Disusun oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sang
penguasa hati dan kehidupan hamba-hamba-Nya. Dengan perkenan dari-Nya-lah
penyusun sanggup menyelesaikan makalah tentang “Islam untuk Disiplin Ilmu”
ini dengan lancar.
Makalah ini disusun selain guna memenuhi tugas mata kuliah Islam untuk
Disiplin. Ilmu juga untuk memberikan tambahan wawasan kepada pembaca
mengenai Islam diterapkan di berbagai ilmu. Sehingga menjadi bertambah pula
pengetahuan tentang hal tersebut.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran agar dapat membangun sebagai bahan masukannya supaya
makalahnya lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat, dan menambah khazanah
keilmuannya kepada kita semua Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang
tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena
pada dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah
SWT hanya kepada kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah
akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan
ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula.
Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek
itu sendiri, harus memperhatikan beberapa hal yang penting.
Sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan tidak semua baik
untuk kita. Terkadang adapula yang menggunakan bahan–bahan berbahaya bagi
kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan
hasil penelitian tersebut. Sesungguhnya Allah melarang kita membuat
pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S. Al-A’raf : 56).
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdo’alah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah sangat
dekat kepada orang–orang yang berbuat baik.”
Kita sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai khalifah
dimuka bumi. Dimana kita ditugaskan untuk menjaga bumi dan seluruh isinya
agar tetap asri. Ada alasan mengapa Allah menciptakan kita sebagai khalifah
dibumi ini, yaitu karena manusia memiliki akal untuk berfikir dan mengenali
lingkungannya. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Bahkan malaikat pun pernah protes lantaran adam memiliki jabatan sebagai
khalifah. Seperti yang dikatakan Allah dalam firman-Nya Q.S. Al-Baqarah :
34.Artinya: “Dan ingatlah tatkala kami berkata kepada malaikat: Sujudlah kamu
kepada Adam! Maka sujudlah mereka, kecuali iblis dimuka bumi ini jika
dibandingkan dengan malaikat yang kita ketahui sebagai makhluk yang maksum
dari dosa. Bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi khalifah tidak hanya bertasbih
menyebut asma-Nya tapi juga kemampuannya dalam mengenali lingkungannya
dan berfikir. Ini adkita bersyukur dan mampu memanfaatkannya dengan baik.
1.3 Tujuan
Manfaat :
PEMBAHASAN
Untuk lebih menegaskan lagi bahwa ilmu pendidikan Islam termasuk dalam
disiplin ilmu, kita melihat syarat tambahan dalam ilmu pengetahuan, yaitu:
1. Islam untuk disiplin ilmu filsafat, merupakan suatu tinjauan tentang pendapat-
pendapat ilmiah. Filsafat ilmu adalah pembandingan atau pengembangan
pendapat-pendapat masa lampau terhadap pendapat-pendapat masa sekarang
yang didukung dengan bukti-bukti ilmiah. Inti sari filsafat ilmu :
a. Kebenaran
b. Fakta
c. Logika
d. Konfirmasi
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya”. (QS. 5:8). Selanjutnya makanan yang thayyib artinya yang baik,
tentunya dari segi ilmu makanan/gizi yaitu makanan yang cukup mengandung
unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral dan air. Kita mengenal pola makanan 4 sehat 5
sempurna, yang terdiri dari:
- Susu
Islam adalah agama yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam
hal pengkajian berbagai fenomena alam. Beberapa ilmuwan Muslim yang
telah mengukir namanya dalam sejarah Ilmu Pengetahuan Alam adalah
merupakan bukti tentang bagaimana Islam sebagai agama universal yang
sangat konsen dengan pengembangan ilmu pengetahuan dari zaman ke zaman.
Agama Islam telah memberi pilihan dan panduan kepada manusia tentang
jalan hidup yang akan dilaluinya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia akan
lebih bijaksana untuk menentukan pilihan-pilihan hidup. Nabi Muhammad
SAW (Salallahu ‘Alaihi Wassalam) mengatakan bahwa “Ilmu tanpa iman
bencana, iman tanpa ilmu gelap”. Dengan demikian harus dilakukan
pengkajian fenomena alam dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan
alam dalam konteks mempertebal iman, takwa, dan sikap rohaniyah kepada
Tuhan dengan berpijak pada sejarah bagaimana kejayaan Islam dalam
penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan sejak zaman pertengahan
hingga sekarang adalah merupakan kesinambungan dan perubahan.
Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi
ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu
pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam
secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori, tetapi isi lain juga ada
ialah :
a. Teori.
b. Penjelasan tentang teori itu.
c. Data yang mendukung tentang penjelasan itu.
Ajaran fundamental Islam yang terangkum dalam rukun Islam dan rukun
Iman banyak berimplikasi sosial. Syahadat misalnya, dalam konteks sosial,
pernyataan pengakuan sangat diperlukan: saksikanlah bahwa saya seorang
muslim, minimal untuk menunjukkan kepada kelompok masyarakat yang
bermaksud mengajak berbuat dosa, melakukan perbuatan maksiat atau
menyimpang dari ajaran Islam, agar tidak memaksakan kehendaknya
mendukung perbuatan dosanya. Inilah prinsip hidup bermasyarakat secara
islami, saling membantu dan menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, bkan
dalam maksiat dan dosa.
Sejarah sebagai sebuah disiplin ilmu yang sistematis pertama kali disusun
oleh umat Islam. Merekalah yang pertama kali memandang sejarah sebagai
sumber ibrah dan pelajaran, untuk mengenal perjalanan waktu dan peristiwa
yang terjadi di dalamnya. Perspektif seperti ini diajarkan kepada mereka oleh
al-Qur'an dan Nabi Besar Muhammad Saw. Al-Qur'an mengajarkan kepada
umat Islam dasar dan metodelogi perjalanan sejarah dan menetapkannya
sebagai kisah perjalanan yang tersusun rapi dengan berbagai ibrah dan
pelajaran kehidupan. Kitab suci ini membawakan kisah-kisah yang juga
disinggung dalam kitab-kitab suci sebelumnya yang terkadang dengan lebih
rinci dan terkadang pula secara ringkas.
2.2 Sumber-sumber Pegangan Hidup dalam Islam
Secara etimologis Alqur’an berasal dari kata qara’a, yaqri’u, qira’atan, qur-anan
yang berarti mengumpulkan dan menghimpun. Dinamakan Al-qur’an karena ia
berisi intisari semua kitabullah dan inti sari dari ilmu pengetahuan. Dari
pengertian Al-qur’an dan nama-nama lainya tergambarkan dengan jelas bahwa
Al-qur’an merupakan petunjuk bagi semua aspek kehidupan, tanpa terkecuali ilmu
pendidikan Islam. Terbukti secara real, dalam ayat pertama yang di turunkan
Allah SWT. Bahwa diperintahkan agar semua umat Islam belajar membaca,
mengkaji, meneliti, dan menganalisis, semua ciptaan Allah.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pendidikan Islam masuk dalam disiplin ilmu dikarenakan telah memenuhi
persyaratan ilmu pengetahuan yaitu:
Pendidikan Islam mempunyai obyek material yaitu manusia sebagai
peserta didik.
Pendidikan Islam mempunyai metode.
Pendidikan Islam mempunyai sistematika.
2. Perkembangan Sains dan Teknologi, Serta Karakteristik dan Sumbernya
mempunyai dampak positif dan negatif bagi agama islam.
3.2 Saran
Ravertz, Jerome R. 2007. Filsafat Ilmu: Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Ali, Mohammad Daud. 1988. Pendidikan Agama Islam. Cetakan Pertama. Jakarta:
Rajawali Press.
http://prabugomong.wordpress.com/2010/09/18/pengertian-ilmu-hukum-dan-
pengantar-ilmu- hukum/a/jangka waktu tertentu
http://www.berryhs.com/2011/11/hubungan-ilmu-kedokteran-dengan-islam.html
http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-manajemen/599-
pertanian- dalam-islam
http://udhiexz.wordpress.com/2008/04/12/ilmu-pendidikan-dalam-perspektif-
islam/