Anda di halaman 1dari 20

Sedulur Papat Limo Pancer Menurut Islam

Sedulur Papat Limo Pancer Menurut Islam


Sedulur papat limo
pancer menurut
pandangan islam,
cara bertemu sedulur
papat limo pancer
menurut islam,
sedulur papat limo
pancer secara islam.
Keberadaan kita hidup di dunia ini tidaklah
sendiri.Semenjak pertama kali kita diturunkan ke
alam dunia lewat rahim ibu, Allah SWT sudah
menitahkan adanya penjaga-penjaga yang
senantiasa mendampingi kita hidup di alam dunia.
Dan sesuai dengan perintah Allah SWT, para
penjaga-penjaga itu dengan setia senantiasa berada
di sekeliling kita.
Perhatikan Al Quran Surat Al An'am Ayat 61 di
bawah ini :"Dialah yang berkuasa atas semua
hambanya. Dan dia mengutus kepada kalian
Penjaga-Penjaga untuk melindungimu..."
Menurut konsep Jawa, penjaga-penjaga itu tidak
lain adalah saudara gaib kita sendiri!
Bagi orang Jawa, khususnya orang yang
memahami tentang Kejawen, adanya para penjaga
tersebut dikenal dengan sebutan“Sedulur Papat”.
Siapakah Sedulur Papat Limo Pancer?
Orang Jawa menghubungkan sedulur papat kelima
pancer, adalah unsur-unsur persenyawaan yang
bersama-sama lahir sehari dengan setiap orang
yang sewaktu meninggalkan rahim ibunda.
Saudara empat dan kelima pancer yaitu :
Ketika sang ibu mengandung sampai melahirkan
bayi ia mengalami penderitaan seperti demam,ngilu
seluruh tubuhnya sampai saat melahirkan sang bayi
dari rahimnya. Lahirnya bayi adalah bersama-sama
saudara mudanya perempuan yang di beri nama
Mar-Mari keluar dari bagian dalam tubuh, sekitar
dada bersamaan dengan berpusatnya tenaga untuk
mendorongnya keluar bayi terlebih dahulu.
Adapun Air Kawah yang kemudian disebut saudara
muda bersifat putih, lalu menyusul ari-ari di
belakangnya berwarna kuning, tahap berikutnya
keluarlah darah yang menjadi adik berwana Merah
atau yang disebut saudara empat dan pada waktu
putus pusat berwarna hitam disebut saudara kelima.
Empat saudara dianggap sebagai simbol
perlindungan dengan posisi melindungi diri kita
dari empat penjuru arah mata angin. Kesatu di
utara, Kedua di selatan, Ketiga di barat, dan
Keempat satu di timur. Sehingga dengan empat
sosok saudara itu bisa menjadi pelindung dari
berbagai bahaya, dan kata 5 pancer, adalah diri kita
sebagai pusat dan pengontrol dari keempat saudara
kita itu.Sedulur papat yang dikenal masyarakat
yang memahami Kejawen adalah:
1. Kakang Kawah (Air Ketuban)
2. Adhi Ari-Ari (Ari-ari)
3. Getih (Darah)
4. Puser (Pusar)
Kakang Kawah
Yang disebut dengan Kakang Kawah adalah air
ketuban yang menghantarkan kita lahir ke alam
dunia ini dari rahim ibu. Seperti kita
ketahui,sebelum bayi lahir, air ketuban akan keluar
terlebih dahulu guna membuka jalan untuk lahirnya
si jabang bayi ke dunia ini. Lantaran air ketuban
(kawah) keluar terlebih dulu, maka masyarakat
Kejawen menyebutnya Kakak/Kakang (saudara
lebih tua) yang hingga kini dikenal dengan istilah
Kakang Kawah.
Adi Ari-Ari
Sedangkan yang disebut dengan adhi ari-ari adalah
ari-ari jabang bayi itu sendiri. Urutan kelahiran
jabang bayi adalah, air ketuban terlebih dulu,
setelah itu jabang bayi yang keluar dan dilanjutkan
dengan ari-ari. Karena ari-ari tersebut muncul
setelah jabang bayi lahir, maka masyarakat
Kejawen biasanya mengenal dengan sebutan Adi/
adik Ari-ari.
Getih
Getih memiliki arti darah. Dalam rahim ibu selain
si jabang bayi dilindungi oleh air ketuban, ia juga
dilindungi oleh darah. Dan darah tersebut juga
mengalir dalam sekujur tubuh si jabang bayi yang
akhirnya besar dan berwujud seperti kita ini.
Puser
Istilah Puser adalah sebutan untuk tali pusar yang
menghubungkan antara seorang ibu dengan anak
yang ada dalam rahimnya. Dengan adanya tali
pusar tersebut, apa yang dimakan oleh sang ibu,
maka anaknya pun juga ikut menikmati makanan
tersebut dan disimpan di Ari-Ari.
Disamping itu, pusar juga digunakan oleh si jabang
bayi untuk bernapas. Oleh karena itu,hubungan
antara ibu dengan anaknya pasti lebih erat lantaran
terjadinya kerjasama yang rapi untuk meneruskan
keturunan. Semuanya itu atas kehendak dari Tuhan
Yang Maha Kuasa.Ketika seorang jabang bayi lahir
ke dunia dari rahim ibu, maka semua unsur-unsur
itu keluar dari tubuh si ibu. Unsur-unsur itulah
yang oleh Gusti Allah ditakdirkan untuk menjaga
setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Maka
bila masyarakat Kejawen hingga kini mengenal
adanya doa yang menyebut saudara yang tak
tampak mata itu secara lengkap yaitu
“Kakang Kawah, Adi Ari-Ari, Getih, lan Puser,
Sedulurku Papat Kalimo Pancer”.
Pancer
Lalu siapakah yang disebut dengan istilah Pancer?
Yang disebut dengan istilah Pancer itu adalah si
jabang bayi itu sendiri. Artinya,sebagai jabang bayi
yang berwujud manusia, maka dialah pancer dari
semua ‘saudara-saudara’nya yang tak tampak itu.
Kesamaan Dengan Ajaran Islam Antara ajaran
Kejawen dengan Islam ada kesamaannya. Inilah
yang menjadi dasar suksesnya syiar agama Islam
sehingga dapat diterima oleh orang Jawa dijaman
itu. Kehebatan Walisongo terutama Syech Siti Jenar
dan Kanjeng Sunan Kalijaga atau Sunan Jagalepen
yang menyederhanakan konsep cara pandang
pemahaman sedulur papat limo pancer yang
disisipi dengan ajaran agama islam. Dalam Islam
disebutkan bahwa setiap manusia dijaga oleh
malaikat-malaikat yang ditugaskan oleh Tuhan.
Siapa saja malaikat-malaikat itu? Malaikat-
malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk
setiap manusia itu antara lain,Jibril, Mikail, Izroil
dan Isrofil.
Empat Malaikat Penjaga
Untuk lebih jelasnya mari kita bahas terkait empat
malaikat penjaga bagi manusia menurut ajaran
islam. Keempat penjaga (malaikat) itu adalah:
JIBRIL (Penerus informasi Tuhan untuk kita),
IZRAFIL (Pembaca Buku Rencana Tuhan untuk
kita),
MIKAIL (Pembagi Rezeki untuk kita) dan
IZRAIL (Penunggu berakhirnya nyawa untuk
kita).
Dari kesamaan antara ajaran Kejawen dan Islam
tersebut yakni Kakang Kawah yang disebutkan
sebagai pembuka jalan si jabang bayi, itu di Islam
dianggap sama dengan Jibril (Penyampai Wahyu).
Malaikat Jibril lah yang membuka jalan bagi
keselamatan sang bayi hingga lahir ke dunia.
Sedangkan Adi Ari-ari yang disebut-sebut di dalam
ajaran Kejawen, di dalam Islam dianggap sama
dengan Mikail (Pembagi Rezeki). Karena lewat
Ari-Ari itulah si jabang bayi dapat hidup dengan
sari-sari makanan yang didapatkan dari seorang
ibu.
Sementara Getih (darah) , bagi orang
Kejawen,pada pemahaman orang Islam dianggap
sama dengan keberadaan malaikat Izroil (pencabut
nyawa). Buktinya, jika tidak ada darahnya,apakah
manusia bisa hidup?
Yang terakhir adalah Puser. Dalam pemahaman
masyarakat Kejawen, Puser adalah sambungan tali
udara (napas) antara sang ibu dengan anaknya.
Nah, pada pemahaman Islam, Puser ini dianggap
sama dengan Isrofil (Peniup Sangkakala). Meniup
sangkakala menjelang kiamat Qubro (kiamat
Besar) adalah dengan napas.
Oleh karena itu, kita wajib mengenali siapa
penjaga-penjaga tak nampak yang sudah
diperintahkan Allah SWT untuk senantiasa
mendampingi kita. Dengan kita mengenali
keberadaan mereka, akhirnya mereka nantinya bisa
mawujud (berwujud). Dan yang perlu diingat lagi,
jika kita sudah melihat wujud mereka, maka
hendaknya kita senantiasa memuji atas kebesaran
Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu.
Karena atas titah Gusti Allah-lah kita semua bisa
hidup berdampingan dengan penjaga-penjaga yang
disebut dengan Sedulur Papat,Kalimo Pancer.
Keempat malaikat itu oleh orang Jawa dianggap
sebagai Saudara/ Sedulur karib hidup manusia.Bila
kita paham bahwa perjalanan hidup untuk bertemu
dengan Tuhan hakikatnya adalah perjalanan
menuju “ke dalam” bukan “ke luar”.Perjalanan
menembus langit ketujuh hakikatnya adalah
perjalanan “diri palsu” menuju “diri sejati”dan
menemukan Sang Aku Sejati, yaitu Diri Pribadi/
Tuhan yang pada akhirnya meraih penyatuan tak
lain disebut Manunggaling Kawulo lan Gusti.
Untuk menemukan Sang Aku Sejati (limo
pancer)itulah kita ditemani oleh Empat Saudara
Gaib/Malaikat Penjaga (sedulur papat). Lantas
dimana mereka sekarang ini dan saat ini? Mereka
sekarang sedang mengawasi Anda. Dengan
berdzikir mengagungkan asma-Nya. Kita bisa
menjadikan mereka sedulur paling akrab bila
paham bagaimana cara berkomunikasi dengan
mereka. Caranya? Pejamkan mata, hentikan seluruh
aktivitas kegiatan dalam otak kiri dan kanan dan
hidupkan sang Aku Sejati yang ada di dalam diri
Anda. Ya, hanya diri sendirilah yang mampu untuk
berkomunikasi dengan para,sedulur gaib yang ada
dalam dirinya.
Sedulur gaib ini adalah saudara yang paling
setia,sebab kemanapun kita berada disitu
keempatnya berada. Bila kita berjalan, mereka
terbang. Bila jasad kita tidur, mereka akan tetap
melek ngobrol dengan ruh kita. Maka, saat bangun
tidur di siang hari pikiran kita akan merasa fresh
sebab ruh kita akan kembali menjejerkan diri kita
dengan iradat-Nya. Sayang, saat waktu beranjak
aktifitas kerja kita kembali memenuhi diri dengan
nafsu/ego lebih dominan sehingga keheningan akal
pikiran semakin tenggelam.
Apabila semua ini dapat dipelihara dengan baik
maka besarlah arti dan manfaatnya dalam
menciptakan kesejateraan dalam
kehidupan,sebaliknya apabila disengaja, maupun
tidak di sengaja ataupun tidak mengerti sama sekali
tentang kelima saudara yang bersama-sama lahir
dengan kita itu,maka di dalam perjalanan hidup
kita sehari-hari akan banyak cobaan yang dihadapi
bermacam-macam seperti :
Menimbulkan rintangan, kacaunya fikiran yang
berguna, batalnya segala niat,melesetnya arah
tujuan hidup,berantakannya sebuah rencana atau
usaha dan lain sebagainya.
Saudara empat kelima pancer itu selalu membantu,
disadari ataupun tidak, apalagi bila selalu berbuat
baik dan berhati lurus. Saudara halus tersebut
merasa senang kalau kita mengetahui keberadaan
mereka, terlebih kalau kita memperhatikan mereka,
kalau mereka merasa di perhatikan tentu mereka
akan lebih dekat dan senang membantu, keempat
saudara kita tetap menyertai kita dalam wujud ruh
dan tidak kasat oleh mata kasar.
Saudara kembar yang tidak berbadan fisik itu
menurut kepercayaan tradisional Jawa selalu
membantu saudaranya yang manusia dengan
jalan menyertai, melindungi, membantu supaya
saudaranya yang manusia menjalani kehidupannya
dengan selamat, sehat, sejahtera selama hidup
dibumi ini.
Orang jawa meyakini, Sedulur Papat Limo Pancer
atau ke 4 saudara dan ke 5 pancer-nya itu ada
dalam dirinya, tetapi selalu dilupakan manusia
seolah-olah mereka tidak pernah ada, Sedulur Papat
Limo Pancer itu diakui maupun tidak diakui
mereka selalu mendampingi kita, serta menjaga,
turut menunjang mengingatkan,menyelamatkan,
membela, serta memberi jasa-jasa kepada kita
setiap saat tidak memandang kapan dan
dimanapun, bila anda melupakan tentunya akan
menyadari setelah mengalami masalah hidup
bahkan tersesatkan dengan kekuatan lain diluar
kekuatan dalam diri anda yang justru semakin
menjauhkan anda dengan saudara gaib anda.
Dengan mengandalkan jimat,pusaka, dsb yaitu
kekuatan diluar tubuh anda terlebih memiliki unsur
jin atau makhluk gaib lainnya ini yang sebenarnya
justru menempel dan menyedot energi anda.
Berangkat dengan hal ini,maka kembalilah pada
jalan yang benar, ikutilah aktivasi energi spiritual
sedulur papat limo pancer dan buanglah taruhlah
kekuatan lain yang datang dari luar diri anda
sendiri. Sebab dengan kuasai potensi spiritual
sedulur papat limo pancer, maka dengan mudah
anda-pun bisa kuasai energi dari luar tubuh anda,
bahkan anda-pun bisa menaklukkan makhluk gaib
lainnya untuk anda perintahkan untuk keperluan
anda.
Dengan itu niscaya anda akan jauh dari kesesatan
yang datang dari luar diri anda sendiri dan menjadi
hamba Allah yang sukses menjalani kehidupan di
dunia fana ini.
Hubungan 4 Unsur Nafsu Dalam Islam Dengan
Sedulur Papat
Manusia mempunyai 4 unsur yang dinamakan
Sedulur Papat ( Empat Saudara ), bahkan di
kembangkan lagi sampai sedemikian rupa hingga
bertemu yang namanya ( Limo Pancer ) atau bisa di
sebut juga Kesempurnaan Manusia.
Menurut pendapat ahli sufi sedulur papat limo
pancer disejajarkan dengan keempat sifat nafsu
yaitu: Nafsu Amarah, Lawwamah, Sufiah dan
Mutmainah.
Nafsu Amarah yaitu Api atau Tenaga
Pertama unsur "Amarah" elemennya ( Api ) dan
saudara yang pertama adalah "Tenaga" ini tahapan
yang paling tinggi levelnya dalam kekuatan, karena
tenaga bisa untuk membakar dan bisa untuk
menghangatkan diri anda dapat mengetahui dimana
letak sudut pandang yang dapat anda fahami
sendiri, jika anda memakai tenaga itu kepada hal
yang negatif maka bersiaplah untuk terbakar dan
hangus oleh kekuatan anda sendiri dan jika anda
meletakkan unsur tenaga itu kepada hal yang
positif, itu adalah nikmat dari kehangatan di saat
anda kedinginan...
Nafsu Lawwamah yaitu Air atau Fikiran
Kedua unsur "Lawwamah elemennya ( Air ) Dan
Saudara kedua adalah "Fikiran" ini adalah akal
manusia pada pengendalian yang selalu jernih
seperti air akan tetapi terkadang juga kotor karena
tercampur sesuatu hal yang kotor di dalam
kehidupan manusia, tetapi jika anda bisa
menjernihkan fikiran setiap saat pasti anda bisa
membuat hal-hal yang relatif positif di dalam
kehidupan anda sehari-hari seperti air yang jernih
semisal berfikiran yang baik, berprasangka yang
baik dan lain sebagainya maka sesungguhnya anda
telah mendapatkan saudara kedua yang ada di
dalam fikiran anda sendiri ini...
Nafsu Sufiah yaitu Udara atau Perasaan Ketiga
unsur "Sufiah" elemennya ( Udara ) dan
saudara ketiga adalah "Perasaan" kalau ini adalah
hati dari setiap manusia, akan tetapi perasaan tidak
misa menentukan positif,negatif,baik, dan buruk
pada kehidupan anda sehari-hari,yang dia tahu
hanyalah tentang perasaan semisal rasa senang,
sedih, marah, tetapi perasaan tidak bisa di
kendalikan dan tempatnya lebih dekat ke syahwat
daripada ke akal sehingga di dalam perasaan
meskipun dia melakukan perbuatan buruk dan
negatif, walaupun dia merasa senang
melakukannya, semisal anda belum menikah dan
suka pacaran di hotel walaupun anda tahu kalau itu
tidak baik tetapi anda senang melakukannya berarti
itu bukan termasuk dalam nafsu sufiah,dan anda
terjebak dengan hal itu bukan?
Nafsu Mutmainnah yaitu Tanah atau Hasil
Keempat unsur 'Mutmainnah" elementnya( Tanah /
Hasil ) dan saudara keempat adalah"Tanah atau
Hasil" yang di ciptakan oleh tanah melalui ketiga
unsur yang ada di atas tadi unsur tanah juga begitu,
kalau unsur tanah / hasil ini anda pakai ke hal-hal
yang negatif, tentunya akan berbuah yang negatif
ibarat anda menanam keburukan maka hasilnya
akan berbuah keburukan tetapi jika anda menanam
hasilnya ke arah yang positif maka hasilnya pun
akan menjadi positif bagi anda...
Itu tadi yang di namakan sedulur papat ( Empat
Saudara ) nah yang kelima tidak di tunjukkan
dalam islam, anda harus mencari ayat yang lain
yaitu limo pancer...
Bisa di artikan "Saudara Kelima" itu adalah "Diri
Anda Sendiri" yang bisa menjadi raja dan
mengendalikan empat unsur di atas, dan hanya
andalah yang mampu menggabungkan semuanya
dalam litelatur hal positif yang anda ciptakan
sendiri agar bisa Rohmatalilalamin ( bermanfaat
bagi semua alam ) dan kelima hal tersebut ada
hubungannya antara satu dengan yang lainnya dan
puncaknya adalah sebuah pilihan ada di tangan
anda sendiri...Ingsun Sejati.
Penafsiran lain empat macam nafsu yang berada di
dalam diri manusia, yaitu :
1. Nafsu supiyah, berhubungan dengan masalah
kesenangan, yang jika tidak dikendalikan akan
menyesatkan jalan hidup kita.
2.Nafsu amarah yang berkaitan dengan emosi.
Jika tidak dikendalikan, ia sangat berbahaya karena
akan mengarahkan manusia kepada perbuatan dan
perilaku yang keji dan rendah.
3. Nafsu aluamah, yaitu nafsu yang sudah
mengenal baik dan buruk.
4. Nafsu mutmainah, yaitu nafsu yang telah
menguasai keimanan (mungkin lebih tepat nafsu
yang telah dikendalikan oleh keimanan), yang
membawa sang pemilik menjadi berjiwa
tenang,ridho dan tawakal. Sedangkan saudara yang
kelima
5. yaitu hati nurani.
Demikianlah, artikel “Sedulur Papat Limo Pancer
Menurut Islam”. Terkait dengan pengetahuan
tentang Sedulur Papat Limo Pancer mana yang
benar, mana yang paling akurat, dsb.Sesungguhnya
hanya Allah SWT Yang Maha Tahu Atas Segala
Sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai