DI SUSUN OLEH:
Kelompok 6
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas membuat makalah mengenai “Islam dalam Kajian Disiplin Ilmu” dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan mengenai Kedisiplinan Ilmu dalam Islam
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. St. Wijdana Ram, S.S., M.Si Selaku Dosen
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu selesainya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah kami berikutnya. Terima Kasih.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................. 2
D. Manfaat............................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
A. Hakikat Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu........................................... 3
B. Hubungan Islam Dengan Ilmu Pengetahuan................................................... 4
C. Disiplin Ilmu Yang Dipelajari Oleh Agama Islam.......................................... 5
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................. 11
A. Kesimpulan....................................................................................................... 11
B. Saran.................................................................................................................. 11
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita
lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia
mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia, tidak
untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu
akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik
pula. Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, harus
memperhatikan beberapa hal yang penting. Tidak semua sains dan teknologi yang diciptakan para
ilmuwan itu baik untuk kita. Terkadang ada pula yang menggunakan bahan- bahan berbahaya bagi
kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan hasil penelitian
tsb. Sesungguhnya Allah melarang kita membuat pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nya
dalam (Q.S. Al-A'raf : 56).
Sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan tidak semua baik untuk kita. Terkadang
adapula yang menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa
dari mereka ada yang menyalahgunakan hasil penelitian tersebut. Sesungguhnya Allah melarang
kita membuat pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nyx dalam (QS. Al-A'raf: 56). Artinya:
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bum sesudah (Allah) memperbaikinya dan
berdo'alah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."
Kita sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai khalifah dimuka bumi.
Dimana kita ditugaskan untuk menjaga bumi dau seluruh isinya agar tetap asri Ada alasan
mengapa Allah menciptakan kita sebagai khalifah dibumi ini, yaitu karena mani memiliki akal
untuk berfikir dan mengenali lingkungannya. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk
hidup lainnya. Bahkan malaikat pun pernah protes lantaran alam memiliki jabatan sebagai
khalifah. Seperti yang dikatakan Allah dalam firman-Nya QS. Al Baqarah: 34. Artinya: "Dan
ingatlah tatkala kami berkata kepada malaikat Sujudlah kamu kepada Adu! Maks sujudlah mereka,
kecuali iblis dimuka bumi ini jika dibandingkan dengan malakat yang kita ketahui sebagai
makhluk yang maksim dari dosa Bia disimpulkan bolewa untuk menjadi khalifah tidak hanya
bertasbih menyebat ama-Nya tapi Juga kemampuannya dalam mengenali lingkungannya dan
berfikir Tai adkita berukur dan Maitu memanfaatkannya dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah hakikat pendidikan islam sebagai disiplin ilmu?
2. Apa hubungan islam dengan ilmu pengetahuan?
3. Apa sajakah disiplin ilmu yang dipelajari oleh agama islam?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan hakikat islam sebagai disiplin ilmu
2. Menjelaskan hubungan islam dengan ilmu pengetahuan
3. Menjelaskan berbagai disiplin ilmu yang di pelajari dalam Islam
D. Manfaat
Penyusunan makalah pengamatan ini untuk kepentingan teoritis, yaitu untuk menambah
khazanah keilmuan tentang disiplin ilmu dalam islam sehingga dapat mewarnai menambah
pengetahuan mahasiswa, serta diharapkan dapat memberi informasi tambahan atau pembanding
bagi peneliti lain dengan masalah sejenis. Manfaat penyusunan makalah pengamatan ini adalah
untuk kepentingan praktis, yaitu kontribusi terhadap pemikiran Islam serta menghadirkan Islam
secara lebih komprehensif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu
Ilmu merupakan satu hal yang sangat penting dalam proses perkembangan kehidupan manusia.
Bayangkan saja ka manusia tidak mengenal ilmu, tentu saja peradaban manusia tidak akan seperti
yang nampak saat ini. Kemajuan bidang tehnologi, pangan, ekonomi. pembangunan, kesehatan,
dan sebagainya dapat berkembang karena adanya ilmu. Masing masing bidang diolah dan
dikembangkan sesuai dengan disiplin ilmu yang berkaitan. Misalnya untuk mengolah bidang
ekonomi dan mengembangkannya, manusia membutuhkan disiplin ilmu ekonomi mikroekonomi
makro, dll.
1. Menurut Shapere, pada dasarnya konsep mengenai ilmu itu mencakup 3 hal penting yaitu
dapat disistematisasi, dapat digeneralkan dan rasional. Lain halnya dengan Schulz is
menyatakan bahwa ilmu merupakan interpretasi dari hal yang subicktif dengan konsistensi
terhadap realita sosial yang ada.
2. Menurut Nazir ilmu merupakan sesuatu yang sistematis, dapat untuk menyimpulkan dalil
tertentu dari kaidah umum, dan juga merupakan pengetahuan yang sifatnya umum Artinya,
ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang dapat dikembangkan oleh manusia melalui
berbagai pendekatan dan metode. Dalam ilmu. ada berbagai cabang ilmu yang berada di
dalamnya. Cabang ilmu ini dikembangkan sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing.
Ada beberapa syarat agar suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu, yaitu:
➢ Adanya suatu obyek yang diamati atau diteliti
Obyek yang akan diamati dapat berupa obiek manusia maupun yang berkaitan dengan alam.
Lorens mengatakan bahwa ada dua jenis obyck, yaitu obyek material dan formal. Yang
menunjukkan suatu ilmu adalah obyck formalnya, sedangkan obyck matenalnya dapat dikaji
dengan disiplin ilam yang lain.
➢ Adanya suatu metode
Untuk mendapatkan sebuah ilmu dibutuhkan suatu pendekatan atau metode. Metode inisering
dikenal dengan istilah metode ilmiah. Almack menyatakan bahwa metode ilmiah merupakan suatu
cara untuk menerapkan prinsip logis pada penemuan pengesahan, serta penjelasan kebenaran.
➢ Pokok permasalahan
Ilmu menunjukkan adanya suatu pokok bahasan atau permasalahan yang dikaji. Berbagai disiplin
ilmu yang ada dalam setan cabang ilmu akan sangat membantu manusia dalam memperlari
fenomena alam manusia serta mehkluk hidup lainnya Bahkan manusia juga bisa mempelajari
berbagai benda mati yang memiliki siklus tertentu. Melalu berbagai disiplin ilmu manusia dapat
mengembangkan kualitas hidup mereka. Itulah mengapa ilmu sangat penting ban kehidupan
manusia.
B. Hubungan Islam Dengan Ilmu Pengetahuan
Islam merupakan kesatuan ajaran yang utuh, yang mencakup semua aspek kehidupan manusia.
Islam tidak hanya membahas apa yang wajib dikerjakan dan apa yang dilarang, tetapi juga
membahas apa yang perlu diketahuinya. Dengan kata lain, Islam adalah cara berbuat dan
melakukan sesuatu sekaligus sebuah cara untuk mengetahui.
Dalam hal ini aspek mengetahui menjadi sangat penting sehingga antara Islam dan Ilmu
Pengetahuan tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena secara esensial Islam adalah agama ilmu
pengetahuan. Islam memandang ilmu pengetahuan sebagai cara pandang utama bagi penyelamatan
jiwa dan pencapaian kebahagiaan serta kesejahteraan manusia dalam kehidupan kini dan nanti.
Islam menempuh jalan yang paling lurus dalam keseimbangan antara kepribadian perseorangan
dan kepribadian masyarakat, serta mempersatukannya dengan tali hubungan yang kuat.
Bagian pertama ketika seorang masuk agama Islam dari kesaksian iman Islam adalah ucapan,
"Laa ilaha illallah" (Tak ada tuhan selain Allah), merupakan sebuah pernyataan pengetahuan
tentang realitas. Kalimat ini adalah pernyataan yang secara popular dikenal dalam Islam sebagai
prinsip utama/ prinsip tauhid atau keesaan tuhan.
Orang Islam memandang berbagai jenis ilmu pengetahuan seperti sains, ilmu alam, ilmu sosial
dan humaniora sebagai beragam bukti yang menunjukkan kebenaran bagi pernyataan yang paling
fundamental dalam Islam ini. Benturan dan ketidakcocokan antara Islam dan ilmu pengetahuan
dipandang dari sisi manapun tidak akan pernah ada. Karena sesungguhnya kesadaran beragama
orang Islam pada dasarnya adalah kesadaran akan Keesaan Tuhan. Semangat ilmiah tidak
bertentangan dengan kesadaran religious, karena ia merupakan bagian yang terpadu dengan
Keesaan Tuhan itu. Memiliki kesadaran akan Keesaan Tuhan berarti meneguhkan bahwa
kebenaran Tuhan Allah adalah satu dalam Esensi nya, dalam Nama-nama dan Sifat-Sifat-Nya, dan
dalam perbuatam-Nya. Konsekuensi penting dari pengukuhan kebenaran sentral ini adalah bahwa
orang harus menerima realitas obiektif kesatuan alam semesta.
Sebagai sebuah sumber ilmu pengetahuan, agama Islam bersifat empatik ketika mengatakan
bahwa segala sesuatu di alam semesta ini saling berkaitan dalam jaringan kesatuan alam melalui
hukum-hukum kosmis yang mengatur mereka. Kosmos teriri atas berbagai berbagai tingkat
realitas, bukan hanya yang fisik. Tetapi ia membentuk suatu kesatuan karena ia mesti
memanifestasikan ketunggalan sumber dan asal-usul metafisikanya yang dalam agama disebut
Tuhan. Semangat ilmiah para ilmuan dan sarjana muslim pada kenyataanya mengalir dari
kesadaran mereka akan tauhid. Tak diragukan bahwa, secara religius dan historis, asal-usul dan
perkembanga semangat ilmiah dalam Islam berbeda dari asal usul dan perkembangan sains di
Barat. Tak ada yang lebih baik dalam mengilustrasikan sumber religius semangat ilmiyah dalam
Islam ini daripada fakta bahwa semangat ini pertama kali terlihat dalam ilmu-ilmu agama. Orang-
orang Islam mulai menaruh perhatian pada ilmu-ilmu alam secara serius pada abad ketiga Hijriyah
atau abad ke sembilan masehi. Tetapi pada saat itu mereka telah memiliki sikap ilmiyah dan
ketrangka berfikir ilmiyah, yang mereka warisi dari ilmu-ilmu agama. Semangat untuk mencari
kebenaran dan objektifitas, penghormatan pada bukti empiris yang memiliki dasar yang kuat, dan
pikiran yang terampil dalam pengklasifikasian merupakan sebagian ciri-ciri ilmuan muslim yang
sangat luar biasa. Kecintaan ummat muslim terlebih para ulama'dan ilmuan di zamanya pada
definisi- definisi dan analitis konseptual atau semantik dengan penekanan yang besar pada
kejelasan dan ketepatan logis, juga sangat nyata dalam pemikiran hukum seorang Muslim maupun
dalam ilmu-ilmu yang berkaitan dengan studi atas berbagai aspek al-Qur'an, seperti limu
tafsir.Dalam Islam, ilmu pengetahuan logika tak pernah dianggap berlawanan dengan keyakinan
agama. Bahkan para ahli tata bahasa, yang pada awalnya menentang diperkenalkanya logika
Aristoteles (Mantiq) oleh para filosof muslim seperti al-Farabi, bersikap demikian karena
keyakinan bahwa logika- teologis-yuridis seperti Stoics, yang dikenal sebagai adab al-jadal atau
seni berdebat sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan logika mereka. Ilmu bukan sekedar
pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari
epistemologi.
B. Saran
1. Sebagai umat islam sebaiknya kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan yang berguna bagi
umat manusia.
2. Kita juga harus menjadikan Al Quran dan Al Sunnah sebagai pegangan hidup karena keduanya
merupakan sumber ilmu yang paling utama.
3. Serta kita harus dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh untuk kepentingan dan
kemaslahatan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA