PRE-OPERASI
DO :
Tampak rektovagina pada bayi
dimana bagian bawah usus besar,
rektum terhubung dengan saluran
vagina
Feses keluar lewat vagina
Leukosit : 21.400/ul
RR : 42x/menit
T : 36,8˚C
P : 152x/menit
SpO2 : 98%
MASALAH KEPERAWATAN
1. Menyusui tidak efektif
2. Resiko infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan hambatan pada neonatus (prematuritas)
2. Resiko infeksi dibuktikan dengan rektovaginal
NURSING PLANING
ANALISA DATA
POST OPERASI
No Data Senjang Masalah Keperawatan Paraf
MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. Inkotinensia fekal
3. Disfungsi motilitas gastrointestinal
4. Resiko infeksi
5. Gangguan integritas kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi)
2. Inkotinensia fekal berhubungan dengan kehilangan fungsi pengendalian sfingter rektum
3. Disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan dengan pembedahan
4. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang upaya
mempertahankan/melindungi integritas kulit
NURSING PLANING
P : Intervensi dilanjutkan
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Mengidentifikasi skala nyeri
Mengkontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Memfaasilitasi istirahat dan
tidur
Berkolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Inkotinensia fekal 14.15 1. Mengidentifikasi perubahan Jam 14.20 WIB
berhubungan frekuensi defekasi dan S : Klien tidak dapat dikaji
dengan kehilangan konsistensi feses
fungsi pengendalian 2. Memonitor kondisi kulit O:
sfingter rektum perianal KlienPasien terlihat post op
3. Memonitor diet dan kolostomi pertama
kebutuhan cairan Feses keluar sedikit-sedikit
4. Membersihkan daerah dan sering
perianal dengan sabun dan Konstipasi feses cair berwarna
air hitam kehijauan
5. Menjaga kebersihan tempat TTV
tidur dan pakaian T : 36,8 ˚C
P : 152x/menit
RR : 42x/menit
Spo2 : 99%
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Mengidentifikasi perubahan
frekuensi defekasi dan
konsistensi feses
Memonitor kondisi kulit
perianal
Memonitor diet dan
kebutuhan cairan
Membersihkan daerah
perianal dengan sabun dan
air
Menjaga kebersihan tempat
tidur dan pakaian
3. Disfungsi motilitas 14.30 1. Mengidentifikasi status Jam 14.35
gastrointestinal nutrisi S : Klien tidak dapat dikaji
berhubungan Berat badan bayi kurang
dengan pembedahan dari normal O:
2. Memonitor asupan makanan Adanya kantong kolostomi
(D.0021) di perut sebelah kiri
Diet PASI/ASI 7-8 cc/2
jam Adanya distensi abdomen
3. Memonitor berat badan Peristaltik bising usus
BB : 1300 gram 35x/menit
4. Memonitor hasil Feses berwarna hitam
pemeriksaan laboratorium kehijauan
Leukosit : 21.400/ul BAB (kolostomi dibersihkan
Eritrosit : 4,2 jutal/ul ± 2x sehari
Hemoglobin : 16,0 g/dl
Hematokroit : 44% A : Masalah belum teratasi
MCV : 103 fl
MCH : 37 pg P : Intervensi dilanjutkan
MCHC : 36% Mengidentifikasi status
Trombosit : 230.000/ul nutrisi
5. Menghentikan pemberian Memonitor asupan makanan
makanan melalui selang Memonitor berat badan
nasogatrik jika asupan oral Memonitor hasil
dapat ditoleransi pemeriksaan laboratorium
Daya hisap bayi belum Menghentikan pemberian
kuat melakukan asupan makanan melalui selang
melalui oral nasogatrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
4. Resiko infeksi 14.45 1. Memonitor tanda dan gejala Jam 14.50 WIB
berhubungan infeksi lokal dan sistemik S : Klien tidak dapat dikaji
dengan efek Tampak kemerahan di
prosedur invasif sekitar stoma O:
(D.0142) 2. Membatasi jumlah Adanya stoma menempel di
pengunjung perut sebelah kiri
Terdapat kemerahan di area
3. Memberikan perawatan kulit stoma
pada area infeksi Terdapat jahitan post op
Mengoleskan salep stoma
ketoconazole Leukosit : 21.400/ul (nilai
4. Mencuci tangan sebelum dan normal : 4.000-10.000)
sesudah kontak dengan TTV
pasien dan lingkungan 10. T : 36,2˚C
pasien 11. P : 153x/menit
5. Mempertahankan teknik 12. Spo2 : 98%
aseptik pada pasien berisiko 13. RR : 42x/menit
tinggi A : Masalah belum teratasi
6. Berkolaborasi pemberian
imunisasi P : Intervensi dilanjutkan
Ceftaxidime 2x39 mg Memonitor tanda dan
Ampicillin 2x130 mg gejala infeksi lokal dan
Metropenem 3x17 mg sistemik
Membatasi jumlah
pengunjung
Memberikan perawatan
kulit pada infeksi
Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
Mempertahakankan teknik
aseptik pada pasien
berisiko tinggi
Berkolaborasi pemberian
imunisasi
5. Gangguan integritas 15.05 1. Monitor karakteristik luka Jam 15.10 WIB
kulit berhubungan (mis. drainase, warna S : Tidak dapat dikaji
dengan ukuran, bau)
2. Monitor tanda-tanda infeksi O:
3. Bersihkan dengan cairan Adanya nyeri pada area
NaCl atau pembersih stoma
nontoksik, sesuai kebutuhan Kemerahan di area stoma
4. Bersihkan jaringan nekrotik Area kolostomi di sebelah
5. Berikan salep yang sesuai ke kiri abdomen
kulit/lesi, jika perlu TTV
6. Pasang balutan sesuai jenis T : 36,8 ˚C
luka P : 158x/menit
7. Pertahankan teknik steril saat RR : 48x/menit
melakukan perawatan luka Spo2 : 99%
8. Kolaborasi pemberian A : Masalah belum teratasi
antibiotik, jika perlu
Ceftaxidime 2x39 mg P : Intervensi dilanjutkan
Ampicillin 2x130 mg Memonitor karakteristik luka
Metropenem 3x17 mg (mis. drainase, warna
ukuran, bau)
Memonitor tanda-tanda
infeksi
Membersihkan dengan
cairan NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
Membersihkan jaringan
nekrotik
Memberikan salep yang
sesuai ke kulit/lesi, jika
perlu
memasang balutan sesuai
jenis luka
Mempertahankan teknik
steril saat melakukan
perawatan luka
Berolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
P : Intervensi dilanjutkan
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Mengidentifikasi skala nyeri
Mengkontrol lingkungan
yang memperberat rasa nyeri
Memfaasilitasi istirahat dan
tidur
Berkolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Inkotinensia fekal 08.15 1. Mengidentifikasi perubahan Jam 08.20 WIB
berhubungan frekuensi defekasi dan
dengan kehilangan konsistensi feses S : Klien tidak dapat dikaji
fungsi pengendalian 2. Memonitor kondisi kulit
sfingter rektum perianal O:
3. Memonitor diet dan Klien Pasien terlihat post
kebutuhan cairan op kolostomi pertama
4. Membersihkan daerah Feses keluar sedikit-sedikit
perianal dengan sabun dan dan sering
air Konstipasi feses cair berwarna
5. Menjaga kebersihan tempat hitam kehijauan
tidur dan pakaian TTV
T : 36,8 ˚C
P : 152x/menit
RR : 42x/menit
Spo2 : 99%
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Mengidentifikasi perubahan
frekuensi defekasi dan
konsistensi feses
Memonitor kondisi kulit
perianal
Memonitor diet dan
kebutuhan cairan
Membersihkan daerah
perianal dengan sabun dan
air
Menjaga kebersihan tempat
tidur dan pakaian
3. Disfungsi motilitas 08.25 1. Mengidentifikasi status Jam 08.35
gastrointestinal nutrisi S : Klien tidak dapat dikaji
berhubungan Berat badan bayi kurang
dengan pembedahan dari normal O:
2. Memonitor asupan makanan Adanya kantong kolostomi
(D.0021) di perut sebelah kiri
Diet PASI/ASI 7-8 cc/2
jam Adanya distensi abdomen
3. Memonitor berat badan Peristaltik bising usus
BB : 1300 gram 35x/menit
4. Memonitor hasil Feses berwarna hitam
pemeriksaan laboratorium kehijauan
Leukosit : 21.400/ul BAB (kolostomi dibersihkan
Eritrosit : 4,2 jutal/ul ± 2x sehari
Hemoglobin : 16,0 g/dl
Hematokroit : 44% A : Masalah belum teratasi
MCV : 103 fl
MCH : 37 pg P : Intervensi dilanjutkan
MCHC : 36% Mengidentifikasi status
Trombosit : 230.000/ul nutrisi
5. Menghentikan pemberian Memonitor asupan makanan
makanan melalui selang Memonitor berat badan
nasogatrik jika asupan oral Memonitor hasil
dapat ditoleransi pemeriksaan laboratorium
Daya hisap bayi belum Menghentikan pemberian
kuat melakukan asupan makanan melalui selang
melalui oral nasogatrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
4. Resiko infeksi 08.45 1. Memonitor tanda dan gejala Jam 08.55 WIB
berhubungan infeksi lokal dan sistemik S : Klien tidak dapat dikaji
dengan efek Tampak kemerahan di
prosedur invasif sekitar stoma O:
(D.0142) 2. Membatasi jumlah Adanya stoma menempel di
perut sebelah kiri
pengunjung Terdapat kemerahan di area
3. Memberikan perawatan kulit stoma
pada area infeksi Terdapat jahitan post op
Mengoleskan salep stoma
ketoconazole Leukosit : 21.400/ul (nilai
4. Mencuci tangan sebelum dan normal : 4.000-10.000)
sesudah kontak dengan TTV
pasien dan lingkungan 14. T : 36,2˚C
pasien 15. P : 153x/menit
5. Mempertahankan teknik 16. Spo2 : 98%
aseptik pada pasien berisiko 17. RR : 42x/menit
tinggi A : Masalah belum teratasi
6. Berkolaborasi pemberian
imunisasi P : Intervensi dilanjutkan
Ceftaxidime 2x39 mg Memonitor tanda dan
Ampicillin 2x130 mg gejala infeksi lokal dan
Metropenem 3x17 mg sistemik
Membatasi jumlah
pengunjung
Memberikan perawatan
kulit pada infeksi
Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
Mempertahakankan teknik
aseptik pada pasien
berisiko tinggi
Berkolaborasi pemberian
imunisasi
5. Gangguan integritas 09.10 1. Memonitor karakteristik luka Jam 09.15
kulit berhubungan (mis. drainase, warna S : Klien tidak dapat dikaji
dengan ukuran, bau)
2. Memonitor tanda-tanda O:
infeksi Adanya nyeri pada area
3. Membersihkan dengan stoma
cairan NaCl atau pembersih Kemerahan di area stoma
nontoksik, sesuai kebutuhan Area kolostomi di sebelah
4. Membersihkan jaringan kiri abdomen
nekrotik T : 36,8 ˚C
5. Memberikan salep yang P : 158x/menit
sesuai ke kulit/lesi, jika perlu RR : 48x/menit
6. Memasang balutan sesuai Spo2 : 99%
jenis luka A : Masalah belum teratasi
7. Mempertahankan teknik
steril saat melakukan P : Intervensi dilanjutkan
perawatan luka
Monitor karakteristik luka
8. Berkolaborasi pemberian
(mis. drainase, warna ukuran,
antibiotik, jika perlu
bau)
Ceftaxidime 2x39 mg
Ampicillin 2x130 mg Monitor tanda-tanda infeksi
Metropenem 3x17 mg Bersihkan dengan cairan NaCl
atau pembersih nontoksik,
sesuai kebutuhan
Bersihkan jaringan nekrotik
Berikan salep yang sesuai ke
kulit/lesi, jika perlu
Memasang balutan sesuai
jenis luka
Mempertahankan teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
Berkolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
P : Intervensi dilanjutkan
Mengidentifikasi perubahan
frekuensi defekasi dan
konsistensi feses
Memonitor kondisi kulit
perianal
Memonitor diet dan
kebutuhan cairan
Membersihkan daerah
perianal dengan sabun dan
air
Menjaga kebersihan tempat
tidur dan pakaian
3. Disfungsi motilitas 1. Mengidentifikasi status S : Klien tidak dapat dikaji
gastrointestinal nutrisi
berhubungan Berat badan bayi kurang O:
dengan pembedahan dari normal Adanya kantong kolostomi
2. Memonitor asupan makanan di perut sebelah kiri
(D.0021)
Diet PASI/ASI 7-8 cc/2 Adanya distensi abdomen
jam Peristaltik bising usus
3. Memonitor berat badan 35x/menit
BB : 1300 gram Feses berwarna hitam
4. Memonitor hasil kehijauan
pemeriksaan laboratorium BAB (kolostomi dibersihkan
Leukosit : 21.400/ul ± 2x sehari
Eritrosit : 4,2 jutal/ul
Hemoglobin : 16,0 g/dl A : Masalah belum teratasi
Hematokroit : 44%
MCV : 103 fl P : Intervensi dilanjutkan
MCH : 37 pg Mengidentifikasi status
MCHC : 36% nutrisi
Trombosit : 230.000/ul Memonitor asupan makanan
5. Menghentikan pemberian Memonitor berat badan
makanan melalui selang Memonitor hasil
nasogatrik jika asupan oral pemeriksaan laboratorium
dapat ditoleransi Menghentikan pemberian
Daya hisap bayi belum makanan melalui selang
kuat melakukan asupan nasogatrik jika asupan oral
melalui oral dapat ditoleransi
4. Resiko infeksi 1. Memonitor tanda dan gejala S : Klien tidak dapat dikaji
dibuktukan dengan infeksi lokal dan sistemik
efek prosedur Tampak kemerahan di O:
invasif sekitar stoma Adanya stoma menempel di
(D.0142) 2. Membatasi jumlah perut sebelah kiri
pengunjung Terdapat kemerahan di area
3. Memberikan perawatan kulit stoma
pada area infeksi Terdapat jahitan post op
Mengoleskan salep stoma
ketoconazole Leukosit : 21.400/ul (nilai
4. Mencuci tangan sebelum dan normal : 4.000-10.000)
sesudah kontak dengan TTV
pasien dan lingkungan 18. T : 36,2˚C
pasien 19. P : 153x/menit
5. Mempertahankan teknik 20. Spo2 : 98%
aseptik pada pasien berisiko 21. RR : 42x/menit
tinggi A : Masalah belum teratasi
6. Berkolaborasi pemberian
imunisasi P : Intervensi dilanjutkan
Ceftaxidime 2x39 mg Memonitor tanda dan
Ampicillin 2x130 mg gejala infeksi lokal dan
Metropenem 3x17 mg sistemik
Membatasi jumlah
pengunjung
Memberikan perawatan
kulit pada infeksi
Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
Mempertahakankan teknik
aseptik pada pasien
berisiko tinggi
Berkolaborasi pemberian
imunisasi
5. Gangguan integritas 1. Memonitor karakteristik luka S : Klien tidak dapat dikaji
kulit berhubungan (mis. drainase, warna
dengan ukuran, bau) O:
2. Memonitor tanda-tanda Adanya nyeri pada area
infeksi stoma
3. Membersihkan dengan Kemerahan di area stoma
cairan NaCl atau pembersih Area kolostomi di sebelah
nontoksik, sesuai kebutuhan kiri abdomen
4. Membersihkan jaringan T : 36,8 ˚C
nekrotik P : 158x/menit
5. Memberikan salep yang RR : 48x/menit
sesuai ke kulit/lesi, jika perlu Spo2 : 99%
6. Memasang balutan sesuai A : Masalah belum teratasi
jenis luka
7. Mempertahankan teknik P : Intervensi dilanjutkan
steril saat melakukan
Monitor karakteristik luka
perawatan luka
(mis. drainase, warna ukuran,
8. Berkolaborasi pemberian
bau)
antibiotik, jika perlu
Monitor tanda-tanda infeksi
Ceftaxidime 2x39 mg
Bersihkan dengan cairan NaCl
Ampicillin 2x130 mg
atau pembersih nontoksik,
Metropenem 3x17 mg
sesuai kebutuhan
Bersihkan jaringan nekrotik
Berikan salep yang sesuai ke
kulit/lesi, jika perlu
Memasang balutan sesuai
jenis luka
Mempertahankan teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
Berkolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
6. Menyusui tidak 15:301. 1. Mengidentifikasi status nutrisi Jam 14.00 WIB
efektif Bayi diberikan susu 3-5 S : Klien tidak dapat dikaji
berhubungan cc setiap 2 jam melalui
dengan hambatan OGT dan terpasang IVFD O:
pada neonatus D10% dengan kecepatan Bayi diberikan susu 3-5 cc
(prematuritas) 4 cc/jam setiap 2 jam melalui OGT no
(D.0029) 5. 2. Mengidentifikasi perlunya 5 dikarenakan reflek
penggunaan selang nasogastrik menghisap bayi tidak adekuat
Reflek hisap bayi tidak Terpasang OGT
adekuat sehingga
menggunakan OGT no 5 A : Masalah belum teratasi
6. Memonitor berat badan
Berat badan : 1300 gram P : Intervensi dilanjutkan
7. Memonitor asupan makanan Mengidentifikasi status nutrisi
Bayi belum bisa makan, Mengidentifikasi perlunya
bayi hanya diberikan penggunaan selang
D5% 1,5 cc setiap 2 jam nasogastrik
melalui OGT no 5 dan Memonitor berat badan
terpasang IVFD D10% Memonitor asupan makanan
dengan kecepatan 4
cc/jam
IMPLEMENTASI
P : Intervensi dilanjutkan
Mengidentifikasi perubahan
frekuensi defekasi dan
konsistensi feses
Memonitor kondisi kulit
perianal
Memonitor diet dan
kebutuhan cairan
Membersihkan daerah
perianal dengan sabun dan
air
Menjaga kebersihan tempat
tidur dan pakaian
3. Disfungsi motilitas 1. Mengidentifikasi status S : Klien tidak dapat dikaji
gastrointestinal nutrisi
berhubungan Berat badan bayi kurang O:
dengan pembedahan dari normal Adanya kantong kolostomi
2. Memonitor asupan makanan di perut sebelah kiri
(D.0021)
Diet PASI/ASI 7-8 cc/2 Adanya distensi abdomen
jam Peristaltik bising usus
3. Memonitor berat badan 35x/menit
BB : 1300 gram Feses berwarna hitam
4. Memonitor hasil kehijauan
pemeriksaan laboratorium BAB (kolostomi dibersihkan
Leukosit : 21.400/ul ± 2x sehari
Eritrosit : 4,2 jutal/ul
Hemoglobin : 16,0 g/dl A : Masalah belum teratasi
Hematokroit : 44%
MCV : 103 fl P : Intervensi dilanjutkan
MCH : 37 pg Mengidentifikasi status
MCHC : 36% nutrisi
Trombosit : 230.000/ul Memonitor asupan makanan
5. Menghentikan pemberian Memonitor berat badan
makanan melalui selang Memonitor hasil
nasogatrik jika asupan oral pemeriksaan laboratorium
dapat ditoleransi Menghentikan pemberian
Daya hisap bayi belum makanan melalui selang
kuat melakukan asupan nasogatrik jika asupan oral
melalui oral dapat ditoleransi
4. Resiko infeksi 1. Memonitor tanda dan gejala S : Klien tidak dapat dikaji
dibuktikan dengan infeksi lokal dan sistemik
efek prosedur Tampak kemerahan di O:
invasif sekitar stoma Adanya stoma menempel di
(D.0142) 2. Membatasi jumlah perut sebelah kiri
pengunjung Terdapat kemerahan di area
3. Memberikan perawatan kulit stoma
pada area infeksi Terdapat jahitan post op
Mengoleskan salep stoma
ketoconazole Leukosit : 21.400/ul (nilai
4. Mencuci tangan sebelum dan normal : 4.000-10.000)
sesudah kontak dengan TTV
pasien dan lingkungan T : 36,2˚C
pasien P : 153x/menit
5. Mempertahankan teknik Spo2 : 98%
aseptik pada pasien berisiko RR : 42x/menit
tinggi A : Masalah belum teratasi
6. Berkolaborasi pemberian
imunisasi P : Intervensi dilanjutkan
Ceftaxidime 2x39 mg Memonitor tanda dan
Ampicillin 2x130 mg gejala infeksi lokal dan
Metropenem 3x17 mg sistemik
Membatasi jumlah
pengunjung
Memberikan perawatan
kulit pada infeksi
Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
Mempertahakankan teknik
aseptik pada pasien
berisiko tinggi
Berkolaborasi pemberian
imunisasi
5. Gangguan integritas 1. Memonitor karakteristik luka S : Klien tidak dapat dikaji
kulit berhubungan (mis. drainase, warna
dengan ukuran, bau) O:
2. Memonitor tanda-tanda Adanya nyeri pada area
infeksi stoma
3. Membersihkan dengan Kemerahan di area stoma
cairan NaCl atau pembersih Area kolostomi di sebelah
nontoksik, sesuai kebutuhan kiri abdomen
4. Membersihkan jaringan T : 36,8 ˚C
nekrotik P : 154x/menit
5. Memberikan salep yang RR : 42x/menit
sesuai ke kulit/lesi, jika perlu Spo2 : 99%
6. Memasang balutan sesuai A : Masalah belum teratasi
jenis luka
7. Mempertahankan teknik P : Intervensi dilanjutkan
steril saat melakukan
Memonitor karakteristik luka
perawatan luka
(mis. drainase, warna ukuran,
8. Berkolaborasi pemberian
bau)
antibiotik, jika perlu
Memonitor tanda-tanda
Ceftaxidime 2x39 mg
infeksi
Ampicillin 2x130 mg
Membersihkan dengan cairan
Metropenem 3x17 mg
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
Membersihkan jaringan
nekrotik
Memberikan salep yang sesuai
ke kulit/lesi, jika perlu
Memasang balutan sesuai
jenis luka
Mempertahankan teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
Berkolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
IMPLEMENTASI