KEPERAWATAN ANAK
PADA PENYAKIT DIARE
Elfira Awalia
R,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.An
Anggota Kelompok
Rizka Aulia
03 (22074)
01
DEFINISI
DIARE
> DEFINISI
Diare merupakan penyakit yang sering terjadi
pada anak-anak terutama balita. Diare merupakan
dampak derajat higiene dan sanitasi yang kurang
baik, alergi, atau tidak mampuan absorpsi dari
saluran pencernaan yang sering terjadi pada fase
anak. Diare pada anak didefinisikan sebagai
pengeluaran feses lebih dari tiga kali dengan
konsistensi cair. Dalam kehidupan sehari-hari
sering dijumpai bahwa anak yang mendapatkan
ASI mempunyai frekuensi defekasi lebih dari tiga
kali/hari, hal ini tergolong masih normal karena
laktase rendah dalam tubuh anak sehingga terjadi
malabsorp laktosa akibat belum sempurnanya
saluran pencernaan anak.
02
ETIOLOGI
Diare dapat disebabkan oleh bakteri,
virus, atau parasit. Patogen yang
secara umum ditemukan, antara lain
Cryptosporidium, Campylobacter,
Escherichia coli, dan Rotavirus.
Diare non-infeksi terjadi karena
kesulitan makan, defek anatomis,
malabsorpsi, endokrinopati,
keracunan makanan..“
ANATOMI FISIOLOGI
1. Respon Tubuh
a.Sistem integument
Anak yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan hingga berat turgor kulit biasanya kembali
sangat lambat.
b.Sistem Respirasi
Kehilangan air dan elektrolit pada anak diare mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa
yang menyebabkan pH turun.
c.Sistem Pencernaan
Anak yang diare biasanya mengalami gangguan pada nutrisi, yang disebabkan oleh kerusakan
mukosa usus dimana usus tidak dapat menyerap makanan.
d.Sistem Muskoloskeletal
Kekurangan kadar natrium dan kalium plasma pada anak yang diare dapat menyebabkan nyeri otot.
e.Sistem Sirkulasi
Akibat dari daire dapat terjadi gangguan pada system sirkulasi darah menyebakan darah
melemah.f.Sistem Otak
Syok hipovolemik dapat menyebabkan aliran darah dan oksigen berkurangg.
g. Sistem Eliminasi
Warna tinja anak yang mengalami diare makin lama berubah kehijauan karena bercampur dengan
PATOFISIOLOG
I
PATOFISIOLOGI
b.Diare Kronik
1.Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
2.Penurunan BB dan nafsu makan
3.Demam indikasi terjadi infeksi
Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah.
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
b. Pemberian susu formula. Apakah dibuat 2. Berat badan Menurut S. Partono dalam Nursalam (2008),
menggunakan air masak dan diberikan anak yang mengalami diare dengan dehidrasi biasanya
dengan botol atau dot, karena botol yang mengalami penurunan berat badan.
tidak bersih akan mudah menimbulkan
pencemaran.
2. Ibu
a. Nama : Ny.Db.
b. Usia : 30 tahun
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Guru
e. Agama : Islam f. Alamat : Jl. Sanara No. 45 03/02
Kel.Gegesik,Kab. Cirebon
b.Keluhan Pada Saat Pengkajian :
a.Riwayat Kesehatan Sekarang
Dilakukan pengkajian pada tanggal 20 Mei
Keluhan Utama :Mencret-mencret disertai berlendir
2018 pukul 10:00 WIB.Ibu pasien mengeluh
Riwayat Keluhan Utama :
anaknya mencret-mencret, ibu mengatak anaknya
Ibu pasien mengatakan sebelum datang ke rumah sakit anaknya
mencret karena memakan jajanan warung seperti
mencret-mencret, cair, berlendir, ada sedikit ampas, tanpa
ciki-cikian, coklat, dan es susu. Saat menangani
darah,warna hijau dan berbau khas disertai demam naik turun
anaknya mencret ibumemberi olesan minyak
sejak hari jumat dan sorenya berobat ke dokter dan diberi
kayu putih di daerah perut pasien danmemberikan
antibiotik
minum air putih. Tinjanya berwarna hijau
saja,namun tidak ada perubahan. Di rumah pasien muntah 3 kali
kekuningan,cair, sedikit ampas, tidak berlendir,
sehari,muntah berisi cairan seperti susu tanpa disertai darah.Pada
tidak ada darah saat BAB dan berbau khas. Sejak
tanggal 19 Mei 2018 orang tua membawa pasien ke
tadi pagi pukul 05.00 hingga waktu pengkajian
RSUD Arjawinangun, masuk ruang IGD pukul 19.55 WIB
pasien sudah BAB lebih dari 10 kali. Ibu pun
dan diagnosaoleh dokter Gastrointestinal Akut (GEA) dengan
mengeluh dibagian dubur anaknya terdapat warna
dehidrasi ringan-sedang. Dokter menyarankan pasien untuk di
kemerahan. Selama sakit anaknya selalu rewel,
rawat,
nafsu makannya menurun dan sering merintih
dan pasien dibawa ke ruang Ade Irma Suryani pukul 21.30 WIB.
“lara” sambil memegangi perutnya.
c.Riwayat Kesehatan Lalu (Khusus untuk anak usia 0-5
tahun)
1. Prenatal Carea.
a. Ibu memeriksakan kehamilannya jarang dilakukan
karena tempat pemeriksaan yang jauh, pada saat usia
kehamilan 5bulan dan usia 9 bulan di bidan dan
mengatakan anaknya sehat. Saat masa kehamilan ibu
pasien juga sempat drop,lemas dan nafsu makan menurun
karena rasa mual danmuntah yang berkepanjangan hingga
usia kehamilan 5bulan. Sempat di infus di puskesmas.
b. Riwayat terkena radiasi : tidak ada riwayat keluarga
yangmempunyai penyakit menular.
c. Riwayat berat badan selama hamil : Ibu mengatakan
beratbadan naik 13 Kg.
d. Riwayat imunisasi TT : ibu mengatakan imunisasi TT
padasaat hamil.
e. Golongan darah ibu A, golongan darah ayah B
2. Antenatal Carea.
a. Tempat melahirkan : RSUD Arjawinangun
b. Jenis persalinan : Secara karena sudah pecah ketuban
c. Penolong persalinan : dr. SpOG
d. Komplikasi yang dialami ibu pada saat melahirkan dan setelah melahirkan
3. Postnatal Carea.
a. Kondisi bayi : berat badan bayi saat lahir 2.300 gram, tinggi34 cm.
Appereance : merah muda seluruhnya, Pulse : 110kali/menit, Grimace : menangis,
Activity : fleksi denganbaik, Respiratory : menangis kuat.
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : -
c. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat/substansi kimia berbahaya : ibu pasien mengatakan saat pilek dan
demam yang lalu mengkonsumsi obat dari apotek yaitu obat termorex anak.
d. Riwayat Psikososial & Spiritual
a) Anak tinggal bersama : Orang tua
b) Lingkungan berada di : lingkungan komplek
c) Rumah dekat dengan : taman dan penduduk lainnya
d) Hubungan antar anggota keluarga : menurut ibu pasienhubungan dengan keluarga
baik, tidak ada sibling seringbermain dengan ayah dan neneknya.
D. Pemeriksaan Fisik
a. pengukuran panjang badan, berat badan
menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar
kepala, lingkar abdomen membesar,
b. keadaan umum : klien lemah, gelisah,
rewel, lesu, kesadaran menurun. g. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan
c. Kesadaran : Composmentis E4,V5,M6 cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic
d. Tanda tanda Vital (kontraksi otot pernafasan) h. Sistem
a) Tekanan Darah : 100/60 mmHG kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan
b) Denyut Nadi : 89x/menit lemah, tensi menurun pada diare sedang.
c) Suhu : 37C
d) Pernafasan : 25x/menit i. Sistem integumen : warna kulit pucat,
e) Berat badan :35 kg turgor
f) Tinggi badan : -3SD s/d <-25S menurun > 2 dt, suhu meningkat > 37,5 c,
e. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung akral
karena sudah menutup pada anak umur 1 hangat, akral dingin (waspada syok),
tahun lebih capillary
d. Mata : cekung, kering, sangat cekung refill time memajang >2 detik, kemerahan
f. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, pada
distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35 daerah perianal. j. Sistem perkemihan : urin
x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, produksi oliguria sampai anuria (200-400
minum normal atau tidak haus, minum lahap ml/
dan kelihatan haus, minum sedikit atau 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum
kelihatan bisa minum. sakit.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Diare berhubungan dengan masuknya pathogan ke dalam saluran
pencernaan.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan melalui feces.
3. Nyeri berhubungan dengan peningkatan defekasi.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi lapisan
rektum akibat peningkatan defekasi.
.
Kesimpulan
Diare adalah buang air besar (BAB) yang tidak normal (normal100-200 cc/jam tinja),
berbentuk tinja cair disertai lendir atau darah ataulendir saja, frekuensi lebih tiga kali.
Perlu penanganan yang tepat untukmencegah diare. Pencegahan diare bisa dilakukan
dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat :
1.Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
2.Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3.Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar dilingkungan
tempst tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih,bersih, tidak berbau, tidak berwarna
dan tidak berasa.
4.Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5.Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, danmuka.
6.Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangantempat. Kalau bisa
membawa makanan sendiri saat ke sekolah.
7.Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempattinggal, seperti air bersih
dan jamban/WC yang memadai.
8.Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar.Misalnya, jarak antara
jamban (juga jamban tetangga) dengan sumuratau sumber air sedikitnya 10 meter agar air
tidak terkontaminasi.Dengan demikian, warga bisa menggunakan air bersih
untukkeperluan seharihari, untuk memasak, mandi, dan sebagainya.
TERIMAKASIH