Anda di halaman 1dari 11

PATOFISIOLOGI KELAINAN PADA SISTEM

ENDOKRIN DAN ASUHAN


KEPERAWATAN ANAK: JUVENILE
DIABETES

Anis Marfuatul Azizah (1903013)


Lilis Haryanti (1903033)
Maharani Shalma Rosalina (1903037)
Sofie Damayanti (1903059)
DEFINISI SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang


mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang
beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau
saluran dan hasil sekresinya disebut hormon
PATOFISIOLOGI KELAINAN SISTEM
ENDOKRIN
Fungsi sistem endokrin yang kompleks dan rumit yang
mencakup mekanisme kerja hormonal serta adanya mekanisme
umpan balik negatif yang sudah tentu akan mempengaruhi
perjalanan penyakit. Seperti kelainan-kelainan pada organ tubuh,
pada kelenjar endokrin pun berlaku hal yang sama dimana
gangguan fungsi yang terjadi dapat diakibatkan oleh:
• Peradangan atau infeksi
• Tumor atau keganasan
• Degenerasi
• Idiopatik
PATWAYS KELAINAN SISTEM ENDOKRIN
ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu.
5. Riwayat kesehatan keluarga.
6.Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
Usia, tingkat perkembangan, toleransi, koping, pengalaman berpisah dari
keluarga, pengalaman infeksi.
7.Pemeriksaan fisik
Aktivitas, sirkulasi, pernapasan, neurosensori, nyeri, keamanan,
eliminasi, nutrisi, psikososial.
Diagnosa Keperawatan

• Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan


kebutuhan metabolisme.
• Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
dibuktikan dengan abdomen tegang, wajah meringis,
dan bersikap protektif (berhati-hati menghindari nyeri).
Rencana Tindakan Keperawatan
No Tujuan &Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x Manajemen Nutrisi:
I
24 jam diharapkan Status Nutrisi membaik dengan kriteria - Identifikasi status nutrisi
hasil: - Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
- Porsi makanan yang dihabiskan meningkat - Fasilitasi menentuksn pedoman diet
- Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan utrisi - Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika
meningkat asupan oral dapat ditoleransi
- Nyeri abdomen menurun - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
- Berat badan membaik jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
- Frekuensi makan membaik
- Nafsu makan membaik
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x - Manajemen Nyeri:
II
24 jam diharapkan Tingkat Nyeri menurun dengan kriteria - Identifikasi lokasi, karakteristik, surasi, frekuensi, kualitas,
hasil: intensitas nyeri
- Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri
- Meringis menurun - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Sikap protektif menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Ketegangan otot menurun - Fasilitasi istirahat tidur
- Frekuensi nadi membaik - Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Dampak juvenile DM pada Pemenuhan
Kebutuhan Manusia
1. Pola persepsi dan Manajemen Kesehatan
Klien tidak bisa menjaga pola makan dan sering minum minuman manis
secara berlebihan dan belum mengetahui tentang penyakit diabetes.
2. Pola pemenuhan nutrisi dan metabolisme
Klien dengan diabtetes makan 3x sehari dengan makanan diet Diabetes dan
hanya dihabiskan ½ porsi. Minum 11-12 gelas/hari dengan minuman yang
disediakan keluarga dengan jenis minuman teh tawar dan air putih.
3. Pola eliminasi
Selama dirawat klien BAB 1x/hari dengan karakteristik feses lunak berbentuk,
bau khas. BAK 8-9X/hari dengan karakterisyik urine kuning jernih, bau khas,
jumlah 1400cc.
4. Pola aktivitas
Selama sakit klien merasa lelah setelah melakukan aktivitas dan ketika
beraktivitas perlu dibantu keluarga
5. Pola tidur dan istirahat
Pola tidur klien 4-5 jam/hari karena klien merasa cemas dengan kondisinya
saat ini, serta merasakan pegal-pegal pada daerah pinggang dan paha.
6. Pola koping dan stres
Ketika ada masalah, diskusikan dengan keluarga dan selesaikan masalah
tersebut dengan musyawarah
7. Latihan dan olahraga
Menimbulkan penurunan kadar gula darah yang disebabkan oleh tingginya
penggunaan glukosa dalam darah perifer dan mengurangi fktor resiko
kardiovaskuler
8. Pemantauan glukosa
9. Terapi dan obat-obatan
Pengobatan dengan oral, hipoglikemik agent yaitu bagi lien yang belum
pernah mendapat terapi insulin, ibu atau klien yang tidak hamil, pasien
gemuk, dan pasien berusia >40 tahun.
10. Pendidikam dan pertimbangan perawatan di rumah
Diabetes merupakan penyakit kronis yang memerlukan penanganan madiri
khusus sumur hidup, sehingga klien harus belajar ketrampilan merawat diri
sendiri. Pasien diabetes harus memiliki perilaku preventif dalam gaya
hidupnya untuk mencegah komplikasi sehingga memerlukan pendidikan atau
informasi. Keluarga harus mendukung perawatan agar lebih optimal dengan
memperhatikan kesehatan serta pola hidup sehat pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai