Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Islam Pada Zaman Khulafaur Rasyidin

(Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab)


Oleh Arianto
A. Pendahuluan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanallahu Wa Taala, yang telah memberikan
nikmat yang tak terhingga sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad,
Rasulullah Shallallahhu Alaihi Wassalam, Shahabat, Tabiin dan Tabiut-Tabiin serta umatnya
yang tetap setia hingga akhir zaman.
Di bawah ini akan dijelaskan seputar proses terpilihnya Abu Bakar dan Umar bin
Khattab RadhiyAllahuanhuma menjadi Khalifah, keutamaan mereka masing-masing di hadapan
Rasulullah Shallallahu alihi wa sallam dan pencapaian- pencapain terhadap perkembangan
Islam baik dalam penaklukan atau kepemimpinan serta tantangan-tantangan yang dihadapi.
B. Pembahasan
Khalifah Abu Bakar Ash-shiddiq
1. Proses terpilihnya Abu Bakar As-siddiq menjadi Khalifah
Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam wafat tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal
tahun 11 Hijriah/3 Juni 632 M yang maka terjadilah kebingungan dikalangan masyarakat
muslim dan ada yang tidak percaya atas wafatnya seorang Nabi utusan Allah itu terutama Umar
bin Khattab. melihat gejala seperti itu, Abu Bakar mendatangi Umar dan kaum muslimin dan
berkata dengan perkataan:siapa yang menyembah Muhammad, Muhammad sudah Wafat. Tapi
siapa yang menyembah Allah maka Allah itu tetap hidup. Dan Abu Bakar membacakan ayat ke
144 surah Ali-Imran.[1]
Kondisi umat Islam ketika wafatnya Rasulullah Shallallhu alaihi wa sallam adalah
terjadinya permasalahan yang cukup penting yakni soal siapa pengganti kepemimpinan setelah
Rasululah, atas kondisi tersebut maka kaum Anshar dan kaum Muhajirin serta beberapa kaum
muslimin lainnya pun berselisih lalu Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah pun dengan lantang
menyelesaikan perselisihan tersebut dan melantik Abu Bakar sebagai Khalifah[2].
2. Keutamaan Abu Bakar As- Siddiq
Abu Bakar adalah Khalifah pertama yang banyak memiliki gelar seperti Ash-Shiddiq[3],
Al-Atiq dan Abdullah.[4]
Keutamaan lainnya ialah Abu Bakar merupakan orang yang paling banyak bersama Nabi dan
paling mengenal keadaan Nabi serta paling dekat dengannya.[5]
Beliau adalah shahabat Rasulullah di Gua dan ketika Hijrah
Di dalam Surah At-taubah ayat 40
...Sedang Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu Dia
berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita..." .
[6]

Aisyah, Abu said dan Ibnu abbas dalm menafsirkan ayat ini mengatakan, Abu Bakarlah
yang menyertai Nabi SAW dalam Gua tsur tersebut.[7]

Nabi SAW banyak memuji Abu Bakar dikarenakan memiliki jasa yang sangat besar baik
terhadap diri Nabi sendiri, Islam dan kaum Muslimin. Dan Nabi bersabda sebagai berikut:

Tidak ada seseorang yang berjasa di antara kita melainkan kami telah , kecuali , kecuali Abu
Bakar ; sesungguhnya ia mempunyai jasa yang akan dibalasi oleh Allah pada hari kiamat.
Sabda Nabi Lainnya:
Tidak ada seorangpun yang lebih besar jasanya kepada saya selain Abu Bakar, ia telah
membantu saya dengan dirinya dan hartanya dan mengawinkan kepada saya putrinya.
Abu Bakar merupakan Shahabat yang paling dicintai diantara Shahabat lainnya.
Sebagai mana perkataan Umar sendiri:
Abu Bakar itu penghulu kami, orang yang terbaik diantara kami dan orang yang paling
dicintai oleh Rasulullah diantara kami.
Jika ingin mengetahui shahabat yang pertama dan paling kuat keyakinannya dalam memeluk
Islam maka Abu Bakarlah orangnya, sebagaimana Yang dikatakan Rasulullah SAW dalam
haditsnya yang berbunyi sebagai berikut:
Tidak ada seoarang pun yang pernah kuajak memeluk islam kecuali ia angkuh, minta tempo
dan ragu-ragu melainkan Abu Bakar, tidaklah ia menangguhkan ketika saya mengajaknya
masuk Islam dan ia tidak ragu-ragu.
3. Pencapaian dan Prestasi Abu Bakar
Merupakan sebuah keajaiban sejarah, tidak kurang dari dua tahun tiga bulan bangsabangsa yang memberontak itu dapat kembali tenang dan menjadi bangsa bersatu yang kuat,
disegani dan berwibawa yang akhirnya dapat menerobos dua imperium besar yang ketika itu
menguasai dunia dan menentukan arah kebudayaannya.[8]
Pemberangkatan pasukan Usamah bin Zaid sesuai dengan Pesan Rasulullah
Abu Bakar telah berhasil menumpas orang-orang Arab yang murtad dan memberontak, yang
berkobar setelah Rasulullah wafat.[9]
Berhasil memenangkan peperangan Yamamah dan sekaligus berhasil membunuh Nabi Palsu
yakni Musailamah al-Kadzab.[10]
Selain itu Beliau juga berhasil membebaskan Irak dan hampir pula pasukannya memasuki
Madain ibu kota Persia yang juga telah maju membebaskan Syam.
Ia juga berhasil pengumpulan AL-Quran dalam satu Mushaf.[11]
4. Tantangan-tantangan yang dihadapi Abu Bakar
Sebagai Khalifah pertama, Abu Bakar menghadapi persoalan politik keagamaan,
terutama penentangan dari kaum murtad (kaum riddah), munculnya Nabi-nabi palsu seperti
Tulaihah, Musailamah dan Aswad Al-ansi dan tantangan lainnya adalah adanya para kabilah
yang tidak mau membayar Zakat kepada Abu Bakar.
Khalifah Umar Bin Khattab
1. Proses Terpilihnya Khalifah Umar Bin Khattab
Ketika Abu Bakar merasa Kematiannya telah dekat sakitnya semakin parah, dia ingin
memberikan kekhilafahan kepada seseorang yang akan menggantikannya agar diharapkan
manusia tidak banyak terlibat konflik.[12] Ketika sudah ditentukan lalu Abu Bakar
bermusyawarah dengan para shahabat yang lainnya dan disetujui.[13] Maka terpilihlah Umar
sebagai Kahalifah lalu Abu Bakar membaiat Umar bin Khattab dan kemudian diikuti Kaum
muslimin. Beberapa hari setelah itu Abu Bakar meninggal.
2. Keutamaan Umar Bin Khattab
Banyak sekali keutamaan-keutamaan dan Kedudukan Umar bin Khattab baik itu dari
Rasulullah SAW dan Para Shahabat lainnya, diantaranya adalah:[14]

Kemuliaan dan Kekuatan kaum muslimin dengan keislaman Umar


Abdullah bin Masud berkata:
Kami senantiasa menjadi kuat sejak Umar masuk Islam.
Wibawa Umar sehingga Syaithan pun menghindari jalan yang ditempuhnya
Diriwayatkan dari Umar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Sesungguhnya Syaithan lari ketakutan dari Umar
Umar bin Khattab adalah Shahabat yang paling tegas dalam menegakkan Agama
Rasulullah SAW bersabda:
Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan
agama Allah adalah Umar.

3. Pencapaian dan prestasi Umar bin Khattab


Adapun Penaklukan-penaklukan di masa Umar adalah sebagai berikut:[15]
Wilayah Barat (Negri-Negri Syam)
Kaum muslimin Berhasil menaklukan pasukan Romawi dalam perang Yarmuk dan sekaligus
berhasil memperoleh rampasan perang dengan jumlah yang banyak.
Penaklukan Damaskus dan kota lainnya yag ada di Syam
Pembukaan baitul Maqdis
Penaklukan wilayah pantai Syam
Penaklukan Mesir, Libya
Wilayah Timur (Persia)
Perang Namariq, perang Jisr, Perang Buwaib, perang Qadhisiyah Kubra
PenaklukanIbu Kota Persia dan akhir kekaisaran Persia
Penaklukan Madain, Jalawla, Ashthar, Nahawand
Adapun Prestasi dan hasil kerjanya adalah sebagai berikut:
Khalifah Umar adalah orang pertama yang menggelari dirinya Amirul Mukminin.
Dia adalah orang pertama yang membentuk kantor atau kementrian, berupa kantor tentara,
Distribusi dan ada pengiriman surat melalui kurir dan membuat mata uang.
Dia adalah orang pertama yang membuat penanggalan Islam dengan menjadikan awal hijrah
Rasulullah sebagai awalnya.
Umar juga melakukan perluasan Masjidil Haram.[16]
4. Tantangan-tantangan yang dihadapi Umar
Ada tuduhan-tuduhan dari para orientalis yang benci dengan Islam lebih khususnya kepada
Umar
Terjadinya bencana kelaparan yang meluas di negeri-negeri Arab dari ujung selatan sampai ke
ujung utara yang berlangsung selama sembilan bulan dan mengakibatka hancurnya usaha
pertanian, peternakan dan manusia mengalami beban hidup yang sangat berat.[17]
Timbulnya wabah Amawas yang meluas dari Syam sampai Irak, sehingga menewaskan ribuan
tokoh muslimin.[18]
C. Kesimpulan
Membaca sejarah Terutama Khulafaur Rasyidin sepeninggal Rasulullah maka kita akan
menemukan sebuah keagungan dari para shahabat Rasulullah SAW membuat kita terpesona
dengan akhlak mereka, jasa-jasa mereka, kemuliaan yang tinggi dan besarnya pengorbanan

mereka dalam memperjuangkan dan menegakkan Agama Allah SWT sehingga dapat kita lihat
dan rasakan hasil dari usaha keras mereka hingga saat ini.

Daftar Pustaka
Al-Akkad, Abbas Mahmoud, Keutamaan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddieq, terj: Bustami A.
Ghani dan Zainal Abidin Ahmad, Jakarta: Bulan Bintang, 1978.
Al-Usairi, Ahmad, Sejarah Islam, terj. Samson Rahman, Jakarta: Akbarmedia, cet. IX, 2011
Haikal, Muhammad Husain, Abu Bakar As-siddiq, terj. Ali Audah, Jakarta: P.T. Pustaka
LiteraAntar Nusa, cet. II, 2001.
_______,Umar Bin Khattab, terj. Ali Audah, Jakarta: P.T. Pustaka Lintera Antar nusa, Cet. II,
2001
Ibnu Katsir, Al-Hafizh, Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul Yang Agung, terj. Abu Ihsan AlAtsari, Jakarta: Darul Haq, Cet. VII, 2011

Anda mungkin juga menyukai