Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT MEDIKA BSD

Jl. Letnan Soetopo Kav. Kom III A No. 7, BSD Tangerang 15330, Banten
Telp : 021-5372296 (Hunting) Fax : 021-5382296,
Emergency : 021-5378609, Website : www.rs-medikabsd.co.id

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MEDIKA BSD
NOMOR : 019/DIR-RSMBSD/PERDIR/I/2022

TENTANG
ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI
(KESINAMBUNGAN PELAYANAN DAN KOORDINASI ASUHAN PASIEN)
DI RUMAH SAKIT MEDIKA BSD

DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDIKA BSD

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit perlu


dilakukan kesinambungan pelayanan dan koordinasi terhadap asuhan
pasien sehingga dalam pelayanan akan tercipta kontinuitas untuk
menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien dengan pelayanan yang
tersedia. Hal ini disebut juga pelayanan terintegrasi.
b. Bahwa untuk menjaga kesinambungan pelayanan asuhan pasien yang
tidak terputus, maka rumah sakit perlu menciptakan proses
pelaksanakan kesinambungan dan koordinasi pelayanan antar
professional pemberi asuhan, manajer pelayanan pasien, Pimpinan unit
dan staff lain,
c. Bahwa asuhan pasien terintegrasi berfungsi untuk mengkoordinasikan
pelayanan, merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya.
d. Bahwa untuk menunjang poin a sampai c tersebut diatas diperlukan
suatu kebijakan yang dituangkan melalui keputusan Direktur RS
Medika BSD.
Mengingat : 1. Undang-Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 290/MENKES/PER/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 tahun 2017 tentang Akreditasi RS

7. PERMENKES RI No. 4/2018 Tentang Kewajiban RS dan Kewajiban


Pasien
8. Peraturan Menteri KesehatanNo.1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 722/MENKES/SK/VI/2001 tentang
Pedoman Peraturan Internal RumahSakit

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
Kesatu : Mencabut SK No : 003A/ DIR-RSMBSD/SK/I/2017, tentang KEBIJAKAN
AKSES PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
Kedua : Memberlakukan PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDIKA
BSD NO. 019/DIR-RSMBSD/PERDIR/I/2022, TENTANG ASUHAN
PASIEN TERINTEGRASI (KESINAMBUNGAN PELAYANAN DAN
KOORDINASI ASUHAN PASIEN) DI RUMAH SAKIT MEDIKA BSD
Ketiga : Pelaksanaan Asuhan pasien terintegrasi berpusat pada pasien, dan
mencakup elemen-elemen sebagai-berikut :
1. Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga
2. DPJP sebagai ketua tim asuhan pasien (Clinical leader) dari semua
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang terlibat
3. PPA bekerja sebagai tim interdisipliner dengan kolaborasi inter
professional
4. CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi)
5. Asuhan Gizi Terintegrasi
6. Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Case Manajer (CM)
7. Clinical Pathway terintegrasi
8. Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) / Discharge Planning
Terintegrasi.
Keempat : Menciptakan proses untuk melaksanakan kesenimbanguan dan koordinasi
pelayanan antar PPA, MPP, Pimpinan unit dan staff lain, yang meliputi :
1. Pelayanan darurat dan rawat inap
2. Pelayanan diagnostik dan tindakan
3. Pelayanan bedah dan non bedah
4. Pelayanan Rawat jalan
5. Ke organisasi lain/ bentuk pelayanan lainnya di luar RS
Kelima : Proses koordinasi dan kesinambungan pelayanan di bantu dengan
penunjang lain seperti : Panduan Praktik Klinik (PPK), Alur klinis/ Clinical
pathways, Rencana Asuhan, Format Rujukan, daftar cheklist dll
Keenam : Pemaparan lebih lanjut berkenaan Asuhan Pasien terdapat dalam lampiran
kebijakan.
Ketujuh : Penjelasan secara terperinci terdapat dalam Pedoman Pelayanan Pasien
Terintegrasi dan Pelayanan Berfokus Pasien
Delapan : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Tangerang Selatan


Pada Tanggal : 27 Januari 2022
RUMAH SAKIT MEDIKA BSD

Drg. Annie Trisusilo, MARS


Direktur

Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika BSD


Nomor : 019/DIR-RSMBSD/PERDIR/I/2022
Tanggal : 27 Januari 2022
Tentang : ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI (KESINAMBUNGAN PELAYANAN
DAN KOORDINASI ASUHAN PASIEN)

Penjelasan elemen-elemen Asuhan Pasien Terintegrasi adalah sebagai berikut :


1. Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga (AP 4, PAP 2 dan 5)
 Proses bekerjasama adalah sederhana dan informal jika kebutuhan pasien tidak kompleks.
Pertemuan resmi tim, rapat tentang pasien, visite Bersama, ronde klinik, mungkin
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan pasien yang kompleks. Pasien, keluarga pasien dan
lainnya, yang membuat keputusan atas nama pasien dilibatkan dalam proses membuat
keputusan, jika diperlukan.
 Pasien dan keluarga diberikan informasi untuk perawatan selanjutnya dan berkenaan
dengan gizi pasien baik saat perawatan maupun saat telah pulang perawatan

2. DPJP sebagai ketua tim dalam asuhan pasien oleh PPA (PAP 2.1 - EP 5)
DPJP bertindak sebagai Clinical Leader dan keputusan klinis yang diambil selalu
berdasarkan nilai-nilai pasien. DPJP sebagai Ketua tim PPA (Clinical Team Leader) sebagai
“motor” proses integrasi antar PPA, melakukan integrasi asuhan pasien melalui review dan
verifikasi asuhan per 24 jam (di verifikasi harian oleh DPJP). Dalam artian, asuhan pasien
sesuai kebutuhan dan diverifikasi harian oleh DPJP. Perkembangan tiap pasien dievaluasi
berkala dan dibuat notasi pada CPPT oleh DPJP

3. PPA bekerja sebagai tim interdisipliner dengan kolaborasi inter professional,


Dibantu dengan Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan PPA lainnya, Alur klinis/
Clinical Pathway terintegrasi, Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing Order.

4. Catatan Perkembangan PasienTerintegrasi (CPPT)


 Merupakan lembar catatan para Professional Pemberi Asuhan yang mencakup kondisi dan
perkembangan penyakit pasien serta tindakan yang dialami pasien. CPPT menggambarkan
integrasi dan koordinasi asuhan. Hasil atau kesimpulan dari pertemuan tim perawatan
pasien kolaboratif serta diskusi pasien yang serupa ditulis dalam CPPT. Pendokumentasian
di rekam medis (CPPT) merupakan alat untuk memfalitisasi dan menggambarkan
intergrasi serta koordinasi asuhan.
 Secara khusus, setiap PPA mencatat observasi dan pengobatan di Rekam Medis pasien.
Demikian juga, setiap hasil atau simpulan rapat dari tim atau diskusi pasien di catat dalam
CPPT.
 Rumah sakit menetapkan bahwa mereka yang diizinkan memberikan perintah / order
menuliskan perintah ini dalam rekam medis pasien di lokasi yang seragam, dan lokasi itu
adalah pada lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).

5. Asuhan Gizi Terintegrasi (PAP 5 dan AP 1.4)


Asuhan gizi terintegrasi melalui 3 tahap :
1. Perencanaan, asesmen / skrinning gizi awal
2. Pemberian terapi gizi secara terintegrasi pada pasien risiko gizi atau resiko nutrisi
3. Evaluasi dan monitoring yang tercatat dalam rekam medis, CPPT
Pasien pada asesmen awal di skrining untuk risiko gizi. Pasien ini dikonsultasikan ke ahli gizi
untuk dilakukan asesmen lebih lanjut. Jika ditemukan risiko gizi, dibuat rencana terapi gizi
dan dilaksanakan. Kemajuan keadaan pasien dimonitor dan dicatat di CPPT. DPJP, perawat,
ahli gizi, dan keluarga pasien bekerjasama dlm konteks asuhan gizi terintegrasi dengan DPJP
sebagai Clinical Team Leader

6. Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Case Manajer (CM)


Manajer Pelayanan Pasien (MPP)/Case Manager adalah professional di rumah sakit yang
berkerja secara koloboratif dangan para PPA bertugas menjaga kontinuitas pelayanan selama
pasien tinggal dirumah sakit. Bertanggung jawab secara umum terhadap koordinasi dan
kesenambungan pelayanan pasien serta kendali mutu biaya untuk memenuhi kebutuhan
pasien dan keluarga.

7. Clinical pathway terintegrasi


 Panduan Praktik Klinis dan Clinical Pathway / alur klinis terpadu dalam asuhan
terintegrasi sangatlah penting dalam melakukan kendali mutu, kendali biaya
 CP berisi pernyataan yang sistematis, mutakhir, evidence-based untuk membantu
dokter / pemberi jasa pelayanan lain dalam menangani pasien dengan kondisi tertentu.
CP dibuat untuk memberikan rincian apa yang harus dilakukan pada kondisi klinis
tertentu. CP memberikan rencana tata laksana hari demi hari dengan standar pelayanan
yang dianggap sesuai.

8. Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) / Discharge Planning Terintegrasi.


 Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien (discharge
planning). Filosofi nya adalah agar keberhasilan perawatan di rawat inap agar
berlangsung di rumah
 Kesinambungan asuhan pasien setelah di ranap memerlukan persiapan dan pertimbangan
khusus. Pasien yang memerlukan P3 (Discharge Planning), mulai direncanakan sedini
mungkin dan sebaiknya untuk menjaga kesinambungan asuhan dilakukan secara
terintegrasi melibatkan semua PPA terkait serta difasilitasi oleh MPP. Keluarga
dilibatkan sesuai kebutuhan. Proses P3 dan pelaksanaannya dicatat direkam medis sesuai
regulasi RS
 Tujuan perencanaan pemulangan pasien adalah untuk mencegah komplikasi pasca
discharge, mencegah readmisi.

Ditetapkan di : Tangerang Selatan


Pada Tanggal : 27 Januari 2022
RUMAH SAKIT MEDIKA BSD

Drg. Annie Trisusilo, MARS


Direktur

Anda mungkin juga menyukai