Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HADIST TARBAWI

“ URGENISASI ILMU DAN ULAMA “

Di susun untuk memenuhi tugas dari

Bpk: AHMAD ZAMHURI M.Pd

Di susun oleh :

1.Sukarman

2.Yasin faisal

STAI TUANKU TAMBUSAI

YAYASAN MUHAMMAD ABDUH

KAB. ROKAN HULU

TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Hadis Tarbawi dengan judul“Urgensi
Ilmu dan Ulama”tepat padawaktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.Amin.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliahHadis Tarbawi
yang dibimbing oleh Bapak AHMAD ZAMURIM.Pd Pada kesempatan ini, penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada BapakDrs.Abdul Haris M.Ag. selaku dosen pengampu mata
kuliah Hadis Tarbawi yang telahberkenan memberikan arahan kepada penyusun dalam
menyelesaikan penulisanmakalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karenaitu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca dan dariBapakDrs. AHMAD
ZAMURIM.Pd demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya danpembaca pada umumnya. Amin.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTARISI.....................................................................................................

BAB 1PENDAHULUAN

A.LatarBelakang...............................................................................................

B.RumusanMasalah..........................................................................................

C.Tujuan...........................................................................................................

BAB IIPEMBAHASAN

1.1 pengertian ilmu dan ulamak........................................................................

1.2 Ilmu yang bermanfaat.................................................................................

1.3 Keutamaan orang berilmu...........................................................................

1.4 kewajiban menuntut ilmu...........................................................................

1.5 Krisis ilmu dan ulama.................................................................................

BAB lll PENTUP

Kesimpulan.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUANA.

Latar BelakangIlmu merupakan inti kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, dan buah
dariilmu adalah meraih kedekatan kepada Allah, ilmu dapat menimbulkan kemuliaandi dunia dan
akhirat sebagaimana yang telah disabdakan Nabi SAW yang artinya“Barang siapa yang melalui
jalan untuk menuntut ilmu Allah, maka Allah akanmudahkan jalan baginya untuk ke surga dan
malaikat selalu meletakkan sayapnyamenaungi para pelajar karena senang perbuatan mereka dan
seorang yang alimdimintakan ampunan oleh penduduk langit dan bumi serta ikan-ikan di
dalamnya.Keutamaan seorang alim terhadap seorang ahli ibadah adalah seperti keutamaanbulan
terhadap bintang di malam bulan purnama, ulama itu pewaris Nabisesungguhnya para Nabi itu
tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapimereka mewariskan ilmu dan barang siapa yang
mengambilnya, maka ia telahmengambil bagian yang melimpah.”(HR. at-Tirmidzi)

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian ilmu dan ulamak?

2. Apa penjelasan Ilmu yang bermanfaat?

3. Apa Keutamaan orang berilmu?

4.Apa kewajiban menuntut ilmu?

5. Jelaskan Krisis ilmu dan ulama?

TUJUAN MAKALAH

 Agar lebih mendalam lagi mengetahui tetang urgenisasi ilmu dan ulama

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Urgensi Ilmu dan Ulama

Ilmu Pengetahuan agama maupun illmu pengetahuan umum merupakan bagian dari ciri
khas manusia. Dari sekian banyak makhluk Allah di jagat raya ini tidak ada yang diberikan ilmu
dan mampu mengembangkannya selain manusia, sifat-sifat lain seperti keberanian, kekuatan
kasih sayang kemurahan Dapat dimiliki manusia dan makhuk lain seperti binatang. Tetapi
binatang tidak memiliki ilmu pengetahuan dan tidak mampu mengembangkannya. Dengan ilmu
pengetahuan yang tidak dapat dipisahkan dengan akal manusia dapat mengembangkan budaya
dan peradabannya sehingga dapat mengarahkan makhluk lain dan menjadi pemimpin diataas
muka ibu.

Ilmu pengetahuan yang berkembang terus secara pesat dalam islam hendak diimbangi
dengan ilmunya para ulama, yakni ilmu yang dapa menambah keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT. Ilmu ulama sebagai control terhadap perkembangan ilmu sehingga kemajuan sains
dan tekhnologi tidak akan membawa manusia menjadi asing dan jauh dari Tuhannya. Betapa
pentingnya ilmu dan ulama dalam kehidupan masyarakat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan dan kebahagiaan dimuka bumi ini terlebihnya di akhirat. Pada bab ini akan dibahas
beberapa hadits yang menjelaskan tentang urgensi ilmu dan ulama yang meliputi kemanfaatan
ilmu, bahaya krisis ilmu agama dan ulama, dan kewajiban mencari ilmu.

A.Ilmu bermanfaat

’ ‫ صدق جارية‬: ‫ "إذا مات اإلنسان إنقطع عمله إال بثالث‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬
)‫ أو ولد صا لح يدعو له’’(رواه مسلم‬,‫أو علم ينتفع به‬

Terjemahan

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda:” apabila manusia itu
meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya” (HR. Muslim)

PENJELASAN HADITS

Pada hadits diatas Rasulullah saw memberiakan pelajaran tentang perlunya manusia
mencari amal yang berkualitas, kekal, bermanfaat dalam kehidupan dunia maupun setelah
meninggal dunia kelak. Kualitas amal itu tidak teputus pahalanya sekalipun ia telah meninnagl
dunia, selama amalnya dimanfaatkan oleh manusia. Beliau menyatakan dalam hadits diatas:

4
Apabila manusia telah meninggal dunia terputuslah amalnya. Tidak tidak bias bekerja,
tidak bisa beramal tidak bisa berkarya dan tidak bisa berbuat apa-apa. Jika propesi seseorang
terputus maka secara sendirinya upah,honor, gaji akan terputus, itu artinya tidak ada pekerjaan
tidak ada gaji seperti itu juga dengan amalan, tidak ada amal maka tidak ada pahala. Kecuali tiga
perkara yang tidak terputus baik pekerjaabnnya maupun upah atau pahalanya, sebagai berikut.

A. Sedekah jariah

Sedekah jariah artinya sedekah yang mengalir. Kata jariah berasal dari kata‫جرى يجرى جر‬
‫ار وجرية‬w‫و ج‬ww‫ا فه‬w‫ ي‬berarti “mengalir “.Yakni pahalanya mengalir terus-menerus sekalipun yang
bersangkutan telah meninggal dunia. Misalnya bersedakah sajadah, bahan bangunan untuk
mesjid, musalla dan sarana iadah lainnya. Benda itu sekalipun dimanfaatkan berkali-kali tidak
habis dan masih utuh, sedekah jariah atau wakaf seperti ini tidak akan habis dan terus mengalir
pahalanyaselama benda-benda tersebut masih dimanfaatkan orang banyak sekalipun orang yang
bersedekah meninggal dunia.berbeda sedekah makanan atau minuman sekalipun dimanfaatkan
menjadi habis.

B. Ilmu yang bermanfaat

Ilmu dimaksud disini adalah ilmu yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain.
Sesorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain, kemudian diamalkan dan diajarkan lagi
kepada orang lain, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengamalkan dan
mengajarkannya sampai ia meninggal dunia bahkan sampai ke akhirat.

Mengenai ilmu pengetahuan yang bermanfaaat disisni adalah segala ilmu yang bisa
membawakan manfaat kepada orang lain dan dapat menambah ketakwaan kepada Allah SWT.
Selama ilmu itu masih dipelajari, selama itu pilihlah orang yang mengajarkannya mendapakan
pahala yang akan terus menerus yang akan dimaksukkan kedalam catatan amal kebaikannya

Dalam islam ilimu dikategoriakn kedalam dua bagiat:

a. Ilmu fardhu ain seperti ilmu tauhid (akidah) ilmu fiqih dan ilmu tasauf, fara’id, Al-qur’an ,dan
lain sebaginya

b. Ilmu fardhu kifayah, seperti ilmu sains, kesustraaan, kedokteran.

C. Anak shaleh

Anak saleh yakni anak yang baik. Menurut ibn Hajar Almakki maksud shaleh disini
adalah anak beriman kepada Allah. Anak shaleh yang mau mendo’akan kesemua orang tuanya.
Do’a adalah kemauan hati anak yang baik yang menginginkan orangtuanya mendapatkan
keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat . hadits ini memberikan motivasi kepada anak
agar selalu mendo’akan orangtuanya sekalipun orang lainpun bisa mendo’kannya. Hadits ini
juga mendorong kepada orang tua untuk berusaha mendidik anaknya agar menjadi anak yang

5
saleh dan bermanfaat bagi keduanya umumnya bagi khalayak umum, demikian juga do’a anak
sangat bermanfaat bagi orang tua sekalipun meninggal dunia.

Ketiga perkara tersebut pada hakikatnya adalah perbuatan amal diri sendiri bukan
perbuatan orang lain. Harta yang disedekahkan adalah hasil jerih payah usahanya sendiri ketika
masih hidup, wajar jika amal jariahnya masih dipakai atau dimanfaatkan orang lain, ia
mendapatkan pahala yang sama. Demikian juga ilmu yang diajarkan kepada orang lain dan anak
yang saleh merupakan peningggalan yang tetap mengalir pahalanya merupakan hasil usaha atau
karya orang tua yang susah payah mengajar dan mendidik anaknya sehingga menjadi anak yang
saleh.

B. Keutamaan orang berilmu

‫عن أبى أمامة رضي اللة عنة أن رسول اللة صلى اللة عليه وسلم " فضل العلم على العا بد كفضل على أدنا كم " ثم قال رسول‬
, ‫ليصلّون‬, ‫وحتى الحوت‬, ‫ حتى النملة فى جحرها‬, ‫اللة صلى اللة عليه وسلم " إن اللة ومال ئكته و أهل السموات واالرض‬
)‫ وقال حديث حسن‬, ‫ليصلّون على معلّم الناس الخير "( رواه الترمذى‬

Terjemahan

Dari Abu Umamah r.a. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: kelebihan ahli ilmu
terhadap ahli ibadah adalah “kelebihanku terhadap orang yang paling rendah diantara kamu
sekalian “ kemudian Rasullah melanjutan sabdanya “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-
Nya serta penghuni langit dan bumi sampai semut yang berada di sarahngnya dan juga ikan
senantiasa meminta rahmad kepada orang yang mengajarkan kenaikan kepaa manusia .”(H.R. al-
Tusmizi)

Penjelasan hadits.

Pada hadits ini Rasululah SAW menjelaskan keutamaan orang alim atau abid, Alim
artinya orang yang berilmu pengetahuan terutama dalam ilmu syara’, sedangkan abid adalah ahli
ibadah saja, keduanya diperlakukan dalam beragama orang alim harus beribadah sebagai
manifestasi ilmunya yakni pengamalan ilmu. Demikain juga abid harus berilmu karena ibadah
tidak dapat diterima kalau tidak didasari ilmu. Rasulullah memberikan perum tentang keutamaan
kedua orang tersebab.

‫فضل العلم على العا بد كفضل على أدنا كم‬

“Kelebihan ahli ilmu (‘alim) adalah seperti kelebihanku diantara orang yang paling rendah
diantara kamu sekalian”

Maksud orang alim disi adalah orang yang banyak mengetahui ilmu syara’ dan sudah
melaksanakan ibadah-ibadah yang wajib saja. Sedangkan ‘abid disini adalah orang ahli ibadah
setelah memperoleh ilmu-ilmu yang wajib. Keutamaan orang alim seperti itu lebih utama
dibandingkan dengan orang yang terendah diantara sahabat alangkah jauhnya perbedaan

6
keutamaan keduanya, keutamaan Nabi dinbandingkan sahabat yang paling agung saja tidak ada
taranya, bagaimana jika dibandingkan dengan sahabat. Al-Qary mengatakan”perumpamaan ini
bersifat MUBALAQAH (berlebihan) andaikata keutamaan Nabi yang paling agung saja sudah
cukup.

Kalau orang alim tidak mengamalkan ilmunya sama sekali jelas tidak ada keutamaannya,
demikian juga orang abid yang tidak didasari denga ilmu. Keduanya ditolak, tetapi kejahatan
orang alim lebih jahat dari pada orang abid

Kejahatan orang alim tidak mengamalkan ilmunya lebih jahat daripada orang ahli ibadah
yang tidak ada ilmunya dan lebih jahat dari pada penyembah berhala, orang bodoh menyembah
berhala menjadi suatu kewajaran karena kebodohannya, tetapi orang alim melanggar bukan
suatu kewajaran , karena mengetahui pelanggaran itu tidak benar.

Keutamaan ilmu rasul jelaskan secara terperinci seperti pada hadits berikut.

‫ ليصلّون على معلّم الناس الخير‬, ‫ليصلّون‬, ‫وحتى الحوت‬, ‫ حتى النملة فى جحرها‬, ‫إن اللة ومال ئكته و أهل السموات واالرض‬

Artinya : Sesungguhnya Allah, para Malaikatnya serta penghuni langit serta penghuni
langit dan bumi sampai semt yangberada disarangnya dan ikan senantiasa meminta rahmat
kepada orang yang mengajarkan kebaikan orang lain.

Nabi menyebutkan kemuliaaan orang alim didoakan oleh Tuhan dan seluruh makhluk
yang ad dilangit dan dibumi. Mulai makhluk yang paling agung yakni para malaikat sampai
makhluk yang terendah dan terkecil seperti semut dan ikan.

Menurut al-Qary maksud para malaikat Allah dala hadits adalah para malaikat membawa
arasy, dengankan para penghuni langit adalah para malaikat secara umum. Kata penghuni bumi
disisini adalah manusia dan jin dan seluruh binatang dan semut adalah binatang terkecil didarat,
dan ikan adalah binatang dilaut. Dan seluruhnya membaca salawat kepada orang alim yang
mengajarkan kebaikan, maksud kebaikan disini adalah ilmu dan sebagian ulama ilmu syara’ dan
ilmu yang dapat menyelamatkan manusia.

C. Kewajiba menuntut ilmu

‫صين فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم إن‬ّ ‫عن أنس بن ملك قال قال رسول اللة صلى اللة عليه وسلم اطلبوا العلم ولو بال‬
)‫المألئكة تضع أجنحتها لطا لب العلم رضا بما يطلب (أخرجه ابن عبدالبر‬

‫وفى رواية "طلبالعلم على كل مسلم وإن طلب العلم يستغفر له كل شئ حتى الحيتان فى البحر(إبن عبد البر فى العلم عن إنس‬
) ‫حديث صحيح‬

Terjemahan

Dari Anas bin Malik berkata: Rasululah SAW bersabda:” carilah ilmu walaupun ke
negeri Cina. Sesungguhnya mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim. Sesungguhnya malaikat

7
meletakkan sayapnya bagi pencari ilmu karena ridho dengan apa yang dicari”. (H.R. Ibnu Abd
Albarr)

Penjelasan kandungan hadit

Ada beberapa pokok pesan dalam hadits diatas sebagaii berikut

‫اطلبوا العلم ولو بالصّين‬

“Carilah ilmu walaupun dinegeri Cina”

Mencari ilmu suatu kewajiban sekalipun dimana saja dan dalam keadaan bagaimanapun
tidak ada alasan seseorang meninggalkan ilmu atau tidak mencarinya. Makna “walaw” daam
bahasa Arab menunjuk batas maksimal apapun yang terjadi (li al-qhayah). Para ulama memberi
penjelasan makna” walaupun dinegeri Cina” dalam hadits tersebut antara lain:

1.Al-Manawi dalam kitab Al-Taisir syarah Al-Jami’ Al-shoghir memberikan arti


sekalipun sangat jauh (mubalaqah fi al-bu’di) dengan alasan kewajiban menuntutnya
sebagaimana hadits lanjutannya. oleh karena itu Jabir ibn Abdillah mengadakan rihlah
(perjalanan) yang jauh dari madinah ke Mesir hanya untuk mendapatkan satu hadits
disana.

2. Faydh al- Qodir memberikan arti yang sama, yakni walaupun tercapainya ilmu harus
mengadakan perjalanan yang sangat jauh seperti perjalanan ke Cina dan sangat
menderita. Orang yang tidak sabar dalam penderitaan dalam mencari ilmu kehidupannya
akan buta dalam kebodohan dan orang yang sabar akan meraih kemuliaan dunia dan
akhirat.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa makna mencari ilmu sekalipun
dinegeri Cina adalah meskipun jauh dari tempat tinggal, sekalipun menderita dan sulit, sekalipun
datang dari non muslim atau sekalipun dinegeri minoritas muslim yang sudah maju. Dr. Luthfi
Fathullah member komentar bahwa matan hadits ini banyak dipertanyakan dan diragukan orang,
benarkah nabi Muhammad SAW mengetahui adanya negeri Cina. Hematnya pertanyaan itu
tidak perlu muncul karena kemungkinan nabi SAW memang mengetahuinya. Pertama, dari sudut
sejarah baginda adalah pedagang antara bangsa beliau pernah dua kali pergi ke Syam sebagai
kota perdagangan. Dikota itu sudah ada kebudayaan Romawi dan tentu saja sudah berintraksi
juga dengan kebudayaan yang lain. Jadi, tidak mustahil dalam perjalanan itu baginda mendengar
pradaban negeri Cina yang sudah tinggi. Kedua. Apa yang disampaikan oleh Rasulullah tidak
hanya berdasarkan pada pengetahuan beliau saja, tetapi ada unsur wahyu yang berperan. Jika
kemungkina ini diambil dan hal ini sangatlah mungkin unsur kejanggalan matan hadits ini tidak
muncul lagi

Hukum menuntut ilmu sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:

8
‫فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم‬

Hukum menuntut ilmu itu wajib bagi seluruh kaum muslimin baik laki-laki dan perempuan,

Makna wajib disini adakalnya wajib ain, dan adakalanya wajib kifayah.. kata muslim
berbentuk mudzakkar (laki-laki) Tetapi maknanya berbentuk mudzakkar dan mu’annas
(perempuan). Maksudnya orang muslim yang mukallaf yakni muslim barakal, baligh, baik laki-
laki dan permpuan. Dari sekian banyak buku hadits tidak ada dijumpai kata muslimatin setelah
kata muslim. Hukum mencari ilmu fardhu bagi setiap islam baik laki-laki maupun permpuan.
Masa mencari ilmu itu seumur hidup (long life education). Sebagaiman kata Ki Hajar Dewantara
dahwa menuntut ilmu itu sejak lahir sampai mati.

D.KRISIS ILMU DAN ULAMA

‫وعن عبداللة بن عمرو بن العاص رضي اللة عنهما قال سمعت رسو ل اللة صلى اللة عليه وسلم يقول إن اللة ال يقبص العلم‬
‫ فسئلوا فأفتوابغير علم فضلو‬,‫انتزا عا ينتزعه من الناس ولكن يقبض العلماء حتى إذا لم يبق عا لما اتخذ الناس رؤوسا جهاأل‬
) ‫وأضلو " (متفق عليه‬

Terjemahan

Dari Abdullah ibn Amar al-Ash R.a. berkata: saya mendengar Rasulullah bersabda”
sesungguhnay Allah tidak akan mencabut ilmu yang dicabut dari dalam dada manusia tetapi
Allah mencbut ilmu dengan wafatnya para ulama, sehingga bila sudah tidak ada lagi orang alim
maka orang-orang akan mengangkat orang yang bodoh sebagai peminpin. Kemudian mereka
ditanya sesuatu, mereka memberi fatwa yang tidak didasari ilmu mereka saat dan menyesatkan.
(H.R. Bukhari Muslim).

Penjelasan

Pada hadits ini Rasulllah memberitakan krisis ilmu dan ulama yang wafat merupakan
tanda dekat kiamat. Bahwa suatu ketika ilmu akan diangkat oleh Allah SWT dari muka bumi
sehingga tidak mengenal ilmu dan tidak mengenal kebenaran.dan yang terjadi pada manusia
dimuka bumi adalah kebodohan, kebiadaban, dan kebinatangan yang merupakan akibat dari
krisis ilmu tersebut. Itulah situasi dunia jika ulama telah lenyap atau tidak dihiraukan oleh
masyarakat.

Proses terjadinya krisis ilmu dan ulama, Rasulullah SAW, menjelaskan pada Hadits
berikut melalui sabdanya,

‫إن اللة ال يقبص العلم انتزا عا ينتزعه من الناس‬

“Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari dalam dada manusia tetapi Allah mencabut
ilmu dengan wafatnya para ulama.”

9
Allah tidak mencabut ilmu dari dalam dada manusia atau dari hafalannya tetapi Allah
mencabut ilmu dengan wafatnya para ulama. Maksud ulama disini adalah ulama yang
sebenarnya, yaitu ulama yang paham ilmu dan mengamalkan ilmunya seperti yang dinyatakan
Rasulullah “ Ulama adalah pewaris para Nabi”. (H.R. Abu Daud, At Turmuzi dan Ibnu Hibban).
Menurut Quraish Shihab ulama adalah orang yang mengerti berbagai problema masyarakatnya
dan pengertian mereka tidak terbatas pada hukum-hukum agama tetapi juga mencakup seluruh
problem kehidupan. Mereka dapat menjalin kehidupan dengan semua lapisan masyarakat atas
dasar pikiran dan rasa yang mendalam.

Hadits ini memberikan isyarat bahwa ilmu ulama suatau ketika akan hilang dan lenyap.
Demikian juga alim, ulama ysng sebenarnya suatu ketika akan lenyap yakni wafat dan sulit
menggantinya. Ketika kondisi seperti itu dan tidak ada seeorang alim pun dimuka bumi ini,
ummat manusia kebingungan mencari ulama dan kebingungan mencari ilmu, banyak arang
bodoh yang berpura-pura menjadi ulama dan banyak orang bodoh yang tidak membedakan
antara orang alim yang sesungguhnya dan orang bodoh yang mengaku menjadi alim. Dan Al-
Qur;an juga dicabut dari para penghafalnya, demikian juga Al-Qur’an telah lenyap dari mushaf.
Ibarat ilmu itu datangnya dari Allahdan kembali kepada Allah. Sebagaiman pendapat ahli sunnah
bahwa Al-Qur’an bukan makhluk, dia adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW. Daripadanya Al-Qur’an dan kepadanya Al-Qur’an dikembalikanidak biasa ,
artinya Al-Qur’an kembali kepada Allah ketika manusia mulai meninggalkannya tidak membaca
dan tidak mengamalkannaya, tentunya Al-Qur’an dipelihara oleh Allah sebagaimana Ka’bah
juga dipelihara Allah bias dihancurkan oleh siapapun seperti tentara Habsya pada masa raja
Abrahah.

Demikia juga ketika manusia tidak menghargai ilmu dan para ulama, ketika ilmu ulama
diajarkan sedikit sekali dianara manusia yang memperthatikan, sedikit sekali diantara manusia
yang dalami ilmunya da sedikit sekali yang mewarisi ilmu ulama, banyak masyarakat yang
tinggal disekitar ulama akan tetapi tidak mendapat cahaya ilmu ulama, bahkan tidak mengenal
ilmunanya, ibarat ayam mati dilumbung padi kerena kelaparan, sampai banyak ulama yang wafat
sedikit diantara manusia yang memperoleh sesuatu. Kondisi seperti ini wajar apabila Allah kalau
ilmu dikembalikan kepadanya.

Ilmu syara’yang bersumbar dari Al-Qur’an dan Hadits yang dijadikan dasar agama alam
nanti suatu ketika akan menghilang dan diangkat oleh Allah SWT, yaitu ketika para pembawa
ilmu wapat dan tidak ada yang bias meneruskannya.

Manusia akan mengangkat orang-orang yang tidak paham Al-Qur’an untuk dimintai fatwa
hukum.

‫حتى إذا لم يبق عا لما اتخذ الناس رؤوسا جهاأل‬

“Mereka ditanya sesuatu mereka member fatwa yang tidak didasari ilmu, merka sasat lagi
menyesatkan”

10
Pemimpin yang bodoh akan dijadika sumber ilmu dan tempat orang-orang bertanya
ketika ummat menghadapi suatu persoalan yang dihadapkannya mereka bertanya dan meminta
fatwa kepada mereka, mereka menjawab pertanyaan dan permasalahn, mereka menjawab dan
member fatwa tanpa didasari hukum islam dan tidak didasarkan Al-Qur’an dan Hadits
Rasulullah SAW. Tentunya fatwa mereka sesat dan tidak benar dan menyesatkan kepada ummat.

Hadits diatas mendoronga kepada manusia untuk selalu menuntut ilamu. Hadits diatas
bukan berita penetapan, hadits buka berarti kita berserah diri akan terjadinya krisis ilmu dan
ulama senbagaimana yang dijelaskan Nabi SAW kita harus bisa membedakan antara
pemberitaan dua hal tersebut. Sebagaimana hadits lain mengungkapkan sabda Nabi SAW:
“Sesungguhnaya kamu akan mengikuti perjalan oraang-orang sebelum kamu satu jengkal demi
satu jengkal satu hasta demi satu hasta, sehingga jika mereka massuk ke lubang biawak kamu
pun memasukinya dan seandainya ndaikata salah seorang diantara mereka menggauli wanita
ditengah jalan ,kamupun mengikutinaya “ Kami bertanaya siapakah mereka itu ya Rasulullah
apakah Yahudi dan Nasrani? Nabi menjawab;” Siapalagi kalau bukan mereka,” (H.R. Bukhari
dan Muslim).

11
BAB lll

Kesimpulan

A. Urgensi Ilmu dan Ulama

Ilmu Pengetahuan agama maupun illmu pengetahuan umum merupakan bagian dari ciri
khas manusia. Dari sekian banyak makhluk Allah di jagat raya ini tidak ada yang diberikan ilmu
dan mampu mengembangkannya selain manusia, sifat-sifat lain seperti keberanian, kekuatan
kasih sayang kemurahan Dapat dimiliki manusia dan makhuk lain seperti binatang. Tetapi
binatang tidak memiliki ilmu pengetahuan dan tidak mampu mengembangkannya. Dengan ilmu
pengetahuan yang tidak dapat dipisahkan dengan akal manusia dapat mengembangkan budaya
dan peradabannya sehingga dapat mengarahkan makhluk lain dan menjadi pemimpin diataas
muka ibu.

Ilmu pengetahuan yang berkembang terus secara pesat dalam islam hendak diimbangi
dengan ilmunya para ulama, yakni ilmu yang dapa menambah keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT. Ilmu ulama sebagai control terhadap perkembangan ilmu sehingga kemajuan sains
dan tekhnologi tidak akan membawa manusia menjadi asing dan jauh dari Tuhannya. Betapa
pentingnya ilmu dan ulama dalam kehidupan masyarakat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan dan kebahagiaan dimuka bumi ini terlebihnya di akhirat. Pada bab ini akan dibahas
beberapa hadits yang menjelaskan tentang urgensi ilmu dan ulama yang meliputi kemanfaatan
ilmu, bahaya krisis ilmu agama dan ulama, dan kewajiban mencari ilmu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hadits Tarbawi, Abdul Majid Khon, Jakarta, Kencana Pena Media Group, 2012

Ibnu Qayyim. 1990. Risalah Tabukiyah , (Tahqiq Abu Abdirrahman Aqil bin Muhammad bin
Zaid Al-Muqthiri Al-Yamani, cet. Ke-1). Yaman: Maktabah Dar Al-Quds

Soeyoeti, Drs. H Zarkowi. 1995/1996. Pendidikan Agama Islam Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai