Anda di halaman 1dari 11

Tugas Penyehatan Udara - B

PERUBAHAN IKLIM AKIBAT PEMANASAN GLOBAL

Pembimbing:
Dr. Khambali, ST, MPPM
Rachmaniyah, SKM, M.Kes

Disusun Oleh:
Faikoh Kurratun Fajriah (P27833319045)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-IV ALIH JENJANG KESEHATAN LINGKUNGAN
SEMESTER 2
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering
dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Secara
umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu
permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan,
sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan
perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat
yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting
beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia.
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di
Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk
radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini
mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang
ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer
bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang
yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan
suhu rata-rata bumi terus meningkat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui perubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan global.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian pemanasan global.
b. Menjelaskan perubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan global.
c. Menjelaskan dampak perubahan iklim terhadap kehidupan.
d. Menjelaskan cara meminimalisasi dampak pemanasan global.

C. Manfaat
1. Diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-
kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia
pendidikan dan kesehatan.
BAB II
ISI

A. Pengertian Pemanasan Global (Global Warming)


Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu lingkungan
utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan
proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu
permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke
atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas
dalam bentuk sinar infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.
Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap
oleh gas-gas rumah kaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat.
Maka dari itulah disadari atau tidak, pemanasan global akan berpengaruh
terhadap iklim dan cuaca. Beberapa pengaruh pemanasan global terhadap
iklim dan cuaca antara lain adalah sebagai berikut:
 Cuaca menjadi tidak menentu
 Musim datang tidak sesuai dengan masanya
 Iklim atau cuaca menjadi terasa lebih panas
 Musim kemarau dan musim penghujan lamanya tidak sama

B. Iklim / Cuaca Menjadi Terasa Lebih Panas


Salah satu dampak pemanasan global adalah cuaca atau iklim menjadi
lebih terasa panas dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini tercermin pada
suhu udaranya. Ketika pemanasan global terjadi, maka udara menjadi terasa
lebih panas, akibatnya adalah mencairnya es yang berada di kutub utara dan
juga kutub selatan Bumi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya
kutub utara dan kutub selatan Bumi adalah berupa es. Es yang berada di area
kutub volumenya lebih besar daripada yang berada di wilayah bukan kutub
Bumi. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan berkurangnya volume es yang
berada di Bumi. Akibat selanjutnya adalah suhu di wilayah kutub Bumi
menjadi lebih hangat dan penguapan air menjadi lebih banyak.
Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan menyebabkan
naiknya permukaan air laut secara global, hal ini dapat mengakibatkan
sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan masyarakat yang hidup di
daerah pesisir terancam. Permukiman penduduk dilanda banjir rob akibat air
pasang yang tinggi, dan ini berakibat kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi.
Jika ini terjadi terus menerus maka akibatnya dapat mengancam sendi
kehidupan masyarakat.

C. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan


Perubahan Iklim diartikan sebagai perubahan dalam jangka panjang
dalam hal cuaca dalam periode waktu tertentu, umumnya antara puluhan
hingga ratusan tahun. Perubahan iklim merupakan sebuah bencana besar dan
malapetaka bagi umat manusia, hal ini dikarenakan dampak perubahan iklim
bagi kehidupan manusia sangat merugikan sekali. Dan inilah pembahasan
singkat mengenai berbagai macam dampak perubahan iklim bagi kehidupan
dimuka bumi (Sari, 2017):
1. Sarana Prasana Menjadi Rusak
Perubahan iklim menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim yang
menyebabkan terjadinya bencana. Jika sudah terjadi bencana seperti tanah
longsor, badai angin topan dan banjir misalnya, maka sudah bisa
dipastikan akan ada banyak sarana prasarana dan infrastruktur yang rusak.
Ini merupakan sebuah kerugian yang besar akibat dari terjadinya
perubahan iklim dibumi ini.
2. Merebaknya Wabah Penyakit
Salah satu dampak perubahan iklim bagi kehidupan dimuka bumi adalah
merebaknya wabah-wabah penyakit khususnya untuk penyakit-penyakit
pernapasan. Hal ini dikarenakan perubahan iklim menyebabkan polusi dan
pencemaran udara yang akhirnya menurunkan fungsi dari paru-paru.
Tentunya ini sangat merugikan bagi kehidupan kita didunia ini.
3. Kekeringan dan Kekurangan Sumber Air
Perubahan iklim serta global warming berdampak kepada terjadinya
kekeringan dihampir seluruh wilayah Indonesia. Bencana kekeringan
diperparah dengan penyedotan secara besar-besaran sumber air yang ada
karena kebutuhan manusia yang tinggi akan air. Jika hal ini tidak segera
diatasi maka fenomena kekeringan dan kekurangan air akan semakin
parah.
4. Bencana Alam
Dampak perubahan iklim yang mungkin sering kita lihat adalah bencana
alam seperti meningkatnya kejadian atau intensitas terjadinya badai, hal ini
bukan hanya merusaka infrastruktur yang ada tetapi juga memakan korban
jika. Perubahan iklim juga mengakibatkan cuaca ekstrim dan turun hujan
deras sehingga seringkali terjadi banjir misalnya di Jakarta.
5. Udara Semakin Tidak Sehat
Dampak perubahan iklim lainnya adalah tingkat pencemaran udara yang
tinggi sehingga membuat kualitas udara semakin tidak sehat. Perubahan
iklim, global warming, pertumbuhan penduduk semakin meningkatkan
permintaan akan energi. Sedangkan kita tahu bahwa energi dihasilkan dari
bahan bakar fosil yang notabene mengelurkan emisi gas berupa kabon
dioksida.
6. Krisis Pangan
Hal yang dikhawatirkan dari perubahan iklim adalah meningkatnya harga
jual pangan, ini jelas sangat menyesakkan karena pangan merupakan
kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi. Meningkatnya harga
pangan ini karena tidak lain dan tidak bukan berkurangnya produksi hasil
pangan karena beberapa faktor penghambat seperti kekeringan dan gagal
panen.

D. Meminimalisasi Dampak Pemanasan Global (Utina, 2015)


1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan
penghijauan di lahan-lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam
proses fotosintesis, dalam proses ini tumbuhan memerlukan
karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Akumulasi gas-gas karbon di
atmosfer dapat dikurangi.
2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna
mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu
bara). Emisi gas karbon yang terakumulasi ke atmosfer banyak
dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Kita mengenal bahwa
paling banyak mesin-mesin kendaraan dan industri digerakkan oleh
mesin yang menggunakan bahan bakar ini. Karena itu diupayakan
sumber energi lain yang aman dari emisi gas-gas ini, misalnya;
menggunakan energi matahari, air, angin, dan bioenergy. Di daerah tropis
yang kaya akan energi matahari diharapkan muncul teknologi yang
mampu menggunakan energi ini, misalnya dengan mobil tenaga surya,
listrik tenaga surya.
3. Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk
menyalakan kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang
mengandung karbon. Karena itu sebaiknya diganti dengan gas. Biogas
menjadi hal yang baik dan perlu dikembangkan, misalnya dari sampah
organik.
4. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan
pemahaman dan penerapan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Dimensi manusia
Manusia berperan sebagai pengguna-perusak-pelestari alam.
Manusia harus diberi kesadaran akan pentingnya alam bagi
kehidupannya. Alam memiliki keterbatasan dibanding kemampuan
manusia dalam mengeksploatasi alam. Manusia memanfaatkan alam
guna memperoleh sumber makanan dan kebutuhan sosial lainnya,
tetapi disadari atau tidak tindakannya dapat berakibat kerusakan
faktor-faktor ekologis. Karena itu manusia harus menyadari bahwa ia
dan perilakunya adalah bagian dari alam dan lingkungan yang saling
mempengaruhi.
b. Penegakan hukum dan keteladanan
Pelanggaran atas tindakan manusia yang merusak lingkungan harus
mendapat ganjaran. Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian
yang penting guna menjaga kelestarian lingkungan, dan memberi
efek jera bagi yang melanggar. Penegakan hukum tidak memandang
strata sosial masyarakat. Selain itu adalah panutan dan ketokohan
seseorang memegang peranan penting. Mereka yang memiliki
pemahaman yang lebih baik (berpendidikan) terhadap lingkungan
hidup hendaknya berperan memberi contoh dan sikap lingkungan
yang baik pula kepada masyarakat. Misalnya, kita masih
menemukan kasus peran beberapa aparat pemerintah dibalik
kerusakan hutan, baik dengan memberikan modal maupun
perlindungan bagi perambah hutan.
c. Keterpaduan
Seluruh elemen masyarakat harus mendukung upaya pelestarian
lingkungan dan sumberdaya alam serta penegakan hukumnya. Upaya
ini harus dilakukan secara komprehensif dan lintas sektor. Misalnya,
untuk mengatasi emisi gasgas rumah kaca akibat peningkatan jumlah
kendaraan di Kota Jakarta, harus di atas secara bersama dengan
daerah sekitar seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Karena
pekerja yang menggunakan kendaraan bermotor setiap hari masuk ke
kota Jakarta bermukim di empat kota tersebut. Demikian halnya
mengatasi banjir di Kota Gorontalo, misalnya, tidak dapat diatasi
dengan perbaikan fasilitas lingkungan dan membina kesadaran
penduduk kota, tetapi secara menyeluruh dengan masyarakat di
wilayah lain (hulu dan DAS) yang memberi kontribusi terhadap
bencana banjir. Masyarakat dan pemerintah daerah terdekat seperti
Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo turut
bertanggungjawab dalam upaya penanggulangan banjir di Kota
Gorontalo. Secara geografis, terdapat daerah aliran sungai dimana
dua sungai besar yang melewati dan bermuara di kota ini. Karena itu
bencana alam dan kerusakan lingkungan tidak dapat dipilah menurut
wilayah administratif semata, tetapi bersifat area geografis-ekologis.
d. Mengubah pola pikir dan sikap
Faktor-faktor lingkungan fisik, mahluk hidup lain dan manusia
memiliki peran masing-masing dalam lingkungan hidup. Manusia
sebagai mahluk yang diberi kemampuan logika harus mampu
memandang kepentingan hidupnya terkait dengan kehidupan mahluk
hidup lain beserta kejadian proses-proses alam. Sikap dan perilaku
manusia terhadap alam cepat atau lambat memberi berdampak pada
lingkungan hidupnya. Peduli terhadap lingkungan pada dasarnya
merupakan sikap dan perilaku bawaan manusia. Akan tetapi
munculnya ketidak pedulian manusia adalah pikiran atau persepsi
yang berbeda-beda ketika manusia berhadapan dengan masalah
lingkungan. Manusia harus memandang bahwa dirinya adalah bagian
dari unsur ekosistem dan lingkungannya. Naluri untuk
mempertahankan hidup akan memberi motivasi bagi manusia untuk
melestarikan ekosistem dan lingkungannya.
e. Etika lingkungan
Kecintaan dan kearifan kita terhadap lingkungan menjadi filosofi
kita tentang lingkungan hidup. Apa pun pemahaman kita tentang
lingkungan hidup dan sumber daya, kita harus bersikap dan
berperilaku arif dalam kehidupan. Dalam wujud budaya tradisional,
kearifan lokal melahirkan etika dan norma kehidupan masyarakat
dalam memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungannya. Selama
masyarakat masih menghormati budaya tradisional yang memiliki
etika dan nilai moral terhadap lingkungan alamnya, maka konservasi
sumber daya alam dan lingkungan menjadi hal yang mutlak. Dalam
kehidupan masyarakat demikian, etika lingkungan tidak tampak
secara teoretik tetapi menjadi pola hidup dan budaya yang dipelihara
oleh setiap generasi. Etika lingkungan akan berdaya guna jika
muncul dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemanasan global merupakan peningkatan suhu permukaan bumi yang
dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi.
2. Salah satu dampak pemanasan global adalah cuaca atau iklim menjadi
lebih terasa panas.
3. Dampak perubahan iklim terhadap kehidupan diantaranya adalah sarana
prasana menjadi rusak, merebaknya wabah penyakit, kekeringan dan
kekurangan sumber air, bencana alam, udara semakin tidak sehat, dan
krisis pangan.
4. Cara meminimalisasi pemanasan global diantarnya adalah konservasi
lingkungan, menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif
guna mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil, daur ulang dan
efisiensi energy, dan upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan
memberikan pemahaman dan penerapan atas prinsip-prinsip (dimensi
manusia, penegakan hukum dan keteladanan, keterpaduan, mengubah
pola pikir dan sikap, dan etika lingkungan).

B. Saran
Melaksanakan upaya untuk meminimalisasi terjadinya pemanasan global.
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Mega Puspita. 2017. Dampak Global Warming Terhadap Ketahanan Pangan
Indonesia. [Skripsi]. Universitas Pasundan : Bandung.
Utina, Ramli. 2015. PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya
Meminimalisasinya. Universitas Gorontalo : Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai