Anda di halaman 1dari 18

Al-Islam dan Kemuhammadiyahan IV

(Al-Mutaqaddimin A)

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Dosen Pengampu : Mochammad Novi Rifai, MA

Oleh :
Destiar Kharisma Zahara (201410110311078)
M Alfani Ridloan (201410110311135)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN.

Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Al-Islam
dan Kemuhammadiyahan. Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu
pengetahuan yang kami miliki. Kami berusaha mencari sumber data dari berbagai
sumber informasi. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan
ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami. Dan bagi para
pembaca makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini, semoga ALLAH SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Malang, 28 Maret 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

1. Keutamaan ilmu, ilmuan dan jenis ilmu


2. Antara ilmu agama dan ilmu umum
3. Akhlaq mencari dan mengajarkan ilmu
4. Prinsip-prinsip islam dalam pengembangan IPTEK
5. Beberapa persoalan bioakhlak dalam pandangan islam
(bayi tabung, kloning, operasi ganti kelamin, bedah plastik, dsb)

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam abad ke 20 ini, di satu pihak orang mengamati kemajuan teknologi


dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dan mendalam, namun bersamaan
dengan itu dipihak lain orang mengamati dekadensi kehidupan beragama
dikalangan umat manusia. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tampak jelas memberikan buah yang sangat menyenangkan bagi kehidupan
lahiriyah umat manusia secara luas. Dan manusia merasa telah mampu
mengeksploitasi kekayaan-kekayaan dunia secara besar-besaran.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi kurun ini, secara


bertahap tapi pasti membuktikan bahwa ayat-ayat al-Qur'an itu benar dan
mengagumkan. Sejak bentuk tulisan yang paling primitif dengan bahan kertas
yang amat sederhana manusia memulai abad-abad yang gemerlapan oleh sinar
ilmu pengetahuan itu, manusia telah menulis berjuta-juta buku, dan dapat
menyelesaikan penulisan beribu-ribu kata dalam waktu yang amat singkat. Dna
yang paling aktual serta masih mengagumkan di kalangan manusia adalah
penemuan alat komputer yang begitu besar manfaatnya.
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran
agama Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya
tunduk patuh, mempunyai makna tunduk patuh kepada kehendak atau
ketentuan Allah. Dalam Surat Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan bahwa
seluruh isi jagat raya, baik di langit maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan
islam, artinya tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan
manusia untuk meneliti alam semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu
manusia takkan mampu menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu
pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang
sama: ain-lam-mim.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan
adalah produk dari epistemologi. Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi,
merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita.
Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia mempunyai suatu
anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia, tidak
untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran
tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar,
akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita
gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun,
dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, harus memperhatikan
beberapa hal yang penting.
Tidak semua sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan itu baik untuk
kita. Terkadang ada pula yang menggunakan bahan bahan berbahaya bagi
kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan
hasil penelitian tsb. Sesungguhnya Allah melarang kita membuat pengrusakan di
bumi, seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S. Al-Araf : 56).
Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah sangat
dekat kepada orang orang yang berbuat baik.
Kita sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai khalifah
dimuka bumi. Dimana kita ditugaskan untuk menjaga bumi dan seluruh isinya
agar tetap asri. Ada alasan mengapa Allah menciptakan kita sebagai khalifah
dibumi ini?!!, yaitu karena manusia memiliki akal untuk berfikir dan mengenali
lingkungannya. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Bahkan malaikat pun pernah protes lantaran Adam memiliki jabatan sebagai
khalifah. Seperti yang dikatakan Allah dalam firman-Nya Q.S. Al-Baqarah : 34
Dan ingatlah tatkala kami berkata kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada
Adam! Maka sujudlah mereka, kecuali iblis enggan dia dan menyombongkan diri,
karena dia adalah dari golongan makhluk yang kafir.
Dengan surat tersebut menjelaskan bahwa kemampuan berfikir itulah yang
membuat manusia dijadikan sebagai khalifah dimuka bumi ini jika dibandingkan
dengan malaikat yang kita ketahui sebagai makhluk yang maksum dari dosa. Bisa
disimpulkan bahwa untuk menjadi khalifah tidak hanya bertasbih menyebut asma-
Nya tapi juga kemampuannya dalam mengenali lingkungannya dan berfikir. Ini
adalah karunia yang besar bagi kita. Seharusnya kita bersyukur dan mampu
memanfaatkannya dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan keutamaan ilmu, ilmuan dan jenis ilmu?
2. Apa perbedaan antara ilmu agama dan ilmu umum?
3. Apa pengertian dari akhlaq mencari dan mengajarkan ilmu
4. Bagaimana prinsip-prinsip islam dalam pengembangan IPTEK?
5. Bagaimana pendapat mengenai beberapa persoalan bioakhlak dalam
pandangan islam ?
(bayi tabung, kloning, operasi ganti kelamin, bedah plastik, dsb)

C. Tujuan
Tujuan dalam masalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang keutaman ilmu, ilmuan, dan jenis
ilmu.
2. Untuk mengetahui perbedaan ilmu agama dengan ilmu umum.
3. Untuk mengetahui lebih dalam tentang akhlaq mencari dan mengajarkan
ilmu.
4. Untuk mengetahui lebih dalam tentang prinsip-prinsip islam dalam
pengembangan IPTEK.
5. Untuk mengetahui pendapat bebeapa para ahli tentang persoalan bioakhlak
dalam pandangan islam.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Keutamaan Ilmu (Penuntut Ilmu dan Ulama)


Al Qur'an dan As Sunnah banyak menyebutkan tentang keutamaan Ilmu dan
pemiliknya, diantaranya adalah sebagai berikut :
Firman Allah Ta'ala:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: 'Berlapang-


lapanglah dalam majelis', lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Mujadilah 58:11)

Hadits Nabi :
"Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari Ilmu, niscaya Allah
akan memudahkan jalan baginya menuju syurga" (HR. Muslim)
"Jika anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali
tiga perkara; shadaqah jariah(yang terus mengalir pahalanya), ilmu yang
bermanfaat dan anak shalih yang mendoa'kannya". (HR. Muslim dari Abu
Hurairah RA)
"Barang siapa yang datang ke mesjidku ini hanya untuk suatu kebaikan yang
ia pelajari atau ia ajarkannya(kepada kepada orang lain), maka ia akan
sederajat dengan para mujahidin fie sabillillah". (HR. Ibnu Majjah dan Baihaqi
dengan sanad La Ba'sa Bihi)

Diantara Atsar yang menyebutkan tentang keuatamaan Ilmu adalah sebagai


berikut:
1. Dunia ini terlaknat dan terlaknat pula penghuninya kecuali orang yang
mempelajari kebaikan atau mengajarkannya. (Ka'ab Al-Ahbar)
2. Kebaikan adalah bagi orang yang berilmu dan orang yang belajar,
sedangkan yang berada di antara kedua(tidak belajar dan tidak
mengajar), maka ia adalah orang hina yang tidak mempunyai
kebaikan. (Khalid Bin Ma'dan)
3. Belajarlah kamu sekalian sebelum ilmu itu dicabut, sesungguhnya ilmu
itu akan dicabut bersamaan dengan dicabutnya para ulama, dan orang
yang berilmu dan yang mempelajarinya memiliki pahala yang sama.
(Abu Darda)
4. Barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan menuntut ilmu
untuk demi untuk menghidupkan islam, maka antara dia dengan para
Nabi adalah sama, satu derajat di surga. (Al-Hasan Al-Basri)
5. Ibnu Mas'ud berkata: "orang yang berilmu mempunyai derajat
sebanyak 700 derajat diatas derajat orang mukmin. Jarak antara satu
derajat dengan derajat lainnya sejauh perjalannan 500 tahun".

Diantara ilmu pelajaran-pelajaran dalam Islam adalah 3 pelajaran yaitu


Tauhid, Fiqih dan Akhlaq, ya tiga ilmu pelajaran itu hukumnya wajib untuk
dipelajari setiap orang islam.
1. Tauhid
Ilmu/pelajaran pertama yang wajib dipelajari semua orang Islam adalah
Ilmu Tauhid ilmu yang mengajarkan tentang ma'rifat/mengenal Allah,
mengenal sifat-sifat Allah, baik yang wajib, mustahil ataupun yang harus
bagi Allah. Jika tidak belajar ilmu tauhid maka sama aja dia tidak
memiliki Tuhan karna itu hukum mempelajari Ilmu Tauhid Fardhu ain
yaitu wajib dipelajari setiap orang-orang yang sudah mukallaf (balig lagi
beraqal).
2. Fiqih
Yang kedua adalah Ilmu Fiqih, setelah kita mengenal Tuhan kita,
berikutnya kita harus mengerjakan apa-apa yang diperintahkan dan
menjauhi apa-apa yang telah dilarannya dan semua yang diperintahkan
dan dilarang Allah ada dalam ilmu fiqih. Kitapun jika sudah mukallaf
diwajibkan untuk belajar ilmu fiqih ilmu yang membahas tentang cara-
cara sembahyang, berwhudu, berzakat, menunaikan haji, bersodakoh
dan lain-lainnya.
3. Akhlaq
Ilmu yang diwajibkan untuk dipelajari orang Islam yang ketiga adalah
ilmu Akhlaq, yups jika Tauhidnya sudah mantap, Fiqihnya ok maka akan
lebih sempurna lagi jika Akhlaqnya juga mulia. Ilmu Ahklaq adalah ilmu
yang membahas tentang hubungan sesama manusia bagaimana
berprilaku terhadap orang yang lebih tua, bagaimana berprilaku kepada
kesesama teman dan lain-lainnya.

2. Perbedaan antara ilmu umum dengan ilmu agama


Ilmu berasal dari bahasa Arab: Alima-yalamu-ilman
dengan wazan faila-yafulu, yang berarti : mengerti,
memahami benar-benar. Dalam bahasa inggris disebut
science; dari bahasa latin scientia (pengetahuan) scire
(mengetahui). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang
dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu.
Kemudian Anshari (1981: 47-49) telah menghimpun
beberapa pengertian ilmu menurut beberapa ahli sebagai
berikut:
1. Mohammad Hatta mendifinisikan ilmu adalah
pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
kausal dalam suatu golongan masalah yang sama
tabiatnya, maupun menurut kdudukannya tampak dari
luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
2. Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu
adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik,
dan keempatnya serentak.
3. Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau
keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang
fakta pengalaman dengan istilah sederhana.
Dari keterangan para ahli tentang ilmu di atas, dapat
menyimpulkan bahwa ilmu adalah sebagian pengetahuan yang
mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik,
rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka,
dan kumulatif (bersusun timbun).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama berarti ajaran,


sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Albert Einsten (1879-1955) seorang ahli pikir bangsa Yahudi
berkewarganegaraan Amerika Serikat, teoritikus terbesar dalam
bidang ilmu alam, pemenang hadiah nobel tahun 1921 untuk
sumbangan pada bidang fisika teori, tentang agama dan ilmu
beliau berkata : Ilmu tanpa agama adalah buta, sedangkan
agama tanpa ilmu adalah lumpuh.
Pernyataan Einsten ini ada benarnya juga, betapa
pemikiran tradisional dari kelompok rohaniawan dan ulama
ortodoks yang kaku, menjadikan mereka tidak berkembang
seperti orang lumpuh. Sedangkan sebaliknya kaum intelektual
sekuler yang sombong, menganggap agama hanya kendala
karena hanya merupakan sekedar pengaturan moral agar
manusia senantiasa tertib, menjadikan mereka sesat ibaratkan
orang buta.Jadi agama itu mutlak wajib ada.[12]
Agama memang tidak mudah diberi definisi, karena agama
mengambil berbagai bentuk sesuai dengan pengalaman pribadi
masing-masing. Meskipun tidak terdapat definisi yang universal,
namun dapat disimpulkan bahwa sepanjang sejarah manusia
telah menunjukkan rasa "suci", dan agama termasuk dalam
kategori "hal yang suci". Kemajuan spiritual manusia dapat
diukur dengan tingginya nilai yang tidak terbatas yang diberikan
kepada obyek yang disembah. Hubungan manusia dengan "yang
suci" menimbulkan kewajiban, baik untuk melaksanakan maupun
meninggalkan sesuatu. Tidak mudah bagi kita untuk menentukan
pengertian agama, karena sikap terhadap agama bersifat
batiniah, subjektif, dan individualistis, walaupun nilai-nilai yang
dimiliki oleh agama bersifat universal. Kalau kita membicarakan
agama, maka kita akan dipengaruhi oleh pandangan agama yang
kita anut sendiri.
Di dalam setiap agama, paling tidak ditemukan empat ciri khas.
Pertama, aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan
yang harus diyakini. Kedua, aspek ritual, yaitu ajaran tentang tata-cara
berhubungan dengan Tuhan, untuk meminta perlindungan dan
pertolongan-Nya atau untuk menunjukkan kesetiaan dan
penghambaan. Ketiga, aspek moral, yaitu ajaran tentang aturan
berperilaku dan bertindak yang benar dan baik bagi inidividu dalam
kehidupan. Keempat, aspek sosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup
bermasyarakat.

3.Pengertian dari akhlaq mencari dan mengajarkan ilmu


Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong
oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa
Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. [2] cara membedakan
akhlak, moral dan etika yaitu Dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan
manusia baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio,
sedangkan dalam moral dan susila menggunakan tolok ukur norma-norma yang
tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat),
dan dalam akhlaq menggunakan ukuran Al Quran dan Al Hadis untuk
menentukan baik-buruknya

4. Prinsip-prinsip islam dalam pengembangan IPTEK

5. Pendapat mengenai beberapa persoalan bioakhlak dalam pandangan


islam
(bayi tabung, kloning, operasi ganti kelamin, bedah plastik, dsb)
Bayi tabung
Bayi tabung atau pembuahan in vitro adalah sebuah teknik
pembuahan yang sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Ini merupakan
salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya
tidak berhasil.
Proses bayi tabung adalah proses dimana sel telur wanita dan sel sperma
pria diambil untuk menjalani proses pembuahan. Proses pembuahan sperma
dengan ovum dipertemukan di luar kandungan pada satu tabung yang
dirancang secara khusus. Setelah terjadi pembuahan lalu menjadi zygot
kemudian dimasukkan ke dalam rahim sampai dilahirkan.
Masalah tentang bayi tabung ini memunculkan banyak pendapat, boleh
atau tidak? Misalnya Majlis Tarjih Muhammadiyah dalam Muktamarnya tahun
1980, mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor sebagaimana diangkat
oleh Panji Masyarakat edisi nomor 514 tanggal 1 September 1986. Lembaga
Fiqih Islam Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam sidangnya di Amman
tahun 1986 mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor atau ovum, dan
membolehkan pembuahan buatan dengan sel sperma suami dan ovum dari
isteri sendiri.

Pengambilan sel telur


Pengambilan sel telur dilakukan dengan dua cara, cara pertama : indung
telur di pegang dengan penjepit dan dilakukan pengisapan. Cairan folikel yang
berisi sel telur di periksa di mikroskop untuk ditemukan sel telur. Sedangkan
cara kedua ( USG) folikel yang tampak di layar ditusuk dengan jarum melalui
vagina kemudian dilakukan pengisapan folikel yang berisi sel telur seperti
pengisapan laparoskopi.

pendapat ulama

Yusuf Qardawi mengatakan dalam keadaan darurat atau hajat melihat atau
memegang aurat diperbolehkan dengan syarat keamanan dan nafsu dapat
dijaga. Hal ini sejalan dengan kaidah ushul fiqih:

Kebutuhan yang sangat penting itu diperlakukan seperti keadaan terpaksa


( darurat). Dan keadaan darurat itu membolehkan hal-hal yang dilarang.

Singkatnya adalah keadaan seperti ini di sebut dengan keadaan darurat ,


dimana orang lain boleh melihat dan memegang aurat besar wanita. Karena
belum ditemukan cara lain dan kesempatan unutuk melihat dan memegang
aurat wanita itu ditujukan semata- mata hanya untuk kepentingan medis yang
tidak menimbulkan rangsangan.

Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal, yaitu:

Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari
istrinya kemudian disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.

Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam saluran rahim


istrinya atau langsung ke dalam rahim istrinya untuk disemaikan.

Hal tersebut dibolehkan asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar


memerlukan inseminasi buatan untuk membantu pasangan suami isteri
tersebut memperoleh keturunan.

Sebaliknya, Ada 5 hal yang membuat bayi tabung menjadi haram yaitu:

Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada indung telur
pihak wanita yang bukan istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim
istrinya.

Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan kepada sperma
yang diambil dari pihak lelaki yang bukan suaminya kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim si wanita.
Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang
suami istri, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang
bersedia mengandung persemaian benih mereka tersebut.

Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita
lain kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si istri.

Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari seorang
suami dan istrinya, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang
lain.

Jumhur ulama menghukuminya haram. Karena sama hukumnya dengan


zina yang akan mencampur adukkan nashab dan sebagai akibat, hukumnya
anak tersebut tidak sah dan nasabnya hanya berhubungan dengan ibu yang
melahirkannya. Sesuai firman Allah dalam surat (At-Tiin: 4) adalah:

Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang


sebaik- baiknya

Dan hadist Rasululloh Saw:

Tidak boleh orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menyirami
air spermanya kepada tanaman orang lain ( vagina perempuan bukan istrinya).
HR. Abu Daud At- Tarmidzi yang dipandang shahih oleh Ibnu Hibba

cloning

Dalam kitab-kitab klasik belum ditemukan pendapat-pendapat


pakar hukum Islam mengenai hukum spesifik cloning. Namun, metode
pengambilan hukum - melalui kaidah-kaidah ushul fiqh - yang telah
digunakan mereka bisa dijadikan panduan untuk mengambil dan
menentukan kasus-kasus hukum yang akan terjadi berikutnya. Karena
belum (mungkin juga tidak) ditemukannya rujukan dari kitab-kitab
hukum terdahulu, para ahli hukum sekarang masih memperdebatkan
masalah ini dan belum ditemukan kesepakatan final dalam kasus yang
menyeluruh.Beberapa pendapat sebagian ahli hukum Islam masa kini
mengenai kasus cloning ini. Pendapat yang dikutip dari kajian yang
dibuat Badan Kajian Keislaman, Kairo, Mesir. Cloning terhadap tumbuh-
tumbuhan atau hewan asalkan memiliki daya guna (bermanfaat) bagi
kehidupan manusia maka hukumnya mubah/halal. Hal ini didasarkan
pada prinsip bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini diciptakan untuk
kesejahteraan manusia (lihat surat Al-Baqarah/2:29 dan surat Al-
Jaatsiyah/45:13).

Arinya : Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya
tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-
Baqarah/2:29)

Artinya : Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan
apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (Al-Jaatsiyah/45:13)

Adapun hukum meng-cloning manusia, terdapat rincian tersendiri.


Tergantung cara cloning yang dilakukan. Paling tidak ada empat cara yang
bisa dilakukan dalam cloning: Cara pertama, cloning dilakukan dengan
mengambil inti sel (nucleus of cells) wanita lain (pendonor sel telur)
yang kemudian ditanamkan ke dalam ovum wanita kandidat yang
nekleusnya telah dikosongkan. Cara kedua, cloning dilakukan dengan
menggunakan inti sel (nucleus) wanita kandidat itu sendiri, dari sel telur
milik sendiri bukan dari pendonor. Cara ketiga, cloning dilakukan dengan
menanamkan inti sel (nucleus) jantan ke dalam ovum wanita yang telah
dikosongkan nukleusnya. Sel jantan ini bisa berasal dari hewan, bisa dari
manusia. Terus manusia ini bisa pria lain, bisa juga suami si wanita. Cara
keempat, cloning dilakukan dengan cara pembuahan (fertilization) ovum
oleh sperma (dengan tanpa hubungan sex) yang dengan proses tertentu
bisa menghasilkan embrio-embrio kembar yang banyak.

Pada kasus dua cara pertama, pendapat yang dikemukakan adalah haram,
dilarang melakukan cloning yang semacam itu dengan dasar analogi
(qiyas) kepada haramnya lesbian dan sadduzarai (tindakan pencegahan,
precaution) atas timbulnya kerancuan pada nasab atau sistem keturunan,
padahal melindungi keturunan ini termasuk salah satu kewajiban agama.
Di lain pihak juga akan menghancurkan sistem keluarga yang merupakan
salah ajaran agama Islam. Pada cara ketiga dan keempat, cloning haram
dilakukan jika sel atau sperma yang dipakai milik lelaki lain (bukan
suami) atau milik hewan. Jika sel atau sperma yang dipakai milik suami
sendiri maka hukumnya belum bisa ditentukan (tawaquf), melihat dulu
maslahat dan bahayanya dalam kehidupan sosial.

Operasi ganti kelamin

Allh Azza wa Jalla menciptakan manusia dalam bentuk yang paling


indah. Keindahan ini meliputi banyak sisi, baik dari sisi postur tubuh,
kelengkapan anggota badan, keelokan wajah dan banyak hal lainnya.



Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
paling indah. [At-Tn/95:4]

Ketika Allh Azza wa Jalla menciptakan makhluk lain dengan


wajah tertunduk ke bawah, Dia menciptakan manusia dengan wajah yang
menghadap ke depan. Ketika makhluk lain berjalan membungkuk,
manusia berjalan tegap. Manusia diberi lisan yang fasih berbicara dan
tangan yang indah dengan jari-jemari yang serasi untuk menggenggam.
Abu Bakar Ibnu Thahir mengatakan, Manusia tampil menawan dengan
akalnya. Ia dapat menjalankan perintah, mampu membedakan yang baik
dan yang buruk. Tubuhnya tegap ke atas dan ia memungut makanan
dengan tangannya.

Ibnul Arabi mengatakan, Allh Azza wa Jalla tidak menciptakan


suatu makhluk pun yang lebih indah dari manusia. Sebab Allh Azza wa
Jalla menciptakannya sebagai makhluk hidup yang berilmu,
berkemampuan, berkeinginan, berbicara, mendengar, melihat, mengatur,
dan bijaksana; dan ini adalah bagian dari sifat-sifat ilhiyah.

Operasi ganti kelamin ialah pembedahan medis yang bertujuan


untuk merubah jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan, atau
sebaliknya. Dalam kondisi pertama yakni merubah laki-laki menjadi
wanita-; yang dilakukan adalah mengangkat zakar (penis) beserta kedua
buah pelirnya. Setelah itu, tim dokter akan membikin vagina dan
membesarkan payudara si pasien.

Sedangkan dalam kondisi kedua yakni merubah perempuan


menjadi laki-laki-; yang dilakukan adalah mengangkat payudara,
mendisfungsikan saluran reproduksi wanita, dan membikin zakar (penis).
Dan dalam kedua kondisi tadi, pasien diharuskan mengikuti terapi mental
dan hormonal tertentu.
Beberapa tahun terakhir, operasi semacam ini banyak terjadi di
negara-negara barat. Faktor pemicunya secara garis besar ialah, karena
para pasien tadi sudah tidak betah dengan jenis kelamin yang dibawanya
sejak lahir. Kebencian tersebut dipicu oleh banyak sebab, yang intinya
adalah salah didik sejak kecil, sebagaimana yang dijelaskan sejumlah
dokter. Para pasien tadi sebenarnya memiliki jenis kelamin yang jelas dan
tidak samar, baik dari segi penampilan luar maupun organ internalnya.
Jadi, mereka bukanlah manusia berkelamin ganda yang dalam terminologi
fiqih disebut khun-tsa.

OPERASI GANTI KELAMIN DALAM TINJAUAN SYARI

Tidak diragukan lagi, bahwa operasi ganti kelamin adalah sesuatu


yang diharamkan oleh syariat, bahkan termasuk dosa besar. Dalil-dalil
yang mengarah ke sana cukup banyak, baik dari al Qurn, Sunnah,
maupun Ijma. Berikut ini adalah penjelasannya:

Pertama : Dalil Dari al-Qurn Firman Allh Azza wa Jalla ketika


mengutip ucapan Iblis :

Aku (Iblis) pasti akan menyesatkan mereka (manusia), membuai


mereka dengan angan-angan kosong, dan menyuruh mereka agar
memotong telinga hewan ternak, serta menyuruh mereka untuk merubah
ciptaan Allh. Dan barangsiapa menjadikan syaithan sebagai pelindungnya
selain Allh , maka ia benar-benar merugi luar biasa. Syaitan itu memberi
janji-janji dan angan-angan kepada mereka, padalah syaitan hanya
menjanjikan tipuan bagi mereka [An Nis/4:119-120]

Firman Allh Azza wa Jalla saat berbicara tentang kewajiban perang yang
tidak disukai tabiat manusia :

Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal sesuatu itu baik bagi
kalian; dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu padahal ia buruk bagi
kalian. Allh lah yang tahu, sedangkan kalian tidak mengetahui. [al-
Baqarah/2:216]
Sebagaimana telah disinggung, alasan utama seseorang berganti
kelamin ialah karena tidak suka dengan kodrat ilahi yang menjadikannya
sebagai laki-laki atau wanita, dan menganggap bahwa dirinya lebih cocok
menjadi lawan jenisnya.

Tentunya, perasaan ini adalah perasaan batil yang berangkat dari


prasangka (zhann) semata. Karena sebenarnya manusia tidak tahu apa
yang lebih baik dan cocok bagi dirinya dalam banyak hal.

Dalam Tafsirnya, Imam Ibnu Jarr ath-Thabari rahimahullah


meriwayatkan dari Mujhid rahimahullah, bahwa ada sejumlah wanita
mengatakan, Andai saja kami laki-laki, sehingga kami bisa ikut berjihad
dan mencapai apa yang dicapai kaum lelaki!. Maka turunlah firman Allh
Azza wa Jalla berikut :

Janganlah kalian iri hati terhadap kelebihan yang Allh berikan


kepada sebagian dari kalian. Karena bagi lelaki ada bagian dari apa yang
mereka usahakan, dan bagi perempuan ada bagian dari apa yang mereka
usahakan. Mohonlah karunia kepada Allh, sebab Allh itu Maha
mengetahui segala sesuatu [An-Nis/4:32]

Anda mungkin juga menyukai