Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gastroenteritis merupakan salah satu penyakit gastroenterologi yang
sering terjadi pada bayi dan anak, yang disebabkan karena bermacam-macam
etiologi seperti faktor infeksi, faktor absorbsi, faktor makanan dan faktor
psikologis, faktor lainnya yang m mempengaruhi timbulnya diare adalah adanya
pengurangan atau penghambatan ion-ion perangsangan dan sekret aktif pada usus
(secretory diarrheal dan perubahan, pergerakan dinding usus)
Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama
pada bayi dan anak, di Indonesia diperkirakan angka kesakitan berkisar antara
150-430 per seribu penduduk setahunnya. Dengan upaya yang sekarang telah
dilaksanakan angka kesakitan di rumah sakit dapat ditekan m menjadi kurang
dari 3%.
Diare bila tidak ditangani dengan segera akan menyebabkan komplikasi
seperti dehidrasi, gangguan gizi, hipoglikemia, dan gangguan sirkulasi darah yang
dapat membahayakan jiwa paisen. Untuk itu diperlukan asuhan kebidanan secara
komprehensif, yaitu melalui promotif, preventif dan rehabilitatif secara terpadu
dan berkesinambungan dengan menggunakan manajemen kebidanan serta
pengkajian secara fisik dan psikologis sangatlah penting dalam asuhan untuk
mencegah terjadinya komplikasi.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk menerapkan dan mengembangkan pola pikir kita ke dalam
asuhan kebidanan pada An N umur 13 bulan dengan gastroenteritis akut
menurut manajemen kebidanan Hellen Varney.
1.2.5.1 Tujuan Khusus
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada An. N umur 13
bulan dengan gastroenteritis diharapkan penulis mampu :
a. Melakukan pengkajian data
b. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa
c. Mengidentifikasi masalah Potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Merumuskan tindakan yang komprehensif
f. Melaksanakan suatu tindakan yang sesuai rencana
g. Mengevaluasi penatalaksanaan asuhan kebidanan

1.3 Manfaat Penulisan


1.3.1 Bagi Penulis
Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan teori yang didapat dalam
perkuliahan pada kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
1.3.2 Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan tentang asuhan kebidanan pada anak
dengan gastroenteritis akut.
1.3.3 Bagi Lahan Praktek
Sebagai bahan kepustakaan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
klien dengan gastroenteritis akut.

1.4 Metode Penulisan


Asuhan kebidanan ini disusun setelah penulis melakukan penelitian
secara deskriptif dalam bentuk studi kasus yang dibuat berdasarkan keadaan
dan situasi yang nyata dan tertuju pada pemecahan masalah.

1.5 Teknik Pengumpulan Data


a. Studi Kepustakaan
Dengan mempelajari buku-buku dan makalah-makalah yang ada
hubungannya dengan gastroenteritis akut.
b. Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan tanya jawab langsung kepada klien,
keluarga maupun tm kesehatan yang terkait untuk mendapat data subyektif.
c. Observasi
Yaitu pengamatan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien
d. Pemeriksaan Fisik
Yaitu pemeriksaan kepada klien yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi,
perkusi, untuk mendapatkan data obyektif.
e. Studi Dokumentasi
Yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan melihat data yang sudah
ada dalam status klien, catatan medik.

1.6 Tempat dan Waktu Penulisan


Ruang Seruni RSUD Swadana Jombang, tanggal 8-11-2005
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Konsep Dasar Gastroenteritis


2.1.1 Definisi
Gastroenteritis adalah keadaan frekuensi BAB lebih dari 4 kali pada bayi
dan lebih dari 3 kali pada anak, dengan konsistensi feses encer dapat
berwarna encer hijau atau dapat bercampur lendir dan darah atau lendir
saja.
2.1.2 Etiologi
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi Enteral
Adalah infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak.
Meliputi :
Infeksi Bakteri
Vibrio, E.Coli, salmonella, shigella, campyeo backer, fernier
acrimonies, dab.
Infeksi Virus
Enterovirus (virus echo, cox sachie, polyomyelitic) adenevirus
rotavirus, actovirus dll.
Infeksi Parasit
Cacing (asearic, oxuyuris), protozoa cent amoeba nisfilicia,
glordia, lambcia, tricho monas hominis), jamur (candida
albican).
b. Infeksi Parenteral
Yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan seperti
IPSA, OMA, ISK dan sebagainya, keadaan ini terutama terdapat
pada bayi dan anak di bawah umur 2 tahun.
2. Faktor Malabsorbsi
a. Malabsorbsi Karbohidrat adalah disakarida, monosakarida, pada
hati anak yang terpenting dari tersering adalah intoleransi laktosa.
b. Melabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor Makanan
- Makanan basi
- Makanan beracun
- Alergi terhadap makanan
4. Faktor Psikologis
- Rasa takut
- Rasa cemas
2.1.3 Macam-macam Diare
1. Diare akut
Terjadi akut dan berlangsung paling lama 3-5 hari
2. Diare berkepanjangan
Berlangsung lebih dari 7 hari dapat disertai muntah dan kembung
3. Diare kronik
Berlangsung lebih dari 14 hari disertai gejala intoleransi dan atau
infeksi enteral atau sepsis biasanya disertai gangguan gizi.
2.1.4 Manifestasi Klinis
- Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
- Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor jelek, elastisitas kulit
menurun, ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering
- Kram abdominal
- Demam
- Mual dan muntah
- Pucat
- Perubahan tanda-tanda (nadi dan pernafasan cepat), menurun atau
tidak
2.1.5 Patofisiologi
Faktor Faktor Faktor
Faktor Infeksi
Malabsorbsi Makanan Psikologis

Masuk dan Peningkatan Toksis tidak Merangasng


berkembang tekanan dapat kerja saraf
usus halus osmotik dinetralisir parasimpatik

Toksis pada Pergerakan air


dingin usus dan elektrolit ke Hiperpenstalik
Hiperperstaltik
halus rongga usus

Penurunan
Peningkatan kemampuan
Hipereksi air
kontraksi usus usus menyerap
dan elektrolit
makan

Diare
( Mata kuliah Ilmu Kesehatan Anak, dr. Warsih, S.pa)
2.1.6 Komplikasi
- Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotenik,isotomik atau hipertonik)
- Rekatam hipovolemik
- Hipokalemia (dengan gejala materoismus hipotonik oto, lemah
bradikardi, perubahan pad elektrokardiogram)
- Hipoglikemia
- Intoleransi laktosa sekunder
- Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik
- Malnutrisi energi protein
2.1.7 Cara Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Fisik
Menentukan adanya dehidrasi atau tidak, kriteria penentuan derajat
dehidrasi menurut Noerasi.
a. Dehidrasi ringan : Rasa haus, oligouria ringan
b. Dehidrasi sedang : Dehidrasi ringan, turgor kulit turun,
ubun-ubun besar cekung, mata cekung.
c. Dehidrasi berat : Dehidrasi sedang, gangguan, kesadaran,
somnolen, sopor koma, pulma kardio vaskuler, kusmaul, rejatan.
2. Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium)
a. Pemeriksaan tinja
- Makroskopis dan mikroskopis
- pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet
vilinitesi bila diduga terdapat intolicensi gula.
- Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi
b. Pemeriksaan gangguan kesemimbangan asam basah dalam darah
dengan menentukan pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi
dengan pemeriksaan analisa gas darah menurut astrup (bila
memungkinkan)
c. Pemeriksaan kadar unum dan kreatin untuk mengetahui faal ginjal
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium
dan fosfor dalam serum (terutama pada penderita diare yang
disertai kejang)
e. Pemeriskaan inkubasi duodenium dan kuantitatif terutama
dilakukan pada penderita diare kronik.

2.1.8 Penatalaksanaan
1. Resusitasi cairan dan elektrolit sesuai derajat dehidrasi dan kehilangan
elektrolitnya.
Upaya Rehidrasi Oral (URO)
Tanpa dehidrasi jam
Dehidrasi ringan- 3jam
Usia selanjutnya
(50 ml/kg)
(10-20 ml/kg/tiap diare)
1 tahun 1,5 gelas 0,5 gelas
5 tahun 3 gelas 1 gelas
7 tahun 6 gelas 2 gelas

- Berat Badan + 6 kg
6 kg x 50 ml = 300 ml + 1,5 gelas
6 kg x 10-20 ml = 150-250 ml/setiap diare = 1 gelas/setiap diare
- Berat Badan + 13 kg
13 kg x 50 ml = 650 ml + 3 gelas
13 kg x 10-20 ml = 150-250 ml/setiap diare = 1 gelas/setiap diare

2. Dietotik
Makanan tetap diberikan ASI jika masih ASI. Bila pasi, susu formula
diencerkan dalam waktu singkat, makanan sesuai dengan umur
dengan konsistensinya mudah dicerna.
3. Pada umumnya tidak diperlukan anti mikrobial
Penggunaan antimikrobial hanya pada kasus-kasus tertentu dan kasus
resiko tinggi, misalnya bayi sangat muda, kurang gizi dan adanya
penyakit penyerta.
4. Obat-obat diare tidak dianjurkan karena dapat memperpanjang trans
time sehingga kuman-kuman makanan lebih lama berada di usus dan
juga menyulitkan terapi cairan.
5. Pengobatan Problem Penyerta
Obat-obatan
a. Anti sekresi : Asetosal, klorpromazim
b. Anti spasmoletik : Papaverine, loperamid (bila perlu)
c. Pengeras tinja : Kuolin, pektin, carcoal
d. Antibiotika : Umumnya tidak perlu kecual pada penyebab
yang jelas seperti :
- Kolera = tetra siklin
- Comphycobacter = ertitromizin
- Infkesi ringan (OMA, Faringitis) = penisilin
prokain
- Infeksi sedang (Bronkitis) = ampicilin
- Infeksi berat (Bronkopneumonia) = penisilin
prokarin dan kloram penikol atau ampisilin
dan gentamicin atau derivat sifalosporin.
Tahapan dehidrasi
1. Dehidrasi ringan BB menurun 3-5% dengan volume cairan
yang hilang < 50 ml/kg
2. dehidrasi sedang BB menurun 10% dengan volume cairan yang
hilang 50-90 ml/kg
3. dehidrasi berat BB menurun 10% dengan volume cairan yang
hilang > me/kg
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan Pada Anak dengan Gastroentritis
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal untuk mendapatkan data
dengan cara mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk
mengevaluasikan keadan ibu melalui anamnesa, pemeriksaan fisik
pemeriksaan penunjang dan data-data tersebut diidentifikasikan sebagai
data subyektif, data obyektif dan data penunjang.
2.2.1.1. Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang didapat dari hasil wawancara
(anamnesa) langsung kepada klien, keluarga dan tim kesehatan
lain. Data subyektif ini terdiri dari :
1. Biodata
Berisi tentang identitas klien dan orang tua klien meliputi
nama, umur, agama suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, alamat.
2. Ketuban Utama
Ditanyakan keluhan saat pasien datang ke rumah sakit
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan keadaan anak saat di rumah sampai dibawa ke
rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan yang lalu
Ditanyakan apakah anak pernah sakit sebelumnya, sakit apa,
MRS atau tidak bila ya, dimana, berapa lama, dan mendapat
obat apa. Apakah anak pernah menderita penyakit yang sama
dengan saat ini.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit seperti yang
diderita pasien saat ini
6. Riwayat Neonatal
a. Prenatal
Ditanyakan ibu hamil anak ke berapa, periksa hamil
dimana, keluhan apa saja yang dirasakan selama hamil,
mendapat obat apa saja, mendapat imunisasi TT berapa
kali, di mana.
b. Natal
Ditanyakan melahirkan dimana, ditolong siapa, jenis
kelamin bayi apa, BB lahir berapa, PB lahir berapa,
menangis spontan/tidak.
c. Post Natal
Ditanyakan bagaimana masa laktasinya, mendapat pasi
atau tidak, bila ya apa.
7. Riwayat Imunisasi
Ditanyakan imunisasi apa saja yang sudah didapat bayi/anak
8. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola Nutrisi : Makan sehari berapa kali,
menunya apa saja, bagaimana
makannya, minum sehari
berapa gelas/liter apa saja.
Pola Istirahat : Tidur malam dan tidur siang
berapa jam, bagaimana tidurnya
nyenyak/tidak
Pola Aktivitas : Apa saja kegiatan yang
dilakukan, dimana, berapa lama
Pola Personal Hygiene : Mandi sehari berapa kali, gosok
gigi berapa kali dan keramas
berapa kali dalam seminggu,
ganti baju atau tidak
Pola Eliminasi : BAB berapa kali dalam sehari,
bagaimana warnanya, baunya,
konsistensinya.
BAK berapa kali dalam sehari,
bagaimana warnanya baunya,
sakit/tidak saat BAK.
2.2.1.2. Data Obyektif
1. Keadaan Umum
Bagaimanakah keadaan umumnya, lemah atau kuat
2. Kesadaran
Bagaimana kesadarannya, composmentis, apatis atau
samnolen
3. Tanda-tanda Vital
Tensi : 100/70 mmHg
Suhu : 365 0C-375 0C
Nadi : 100-120 x/mnt
Pernafasan : 20-24 x/mnt
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bulat/tidak, rambut hitam/tidak,
bagaimana warnanya, lebat/jarang ada
benjolan/tidak, ubun-ubunnya bagaimana
Mata : Simetris/tidak, konjungtiva merah
muda/pucat, mata
cowong/porselen/ikterus, oedem
palpebra/tidak, mata cowong/tidak.
Hidung : Simetris/tidak, ada sekret/tidak, ada
polip/tidak ada pernafasan cuping
hidung/tidak
Mulut dan gigi : Simetris/tidak, bibir kering/tidak, ada
stomatitis/tidak
Telinga : Simetris/tidak, apakah ada serumen,
apakah ada mastroid
Leher : Simetris/tidak, apakah ada vena
jugularis, apakah ada pembesaran
kelenjar thyroid
Dada : Simetris/tidak, apakah ada retraksi
intercostae, apakah ada ronchi atau
wheezing
Abdomen : Kembung/tidak, ada bising usus/tidak,
ada pembesaran/tidak
Genetalia : Laki-laki : Testis turun, dibungkus
skortum, orifisium uretra di ujung penis
Perempuan : Labia minor ditutupi labia
mayor, ofifisium uretra di bawah klitoris.
Anus : Apakah ada hemoroid/tidak, apakah
ada iritasi di sekitar anus.
Ekstremitas atas : Simetris/tidak, bagaimana
pergerakannya, oedem/tidak
Ekstremitas bawah : Simetris/tidak, bagaimana
pergerakannya, ada oedem/tidak,
ada varices/tidak

5. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan
BB lahir
PB lahir
Gigi tumbuh pertama umur berapa
Perkembangan
Anak tengkurap, duduk, berdiri, berajalan, bicara, ngoceh
usia berapa bulan.
2.2.2 Identifikasi Masalah
Diagnosa : An. .............. dengan gastroentritis akut dengan gangguan
keseimbangan cairan.
DS : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya diare + 3 kali sehari
dan muntah 2 x.
DO : - Keadaan umum lemah
- Kesadaran composmentis
- TTV S : 365 0C-375 0C
N : 100-120 x/mnt
R : 20-24 x/mnt
- Turgor turun
- Wajah pucat
- Bising usus meningkat (30 x/mnt)
- BAB konsistensi cair
- Muntah

2.2.3 Identifikasi Kebutuhan Segera


- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
- Observasi intake dan output
- Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet rendah serat
2.2.4 Antisipasi Masalah Potensial
- Renjatan hipovolemik
- Malnutrisi energi protein
2.2.5 Intervensi
Diagnosa : An. ............ dengan gastroentritis akut dengan gangguan
keseimbangan cairan.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2 x 24 jam
diharapkan pasien sehat kembali.
Kriteria hasil :
- Keadaan umum baik
- Kesadaran composmentis
- TTV S : 365 0C-375 0C
N : 100-120 x/mnt
R : 20-24 x/mnt
- Wajah tidak pucat
- Bising usus normal (30 x / 5 mnt)
- Tidak muntah
- BAB tidak cair
- Turgor baik
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga
R/ : Pendekatan pada komunikasi yang baik dapat membuas pasien
dan keluarga lebih kooperatif.
2. Lakukan observasi TTV
R/ : TTV merupakan parameter untuk mendeteksi adanya kelainan
pada tubuh.
3. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
R/ : Terapi yang sesuai dapat mempercepat proses penyembuhan.
4. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet rendah serat
R/ : Diet rendah serat dapat mengurangi kerja peristaltik usus
sehingga dapat mengurangi diare.
5. Menjelaskan dan motivasi ibu untuk menjaga personal hygiene anaknya
R/ : Dengan personal hygiene yang baik dapat mencegah bakteri,
virus dan parasit penyebab diare.
6. Anjurkan dan motivasi ibu untuk tetap memberikan ASI kepada anaknya
R/ : Karena ASI sangat banyak mengandung imunoglobulin yang
dibutuhkan oleh anak/bayi untuk membentuk kekebalan tubuh.
7. Anjurkan orang tua untuk mengganti susu formula yang dipakai susu
LLM
R/ : Susu LLM merupakan susu dengan formula khusus rendah
laktosa sehingga dapat mengurangi terjadinya diare pada
anak/bayi yang intoleransi pada laktosa.
8. Anjurkan dan motivasi ibu untuk membuat susu dengan cara yang
benar dan menjaga kebersihan alat-alat yang digunakan.
R/ : Membuat susu dengan cara yang benar dan menjaga kebersihan
alat-alat yang digunakan dan mencegah terjadinya diare yang
disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit.

Masalah : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (dehidrasi


sedang)
Intervensi
1. Lakukan observasi intake dan out put
R/ : Dengan pemantauan intake dan out put yang baik dapat
mengetahui keseimbangan cairan tubuh.
2. Motivasi ibu untuk memberikan minum sedikit-sedikit tapi sering
R/ : Memberi minum sedikit-sedikit, tapi sering sebagai pengganti
cairan tubuh yang hilang.

2.2.6 Implementasi
Melakukan tindakan sesuai dengan intervensi, implementasi yang
komprehensif merupakan perwujudan dari perencanaan yang telah
disusun pada tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan dapat diselesaikan
dengan baik bila diterapkan berdasarkan diagnosa masalah.

2.2.7 Evaluasi
Merupakan seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk
mengukur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan dan kriteria. Guna
evaluasi ini adalah untuk menyusun langkah baru dalam asuhan
kebidanan, menunjang tanggung jawab dan tanggung gugat dalam asuhan
kebidanan :
S : Data yang didapat dari pernyataaan klien / keluarga secara langsung
O : Data yang didapat dari hasil pemeriksaan dan observasi
A : Pernyataan gangguan yang terjadi atas dasar subyektif dan obyektif
P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subyektif
MRS tanggal : 13-11-2005 Jam 19.00 WIB
Pengkajian tanggal : 13-11-2005 Jam 19.00 WIB
No Reg : 159972
1. Biodata
Nama : An. N
Umur : 13 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : -
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Seblak Kwaron
Nama ayah : Tn J Nama ibu : Ny. K
Umur : 30 th Umur : 25 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Ibu R T
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Seblak Alamat : Seblak Kwaron
Kwaron

2. Keluhan Utama
BAB cair 5 x, panas
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya mencret 5 x, konsisten cair,
perutnya kembung, muntah 2 x dan panas, dibawah ke RSUD
Swadana Jombang dan dianjurkan MRS.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita diare dan tidak pernah MRS
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita diare.

6. Riwayat Neonatal
a. Prenatal
Ibu mengatakan hamil yang pertama, periksa rutin di bidan pada
TM I : 2x, TM II : 2x, dan TM III : 2x, mendapat tablet Fe dan kalk,
mendapat imunisasi TT 2x di bidan.
b. Natal
Bayi lahir spontan di BPS ditolong oleh bidan, jenis kelamin
perempuan, BB lahir 3200 gram, PB lahir 50 cm, menangis spontan.
c. Post Natal
Bayi mendapat ASI sampai usia 4 bulan dan kemudian diberi PASI
susu laktona dan bubur promina rasa pisang, beras merah, kacang
hijau.

7. Riwayat Imunisasi
BCG Hepatitis Campak
DPT Polio Lain-lain

8. Pola Kebiasaan Sehari-hari


a. Nutrisi
Sehat : Makan 3x sehari, habis 1 porsi sedang, menu : bubur tim
halus promina.
Minum + 7 botol/hari susu laktona, ASI
Sakit : Makan 3x sehari, habis porsi sedang, menu, bubur tim
halus promina
Minum + 6 gelas/hari susu LLM
b. Istirahat
Sehat : Tidur jam 11.00-14.00, tidur malam jam 20.00-05.00,
tidak ada gangguan.
Sakit : Tidur siang jam 10.00-12.00, tidur malam jam 20.00-
05.00, kadang terbangun rewel.
c. Aktivitas
Sehat : Tengkurap, tidur, digendong, duduk.
Sakit : Pasien hanya tidur di ranjang dan digendong
d. Eliminasi
Sehat : BAB 1 x/hari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas
BAK + 5 x/hari, warna kuning jernih, bau khas
Sakit : BAB 5 x/hari, konsistensi cair, warna kuning, bau khas
BAK + 3 x/hari, warna kuning jernih, bau khas

3.1.2 Data Obyektif


1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadarana : Composmentis
Tanda-tanda vital : Suhu : 380C
Nadi : 100 x/mnt
Pernafasan : 24 x/mnt
BB sebelum sakit : 10 kg
BB saat sakit : 9,5 kg
Tinggi badan : 80 cm
Status gizi : Baik
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, rambut hitam, tidak rontok, kulit kepala
bersih, ubun-ubun tidak cekung
Muka : Pucat, tidak oedem
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak
oedem palpebra, cowong
Hidung : Simetris, tidak ada sekret, bersih, tidak ada polip,
tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : Simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis, bersih,
gigi belum tumbuh
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena
jugularis
Abdomen : Tidak ada pembesaran perut, turgor kulit turun
Genetalia : Bersih, labia mayor menutupi labia minor
Anus : Tidak ada haemoroid, tidak ada kemerahan/iritasi di
sekitar anus
Esktermitas atas : Simetris, tidak oedem, tidak ada gangguan
pergerakan, terpasang infus KA EN 3B, 20
tts/mnt di tangan kanan.
Ekstermitas bawah : Simetris, tidak oedem, tidak ada gangguan
pergerakan, tidak oedem, tidak ada varices.
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan abnormal
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena
jugularis.
Abdomen : Tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada wheezing, tidak ada ronchi
Abdomen : Bising usus meningkat 20 x/mnt
d. Perkusi
Abdomen : Kembung

3.2 Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Segera


Diagnosa : An. N umur 13 bulan dengan gastroentrinitis akut
DS : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya diare 5x/hari, muntah 2x dan
perutnya kembung, panas
DO : - Keadaan umum lemah
- Kesadaran composmentis
- TTV : S : 381 0C
N : 100 x/mnt
RR : 24 x/mnt
- BAB konsistensi cair
- Bising usus meningkat 20 x/mnt
- Perut kembung

Masalah : Dehidrasi sedang


DS : Ibu mengatakan anaknya haus dan minta minum terus
DO : - Keadaan umum lemah
- Kesadaran composmentis
- Wajah pucat
- Mata cowong
- Turgor kulit di perut turun
- BAK 3x/hari
- Anak mengecap terlihat haus
Kebutuhan :
- Rehidrasi
- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
- Observasi intake dan out put
- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

3.3 Identifikasi Kebutuhan Segera


Rehidrasi per parenteral

3.4 Antisipasi Masalah Potensial


Dehidrasi berat

3.5 Intervensi
Diagnosa : An. N umur 13 bulan dengan gastroentrinitis akut
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 3 x 24 jam
diharapkan pasien sehat kembali.
Kriteria hasil : - Keadaan umum baik
- Kesadaran composmentis
- TTV : S : 365 0C-375 0C
N : 100-120 x/mnt
RR : 24-30 x/mnt
- BAB tidak cair
- Bising usus normal 30 x/5 menit
- Perut tidak kembung

Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga
R/ : Pendekatan dan komunikasi yang baik dapat membuat pasien dan
keluarga lebih kooperatif.
2. Lakukan observasi TTV
R/ : TTV merupakan parameter untuk mendeteksi adanya kelainan pada
tubuh.
3. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
R/ : Terapi yang sesuai dapat mempercepat proses penyembuhan.

4. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit rendah serat


R/ : Diit rendah serat dapat mengurangi kerja peristaltik usus sehingga
dapat mengurangi diare.
5. Menjelaskan dan memotivasi ibu untuk menjaga personal hygiene anaknya
R/ : Dengan personal hygiene yang baik dapat mencegah masuknya
bakteri, usus dan parasit penyebab diare.
6. Anjurkan dan motivasi ibu untuk tetap memberikan ASI pada anaknya
R/ : Karena ASI sangat banyak mengandung imunoglobulin yang
dibutuhkan oleh anak/bayi untuk membentuk kekebalan tubuh.
7. Anjurkan orang tua untuk mengganti susu pendamping ASI yang dipakai
dengan susu LLM
R/ : Susu LLM merupakan susu dengan formula kusus rendah laktosa
sehingga dapat mengurangi terjadinya diare pada anak/bayi yang
intoleransi pada laktosa.
8. Anjurkan dan motivasi ibu untuk membuat susu dengan cara yang benar dan
menjaga kebersihan alat-alat yang digunakan.
R/ : Membuat susu dengan cara yang benar dan menjaga kebersihan alat-
alat yang digunakan dapat mencegah terjadinya diare yang disebabkan
oleh bakteri, virus dan parasit.

Masalah : Dehidrasi sedang


Tujuan : Selama 1 x 24 jam diharapkan masalah dehidrasi sedang dapat
teratasi
Kriteria hasil : - Pasien tidak terlihat merasa haus
- Pasien tidak oligouria
- Wajah tidak pucat
- Mata tidak cowong
- Turgor kulit baik
- Ubun-ubun besar tidak cekung
Intervensi .
1. Lakukan observasi dan out put
R/ : Dengan pemantauan intake dan output yang baik dapat mengetahui
keseimbangan cairan tubuh.
2. Motivasi ibu untuk memberikan minum sedikit-sedikit tapi sering
R/ : Memberikan minum sedikit-sedikit tapi sering sebagai pengganti cairan
tubuh yang hilang.
3. Berikan Rehidrasi per Parenteral
R/ : Sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang.

3.6 Implementasi
Tanggal 13-11-05
1. Melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik pada pasien dan keluarga
2. Melakukan observasi TTV tiap 4 jam
3. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
- Infus KA-EN 3B 20 tts/mnt
- Smecta 3x 1 bungkus
- Paracetamol 3x100 gram (bila panas)
- Cefotaxim 3x300 gram, IV
4. Melakukan kolaborasi dengan tim gizi pemberian diit rendah serat (bubur
kasar dan daging giling)
5. Menjelaskan dan memotivasi ibu untuk menjaga personal hygiene anaknya
dengan menyeka 2x sehari mengganti celana tiap kali BAB atau BAK,
menjaga kebersihan tempat sekitar
6. Menganjurkan dan memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI kepada
anaknya
7. mengajurkan orang tua untuk mengganti susu formula yang dipakai dengan
susu LLM
8. Menganjurkan dan memotivasi ibu untuk membuat susu dengan cara yang
benar dan menjaga kebersihan alat-alat yang digunakan
9. Melakukan observasi intake dan output
10. memotivasi ibu untuk memberi9kan minum sedikit-sedikit tapi sering

3.7 Evaluasi
Diagnosa : An. N umur 13 bulan dengan gastroentrinitis akut
Tanggal 15-11-2005
S : Ibu mengatakan anaknya sudah tidak panas dan tidak diare lagi
O : - Keadaan umum baik
- Kesadaran composmentis
- TTV : S : 365 0C
N : 100 x/mnt
RR : 24 x/mnt

- BAB tidak cair


- Bising usus normal 30 x/5 menit
- Perut tidak kembung
A : Gastroenteritis akut teratasi, pasien pulang
P : - Menganjurkan ibu untuk selalu membuat susu dengan cara yang benar
dan menjaga kebersihan alat-alat yang digunakan.
- Menganjurkan agar ibu selalu menjaga personal hygiene anaknya
- Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya.

Masalah : Dehidrasi sedang


Tanggal 14-11-2005
S : Ibu mengatakan anaknya sudah bisa BAK lancar, tidak sering haus.
O : - Keadaan umum baik
- Kesadaran composmentis
- TTV : S : 376 0C
N : 100 x/mnt
RR : 24 x/mnt
- Pasien tidak terlihat merasa haus
- Pasien tidak oligouria
- Wajah tidak pucat
- Mata tidak cowong
- Turgor kulit baik
- Ubun-ubun besar tidak cekung
A : Masalah dehidrasi sedang teratasi
P : - Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya.
- Intervensi nomor 1 s.d 2 tetap dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN
1. Tanggal 13 11- 2005
S : Ibu mengatakan anaknya masih diare 2x dan panas
O : - Suhu 382 0C
- BAB konsistensi cair
- Perut kembung
- Mata agak cowong, turgor kulit membaik
A : Gastroenteritis akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan No. 1 - 8
2. Tanggal 14 11 2005
S : Ibu mengatakan anaknya tidak diare tapi masih panas
O : - Suhu 378 0C
- BAB tidak cair
- Perut tidak kembung
- Mata tidak cowong, turgor kulit baik
A : Gastroenteritis akut teratasi sebagian
P : - Memberikan motivasi untuk mengompres
- Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
- Memotivasi ibu untuk memberikan minum sedikit-sedikit tapi sering
3. Tanggal 15 11 -2005
S : Ibu mengatakan anaknya tidak diare dan tidak panas lagi
O : - Suhu 364 0 C
- BAB tidak cair
- Perut tidak kembung
- Mata tidak cowong
- Wajah tidak pucat
- Turgor kulit baik
A : Gastroenteritis akut teratasi
P : Intervensi dihentikan
HE : - Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan botol susu
dan membuat susu dengan yang benar
- Menganjurkan ibu selalu menjaga personal hygiene anaknya
- Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI kepadanya
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Mansjoer, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2 Edisi Ketiga, Media
Aesculapius. Jakarta.

Behrman, Kleiginan dan Arvin, 2000, llmu Kesehatan Anak, Penerbit Buku
Kedokteran. EGC, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1998. Asuhan Kebidanan Anak dalam


Konteks Keluarga. Dep. Kes Republik Indonesia Cetakan ke 2. Jakarta.

Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.

.
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK N UMUR 13 BULAN
DENGAN GASTROENTERITIS AKUT DI RUANG SERUNI
RSUD SWADANA JOMBANG

Disusun Oleh :

HESTI NUR SUKMAWATI


NIM : 03.132

AKADEMI KEBIDANAN HUSADA


JOMBANG
2005
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat serta
hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Anak N
Umur 13 Bulan dengan Gastroenteritis Akut di Ruang Seruni RSUD Swadana
Jombang.
Pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Soelijah Hadi, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan Husada
Jombang.
2. Ibu Kharisma K, S.Si.T, selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan Husada
Jombang.
3. Ibu Munasih, Amd.Kep, selaku pembimbing di BPS.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan asuhan kebidanan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan


Asuhan Kebidanan ini. Untuk itu penulis membuka diri untuk menerima kritik dan
saran demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan ini.
Semoga Asuhan Kebidanan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
khususnya bagi mahasiswa Akademi Kebidanan Husada Jombang.

Jombang, November 2005

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan pada An. "N" umur 13 bulan dengan Gastroenteritis Akut
di Ruang Seruni RSUD Swadana Jombang.

Telah disahkan dan disetujui pada tanggal .................................

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

Kharisma Kusumaningtyas, S.Si.T Munasih, Amd.Kep.

Anda mungkin juga menyukai