Anda di halaman 1dari 48

Hakikat

yang

Ada

Ontologi
Oleh :
Abdul Rahman
Alnova Rezza Adhitama
Juni Ambarwati

3 POKOK BAHASAN
1. KONSEP DASAR ONTOLOGI
2. ONTOLOGI SAINS DAN
ONTOLOGI FILSAFAT
3. FILSAFAT HEIDEGGER
TENTANG YANG ADA

Konsep Dasar

ONTOLOGI

Ontologi

3 Jenis
Kebenaran
Semantikal

Epistemolog
i

Filsafat
Filsafat sebagai
sebagai suatu
suatu disiplin
disiplin
ilmu
ilmu telah
telah melahirkan
melahirkan tiga
tiga
cabang
cabang kajian.
kajian.
(Cecep
(Cecep Sumarna,
Sumarna, 2006:47)
2006:47)

Teori
Teori
Pengetahuan
Pengetahuan
(Epistemologi)
(Epistemologi)

Teori
Teori Hakikat
Hakikat
(Ontologi)
(Ontologi)
Teori
Teori Nilai
Nilai
(Aksiologi)
(Aksiologi)

Apa itu

Ontologi

Secara etimologi : ta onta yg berarti


segala sesuatu yg ada, dan logia yg
berarti ajaran/ilmu pengetahuan

Secara ringkas, ONTOLOGI ADALAH STUDI


TENTANG SESUATU YANG ADA.

filsafat ilmu yang


menetapkan batas lingkup
dan teori tentang hakikat

realitas yang ada


(Being), baik berupa wujud
fisik (al-Thobiah) maupun
metafisik (ma bada al-

beberapa pengertian dasar


mengenai "ontologi" :
Ontologi merupakan studi tentang ciri-ciri "esensial" dari "yang
ada" dalam dirinya sendiri yang berbeda dari studi tentang halhal yang ada secara khusus. Dalam mempelajari "yang ada"
dalam bentuknya yang sangat abstrak, studi tersebut
melontarkan pertanyaan seperti "apa itu "Ada" dalam dirinya
sendiri?"
Ontologi juga bisa mengandung pengertian sebuah cabang filsafat
yang menggeluti tata dan struktur realitas dalam arti seluas mungkin,
yang menggunakan kategori-kategori seperti ada atau menjadi,
aktualitas atau potensialitas, esensi, keniscayaan dasar, bahkan "yang
ada" sebagai "yang ada".
Ontologi bisa juga merupakan cabang filsafat yang mencoba
melukiskan hakikat "Ada" yang terakhir, ini menunjukan
bahwa segala hal tergantung pada eksistensinya.
Ontologi juga mengandung pengertian sebagai cabang filsafat yang
melontarkan pertanyaan, apa arti "Ada" dan "Berada", juga
menganalisis bermacam-macam makna yang memungkinkan hal-hal
dapat dikatakan "Ada".

Lanjutan
5) Ontologi bisa juga mengandung pengertian sebuah
cabang filsafat, antara lain ialah :
a. menyelidiki status realitas suatu hal, misalnya
"apakah objek pencerapan atau persepsi kita
nyata atau bersifat ilusi (menipu)? "apakah
bilangan itu nyata?" "apakah pikiran itu nyata?"
b. menyelidiki apakah jenis realitas yang dimiliki
hal-hal (misalnya, "Apa jenis realitas yang
dimiliki bilangan? persepsi? atau pikiran?"
c. menyelidiki realitas yang menentukan apa
yang kita sebut realitas.
Dari beberapa pengertian dasar tersebut bisa disimpulkan
bahwa
ontologi mengandung pengertian "PENGETAHUAN

Pengertian ontologi oleh para ahli


Jujun
Jujun S.
S. Suriasumantri
Suriasumantri
mengatakan
mengatakan bahwa
bahwa ontologi
ontologi
membahas
membahas apa
apa yang
yang ingin
ingin kita
kita
ketahui,
ketahui, seberapa
seberapa jauh
jauh kita
kita ingin
ingin
tahu,
tahu, atau
atau dengan
dengan perkataan
perkataan lain
lain
suatu
suatu pengkajian
pengkajian mengenai
mengenai yang
yang
"ada",
"ada", yang
yang ada
ada yang
yang universal,
universal,
menampilkan
menampilkan pemikiran
pemikiran semesta
semesta
universal.
universal.
Menurut Sidi Gazalba,
ontologi mempersoalkan sifat
dan keadaan terakhir dari
kenyataan. Karena itu, disebut
ilmu hakikat yang bergantung
pada pengetahuan. Dalam
agama, ontologi mempersoalkan
tentang Tuhan

Dalam
bukunya
Filsafat
Agama
mengatakan bahwa ontologi berasal dari
kata yang berwujud. Ontologi adalah teori
atau pengetahuan tentang wujud, tentang
hakikat yang ada. Ontologi
tidak selalu
berdasar pada alam nyata, tetapi berdasar
pada logika semata-mata

Lorens Bagus
menjelaskan yang ada
yang meliputi semua
realitas dalam semua
bentuknya
Ontologi membahas tentang ilmu yang ada, yang
tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu.
Membahas tentang yang ada, yang universal, dan
menampilkan pemikiran semesta universal.
Berupaya mencari inti yang temuat dalam setiap
kenyataan, dan menjelaskan yang ada yang
meliputi semua realitas dalam semua bentuknya.
Aristoteles The First Phylosophy

Sejarah
Ontologi
Filsafat paling kuno dari Yunani
tidak
membedakan penampakan dan kenyataan

First Phylosophy Aristoteles


Menjadi satu
dengan Metafisika
Cristian Wolff (1679-1714)
Metafisika Umum
( Ontologi ) & Metafisika Khusus
BAUMGARTEN
"Metafisika Universal" dan
Filsafat Pertama" sebagai sinonim ONTOLOGI
HEIDEGGER
Analisis konstitusi yang ada
dari eksistensi
Rudolph Goclenius
Menggunakan istilah
ONTOLOGI pertama kali pada 1936 M
Ontologi
mencakup banyak filsafat, misalnya : logika,
metafisika, kosmologi, teologi, antropologi, etika, estetika,
filsafat pendidikan, filsafat hukum, dan lain-lain.

Objek Formal

Ontologi

DASAR
ONTOLOGI
ILMU

Apakah yang
ingin diketahui
ilmu

Apa yang bisa


dirumuskan
secara eksplisit
yang menjadi
bidang telaah
ilmu

METODE DALAM ONTOLOGI


3 Tingkatan Abstraksi LAURENS BAGUS dalam
Ontologi:
ABSTRAKSI
ABSTRAKSI FISIK
FISIK

menampilkan
menampilkan
keseluruhan
keseluruhan sifat
sifat khas
khas
suatu
suatu objek
objek

ABSTRAKSI
ABSTRAKSI
BENTUK
BENTUK

mendeskripsikan
mendeskripsikan sifat
sifat
umum
umum yang
yang menjadi
menjadi
ciri
ciri semua
semua yang
yang sejenis
sejenis

ABSTAKSI
ABSTAKSI
METAPHISIK
METAPHISIK

mengetengahkan
mengetengahkan prinsip
prinsip
umum
umum yang
yang menjadi
menjadi
dasar
dasar dari
dari semua
semua
realitas
realitas

Metodologi
Pembuktian

PEMBUKTIAN
PEMBUKTIAN AA PRIORI
PRIORI
Disusun
Disusun dengan
dengan meletakkan
meletakkan term
term tengah
tengah berada
berada lebih
lebih dahulu
dahulu
dari
dari predikat;
predikat; dan
dan pada
pada kesimpulan
kesimpulan term
term tengah
tengah menjadi
menjadi
sebab
sebab dari
dari kebenaran
kebenaran kesimpulan..
kesimpulan..
Contoh:
Contoh:
Sesuatu
Sesuatu yang
yang bersifat
bersifat lahirah
lahirah itu
itu fana
fana (Tt-P)
(Tt-P)
Badan
Badan itu
itu sesuatu
sesuatu yang
yang lahiri
lahiri (S-Tt)
(S-Tt)
Jadi
Jadi badan
badan itu
itu fana
fana
PEMBUKTIAN
PEMBUKTIAN A
A POSTERIORI
POSTERIORI
Secara
Secara ontologi,
ontologi, term
term tengah
tengah ada
ada sesudah
sesudah realitas
realitas
kesimpulan;
kesimpulan; dan
dan term
term tengah
tengah menunjukkan
menunjukkan akibat
akibat realitas
realitas
yang
yang dinyatakan
dinyatakan dalam
dalam kesimpulan
kesimpulan hanya
hanya saja
saja cara
cara
pembuktian
pembuktian aa posterioris
posterioris disusun
disusun dengan
dengan tata
tata silogistik
silogistik
sebagai
sebagai berikut
berikut :: Contoh:
Contoh:
Gigi
Gigi geligi
geligi itu
itu gigi
gigi geligi
geligi rahang
rahang dinasaurus
dinasaurus (Tt-S)
(Tt-S)
Gigi
Gigi geligi
geligi itu
itu gigi
gigi geligi
geligi pemakan
pemakan tumbuhan
tumbuhan (Tt-P)
(Tt-P)
Jadi
(S-P)
Jadi Dinausaurus
Dinausaurus itu
itu pemakan
pemakan tumbuhan
tumbuhan
(S-P)

MONOISME
MONOISME

DUALISME
DUALISME

AliranAliranAliran
Aliran
Ontologi
Ontologi

PLURALISME
PLURALISME

NIHILISME
NIHILISME

AGNOTISISME
AGNOTISISME

MONOISME
MONOISME
Aliran
Aliranini
iniberpendapat
berpendapatbahwa
bahwayang
yangada
adaitu
ituhanya
hanyasatu,
satu,tidak
tidak
mungkin
mungkin dua.
dua. Haruslah
Haruslah satu
satu hakikat
hakikat saja
saja sebagai
sebagai sumber
sumber yang
yang
asal,
asal, baik
baik yang
yang asal
asal berupa
berupa materi
materi atau
atau pun
pun ruhani.
ruhani. Terbagi
Terbagi
menjadi
menjadi22aliran
aliranyaitu
yaitu: :
Thales
Plato
MATERIALISM
E

IDEALISME

DUALISME
DUALISME
Benda
Benda terdiri
terdiri dari
dari dua
dua macam
macam hakikat
hakikat sebagai
sebagai asal
asal
Plato
sumbernya,
sumbernya, yaitu
yaitu hakikat
hakikat materi
materi dan
dan hakikat
hakikat rohani,
rohani,
Ide
bendadan
danroh,
roh,jasad
jasaddan
danspirit.
spirit.
Bayangan benda
Hubungan
Hubungan keduanya
keduanya menciptakan
menciptakan kehidupan
kehidupan dalam
dalam
Leibniz
alam
alamini.
ini.
Sesungguh
Imanuel
nya
Descartes
Kant
Yang
Pikiran
Fenomena
Mungkin
Keluasan
Noumena

Pluralisme
Bahwa berbagai macam bentuk merupakan
kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan
mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuanya
Ana
nyata
xag
ora
William
s
Em
James
ped
o
es cl

NIHILISME
Nihilisme berasal dari bahasa Latin yang berarti nothing
atau tidak ada. Sebuah doktrin yang tidak mengakui
validitas alternatif yang positif
Georgias

1. Tidak ada sesuatu yang


eksis
2. Bila ada, ia tidak
diketahui
3. Sekalipun ada, realitas
tidak dapat
diberitahukan

Friedrich
Nietzche

AGNOSTISISME
Paham ini
mengingkari kesanggupan manusia untuk
mengetahui hakikat benda
Asal Kata Agnostos , A = NOT & GNO = KNOW
Soren Kierkegaar

agnostisisme
agnostisisme adalah
adalah paham
paham
pengingkaran/penyangkalan
pengingkaran/penyangkalan terhadap
terhadap
kemampuan
kemampuan manusia
manusia mengetahui
mengetahui hakikat
hakikat
benda,
benda, baik
baik materi
materi maupun
maupun ruhani
ruhani

MANFAAT MEMPELAJARI
ONTOLOGI
1) Membantu untuk mengembangkan dan
mengkritisi berbagai bangunan sistem
pemikiran yang ada.
2) Membantu memecahkan masalah pola relasi
antar berbagai eksisten dan esensi. dunia
empiris itu dapat diketahui manusia dengan
pancaindra.
3) Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan
jauh pada berbagai ranah keilmuan maupun
masalah, baik itu sains hingga etika.

Kajian
Metafisika

BERASAL
BERASAL DARI
DARI
KATA
KATA META
META
BERARTI
BERARTI
SESUDAH
SESUDAH DAN
DAN
FISIKA
FISIKA
BERARTI
BERARTI
NYATA/ALAM
NYATA/ALAM
FISIK.
FISIK.

1)
1) METAFISIKA
METAFISIKA UMUM
UMUM (ONTOLOGI)
(ONTOLOGI) ::
berbicara
berbicara tentang
tentang segala
segala sesuatu
sesuatu
sekaligus
sekaligus objek
objek material
material dari
dari filsafat
filsafat
umum
umum itu
itu terdiri
terdiri dari
dari segala-gala
segala-gala
yang
yang ada
ada

2)
2) METAFISIKA
METAFISIKA KHUSUS
KHUSUS (KOSMOLOGI)
(KOSMOLOGI)
"kosmos"
"kosmos" dunia
dunia atau
atau ketertiban
ketertiban
"logos"=
"logos"= ilmu
ilmu atau
atau percakapan
percakapan
ilmu
ilmu tentang
tentang dunia
dunia dan
dan ketertiban
ketertiban yang
yang
paling
fundamental
dari
seluruh
paling fundamental dari seluruh
realitas,
realitas, yang
yang membicarakan
membicarakan tentang
tentang
ruang,
waktu,
dan
gerakan
ruang, waktu, dan gerakan

Monoism
Monoism
ee
KUANTITA
KUANTITA
SS

Dualism
Dualism
ee
Pluralism
Pluralism
ee
Spiritualisme
Spiritualisme

METAFISIK
METAFISIK
AA

Tetap
Tetap
Materialisme
Materialisme
Mekanisme
Mekanisme

KUALITAS
KUALITAS

Theology
Theology
Kejadian
Kejadian
SUTAN
SUTAN
TAKDIR
TAKDIR
ALISJAHBANA
ALISJAHBANA

Determinisme
Determinisme
Indeterminisme
Indeterminisme

lbnu Khaldun
Dalam kitabnya yang terkenal, Al-Muqaddimah,
membagi ilmu metafisika ke dalam lima bagian, yakni
:
1

metafisika merupakan suatu kajian


tentang hakikat keberadaan zat,
hakikat pikiran, dan hakikat
kaitan zat dengan pikiran

metafisika
dipisahkan dalam
dua bagian, yaitu:
ada sebagai yang
Ada, dan ada
sebagai yang lllahi

ONTOLOG
ONTOLOG
dan
Sains
ONTOLOG
ONTOLOG
II
Filsafat
II

Ontologi

Sains
Hakikat Pengetahuan Sains
Hakikat Pengetahuan Filsafat

Ontologi

Sains
Adalah Hakikat Pengetahuan Sa
Masalah Rasional
Dalam sains pernyataan atau
hipotesis yg dibuat haruslah
berdasarkan rasio.

Masalah EMPIRIS

Hipotesis yg dibuat diiuji


kebenarannya mengikuti prosedur
metode ilmiah, yaitu metode

Rumus Baku
Metode

Ilmiah

LOGICO-HYPOTHETICOM-VERIFIKATIF

(Buktikan bahwa itu logis tarik


hipotesis ajukan bukti empiris)

Ontologi

Sains
Cara kerja sains merupakan kerja
mencari ubungan sebab akibat atau
mencari pengaruh sesuatu
terhadap yang lain.
Asumsi dasar sains adalah tidak ada
kejadian tanpa sebab
Asumsi ini benar bila sebab akibat itu
memiliki hubungan rasional

Pembagian

Sains

Sains Kealaman
1.
Astronomi
Fisika
: Mekanika, bunyi, cahaya,
optik : Kimia organik, anorganik,
Kimia
teknik
Ilmu Bumi : Paleontologi, geofisika,
geografi
Ilmu Hayat : Biofisika, botani, zoologi

Pembagian

Sains

Sains Sosial
2.
Sosiologi : sos
pendidikan,sos.komunikasi
Antropologi : antr. Budaya, politik &
ekonomi
Psikologi
: Ps. Pendidikan, Anak
dan Abnormal
Ekonomi : Ekn Makro & Ekn
Lingkungan
Politik
: Politik dalam Negeri,
Hukum dan Politik
International

Ontologi

Filsafat Filsafa
Adalah Hakikat Pengetahuan
Menurut Poedjawijatna

Sejenis pengetahuan
yg berusaha mencari
sebab yg sedalamdalamnya bagi
sesuatu berdasarkan
akal pikiran belaka.

Menurut Bakry

Sejenis pengetahuan
yg menyelidiki segala
sesuatu dgn
mendalam menganai
ketuhanan, alam
semesta dan
manusia,sehingga
menghasilkan
pengetahuan.

Ontologi
Meliputi : logika, metafisika,
kosmologi, teologi, antropologi,
etika, estetika, filsafat pendidikan,
filsafat hukum dll

Aksiologi

Epistemolog
i

Hanya mencakup satu bidang saja


yaitu epistemologi yg membicarakan
cara memperoleh pengetahuan

Hanya mencakup satu cabang saja


yaitu aksiologi yang membicarakan
guna pengetahuan filsafat.

Kerangka Struktur Filsafat

Filsafa
t
Heidegg
g
n
a
t
ten

Yanger
Ada

Proyek
Utama :
Filsafat Ada

Ahli Metode
Sokratik

Karya
terbesar :
Being and
Time

Martin
Heidegger

Makna Ada

Heidegger
Ada adalah latar
belakang dari semua
tindakan keseharian
manusia yang dapat
dipahami dengan akal
budi

Thomas Sheehan

Hubert Dreyfus

Kosep Ada merupakan


konsep yang mencakup
keseluruhan realitas.
Ada adalah konsep
yang ada di dalam
setiap bentuk

Tokoyang
Mewarnai
h
filsafat

Heidegge

ang

Ketertarikan Heidegger pada masalah


Ada dan ontologi dimulai Ketika
membaca karyanya On The Several
Sense of Being in Aristotle

Franz
Brentano
Pemikir yang berpengaruh besar di
dalam Ontologi ilmu tentang Ada
Heidegger banyak berpijak pada
pemikiran Aristoteles
Aristoteles

yang

Menurut Heidegger, pemikirannya telah


membuka kemungkinan untuk mengembangkan
refleksi Ada yang sama sekali baru
Ada tidak hanya berlaku untuk benda tapi
juga manusia
Pikiran tidak mencerminkan apa yang ada
dalam realitas
Keberadaan realitas ditentukan oleh
pengertian subyek tentangnya

John Duns Scotus


Gaya berfilsafat Heidegger tentang Ada
sangat dipengaruhi oleh Fenomenologi
Husserl
Inspirasi Utama Heidegger dalam Being
and Time
Kesadaran manusia berbeda dengan apa yang
disadarinya sebagai ada
Membedakan isi pikiran dengan obyek
pikiran itu sendiri
Edmund Husserl

BeingTime

Gagasan Awal Masalah

and

Karya Husserl Logical Investigations

Edmund Husserl

Fenomenologi Husserl

Fenomenologi
Husserl

Kesadaran selalu
merupakan
kesadaran
terhadap
sesuatu

Setiap Obyek di luar


diri manusia hanya
bisa dipahami sejauh
obyek tersebut
dipahami oleh
kesadaran

Isi dari
kesadaran
adalah sesuatu
yang murni
(Pure I)

Intensionalitas

Ada dari benda


terletak di dalam
pengertian
manusia tentang
benda tersebut

Subyektifitas
merupakan sumber
dari semua bentuk
pengetahuan,
pikiran, dan
pengalaman
manusia.

Kecenderungan Husserl
untuk memusatkan
seluruh analisisnya pada
manusia sebagai subyek

Konsepsi Husserl
Tentang "menaruh di
dalam kurung

Pemikiran Husserl
yang tidak disetujui
Heidegger
Husserl
Mengatakan bahwa
kesadaran selalu terarah
pada obyek, dan
keberadaan obyek sangatlah
tergantung pada kesadaran
manusia

Fenomenologi
Husserl masih terjebak pada
filsafat tradisional

Proyek Dasar

Merumuskan cara
baru dalam
menafsirkan seluruh
sejarah filsafat

Klarifikasi Konsep
Ada Heidegger

Merumuskan
cara
baru
dalam menafsirkanSeluruh
ajaran Filsafat
Upaya untuk membuktikan adanya kesalahan berpikir di dalam
filsafat Kant, Descartes, dan Aristoteles. Kesalahan tersebut
bukanlah sesuatu yang disengaja, namun memang tak
terhidarkan
Menurut Heidegger, seluruh sejarah metafisika dan ontologi di
dalam filsafat barat mengalami kelupaan akan ada
(Forgetfulness of being). Termasuk Aristoteles yang
berpandangan bahwa ada hanya dapat diketahui melalui
benda-benda yang konkret dalam realitas
Heidegger tidak setuju dengan pandangan tradisional yang
mengatakan bahwa ada merupakan konsep yang independen
dari pikiran manusia. Filsafat Descartes dan Kant juga
berpendapat senada bahwa manusia seolah subyek yang
memandang dunia sebagai obyek secara berjarak/terpisah.
Heidegger berpendapat bahwa seluruh problem dalam filsafat
modern muncul karena terpisahnya subyek (manusia) dari
obyek (dunia). Manusia (pengamat) adalah bagian dari dunia
yang sama dari obyek yang diamati yakni dunia. Manusia

Klarifikasi Konsep Ada


Heidegger hendak memahami ada dari seluruh realitas secara
dinamis sesuai dengan perkembangan dan perubahan realitas
itu sendiri
Heidegger mencoba memahami ada melalui makhluk yang
mampu memikirkan dan menanyakan ada, yaitu manusia itu
sendiri.
Konsep perawatan atau memelihara (care). Manusia adalah
bagian dari alam secara keseluruhan, karena selalu ada-didalam-dunia (being in the world), oleh karena itu sudah
selayaknya ia ikut merawat dan memelihara alam itu sendiri.
Manusia dan alam berada dalam kesatuan ontologis yang utuh
dan tak terpisahkan. Sikap yang paling tepat dari manusia
terhadap alam adalah memperlakukan alam sebagai bagian dari
diri manusia itu sendiri
Segala sesuatu bisa diketahui, karena manusia memaknainya.
Dan makna bisa diterima, karena manusia adalah bagian dari
pemaknaan itu sendiri.

Fenomenologisebagai Ontologi

Fenomenologi adalah ilmu tentang fenomena


Fenomenologi berusaha untuk menghindari
berbagai macam tafsiran, prasangka, dan pengandaian
terhadap segala fenomena yang ada
Heidegger menerapkan fenomenologi untuk
memahami ada, dalam arti inilah fenomenologi
berubah
menjadi ontologi
Untuk memahami
ada, Heidegger awalnya
memahami manusia sebagai makhluk penanya ada

Abdul

Juni

Rezza

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai