Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga pengawas Sekolah merupakan tenaga kependidikan yang
peranannya sangat penting dalam membina kemampuan profesional tenaga
pendidik dan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah. Pengawas
sekolah berfungsi sebagai supervisor baik supervisor akademik maupun
supervisor manajerial.
Sebagai supervisor akademik, pengawas sekolah berkewajiban untuk
membantu kemampuan profesional guru agar guru dapat meningkatkan mutu
proses pembelajaran. Sedangkan sebagai supervisor manajerial, pengawas
berkewajiban membantu kepala sekolah agar mencapai sekolah yang efektif.
Pembinaan dan pengawasan kedua aspek tersebut hendaknya menjadi tugas
pokok pengawas sekolah.
Oleh sebab itu tenaga pengawas harus memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang lebih unggul dari guru dan kepala sekolah. Peranan
pengawas hendaknya menjadi konsultan pendidikan yang senantiasa menjadi
pendamping bagi guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
.
B. Tujuan Penulisan
1. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Supervisi
Pendidikan pada Jurusan PAI , STAI YAPTIP Kampus II Ujung Gading.
2. Dengan adanya makalah ini kami
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kualifikasi Pengawas Sekolah
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan bagi pengawas dan calon
pengawas satuan pendidikan terdiri atas kualifikasi umum dan khusus.
1. Umum
berlaku untuk semua pengawas satuan pendidikan
a. Memiliki pangkat minimal Penata golongan ruang III/c
b. Berusia maksimal 50 tahun sejak diangkat sebagai pengawas satuan
pendidikan.
c. Pernah menyandang predikat guru atau kepala sekolah berprestasi
d. Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan
e. Menempuh pendidikan profesi pengawas
2. Khusus
a. Pengawas TK/RA/BA, SD/MI:
1) berlatar belakang pendidikan minimal S1 diutamakan S2
kependidikan dengan keahlian pendidikan ke-TK/SD-an.
2) guru TK/SD bersertifikat dengan pengalaman kerja minimal 8
(delapan) tahun atau Kepala Sekolah TK/SD berpengalaman kerja
minimal 4 (empat) tahun.
b. Pengawas Pendidikan Khusus (PLB):
1) berpendidikan
minimal
S1
kependidikan
diutamakan
S2
merupakan
pengawasaan
yang
lebih
profesional
Dadang Suhardan, Supervisi Bantuan Profesional, (Bandung : Mutara Ilmu, 2006), h.31
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan; Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional,
(Bandung : Angkasa,1989), h. 43
3
Rekrutmen
pengawas
benar-benar
merujuk
pada
permendiknas
menilai
kinerja
guru
dan
kepala
sekolah
selanjutnya
5.
Semua kegiatan tersebut harus didukung oleh dana yang memadai, dan
diproyeksikan dalam DIPA Badan Pengawas Pendidikan yang
terlembagakan secara khusus dipemerintahan4
(d) keputusan penguasan waktu menjadi guru; (e) daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan (DP3) pada dua tahun terakhir; (f) Daftar riwayat hidup/riwayat
pekerjaan/jabatan; (g) Surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP)
dalam bidang pengawasan sekolah; (h) Formasi pengawas sesuai dengan jenis
pengawas yang dibutuhkan.
Disamping persyaratan-persyaratan formal yang disebutkan diatas,
masih
ada
persyaratan
lain
yang
perlu
dimiliki
oleh
seorang
pengetahuan,
kemampuan
dan
pengalaman
hendaknya
digunakan untuk mendorong orang lain untuk berbuat lebih banyak dan
lebih baik. Dengan sikap demikian ia akan dihormati dan disegani oleh
setiap orang, dan lebih jauh lagi, segala ucapan dan tindakannya akan
dicontoh oleh para bawahannya.
bawahannya.
Bila
seorang
supervisor
tidak
sabaran
dan
seorang
supervisor yang
superior
dalam
lingkungannya.
,pengawasan
dan
penilaian
pada
masalah-masalah
yang
membantu
dalam
mengembangkan
keterampilan
dan
memperlengkapi stafnya
4. Pemimpin bertugas menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri dan
menumbuhkan rasa aman pada diri orang lain
5. Pemimpin bertugas menentukan batas kebebasan dan saling berinteraksi
6. Pemimpin harus berani menggunakan cara pendekatan yang bersifat
mencoba7
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h. 18
7
Ibid. H. 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengawasan pada dasarnya digunakan untuk menjaga keterlaksanaan
program yang telah ditetapkan. Manajemen merupakan sistem pengelolaan
administarsi pendidikan yang meliputi unsur perencaanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengawasan agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan
efisien serta produktif.
Supervisi
merupakan
pengawasaan
yang
lebih
profesional
DAFTAR KEPUSTAKAAN
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan shalawat
kepada Nabi Muhammad SAW dengan ridho-Nya juga pada kesempatan ini
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun dalam rangka melengkapi tugas Mata Kuliah
Psikologi Pendidikan. Dalam penyelesaian makalah ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak dalam memberikan sumbangan fikiran,
membantu dan membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya
pendidikan dimasa yang akan datang.
Ujung Gading,
September 2012
Penulis
(Kelompok XV)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ..................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kualifikasi
Pengawas
Sekolah
...........................................................................................
...........................................................................................
2
B. Pemberdayaan
Pengawas
Sekolah
...........................................................................................
...........................................................................................
3
C. Sistem
Perekrutan
Pengawas
Sekolah
...........................................................................................
...........................................................................................
5
D. Kepala
Sekolah
Sebagai
Pengawas
Sekolah
...........................................................................................
...........................................................................................
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 9
B. Saran ...................................................................................... 9
DAFTAR KEPUSTAKAAN