Disusun oleh:
Kelompok 2
PENDAHULUAN
Cairan dan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan atau homeostasis
tubuh.Gangguan cairan dan elektrolit dapat memengaruhi fungsi fisiologi tubuh. Sebab,
cairan tubuh kita terdiri atas air yang mengandung partikel – partikel bahan organik dan
anorganik yang vital untuk hid untuk hidup (Tamsuri,2009 up (Tamsuri,2009).
Keseimbangan cairan Keseimbangan cairan dan elektrolit dan elektrolit melibatkan
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah la iran
tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit
adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan.Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit
ke dalam seluruh bagian bagian tubuh. Keseimbangan Keseimbangan cairan dan elektrolit
elektrolit saling bergantung bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu
maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh seluruh
tubuh, sedangkan sedangkan cairan akstraseluler akstraseluler adalah cairan yang berada di
luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial
dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,
cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah
cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran
cerna.
1. PENGKAJIAN
A. Anamnesa pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
1. Pengkajian
tanggallahir,umur,tempatlahir,asalsukubangsa,namaorangtua,pekerjaanora
1) KeluhanUtama
kalisehari,BAB<4kalidancair(tidak dehidrasi),BAB4-
10kalidancair(dehidrasiringan/ sedang),atauBAB
mungkinmeningkat,nafsumakanberkurangatautidakada,dankemung
kinantimbul diare.
airbesar,dantidakmencuci tangansaatmenjamahmakanan.
d. Riwayat penyakit yang sering terjadi pada anak berusia dibawah
serius.
dan diberikan dengan botol atau dot, karena botol yang tidak
(Nursalam,2008).
Dehidrasi ringan
Muka memerah
Sering mengantuk
Dehidrasi sedang
Gelisah,cengeng
Kehausan
Mata cekung
Pingsan
Kejang
Perut kembung
Gagal jantung
Ubun-ubun cekung
Dehidrasi berat
Mata cekung
Kesadaran berkurang
1.Pra Instrumen
Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan
dokter. Hal ini karena tanpa kerja sama yang baik akan
Pada tahap ini perlu diperhatikan benar, apa yang diperintahkan oleh
jangka panjang.
b.Persiapan Penderita
1) Puasa Dua jam setelah makan sebanyak kira-kira 800 kalori akan
hemostasis.
D. Pathway
Diare
Sindrom Nefrotik
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
KASUS:
Anak usia 2 bulan di rawat di ruang rawat keperawatan anak dengan keluhan
utama diare dan muntah. Anak BAB cair sebanyak 10 kali, muntah setiap kali
makan. HR: 150X/menit dan teraba lemah, TD : 80/40 mmHg, RR:
42X/menit. Turgor kulit menurun. Membrane mukosa kering. Hematokrit
25%. Anak tampak lemas dan rewel
PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Nama/Nama panggilan : An.K
2. Tempat tgl lahir/usia : gtlo,1 januari 2023
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Jl.taman pendidikam
7. Tgl masuk : 10 februari 2023
8. Tgl pengkajian : 10 februari 2023 (10:00 WIB)
9. Diagnosa medik : Diare akut
10. Rencana terapi :-
a. Nama : Ny.D
b. Usia : 30 tahun
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Guru
e. Agama : Islam
f. Alamat : jl.taman pendidika
C.Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan
Ket :
Perempuan : Meninggal :
D.Pemeriksaan Fisik
palpasi
benjolan : tidak ada
nyeri tekan : tidak ada
tekstur rambut : Rambut halus
Muka
Inpeksi
Simetris/tidak : simetris
Bentuk wajah : oval
Gerakan abnormal : tidak terdapat gerakan
Ekspresi wajah : Menangis
Palpasi
Nyeri tekan: tidak ada
Data lain : tidak ada
Mata
Inspeksi
a. Pelpebra edema/tidak : tidak
Radang/tidak : tidak
b. Sclera : Icterus/tidak : tidak
: radang/tidak : tidak
c.Conjungtiva
Anemis/tidak : tidak
Pupil : -Reflesk pupil terhadap cahaya
normal karena bereaksi sangat cepat terhadap keadaan perubahan
cahaya.
Posisi mata Simetris/tidak : Simestris
Gerakan bola mata : gerakan normal
Penutupan kelopak mata : penutupan mata yang sehat
Keadaan bulu mata : terdapat bulu mata panjang
Keadaan visus : normal
Penglihatan : - kabur/tidak : tidak
Diplopia/tidak : tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : tidak ada nyeri
Data lain : tidak ada
Hidung&
Sinus
Inspeksi
o Posisi hidung : simetris
o Bentuk hidung : simetris
o Keadaan septum : normal
Tenggorokan
Warna mukosa : pucat kering
Nyeri tekan : terdapat nyeri tekan
Nyeri menelan: nyeri
Leher
Inspeksi
Kelenjar tyroid: simetris, tidak ada lesi Palpasi
Auskultasi
BJ I : Normal terdengar saat ekspirasi maksimal
BJ II : normal sesaat setelah inspirasi dalam
BJ III :
Bunyi jantung tambahan : tidak ada suara tambahan
Abd
ome
n
Inspeksi
Membuncit : tidak membncit
Ada luka/ tidak : tidak
ada luka Palpasi
Hepar : tidak nyeri tekan
Lien : tidak ada nyeri tekan
Nyeri tekan : tidak ada nyer tekan
Auskultasi
Tympani : Redup
Genitalia dan anus : vagina menutup tampak bersih tidak
ada tanda infeksi seperti kemerahan atau iritasi
Ekstremitas
Motorik
Pergerakan kanan dan kiri : simetris
Pergerakan abnormal : tidak ada pergerakan abnormal
Sensori
Nyeri : tidak ada nyeri
Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan dingin
Rasa raba : pasien dapat merasakan rangsang raba Ekstremitas
bawah
Sensori
Nyeri : tidak ada nyeri
Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan dingin
Rangsang raba : pasien dapat merasakan rangsang raba
E.Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
Serum elektrolit :Hiponatremi, Hipernatremi, hipokalemi
KLASIFIKASI DATA
Diagnosa Keperawatan
Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Hari/ Tanggal Implementasi
1. Diare 15 Januari 2023 Mengidentifikasi penyebab diare
08.00 (mis. Inflamasi gastrointestinal,
iritasi gastrointestinal)
Mengidentifikasi gejala invaginasi
Mengidentifikasi riwayat pemberian
makanan
Memonitor warna, volume,
frekwensi, dan konsistensi tinja
Memonitor tanda dan gejala
hipovolemia
Memonitor iritasi dan ulserasi kulit
didaerah perineal
Memonitor jumlah pengeluaran
diare
Memonitor keamanan penyiapan
makanan
Memberikan asupan cairan oral
Pasang jalur intravena
Memberikan cairan intravena
Memberikan minum hangat.
Melakukan fisioterapi dada, jika
perlu
Mengambil sampel feses untuk
kultur, jika perlui
Meganjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
Menganjurkan menghindari
makanan, pembentuk gas, pedas,
dan mengandung lactosei
Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas
Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/ spasmolitik
Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses
2. Hipovolemia 15 Januari 2023 -Memonitor status kardiopulmonal
(frekuensi dan kekuatan nadi,
09.00 frekuensi napas, dan TD )
Memonitor status
oksigenai(oksimetri nadi, AGD)
Memonitor status cairan (masukan
dan keluaran, turgor kulit, CRT)
Mmeriksa tingkat kesadaran dan
respon pupil
Memeriksa seluruh permukaan
tubuh
Mempertahankan jalan napas paten
Memberikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen
>94%
Mempersiapkan intubasi dan
ventilasi
mekanis, jika perlu
Memberikan posisi syok (modified
trendelenberg)
Memasang jalur IV berukuran besar
(mis, no 14/16)
Memasang kateter urin untuk
menilai
produksi urin
Memasang selang nasogastrik untuk
dekompresi lambung
Mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
Kolaborasi pemberian infus cairan
kristaloid 20 mL/kgBB pada anak
3. Hipervolemia 15 Januari 2023 Memeriksa tanda dan gejala
hypervolemia (mis: ortopnea,
10.00 dispnea, edema, JVP/CVP
meningkat, refleks hepatojugular
positif, suara napas tambahan)
Mengidentifikasi penyebab
hypervolemia
Memonitor status hemodinamik
(mis: frekuensi jantung, tekanan
darah, MAP, CVP, PAP, PCWP,
CO, CI) jika tersedia
Memonitor intake dan output cairan
Memonitor tanda hemokonsentrasi
(mis: kadar natrium, BUN,
hematokrit, berat jenis urine)
Memonitor tanda peningkatan
tekanan onkotik plasma (mis: kadar
protein dan albumin meningkat)
Memonitor kecepatan infus secara
ketat
Memonitor efek samping diuretic
(mis: hipotensi ortostatik,
hypovolemia, hipokalemia,
hiponatremia)
Menimbang berat badan setiap hari
pada waktu yang sama
Membatasi asupan cairan dan garam
Meninggikan kepala tempat tidur 30
– 40 derajati
Menganjurkan melapor jika
haluaran urin < 0,5 mL/kg/jam
dalam 6 jam
Menganjurkan melapor jika BB
bertambah > 1 kg dalam sehari
Mengajarkan cara membatasi
cairani
Kolaborasi pemberian diuretic
Kolaborasi penggantian kehilangan
kalium akibat diuretic
Kolaborasi pemberian continuous
renal replacement therapy (CRRT)
jika perlu
4 Gangguan 15 Januari 2023 Mengidentifikasi tanda dan gejala
eliminasi urine 10.00 retensi atau inkontinensia
Mengidentifikasfaktor yang
menyebabkan retensi atau
inkontinensia urin
Memonitor eliminasi urin (mis.
frekuensi, konsistensi, aroma,
volume, dan warna)
Mencatat waktu-waktu dan haluaran
berkemih
Membatasi asupan cairan, jika perlu
Mengambil sampel urin tengah
(midstream) atau kultur
Mengajarkan tanda dan gejala
infeksi saluran berkemih
Mengajarkan mengukur asupan
cairan dan haluaran urin
Mengajarkan mengambil spesimen
urin midstream
Mengajarkan mengenali tanda
berkemih dan waktu yang tepat
untuk berkemih
Mengajarkan terapi modalitas
penguatan otot-otot
panggul/berkemihan
Menganjurkan minum yang cukup,
jika tidak ada kontraindikasi
Menganjurkan mengurangi minum
menjelang tidur
Kolaborasi pemberian obat
supositoria uretra, jika perlu
Evaluasi
http://montanitalyano.blogspot.com/2013/12/asuhan-keperawatan-pada-klien-
dengan.html
http://retnopuspasari.blogspot.com/2014/04/asuhan-keperawatan-pada-pasien-
pneumonia.html
http://chandwicaksono.blogspot.com/2013/09/askep-pneumonia.html
http://sehati11022012.blogspot.com/2013/11/makalah-askep-pneumonia-lengkap.html
http://eprints.ums.ac.id/25860/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
http://www.academia.edu/11323701/ASKEP_diare_anak