Anda di halaman 1dari 5

SEDULUR PAPAT LIMO PANCER

Dalam dunia Kejawen dikenal sebuah filosofi hidup yakni sedulur papat limo
pancer yang berarti penyelarasan antara jagat kecil manusia dengan jagat
besar atau alam semesta. Dalam tulisan ini kami akan membahas mengenai
salah satu misteri Tanah Jawa yakni Sedulur Papat Limo Pancer secara lebih
mendalam.

Bagi orang Jawa, khususnya mereka yang menganut Kejawen, percaya bahwa
setiap manusia yang lahir ke dunia ini tidaklah sendirian. Setiap manusia
memiliki 'penjaga' yang selalu mendampingi hidup di dunia ini. Para penjaga
ini dikenal dengan sebutan "Sedulur Papat Limo Pancer" (Saudara Empat, Lima
Pusat).

Sifat sedulur papat limo pancer selalu mendampingi kita dimana saja dan
kapan saja tanpa pernah meninggalkan kita. Sebenarnya sudah banyak buku
tentang sedulur papat limo pancer yang beredar di pasaran, tapi kami akan
memberikan penjelasannya dengan singkat dan mudah dipahami.

Arti sedulur papat limo pancer menurut Islam sama dengan versi Jawa. Empat
saudara itu adalah 'kakang kawah' (air ketuban), 'adhi ari-ari' (plasenta),
'getih' (darah), dan 'puser' (tali pusar). Sedangkan yang kelima, 'pancer' atau
pusatnya adalah diri manusia itu sendiri.

Makna Sedulur Papat Limo Pancer

Tugas sedulur papat limo pancer memang untuk mendampingi manusia


sepanjang hidupnya. Tapi sebenarnya masing-masing dari mereka memiliki
peranannya sendiri-sendiri. Berikut adalah hakikat sedulur papat limo pancer:

Dalam kepercayaan Kejawen, Kakang Kawah dan Adhi Ari-ari adalah yang
paling dikenal. Kedua saudara ini selalu disebut pada saat memanjatkan doa
bagi si bayi. Kakang Kawah adalah air ketuban yang mengantarkan kita lahir
ke dunia ini dari rahim ibu.

Sebelum bayi lahir maka air ketuban (kawah) akan keluar terlebih dahulu
untuk membuka jalan lahirnya sang bayi. Air ketuban berfungsi sebagai pelicin
dan membuat kulit bayi yang masih sangat tipis, halus, dan rapuh tidak
terluka karenanya.

Karena keluar pertama, maka disebut 'Kakang' (saudara lebih tua) sehingga
dikenal dengan sebutan 'Kakang Kawah'. Dalam kehidupan sang bayi kelak,
tugas Kakang Kawah adalah memberikan pertolongan untuk membantu setiap
masalah kehidupan.

Sang ibu yang melahirkan memakai kain jarit untuk dipakai sebagai alas
penampung air ketuban dan darah. Kain jarit itu disebut kopohan yang berarti
basah. Setelah selesai, kain kopohan ini dicuci lalu disimpan. Jika si bayi sakit
maka kain kopohan diselimutkan kepada si bayi. Bisa juga dipakai kembali
saat sang ibu hendak bersalin lagi.

Sedangkan arti Adhi Ari-ari adalah ari-ari (plasenta) bayi itu sendiri. Dalam
urutan persalinan, setelah air ketuban lalu jabang bayi keluar, maka setelah
itu jabang bayi yang keluar dan diikuti ari-ari. Karena ari-ari muncul setelah
jabang bayi lahir, maka disebut adik (Adhi) Ari-ari.

Antara si bayi dan ari-ari dihubungkan oleh tali pusar. Pada zaman dahulu, tali
pusar ini dipotong dengan welat, alat khusus yang terbuat dari kulit bambu
hitam dan dilandasi kunyit. Setelah dipotong, ari-ari akan dirumat,
ditempatkan dalam guci kecil (kendhil) dari tanah liat yang diberi alas daun
senthe.

Setelah ari-ari dimasukan, di atasnya diberikan kembang boreh, minyak


wangi, kunir bekas memotong tali pusar, welat, tulisan-tulisan, uang, garam,
jarum, jahit, benang, gereh, pethek, gantal, dan kemiri. Barang-barang itu
dianggap akan membantu si bayi tumbuh kelak. Barulah kendhil ditutup rapat
lalu dibungkus kain mori putih.

Biasanya ari-ari dipendam dalam tanah pada pintu utama rumah di sebelah
kanan. Yang melakukan adalah sang ayah dengan pakaian Jawa lengkap
dengan kerisnya. Selain dipendam, ada juga ari-ari yang dilarung/dilabuh ke
sungai.

Dilihat dari fungsinya yang paling penting mulai dari pertumbuhan janin hingga
terbentuk bayi, maka arti Kakang Kawah Adi ari-ari dalam kehidupan si bayi
ditempatkan sebagai kepanjangan Tangan Tuhan. Akan senantiasa menemani
dan membantu untuk membantu setiap permasalahan kehidupan.

'Getih' berarti darah. Selama berada dalam rahim, si bayi selain dilindungi oleh
air ketuban juga dilindungi oleh darah. Dan darah tersebut juga mengalir
dalam tubuh si bayi hingga tumbuh besar dan berwujud seperti sekarang.
Dalam hal ini, getih dianggap saudara yang memang akan selalu menemani.
Tanpa darah dalam tubuh manusia maka kita tidak akan bisa hidup karenanya.

'Puser' adalah sebutan untuk tali pusar. Puser menghubungkan antara ibu
dengan bayi yang ada di dalam rahimnya. Dalam dunia medis, tali pusar
berfungsi sebagai penyalur nutrisi dan oksigen dari sang ibu kepada jabang
bayi. Apapun yang dimakan oleh sang ibu, maka anaknya pun juga ikut
mendapatkan makanan tersebut.

Sedangkan hakikat Pancer merujuk pada si jabang bayi itu sendiri. Si bayi
yang berwujud manusia adalah bertindak sebagai pusat (pancer) dari saudara-
saudaranya yang lain. Ketika si bayi lahir ke dunia, semua unsur-unsur itu
keluar dari tubuh sang ibu. Sedulur papat limo pancer itulah yang ditakdirkan
untuk menjaga manusia sampai akhir hayatnya.

Lokasi Sedulur Papat Limo Pancer

Sedulur papat limo pancer ini memiliki kemampuan dan mengendalikan hati
nurani masing-masing orang. Mereka selalu berada di sekeliling kita. Empat
saudara gaib manusia itu terletak pada empat penjuru mata angin. Lokasi
sedulur papat berada pada sebalah utara, selatan, timur, dan barat sesuai arah
mata angin.

Sedulur yang ada di sisi timur disebut Tirtanata, sedulur yang ada di sisi utara
disebut Warudijaya, sedulur yang ada di sisi selatan disebut Purbangkara, dan
sedulur yang ada di sisi barat disebut Sinotobrata.

Sajen Sedulur Papat Limo Pancer


Setiap hari weton atau hari pasaran si bayi yang terjadi setiap 35 hari
(selapan), si bayi dibuatkan jenang among-among. Acara ini kerap disebut
dengan istilah 'slametan'. Jenang itu dibuat sebagai ucapan syukur atas
keselamatan si bayi dan sebagai permohonan untuk 'ngemongi' atau merawat
dan menjaga si bayi selanjutnya.

Dalam acara slametan, doa yang dipanjatkan untuk Tuhan sekaligus Kakang
Kawah dan Adhi Ari-ari sebagai 'kepanjangan tangan'-Nya. Doa ini dikenal
sebagai wirid atau mantra sedulur papat limo pancer:
Kakang Kawah Adhi Ari-ari,
jaganen aku sadina sawengi,
supaya slamet tumeka awakku,
sluman - slumun - slamet,
tan kena bebaya saka kersaning Allah

Sedangkan cara memberi sesaji sedulur papat limo pancer adalah dengan
menyiapkan sajen sedulur papat limo pancer. Sajen ini terdiri atas:

1. Sego putih (nasi putih). Nasi dibentuk tumpeng dan disajikan tanpa lauk
pauk. Sego putih dimaksudkan untuk mengetahui dan menghormati
sedulur yang berada di arah timur (Kakang Kawah).
2. Sego cemeng (nasi hitam). Nasi ini terbuat dari nasi putih yang dicampur
dengan jelaga hingga berwarna hitam dan dibentuk tumpeng. Sego
cemeng dimaksudkan untuk mengetahui atau menghormati sedulur yang
berada di arah utara (Puser).
3. Sego Abang (nasi merah). Sego abang dibuat dari nasi putih yang
dicampur dengan gula jawa sehingga berwarna merah dan dibentuk
tumpeng. Nasi merah ini dimaksudkan untuk mengetahui atau
menghormati sedulur yang berada di arah selatan (Getih).
4. Sego Kuning (nasi kuning). Nasi ini terbuat dari nasi putih yang dicampur
dengan kunyit sehingga berwarna kuning dan dibentuk tumpeng. Sego
kuning dimaksudkan untuk mengetahui atau menghormati sedulur yang
berada di arah barat (Adhi Ari-ari).

Pemberian sajen di atas biasanya juga diiringi dengan puasa weton sedulur
papat limo pancer. Adapun untuk detail ritual atau prosesi tidak bisa kami
jabarkan di sini karena akan sangat panjang sekali dan tidak sembarang orang
bisa melakukannya.

Namun apabila seseorang ingin selalu dijaga, diingatkan, atau dikendalikan


dari keinginan dan pengaruh jahat maka orang tersebut wajib menyapa
keempat sedulur yang ada di masing-masing arah penjuru angin.

Hubungan Qorin dengan Sedulur Papat Limo Pancer

Dalam ilmu-ilmu yang menganut paham Kejawen, Kakang Kawah dan Adhi Ari-
ari biasa digunakan untuk membantu setiap masalah kehidupan. Ada sebagian
orang yang menganggap Qorin, khodam pendamping, atau prewangan sebagai
sedulur papat. Memang mereka semua memiliki tugas yang sama yakni
menemani manusia sebagai pendamping gaib.
Dengan kunci ilmu tertentu, qorin atau sedulur papat ini bisa dibangkitkan
atau diaktifkan untuk membantu manusia menyelesaikan masalah jodoh,
rezeki, keselamatan, hingga masalah ekonomi. Namun seiring jaman, sudah
semakin jarang orang yang memiliki keilmuan untuk membangkitkan qorin
atau sedulur papat limo pancer. Untuk membangkitkan keilmuan tersebut bisa
dengan melakukan puasa weton sedulur papat limo pancer dan memberikan
sesajian.

Demikianlah penjelasan kami mengenai Misteri Tanah Jawa: Sedulur Papat


Limo Pancer. Semoga tulisan ini bisa membuka wawasan anda mengenai apa
itu sedulur papat limo pancer. Salam Rahayu.

Sumber tulisan:
https://www.gaib.web.id/2019/12/misteri-tanah-jawa-sedulur-papat-limo-
pancer.html

Anda mungkin juga menyukai