Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan gunakan sumber yang dapat dipercaya
dalam menjawab!
3. Apa masalah yang mungkin muncul pada anak yang mengalami atresia ani?
Banyi cepat kembung antara 4-8 jam setelah lahir.
Tidak ditemukan anus, kemungkinan juga ditemukan adanya fistula
Konstipasi berhubungan dengan aganglion
Resiko infeksi berhubungan dengan fese masuk uretra
2. Diagnose keperawatan
A. Konstipasi berhubungan dengan aganglion ditandai dengan kelulitan BAB
B. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan menurunnya intake
cairan ditandai dengan mual muntah
C. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terdapat stoma sekunder dari
kolostomi ditandai dengan adanya kemerahan
D. Gangguan eliminasi BAK berhubungan dengan dysuria
3. intervensi
3 Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan perawatan kaji kulit, catat warna, turgor,
berhubungan dengan terdapat selama 3x24 jam diharapkan sirkulasi, sensasi
stoma sekunder dari kolostomi kerusakan integritas kulit teratasi membasuh kulit dan
ditandai dengan adanya dengan kriteria hasil : mengeringkannya dengan
kemerahan keadaan umum klien baik hati-hati
kulit kembali normal dan dorong klien untuk
baik ambulasi/turun dari tempat
tidur jika memungkinkan.
Tutupi luka tekan yang
terbuka dengan pembalut
steril
4 Gangguan eliminasi BAK Setelah dilakukan perawatan Observasi out put dan intake
berhubungan dengan dysuria selama 3x24 jam diharapkan pola cairan selama 24 jam
eliminasi urin kembali normal Anjurkan klien untuk
dengan kriteria hasil : mempertahankan intake dan
Tidak ada nyeri saat BAK output cairan adekuat
Kolaborasi pemberian
analgesic atau
antipasmodik(PPNI, 2017)
5
5. Apa yang dimaksud dengan atresia duktus hepatikus?
Atresia ductus hepatikus adalah suatu penghambat didalam pipa/saluran yang
membawa cairan empedu (bile) dari liver menuju ke kantong empedu (gallbladder) ini
merupakan kondisi kongenital yang berarti terjadi saat kelahiran(Arief Mansjoer, 2010)
7. Apa masalah yang mungkin muncul pada anak yang mengalami duktus hepatikus?
Obstruksi aliran normal empedu ke luar hati dan kedalam kantong empedu dan usus.
Akhirnya terbentuk sumbatan dan menyebabkan empedu balik ke hati fibrosis, sirosis,
sehingga menyebabkan gagal hati.(smeltzer suzan, 2009)
C. Intervensi keperawatan
References
Arief Mansjoer (2010) Kapita Selekta Kedokteran. 1 ed. Jakarta: EGC.
Brunnner dan suddarth (2011) keperawatan medikal bedah. jakarta: egc.
PPNI, D. (2017) SDKI,SIKI,SLKI. 1 ed. Diedit oleh PPNI. Jakarta: DPP PPNI.
smeltzer suzan (2009) kepe