Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang
mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon PATOFISIOLOGI KELAINAN SISTEM ENDOKRIN Fungsi sistem endokrin yang kompleks dan rumit yang mencakup mekanisme kerja hormonal serta adanya mekanisme umpan balik negatif yang sudah tentu akan mempengaruhi perjalanan penyakit. Seperti kelainan-kelainan pada organ tubuh, pada kelenjar endokrin pun berlaku hal yang sama dimana gangguan fungsi yang terjadi dapat diakibatkan oleh: • Peradangan atau infeksi • Tumor atau keganasan • Degenerasi • Idiopatik PATWAYS KELAINAN SISTEM ENDOKRIN ASUHAN KEPERAWATAN • Pengkajian Keperawatan 1. Identitas 2. Keluhan utama 3. Riwayat penyakit sekarang 4. Riwayat penyakit dahulu. 5. Riwayat kesehatan keluarga. 6.Riwayat pertumbuhan dan perkembangan. Usia, tingkat perkembangan, toleransi, koping, pengalaman berpisah dari keluarga, pengalaman infeksi. 7.Pemeriksaan fisik Aktivitas, sirkulasi, pernapasan, neurosensori, nyeri, keamanan, eliminasi, nutrisi, psikososial. Diagnosa Keperawatan
• Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolisme. • Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan abdomen tegang, wajah meringis, dan bersikap protektif (berhati-hati menghindari nyeri). Rencana Tindakan Keperawatan No Tujuan &Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x Manajemen Nutrisi: I 24 jam diharapkan Status Nutrisi membaik dengan kriteria - Identifikasi status nutrisi hasil: - Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik - Porsi makanan yang dihabiskan meningkat - Fasilitasi menentuksn pedoman diet - Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan utrisi - Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika meningkat asupan oral dapat ditoleransi - Nyeri abdomen menurun - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan - Berat badan membaik jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu - Frekuensi makan membaik - Nafsu makan membaik Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x - Manajemen Nyeri: II 24 jam diharapkan Tingkat Nyeri menurun dengan kriteria - Identifikasi lokasi, karakteristik, surasi, frekuensi, kualitas, hasil: intensitas nyeri - Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri - Meringis menurun - Identifikasi respon nyeri non verbal - Sikap protektif menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri - Ketegangan otot menurun - Fasilitasi istirahat tidur - Frekuensi nadi membaik - Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Dampak juvenile DM pada Pemenuhan Kebutuhan Manusia 1. Pola persepsi dan Manajemen Kesehatan Klien tidak bisa menjaga pola makan dan sering minum minuman manis secara berlebihan dan belum mengetahui tentang penyakit diabetes. 2. Pola pemenuhan nutrisi dan metabolisme Klien dengan diabtetes makan 3x sehari dengan makanan diet Diabetes dan hanya dihabiskan ½ porsi. Minum 11-12 gelas/hari dengan minuman yang disediakan keluarga dengan jenis minuman teh tawar dan air putih. 3. Pola eliminasi Selama dirawat klien BAB 1x/hari dengan karakteristik feses lunak berbentuk, bau khas. BAK 8-9X/hari dengan karakterisyik urine kuning jernih, bau khas, jumlah 1400cc. 4. Pola aktivitas Selama sakit klien merasa lelah setelah melakukan aktivitas dan ketika beraktivitas perlu dibantu keluarga 5. Pola tidur dan istirahat Pola tidur klien 4-5 jam/hari karena klien merasa cemas dengan kondisinya saat ini, serta merasakan pegal-pegal pada daerah pinggang dan paha. 6. Pola koping dan stres Ketika ada masalah, diskusikan dengan keluarga dan selesaikan masalah tersebut dengan musyawarah 7. Latihan dan olahraga Menimbulkan penurunan kadar gula darah yang disebabkan oleh tingginya penggunaan glukosa dalam darah perifer dan mengurangi fktor resiko kardiovaskuler 8. Pemantauan glukosa 9. Terapi dan obat-obatan Pengobatan dengan oral, hipoglikemik agent yaitu bagi lien yang belum pernah mendapat terapi insulin, ibu atau klien yang tidak hamil, pasien gemuk, dan pasien berusia >40 tahun. 10. Pendidikam dan pertimbangan perawatan di rumah Diabetes merupakan penyakit kronis yang memerlukan penanganan madiri khusus sumur hidup, sehingga klien harus belajar ketrampilan merawat diri sendiri. Pasien diabetes harus memiliki perilaku preventif dalam gaya hidupnya untuk mencegah komplikasi sehingga memerlukan pendidikan atau informasi. Keluarga harus mendukung perawatan agar lebih optimal dengan memperhatikan kesehatan serta pola hidup sehat pasien. TERIMA KASIH