Anda di halaman 1dari 7

RESUME HARIAN DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK

Nama Pasien : An. H


No. RM : 151015
Usia : 1 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa Medis : OF
Tanggal : 15-08-2020

S O A P I E
Keluarga pasien  Pasien tampak Hipertermia Setelah dilakukan intervensi 1. Mengidentifkasi S:
mengatakan pasien rewel (D.0130) keperawatan selama 2x24 jam, maka penyebab Keluarga pasien
demam terutama  TTV berhubungan termoregulasi (L.14134) membaik, hipertermi (mis. mengatakan sudah tidak
jika akan menjelang N : 115 x/mnt dengan proses dengan kriteria hasil: dehidrasi terpapar demam
malam S : 38 o C penyakit 1. Suhu tubuh membaik lingkungan panas
RR : 28 x/mnt penggunaan
Intervensi: incubator) O:
A. MANAJEMEN 2. Memonitor suhu  Pasien tampak
HIPERTERMIA (I.15506) tubuh rewel berkurang
1. Observasi 3. Memonitor kadar  TTV
 Identifkasi penyebab elektrolit N : 105 x/mnt
hipertermi (mis. dehidrasi 4. Memonitor S : 37,3 o C
terpapar lingkungan panas haluaran urine RR : 26 x/mnt
penggunaan incubator) 5. Menyediakan
 Monitor suhu tubuh lingkungan yang A:
 Monitor kadar elektrolit dingin Masalah teratasi
 Monitor haluaran urine 6. Melonggarkan
2. Terapeutik atau lepaskan P:
 Sediakan lingkungan pakaian Pertahankan intervensi
yang dingin 7. Menganjurkan
 Longgarkan atau tirah baring
lepaskan pakaian 8. Berkolaborasi
 Basahi dan kipasi cairan dan
permukaan tubuh elektrolit
 Berikan cairan oral intravena, jika
 Ganti linen setiap perlu
hari atau lebih sering jika 9. Memonitor suhu
mengalami hiperhidrosis bayi sampai stabil
(keringat berlebih) ( 36.5 C -37.5 C)
 Lakukan pendinginan 10. Memonitor suhu
eksternal (mis. selimut tubuh anak tiap 2
hipotermia atau kompres jam, jika perlu
dingin pada dahi, leher, 11. Memonitor
dada, abdomen,aksila) frekuensi
 Hindari pemberian pernapasan dan
antipiretik atau aspirin nadi
 Batasi oksigen, jika 12. Memonitor warna
perlu dan suhu kulit
3. Edukasi 13. Memonitor dan
 Anjurkan tirah baring catat  tanda dan
4. Kolaborasi gejala hipertermia
14. Meningkatkan
 Kolaborasi cairan dan asupan cairan dan
elektrolit intravena, jika nutrisi yang
perlu adekuat

15. Kolaborasi
pemberian
antipiretik

B. REGULASI TEMPERATUR
(I.14578)
1. Observasi

 Monitor suhu bayi sampai


stabil ( 36.5 C -37.5 C)
 Monitor suhu tubuh anak
tiap 2 jam, jika perlu
 Monitor tekanan darah,
frekuensi pernapasan dan
nadi
 Monitor warna dan suhu
kulit
 Monitor dan catat  tanda dan
gejala hipotermia dan
hipertermia

2. Terapeutik

 Pasang alat pemantau suhu


kontinu, jika perlu
 Tingkatkan asupan cairan
dan nutrisi yang adekuat
 Bedong bayi segera setelah
lahir, untuk mencegah
kehilangan panas
 Masukkan bayi BBLR ke
dalam plastic segera setelah
lahir ( mis. bahan
polyethylene, poly urethane)
 Gunakan topi bayi untuk
memcegah kehilangan panas
pada bayi baru lahir
 Tempatkan bayi baru lahir di
bawah radiant warmer
 Pertahankan kelembaban
incubator 50 % atau lebih
untuk mengurangi
kehilangan panas Karena
proses evaporasi
 Atur suhu incubator sesuai
kebutuhan
 Hangatkan terlebih dahulu
bhan-bahan yang akan
kontak dengan bayi (mis.
seelimut,kain
bedongan,stetoskop)
 Hindari meletakkan bayi di
dekat jendela terbuka atau di
area aliran pendingin
ruangan atau kipas angin
 Gunakan matras penghangat,
selimut hangat dan
penghangat ruangan, untuk
menaikkan suhu tubuh, jika
perlu
 Gunakan kasur pendingin,
water circulating blanket, ice
pack atau jellpad dan
intravascular cooling
catherization untuk
menurunkan suhu
 Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien

3. Edukasi

 Jelaskan cara pencegahan


heat exhaustion,heat stroke
 Jelaskan cara pencegahan
hipotermi karena terpapar
udara dingin
 Demonstrasikan teknik
perawatan metode kangguru
(PMK) untuk bayi BBLR
4. Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
antipiretik jika perlu

Hasil Laboratorium
Tanggal 12-07-2020

Anda mungkin juga menyukai