KEPERAWATAN ANAK 1
PREMATURITAS/BBLR
INTAN SALSABILA
1018031059
PSIK 2A
1. PENGERTIAN
Prematuritas adalah kelahiran yang berlangsung pada umur
kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama
haid terakhir.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi
kurang bulan (< 37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine
growth restriction) (Pudjiadi, dkk., 2010).
2. ETIOLOGI
Beberapa penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah
(Proverawati dan Ismawati, 2010), yaitu:
a. Faktor ibu
1) Penyakit
a) Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia,
perdarahan antepartum, preekelamsi berat, eklamsia,
infeksi kandung kemih.
b) Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular
seksual, hipertensi, HIV/AIDS, TORCH(Toxoplasma,
Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex
virus), danpenyakit jantung.
c) Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.
2) Ibu
a) Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah
kehamilan pada usia < 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.
b) Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang
dari 1 tahun).
c) Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.
3) Keadaan sosial ekonomi
a) Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi
rendah. Hal ini dikarenakan keadaan gizi dan
pengawasan antenatal yang kurang.
b) Aktivitas fisik yang berlebihan
c) Perkawinan yang tidak sah.
b. Faktor janin Faktor janin meliputi : kelainan kromosom, infeksi janin
kronik (inklusi sitomegali, rubella bawaan), gawat janin, dan kehamilan
kembar.
c. Faktor plasenta Faktor plasenta disebabkan oleh : hidramnion, plasenta
previa, solutio plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom
parabiotik), ketuban pecah dini.
d. Faktor lingkungan Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat
tinggal di dataran tinggi, terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.
3. TANDA GEJALA
Tanda dan gejala bayi prematur menurut Surasmi ( 2005) adalah :
a. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
b. Berat badan sama dengan atau kerang dari 2500 gr
c. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm
d. Kuku panjangnya belum melewati ujung jarinya
e. Batas dahi dan ujung rambut kepala tidak jelas
f. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm
g. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm
h. Rambut lanugo masih banyak
i. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
j. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhanya, sehingga
seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga
k. Tumit mengkilap, telapak kaki halus
l. Alat kelamin : pada bayi laki – laki pigmentasi dan rugae pada skrotum
kurang, testis belum turun ke dalam skrotum, untuk bayi perempuan
klitoris menonjol, labia minora tertutup oleh labia mayora.
m. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakanya lemah
n. Fungsi syaraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks
hisap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif dan tangisanya
lemah.
o. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan jaringan
lemak masih kurang
p. Verniks tidak ada atau kurang
Menurut Proverawati (2010), Gambaran Klinis atau ciri- ciri Bayi BBLR :
a. Berat kurang dari 2500 gram
b. Panjang kurang dari 45 cm
c. Lingkar dada kurang dari 30 cm
d. Lingkar kepala kurang dari 33 cm
e. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
f. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
g. Kepala lebih besar
h. Kulit tipis transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang
i. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya
j. Otot hipotonik lemah merupakan otot yang tidak ada gerakan aktif pada
lengan dan sikunya
k. Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea
l. Ekstermitas : paha abduksi, sendi lutut/ kaki fleksi-lurus, tumit
mengkilap, telapak kaki halus.
m. Kepala tidak mampu tegak, fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif
dan tangisnya lemah.
n. Pernapasan 40 – 50 kali/ menit dan nadi 100-140 kali/ menit
4. PATOFISIOLOGI
Manuaba (2008: 264) menjelaskan bahwa stress dapat terjadi pada ibu dan
janin. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stress pada ibu yaitu
tingkat sosial ekonomi yang rendah, anemia, gizi kurang, hamil tua tetap
kerja, infeksi, grandemultipara, atau jarak hamil yang pendek yang dapat
meningkatkan stress pada ibu sehingga meningkatkan hormon
prostaglandin yang dapat menyebabkan uterus mudah terangsang untuk
berkontraksi (irritable) dan menyebabkan perubahan serviks (serviks
menjadi lunak) sehingga meningkatkan hormon oksitosin yang akhirnya
menyebabkan kontraksi uterus dan mengakibatkan ketuban pecah spontan
sehingga terjadi persalinan premat.
5. PENATALAKSANAAN
Penanganan dan perawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah
menurut Proverawati (2010), dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:
a. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Bayi prematur akan cepat kehilangan panas badan dan menjadi
hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum berfungsi
dengan baik, metabolismenya rendah, dan permukaan badan
relatif luas. Oleh karena itu, bayi prematuritas harus dirawat di
dalam inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam
rahim. Bila belum memiliki inkubator, bayi prematuritas dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
berisi air panas atau menggunakan metode kangguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
ibunya.
b. Pengawasan Nutrisi atau ASI
Alat pencernaan bayi premature masih belum sempurna, lambung
kecil, enzim pecernaan belum matang. Sedangkan kebutuhan
protein 3 sampai 5 gr/ kg BB (Berat Badan) dan kalori 110 gr/ kg
BB, sehingga pertumbuhannya dapat meningkat. Pemberian
minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan
menghisap cairan lambung. Reflek menghisap masih lemah,
sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit, tetapi
dengan frekuensi yang lebih sering. ASI merupakan makanan
yang paling utama, sehingga ASI-lah yang paling dahulu
diberikan. Bila faktor menghisapnya kurang maka ASI dapat
diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan atau
dengan memasang sonde menuju lambung. Permulaan cairan
yang diberikan sekitar 200 cc/ kg/ BB/ hari.
c. Pencegahan Infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan
tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang, dan
pembentukan antibodi belum sempurna. Oleh karena itu, upaya
preventif dapat dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga
tidak terjadi persalinan prematuritas atau BBLR. Dengan
demikian perawatan dan pengawasan bayi prematuritas secara
khusus dan terisolasi dengan baik.
d. Penimbangan Ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi atau nutrisi
bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu
penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
e. Ikterus
Semua bayi prematur menjadi ikterus karena sistem enzim
hatinya belum matur dan bilirubin tak berkonjugasi tidak
dikonjugasikan secara efisien sampai 4-5 hari berlalu . Ikterus
dapat diperberat oleh polisetemia, memar hemolisias dan infeksi
karena hperbiliirubinemia dapat menyebabkan kernikterus maka
warna bayi harus sering dicatat dan bilirubin diperiksa bila ikterus
muncul dini atau lebih cepat bertambah coklat.
f. Pernapasan
Bayi prematur mungkin menderita penyakit membran hialin. Pada
penyakit ini tanda- tanda gawat pernaasan sealu ada dalam 4 jam
bayi harus dirawat terlentang atau tengkurap dalam inkubator
dada abdomen harus dipaparkan untuk mengobserfasi usaha
pernapasan.
g. Hipoglikemi
Mungkin paling timbul pada bayi prematur yang sakit bayi
berberat badan lahir rendah, harus diantisipasi sebelum gejala
timbul dengan pemeriksaan gula darah secara teratur.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. PATHWAY
KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Biodata
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
abnormal (mis.
Takipnea, Imaturitas organ paru
bradipnea,
hiperventilasi, Paru tidak optimal pembentukan
Pernapasan
cuping hidung Defesiensi cairan surfaktan
Kelelahan otot pernapasan
DO :
Pola napas tidak efektif
Berat badan
menurun
minimal 10%
dibawah rentang Faktor Ibu/Janin/Lingkungan
ideal
Otot penguyah BBLR
lemah
Otot menelan Refleks menelan dan menghisap
lemah kurang baik
Membran
mukosa pucat Intake nutrisi tidak adekuat
Menggigil
Suhu tubuh Penurunan BB / Kematian
dibawah nilai
normal Defisit nutrisi
Hipoksia
Persalinan premature
DS : Defisit Pengetahuan
Menanyakan BBLR
masalah yang
dihadapi Paparan lingkungan ekstrauterine
DO :
Menunjukkan
Perbedaan suhu ekstra dan
perilaku tidak
intrauterine
sesuai anjuran
Menunjukkan
Fluktuasi temperature tubuh
presepsi yang
keliru terhadap
masalah Hipotermia
Defisit penegetahuan
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
Kolaborasi
Kolaborasikan
pemberian
bronkodilator,
mukolitik, jika perlu
Edukasi Edukasi
Anjurkan makan / minum Menganjurkan makan /
hangat minum hangat
PREMATURE
INTAN SALSABILA
1018031059
PSIK 2A
UNIVERSITAS FALETEHAN
2020
Nama Mahasiswa : Intan Salsabila
NIM : 1018031059
Hari/Tanggal : Selasa,30 Juni 2020
KASUS PREMATURE
Bayi “F” lahir dari kehamilan kurang bulan (premature) dengan usia kehamilan 32 minggu, berat
badan lahir 1600 gram. Hasil pengkajian diperoleh BB saat ini 1550 gram, reflek hisap lemah,
koordinasi reflek menelan dan reflek hisap kurang baik (toleransi minum peroral kurang baik),
setiapkali diberikan PASI dengan menggunakan sendok bayi tampak gumoh. berat badan bayi
menurun, suhu tubuh 35,4oC, bayi berada dalam perawatan incubator, akral dingin. Ibu
mengatakan ada informasi dari tetangganya untuk melakukan perawatan metode kangguru
sebagai persiapan dirumah agar bayinya tidak kedinginan, ibu bertanya apakah perawatan metode
kangguru itu dan bagaimana cara melakukannya.
Riwayat bayi
Apgar score : 1” 5 5” 6
Usia gestasi : 32 minggu
Berat Badan lahir : 1600 gr
Komplikasi persalinan : Tidak ada ( ) Ada ( √ )
a. Aspirasi mekonium ( - )
b. Denyut Jantung janin abnormal ( - )
c. Masalah lain : tidak ada
d. Prolaps tali pusat/lilitan tali pusat ( - )
e. Ketuban pecah dini ( √ ) ; berapa jam : 1 jam
Riwayat Ibu
39 1 1 -
Jenis Persalinan :
Pervaginum ( √ )
Sectio cesarean ( - ) ; Alasan :
Komplikasi kehamilan :
Tidak ada ( ) Ada ( √ )
Perawatan antenatal ( √ )
Ruptur plasenta / plasenta previa ( - )
Pre eklampsia / toxcemia ( √ )
Suspect sepsis ( - )
Persalinan premature/post matur ( √ )
Masalah lain : tidak ada
Instruksi : Beri tanda ( √ ) pada istilah yang tepat/sesuai dengan data-data dibawah ini.
Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom data tambahan bila
perlu.
1. Reflek :
Moro ( √ ) genggaman tangan ( √ ) genggaman plantar ( √ ) Stratle ( √ ) pupil ( √ )
corneal ( √ ) glabelar ( √ ) sucking ( √ ) : kuat/lemah, rooting ( - ) ekstrusion ( √ )
yawn ( √ ) gag ( √ ) neck righting (√ ) otolith righting (√ ) dancing ( - ) gallant ( √ )
2. Tonus/aktivitas
a. Aktif ( - ) Tenang (√ ) Letargi ( - ) Kejang ( - )
b. Menangis keras ( - ) lemah ( √ ) Melengking ( - ) Sulit menangis ( - )
3. Kepala /Leher
a. Fontanel anterior Lunak ( √ ) Tegas ( - )Datar ( - )
Menonjol ( - ) Cekung ( - ) menutup usia :
Fontanel posterior Lunak ( √ ) Tegas ( - )Datar ( - ) Menonjol
( - ) Cekung ( - ) menutup usia :
4. Mata
Bersih ( ) Sekresi ada ( √ )tidak ada ( ) simetris/asimetris ( √ )
Jarak interkantus : 2,5 cm Sklera : anikterik _konjungtiva : anemis
Strabismus ( - ) katarak congenital ( - )
5. Telinga Hidung
a. Telinga Normal (√) Abnormal ( - ) letak pinna : mendatar
b. Hidung Simetris ( √ ) Asimetris ( - )
Sekresi ( √ )Napas cuping hidung ( - )
6. Wajah
a. bentuk wajah simetris/normal ( √ ) abnormal ( - )
b. Bibir sumbing ( - )
c. Sumbing langit-langit/palatum ( - )
7. Abdomen
a. Lunak ( √ ) Tegas ( - ) datar ( - ) Kembung ( √ )
b. Lingkar perut 25 cm
c. Liver: Teraba ( √ ) Kurang 2 cm ( √ ) Lebih 2 cm ( )
Tidak Teraba ( )
8. Toraks / Dada
a. bentuk Simetris ( √ ) asimetris ( - ) pigeon chest ( - ) Barrel chest ( - )
Funnel chest ( - )
b. pergerakan : Retraksi interkostal ( - ) simestris ( √ )
c. irama napas : reguler ( √ ) ireguler ( - ) dyspneu ( - ) apneu ( - )
d. bunyi napas : vesikuler ( √ ) ronchi ( - ) wheezing ( - ) rales ( - )
e. irama jantung : regular ( √ ) ireguler ( - )
f. Respirasi spontan ( √ )
alat Bantu napas : () Oxigen mask
( ) Nasal kanul
Konsentrasi O2 : _____ ltr/menit
g. Bunyi normal Sinus Rhythm (NSR) ( - )
Frekuensi :
h. Murmur ( - ) PMI ( - ); Lokasi:
i. Waktu pengisian kapiler (CRT) : Normal
j. Denyut nadi : 100 x/menit
1. Ekstremitas
Gerakan Bebas ( - ) ROM terbatas ( √ ) Tidak terkaji ( - )
Ekstremitas atas Normal ( √ ) Abnormal ( - ),Sebutkan :
Ekstrimitas bawah Normal ( √ ) Abnormal (-),Sebutkan :
Panggul Normal ( √ ) Abnormal ( - )Tidak teruji ( )
2. Umbilikus
Normal ( √ ) Abnormal ( -)
Inflamasi ( - ) Drainase ( - )
3. Genital
Perempuan normal ( ) Laki-laki normal ( ) Abnormal ( √ )
Sebutkan : Testis belum turun dan rague pada skrotum kurang
RIWAYAT SOSIAL
Jenis
Kelamin Riwayat persalinan Riwayat imunisasi
anak
prenatal/perinatal.
Pemantauan elektrolit (Na, K, Cl): dalam batas normal pada awal kehidupan.
Prioritas Masalah
1. Hipotermia berhubungan dengan kekurangan lemak subkutan dibuktikan dengan kulit
teraba dingin, suhu tubuh dibawah 35,4 c
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan dibuktikan
dengan berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal, otot menelan lemah
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan menemukan sumber informasi
dibuktikan dengan menanyakan masalah yang dihadapi
MASALAH
DATA KLIEN ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS :
Faktor Defisit
Berat badan
Ibu/Janin/Lingkunga Nutrisi
lahir 1600 Hipotermia
n Defisit
gram
Pengetahua
Menyakan n
masalah BBLR
mengenai
teknik Refleks menelan dan
perawatan menghisap kurang
metode baik
kanguru
DO : Intake nutrisi tidak
BB sekarang adekuat
1550 gr
Reflek hisap Asupan gizi kurang
lemah
Koordinasi Sel – sel kekurangan
reflek nutrisi
menelan dan
reflek hisap Kekurangan sel
kurang baik
Setiapkali Penurunan BB /
diberikan Kematian
PASI dengan
menggunaka
Defisit nutrisi
n sendok
bayi tampak
gumoh Prematuritas
Kulit teraba
dingin Faktor ibu : usia <20
Suhu tubuh tahun, Ras riwayat
35,4oC kehamilan / Faktor
Menunjukkan Plasenta : Kehamilan
persepsi yang ganda, tumor/Faktor
keliru
terhadap Janin : TORCH,
Perawatan kehamilan ganda
Metode
Kanguru
Prematur / BBLR
Prematurias,
perkembangan janin
belum sempurna
Jaringan lemak
subkutan lebih tipis
Kehilangan panas
melalui kulit
Kehilangan panas
Hipotermia
BBLR
Bayi hipotermia
Kurang terpapar
informasi tidak tahu
cara menghangatkan
bayi
Menanyakan
perawatan metode
kanguru
Defisit Pengetahuan
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
Mengajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatka
perilaku hidup sehat
dan bersih
PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU
TERHADAP KESTABILAN SUHU TUBUH PADA BAYI
PREMATURE
INTAN SALSABILA
1018031059
PSIK 2A