Anda di halaman 1dari 13

Kebutuhan Dasar Nutrisi

Rega Nugraha Yusaputra


2140159
Definisi
01 Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan untuk menghasilkan energi
dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, 2015)..

Konsep
Nutrisi 02
Jenis
Karbohidrat, Protein, Lemak, Air, Mineral
Etiologi Faktor factor yang mempengaruhi, yaitu :
1. Fisiologis (intake nutrient)
a. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
b. Pengetahuan
c. Gangguan menelan
d. Perasaan tidak nyaman setelah makan
e. Anoreksia
f. Nausea dan vomitus
g. Intake kalori dan lemak yang berlebih
2. Kemampuan mencerna nutrient
a. Obstruksi saluran cerna
b. Malabsorbsi nutrient
c. DM
3. Kebutuhan metabolism
a. Pertumbuhan
b. Stress
c. Kanker
4. Gaya hidup dan kebiasaan
5. Kebudayaan dan kepercayaan
6. Sumber ekonomi dan pendapatan rendah
7. Tinggal sendiri
8. Kelemahan fisik
9. Kehilangan dan depresi
10.Penyakit saluran pencernaan.
Tanda 1. Defisit nutrisi
a. Data mayor
• Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang

Gejala ideal
b. Data minor
• Cepat kenyang setelah makan
• Kram atau nyeri abdomen
• Nafsu makan menurun
• Bising usus hiperaktif
• Otot pengunyah lemah
• Otot menelan lemah
• Membrane mukosa pucat
• Sariawan
• Serum albumin turun
• Rambut rontok berlebihan
• Diare

2. Berat badan lebih


c. Data mayor
• IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa)
d. Data minor
• Tebal lipatan kulit trisep > 25 mm
Penatalaksanaan
1. Pemberian nutrisi melalui oral
2. Pemberian nutrisi melalui selang NGT
3. Pemberian nutrisi melalui parenteral
01 Pengkajian

Konsep
Asuhan 02 Diagnosa

Keperawatan

03 Intervensi
Pengkajian
1. Pengkajian
Mengkaji identitas pasien dan identitas penanggung jawab pasien dengan format nama, umur, jenis kelamin, status,
agama, pekerjaan, suku bangsa, alamat, pendidikan, diagnose medis, sumber biaya, hubungan antara pasien dengan penanggung
jawab.
a. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan utama : Memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan klien meminta bantuan pelayanan, seperti: muntah-
muntah atau merasa mual.
2) Riwayat penyakit sekarang : Biasanya klien mengatakan sulit untuk makan karena merasa mual dan ingin muntah.
a) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
b) Adakah toleransi makan/minum tertentu?
c) Faktor yang mempengaruhi diet:
- Status kesehatan
- Kultur dan kepercayaan
- Status social ekonomi
- Factor psikologis
- Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet
Pengkajian
1) Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan fisik : lesu
b) Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, mudah patah
c) Kulit : kering, pecah-pecah, stomatitis, membrane mukosa pucat
d) Lidah : hiperemis
e) Gigi : karies, kotor
f) Kuku : mudah patah
g) Berat badan : obesitas atau kurus
h) Otot : lemah
i) Gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, bising usus > 12 kali
j) Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100x/menit, rekanan darah rendah/tinggi
k) Berat badan ideal (TB-100) ± 10%
Diagnosa

Defisit Nutrisi

Berat Badan Lebih

Nausea
Intervensi
Diagnosa
No. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Keperawatan

1. Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakah asuhan keperawatan selama … x 24 jam status nutrisi membaik, dengan kriteria hasil : Manajemen Nutrisi :
a. Porsi makan yang dihabiskan meningkat Observasi :
b. Kekuatan otot mengunyah meningkat - Identifikasi status nutrisi
c. Kekuatan otot menelan meningkat - Identifikasi alrgi dan intoleransi makanan
d. Serum albumin meningkat - Identifikasi makanan yang disukai
e. Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi meningkat - Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
f. Pengetahuan tentang pilihan makanan atau minuman yang sehat meningkat - Monitor asupan makanan
g. Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat meningkat - Monitor berat badan
h. Penyiapan dan penyimpanan makanan atau minuman yang aman meningkat Terapeutik :
i. Sikap terhadap makanan atau minuman sesuai dengan tujuan kesehatan meningkat - Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
j. Perasaan cepat kenyang menurun - Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
k. Nyeri abdomen menurun - Berikan makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi
l. Sariawan menurun - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
m. Rambut rontok menurun - Berikan suplemen makanan
n. Diare menurun - Hentikan pemberian makan melalui nasograstrik, jika asupan oral dapat ditoleransi
o. Berat badan membaik Edukasi :
p. IMT membaik - Anjurkan posisi duduk, jika mampu
q. Frekuensi makan membaik - Ajarkan diet yang di programkan
r. Nafsu makan membaik Kolaborasi :
s. Bising usus membaik - Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (misalnya pereda nyeri atau pereda mual
t. Tebal lipatan kulit trisep membaik muntah)
u. Membrane mukosa membaik - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu
Intervensi
2 Berat badan lebih Setelah dilakukan tindakah asuhan Manajemen Berat Badan :
. keperawatan selama …x24 jam berat Observasi :
badan lebih membaik, dengan kriteria - Identifikasi kondisi kesehatan pasien yang
hasil yaitu : dapat mempengaruhi berat badan
a. Berat badan membaik Terapeutik :
b. Tebal lipatan kulit membaik - Hitung berat badan ideal pasien
c. Indeks masa tubuh membaik - Fasilitasi menentukan target berat badan yang
realistis
Edukasi :
- Jelaskan hubungan antara asupan makanan,
aktivitas fisik, penambahan berat badan dan
penurunan berat badan
- Jelaskan factor resiko berat badan lebih dan
berat badan kurang
- Anjurkan mencatat berat badan setiap
minggu, jika perlu
- Anjurkan melakukan pencatatan asupan
makanan, aktivitas fisik, dan perubahan berat
badan.
Intervensi
3 Nausea Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan Manajemen Mual :
. selama …x24 jam tingkat nausea menurun, dengan Observasi :
kriteria hasil : - Identifikasi pengalaman mual
a. Nafsu makan meningkat - Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan
b. Keluhan mual menurun - Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
c. Perasaan ingin muntah menurun - Identifikasi factor penyebab mual
d. Perasaan asam di mulut menurun - Identifikasi antiemetic untuk mencegah mual
e. Sensasi panas menrun - Monitor mual
f. Sensasi dingin menurun Terapeutik :
g. Frekuensi menelan menurun - Kendalikan factor lingkungan penyebab mual
h. Diaphoresis menurun - Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
i. Jumlah saliva menurun - Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
j. Pucat membaik - Berikan makanan hangat dan tidak berbau
k. Takikardi membaik Edukasi :
l. Dilatasi pupil membaik - Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika
merangsang mual
- Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk
mengatasi mual (misalnya terapi relaksasi)
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai