Anda di halaman 1dari 8

Kosmologi Jawa Mar marti, Kakang Kawah, Adi

Ari-Ari, Getih Puser, kadang Ingsun Papat Kalimo


Pancer, Ayo Podo…
Pamuji rahayu ❤ ,

Semakin lama belajar ajaran-ajaran leluhur Jawa, kita akan semakin terkagum-kagum pada para nenek moyang.
Ilmu yang mereka ajarkan telah memperkaya pemahaman peradaban spiritual manusia.

Dari segi kebijaksanaan, ngelmu batin dan olah rasa para nenek moyang kita dulu bisa diandalkan. Salah satu
ajaran Jawa yang membahas tentang adanya Pendamping Spiritual manusia adalah SEDULUR PAPAT LIMO
PANCER. Pancer adalah tonggak hidup manusia yaitu dirinya sendiri. Diri kita dikelilingi oleh empat makhluk
gaib yang tidak kasat mata (metafisik). Mereka adalah saudara yang setia menemani hidup kita, mulai
dilahirkan di dunia hingga kita nanti meninggal dunia menuju alam kelanggengan.

Orang Jawa bersifat pasrah, sumeleh, sumarah, ikhlas dan mengandalkan rasa pangrasa, tidak kebingungan
dengan mistik, namun berhasil menyederhanakan ajaran-ajaran jagat semesta dengan terminologi dan kalimat-
kalimat sederhana dan mudah dimengerti.

Kita menyebut Penjaga Manusia Halus ini dengan istilah Sedulur Papat atau Four Sibling. Konsep “sedulur
papat” ini oleh orang Jawa melalui sebuah Observasi/ Pengamatan/ Niteni.

Inilah Sedulur Papat Manusia :

Mulai saat janin tumbuh di perut ibu, janin dilindungi di dalam Garbha/ Rahim oleh ketuban, selanjutnya adalah
ari-ari, darah dan pusar.

-Air Ketuban adalah yang pertama kali keluar saat ibu melahirkan, kita menyebutnya menyebutnya „Saudara
Tua‟. Saudara ini melindungi jasad fisik dari bahaya. Maka ia adalah Sang Pelindung Fisik.

-Selanjutnya yang lebih muda adalah Ari-Ari atau plasenta. Pembungkus janin dalam rahim. Ia melingkupi
tindakan janin dalam rahim yang kemudian mengantarkan kita ke tujuan. Maka ia adalah Sang Pengantar.

-Saudara kita selanjutnya adalah Darah. ia membantu janin kecil untuk tumbuh berkembang menjadi bayi
lengkap, darah bisa disebut nyawa bagi janin. Maka, darah dapat kita katakan Sang Pembantu Setia.
-Saudara gaib kita terakhir adalah Pusar. pusar secara biologis adalah tali yang menghubungkan perut bayi
dalam rahim dan ari-ari. Pusar mendistribusikan makanan yang dikonsumsi ibu ke bayi. Pusar dengan
demikian Mendistribusikan Wahyu „Ibu Manusia‟ kepada diri kita.

Keempat saudara gaib inilah sesungguhnya Penjaga Manusia. Yang berada di kanan-kiri, depan-belakang kita.
Maka, tidak salah bila kita menyapa dan bersahabat akrab dengan mereka.

1) KAKANG KAWAH (air ketuban) : Saudara tua kawah, ia keluar dari gua garba ibu sebelum kita,
tempatnya di Timur warnanya Putih.

2) ADI ARI-ARI : Adik ri-ari, ia keluar dari gua garba ibu setelah kita, tempatnya di Barat warnanya Kuning.

3) GETIH : atau Darah yang keluar dari gua garba ibu sewaktu melahirkan, tempatnya di Selatan warnanya
Merah.

4) PUSER : Pusar yang dipotong sesudah kelahiran kita, tempatnya di Utara warnanya Hitam.

Darah Putih(air ketuban), artinya Belas-Kasih.


Pusar, yang Membuat kekuatan.
Ari-ari (placenta) yang Menjaga sukma.
Darah Merah, yang Melawan kondisi berbahaya.

Pancer itu diibaratkan diri sendiri, posisi pancer berada ditengah, diapit oleh dua saudara tua (kakang mbarep,
kakang kawah) dan dua saudara muda (adi ari-ari dan adi wuragil). Ngelmu sedulur papat lima pancer ini lahir
dari konsep penyadaran akan awal mula manusia diciptakan dan tujuan akhir hidup manusia (Sangkan Paraning
Dumadi).

“Sedulur Papat” ini yang sering disebut “Kakang Pembarep/Kakang Kawah, Adi Ari-ari/Adi Wuragil”.
Pemahaman mengenai Empat saudara (kanda) dan satu musuh (kala/ ego) yang menemani pribadi sesorang
sepanjang perjalanan hidupnya adalah refleksi dari Metamofosis kekuatan Gusti yang datang pada peristiwa
kelahiran manusia.

Untuk lebih mengenal, mendekatkan diri atau supaya lebih intim dengan mereka, semua ‟Sedulur‟ tadi bisa
diruwat, dirawat dan dihormati dengan cara diselamati dengan „memetri‟ atau „bancaan‟.

https://sabdadewi.wordpress.com/memetri-weton/

Mereka semua dianggap „Pamomong‟ atau penjaga manusia. biasanya penyebutan untuk mereka dan sekalian
untuk unsur-unsur alam semesta disebut dengan “sedulurku sing lahir bareng sedino, sing ora lahir bareng
sedino, sing kerawatan lan sing ora kerawatan”. Artinya : “saudaraku yang lahir bersamaan sehari denganku (air
ketuban, ari-ari, darah kelahiran, tali plasenta, dan ruh/jiwa), saudara yang tidak lahir bersamaan (unsur alam
semesta ), yang terawat maupun yang tidak terawat”.

Begitu bayi dilahirkan semua itu akan dianggap tidak berfungsi lagi dan tak ada sangkut pautnya dalam
kehidupan dan yang demikian ini merupakan pandangan Materialistik padahal begitu besar maknanya dan
pengertiannya bila dilihat dari sudut Metafisik. Saudara kita itulah yang menjaga kita dalam kehidupan ini, yang
kembali ke anasir Bumi, Air, Udara dan Api hanyalah ke empat jasadnya, namun dari segi spiritualnya masih
menyertai kehidupan.

Pengertian asalnya adalah penyelarasan antara jagad kecil Manusia (Mikrokosmos) dengan jagad besar Alam
Semesta (Makrokosmos). Saudara yang empat yang ada di jagad besar itu adalah Empat Penjuru yang ada
yaitu Timur, Selatan, Barat dan Utara. Ditambah saudara pancer yaitu Tengah dimana diri manusia itu berada.

Sedangkan empat saudara yang berkaitan dengan jagad kecil (manusia) adalah apa-apa yang mengiringi
kelahirannya. Mereka itu adalah kakang kawah (air ketuban), adi ari-ari (plasenta), getih (darah) dan puser (tali
plasenta). Sedangkan yang kelima pancernya adalah diri manusianya itu sendiri.

Keempatnya dianggap sebagai Sedulur Karib hidup manusia. Bila kita paham bahwa perjalanan hidup untuk
bertemu dengan Tuhan hakikatnya adalah perjalanan menuju “ke dalam” bukan “ke luar” menuju “diri
sejati” dan menemukan Sang Aku Sejati atau Sejatine Ingsun.

Untuk menemukan Sang Aku Sejati (limo pancer) itulah kita ditemani oleh „Empat Saudara Gaib‟ (sedulur
papat) yang bisa kita anggap seperti Bodyguard Pribadi kita sendiri.

Dimanakah mereka sekarang?…

Mereka sekarang sedang mengawasi kita. Dengan membatin menyebut mereka, kita bisa menjadikan mereka
sedulur paling akrab bila paham bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka.

Bagaimana tidak setia, bila kemanapun kita berada disitu keempatnya berada. Bila kita berjalan, mereka
terbang. Bila jasad kita tidur, mereka akan tetap melek ngobrol dengan ruh kita. Maka, saat bangun tidur di
siang hari pikiran kita akan merasa fresh sebab ruh kita akan kembali menjejerkan diri kita dengan
keberadaannya.

Tata caranya?… Silahkan memejamkan mata atau dengan mata terbuka dan cukup di batin saja, matikan
seluruh aktivitas listrik di otak kiri dan kanan dan hidupkan sang „Sejatine Ingsun‟ yang ada di dalam diri kita.
Ya, hanya diri sendirilah yang mampu untuk berkomunikasi dengan para sedulur gaib nan setia ini.
Berikut beberapa contoh mantra yang biasa di aplikasikan :

❤ Mantra 1 Terjemahan :

Marmarti Kakang Kawah Adi Ari-Ari Getih puser,


kadangingsun papat kalimo pancer Marmarti (saudara lelaki dan perempuan yang
kadangingsun kang katon lan kang ora katon gaib), selaput kakakku, adikku tali ari-ari,
kadaningsun kang kerawatan lan kang ora saudaraku di pusar, empat saudara dan satu
kerawatan saudaraku di tengah, saudaraku yang gaib dan
sarta kadangingsun kang metu saka ing margaino saudaraku yang tak terawat, saudaraku yang
lan kang ora metu saka ing margaino dilahirkan dari kemaluan ibu dan saudara-saudaraku
miwah kadangingsun kang metu bebarengan sadina yang tidak dilahirkan dari kemaluan ibu, saudara-
kabeh saudaraku yang dilahirkan bersamaan pada hari
bapanta ana ing ngarep, ibunta ana ing mburi yang sama, bapak asuhku yang ada di depan, ibu
Ayo podo…. asuhku yang ada di belakang, marilah kita…

Mantra ini menyebut kata „marmarti‟ (saudara gaib) sebagai kata pembuka ketika mulai membacakan mantra.
Setelah penyebutan kata marmarti, kemudian disebut semua perlambang gaib (dunia halus): kakang kawah, adi
ari-ari, saudara yang terlihat yang tak terlihat (Sedulur Katon lan Ora Katon), saudara yang lahir dari kemaluan
ibu, bapa dan ibu. Semua yang disebut ini dipercaya dapat membantu seseorang untuk berkonsentrasi sebelum
ia melafalkan permintaannya kepada Tuhan. Dikatakan bahwa mantra ini baru bisa memiliki pengaruh spiritual
ketika dibaca kapan saja ketika seorang mau makan, mandi, hendak tidur, berangkat kerja dan lain-lain.

❤ Mantra 2 Terjemahan :

Mar-marti, Kakang Kawah, Adi Ari-Ari


getih, otot, puserku Marmarti (saudara laki-laki dan perempuan gaib)
sing metu soko margo ino lan sing ora metu soko kakang kawah, adi ariari, darah, otot, pusarku,
margo ino mereka yang dilahirkan dari kemaluan ibu dan
sing metu bareng sedino mereka yang dilahirkan bukan dari kemaluan ibu,
Nini among, Kaki among sing ngemongi jiwo mereka yang dilahirkan bersamaan pada hari yang
raganingsun sama,
mban-mbanono aku rinten klawan ndalu Ibu Asuh, bapak asuh yang merawat jiwa ragaku,
tak opahi kembang wangi. lindungi aku sepanjang siang dan malam,
kuserahkan padamu kembang wangi…
Ini sama dengan mantra 1. Simbol-simbol dan kata-kata yang digunakan untuk menyebut nama-nama itu masih
sama, tapi cara untuk memanfaatkan mantra ini yang berbeda. Ia juga dibaca kapan saja sebagaimana halnya
mantra 1, konon mantra ini akan semakin ampuh/ mandhi, jika menjalankan suatu praktik asketik (puasa), yakni
dengan melakukan puasa mutih selama 7 hari.

❤ Mantra 3 Terjemahan :
Ibu bumi, Bapo Kuwasa Ibu wengi, Bapa rina Ibuku, bumi, ayahku, langit, Ibuku, malam, ayahku
Kakangku mbarep adiku wuragil siang,
Dinten pitu pekenan gangsal Saudara tertuaku, saudara termudaku tujuh hari dan
kulo nyuwun ngapura kula nyuwun…. lima hari
(Ya Tuhan) ampuni aku,
ku mohon agar Kau beri aku…
Adalah mantra ini yang digunakan untuk meminta rezeki. Nama yang disebut pertama kali adalah Ibu dan Bapa.
Ibu dan Bapa (orang tua) adalah yang bertanggung jawab dalam menyediakan sandang dan pangan bagi anak-
anaknya. Lantas mantra itu menyebut sinonim bapak dan ibu dengan istilah Ibu Wengi (Ibu Malam) dan Bapa
Rina (Bapa Siang). Dua kekuatan spiritual lainnya yang disebut adalah Kakang Mbarep (saudara sulung) dan
Adi Wuragil (adik bungsu). Setelah itu, pada salah satu hari dari hari-hari yang tujuh (masehi) dan lima hari
Jawa, mulailah orang itu berdoa. Setelah kemudian dia ungkapkan hajat kebutuhannya. Mantra ini dipercaya
dapat memberi kekuatan spiritual jika dibaca setiap tengah malam di halaman rumah. biasanya dibarengi
dengan berpuasa mutih tiga atau tujuh hari.

❤ Mantra 4 Terjemahan :
Bapa kuwasa, ibu pratiwi kulo nyuwun sih Bapak langit, Ibu bumi, aku mohon pertolongan
pitulungan dirimu,
sedulurku kang tuwa, kang ana wetan putih rupane, Saudaraku yang tua yang ada timur putih rupanya,
kedadeane getih putih kejadiannya dari air ketuban
sedulurku kang ana kidul, abang rupane Saudaraku di Selatan, merah rupanya,
kedadeane getih ari-ari kejadiannya dari darah merah
sedulurku kang ana kulon, kuning rupane Saudaraku yang ada di barat, kuning rupanya,
kedadeane getih placenta kejadiannya dari placenta
sedulurku kang ana lor, ireng rupane Saudaraku yang ada di utara, hitam rupanya
kedadeane puser kejadiannya dari tali pusar
kulo nyuwun derajat lan rejeki ingkang agung… tolong beri aku kedudukan dan rezeki yang besar…

Selain sandang dan pangan (rezeki), bagi yang ingin mementingkan dan menghajatkan kedudukan yang
terhormat. mantra ini dibaca misalnya, ketika mendapatkan promosi untuk jabatan yang lebih tinggi.
Keberuntungan atau kekuasaan yang besar juga adalah isi permintaan yang dimohonkan kepada Tuhan.
selanjutnya mantra itu menyebut secara beraturan saudara yang empat beserta warnanya dan empat arah mata
angin. Setelah berkonsentrasi diungkapkan apa yang menjadi hajat berupa jabatan yang tinggi dan peruntungan
yang besar. mantra ini bisa di baca setiap malam disertai puasa hingga permintaan itu dikabulkan.

Sumber : https://mataramgolonggilig.wordpress.com/javenglish/
Memetri Weton
Memetri Weton di laksanakan untuk menghormati dan mengupacarai hari kelahiran weton kita, acara metri
weton di lakukan sambil menunggu saat yang tepat jika kita sudah siap untuk melaksanakan bancaan weton.
dan kalau pun sudah pernah melaksanakan bancaan weton memetri weton tetap bisa di jalankan setiap
bulannya.

Dalam bancaan weton, Kalau kedua orang tua tidak ada/ berhalangan hadir bisa di wakilkan oleh sanak
keluarga yang di tuakan seperti: pakde, bude, paman, kakak dll yang di hormati dan di tuakan untuk merestui/
ngabulake doa kita. Namun untuk memetrian ini kita bisa melakukannya baik bersama keluarga maupun sendiri
secara privasi, kita bisa melaksanakan ritual ini rutin setiap bulan pas hari weton kita atau hanya sesekali saja.

Konsep memetri weton ini tidak lain adalah sebuah kesadaran akan eksistensi sedulur batin/ halus kita untuk
bersinergi dengan diri kita sendiri, istilanya wong Jowo: sing ngemong karo sing di emong kudhu biso sarujuk.

Berikut tata cara memetri wetonnya:

Sarana uborampe memetri yang kita persiapkan adalah sangat sederhana, namun harus mengandung 4 unsur
material hidup yaitu : Air, Api, Udara dan Tanah.

– Unsur tanah di sini diwakili oleh njet/gamping yg ada pada bumbu kinang susur.
– Damar/ lampu ublik adalah Unsur api, simbulnya urip dan penerang, agar hidupnya bisa terang/ padang.
– Dupa, adalah unsur udara, sebagai jembatan penghubung/ kabel yang menghubungkan antara dunia kasar dengan dunia
halus, antara lahir dan dunia batin.

* Mari kita kembali sejenak pada konsep spiritual: Spiritus (bhs Yunani) artinya Nafas, Hidup dan mati
manusia hanyalah di ambang yang tipis jaraknya yaitu tergantung dari nafas/ spiritus saja. Selama masih
bernafas ya masih di sebut hidup, Dan bernafas tentu saja perlu unsur oksigen/ udara. Nah di sinilah fungsi
dupa tidak hanya untuk aroma terapy saja, namun juga sebagai trigger/ button, on dan off kalau pada sakelar
menyalakan lampu.

Rangkaian Uborampenya adalah sebagai berikut:

1. Bubur jenang sengkolo : jenang merah atas putih dan jenang putih
atas merah
2. Kinang pepeg/ komplit
3. Kembang setaman di kum di gelas
4. Kopi dan teh
5. Dupa ratus
6. Damar oblek (lampu minyak)
7. Sehelai atau dua helai pakaian kita yang bersih

Namun „Deso Mowo Coro‟, seperti halnya setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing, maka setiap
individu juga memiliki selera masing-masing, Untuk uborampenya kita juga bisa berkreasi dengan bahan
lainnya, seperti :

1. Bubur sengkolo, bubur merah dengan putih di atas 2. Kopi/Teh Tubruk 3. Kinang pepeg 4. Rokok Kelobot 5.
Pisang 6. Dupa 7. Pakaian bersih kita 8. Kembang dwi/ trio warna di mangkuk kecil 9. Lampu damar/ oblek
Makna simbolis dari uborampe adalah:

1.Bubur jenang merah putih memiliki harapan mudah-mudahan bisa kalis ing sambikolo terlepas dari segala
aral bahaya dan juga kesialan.

2.Kinang secara harfiah kurang lebih adalah mengenang (meminang) jiwa atau jiwa meminang raga, dan
komplit terdiri dari daun sirih, gamping, gambir, tembakau, pinang adalah keseluruan yang saling melengkapi,
bahwa kehidupan ini saling kait mengait/ melengkapi, jika di kurangi salah satunya jadinya kurang pepeg/
komplit.

3.Kembang setaman masing-masing memiliki arti sendiri-sendiri, Misalnya bunga mawar supaya hatinya selalu
tawar dari segala nafsu negatif. Bunga melati selalu eling dan waspada. Bunga kenanga, agar selalu terkenang
atau teringat akan Sangkan Paraning Dumadi. Kanthil supaya hatinya selalu terikat oleh tali rasa dengan para
leluhur yang menurunkan kita, kepada orang tua kita, dengan harapan kita selalu berbakti kepadanya. Kanthil
sebagai pepeling agar supaya kita jangan sampai menjadi anak atau keturunan yang durhaka kepada orang tua,
dan kepada para leluhurnya, leluhur yang menurunkan kita dan leluhur perintis bangsa.

4.kopi dan teh, merupakan sesandingan buat leluhur, maka menyajikan minuman adalah sebagai bentuk tanda
sayang dan hormat kita kepada mereka.

5.Dupa ratus, sebagai pengharum ruangan atau aroma terapi yang bisa menciptakan suasana menjadi bersih,
wangi dan romantis, sekaligus sebagai penghubung spirit halus kita.

6.Damar lampu, adalah simbol penerang atau lentera.

7.Pakaian kita, di mana kita bisa mentransfer energi positif dari dan untuk diri kita sendiri.

Untuk penataan Uborampe di buat berjumlah sembilan sehingga memenuhi setiap sudut ruang/ arah mata angin,
mengapa sembilan? Karena angka 9 ada hubungannya dengan „babahan howo songo‟ dan juga angka 9 adalah
angka yang paling besar dan tambah satu lagi diri kita sebagai Pancernya sehingga komplitlah menjadi 10.

Catatan: Letak uborampe bisa kita buat sesuka hati dengan


pertimbangan artistik dan keseimbangan saja, jadi boleh di rubah
urutanya menurut pengertian dan selera masing-masing tapi
seyogianya lampu damar sebagai simbul Urip di posisikan di tengah.
untuk itulah penataan ubo rampe musti ada ruang/ celah di antara
salah satunya, sebagai simbul kekosongan/ ether adalah bagian bahan
baku manusia hidup selain air angin api dan tanah.

Tata cara pelaksanaanya :

– Mandi keramas yang bersih sebelum memulai, berdandan yang rapi,


nyaman, wangi dan cantik/ tampan � …

– Letakkan semua uborampe di sebuah meja di kamar tidur atau bikin


tempat khusus yang hening dan bersih, semua ini di sajikan sore hari
pas menjelang weton kelahiran kita.

– Meditasi lah selama beberapa menit, haturkan semua ini pada sedulur papat limo pancer, lalu berdo‟a menurut
keyakinan masing-masing. tidak lupa menyebut sedulur papat kita untuk di ajak berdoa/ bermeditasi bersama.
* Sedulur papat, kita bisa menyebutnya secara umum seperti leluhur- leluhur kita dulu yaitu ”Mar Marti, Getih
Puser, Sedulur papat Limo Pancer, Kakang Kawah Adi ari ari”, kita juga menyertakan si Jabang bayine (nama
kita sendiri)…

– Usahakan kita tidak tidur sampai jam 12 malam dan kalau bisa jangan keluyuran kemana mana, berada di
rumah saja pada waktu di mulainya memetri yaitu jam 5 sore sampai keesokan harinya.

– Sambil berkontemplasi/ merenungkan diri atau berdoa atau cukup santai atau beraktivitas di rumah saja, saat
jam 12 malam bermeditasi sekali lagi selama beberapa menit atau lama sesuai krenteg/ keinginan hati sambil
nyalakan lagi dupo ratus, lalu berdoa lagi, menyapa para sedulur kita tadi, dan bersyukur/ berterima kasih telah
dan masih mau menemani selama hidup ini.

– Hal yang perlu di perhatikan adalah: Saat malem kelahiran, yaitu pas jam lima sore itulah saat yang pas untuk
menyalakan lampu damar dan dupa, lampu damar jangan sampai mati sebelum jam 12 malam. Bila perlu
biarkan saja sampai besok pagi asalkan aman dari kebakaran.

– Setelah selesai esok paginya kembang setaman bisa di buat mandi atau di buat basuh muka.

– Dan sisa uborampe bisa di buang di tanah atau bawah tanaman/ pohon biar jadi kompos.

Puasa apit weton :


Melakukan puasa di hari weton bukanlah suatu keharusan, namun baik untuk di anjurkan karena puasa weton
sangatlah bermanfaat, antara lain : bisa membuat pribadi lebih peka, makin memunculkan aura kita, selain lebih
dekat dengan saudara papat limo pancer, juga untuk kekebalan terhadap penyakit dan staminah tubuh.

Untuk melakukan puasa apit weton, misalkan yang lahirnya senin kliwon, bisa berpuasa sebelum-sehari-
sesudah memetri wetonnya, yaitu melakukan puasa pada hari minggu-senin-selasa, atau puasa cukup sehari saja
yaitu pada hari senin pas wetonnya saja.

Semoga rahayu dan bermanfaat, tansah pinaringan berkah lan trisna asih dumugi Gusti � …

Anda mungkin juga menyukai