Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN

KEPERAWATAN ANAK
PADA PENYAKIT DIARE
Elfira Awalia
R,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.An
Anggota Kelompok

Amanda Putri Devi Ismeiyanti


01 (22043) 02 (22050)

Rizka Aulia
03 (22074)
01
DEFINISI
DIARE
> DEFINISI
Diare merupakan penyakit yang sering terjadi
pada anak-anak terutama balita. Diare merupakan
dampak derajat higiene dan sanitasi yang kurang
baik, alergi, atau tidak mampuan absorpsi dari
saluran pencernaan yang sering terjadi pada fase
anak. Diare pada anak didefinisikan sebagai
pengeluaran feses lebih dari tiga kali dengan
konsistensi cair. Dalam kehidupan sehari-hari
sering dijumpai bahwa anak yang mendapatkan
ASI mempunyai frekuensi defekasi lebih dari tiga
kali/hari, hal ini tergolong masih normal karena
laktase rendah dalam tubuh anak sehingga terjadi
malabsorp laktosa akibat belum sempurnanya
saluran pencernaan anak.
02
ETIOLOGI
Diare dapat disebabkan oleh bakteri,
virus, atau parasit. Patogen yang
secara umum ditemukan, antara lain
Cryptosporidium, Campylobacter,
Escherichia coli, dan Rotavirus.
Diare non-infeksi terjadi karena
kesulitan makan, defek anatomis,
malabsorpsi, endokrinopati,
keracunan makanan..“
ANATOMI FISIOLOGI
1. Respon Tubuh
a.Sistem integument
Anak yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan hingga berat turgor kulit biasanya kembali
sangat lambat.
b.Sistem Respirasi
Kehilangan air dan elektrolit pada anak diare mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa
yang menyebabkan pH turun.
c.Sistem Pencernaan
Anak yang diare biasanya mengalami gangguan pada nutrisi, yang disebabkan oleh kerusakan
mukosa usus dimana usus tidak dapat menyerap makanan.
d.Sistem Muskoloskeletal
Kekurangan kadar natrium dan kalium plasma pada anak yang diare dapat menyebabkan nyeri otot.
e.Sistem Sirkulasi
Akibat dari daire dapat terjadi gangguan pada system sirkulasi darah menyebakan darah
melemah.f.Sistem Otak
Syok hipovolemik dapat menyebabkan aliran darah dan oksigen berkurangg.
g. Sistem Eliminasi
Warna tinja anak yang mengalami diare makin lama berubah kehijauan karena bercampur dengan
PATOFISIOLOG
I
PATOFISIOLOGI

Tipe dasar diare akut dibedakan menjadi dua, yaitu


inflamatori dan non- inflamatori. Pada tipe inflamatori,
bakteri menginvasi usus secara langsung dan mengeluarkan
sitotoksin. Pada tipe non-inflamatori, enteropatogen
mengeluarkan enterotoksin, virus menghancurkan ujung-
ujung vili sehingga ujung vili usus menjadi tumpul dan
digantikan oleh enterosit yang berbentuk kuboid. Enterosit
ini belum matur sehingga belum berfungsi dengan baik.
Akibatnya, absorpsi usus tidak berfungsi dengan optimal,
cairan tidak terserap, dan tertahan di lumen usus sehingga
meningkatkan tekanan koloid usus.
PENATALAKSANAAN
Menurut Direktorat Jenderal Pengendalian 3.Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan
Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (2011) bunyi pada perut
program lima langkah tuntaskan diare yaitu: 4.Demam

1.Farmakoterapi b.Diare Kronik


a.Kemoterapeutika 1.Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih
Memberantas bakteri contoh obatnya : panjang
Antibiotika,Sulfonamida,senyawa kinolon 2.Penurunan BB dan nafsu makan
b.Obstipansia 3.Demam indikasi terjadi infeksi
Untuk menghentikan diare contoh obatnya : Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut
Loperamida (Derivat petidin), Atropin,ekstrak lemah.
belladon
Sedangkan manifestasi klinis menurut Elin 2. Farmakoterapi
(2009) dalam Nuraarif & Kusuma (2015) a.Pilih makanan yang membangun konsistensi kotoran
yaitu : dan yang rendah serat dan mengandung pektin.
a.Diare Akut b.Makan makanan tinggi kalium: nektar peach dan
1.Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset aprikot, direbus atau pure Mempertahankan diet bebas
2.onset yang tak terduga dari buang air besar laktosa jika diindikasikan: menghindari susu dan susu
encer, gas- gas dalam perut, rasa tidak enak, produk.
MANIFESTASI KLINIS
Sedangkan manifestasi klinis menurut Elin (2009) dalam Nuraarif & Kusuma (2015) yaitu :
a.Diare Akut
1.Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
2.onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas- gas dalam perut, rasa tidak enak, nyeri perut
3.Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
4.Demam

b.Diare Kronik
1.Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
2.Penurunan BB dan nafsu makan
3.Demam indikasi terjadi infeksi
Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah.
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian

a. Anamnesis : pengkajian mengenai nama lengkap, jenis kelamin, tanggal


lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua, pekerjaan
orang tua, dan penghasilan.
1. Keluhan Utama
Biasanya pasien mengalamin buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali sehari,
BAB < 4 kali dan cair (diare tanpa dehidrasi), BAB 4-10 kali (dehidrasi berat).
Apabila diare berlangsung < 14 hari maka diare tersebut adalah diare akut,
sementara apabila berlangsung selama 14 hari atau lebih adalah diare
persisten (Nursalam, 2008).
2. Riwayat Kesehatan Sekarang. Biasanya pasien mengalami :
a. Bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, dan
kemungkinan timbul diare.
b. Tinja makin cair, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah.
Warna tinja berubah menjadi kehijauan karena bercampur
empedu.
c. Riwayat air minum yang tercemar dengan bakteri
tinja,menggunakan botol susu, tidak mencuci tangan
c. Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering setelah buang air besar, dan tidak mencuci tangan
defekasi saat menjamah makanan.
dan sifatnya makin lama makin asam. d. Riwayat penyakit yang sering terjadi pada anak
d. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. berusia dibawah 2 tahun biasanya adalah batuk,
e. Apabila pasien telah banyak kehilangan cairan dan panas, pilek dan kejang yang terjadi sebelumnya,
elektrolit, selama, atau setelah diare. Informasi ini diperlukan
maka gejala dehidrasi mulai tampak. untuk melihat tanda dan gejala infeksi lain yang
f. Diuresis : terjadi oliguria (kurang 1 ml/kg/BB/jam) bila menyebabkan diare seperti OMA, tonsilitis,
terjadi faringitis, bronkopneumonia, dan ensefalitis
dehidrasi. Urin normal pada diare tanpa dehidrasi. Urine (Nursalam, 2008)
sedikit 4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya anggota keluarga yang menderita diare
gelap pada dehidrasi ringan atau sedang. Tidak ada urine
sebelumnya, yang
dalam dapat menular ke anggota keluarga lainnya. Dan juga
waktu 6 jam (dehidrasi berat) . (Nursalam, 2008) makanan yang tidak di jamin kebersihannya yang di
3. Riwayat Kesehatan Dahulu sajikan kepada anak. Riwayat keluarga melakukan
a. Riwayat pemberian imunisasi terutama anak yang belum perjalanan ke daerah tropis.
imunisasi campak (Nursalam,2008;Wong,2008).
b. Adanya riwayat alergi terhadap makanan atau obatobatan
(antibiotik), makan makanan basi, karena faktor ini
merupakan
5. Riwayat Nutrisi
Riwayat pemberian makanan sebelum B. Pengkajian Fisik
mengalami diare, meliputi :
a. Pemberian ASI penuh pada anak umur 4-6 1. Keadaan umum
bulan sangat a) Diare tanpa dehidrasi: baik, sadar
mengurangi resiko diare dan infeksi yang b) Diare dehidrasi ringan atau sedang: gelisah, rewel
serius. c) Diare dehidrasi berat: lesu, lunglai, atau tidak sadar

b. Pemberian susu formula. Apakah dibuat 2. Berat badan Menurut S. Partono dalam Nursalam (2008),
menggunakan air masak dan diberikan anak yang mengalami diare dengan dehidrasi biasanya
dengan botol atau dot, karena botol yang mengalami penurunan berat badan.
tidak bersih akan mudah menimbulkan
pencemaran.

c. Perasaan haus. Anak yang diare tanpa


dehidrasi tidak merasa haus (minum biasa).
Pada dehidrasi ringan atau sedang anak
merasa haus ingin minum banyak.
Sedangkan pada dehidrasi berat, anak malas
minum atau tidak bisa minum (Nursalam,
2008).
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada diagnosa medis
diare
3. Pemeriksaan fisik
adalah :
a) Kepala Anak berusia di bawah 2 tahun yang
a. Pemeriksaan tinja meliputi pemeriksaan
mengalami dehidrasi, ubun-ubunnya biasanya
makroskopis dan mikroskopis,Ph dan kadar gula
cekung
dalam tinja,dan resistensi fases (colok dubur).
b) Mata Anak yang mengalami diare tanpa
dehidrasi, bentuk kelopak matanya normal.
b. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-
Apabila mengalami dehidrasi ringan atau
tanda
sedang kelopak matanya cekung(cowong).
gangguan keseimbangan asam basa.
Sedangkan apabila mengalami dehidrasi berat,
kelopak matanya sangat cekung.
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk
mengetahui faal ginjal.
c) Hidung Biasanya tidak ada kelainan dan
gangguan pada hidung, tidak sianosis, tidak ada
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar
pernapasan cuping hidung.
Na,K,kalsium prosfat.
d) Telinga Biasanya tidak ada kelainan pada
telinga.
e) Mulut dan Lidah
1) Diare tanpa dehidrasi: Mulut dan lidah basah
2) Diare dehidrasi ringan: Mulut dan lidah
kering
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah tindakan penelitian klinis mengenai
masalah kesehatan pasien. Diagnose bertujuan untuk mengetahui Kondisi klinis terkait :
respon dari klien, keluarga dan komunitas terhadap masalah
kesehatan (Tim Pokja SDKI PPNI,2017) 1. Kanker kolon
Diagnosa keperawatan yang dapat ditemukan pada klien dengan 2. Diverticulitis
kasus Diare berdasarkan respon klien yang disesuaikan dengan 3. Iritasi usus
SDKI, 2016 yaitu:
a. Diare 4. Crohn’s disease
Definisi : pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak 5. Ulkus peptikum
berbentuk. (D.0020) 6. Gastritis
Penyebab : proses infeksi, malasorbsi, iritasi gastro Batasan
karakteristik 7. Spasme kolon
Kriteria mayor : 8. Kolitis ulseratif
1. Subjektif : (tidak tersedia)
2. Objektif : defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam, feses
lembek atau cair Kriteria minor :
1. Subjektif : urgency, nyeri/kram abdomen
2. Objektif : frekuensi peristaltik meningkat, bising usus hiperaktif
b. Hipovolemia
Defenisi : Penurunan volume cairan intravaskuler
interstisial, dan/atau Kondisi klinis terkait :
intraselular. (D.0023) 1. Penyakit Addison
Penyebab : kehilangan cairan aktif dapat terjadi karena 2. Trauma/perdarahan
kehilangan cairan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, 3. Luka bakar
perdarahan sehingga dapat menmbulkan syok 4. AIDS
hipovolemia (Tarwoto & Wartonah, 2015). 5. Penyakit crohn
Bahan karakteristik 6. Muntah
Kriteria mayor : 7. Diare
1. Subjektif : (tidak tersedia) 8. kolitis ulseratif
2. Objektif : frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, 9. hipoalbuminemia
tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor
kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin
menurun, hematokrit meningkat.
Kriteria minor :
1.Subjektif : merasa lemah, mengeluh haus
2. Objektif : pengisian vena menurun, status mental
berubah,
suhu tubuh meningkat, konsentrasi meningkat, berat
badan
turun tiba-tiba.
Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah rencana keperawatan yang akan
perawat rencanakan kepada klien sesuai dengan diagnosa yang
ditegakkan sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi. Perencanaan
keperawatan dituangkan dalam Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI) yang menggambarkan respon pasien terhadap
tindakan keperawatan, dan Standar Intervensi . Keperawatan
Indonesia (SIKI) menggambarkan intervensi/ tindakan keperawatan
dalam rencana keperawatan. Pada perencanaan ini perawat
menetapkan tujuan dan hasil yang diharapkan bagi pasien serta
mencapai tujuan dan kriteria hasil. Perencanaan keperawatan
disesuaikan dengan kondisi dan fasilitas yang ada, sehingga
rencana tindakan dapat diselesaikan dengan Spesifik, Measure,
Arhieverble, Rasional, Time (SMART) selanjutnya akandiuraikan
rencana asuhan keperawatan dari diagnosa yang ditegakkan.
5. Implementasi Keperawatan f. Memonitor status nutrisi, motivasi
Menurut (Dinarti, Aryani, Nurhaeni, & Chairani, 2013) masukan oral, motivasi
Implementasi dalam proses keperawatan terdiri rangkaian 1. Kolaborasi dokter jika tanda cairan
aktivitas keperawatan dari hari ke hari yang harus dilakukan berlebih muncul memburuk
dan didokumentasikan dengan cermat. Perawat melakukan 2. Atur kemungkinan transfusi dan
pengawasan terhadap efektifitas tindakan/intervensi yang persiapan untuk transfuse membantu
dilakukan, bersamaan pula dengan menilai perkembangan pasien makan,tawarkan snack (jus buah,
pasien terhadap pencapaian tujuan atau hasil yang diharapkan. buah segar).
Bagian dari pengumpulan data ini memprakarsai tahap g. Memberikan penggantian nesogatrik
evaluasi proses keperawatan. Implementasi dicatat di flow sesuai output.
sheet atau CP 4 yang spesifik. Adapun implementasi yang h. Melakukan kolaborasi dengan dokter
dilakukan sesuai dengan perencanaan menurut (Nurarif & jika tanda cairan berlebih muncul
Kusuma, 2015) yaitu: memburuk.
a. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat. i. Mengatur kemungkinan transfusi dan
b. Memonitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, persiapan untuk transfuse.
nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan.
c. Memonitor vital sign.
d. Memonitor masukan makanan atau cairan dan hitung intake
kalori harian.
e. Melakukan kolaborasi pemberian cairan IV, berikan cairan
IV pada suhu ruangan.
f. Memonitor status nutrisi, motivasi masukan oral, motivasi
6. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari
rangkaian proses keperawatan yang berguna apakah
tujuan dari tindakan keperawatan yang telah b. Evaluasi Sumatif (hasil)
dilakukan tercapai atau perlu pendekatan
lain.Evaluasi keperawatan mengukur keberhasilan Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan.
Ditulis pada catatan perkembangan. Focus evaluasi
yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.
hasil (sumatif) adalah perubahan perilaku atau status
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah
kesehatan klien pada akhir asuhan keperawatan.
tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan Evaluasi keperawatan terdiri dari :
tujuan yaitu pada komponen kognitif, afektif,
psikomotor, perubahan fungsi dan tanda gejala yang S : Ungkapan perasaan dan keluhan yang dikeluhkan secara
spesifik ( Olfah & Ghofur, 2016). Jenis- jenis subjektif oleh keluarga maupun pasien setelah di beri
Evaluasi dalam asuhankeperawatan antara lain : tindakan keperawatan.
a. Evaluasi formatif (proses) Adalah aktivitas dari O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat
proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan menggunakan pengamatan yang objektiv
asuhan keperawatan. Evaluasi proses harus A : Analisa perawat setelah mengetahui respon pasien
secara objektif dan subjektif.
dilaksanakan segera setelah perencanaan
P : Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan
keperawatan diimplementasikan untuk membantu analis
menilai efektivitas intervensi tersebut. Evaluasi
proses harus terus menerus dilaksanakan hingga
tujuan yang telah ditentukan tercapai.
ASUHAN KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK
1. PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Indentitas
a. Nama/Nama panggilan : An.K2.
b. Tempat tgl lahir : Cirebon, 11 Desember 2016
c. Usia : 12 tahun
d. Jenis kelamin : Perempuan
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : Belum sekolah
g. Alamat : Jl. Sanara No. 45 03/02 Kel.Gegesik, Kab.
Cirebon
h. Tgl masuk : 19 Mei 20188.
i. Tgl pengkajian : 20 Mei 2018 (10:00 WIB)
j. Diagnosa medik : Gastrointestinal Akut
k. Rencana terapi : -
3. Identitas Sauadara Kandung
B. Identitas Orang tua a. Nama : An.B
1. Ayah b. Usia : 6 tahun
a. Nama : Tn.Sb. c. Hubungan : Kakak
b. Usia : 35 Tahun d. Status kesehatan : Pernah mengalami
c. Pendidikan : SLTPd. mencret-mencret usia 7 hari setelah kelahiran
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Pegawai swata. karena alergi susu sapi. Kejang pada usia 2
e. Agama : Islam tahun
f. Alamat : Jl. Sanara No. 45 03/02 Kel.Gegesik, Kab.
Cirebon2.

2. Ibu
a. Nama : Ny.Db.
b. Usia : 30 tahun
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Guru
e. Agama : Islam f. Alamat : Jl. Sanara No. 45 03/02
Kel.Gegesik,Kab. Cirebon
b.Keluhan Pada Saat Pengkajian :
a.Riwayat Kesehatan Sekarang
Dilakukan pengkajian pada tanggal 20 Mei
Keluhan Utama :Mencret-mencret disertai berlendir
2018 pukul 10:00 WIB.Ibu pasien mengeluh
Riwayat Keluhan Utama :
anaknya mencret-mencret, ibu mengatak anaknya
Ibu pasien mengatakan sebelum datang ke rumah sakit anaknya
mencret karena memakan jajanan warung seperti
mencret-mencret, cair, berlendir, ada sedikit ampas, tanpa
ciki-cikian, coklat, dan es susu. Saat menangani
darah,warna hijau dan berbau khas disertai demam naik turun
anaknya mencret ibumemberi olesan minyak
sejak hari jumat dan sorenya berobat ke dokter dan diberi
kayu putih di daerah perut pasien danmemberikan
antibiotik
minum air putih. Tinjanya berwarna hijau
saja,namun tidak ada perubahan. Di rumah pasien muntah 3 kali
kekuningan,cair, sedikit ampas, tidak berlendir,
sehari,muntah berisi cairan seperti susu tanpa disertai darah.Pada
tidak ada darah saat BAB dan berbau khas. Sejak
tanggal 19 Mei 2018 orang tua membawa pasien ke
tadi pagi pukul 05.00 hingga waktu pengkajian
RSUD Arjawinangun, masuk ruang IGD pukul 19.55 WIB
pasien sudah BAB lebih dari 10 kali. Ibu pun
dan diagnosaoleh dokter Gastrointestinal Akut (GEA) dengan
mengeluh dibagian dubur anaknya terdapat warna
dehidrasi ringan-sedang. Dokter menyarankan pasien untuk di
kemerahan. Selama sakit anaknya selalu rewel,
rawat,
nafsu makannya menurun dan sering merintih
dan pasien dibawa ke ruang Ade Irma Suryani pukul 21.30 WIB.
“lara” sambil memegangi perutnya.
c.Riwayat Kesehatan Lalu (Khusus untuk anak usia 0-5
tahun)

1. Prenatal Carea.
a. Ibu memeriksakan kehamilannya jarang dilakukan
karena tempat pemeriksaan yang jauh, pada saat usia
kehamilan 5bulan dan usia 9 bulan di bidan dan
mengatakan anaknya sehat. Saat masa kehamilan ibu
pasien juga sempat drop,lemas dan nafsu makan menurun
karena rasa mual danmuntah yang berkepanjangan hingga
usia kehamilan 5bulan. Sempat di infus di puskesmas.
b. Riwayat terkena radiasi : tidak ada riwayat keluarga
yangmempunyai penyakit menular.
c. Riwayat berat badan selama hamil : Ibu mengatakan
beratbadan naik 13 Kg.
d. Riwayat imunisasi TT : ibu mengatakan imunisasi TT
padasaat hamil.
e. Golongan darah ibu A, golongan darah ayah B
2. Antenatal Carea.
a. Tempat melahirkan : RSUD Arjawinangun
b. Jenis persalinan : Secara karena sudah pecah ketuban
c. Penolong persalinan : dr. SpOG
d. Komplikasi yang dialami ibu pada saat melahirkan dan setelah melahirkan

3. Postnatal Carea.
a. Kondisi bayi : berat badan bayi saat lahir 2.300 gram, tinggi34 cm.
Appereance : merah muda seluruhnya, Pulse : 110kali/menit, Grimace : menangis,
Activity : fleksi denganbaik, Respiratory : menangis kuat.
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : -
c. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat/substansi kimia berbahaya : ibu pasien mengatakan saat pilek dan
demam yang lalu mengkonsumsi obat dari apotek yaitu obat termorex anak.
d. Riwayat Psikososial & Spiritual
a) Anak tinggal bersama : Orang tua
b) Lingkungan berada di : lingkungan komplek
c) Rumah dekat dengan : taman dan penduduk lainnya
d) Hubungan antar anggota keluarga : menurut ibu pasienhubungan dengan keluarga
baik, tidak ada sibling seringbermain dengan ayah dan neneknya.
D. Pemeriksaan Fisik
a. pengukuran panjang badan, berat badan
menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar
kepala, lingkar abdomen membesar,
b. keadaan umum : klien lemah, gelisah,
rewel, lesu, kesadaran menurun. g. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan
c. Kesadaran : Composmentis E4,V5,M6 cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic
d. Tanda tanda Vital (kontraksi otot pernafasan) h. Sistem
a) Tekanan Darah : 100/60 mmHG kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan
b) Denyut Nadi : 89x/menit lemah, tensi menurun pada diare sedang.
c) Suhu : 37C
d) Pernafasan : 25x/menit i. Sistem integumen : warna kulit pucat,
e) Berat badan :35 kg turgor
f) Tinggi badan : -3SD s/d <-25S menurun > 2 dt, suhu meningkat > 37,5 c,
e. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung akral
karena sudah menutup pada anak umur 1 hangat, akral dingin (waspada syok),
tahun lebih capillary
d. Mata : cekung, kering, sangat cekung refill time memajang >2 detik, kemerahan
f. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, pada
distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35 daerah perianal. j. Sistem perkemihan : urin
x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, produksi oliguria sampai anuria (200-400
minum normal atau tidak haus, minum lahap ml/
dan kelihatan haus, minum sedikit atau 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum
kelihatan bisa minum. sakit.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Diare berhubungan dengan masuknya pathogan ke dalam saluran
pencernaan.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan melalui feces.
3. Nyeri berhubungan dengan peningkatan defekasi.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi lapisan
rektum akibat peningkatan defekasi.

.
Kesimpulan
Diare adalah buang air besar (BAB) yang tidak normal (normal100-200 cc/jam tinja),
berbentuk tinja cair disertai lendir atau darah ataulendir saja, frekuensi lebih tiga kali.
Perlu penanganan yang tepat untukmencegah diare. Pencegahan diare bisa dilakukan
dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat :
1.Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
2.Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3.Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar dilingkungan
tempst tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih,bersih, tidak berbau, tidak berwarna
dan tidak berasa.
4.Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5.Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, danmuka.
6.Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangantempat. Kalau bisa
membawa makanan sendiri saat ke sekolah.
7.Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempattinggal, seperti air bersih
dan jamban/WC yang memadai.
8.Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar.Misalnya, jarak antara
jamban (juga jamban tetangga) dengan sumuratau sumber air sedikitnya 10 meter agar air
tidak terkontaminasi.Dengan demikian, warga bisa menggunakan air bersih
untukkeperluan seharihari, untuk memasak, mandi, dan sebagainya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai