Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ISLAM UNTUK BERBAGAI DISIPLIN ILMU

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Islam untuk Disiplin Ilmu

Disusun oleh:

Emia Agintha br Sembiring (4103210141123)

Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sang
penguasa hati dan kehidupan hamba-hamba-Nya. Dengan perkenan dari-Nya-lah
penyusun sanggup menyelesaikan makalah tentang “Islam untuk Disiplin Ilmu”
ini dengan lancar.

Makalah ini disusun selain guna memenuhi tugas mata kuliah Islam untuk
Disiplin. Ilmu juga untuk memberikan tambahan wawasan kepada pembaca
mengenai Islam diterapkan di berbagai ilmu. Sehingga menjadi bertambah pula
pengetahuan tentang hal tersebut.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran agar dapat membangun sebagai bahan masukannya supaya
makalahnya lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat, dan menambah khazanah
keilmuannya kepada kita semua Aamiin.

Bandung, 1 Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................


B. Rumusan Masalah ...............................................................................
C. Tujuan Penulisan .................................................................................
BAB II PEMBAHASAN MASALAH

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang
tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena
pada dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah
SWT hanya kepada kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah
akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan
ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula.
Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek
itu sendiri, harus memperhatikan beberapa hal yang penting.

Sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan tidak semua baik
untuk kita. Terkadang adapula yang menggunakan bahan–bahan berbahaya bagi
kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan
hasil penelitian tersebut. Sesungguhnya Allah melarang kita membuat
pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S. Al-A’raf : 56).
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdo’alah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah sangat
dekat kepada orang–orang yang berbuat baik.”

Kita sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai khalifah
dimuka bumi. Dimana kita ditugaskan untuk menjaga bumi dan seluruh isinya
agar tetap asri. Ada alasan mengapa Allah menciptakan kita sebagai khalifah
dibumi ini, yaitu karena manusia memiliki akal untuk berfikir dan mengenali
lingkungannya. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Bahkan malaikat pun pernah protes lantaran adam memiliki jabatan sebagai
khalifah. Seperti yang dikatakan Allah dalam firman-Nya Q.S. Al-Baqarah :
34.Artinya: “Dan ingatlah tatkala kami berkata kepada malaikat: Sujudlah kamu
kepada Adam! Maka sujudlah mereka, kecuali iblis dimuka bumi ini jika
dibandingkan dengan malaikat yang kita ketahui sebagai makhluk yang maksum
dari dosa. Bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi khalifah tidak hanya bertasbih
menyebut asma-Nya tapi juga kemampuannya dalam mengenali lingkungannya
dan berfikir. Ini adkita bersyukur dan mampu memanfaatkannya dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah hakikat pendidikan islam sebagai disiplin ilmu?


2. Bagaimanakah perkembangan sains dan teknologi, serta karakteristik dan
sumbernya?
3. Apa sajakah disiplin ilmu yang dipelajari oleh agama islam?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Menjelaskan hakikat islam sebagai disiplin ilmu


2. Menjelaskan perkembangan sains dan teknologi, serta karakteristik dan
sumbernya
3. Menjelaskan berbagai disiplin ilmu yang di pelajari oleh agama islam

Manfaat :

Penyusunan makalah pengamatan ini untuk kepentingan teoritis, yaitu


untuk menambah khazanah keilmuan tentang disiplin ilmu dalam islam sehingga
dapat mewarnai menambah pengetahuan mahasiswa, serta diharapkan dapat
memberi informasi tambahan atau pembanding bagi peneliti lain dengan masalah
sejenis. Manfaat penyusunan makalah pengamatan ini adalah untuk kepentingan
praktis, yaitu kontribusi terhadap pemikiran Islam serta menghadirkan Islam
secara lebih komprehensif.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Islam sebagai Disiplin Ilmu

Sebelum membahas menganai hakikat pendidikan Islam sebagai disiplin


Ilmu, terlebih dahulu kita bahas arti pendidikan dalam syarat-syarat suatu ilmu
pengetahuan. Karena dari pembahasan ini akan muncul adanya benang merah
antara pendidikan, maupun pendidikan Islam dengan ilmu pengetahuan.
 Menurut Dr. Sutari Barnadib ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang
lengkap dan tersusun tentang suatu obyek.
 Menurut Drs. Amir Daien yang mengartikan bahwa ilmu pengetahuan
adalah uraian yang sistematis dan metodis tentang suatu hal atau masalah.
Oleh karena itu ilmu pengetahuan itu menguraikan tentang sesuatu,
makaharuslah ilmu itu mempunyai persoalan, mampunyai masalah yang
akandibicarakan. Persoalan atau masalah yang dibahas oleh suatu ilmu
pengetahuan itulah yang merupakan obyek atau sasaran dari ilmu
pengetahuan tersebut.Dalam dunia ilmu pengetahuan ada dua macam
obyek yaitu :
a. Obyek material adalah bahan atau masalah yang menjadi sasaran
pembicaraan atau penyelidikan dari suatu ilmu pengetahuan. Misalnya
tentang manusia, tentang ekonomi, tentang hukum, tentang alam dan
sebagainya
b. Obyek formal adalah sudut tinjauan dari penyelidikan atau
pembicaraan suatu ilmu pengetahuan. Misalnya tentang manusia. Deri
segi manakah kita mengadakan penelaahan tentang manusia itu? Dari
segi tubuhnya atau dari segi jiwanya? Jika mengenai
tubuhnya,mengenai bagian-bagian tubuhnya atau mengenai fungsi
bagian-bagian tubuh itu. Dua macam ilmu pengetahuan dapat
mempunyai obyek material yang sama. Tetapi obyek formalnya tidak
boleh sama, atau harus berbeda. Contoh ilmu psikologi dengan ilmu
biologi manusia. Kedua macam ilmu pengetahuan ini mempunyai
obyek material yang sama yaitu manusia, tetapi, kedua ilmu itu
mempunyai obyek formal yang berbeda. Obyek formal dari ilmu
psikologi adalah keadaan atau kehidupan dari jiwa manusia itu.
Sedangkan, obyek formal dari ilmu biologi manusia adalah keadaan
atau kehidupan dari tubuh manusia itu.
Ilmu pengetahuan haruslah memenuhi tiga syarat pokok (Ibid, hal. 122 Abu
Ahmadi, opcit hal. 80) yaitu :

1. Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai obyek tertentu (khususnya


obyek formal)
2. Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode-metode tertentu yang
sesuai
3. Suatu ilmu pengetahuan harus mengggunakan sistematika tertentu.

Disamping ketiga macam syarat tersebut, maka dapat diajakukan syarat-syarat


tambahan bagi suatu ilmu pengetahuan ialah antara lain :

 Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika, artinya ilmu


pengetahuan harus senantiasa tumbuh dan berkembang untuk mencapai
kesempurnaan diri
 Suatu ilmu pengetahuan harus praktis, artinya ilmu pengetahuan harus
bergunaatau dapat dipraktekkan untuk kehidupan sehari-hari.
 Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untuk kesejahteraan umat
manusia.Oleh kerena itu penyelidikan-penyelidikan suatu ilmu
pengetahuan yangmempunyai akibat kehancuran bagi manusia selalu
mendapat tantangan-tantanan dan kutukan.

Ilmu pendidikan Islam itu telah memenuhi syarat-syaratnya untuk menjadi


suatu ilmu pengetahuan, dimulai dari obyeknya, metodenya, dan sistematikanya.

 Obyek, dalam ilmu pendidikan Islam obyek materialnya yaitu peserta


didik (manusia). Sedangkan obyek formalnya yaitu problema-problem
yang menyangkut apa, siapa, mengapa yang berhubungan dengan usaha
membawa peserta didik kepada tujuan. Dengan kata lain, obyek formal
dari ilmu pengetahuan Islam adalah kegiatan manusia dalam usahanya
membawa atau membimbing menusia lain kepada daerah kedewasaan
berdasarkan nilai-nilai Islam.
 Metode pengembangan, banyak metode-metode yang dipergunakan dalam
ilmu pengetahuan Islam. Metode-metode yang digunakannya dapat
dipertanggungjawabkan, dapat dikontrol, dan dapat dibuktikan
kebenarannya untuk mengembangkan pendidikan Islam.Metode
pengembangan yang kiranya digunakan ilmu pengetahuan Islam adalah
metode test, metode interview, metode observasi, dan lain sebagainya.
 Sistematika, mengenai sistematika pendidikan Islam dapat dapat diketahui
dengan adanya penggolongan-penggolongan suatu masalah dan
pembahasan masalah demi masalah di dalam pendidikan Islam, ini
menunjukkan bahwa penyusunan ilmu pendidikan Islam itu telah
menggunakan sistematika.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
ilmu pendidikan Islam telah memenuhi persyaratan-persyaratan pokok
sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.

Untuk lebih menegaskan lagi bahwa ilmu pendidikan Islam termasuk dalam
disiplin ilmu, kita melihat syarat tambahan dalam ilmu pengetahuan, yaitu:

 Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika, artinya ilmu


pengetahuanharus senantiasa tumbuh dan berkembang untuk mencapai
kesempurnaan diri.
 Suatu ilmu pengetahuan harus praktis, artinya ilmu pengetahuan harus
bergunaatau dapat dipraktekkan untuk kehidupan sehari-hari.
 Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untuk kesejahteraan umat
manusia. Ilmu pendidikan Islam dari tahun ke tahun mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat. ilmu pendidikan Islam, membawa peserta
didik kepada tujuan yang lebih baik, maka tidaklah benar kalau ilmu ini
membawa kehancuran kepada umat manusia.

Pendidikan Islam masuk dalam disiplin ilmu dikarenakan telah memenuhi


persyaratan ilmu pengetahuan yaitu:

 Pendidikan Islam mempunyai obyek material yaitu manusia sebagai


peserta didik, dan mempunyai obyak formal yaitu kegiatan manusia dalam
usahanya membimbing manusia lain kepada arah kedewasaan berdasarkan
nilai-nilai Islam.
 Pendidikan Islam mempunyai metode, metode pengembangan yang
kiranyadigunakan ilmu pengetahuan Islam adalah metode test, metode
interview, metode observasi, dan lain sebagainya.
 Pendidikan Islam mempunyai sistematika, walaupun sistematika tersebut
kadang tidak tersurat. Sistematika pendidikan Islam dapat diketahui
dengan adanya penggolongan-penggolongan suatu masalah dan
pembahasan masalah demi masalah di dalam pendidikan Islam.

2.2 Disiplin Ilmu yang dipelajari dalam Islam

Disiplin Ilmu Yang Dipelajari Dalam Islam, meliputi:

1. Islam untuk disiplin ilmu filsafat, merupakan suatu tinjauan tentang pendapat-
pendapat ilmiah. Filsafat ilmu adalah pembandingan atau pengembangan
pendapat-pendapat masa lampau terhadap pendapat-pendapat masa sekarang
yang didukung dengan bukti-bukti ilmiah. Inti sari filsafat ilmu :
a. Kebenaran
b. Fakta
c. Logika
d. Konfirmasi

Fungsi filsafat ilmu :

a. Alat untuk menelusuri kebenaran segala hal-hal yang dapat disaksikan


dengan panca indra dan dapt diterangkan serta dinilai secara ilmiah.
b. Memberikan pengertian tentang cara hidup dan pandangan hidup.
c. Panduan tentang ajaran moral dan etika.
d. Sumber ilham dan panduan untuk menjalani berbagai aspek kehidupan.
e. Sarana untuk mempertahankan, mendukung, menyerang, atau juga tidak
memihak terhadap pandangan filsafat lainnya.
2. Islam untuk disiplin ilmu hukum, sosial, dan politik

Disini hukum berarti ilmu tentang kaidah atau normwissenschaft atau


sallenwissenschaft yaitu ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah atau
sistem kaidah-kaidah, dengan dogmatik hukum dan sistematik hukum. Dalam
arti ini hukum dilihatnya sebagai ilmu pengetahuan atau science yang
merupakan karya manusia yang berusaha mencari kebenaran tentang sesuatu
yang memiliki ciri-ciri, sistimatis, logis, empiris, metodis, umum dan
akumulatif. Ilmu sosial (Inggris:social science) adalah sekelompok disiplin
akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia
dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena
menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia,
termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk
menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai
lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa
lalu. Ilmu politik adalah salah satu ilmu tertua dari berbagai cabang ilmu yang
ada. Sejak orang mulai hidup bersama, masalah tentang pengaturan dan
pengawasan dimulai. Sejak itu para pemikir politik mulai membahas masalah-
masalah yang menyangkut batasan penerapan kekuasaan, hubungan antara
yang memerintah serta yang diperintah, serta sistem apa yang paling baik
menjamin adanya pemenuhan kebutuhan tentang pengaturan dan pengawasan.
Jadi islam untuk disiplin ilmu hukum, sosial, dan politik adalah sebagai
pedoman untuk mengatur tata kehidupan manusia agar sesuai dengan kaidah
yang ada dalam agama islam.

3. Islam untuk disiplin ilmu kedokteran dan kesehatan

Hubungan kedokteran dengan islam sangat erat, mungkin kita sering


melupakan itu, banyak juga cara pengobatan yang luar biasa yang di ajarkan
islam dan terkait sekali dengan ilmu kedokteran, contoh orang yang sakit di
rumah sakit ,terbaring, saraf-sarafnya yang kaku, saat di bacakan ayat suci al
qur'an maka saraf sarafnya akan kembali aktif melalui pendengarannya yang
mendengarkan bacaan al qur'an, begitu luar biasanya al qur'an yang hanya di
bacakan langsung bisa menjadi pengobatan, hal hal seperti ini seharusnya juga
disadari para dokter muslim, alangkah baik dan indahnya apabila semua
dokter bekerja dengan berlandaskan islam, sehingga setiap apa yang
dilakukannya, setiap yang di putuskannya tidak merugikan orang lain, contoh
kasus seorang dokter yang tidak mau melakukan operasi kepada pasien yang
belum menyelesaikan adminitrasi, ini sering sekali terjadi sehingga merenggut
nyawa si pasien, mungkin ini lah yang dikatakan sudah jauh dari pedoman
hidup kita yaitu Al qur'an, saya yakin mereka yang berpedoman kepada Al
qur'an tidak akan melakukan hal seperti itu.

4. Islam untuk disiplin ilmu gizi

Allah berfirman yang artinya:

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya”. (QS. 5:8). Selanjutnya makanan yang thayyib artinya yang baik,
tentunya dari segi ilmu makanan/gizi yaitu makanan yang cukup mengandung
unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral dan air. Kita mengenal pola makanan 4 sehat 5
sempurna, yang terdiri dari:

- Makanan pokok (nasi/jagung/ketela/sagu/roti/gandum dll

- Lauk (ikan/daging/telur/tahu/tempe dll)

- Sayur (daun ketela/daun pepaya/kembang turi/buah nangka muda dli)

- Buah (pisang/pepaya/jeruk/duku/jambu/nangka dll)

- Susu

Jenis makanan yang diperintahkan Allah sebagaimana ayat-ayat di atas


telah mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh sel-sel tubuh kita
seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Dengan memakan
makanan yang memenuhi unsur gizi ini (thayyib) diharapkan tubuh akan
berada dalam keadaan yang optimal sehingga daya pertahanan tubuh menjadi
maksimal dalam menolak segala macam penyakit seperti penyakit infeksi
(Tifus, TBC, Demam Berdarah, Desentri, Hepatitis dll), Penyakit Alergi
(Asma, Gatal-gatal, Pilek dll), Penyakit Degenerasi (Diabetes, Jantung
koroner, Stroke, Alzeimer dll), dan Penyakit Keganasan / Kanker (Payudara,
Paru, Hati, Prostat dIl).
5. Islam untuk disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi

Islam adalah agama yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam
hal pengkajian berbagai fenomena alam. Beberapa ilmuwan Muslim yang
telah mengukir namanya dalam sejarah Ilmu Pengetahuan Alam adalah
merupakan bukti tentang bagaimana Islam sebagai agama universal yang
sangat konsen dengan pengembangan ilmu pengetahuan dari zaman ke zaman.
Agama Islam telah memberi pilihan dan panduan kepada manusia tentang
jalan hidup yang akan dilaluinya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia akan
lebih bijaksana untuk menentukan pilihan-pilihan hidup. Nabi Muhammad
SAW (Salallahu ‘Alaihi Wassalam) mengatakan bahwa “Ilmu tanpa iman
bencana, iman tanpa ilmu gelap”. Dengan demikian harus dilakukan
pengkajian fenomena alam dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan
alam dalam konteks mempertebal iman, takwa, dan sikap rohaniyah kepada
Tuhan dengan berpijak pada sejarah bagaimana kejayaan Islam dalam
penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan sejak zaman pertengahan
hingga sekarang adalah merupakan kesinambungan dan perubahan.

6. Islam untuk disiplin ilmu pendidikan

Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi
ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu
pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam
secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori, tetapi isi lain juga ada
ialah :

a. Teori.
b. Penjelasan tentang teori itu.
c. Data yang mendukung tentang penjelasan itu.

7. Islam untuk disiplin ilmu sosiologi

Sebagai agama yang universal, ajaran Islam bersifat komprehensip dan


global dalam memberikan tuntunan kepada ummat manusia. Universalitas
Islam menunjukkan bahwa ajaran Islam berlaku universal, untuk seluruh umat
manusia di segala penjuru dunia sepanjang zaman. Universalitas Islam
memberikan peluang terbuka kepada umat Islam untuk beradaptasi di segala
bidang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat yang terus berkembang,
sehingga ajaran Islam tidak pernah usang di makan zaman, tetap aktual
ditawarkan kepada segenap umat manusia di manapun dan kapanpun
waktunya. Hampir sebagian besar ayat-ayat al-Quran mengandung makna
global, sehingga ajaran Islam selalu aktual menghadapi arus globalisasi
sekalipun-yang sekarang ini banyak dibanggakan orang.

Ajaran fundamental Islam yang terangkum dalam rukun Islam dan rukun
Iman banyak berimplikasi sosial. Syahadat misalnya, dalam konteks sosial,
pernyataan pengakuan sangat diperlukan: saksikanlah bahwa saya seorang
muslim, minimal untuk menunjukkan kepada kelompok masyarakat yang
bermaksud mengajak berbuat dosa, melakukan perbuatan maksiat atau
menyimpang dari ajaran Islam, agar tidak memaksakan kehendaknya
mendukung perbuatan dosanya. Inilah prinsip hidup bermasyarakat secara
islami, saling membantu dan menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, bkan
dalam maksiat dan dosa.

8. Islam untuk disiplin ilmu sejarah

Sejarah sebagai sebuah disiplin ilmu yang sistematis pertama kali disusun
oleh umat Islam. Merekalah yang pertama kali memandang sejarah sebagai
sumber ibrah dan pelajaran, untuk mengenal perjalanan waktu dan peristiwa
yang terjadi di dalamnya. Perspektif seperti ini diajarkan kepada mereka oleh
al-Qur'an dan Nabi Besar Muhammad Saw. Al-Qur'an mengajarkan kepada
umat Islam dasar dan metodelogi perjalanan sejarah dan menetapkannya
sebagai kisah perjalanan yang tersusun rapi dengan berbagai ibrah dan
pelajaran kehidupan. Kitab suci ini membawakan kisah-kisah yang juga
disinggung dalam kitab-kitab suci sebelumnya yang terkadang dengan lebih
rinci dan terkadang pula secara ringkas.
2.2 Sumber-sumber Pegangan Hidup dalam Islam

1. Al-Qur’an sebagai sumber utama

Sumber utama pendidikan Islam adalah Al-qu’an. Al-qur’an sebagai sumber


dan dasar nilai serta norma dalam Islam. Dengan demikian sumber dasr ilmu
pendidikan Islam adalah Al-qur’an. Oleh karna itu bukan ilmu pendidikan Islam
jika sumberdasar nya bukan Al-qur’an.

Secara etimologis Alqur’an berasal dari kata qara’a, yaqri’u, qira’atan, qur-anan
yang berarti mengumpulkan dan menghimpun. Dinamakan Al-qur’an karena ia
berisi intisari semua kitabullah dan inti sari dari ilmu pengetahuan. Dari
pengertian Al-qur’an dan nama-nama lainya tergambarkan dengan jelas bahwa
Al-qur’an merupakan petunjuk bagi semua aspek kehidupan, tanpa terkecuali ilmu
pendidikan Islam. Terbukti secara real, dalam ayat pertama yang di turunkan
Allah SWT. Bahwa diperintahkan agar semua umat Islam belajar membaca,
mengkaji, meneliti, dan menganalisis, semua ciptaan Allah.

2. As-Sunnah sebagai sumber kedua

Membahas As-sunnah adalah membahas nabi Muhammad SAW. Menurut


bahasa As-sunnah artinya jalan atau tuntunan, baik yang terpuji maupun yang
tercela. Sebagi mana dalam hadist nabi SAW yang diriwayatkan oeh Imam
Muslim, Rasullulah SAW pernah bersabda: barang siapa yang member contoh
tuntunan yang baik ia akan mendapatkan pahala perbuatan tersebut serta pahala
mereka yang mengikutinya sampai hari kiamat. Dan barang siapa yang member
contoh perbuatan yang buruk, ia akan mendapatkan siksaan perbuatan tersebut,
dan siksaan mereka yang menirunya sampai hari akhir.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pendidikan Islam masuk dalam disiplin ilmu dikarenakan telah memenuhi
persyaratan ilmu pengetahuan yaitu:
 Pendidikan Islam mempunyai obyek material yaitu manusia sebagai
peserta didik.
 Pendidikan Islam mempunyai metode.
 Pendidikan Islam mempunyai sistematika.
2. Perkembangan Sains dan Teknologi, Serta Karakteristik dan Sumbernya
mempunyai dampak positif dan negatif bagi agama islam.

3.2 Saran

 Menjadikan Al Quran dan Al Sunnah sebagai pegangan hidup karena


keduanya merupakan sumber ilmu yang paling utama.
 Sebagai umat islam kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan yang
berguna bagi umat manusia.
 Dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh untuk kepentingan dan
kemaslahatan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Ravertz, Jerome R. 2007. Filsafat Ilmu: Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Ali, Mohammad Daud. 1988. Pendidikan Agama Islam. Cetakan Pertama. Jakarta:
Rajawali Press.
http://prabugomong.wordpress.com/2010/09/18/pengertian-ilmu-hukum-dan-
pengantar-ilmu- hukum/a/jangka waktu tertentu
http://www.berryhs.com/2011/11/hubungan-ilmu-kedokteran-dengan-islam.html

http://www.hizbut-tahrir.or.id/, Ekonomi Islam: Mensejahterakan Seluruh Rakyat,


Juni 2011

http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-manajemen/599-
pertanian- dalam-islam

http://udhiexz.wordpress.com/2008/04/12/ilmu-pendidikan-dalam-perspektif-
islam/

Anda mungkin juga menyukai