Anda di halaman 1dari 9

28

BAHAN BACAAN

Pertemuan Ke-1

Apa itu pemanasan


global???

1. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan
naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi
telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir.

1.1 Penyebab Pemanasan Global

1.1.1 Efek Rumah kaca

Faktor utama yang memicu terjadinya efek rumah kaca adalah meningkatnya
konsentrasi karbondioksida (CO2) dan gas-gas lain di atmosfer. Peningkatan
karbondioksida (CO2) di bumi disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar
minyak dan bahan sejenisnya. Energi yang diserap ke bumi kemudian dipantulkan lagi
dalam bentuk radiasi inframerah. Akan tetapi sebagian besar zat inframerah yang
dipantulkan oleh permukaan bumi tertahan oleh awan. Dan juga tertahan oleh zat-zat
yang mengandung karbondioksida (CO2). dan kembali lagi ke permukaan bumi.

1.1.2 Efek Umpan Balik


Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses
umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus
pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada
awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena
uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan
oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air
29

absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun
karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara
perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

1.1.3 Variasi Matahari

Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir. Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa
variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan,
dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari
akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan
stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun
1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama
pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan
tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi
Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan
efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak
tahun 1950.

Dampak pemanasan global


▪ Cuaca
Gejala yang sangat jelas dari pemanasan global adalah berubahnya iklim, contohnya,
hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang
seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Salah satu contoh di Indonesia,
misalnya kejadian banjir besar pada bulan Februari 2007 lalu yang merendam lebih
dari separuh DKI Jakarta. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir ini,
pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari
akan cenderung untuk meningkat
▪ Tinggi Permukaan Laut
Ketika atmosfer menghangat, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara
(Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi dan
lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, akibatnya gunung-gunung es di
kutub terutama sekitar Greenland akan mencair. Berdasarkan penelitian para
ilmuan yang tergabung dalam Lembaga Survei Antartika (BIA) barubaru ini, lebih
dari 1 juta hektar bongkahan es di wilayah bagian barat antartika atau lingkar kutub
selatan terancam meleleh atau pecah. Tinggi permukaan laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC
memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi ratarata permuka laut ini diukur dari daerah dengan lingkungan
yang stabil secara geologi.
30

▪ Pertanian
Seperti kita ketahui para petani memakai cuaca sebagai patokan penanaman
mereka, jadi jika salah prediksi cuaca para petani bisa tidak panen atau hasil
panennya tidak bagus sehingga akan mengalami kerugian.
▪ Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan
ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-
kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Sedangkan tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru
karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.
▪ Kesehatan manusia
Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang
diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas
karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi
mereka. Perubahan temperatur, kelembaban udara, dan curah hujan yang ekstrem
mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vektor yang tertularkan
penyakit pun bertambah. Penyakit-penyakit tropis lainnya yang dapat menyebar
melalui nyamuk ini yatu seperti Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), demam
kuning, dan cikungunya.

1.2 Perubahan Iklim

perubahan iklim atau climate change merupakan perubahan yang signifikan pada iklim,
seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih.
Perubahan iklim merupakan proyeksi kelanjutan dari global warming. Perubahan iklim
berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya
berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang
mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti
kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem
wilayah pesisir.

Dampak perubahan iklim di bidanga pertanian adalah:


▪ Berkurangnya area pertanian
Suhu yang terlalu panas, berkurangnya ketersediaan air, dan bencana alam yang
disebabkan perubahan cuaca dapat merusak lahan pertanian.
▪ Menurunnya produktivitas pertanian
Suhu yang terlalu panas dan berkurangnya ketersediaan air akan menghambat
produktivitas pertanian. Perubahan iklim juga akan menyebabkan perubahan
31

masa tanam dan panen ataupun menyebabkan munculnya hama dan wabah
penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.

Beberapa fenomena perubahan iklim yang terjadi di Indonesia


▪ Gagal Panen di Gunung Slamet, Jawa Tengah
Para petani sayur di wilayah lereng timur Gunung Slamet, Jawa Tengah, mulai
mengeluhkan peningkatan penyakit tanaman yang disebabkan oleh hama
tanaman yang menyerang tanaman mereka. Terkait fenomena ini, Kepala Balai
Penelitian Lingkungan Pertanian Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto
menjelaskan bahwa pemanasan global telah terjadi di Indonesia. Pemanasan
global memicu perubahan iklim yang berdampak pada serangan hama dan
penyakit tanaman. Hal ini dikarenakan siklus perkembangan hama tanaman tidak
terputus.
▪ Perubahan Iklim di Indonesia
Perubahan iklim berdampak sangat buruk bagi Indonesia, khususnya pada sektor
keamanan pangan dan sektor perikanan. Kekeringan yang terjadi di Indonesia
mengubah pola tanam yang mengakibatkan gagal panen. Selain itu, perubahan
iklim juga mengubah arus laut dan menyebabkan pengasaman laut, sehingga
menyebabkan menurunnya hasil tangkapan ikan.

Pertemuan Ke-2

1. Ketersediaan pangan Regional dan Local

Ketersediaan pangan adalah kondisi tersedianya pangan dari hasil produksi dalam
negeri dan cadangan pangan nasional serta impor apabila kedua sumber utama tidak
dapat memenuhi kebutuhan.

Gambar 2. Produksi, pemanfaatan dan stok pangan cereal


Sumber : http://www.fao.org/worldfoodsituation/csdb/en/
32

Mencermati garfik data produksi dan pemanfaatan bahan pangan seralia dari Badan
Pangan dan Pertanian Dunia (Food Agriculture Organization/FAO), terdapat
kecenderungan antara jumlah produksi dan pemanfaatan yang hampir sama, yang
artinya kondisinya cukup ketat dan tidak mudah untuk mempertahankan bahwa
suplay pangan dunia selalu mencukupi kebutuhan akan pangan.
Dengan pertimbangan pentingnya beras tersebut, pemerintah selalu berupaya untuk
meningkatkan ketahanan pangan terutama yang bersumber dari peningkatan
produksi dalam negeri. Pertimbangan tersebut menjadi semakin penting bagi
Indonesia karena jumlah penduduknya semakin besar dengan sebaran populasi yang
luas dan cakupan geografis yang tersebar. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
penduduknya, Indonesia memerlukan ketersediaan pangan dalam jumlah mencukupi
dan tersebar, yang memenuhi kecukupan konsumsi maupun stok nasional yang cukup
sesuai persyaratan operasional logistik yang luas dan tersebar. Indonesia harus
menjaga ketahanan pangannya.

Tabel 1. Produksi, Penggunaan dan Stok Beras Dunia Menurut FAO

Sumber : http://www.fao.org/worldfoodsituation/csdb/en/(2021)

Data FAO untuk beras dapat dilihat pada Tabel 1, produksi tahun 2017/2018 499,9
juta ton, suplay 673.6 juta ton dan penggunaan sebesar 498,0 Juta ton dan stok yang
ada 176,8 juta ton. Nilai stok 35 % dari penggunaan. Kondisi tersebut ada kenaikan
pada produksi pada tahun 2020/2021 menjadi 514,0 juta ton dan stok pada nilai
183,9 juta ton. Jika dicermati pada infografik di atas, kenaikan produksi selama 5
tahun dari 2017 sampai 2021 hanya sekitar 3 % saja. Informasi untuk komoditas
sereal, dan gandum disajikan pada Tabel 2 berikut.

2. Ketahanan pangan di Indonesia


Bagi Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini
merupakan makanan pokok utama. Pengalaman telah membuktikan kepada kita
bahwa gangguan pada ketahanan pangan seperti meroketnya kenaikan harga beras
pada waktu krisis ekonomi 1997/1998, yang berkembang menjadi krisis
multidimensi, telah memicu kerawanan sosial yang membahayakan stabilitas
ekonomi dan stabilitas Nasional. Nilai strategis beras juga disebabkan karena beras
adalah makanan pokok paling penting. Industri perberasan memiliki pengaruh yang
besar dalam bidang ekonomi (dalam hal penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan dan
33

dinamika ekonomi perdesaan, sebagai wage good), lingkungan (menjaga tata guna air
dan kebersihan udara) dan sosial politik (sebagai perekat bangsa, mewujudkan
ketertiban dan keamanan). Beras juga merupakan sumber utama pemenuhan gizi
yang meliputi kalori, protein, lemak dan vitamin.

3. Sistem Pangan Berkelanjutan


3.1 Pengertian pangan berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pertanian yang berlanjut
untuk saat ini dan saat yang akan datang dan selamanya, Artinya pertanian tetap ada
dan bermanfaat bagi semuanya dan tidak menimbulkan bencana bagi semuanya. Jadi
dengan kata lain pertanian yang bisa dilaksanakan saat ini, saat yang akan datang
dan menjadi warisan yang berharga bagi anak cucu kita. .

Menurut Jaker PO (Jaringan Kerja Pertanian Organik) dan IFOAM (International


Federation of Organic Agriculture Movement), ada 4 prinsip dasar dalam
membangun gerakan pertanian berkelanjutan :

1. Prinsip ekologis
Prinsip ini mengembangkan upaya bahwa pola hubungan antara organisme
dengan alam adalah satu kesatuan. Upaya-upaya pemanfaatan air, tanah, udara,
iklim serta sumber-sumber keane-karagaman-hayati di alam harus seoptimal
mungkin (tidak mengeksploitasi). Upaya-upaya pelesta-rian harus sejalan
dengan upaya pemanfaatan.
2. Prinsip teknis Produksi dan pengolahan
Prinsip teknis ini merupakan dasar untuk mengupayakan suatu produk organik.
Yang termasuk dalam prinsip ini mulai dari transisi lahan model pertanian
konvensional ke pertanian berkelanjutan, cara pengelolaannya, pemupukan,
pengelolaan hama dan penyakit hingga penggunaan teknologi yang digunakan
sejauh mungkin mempertimbangkan kondisi fisik setempat.
3. Prinsip Sosial ekonomis
Prinsip ini menekankan pada penerimaan model pertanian secara sosial dan
secara ekonomis menguntungkan petani. Selain itu juga mendorong
berkembangnya kearifan lokal, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, dan
mendorong kemandirian petani.
4. Prinsip Politik
Prinsip ini mengutamakan adanya kebijakan yang tidak bertentangan dengan
upaya pengembangan pertanian berkelanjutan. Kebijakan ini baik dalam upaya
produksi, kebijakan harga, maupun adanya pemasaran yang adil.
34

Ciri-ciri sistem pertanian berkelanjutan


1. Secara ekonomi menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan
(economically viable).
2. Petani mampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat produksi yang cukup
dan stabil, pada tingkat resiko yang bisa ditolerir/diterima.
3. Berwawasan ekologis (ecologically sound). Kualitas agroekosistem dipelihara
atau ditingkatkan, dengan menjaga keseimbangan ekologi serta konservasi
keanekaragaman hayati. Sistem pertanian yang berwawasan ekologi adalah
sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap tekanan dan
gangguan (stress dan shock).
4. Berkeadilan sosial. Sistem pertanian yang menjamin terjadinya keadilan dalam
akses dan kontrol terhadap lahan, modal, informasi, dan pasar, bagi yang terlibat
tanpa membedakan status sosial-ekonomi, gender, agama atau kelompok etnis.
5. Manusiawi dan menghargai budaya lokal. Menghormati eksistensi dan
memperlakukan dengan bijak semua jenis mahluk yang ada. Dalam
pengembangan pertanian tidak melepaskan diri dari konteks budaya lokal dan
menghargai tatanan nilai, spirit dan pengetahuan lokal.
6. Mampu berdaptasi (adaptable).
Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang selalu berubah, seperti
pertumbuhan populasi, tantangan kebijaksanaan yang baru dan perubahan
konstalasi pasar.
7. Luwes, masyarakat memiliki kemampuan dalam menyesuaikan diri (mampu
beradaptasi) dengan perubahan kondisi usaha pertanian.
8. Berkeadilan sosial, ini yang sering mendapat hambatan, sistem ini harus
menjamin terjadinya keadilan dalam akses dan kontrol terhadap lahan, modal,
informasi dan pasar bagi yang terlibat, tanpa membedakan status sosial,
ekonomi, jenis kelamin, agama, maupun etnis.

3.2 Sifat-sifat sistem pertanian berkelanjutan


Pertanian berkelanjutan memiliki lima sifat, diantaranya:

1. Mampertahankan fungsi ekologis, artinya tidak merusak ekologi pertanian itu


sendiri.
2. Berlanjut secara ekonomis artinya mampu memberikan nilai yang layak bagi
pelaksana pertanian itu dan tidak ada pihak yang diekploitasi. Masing-masing
pihak mendapatkan hak sesuai dengan partisipasinya.
3. Adil berarti setiap pelaku pelaksanan pertanian mendapatkan hak-haknya
tanpa dibatasi dan dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain.
4. Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dimana harkat
dan martabat manusia dijunjung tinggi termasuk budaya yang telah ada.
5. Luwes yang berarti mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini,
dengan demikian pertanian berkelanjutan tidak statis tetapi dinamis bisa
mengakomodir keinginan konsumen maupun produsen.
35

Supply chain management.

1. Sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar


Salah satu kegiatan utama sebuah perusahaan yang menjual produk adalah
mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dan mengirimnya kepada pembeli.
Rangkaian kegiatan tersebut termasuk ke dalam rantai pasok atau supply
chain dan harus dikelola dengan baik demi kesuksesan perusahaan. Untuk
mengelola rantai pasok secara optimal, perusahaan perlu melakukan supply chain
management.

1.1 Pengertian Supply Chain Management


Supply Chain Management adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk
merencanakan, mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Ini meliputi
proses perolehan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk ke
konsumen akhir, dengan cara yang paling efisien dan hemat biaya.

Gambar 9. Diagram supply chain management


Sumber : https://belajarekonomi.com/pengertian-manajemen-supply-chain-
rantai- pasokan/

1.2 Tujuan Supply Chain Management


Tujuan utama dari supply chain management adalah untuk menyelaraskan setiap
permintaan dengan pasokan barang yang ada. Hambatan yang dapat terjadi
disebabkan karena faktor pengadaan barang, manajemen pemasok, pengelolaan
hubungan dengan pelanggan (CRM), hingga manajemen risiko yang kurang baik.

1.3 Fungsi Supply Chain Management


Fungsi dari manajemen rantai pasok yang pertama adalah untuk mengubah
barang baku (mentah) menjadi barang jadi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dari konsumen. Fungsi ini sangat berkaitan dengan biaya pembelian
barang baku, biaya penyimpanan, transportasi, dan lain sebagainya. Manajemen
36

rantai pasok juga berfungsi sebagai alat untuk melakukan mediasi pasar, dimana
dapat menghubungkan perusahaan dengan distributor produk tersebut. Dan
fungsi yang terakhir yaitu, mampu untuk memastikan dan mengelola pembiayaan
terkait dengan survey pasar, perencanaan produk, hingga biaya lain diluar
pembayaran fisik

1.4 Tahapan Supply Chain Management


Tahapan manajemen ini dimulai dari persiapan produksi, produksi hingga
akhirnya sampai ke konsumen.
a. Perencanaan
Segala sesuatu dalam bisnis pastinya dimulai dengan perencanaan terlebih
dahulu. Perencanaan ini biasanya dimulai dengan merencanakan kebutuhan
dari konsumen, perencanaan produksi, pembelian bahan baku sampai
dengan tenaga kerja dan transportasi. Dengan adanya perencanaan ini,
perusahaan jadi tahu apa yang harus dilakukan dalam kurun waktu ke
depan.
b. Pengadaan Barang
Setelah sudah membuat perencanaan yang matang, saatnya Anda melakukan
pengadaan barang untuk menunjang produksi. Pengadaan barang ini
merupakan tugas penting dari procurement management. Dengan bantuan
tim khusus ini maka perusahaan bisa mendapatkan barang dengan harga
yang paling baik dengan kualitas yang sesuai kebutuhan.
c. Produksi
Langkah berikutnya akan masuk ke proses produksi. Semua bahan baku
kemudian akan diolah menjadi produk yang siap dijual kepada konsumen.
Tidak hanya melibatkan sumber daya manusia saja, proses ini juga
melibatkan mesin. Pengawasan sangat penting dalam proses ini supaya hasil
produknya tetap berkualitas karena dipengaruhi oleh mesin hingga tenaga
kerja.
d. Pengelolaan Penyimpanan
Setelah produk jadi tentunya tidak bisa langsung dikirim atau diterima oleh
pelanggan. Anda memerlukan gudang atau tempat penyimpanan. Proses
penyimpanan juga harus jelas. Harus ada pencatatan mulai dari memasukkan
barang, pengambilan hingga mungkin terjadi pengembalian barang. Semua
barang yang masuk dan keluar perlu memiliki catatan yang jelas.
e. Proses Pengiriman
Proses akhir dari produksi barang tentunya adalah proses pengiriman ke
pelanggan. Kurir dan transportasi menjadi dua hal penting dalam proses ini.
Anda perlu melakukan pencatatan dan pelacakan sehingga proses
pengiriman berjalan dengan lancar. Perusahaan perlu memastikan bahwa
barang tersebut benar-benar sudah diterima oleh pelanggan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai