Anda di halaman 1dari 14

A.

RUMAH SAKIT HERMINA SERPONG

Pengembangan RS Hermina Serpong sebagai anggota ke-18 dari RS/RSIA Hermina Grup
yang berada di wilayah Tangerang selatan dan sekitarnya, pada awalnya merupakan RS
Buaran yang terletak dikawasan strategis wilayah Tangerang Selatan tepatnya di Raya
Puspitek Km 8 No.99. Setelah melakukan penjajakan dan studi kelayakan akirnya
menajemen RS/RSIA Hermina Grup memutuskan untuk membeli tanah dan bangunan
tersebut. Dan akhirnya pada bulan 7 February 2014 diresmikan RS Hermina Serpong yang
status kepemilikannya oleh PT Medikaloka Serpong.

Berdasarkan surat izin penyelenggaraan rumah sakit Nomor 445/Kep.189.Huk/2013,


diresmikan RS Hermna Serpong sebagai cabang yang ke-18 RS/RSIA Hermina Group. Untuk
tahap awal RS Hermina Serpong mempunyai kapasitas rawt inap sebanyak 35 tempat tidur
dan diharapkan pada tahun 2014 telah dapat berkembang menjadi 60 tempat tidur.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN TUJUAN

A. VISI RUMAH SAKIT


Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita impian sebuag
organisasi yang ingin dicapai. Visi Rumah Sakit Hermina adalah “ Menjadikan
Rumah Sakit Hermina Serpong sebagai Rumah Sakit yang terkemuka di wilayah
cakupannya dan mampu bersaing di era globalisasi, dengan unggulan pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak.”

B. MISI RUMAH SAKIT


Misi Rumah Sakit Hermina Serpong merupakan alasan mengapa didirikannya rumah
sakit yang mana juga menberikan arah sekalius proses pencapaian tujuan.
Berikut ini Misi dari Rumah Sakit Hermina Serpong adalah :
1. Melakukan upaya berlanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
pelanggan.
2. Melakukan Pendidikan dan Pelatihan kepada para karyawan agar mampu
memberikan pelayanan yang profesional.
3. Melakukan pengelolaan Rumah Sakit secara profesional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas yang tinggi.

C. TUJUAN RUMAH SAKIT


Tujuan Rumah Sakit Serpong sangat efektif dalam memotivasi setiap karyawan
rumah sakit, memberikan arahan yang jelas dan menghindari kekacauan dari apa yang
ditargetkan. Dibawah ini merupakan tujuan dari Rumah Sakit Hermina Serpong
adalah
a. Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapsan
masyrakat melalui pemeliharaan kesehatan secara preventif, promotif, kuratif,
rehabilitative yang dilaksanakan secara menyeluruh.
b. Memberikan pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat.

D. MOTTO RUMAH SAKIT


Mengutamakan Mutu dalam Pelayanan.
E. FALSAFAH UNIT DOTS
Unit DOTS TB Hemina Serpong memberikan pelayanan TB dengan strategi DOTS
secara optimal dengan menitikberatkan pada pengawasan langsung minum obat baik
oleh keluarga ataupun petugas kesehatan.

F. TUJUAN UNIT DOTS


1. Melakukan penemuan diagnosa kasus TB
2. Melakukan pengobatan pasien TB.
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi hasil terapi.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur Organisasi Rumah Sakit Hermina Serpong dipimpin oleh seorang Direktur Rumah
Sakit yang membawahi Wakil Direktur Medis dan Wakil Direktur Umum. Direktur RS
Hermina memiliki koordinasi dengan Komite Medis dan Komite Keperawatan serta dibantu
oleh Sekretaris, EDP dan Bagian Standar Mutu.

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR WAKIL DIREKTUR


MEDIS UMUM

MANAGER MANAGER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER


KEPERAWATANN PELAYANAN PENUNJANG MARKETING PERSONALIA KEUANGA RUMAH
MEDIS MEDIS TANGGA
N

IGD Instalasi Rawat, Instalasi IRJ dan Poli


Inap, Icu, dan OK dan VK khusus TB
Perina DOTS
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Struktur Organisasi Unit TB DOTS merupakan bagan yang menggambarkan pembagian


tugas, koordinasi, kewenangan dan fungsi. Organisasi Unit TB DOTS Rumah Sakit Hermina
mengakomodasi penyelenggaraan pengelolaan pelayanan TB dengan strategi DOTS

Struktur Organisasi Unit TB DOTS RS Hermina Serpong :

MANAJER
PELAYANAN MEDIS

KETUA TIM TB DOTS

Sekretaris TB DOTS

Anggota tim TB DOTS


BAB VI
URAIAN JABATAN

Uraian Tugas Tim TB DOTS


1. Ketua
a. Perencanaan kebutuhan
b. Melakukan pengawasan agar pencatatan dan pelaporan kasus TB terlaksana.
c. Melakukan arahan bimbingan kepada bagian-bagian terkait agar melaksanakan
prosedur yang terkait dengan TB DOTS sesuai dengan SPO RS Hermina Serpong.
d. Mengadakan rapat/pertemuan yang rutin untuk membahas temuan-temuan dalam
pelaksanaan.
e. Memonitoring dan mengevaluasi ( koordinasi dengan SMF, unit DOTS dan Dinas
Kesehatan.
f. Bertanggung jawab kepada direktur RS Hermina Serpong tentang penyelenggara
pelaksanaan TB DOTS.
2. Sekretaris
a. Membantu ketua untuk mengorganisir program kerja yang ada agar terlaksana.
b. Bertanggung jawab kepada ketua agar tugas dari para anggota tim TB DOTS
dapat terlaksana.
3. Anggota
a. Melakukan penemuan diagnosa kasus TB
- Mengidentifikasi suspek dan mengisi TB 06.
- Mengisi formulir untuk pemeriksaan.
- Mendiagnosa TB pada orang dewasa dan anak sesuai dengan pedoman
nasional.
- Menentukan klasifikasi penyakit dan tipe pasien.
- Bertanggung jawab dalam pengisian kartu TB 01 dan TB 02 secara benar.

b. Melakukan Pengobatan Pasien TB


- Membantu pasien penentuan tempat terapi.
- Menetapkan pasien OAT yang benar.
- Bertanggung jawab dalam penetapan PMO.
- Memberikan Penyuluhan.
- Bertanggung jawab dalam pengisian TB 01 dan TB 02.
- Bertanggung jawab dalam pemantauan keteraturan terapi.
- Menentukan jadwal pemeriksaan dahak ulang.
- Menangani pasien putus obat.
- Mendeteksi dan menangani komplikasi, efek samping obat dan rujukan.
- Menetapkan hasil terapi dan mencontohnya.
- Bertanggung jawab dalam pengisian kartu pencatatan lain.
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi hasil kerja.
- Melakukan analisa terapi pasien sesuai dengan indikator.
- Merencanakan tindak lanjut untuk penyelesaian masalah.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

DINKES

KOMITE MEDIK PERSONALIA

RUMGA
UNIT TB DOTS
PERAWATAN

KEUANGAN

REKAM MEDIS

MARKETING
FARMASI

PUSKESMAS RUMAH SAKIT RUJUKAN

Hubungan Internal ( dengan unit lain didalam RS ) :


1. SMF ( Yanmed ) : Penyusunan SPM dan SOP Pelayanan Medis TB DOTS.
2. Perawatan : Menerima pasien rujukan TB DOTS.
3. Farmasi : Pengadaan perbekalan farmasi.
4. Personalia : Rekruitmen, Diklat Karyawan.
5. Rekam Medis : Pendokumentasian hasil pemeriksaan.
6. PPI dan K3RS : - Penggunaan APD.
- Laporan Penyakit Akibat Kerja ( PAK ).
7. Keuangan/Kasir : - Pembayaran tindakan rawat jalan.
- Laporan BHP.
8. Marketing : Penetapan tarif dan promosi.
9. Rumah Tangga :
- Tata Graha : Kebersihan Ruangan
- IPSRS : Pemeliharaan, Perbaikan, Kaliberasi Alat dan Pembuangan
Limbah.
- Laundry : Penyediaan Linen.
- Gudang Umum : Pengadaan ATK.

Hubungan Ekternal ( dengan institusi diluar RS ):


DINKES TANGERANG-SELATAN : Memberikan sertifikasi untuk standarisasi
petugas DOTS TB, menerima pelaporan
pelaksanaan program TB DOTS, memonitoring
dan mengevaluasi.
PUSKESMAS : Jejaring eksternal untuk perujukan pasien
dalam pengobatan TB, dan koordinasi
pencarian pasien bila ada pasien mangkir/
default.
RS Rujukan : Sebagai tempat rujukan pasien TB terutama
bila diindikasikan TB-MDR atau XDR dan TB
HIV.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

a. POLA KETENAGAAN
Pola Ketenagaan di Unit TB DOTS sesuai dengan struktur organisasi Unit TB DOTS
yaitu :
1. Ketua unit TB DOTS.
Seorang dokter spesialis Paru yang tersertifikasi pelatihan TB sesuai dengan
strategi DOTS.
2. Sekretaris
Seorang dokter umum fulltimer yang tersertifikasi pelatiahan TB DOTS.
3. Anggota
a. Dokter Spesialis Penyakit Dalam.
b. Dokter Spesialis Anak.
c. Petugas Farmasi.
d. Patugas Laboratorium.
e. Perawat-perawat dari instalasi rawat inap dan rawat jalan.
Semua anggota pernah mengikuti pelatihan dan tersertifikasi TB DOTS.

b. KUALIFIKASI PERSONIL
1. NAMA JABATAN KEPALA UNIT DOTS
2. JENIS DAN KEDUDUKAN
JABATAN :
a. Jenis Jabatan Struktural dan Fungsional

b. Atasan langsung Kepala Instalasi Rawat Jalan dan Poli Khusus

c. Atasan Tidak Langsung Manajer Pelayanan Medis.

d. Bawahan Langsung Pelaksana Unit DOTS

3. PERSYARATAN JABATAN 1. Pendidikan Formal : Dokter Spesialis Paru


2. Pendidikan Non Formal : Pelatihan Program TB DOTS
3. Masa Kerja : Karyawan masa kerja minimal 2
tahun
4. Pengalaman jabatan :-
Sebelumnya
Telah memenuhi kompetensi sebagai Kepala Unit TB DOTS
sesuai clinical priviledge.
1. NAMA JABATAN.
Sekretaris Unit DOTS

2. JENIS DAN KEDUDUKAN


JABATAN:
a. Jenis Jabatan
Sekretaris Unit DOTS
b. Atasan Langsung Kepala Unit DOTS

c. Atasan Tidak Langsung Kepala Instalasi rawat Jalan dan Poli khusus

d. Bawahan lanagsung -

3. PERSYARATAN JABATAN Pendidikan Formal : Dokter Umum setingkat S1


Pendidikan non formal : Pelatihan TB DOTS.
Masa Kerja : Karyawan tetap masa kerja minimal 1
tahun
Pengalaman jabatan
Sebelumnya :-

Telah memenuhi kompetensi sebagai pelaksana Unit DOTS

1 NAMA JABATAN Pelaksana Unit DOTS


2. JENIS DAN KEDUDUKAN
JABATAN :
a. Jenis Jabatan Struktural dan Fungsional

b. Atasan Langsung Kepala Unit DOTS

c. Atasan Tidak Langsung Kepala Instalasi Rawat Jalan dan Poli khusus

d. Bawahan Langsung -
e.
3. PERSYARATAN JABATAN Pendidikan formal : D3/S1 Keperawatan, D3/S1
farmasi
Pendidikan non formal : Pelatihan TB DOTS
Masa Kerja : Karyawan tetap masa kerja
minimal 1 tahun.
Pengalaman jabatan :-
Sebelumnya
Telah memenuhi kompetensi
sebagai pelaksana Unit DOTS.

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Tim DOTS ditunjuk setelah mendapatkan pelatihan dan sertifikat dari dinas kesehatan
tentang pelayanan program tuberkulosis dengan strategi DOTS, agar siap bekerja dan siap
memberikan pelayanan yang optimal di Unit DOTS.

Berkoordinasi dengan bagian Diklat Rumah Sakit, Kepala Unit DOTS memberikan masukan
untuk sosialisasi berupa silabus dan materi terkait kegiatan pelayanan di Unit DOTS yang
dibutuhkan bagi seluruh staf Unit DOTS dan unit-unit terkait di RS.

Kebutuhan pendidikan staf dapat diketahui dengan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh para staf sehingga Diklat yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan
para staf untuk meningkatkan kinerjanya selama bekerja di Unit DOTS. Setiap staf di Unit
DOTS mempunyai kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan dan pelatihan, bila
ada yang belum dilatih. Ketua unit DOTS akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan
setempat untuk kemungkinan mendapat pelatihan.

BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan/rapat yang dilakukan oleh Unit DOTS ada 2 macam yaitu rapat yang dilakukan
internal yaitu pertemuan antara Kepala Unit DOTS dengan seluruh staf Unit DOTS, dan rapat
eksternal yaitu pertemuan/rapat antara Unit DOTS dengan Suku Dinas Kesehatan.

Pelaksanaan Rapat
1. Rapat Internal : 1 bulan sekali
2. Rapat Eksternal : 3 bulan sekali.

BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan di Unit DOTS merupakan kegiatan pelaporan hasil pencatatan penemuan suspek,
pencatatan dan monitoring pengobatan pasien termasuk rujukan.

Tujuan pelaporan adalah tersedianya data dan informasi yang akurat sebagai bahan evaluasi,
apakan unit TB sudah berjalan sesuai strategi DOTS, monitoring pasien supaya tidak terjadi
default/putus obat.

Pelaporan rutin di Unit DOTS dilaksanakan berkala sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan, yaitu :
1. Laporan per 1 bulan, meliputi jumlah kasus :
- Jumlah suspect TB.
- Jumlah pasien dengan TB BTA positif.
- Jumlah seluruh pasien dengan diagnosa TB.
- Jumlah pasien TB anak.
- Jumlah pasien TB yang drop out.
- Jumlah pasien TB yang dirujuk atau merujuk.
- Kendala yang ada dilapangan.
2. Pelaporan per 3 bulan.
- Proporsi pasien TB BTA Positif diantara suspect.
- Proporsi pasien paru TB BTA positif diantara semua pasien TB paru.
- Proporsi pasien TB anak.
- Angka konversi.
- Angka kesembuhan.
- Angka drop out.
3. Pelaporan per 1 tahun
- Rekapan hasil per 3 bulan.

Anda mungkin juga menyukai