah sangat tergantung pada pelati-
plikasi atau memperburuk diSfungsi perkembangan saraf.
han dan orientasi guru kelas reguler.
Gangguan psikiatrik tertentu juga dapat menjadi bagian dari
Terapi Perkembangan. Ada banyak kontroversi tentang ke-
gambaran klinis.
manjuran penanganan untuk meningkatkan fungsi perkem-
PENGOBATAN. Manajemen anak dengan disfiingsi perkem- bangan yang lemah. Hal ini tidak diperagakan secara meya-
bangan saraf juga sering perlu secara multidisipliner. Keba- kinkan, bahwa ini mungkin sangat memperbaiki ketrampilan
nyakan anak memerlukan beberapa bentuk intervensi lan- motorik halus anak, memori, kecakapan memecahkan-masa-
jutan. lah,' atau kemampuan mengurutkan rangkaian-sementara. Wa-
Demistifikasi. Beberapa anak dengan disfungsi perkem- laupun demikian, beberapa bentuk terapi perkembangan secara
bangan saraf sedikit atau tidak memahami sifat-sifat atau luas diterima. AhIi patologi bicara dan kemampuan berbicara
sumber-sumber kesulitannya. Bila penilaian deskriptif tepat te- umumnya memberikan intervensi pada remaja dengan berba-
lah dilakukan, adalah sangat penting untuk menjelaskan pada gai bentuk ketidakmampuann berbahasa. Ahli terapi pekerjaan
anak sifat disfungsi dan kekuatan (kelebihan)nya. Penjelasan berusaha memperbaiki ketrampilan motorik siswa tertentu de-
ini harus diberikan dalam bahasa nonteknis, optimistis, dan ti- ngan masalah penulisan atau kekakuan motorik kasar. Baru-
dak menuduh. Konsentrasi Cockpit merupakan contoh upaya . baru ini, ada banyak sekali minat daTam pelatihan ketrampilan
yang dapat digunakan untuk membantu anak memahami dis- sosial yang biasanya berbentuk pertemuan kelompok kecil di
fungsi perhatian. mana anak-anak sekolah dibantu menjadi lebih sadar menge-
Strategi Pintas (Bypass). Banyak teknik yang memungkin- nai dinamika interaksi sosial. Terapi perilaku-kognitif adalah
kan anak menghindari disfungsi perkembangan saraf. Biasa- intervensi lain yang diperkenalkan baru-baru ini. Hakekat pe-
134 BAGIAN lll . Gangguan Psikotogis

nanganan ini, anak belajar tentang disfungsi perkembangan mengambil manfaat dari perubahan dalam kurikulum. Dokter
sarafnya dan diberikan latihan terteniu yang bertujuan mening- juga dapat memberikan dukungan dengan menjadi wargane-
katkan bidang yang lemah tersebut. Misalnya, anak dengan gara dari masyarakatnya yang aktif. Dalam melayani dewan
disfungsi perhatian dapat diajar tentang impulsivitasnya dan sekolah, misalnya, dokter menggunakan pengaruh yang besar
kemudian diberi latihan yang meningkatkan refleksi, perenca- pada kebijakan lokal dan pada alokasi sumber untuk anak_
naan dan tempo yang kurang meluap-luap. anak sekolah dengan kebutuhan pendidikan khusus. Dokter
Perubahan Kurikulum. Beberapa anak dengan disfungsi per- juga dapat membantu dalam mengusulkan dilakukannya pro-
kembangan saraf memerlukan perubahan kurikulum sekolah gram pendidikan bagi guru yang dalam tugas.
agar berhasil. Hal ini terutama benar bila siswa melanjutkan ke Obat-obatan. Agen psikofarmakologi tertentu mungkin sa-
sekolah lanjutan. Misalnya, para siswa yang dengan kelemah- ngat membantu dalam mengurangi kerugian disfungsi perkem_
an memori mungkin perlu menyeleksi mata pelajaran baginya bangan saraf. Obat-obat stimulan paling sering digunakan da-
sehingga mereka tidak memiliki beban memori kumulatif yang lam penatalakasanaan anak dengan defisit perhatian. Obat
banyak sekali dalam setiap satu semester. Penentuan waktu ba- stimulan ini tidak pernah manjur untuk segala penyakit karena
hasa asing, pemilihan kurikulum matematika, dan pilihan mata sebagian besar remaja dengan defisit perhatian menderita dis_
pelajaran sains merupakan isu-isu kritis pada beberapa remaja fungsi terkait lain (seperti gangguan kemampuan bicara, ma-
yang sedang berjuang ini. salah-masalah memori, kelemahan motorik, atau defisit ke-
Memperkuat Kelebihan. Anak ini perlu mempunyai minat, trampilan sosial). Meskipun demikian, obat-obat seperti metil_
potensi, dan bakatnya yang dikenali dengan jelas dan meman- fenidat (Ritalin), dekstroamfetamin (Dexedrine), dan pemolin
faatkannya secara luas. Adalah penting untuk memperkuat ke- (Cylert) dapat merupakan tambahan penting pada pengobatan,
lebihan sebagai upaya untuk memperbaiki kekurangan. Ke- karena obat-obat ini nampaknya membantu beberapa remaja
mampuan atletik, kecenderungan artistik, bakat kreatif dan memfokuskan lebih selektif dan mengendalikan impulsivitas-
bakat mekanik adalah diantara aset potensial siswa tertentu nya. Obat-obat stimulan, indikasi, pemberian, dan komplikasi-
yang secara akademik kurang berprestasi. Orang tua dan per- nya diuraikan pada Bab 30. Apabila depresi atau kecemasan
sonel sekolah perlu memberikan kesempatan pada siswa demi- yang berlebihan merupakan komponen gambaran klinis yang
kian untuk menyumbangkan kecenderungan ini dan men- bermakna, antidepresan dapat membantu (lihat Bab 30). Obat-
dapatkan penghargaan dan pujian atas upaya-upayanya. Mem- obat lain dapat memperbaiki pengendalian perilaku (lihat Bab
perkuat kelebihan adalah sangat penting dalam mempertahan- 30). Anak yang sedang mendapat pengobatan perlu kunjungan
kan harga diri dan motivasi. Akhirnya, aset pribadi yang di- tindak lanjut secara teratur yang meliputi tinjauan daftar peri-
kembangkan dengan baik ini dapat terlibat pada transisi men- laku terbaru, pemeriksaan fisik, dan perubahan yang tepat me-
jadi masa dewasa muda, termasuk pilihan karier dan/atau per- ngenai dosis obat, termasuk interval kapan mereka berhenti
guruan tinggi. minum obat sehingga mereka dapat terus mengontrol dirinya
Konseling lndividu dan Keluarga. Ketika kesuliran belajar sendiri.
dikomplikasi oleh masalah keiluarga atau gangguan psikiatri Manajemen Kasus Longitudinal. Semua anak dengan dis-
yang dapat diidentifikasi, psikoterapi mungkin terindikasi. fungsi perkembangan saraf dapat memperoleh manfaat dari
Ahli psikologi klinis atau psikiater anak dapat memberikan dukungan dan bimbingan manajer kasus, suatu profesional
terapi jangka pendek atau jangka panjang. Intervensi demikian yang dapat memberikan nasehat dengan carcyang berkelanjut-
dapat melibatkan anak saja atau seluruh keluarga. Namun, ada- an dan dapat memonitor fungsi selama beberapa tahun. Dokter
lah sangat penting bahwa ahli terapi memiliki pemahaman ahli anak mungkin merupakan profesional yang ideal untuk
yang kuat mengenai sifat disfungsi perkembangan saraf anak. mengemban tanggung jawab ini. Suatu saat, pertanyaan baru
Orang tua maupun anak dapat menjadi terancu jika ahli psi- secara tidak terelakkan muncul ketika disfungsi perkembangan
koterapi menghubungkan kesulitan belajar anak secara khusus saraf anak berkembang dan harapan akademik mengalami pe-
dengan faktor lingkungan, dengan demikian mengabaikan pe- rubahan progresif. Karena anak dengan disfungsi perkembang-
ngaruh yang kuat ketidakmampuan bahasa, defisit perhatian, an saraf merupakan kelompok yang sangat heterogen, tidak
atau masalah memori yang mendasari. Sebagian besar keluar- ada dua anak yang memerlukan rencana manajemen yang
ga tidak memerlukan pendekatan psikoanalitik atau psikodi- sama, atau tidak mungkin memperkirakan dengan pasti kebu-
namik secara mendalam namun malahan mungkin mendapat tuhan anak pada usia 7 tahun bila ia berusia 14 tahun. Akibar
manfaat dari program konseling yang memberikan kepada me- nya, anak yang terkena dan keluarganya memerlukan tindak
reka nasehat praktis tentang manajemen perilaku. Ada penge- lanjut yang cemat dan nasehat obyektif secara individu sepan-
nalan yang semakin meningkat'terhadap peran konseling yang jang karir akademiknya.
tqrorientasi-masalah jangka pendek (lihat Bab 30).
Dugung4n. Anak dengan disfungsi perkembangan saraf
perlu diberi dukungan. Mereka perlu memahami hak-haknya Barkley RA, Guevremont DC, Anastopoulo, OO, al: Driving-related risks
",
and outcomes of attention deficit hyperactivity disorder in adolescents and
di sekolah dan masyarakat. Dokter dapat sangat membantu de- young adults: A 3- to 5-year follow-up survey. pediatrics 92:212,199?..
ngan mendukung anak di sekolah. Beberapa anak, misalnya, Gerber A: Language-Related Leaming Disabilities. Baltimore, paul H.
hancur hatinya karena tinggal kelas, dan kemungkinan menda- Brookes, 1993.
pat manfaat adalah minimal. Dokter mungkin perlu menjelas- Hauser P, Zametkin AJ, Martinez p, et al: Attention deficit-hyperactivity dis_
order in people with generalized resistance to thyroid hormone. N Engl J
kan hak-hak anak dalam melawan ketinggalan kelas tersebut Med 328:997 , 1993.
dan sumber-sumber lain penghinaan publik. Dokter juga perlu Levine MD: Developmental Variation and Learning Disorders. Cambridge,
mendesak anak untuk menerima pelayanan di sekolah atau MA, Educators Publishing Service, 1987.
31 a Disfungsi Perkembangan Sataf Pada Anak ltsia-Sekotah 13s

Levine MD: Keeping a Head in School: A Student's Book About Leaming Levine MD: Eduiational Care. Cambridge, MA, Educators publishing Serv-
Abllities and Learning Disorders. Cambridge, MA, Educators Publishing ice,1994.
Service, 1990. Levine MD: The Pediatric Assessment System for Learning Disorders. (eues-
Levine MD: Attention and memory: Progression and variation during the ele- tion naires and Neurodevelopmental Examinations.) Cambridge, MA, Edu-
nrcntary school years. Pediatr Ann 18:366, 1989 cators Publishing Service, 1982.
Levine MD: All Kinds of Minds: A Young Student's Book About Leaming Lyon R (ed): Frames of Reference for the Assessment of Learning Disability.
Abilities and Learning Disorders. Cambridge, MA, Educators Publishing Baltimore, Paul H. Brookes, 1994.
Service. 1993. Lyon R, Gray DB, Kavanaugh JF (eds): Better Understanding Learning Dis-
abilities. Baltimore, Paul H. Brookes, 1993.

Anda mungkin juga menyukai