Anda di halaman 1dari 11

Ilmu Pengetahuan,

Teknologi dan Seni


(IPTEKS) dalam Islam
Pertemuan 11
Capaian Perkuliahan

1. Memahami konsep ipteks


2. Membedakan syarat ipteks
3. Mengklasifikasi sumber ipteks
4. Menyajikan paradigma ipteks
5. Menjelaskan Islam sebagai dasar ipteks
6. Menganalisis seni dalam Islam dan hukum seni
Mapping
Konsep
Ipteks

Hukum Seni Syarat Ipteks

Seni dalam Sumber


Islam Ipteks

Islam sebagai Paradigma


Dasar Ipteks Ipteks
Konsep Ipteks

Ilmu
Ilmu pengetahuan
pengetahuan Teknologi
Teknologi adalah
adalah ilmu
ilmu Seni
Seni adalah
adalah hasil
hasil
(sains)
(sains) adalah
adalah tentang
tentang cara
cara ungkapan
ungkapan akal
akal budi
budi
pengetahuan
pengetahuan manusia
manusia menerapkan
menerapkan sains
sains manusia
manusia dengan
dengan
mengenai
mengenai segala
segala untuk
untuk dimanfaatkan
dimanfaatkan segala
segala prosesnya
prosesnya atau
atau
sesuatu
sesuatu yang
yang dapat
dapat bagi
bagi kesejahteraan
kesejahteraan ekspresi
ekspresi jiwa
jiwa
diindra
diindra oleh
oleh potensi
potensi manusia
manusia (produk).
(produk). seseorang
seseorang yang
yang
manusia
manusia (penglihatan,
(penglihatan, identik
identik dengan
dengan
pendengaran,
pendengaran, keindahan.
keindahan.
pengertian
pengertian dandan
perasaan)
perasaan) melalui
melalui akal
akal
atau
atau proses
proses berpikir
berpikir
(logika
(logika
Syarat Ipteks

Aksiologi:
Ontologi: Epistimologi:
Memiliki nilai
Memiliki objek Metode kerja
guna atau
yang jelas yang jelas
kemanfaatan
Sumber Ipteks

Wahyu
Wahyu Intiusi
Intiusi Pengalaman
Pengalaman
Rasio
Rasio (Akal)
(Akal)
(Alquran)
(Alquran) Manusia
Manusia (Empiris)
(Empiris)
•• Alquran
Alquran •• Intelegensi
Intelegensi •• Gejala
Gejala yang
yang •• Dengan
Dengan
adalah
adalah dipakai
dipakai dapat
dapat penalaran
penalaran
firman
firman Allah
Allah sebagai
sebagai ditangkap
ditangkap rasional
rasional
atau
atau hipotesis
hipotesis panca
panca indra
indra maka
maka akan
akan
petunjuk
petunjuk bagi
bagi analisis
analisis didapat
didapat
bagi
bagi umat
umat bermacam-
bermacam-
manusia
manusia macam
macam
pengetahuan
pengetahuan
Paradigma Ipteks
• Pertama, paradigma sekuler, yaitu paradigma
yang memandang agama dan iptek adalah
terpisah satu sama lain.
• Kedua, paradigma sosialis, yaitu paradigma dari
ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi
agama sama sekali.
• Ketiga, paradigma Islam, yaitu paradigma yang
memandang bahwa agama adalah dasar dan
pengatur kehidupan.
Islam sebagai Dasar Ipteks

• Aqidah Islam
Konsep ipteks harus distandardisasi benar salahnya
dengan tolok ukur Al-Qur`an dan Al-Hadits dan tidak
boleh bertentangan dengan keduanya. Misalnya
langit (bahan alam semesta) berasal dari asap (gas)
sedangkan galaksi-galaksi tercipta dari kondensasi
(pemekatan) gas tersebut (QS. Fushshilat [41]: 11-12)
• Syariat Islam
Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan
iptek, seperti ketentuan halal-haram (hukum-hukum
syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur.
Seni dalam Islam

Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan


keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan
Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui
kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia
memandang seluruh jagat raya dengan segala
keserasian dan keindahannya. Allah
berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat
ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana
Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan
tiada baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50:
6].
Hukum Seni

1. Seni Sastra
Nabi saw, pernah bersabda: “Sesungguhnya syair itu
termasuk hikmah” (HR. Tirmidzi)
2. Lagu dan Musik
”Sungguh akan ada sebagian dari umatku yang
menghalalkan zina, sutera, minuman keras, dan alat-alat
musik.” (HR. Bukhari)
3. Seni Rupa
“Sesungguhnya saya pernah menggunakan satu tabir
bergambar, lalu Rasulullah saw. masuk dan
menurunkannya, maka saya jadikan dua bantal, yang biasa
digunakan oleh Rasulullah untuk bersandar”. (HR. Muslim)
Tanggungjawab Para Ilmuwan dan
Seniman
Allah SWT berfirman:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)’.
Katakanlah, ‘Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu
adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).’’ (QS Ar-ruum: 41-42)

Sa’ied bin Abi Hasan berkata, “Seseorang datang kepada Ibnu Abbas, lalu
berkata, ‘Saya pembuat gambar. Saya berharap mendapatkan fatwa
tentang itu’. Maka Ibnu Abbas berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah
bersabda, “Setiap pembuat shurah (tempatnya) di neraka. Bagi setiap
shurah yang dibuatnya itu, Allah membuat satu tubuh yang menyiksanya di
jahannam". Dan kata Ibnu 'Abbas, “Kalau engkau terpaksa melakukannya,
buatlah shurah pohon dan benda-benda tidak bernyawa”. (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai