Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA ANAK A DENGAN

GASTROENTERITIS AKUT DI RUANG PARKIT


RSPAU DR. S. HARJOLUKITO YOGYAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh:

NUR ANNISA QADRIANA


24.21.1519

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL GLOBAL YOGYAKARTA
STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXVII

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Disahkan “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Anak Pada Anak A Dengan
Gastroenteritis Cair Akut Di Ruang Parkit RSPAU Dr. S. Harjolukito Yogyakarta” guna
memenuhi tugas individu Stase Keperawatan Anak Program Pendidikan Profesi Ners STIKES
Surya Global Yogyakarta Tahun 2021

Yogyakarta, Desember 2021

Mahasiswa

Nur Annisa Qadriana

Mengetahui,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

(Fitri Dian Kurniati , S.Kep.,Ns., M.Kep) (Maili maghfiroh, S.Kep,Ns)


E. Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
b. Renjatan hipovolemik.
c. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan
pada elektro kardiagram).
d. Hipoglikemia.
e. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan
vili mukosa, usus halus
f. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
g. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami
kelaparan

Dari komplikasi Gastroentritis,tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


 Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang
elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
 Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek,
suara serak, penderita jatuh pre syok, nadi cepat dan dalam.
 Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-
tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-
otot kaku sampai sianosis.

F. Penatalaksanaan
1. Pemberian cairan
a. Belum ada dehidrasi
Per oral sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1 gelas tiap defekasi
b. Dehidrasi ringan
1 jam pertama: 25-50 ml/kgBB per oral (intragastrik)
selanjutnya: 125 ml/kgBB per oral (intragastrik)
c. Dehidrasi sedang
1 jam pertama: 50-100 ml/kgBB per oral/intragastrik (sonde)
selanjutnya: 125 ml/kgBB/hari ad libitum.
d. Dehidrasi berat
Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun berat badan 3 – 10 kg.
 1 jam pertama : 12 ml/kgBB/jam = 3 tetes /kgBB/menit (set infus berukuran 1 ml
= 15 tetes) atau 13 tetes/kgBB/menit (1 set infus 1 ml = 20 tetes).
 7 jam berikut : 12 ml/kgBB/jam = 3 tetes/kgBB/menit (1 set infus = 15 tetes) atau
4 tetes/kgBB/menit (set infus 1 ml = 20 tetes).
 16 jam berikut: 125 ml/kgBB per oral atau intragastrik. Bila anak tidak mau
minum, teruskan DG aa intravena 2 tetes/kgBB/menit (set infus 1 ml = 15 tetes)
atau 3 tetes/kgBB/menit (set infus 1 ml = 20 tetes).
2. Pengobatan dietetik
o Untuk anak (1 tahun dan > 1 tahun dengan BAB<7 kg, jenis makanannya:
o Susu (ASI dan atau formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak
tidak jenuh).
o Makanan ½ padat (bubur), makanan padat (nasi tim).
o Susu khusus sesuai dengan kelainannya misalnya tidak mengandung laktosa/asam
lemak berantai sedang atau jenuh.
3. Obat-obatan
a.      Obat anti – sekresi
b.      Obat spasmolitik
c.      Antibiotik, diberikan jika jelas penyebabnya misal oleh bakteri.
Cairan per oral
o Pasien dehidrasi ringan dan sedang diberi cairan per oral yaitu NaCl dan NaHCO-
3, KCl
dan glukosa.
o Pasien diare akut dan koleri umur 6 bulan diberi Natrium 90 mEq/L.
o Pasien umur 6 bulan de ngan dehidrasi ringan/sedang diberi Natrium 50-60
mEq/L.
o Pemberian formula tidak lengkap (mengandung garam dan gula), lengkap (oralit).
4. Cairan parenteral
o Pemberian RL sesuai dengan berat/ringannya penyakit dan juga sesuai umur dan
BBnya.

I. Asuhan Keperawatan Teori


1. Resiko terjadi gangguan sirkulasi darah
a. Bila dehidrasi masih ringan
 Beri minum sebanyak-banyaknya  1 gelas/pasien defekasi
 Cairan mengand ung elektrolit seperti oralit
 Jika anak muntah dapat diberikan melalui sonde
 Jika lewat oral tidak bisa makan dipasang infus RL sesuai persetujuan dokter.
b. Pada dehidrasi berat
Selama 4 jam pertama tetesan lebih cepat, jumlah cairan yang masuk tubuh dapat
dihitung dengan cara:
 Jumlah tetesan permenit dikalikan 60, dibagi 15/20 (sesuai set infus yang
dipakai
 Perhatikan tanda vital: denyut, nadi, pernapasan, suhu dan tekanan darah.
 Perhatikan frekuensi buang iar besar anak apakah masih sering, encer/sudah
berubah konsistensinya.
 Beri minuman teh/oralit 1-2 sendok setiap jam untuk mencegah bibir dan
selaput lendir kering.
 Jika rehidrasi telah terjadi, infus dihentikan, pasien diberi makan lunak.
2. Kebutuhan nutrisi
 Beri makanan mengandung cukup kalori, protein, mineral vitamin tetapi tidak
menimbulkan diare kembali.
 Beri ASI terus bagi bayi yang masih minum ASI.
 Bila bayi tidak minum ASI diberi susu yang cocok.
 Bagi anak di atas 1 tahun dan sudah makan biasa dianjurkan makan bubur
tanpa sayuran dan minum teh bagi hari masih diare, hari keesokannya jika
membaik boleh diberi wortel daging tidak berlemak.
3. Risiko terjadi komplikasi
Biasanya terjadi dehidrasi asidosis, dan komplikasi terjadi sebagai akibat tindakan
pengobatan sebagai berikut:
 Infeksi terjadi hematom, flebitis
 Kelebihan cairan terjadi sembab, mengkilap pada kelopak mata bayi, bengkak
seluruh wajah, jika berlanjut edema paru, sesak nafas bila edema sampai otak,
kejang, sehinga terutama untuk bayi tetesannya harus tepat.
 Kulit iritasi dan lecet pada anus dan sekitarnya, dapat dibersihkan dengan
kapas yang dibasahi minyak sayur, jangan sesekali beri bedak.
 Kejang-kejang karena hipoglikemia atau kelebihan cairan.
 Malnutrisi energi protein.
4. Gangguan rasa aman dan nyaman
 Karena sering buang air sehingga melelahkan dapat dirawat di atas eltor bed.
 Bagi pasien dilakukan biopsi usus perlu diberi penjelasan dan motivasi,
karena posisinya miring 2 – 3 jam.
5. Kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit
Beri penyuluhan, seperti penularan penyakit melalui 4 F (finger, feces, food, dan fly)
yaitu:
 Mencuci tangah
 Membiasakan defekasi di jamban
 Kebersihan lingkungan menghindari lalat
 Makanan selalu tertutup dan air minum yang di masak.
 Jangan lupa memberikan oralit, dan ini hanya untuk pencegahan.

 Diagnosa Keperawatan
1. Diare b/d inflamasi bakteri / proses infeksi.
2. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif
3. Risiko kerusakan integritas kulit b/d lembab
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake
makanan.
 Intervensi Keperawatan

1 Defisit volume cairan b/d NOC: NIC :


kehilangan cairan aktif ≈        Fluid balance Fluid management -    Mengetahui
Definisi : Penurunan cairan ≈        Hydration        Timbang jumlah
intravaskuler, interstisial,
≈        Nutritional Status : popok/pembalut jika kehilangan
dan/atau intrasellular. Ini diperlukan cairan pasien.
Food and Fluid Intake
mengarah ke dehidrasi,        Pertahankan catatan -    Mengetahui
Kriteria Hasil :
kehilangan cairan dengan keseimbangan
pengeluaran sodium ≈        Mempertahankan urine intake dan output
yang akurat cairan tubuh.
Batasan Karakteristik : output sesuai dengan
-    Kelemahan usia dan BB, BJ urine        Monitor status
hidrasi ( kelembaban -    Mengevaluasi
-    Haus normal, HT normal
membran mukosa, keadaan umum
-    Penurunan turgor kulit/lidah ≈        Tekanan darah, nadi, nadi adekuat, tekanan pasien.
-    Membran mukosa/kulit suhu tubuh dalam batas darah ortostatik ), -    Mencegah
kering normal jika diperlukan dehidrasi pasien
-    Peningkatan denyut nadi, ≈        Tidak ada tanda tanda        Monitor vital sign
penurunan tekanan darah, dehidrasi, Elastisitas        Kolaborasikan -    Memberikan
penurunan volume/tekanan turgor kulit baik, pemberian cairan suplay cairan
nadi membran mukosa intravena IV tubuh.
-    Pengisian vena menurun lembab, tidak ada rasa
       Monitor status Mengetahui
-   
-    Perubahan status mental haus yang berlebihan secara dini
nutrisi
-    Konsentrasi urine meningkat
       Dorong masukan gangguan
-    Temperatur tubuh meningkat elektrolit.
oral
-    Hematokrit meninggi -    Menjaga
       Berikan penggantian
-    Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third nesogatrik sesuai keseimbangan
output cairan tubuh
spacing)
       Dorong keluarga
Faktor-faktor yang untuk membantu -    Mengoptimalkan
pasien makan masukan oral
berhubungan: -    Mengurangi
-    Kehilangan volume cairan        Tawarkan snack
secara aktif ( jus buah, buah kejenuhan pada
segar ) pasien
-    Kegagalan mekanisme
pengaturan        Atur kemungkinan
tranfusi -    Menjaga
keseimbangan
cairan,
Hypovolemia
Management
       Monitor status
cairan termasuk -    Menghitung
intake dan ourput masukan dan
cairan haluaran.
       Monitor tingkat Hb
dan hematokrit -    Mengevaluai
       Monitor tanda vital hemokonsentrasi
       Monitor darah pasien.
responpasien -    Mengathui
terhadap keadaan umum
penambahan cairan pasien.
       Monitor berat badan Mengevaluasi
-   

       Dorong pasien untuk pengethuan


menambah intake pasien
oral -    Mengevaluasi
kenaikan berat
badan
-    Mensuplay
masukan oral.,
-    Untuk
mengetahui dan
menjaga over
hidrasi.

2 Risiko kerusakan integritas NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure


kulit b/d ekskresi/BAB sering Skin and Mucous Management -    Mengurangi
Definisi : Semua risiko Membranes Anjurkan pasien untuk evaporasi
untuk kulit yang Kriteria Hasil : menggunakan
merupakan perubahan yang ≈        Integritas kulit yang pakaian yang longgar -    Mencegah iritasi
bersifat merugikan kulit. baik bisa dipertahankan Hindari kerutan padaa daerah lipatan.
Faktor resiko : (sensasi, elastisitas, tempat tidur -    Mencegah iritasi
1.      eksternal temperatur, hidrasi, Jaga kebersihan kulit kulit.
  factor mekanik pigmentasi) agar tetap bersih dan
  hipo/hipertermi ≈        Tidak ada luka/lesi pada kering -    Mencegah
  imobilitas fisik kulit Mobilisasi pasien (ubah dekubitus.
  substansi kimia posisi pasien) setiap
≈        Perfusi jaringan baik
  ekskresi atau sekresi dua jam sekali
≈        Menunjukkan Monitor kulit akan -    Mencegah
  radiasi pemahaman dalam adanya kemerahan komplikasi
  kelembaban proses perbaikan kulit Oleskan lotion atau secara dini.
  pelembab dan mencegah minyak/baby oil pada
  usia yang ekstrim terjadinya sedera derah yang tertekan -    Mengetahui
2.      internal berulang adanya iritasi
  pengobatan Monitor aktivitas dan
≈        Mampu melindungi mobilisasi pasien kulit.
  tulang yang menonjol
kulit dan
  kekebalan tubuh
mempertahankan
  perubahan sensasi
kelembaban kulit dan
  perubahanpigmentasi
perawatan alami
  perubahan status metabolic
  perubahan sirkulasi
  perubahn turgor kulit
  perubahan status nutrisi
  psikogenik

3 Ketidakseimbangan nutrisi NOC : Nutrition


kurang dari kebutuhan tubuh ≈        Nutritional Status : Management
b/d penurunan intake
≈        Nutritional Status : food Kaji adanya alergi
makanan and Fluid Intake makanan
Definisi : Intake nutrisi tidak Kolaborasi dengan ahli
≈        Nutritional Status :
cukup untuk keperluan gizi untuk
nutrient Intake
metabolisme tubuh. menentukan jumlah
Batasan karakteristik : ≈        Weight control kalori dan nutrisi
-    Berat badan 20 % atau lebih Kriteria Hasil : yang dibutuhkan
di bawah ideal ≈        Adanya peningkatan pasien.
-    Dilaporkan adanya intake berat badan sesuai Yakinkan diet yang
makanan yang kurang dari dengan tujuan dimakan
RDA (Recomended Daily ≈        Beratbadan ideal sesuai mengandung tinggi
Allowance) dengan tinggi badan serat untuk
-    Membran mukosa dan ≈        Mampumengidentifikasi mencegah konstipasi
konjungtiva pucat kebutuhan nutrisi Ajarkan pasien
-    Kelemahan otot yang ≈        Tidk ada tanda tanda bagaimana membuat
digunakan untuk malnutrisi catatan makanan
menelan/mengunyah harian.
≈        Menunjukkan
-    Luka, inflamasi pada rongga Kaji kemampuan
peningkatan fungsi
mulut pasien untuk
pengecapan dari
-    Mudah merasa kenyang, mendapatkan nutrisi
menelan
sesaat setelah mengunyah yang dibutuhkan
makanan ≈        Tidak terjadi penurunan
-    Dilaporkan atau fakta adanya berat badan yang berarti
kekurangan makanan
-    Dilaporkan adanya perubahan
sensasi rasa
-    Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
-    Miskonsepsi
-    Kehilangan BB dengan
makanan cukup
-    Keengganan untuk makan
-    Kram pada abdomen
-    Tonus otot jelek
-    Nyeri abdominal dengan atau
tanpa patologi
-    Kurang berminat terhadap
makanan
-    Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
-    Diare dan atau steatorrhea
-    Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
-    Suara usus hiperaktif
-    Kurangnya informasi,
misinformasi

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Suharyono, dkk. 2015. Gastroenterologi Anak Praktis. Jakarta: Gaya Baru.


Suntosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Definisi dan Klasifikasi.
Yogyakarta: Prima Medika.
Ngastiyah. 2016. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 2018. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius.
Rusepno H dan Husein A. (2018). Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Infomedika. Jakarta.
Soebagyo B. (2017). Diare Akut Pada Anak. UNS Press. Surakarta

Anda mungkin juga menyukai