V. Cara Kerja
PEMBUATAN SAMPEL
Membersihkan kulit dari bulu, lalu kulit dicuci sampai bersih
Memotong kulit dengan ukuran kecil kecil
FIKSASI
Membuat larutan formaldehid 4%
Meletakkan larutan formaldehid pada botol kaca lalu meletakkan
kulit dan dibiarkan selama 10 menit
Setelah 10 menit kulit di angkat dan di tiriskan
DEHIDRASI
Menyiapkan larutan alcohol dengan konsentrasi bertingkat 30 %; 50
%; 70 %; 80 %; 90 %; dan 96 %.
Mengambil larutan alkhohol 30% lalu ditaruh dalam botol kaca lalu
kulit di masukkan dan di gojog selama 20 menit
Setelah 20 menit alkhohol dibuang dan diganti dengan konsentrasi
alkhohol yang sama, diulangi sampai 3x
Melakukan hal yang sama untuk alhohol konsentrasi 50%, 70%,
80%, 90%, dan 96%
CLEARING (PENJERNIHAN)
Sampel dimasukkan dalam larutan Alkohol absolud : Toluen (1 : 1)
selama 25 menit
Sampel dimasukkan ke dalam Toluen murni ± 1 – 2 jam
Mengamati sampel sampai benar-benar transparan.
Sampel dimasukkan dalam larutan Parafin Tolen selama 1 (satu)
malam.
EMBEDDING
Menyiapkan 4 (empat) tempat untuk paraffin cair
Sampel dimasukkan ke dalam paraffin cair secara berurutan
Masing-masing pemasukan sample adalah 10 menit
Sampel ditanam dalam cetakan paraffin untuk potongan melintang
PEMOTONGAN
Melepas sampel dari cetakan
Membentuk sampel seperti trapezium pada salah satu ujungnya
Memasang sampel pada tempat di mikrotom dan di potong dengan
ketebalan 6 – 8 𝜇
Apabila sampel agak keriting, parafin diapus dengan es batu yang
dimasukkan dalam serbet
Mengambil hasil potongan dengan kuas
Memasukkan sampel dalam waterbath 50° C
Menempelkan potongan kulit pada Obyek glass yang telah diberi
putih telur
Mengeringkan dalam loyang alumunium yang telah dipanaskan
dengan api bunsen
Membersihkan sisa – sisa paraffin pada obyek glass
PEWARNAAN
Melakukan parafinisasi Sampel dengan memasukkannya kedalam
:
a. Xylol 1 5 menit
b. Xylol 2 5 menit
c. Alkohol absolut 5 menit
d. Alkohol 95% 5 menit
e. Alkhohol 90% 5 menit
f. Alkhohol 80% 5 menit
g. Alkhohol 70% 5 menit
a. Alkohol 70%
b. Alkohol 80%
c. Alkohol 90%
d. Alkohol 95%
VII. PEMBAHASAN
Preparat merupakan sediaan berupa organ, jaringan, sel, dana tau tubuh
organisme yang di awetkan dalam suatu media ntuk mempermudah
seseorang untuk mempelajari, mengamati, atau meneliti. Untuk membuat
preparat harus melakukan cara kerja dengan urut dan teliti. Cara kerja untuk
membuat preparat antara lain: pembuatan sampel, fiksasi, dehidrasi,
penjernihan, embedding (pemancangan), trimming, pemotongan, dan
pewarnaan.
Pada proses pembuatan sampel mengambil bagian crupon karena pada
bagian itu merupakan bagian yang paling banyak mengandung kolagen dan
serat – seratnya juga rapat. Bulu hewan kulit kelinci juga harus dihilangkan
agar mempermudah proses selanjutnya.
Pada proses dehidrasi itu bertujuan untuk mengeluarkan kandungan air
yang ada di dalam kulit. Dehidrasi dilakukan bertingkat di mulai dari
konsentrasi paling kecil agar air dalam kulit dapat keluar dengan maksimal.
Proses penjernihan selesai dengan ditandai dengan kulit transparan atau
tembus cahaya. Pada proses ini dilakukan 2x yang pertama dengan larutan
etanol tulene dan yang kedua larutan toluene. Pada saat proses penjernihan
antara kulit kelinci awetan dengan kulit kelinci segar terdapat perbedaan
lama waktu penjernihan. Hal tersebut dikarenakan kulit segar tidak
mengandung zat kimia sehingga untuk mengeluarkan air dari dalam kulit
dan menjernihkan kulit juga mudah.
Proses embedding bertujuan agar kulit keras, hal tersebut dilakukan
dengan merendam kulit dalam paraffin cair. Pemotongan bentuk trapezium
bertujuan agar mempermudah saat pemotoongan pada mikrotom.
Proses pewarnaan bertujuan agar mempermudah membedakan antara
komponen penyususn kulit. Karena jika tidak diwarnai akan sulit di
bedakan.
Pada preparat kulit kelinci awetan terlihat epidermis, bekas folikel
rambut, dan serabut kolagen. Epidermis dari kulit kelinci awetan terlihat
sedikit rusak, hal ini disebabkan saat proses pengawetan. Pada kulit kelinci
awetan sudah tidak terlihat folikel rambut lagi, yang telihat hanya bekasnya
saja. Hal itu terjadi karena pada saat proses pengawetan sudah diberi zat
pengawet atau bahan bahan kimia yang merusak folikel rambut. Serabut
kolagen juga terlihat, walaupun sudah di awetkan namun prinsip
pengawetan adalah membuat kulit dapat bertahan lama tanpa merusak
komponen kulit.
Pada preparat kulit kelinci segar terlihat komponen epidermis, folikel
rambut, serabut kolagen, dan kelenjar lemak. Epidermis pada kulit kelinci
segar masih bagus dan folikel rambut juga terlihat karena kulit yang dipakai
merupakan kulit segar. Kelenjar lemak juga terlihat pada preparat kulit
kelinci segar karena kulit yan dipakai belum di bersihkan secara mendetail
pada bagian lemak.
VIII. KESIMPULAN
Histologi merupupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari
tentang sel dan jaringan secara detail menggunakan mikroskop.
Fiksasi adalah suatu usaha untuk mempertahankan elemen-elemen
sel atau jaringan agar tetap pada tempatnya dan tidak mengalami
perubahan bentuk maupun ukuran.
Dehidrasi yaitu penarikan molekul air didalam jaringan dengan
menggunakan alkohol bertingkat.
Clearing merupakan proses membuat jaringan menjadi jernih dan
transparan,
Embedding menempatkan jaringan pada cetakan yang berisi parafin
cair, kemudian didinginkan agar parafinnya mengeras.
Trimming proses membuang parafin yang berlebih untuk dibentuk
menjadi bentuk trapezium agar mudah dalam pemotongan.
Pemotongan dilakukan dengan mikrotom dengan ketebalan 6 – 8 µ.
Pewarnaan sampel bertujuan untuk mempermudah dalam
membedakan komponen – komponen kulit.
Pada preparat kulit kelinci awetan folikel rambut hanya terlihat
bekasnya saja dan epidermisnya juga sudah rusak.
X. PERTANYAAN
1. Apa yang akan terjadi apabila proses clearing tidak sempurna ?
Tujuan dari proses clearing adalah untuk membuat jaringan menjadi
jernih dan transparan sehingga zat pewarna dapat masuk dengan
sempurna.Apabila proses clearing tidak sempurna maka akan terjadi
kekurang jelasan preparat kulit yang di amati melalui mikroskop dan
terkadang terdapat beberapa bagian yang tidak terlihat
XI. LAMPIRAN
Proses Fiksasi Proses Dehidrasi
Disusun Oleh:
Nama : Rini Tiyastuti
NIM : 2101007
Kelas : TPK A
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA
2022