Anda di halaman 1dari 15

SARJANA TERAPAN

KEPERAWATAN

ASKEP DIARE PA
DA ANAK
ANGGOTA KELOMPOK:
ELSI NOVITA ,S
EMA AGUSTINA
MELLY ARIANI
M.YOZA
NUR AYU DESWITA
TESA WULANDARI
TOMY DEWI PUTRA
TRI WULANDARI
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DIARE

adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk caira


n atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja
lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali
defekasi
Menurut WHO.Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar
lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan
konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat
bercampur lendir dan darah.
diare dapat dikelompokkan
: menjadi
Diare akut : terbagi atas diare dengan dehidrasi berat, diare dengan dehidrasi
sedang, diare dengan dehidrasi ringan
Diare persiten : jika diare berlangsung 14 hari/lebih. Terbagi atas diare
persiten dengan dehidrasi dan persiten tanpa dehidrasi
Disentri : jika diare berlangsung disertai dengan darah.
Diare kronis adalah keluarnya tinja yang abnormal dan sering dan
berlangsung 14 hari atau lebih yang dapat berupa air,dalam jumlah
besar(disentri) dapat bermula secara perlahan atau cepat(akut).
PENYEBAB:
Faktor infeksi
1.Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan merupakan penyebab
utama diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella
dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, dll),
infeksi parasit dan jamur
2. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan
yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya
3.Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida, monosakarida . Intoleransi laktosa
meru-pakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di
samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
4.Faktor Makanan:
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergi terhadap jenis makanan tertentu.
5.Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
Tanda dan gejala anak yang menderita diare, yaitu:

1.Bayi atau anak menjadi cengeng dan 8.Terdapat tanda dan gejala dehidrasi,
gelisah yaitu penurunan berat badan, turgor kulit
2.Suhu tubuh meninggi/demam berkurang,, membran mukosa kering.
3.Feces encer, berlendir atau berdarah 9.Sering buang air besar dengan
Warna feces kehijauan akibat bercampur konsistensi tinja cair atau encer
dengan cairan empedu 10.Mual dan muntah
4.Anus lecet 11.Lemah
5.Muntah sebelum dan sesudah diare 12.Pucat
6.Anoreksia 13. Nadi dan pernafasan cepat.
7.Gangguan gizi akibat intake makanan
kurang
PATOFISIOLOGI

Tanda awal dehidrasi dapat terjadi pada stadium awal yaitu Na dan Cl keluar bersama dengan cairan tubuh.
Pengeluaran cairan yang terus menerus terjadi reabsorpsi yang berlebihan oleh ginjal sehingga Na dan Cl
ekstrasel meningkat (hipertonik). Peningkatan osmolaritas ekstraselini mengakibatkan penarikan air dari dalam
sel sel
menjadi dehidrasi sehingga terjadi stimulasi hipofisis untuk mengeluarkan hormone anti diuretic (ADH).Yang
akhirnya menahan cairan dalam ginjal sehingga terjadi oligari kehilangan cairan dan elektrolit akibat dehidrasi
membuat air tidak dapat pindah dari selke dalam vaskuler, mengakibatkan cairan dalam vaskuler
berkurang.Aliran darah yang kurang menyebabkan tekanan darah menurun dan terjadi syok.
KOMPLIKASI
Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat
badan dengan gambaran klinik turgor
kulit kurang elastis, suara serak, klien
belum jatuh pada keadaan syok. 2-5%

Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari
berat badan dengan gambaran 5-8%
klinik turgor kulit jelek, suara serak,
presyok nadi cepat dan dalam.
8-10%
Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan
dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda
dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran
menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku
sampai sianosis.
.
Lanjutan.....

- Renjatan hipovolemik
- Hipokalemia
- Hipoglikemia
- Intoleransi laktosa sekunder
- Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik
- Malnutrisi energi protein
 

KONSEP  
 
Pengkajian Keperawatan
ASKEP Pengkajian bersifat sistematis meliputi pengumpulan data, Dan
penentuan masalah.
a. Identitas klien
b. Riwayat kesehatan
c. Keluhan utama
d. Keluhan utama
e. Riwat psikososial keluarga
f. Kebutuhan dasar(Pola ilminasi, Pola nutrisi, Pola tidur dan istirahat,
Pola hygiene, Aktivitas)
g. Pemeriksan fisik
h. Pemeriksan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
i. Tes diagnostik(Pemeriksan tinja.Mikroskopis, Pemeriksan darah)
DIAGNOSA
KEPERAWATAN . Kurangnya volume caiaran dan elektrolit berhubungan dengan
gastroenteritis berlebihan melalui feces atau amisis.

. Perubahan nutrisi: kurang diri kebutuhan tubuh berhubungan


dengan kehilangan cairan melalui gastroenteritis, masukan yang
tidak adekut.

-Kerusakan integeritas kulit berhubungan dengan seringnya


buang air besar.
INTERVENSI
Kerusakan integeritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air
besar.
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
Kriteria hasil :
klien tidak mengelami bukti-bukti kerusakan kulit ( mis: tidak mengelami lecet pada daeah anus pada
Defekasi
NIC:
a. Ganti popok dengan sering.
b. Bersihkan bokong perlahan-perlahan dengan sabun lunak non alkalin dan air
atau celupkan anak dalam bak untuk membersihkan yang lembut.
c. Berikan salep seperti seng oksida.
d. Pajankan dengan ringan kulit utuh yang kemerahan pada udara jika mungkin
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhu
bungan dengan
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan: klien mengkunsumsi nutrisi yang adekut
Untuk mempertahankan berat badan yang sesuai dengan usia.
Kriteria hasil :
anak akan toleran dengan diet yang sesuai dengan peningakatan berat badan dalam batas
normal sesuai dengan berat badan ideal (rumus=2x BB lahir), klien tidak mual, muntah, nafsu makan me
ningkat,tugor kulit elastis, kunjung tiva tidak anemis, kebutuhan kalori sesua berat bada( rumus =30-50
kalori/ kg/ BB/hr).
NIC: a. Nilai status nutrisi anak di lihat dari sebelum sakit dan berat dan berat badan
sekarang.
b. Kaji keluhan rasa mual klien.
c. Berikan makanan yang di sertai dengan supleman nutrisi untuk meningkat
kan kualitas intake nutrisi.
d. Anjurkan pada orang tua untuk memberikan makan dengan thenik porsi kecil tapi sering.
 
Kurangnya volume cairan berhubungan dengan gastrointestinal berlebih
melalui feses atau emisis
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien akan memperlihatkan tanda-tanda dan
mempertahankan hidrasi adekut.
Kreteria hasil : keseimbangan cairan dipertahankan dalam batas normal yang di tandai dengan pengel
uaran urine sesuai, pengisian kembali kapiler (capillary repel ) kurang dari dua detik, tugur kulit elastis,
membrane mukosa lembab, bibir tidak pecah-pecah, ubun-ubun tidak cekung, produksi urine
meningkat.

NIC: . Kaji status dehidrasi (tugor kulit tidak elastis, ubun-ubun cekung, produk urine menurun, membra
ne mukosa kering, rasa haus menurun, bibir pecah-pecah)
b. Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.
c. Monitor tetesan infuse tiap 4 jam.
d. Anjurkan ibu untuk memberikan susu LLM, oralit dan banyak minum.
e. Catat intake dan out put.
f. memberikan cairan parenteral.
 
Thank you
IDIKIH YING INGIN BIRTINYI???

Anda mungkin juga menyukai