Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalankan perintah agama tidak terlepas dari aspek-aspek
abad dalam Islam. Dimana aspek-aspek Adab tersebut mengatur tentang tata
cara pelaksanaan abad yang seharusnya dilaksanakan oleh umat Islam.
Adab atau biasa juga disebut dengan kesopanan dalam tingkah laku
maupun perbuatan, dimana dalam makalah yang akan dibahas ini menyangkut
tentang :
1. Adab Terhadap diri sendiri
2. Adab Terhadap Allah
3. Adab ketika membaca Al-Quran
4. Adab di Dalam Masjid
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Akidah Akhlak Pada
Jurusan PAI, STAI YAPTIP Kampus II Ujung Gading.
2. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai teori-teori yang berhubungan
dengan Aspek Adap Islam

BAB II
PEMBAHASAN
A. Adab-adab Terhadap Diri Sendiri
Adab terhadap diri sendiri antara lain yaitu :
1. Menjaga kebersihan secara menyeluruh dengan cara mandi dan
menyucikan diri.
2. Memotong kuku tangan dan kaki sekali setiap minggu. Janganlah
memanjangkannya

walaupun

sebahagian

darinya

kerana

dikuatiri

tersimpan najis dan perbuatan demikian menyerupai haiwan yang buruk.


3. Memotong rambut setiap kali ia panjang, menjaga kebersihannya dan
menyisirnya selalu, yakni jangan pula sampai berlebih-lebihan (tidak
membiarkannya dan tidak pula menunpukan perhatian kepadanya)
4. Mengutamakan bahagian kanan
5. Jangan menghadap kiblat ketika meludah
6.

Mengalihkan wajah ketika bersin dari muka manusia

7. Memuji Allah sesudah bersin.


8. Orang yang bersin dan memuji Allah hendaklah dijawab dengan
(yarhamukallah) dan orang yang bersin pula menjawabnya dengan doa
yang berikut (yahdikumullahu wa yushlihu balakum)
9. Meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk menutup pandangan
yang tidak layak ketika mulut terbuka, juga untuk menghalang sesuatu
masuk ke dalam mulut. Juga disuruh mengurangkan suaranya, dan jika
dapat, jangan sampai mengeluarkan suara. Selepas menguap hendaklah
beristighfar kepada Allah kerana menguap adalah bukti kemalasan. Oleh
itu Allah tidak menyukainya dan menyatakan bahwa ia disebabkan syaitan.
10. Berusaha tidak bersendawa, menghindari makanan yang menyebabkan
sendawa atau makanan yang membanyakkannya.
11. Mengingat Allah dan bersyukur kepadaNya ketika berkaca
12. Menggunakan telefon bila perlu saja, bukan untuk bermain-main, bergurau
atau untuk mengejutkan orang lain, dan bertelefonlah pada waktu-waktu
i

yang sesuai, awali percakapan dengan salam, mengenalkan diri, kemudian


menyebut maksud.
13. Membiasakan diri dengan amal yang salih, seperti beribadah, bersedekah,
sembahyang unat, menghampirkan diri kepada Allah, berzikir dan
membaca Al-Quran.
Kaum muslimin percaya bahwa kebahagian di dunia dan akhirat
bergantung pada perilaku dan adab terhadap diri sendiri dan pada kesucian
serta kebersihan jiwa. Begitu juga dengan kesengsaraan disebabkan kerusakan
dan kekotoran jiwa hal ini nyata dalam firman Allah :


Artinya

: (9). Sesungguhnya beruntunglah orang yang


mensucikan jiwa itu, (10). dan Sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya. (QS. AsySyam : 9-10)

Oleh yang demikian kaum muslim haruslah berusaha menjaga dirinya


dengan membersih dan menyucikan jiwanya. Kerana jiwa yang suci dan
bersih dapat menjauhkan diri dari melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk
dan boleh merosakkan. Beberapa langkah yang perlu di lalui untuk mencapai
kesucian jiwa yaitu :
1. Taubat
Taubat yang bermaksud menyucikan diri dari dosa dan maksiat, menyesali
segala dosa yang telah dilakukan dan berazam untuk tidak mengulangi.
2. Muraqabah (Pengawasan)
Umat Islam sentiasa merasakan setiap perbuatan dan pergerakan diawasi
oleh Allah. Sehingga mereka yakin bahawa Allah sentiasa memerhatikan
dan megetahui segala yang nyata mahupun tersembunyi.Dengan
keyakinan itulah manusia merasakan jiwanya tenang mengingati Allah dan
puas mendampingiNYA

3. Muhassabah
Melakukan perhitungan terhadap diri sendiri di atas apa yang telah
dilakukan demi mengecapi kebahagian di dunia dan akhirat. Sentiasa
membuat perhitungan dengan apa yang telah dilakukan. Andainya apa
yang dilakukan adalah perkara-perkara yang dilarang, maka mestilah
segera beristigfar menyesali perbuatan dan segera bertaubat dan membuat
kebaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan muhassabah terhadap diri
sendiri.Ianya

satu

cara

memperbaiki,

mendidik,

menyuci

dan

membersihkan diri.
4. Mujahadah (Berjuang Melawan Hawa Nafsu)
Hawa Nafsu adalah musuh yang paling besar bagi setiap individu
Islam. Hawa nafsu hanya cenderung untuk melakukan kejahatan dan
menjauhi kebaikan.
Sebagai umat Islam kita mestilah sentiasa berjuang di jalan Allah
demi memastikan nafsu terkawal, baik, bersih, suci dan tenteram serta
memperolehi kemuliaan dan keredhaan dari Allah S.W.T.
Akhlak berarti tingkahlaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun.
Akhlak mulia bererti seluruh tingkahlaku umat manusia yang sesuai dengan
tuntunan Al-Quran dan Hadist yaitu adab sopan santun yang dicontohkan dan
diajarkan Rasulullah Muhammad SAW kepada kepada seluruh umat manusia
ketika beliau masih hidup. Akhlak beliau adalah Al-Quran.
Akhlak atau adab sopan santun yang telah dicontohkan dan diajarkan
Rasulullah Muhammad SAW itu meliputi akhlak manusia kepada Allah SWT
dan Akhlak terhadap sesama ciptaan Allah, termasuk didalamnya akhlak
terhadap diri sendiri karena diri sendiri itu termasuk ciptaan Allah juga, lahir
dan batin.
B. Adab Kepada Allah
Akhlaq berarti peradaban yang baik, kebiasaan, perangai, dan atau
tabiat.

Adab

berarti

tatacara,

aturan,

ataupun

tata

tertib

Dengan demikian maka yang dimaksud dengan akhlak Islam adalah


i

peradaban, kebiasaan, perangai, dan tabiat yang bersumber pada Al-Qur'an


dan As-Sunnah.

Dalam

kehidupan

keseharian

kita,

senantiasa

kita

menganggap bahwa berakhlak / berperadaban itu hanya cukup dengan


manusia dengan sesama manusia, dan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya.
ita lupa bahwa justru yang paling utama itu adalah berakhlak terhadap
Allah yang telah menciptakan kita
Didalam Islam, setidaknya ada 5 (lima) perkara yang merupakan
cerminan dari sikap dan perilaku manusia yang berakhlak kepada Allah Sang
Maha Pencipta :
1. Bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNya
2. Taat kepada Allah dalam segala hal
3. Hanya berharap kepada Allah dan tidak putus asa dari rahmat-Nya
4. Takut kepada siksa Allah, karena siksanya sangat pedih
5. Berprasangka baik kepada-Nya, dalam senang maupun susah
C. Adab Membaca Al-Quran
Adab/etika membaca Al-Quran menurut Imam Ghazali dan Jalaluddin
As Suyuti adalah :
1. Membersihkan mulut dan gigi terlebih dahulu (kumur dan bersikat
gigi/bersiwak)
2. Berwudhu, mengingat yang akan dibaca adalah Kalam Ilahi
3. Berpakaian rapi dan menutup aurat
4. Membaca di tempat yang bersih dan Masjid adalah tempat yang utama
5. Menghadap kiblat
6. Mengambil Al-Qur`an dengan tangan kanan
7. Berniat ibadah karena Alloh SWT serta berniat mengamalkan dan
menyebarkan pesan al-Qur`an dengan semampunya
8. Membaca taawudz dan Basmalah
9. Membaca dengan pelan (tartil) dan tidak tergesa-gesa (dengan tajwid yang
benar)

10. Membaguskan suara ketika membacanya. Boleh membaca dengan


dikeraskan, tetapi lebih baik dipelankan (terdengar oleh sendiri)
11. Membaca Al-Quran dengan berusaha mengetahui artinya dan memahami
inti dari ayat yang dibaca dengan beberapa kandungan ilmu yang ada di
dalamnya.
12. Tidak membaca al-Qur`an sambil mengunyah makanan atau makan
13. Tidak memotong bacaan dengan kegiatan lain
14. Setelah selesai membaca al-Quran membaca shadaqallaahul azhiim
15. Membaca doa senandung al-Qur`an
16. Al-Quran ditaruh di tempat yang tinggi dengan niatan memuliakan Kitab
suci
D. Abad di Dalam Masjid
Keutamaan membangun masjid adalah Allah akan membangun
sebuah rumah di surga bagi orang yang membangun masjid. Para ulama
mengatakan tentang batasan masjid, yaitu tempat yang ada di dalam
tembok masjid dan pintu mesjid bagian dalam adalah masjid.
Adab di dalam masjid ialah berupa bagaimana sikap kita di dalam
sebuah masjid dan bagaimana pakaian kita dalam masjid sebagaimana firman
Allah :


Artinya

: dan Sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah


kepunyaan
Allah.
Maka
janganlah
kamu
menyembah seseorangpun di dalamnya di
samping (menyembah) Allah. (QS. Al-Jin : 18)

Maka tidak boleh menisbatkan masjid kepada seseorang mahluk


dengan nisbat kepemilikan dan kekhususan, adapun penisbatan masjid
dengan nama agar dikenal, maka hal itu tidak apa-apa dan tidak termasuk
dalam larangan tersebut; Nabi SAW menisbatkan mesjidnya kepada dirinya,
seperti yang diterangkan di dalam sebuah

sabdanya: (masjidku ini),

begitu juga beliau menisbatkan masjid quba kepadanya, yaitu quba, dan
i

masjid baitul maqdis dinisbatkan kepada Iliya, apa yang telah disebutkan
adalah penisbatan nama mesjid kepada selain Allah agar mudah dikenal,
semua ini tidak termasuk di dalam larangan di atas.
Adapun Anjuran untuk pergi ke masjid adalah :
1. Segera bergegas menuju masjid sebagaimana sabda nabi, Seandainya
mereka mengetahui keutamaan shaf pertama, niscaya akan diadakan
undian untuk mendapatkannya (HR. Bukhari)
2. Berjalan menuju shalat dengan khusyu, tenang dan tentram. Nabi
telah melarang umatnya berjalan menuju shalat secara tergesa-gesa
walaupun shalat sudah didirikan. Abi Qotadah radhiallahu anhu berkata:
Pada saat kami sedang shalat bersama Nabi, tiba-tiba beliau mendengar
suara

kegaduhan

beberapa orang. Sesudah menunaikan shalat beliau

mengingatkan : Apa

yang terjadi pada kalian?. Mereka menjawab:

Kami tergesa-gesa menuju shalat. Rasulullah menegur mereka:


Janganlah kalian lakukan, apabila kalian

mendatangi shalat maka

hendaklah berjalan dengan tenang, dan rekaat yang kalian dapatkan


shalatlah padanya!, dan rekaat yang terlewat sempurnakanlah !
3. Saat berjalan menuju shalat hendaklah berdoa
4. Memasuki masjid dengan mendahulukan kaki kanan
5. Mendahulukan kaki kiri saat keluar dari mesjid
6. Menunaikan shalat tahiyatul masjid saat memasuki sebuah mesjid
7. Terdapat keutamaan yang besar bagi seorang yang duduk-duduk di
masjid untuk menunggu shalat
1. Larangan Dalam Mesjid
a. Mengumumkan barang yang hilang di mesjid
b. Mengangkat suara untuk membuat suasana menjadi gaduh
c. Memasukkan antara jari-jari saat keluar menuju mesjid sebelum
melaksanakan shalat
d. Dilarang keluar dari mesjid setelah dikumandangkannya adzan
kecuali karena udzur,
i

2. Kesalahan-kesalahan Yang Terjadi Dalam Masjid


a. Menghiasi mesjid dan memahatnya
b. Shalat di atas hamparan yang diperindah
c. Menjadikan mesjid sebagai jalanan untuk lewat
d. Menjadikan suara jam (di dalam mesjid) seperti suara lonceng yang
selalu

berbunyi

secara teratur seperti bunyi lonceng orang-orang

Nashrani
e. Membaca ayat secara nyaring di masjid sehingga mengganggu
shalat dan bacaan orang lain
3. Adab Khusus Bagi Wanita Saat Memasuki Masjid
a. Tidak

memakai

wangi-wangian

atau

berhias

sehingga

bisa

mengundang fitnah
b. Tidak diperbolehkan bagi wanita yang sedang haid dan nifas
untuk tinggal di mesjid, dan boleh bagi wanita yang istihadhah untuk
memasuki mesjid bahkan beritikaf padanya, namun harus tetap
menjaga agar mesjid tidak tercemar dengan najis
c. Mereka bershaf di belakang shaf jamaah pria, dan apabila para
wanita berada di tempat shalat yang berbeda maka sebaik-baik
shaf mereka adalah yang terdepan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kaum muslimin percaya bahwa kebahagian di dunia dan akhirat
bergantung pada perilaku dan adab terhadap diri sendiri dan pada kesucian
serta kebersihan jiwa. Begitu juga dengan kesengsaraan disebabkan kerusakan
dan kekotoran jiwa
Didalam Islam, setidaknya ada 5 (lima) perkara yang merupakan
cerminan dari sikap dan perilaku manusia yang berakhlak kepada Allah Sang
Maha Pencipta :
1. Bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNya
2. Taat kepada Allah dalam segala hal
3. Hanya berharap kepada Allah dan tidak putus asa dari rahmat-Nya
4. Takut kepada siksa Allah, karena siksanya sangat pedih
5. Berprasangka baik kepada-Nya, dalam senang maupun susah
Adab di dalam masjid ialah berupa bagaimana sikap kita di dalam
sebuah masjid dan bagaimana pakaian kita dalam masjid dan juga meliputi
mengenai larangan masuk mesjid, kesalahan-kesalahan dalam masjid dan juga
adab khusus bagi wanita yang masuk masjid
B. Saran
Kami sebagai penulis dari makalah ini mengharapkan serta menerima
kritikan dan saran dari mahasiswa/ mahasiswi demi memperbaiki isi makalah
ini, dengan mengucapkan terima kasih kami kepada Dosen yang telah
memberi bimbingan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan benar.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta :Serajaya Santra, Cet


Ke-1, 1987
Mahmudunnasir, Syed, 1993, Islam Konsepsi dan Sejarahnya cet. III Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Yacub ,Hamzah, Etika Islam, Bandung : CV. Diponegoro, 2004

KATA PENGANTAR


Puji sukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan karunianya kepada kita semua dan dengan rahmad-Nya jualah
pemakalah dapat menyusun makalah ini dengan sedemikian rupa.
Salawat berangkai salam penulis mohon kepada Allah untuk rasulnya
muhammad SAW, semoga dengan adanya uswatun hasanah, makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Selanjutnya penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran kepada kita
semua dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis sudah membuatnya dengan baik,
namun apabila masih ada kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran guna
kesempurnaan makalah ini

Ujung Gading,

Mei 2011

Penulis

(Kelompok I)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan....................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN
A. Adab-adab
Terhadap
Diri
Sendiri
......................................................................................
......................................................................................
2
B. Adab
Terhadap
Allah
......................................................................................
......................................................................................
4
C. Adab
Membaca
Al-Quran
......................................................................................
......................................................................................
5
D. Abad
di
Dalam
Masjid
......................................................................................
......................................................................................
6

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 9
B. Saran.......................................................................................... 9

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Anda mungkin juga menyukai