ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN LABIO PALATOSCHIZIS
1. Identitas
Biodata pasien dan biodata penanggung jawab. Dijumpai pada bayi baru la
hir / bulan / tahun, lingkungan tempat tinggal orang tua dekat dengan baha
n toksik (periode fusi kedua). Rasio bayi laki-laki : perempuan adalah 6 : 4.
2. Keluhan utama
Klien tidak mampu menelan dan menyusui, terlihat adanya celah di bibir d
an palatum. Ibu pasien mengatakan Pasien mengalami tersedak berulang k
ali.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan kehamilan
Mengkaji riwayat kehamilan ibu, apakah ibu pernah mengalami traum
a pada kehamilan Trimester I. Bagaimana pemenuhan nutrisi ibu saat
hamil, obat-obat yang pernah dikonsumsi oleh ibu dan apakah ibu per
nah stress saat hamil. Adanya satu atau lebih faktor predisposisi terjad
inya labio / palatoskisis antara lain toksisitas selama kehamilan, misal
rubella, pecandu alkohol, terapi fenitoin, genetik, minimum obat / jam
u
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Mengkaji berat/panjang bayi saat lahir, pola pertumbuhan, pertambaha
n/penurunan berat badan, riwayat otitis media dan infeksi saluran pern
afasan atas. Kondisi labio / palatoskisis adanya riwayat kesulitan dala
m proses manipulasi meneteki, mudah tersedak, distress pernafasan, di
psnea
c. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kehamilan, riwayat keturunan, labiopalatoskisis dari keluarga.
4. Pengkajian fisik
a. Pemeriksaan TTV
i. Suhu : Demam tinggi
ii. Nadi : Takikardi
iii. TD : Meningkat
iv. RR: Meningkat
b. Kepala
Rambut tipis, mengkilat, tipis, wajah tampak pucat
c. Mata
i. Keadaan konjungtiva
ii. Keadaan sclera
iii. Keadaan lensa
d. Hidung
i. Kepekaan penciuman
ii. Adanya polip/hambatan lain pada hidung, adanya pilek.
e. Mulut dan bibir
i. Warna bibir
ii. Apakah ada luka
iii. Apakah ada kelainan, adanya celah
d. Leher
i. Keadaan vena jugularis
ii. Adanya pembesaran jaringan limfe
e. Dada
i. Paru
Inspeksi: terdapat tarikan intercostae,simetris,takhipnea
Palpasi : tidak ada krepitasi
Perkusi: Suara paru sonor pada semua lapang paru
Auskultasi: suara nafas vesikuler
ii. Jantung
Inspeksi: tidak ada pembesaran
Palpasi : teraba ictus kordis
Perkusi: bunyi jantung pekak
Auskultasi : irama gallop, murmur
f. Abdomen
Inspeksi: bulat datar
Auskultasi: bising usus 35 x/ menit
Palpasi : hepar dan lien tak teraba
Perkusi: suara perut timpani
g. Makanan/cairan
1) Berat badan
2) Intake dan output
3) Mengkaji kemampuan menghisap, menelan bayi
h. Ekstremitas
1) Tonus otot kuat atau lemah
2) Jumlah jari
i. Kulit
1) Warna kulit
2) Turgor kulit
B. PENCEGAHAN ASPIRASI
(I.01018)
Observasi
a. Monitor tingkat kesadaran, b
atuk, muntah dan kemampua
n menelan
b. Monitor status pernafasan
c. Monitor bunyi nafas, teruta
ma setelah makan/ minum
d. Periksa residu gaster sebelu
m memberi asupan oral
e. Periksa kepatenan selang na
sogastric sebelum memberi
asupan oral
Terapeutik
a. Posisikan semi fowler (30-4
5 derajat) 30 menit sebelum
memberi asupan oral
b. Pertahanakan kepatenan jal
an nafas
c. Lakukan penghisapan jalan
nafas, jika produksi secret
meningkat
d. Sediakan suction di ruangan
e. Hindari memberi makan me
lalui selang gastrointestinal
jika residu banyak
f. Berikan obat oral dalam ben
tuk cair
Edukasi
a. Anjurkan makan secara perl
ahan
b. Ajarkan strategi mencegah
aspirasi
c. Ajarkan teknik mengunyah
atau menelan, jika perlu
Resiko infeksi berhubung Setelah dilakukan asuhan keper Pencegahan infeksi
an dengan terpaparnya lin awatan selama 1 x 24 jam dihar Observasi:
gkungan dan prosedur inv apkan tingkat infeksi menurun a. Monitor tanda gejala infeksi
asi yang di tandai dengan (L. 14137) lokal dan sistemik
adanya luka operasi tertut Dengan kriteria hasil sebagai b Terapeutik
up kasa. (D.0142) erikut : a. Batasi jumlah pengunjung
1. Mengenali tanda dan gejala b. Berikan perawatan kulit pad
yang mengindikasikan risiko da a daerah edema
lam penyebaran infeksi 2. Men c. Cuci tangan sebelum dan s
getahui cara mengurangi penul esudah kontak dengan pasi
aran infeksi 3. Mengetahui akti en dan lingkungan pasien
vitas yang dapat meningkatkan d. Pertahankan teknik aseptik
infeksiTingkat infeksi menurun pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala in
feksi
b. Ajarkan cara memeriksa luk
a
c. Anjurkan meningkatkan asu
pan cairan
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian anti
biotik, Jika perlu