Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA HISPRUNG DISEASES POST


KOLOSTOMI

DI SUSUN OLEH :

Ainun Nurseha

1018031007

PSIK 3A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

DESEMBER, 2020
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
UJI LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG BANTEN

Riwayat singkat klien (diisi dengan riwayat klien yang terkait sesuai kasus)

Anak “D” perempuan berumur 4 tahun dengan diagnosis medis Hirschprung diseases post
kolostomi. Keadaan umum pasien lemah, anak tidak mau makan, nafsu makan menurun, porsi
makan hanya 3 sendok saja, pasien menangis setiap kali dilakukan ganti kantong kolostomi. Hasil
pemeriksaan fisis diperoleh TD 110/80 mmHg, suhu 38,6 oC, nadi 110x/menit, pernafasan 40x/menit.
Terdapat stoma, tampak luka stoma bengkak, kemerahan, dan terdapat sedikit pus/nanah. Ibu
mengatakan anaknya tidak boleh makan telur, ikan atau daging takut lukanya semakin jelek. Ibu
bertanya makanan yang seperti apa yang boleh dan baik diberikan kepada anaknya saat ini.

Data Subjektif/ Analisa Data Masalah Keperawatan

Data Objektif

DS : DS : - DEFISIT NUTRISI

- Nafsu Makan menurun DO :

- Cepat kenyang - Anak tidak mau makan

DO : - Nafsu makan menurun

- Bising usus hiperaktif - Porsi makan hanya 3


sendok
- Otot mengunyah lemah

- Membran mukosa pucat

DS : DS : DEFISIT PENGETAHUAN

- Menanyakan masalah yang - Ibu pasien mengatakan anaknya


di hadapi tidak boleh makan telur, ikan atau
daging takut luka nya jelek.
DO :
DO : -
- Menunjukan perilaku yang
tidak sesuai

- Menunjukan persepsi yang


keliru terhadap masalah
Masalah Keperawatan Berdasarkan Prioritas

1. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d Anak tidak nafsu makan, nafsu makan
menurun, porsi makan anak hanya 3 sendok

2. Defisit
DE pengetahuan b.d ketidaktahuan menemukan sumber informasi d.d menanyakan masalah
yang dihadapi
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosis SLKI SIKI Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan (PES) perawat
1. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Berikan Manajemen Nutrisi Berikan Manajemen Nutrisi S : klien mengatakan
intervensi keperawatan  Observasi  Observasi nafsu makan
selama 1x24 - Identifikasi status nutrisi - Mengidentifikasi status menambah
diharapkan status - Identifikasi alergi dan nutrisi O : klien tampak nafsu
nutrisi membaik intoleransi makanan - Mengidentifikasi alergi dan makan bertambah
dengan kriteria hasil : - Identifikasi makanan intoleransi makanan A : Masalah teratasi
yang disukai - Mengidentifikasi makanan P : Intervensi
- Frekuensi makan
- Identifikasi kebutuhan yang disukai dilanjutkan
membaik
kalori dan jenis nutrient - Mengidentifikasi kebutuhan
- Nafsu makan - Monitor asupan kalori dan jenis nutrient
membaik makanan - Memonitor asupan makanan
 Terapeutik  Terapeutik
- Membran mukosa
membaik - Lakukan oral hygiene - Melakukan oral hygiene
sebelum makan, jika sebelum makan, jika perlu
perlu - Memberikan medikasi
- Berikan medikasi sebelum makan ( mis. Pereda
sebelum makan ( mis. nyeri, antiemetik ), jika perlu
Pereda nyeri, antiemetik - Memfasilitasi menentukan
), jika perlu pedoman diet ( mis.
- Fasilitasi menentukan Piramida makanan )
pedoman diet ( mis. - Mensajikan makanan secara
Piramida makanan ) menarik dan suhu yang
- Sajikan makanan secara sesuai
menarik dan suhu yang - Memakan - makanan tinggi
sesuai serat untuk mencegah
- makanan tinggi serat konstipasi
untuk mencegah - Memberikan makanan tinggi
konstipasi kalori dan tinggi protein
- Berikan makanan tinggi - Memberikan suplemen
kalori dan tinggi protein makanan, jika perlu.
- Berikan suplemen  Edukasi
makanan, jika perlu. - Menganjurkan posisi duduk,
 Edukasi jika mampu
- Anjurkan posisi duduk, - Mengajarkan diet yang
jika mampu diprogamkan
- Ajarkan diet yang  Kolaborasi
diprogamkan - Kolaborasi dengan ahli gizi
 Kolaborasi untuk menentukan jumlah
- Kolaborasi dengan ahli kalori dan jenis nutrient yang
gizi untuk menentukan diperlukan, jika perlu.
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang
diperlukan, jika perlu.

2. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Bimbingan Antisipatif Bimbingan Antisipatif S : Ibu klien
intervensi keperawatan  Observasi  Observasi mengatakan lebih
selama 1x24 jam - Identifikasi metode - Mengidentifikasi metode mengetahui keadaan
diharapkan Tingkat penyelesaian masalah penyelesaian masalah yang klien
pengetahuan meningkat yang biasa digunakan biasa digunakan
O : Ibu klien tampak
dengan kriteria hasil : - Identifikasi - Mengidentifikasi
mengerti
- Perilaku sesuai kemungkinan kemungkinan perkembangan
anjuran meningkat perkembangan atau atau krisis situasional yang A : Ansietas orang tua,
- Verbalisasi minat krisis situasional yang akan terjadi serta dampaknya tujuan tercapai
dalam belajar akan terjadi serta pada individu dan keluarga
P : Berikan penjelasan
meningkat dampaknya pada  Terapeutik yang dibutuhkan klien
- Kemampuan individu dan keluarga - Memfasilitasi memutuskan
menjelaskan  Terapeutik bagaimana masalah akan
pengetahuan - Fasilitasi memutuskan diselesaikan
tentang suatu topik bagaimana masalah - Memfasilitasi memutuskan
meningkat akan diselesaikan siapa yang akan
- Kemampuan - Fasilitasi memutuskan menyelesaikan masalah
menggambarkan siapa yang akan - Menggunakan contoh kasus
pengalaman menyelesaikan masalah untuk meningkatkan
sebelumnya yang - Gunakan contoh kasus keterampilan menyelesaikan
sesuai dengan untuk meningkatkan masalah
topik meningkat keterampilan - Memfasilitasi
- Perilaku sesuai menyelesaikan masalah mengidentifikasi sumber
dengan - Fasilitasi daya yang tersedia
pengetahuan mengidentifikasi - Memfasilitasi menyesuaikan
meningkat sumber daya yang diri dengan perubahan peran
- Pertanyaan tentang tersedia - Menjadwalkan kunjungan
masalah yang - Fasilitasi menyesuaikan pada setiap tahap
dialami menurun diri dengan perubahan perkembangan atau sesuai
- Persepsi yang peran kebutuhan
keliru terhadap - Jadwalkan kunjungan - Menjadwalkan tindak lanjut
masalah menurun pada setiap tahap untuk memantau atau
perkembangan atau memberi dukungan
sesuai kebutuhan - Memberikan nomor kontak
- Jadwalkan tindak lanjut yang dapat dihubungi, jika
untuk memantau atau perlu
memberi dukungan - Melibatkan keluarga dan
- Berikan nomor kontak pihak terkait, jika perlu.
yang dapat dihubungi,  Edukasi
jika perlu - Mengajarkan tentang
- Libatkan keluarga dan perkembangan dan perilaku
pihak terkait, jika perlu. normal
 Edukasi - Memberikan referensi ( mis.
- Ajarkan tentang Materi pendidikan, pamphlet
perkembangan dan ) baik cetak ataupun
perilaku normal elektronik
- Berikan referensi ( mis. - Menginformasikan tentang
Materi pendidikan, harapan yang realisis terkait
pamphlet ) baik cetak perilaku pasien
ataupun elektronik - Melatih teknik koping yang
- Informasikan tentang dibutuhkan untuk mengatasi
harapan yang realisis perkembangan atau krisis
terkait perilaku pasien situsional
- Latih teknik koping  Kolaborasi
yang dibutuhkan untuk - Merujuk ke lembaga
mengatasi pelayanan masyarakat, jika
perkembangan atau perlu.
krisis situsional
 Kolaborasi
- Rujuk ke lembaga
pelayanan masyarakat,
jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai