Anda di halaman 1dari 12

MASJID SEBAGAI PUSAT

PERADABAN DAN
KEBUDAYAAN ISLAM

OLEH:
RUSDIANSYAH AS, dkk.
(TIM DOSEN MKU ULM)
Capaian Pembelajaran:

Mahasiswa dapat menganalisa


masjid sebagai Pusat Peradaban
dan Kebudayaan Islam.
Pengantar
“Dari Abdullah bin Amru bin al-‘Ash r.a. berkata, “Pada suatu hari Rasulullah
keluar dari salah satu kamar beliau untuk menuju masjid. Dalam masjid
tersebut, beliau mendapati dua kelompok sahabat. Kelompok pertama
adalah golongan orang yang sedang membaca Alquran dan berdoa kepada
Allah Swt.. Sedangkan kelompok kedua adalah golongan orang yang
sedang sibuk mempelajari dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Nabi Saw.
kemudian bersabda: ‘Masing-masing kelompok sama-sama berada dalam
kebaikan. Terhadap yang sedang membaca Alquran dan berdoa kepada
Allah, maka Allah akan mengabulkan doa mereka jika ia menghendaki,
begitupun sebaliknya, doa mereka tidak akan diterima oleh Allah jika ia
tidak berkenan mengabulkan doa tersebut. Adapun terhadap golongan
yang belajar-mengajar, mereka sedang mempelajari ilmu dan mengajar
orang yang belum tahu. Mereka lebih utama. Maka (ketahuilah)
sesungguhnya aku ini diutus untuk menjadi seorang pengajar (guru).
Kemudian Rasul Saw. ikut bergabung bersama mereka”. (HR. Darimi)
Peta Konsep
Pengertian Masjid
Sejarah Masjid Pertama
Tujuan Dibangun Masjid
Keutamaan Membangun Masjid
Fungsi Masjid
Masjid Sebagai Pusat Pendidikan Islam
Pengertian Masjid
Secara etimologi, kata masjid berasal dari bahasa
Arab, kata pokoknya sujudan, fi’il madhinya sajada (ia
sudah sujud) lalu menjadi isim makan masjidu, yang
berarti tempat sujud.
Secara terminologi, masjid dapat diartikan sebagai
tempat duduk atau setiap tempat yang dipergunakan
untuk beribadah. Masjid juga berarti “tempat shalat
berjamaah” atau tempat shalat untuk umum (orang
banyak).
Sejarah Masjid Pertama
“Dari Abu Dzar ra, ia berkata: Saya bertanya kepada
Rasulullah SAW tentang masjid yang pertama kali
dibangun? Maka Rasulullah SAW menjawab: “Masjid Al
Haram”. Kemudian aku bertanya lagi: Kemudian masjid
apa lagi? Rasulullah SAW menjawab: “Masjid Al Aqsha”
Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: Berapa jarak
antara keduanya? Rasulullah SAW menjawab: “Empat
puluh tahun.” (HR. Bukhori 6/290-291; Muslim No. 520)
Tujuan Dibangun Masjid

Dan sesungguhnya masjid-masjid itu hanya


untuk Allah, maka janganlah kamu berseru
kepada siapa pun selain kepada Allah (QS.
Al Jin: 18)
 
Keutamaan Membangun
Masjid
1. “Barangsiapa membangun masjid –karena mengharap wajah
Allah- maka Allah akan membangunkan untuknya yang
semisalnya di dalam surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. “Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya
dan yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR.
Muslim dari Abu Hurairah)
3. “Ada tujuh golongan yang akan Allah naungi mereka pada
hari tiada naungan selain naungan Allah yaitu: …
-diantaranya-: “dan seorang yang terikat (hatinya) dengan
masjid ketika ia keluar hingga ia kembali ke masjid …” (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)
Fungsi Masjid
1. Sebagai tempat beribadah
2. Sebagai tempat menuntut ilmu
3. Sebagai tempat pembinaan jamaah
4. Sebagai pusat dakwah dan kebudayaan Islam
5. Sebagai pusat kaderisasi umat
6. Sebagai basis Kebangkitan Umat Islam
7. Sebagai Pusat Kepustakaan
Pola Pembinaan Masjid
1. Pembinaan Bidang Idarah (manajemen) Diperlukan
manajemen yang professional dengan pengadminis-trasian
yang rapi dan transparan. Akan menjadikan jamaah
berpatisipasi aktif baik secara mental maupun financial.
2. Pembinaan bidang Imarah (memakmurkan masjid)
Peranan Jamaah menjadi sangat penting untuk melakukan
ibadah secara berjamah.
3. Pembinaan bidang Riayah (pemeliharaan masjid)
menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman, indah
bersih dan mulia.
Masjid sebagai Pusat Peradaban
dan Kebudayaan Islam
1. Dimensi kehidupan ukhrawi yang mendorong manusia
untuk mengembangkan dirinya dalam pola hubungan
yang serasi dan seimbang dengan Tuhannya.
2. Dimensi duniawi yang mendorong manusia sebagai
hamba Tuhan untuk mengembangkan dirinya dengan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai Islam.
3. Dimensi kausalitas hubungan dunia dan akhirat yang
mendorong manusia untuk berusaha menjadikan dirinya
sebagai hamba yang utuh dan paripurna dalam ilmu dan
amal, serta sekaligus menjadi pendukung dan pelaksana
nilai-nilai Islam (M. Arifin, 1991: 31).
Pertanyaan
1. Bagaimana memakmurkan masjid?
2. Sebutkan pembagian masjid?
3. Apa saja komponen bangunan masjid
dan manfaatnya?
4. Bolehkah melakukan akad nikah di
masjid?

Anda mungkin juga menyukai