PENDAHULUAN
1
Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua sampai lansia, dengan kadar gangguan yang berbeda-
beda.
Dari fenomena-fenomena yang terjadi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang
konsep keluarga.
2
1.4 Manfaat Penulisan
1) Bagi ilmu keperawatan
Diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi untuk dijadikan bahan dalam
mengembangakan program pendidikan keperawatan terhadap konsep keluarga
2) Bagi perawat
Dapat menambah wawasaan perawat tentang pengetahuan tentang konsep keluarga
3
BAB 2
TINJAUAN TEORI
4
3) Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur) termasuk perhitungan
garis keturunan.
4) Keluarga mempunyai fumgsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan
dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
5) Keluarga merupakan tempat tingggal bersama, ruamh atau rumah tangga.
5
4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family Keluarga yang hidup bersama dan
berganti – ganti pasangan tanpa melelui pernikahan.
5) Gay And Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana suami – istri
(marital partners).
6) Cohibiting Couple Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alas an tertentu.
7) Group-Marriage Family Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga
bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.
8) Group Network Family Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup
bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang
rumah tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster Family Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless Family Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.
11) Gang. Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam
kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
6
2.5 Fungsi keluarga
Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga
sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan.
2) Memelihara dan membesarkan anak.
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
4) Memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi sosialisasi
1) Membina sosial pada anak.
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhankeluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang,
misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Menurut Effendy, (1998) dalam (Setiadi,2008) dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi
pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, adalah :
a) Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota
keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan
kebutuhannya.
7
b) Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya
selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik,
mental, sosila dan spiritual.
c) Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa
yang mendiri dalam mempersiapkan masa depannya.
2.6 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan Menurut Friedman (1998), dalam (Murwani, 2007) yaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan/menciptakan suasana rumah sehat.
e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat.
8
2.8 Tahap Perkembangan Keluarga
Menurut Duval (1985) dalam (Setiadi,2008), membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan,
yaitu:
a. Keluarga Baru (Berganning Family) Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan.
2) Menetapkan tujuan bersama.
3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social.
4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.
5) Persiapan menjadi orang tua.
6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua).
9
c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra sekolah
(sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kotak sosial) dan merencanakan
kelahiran berikutnya. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
2) Membantu anak bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.
5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.
6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak.
10
f. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah).
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerim,a
kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan
sebagai suami istri, kakek dan nenek. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Mempertahankan keintiman.
3) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
6) Berperan suami – istri kakek dan nenek.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak – anaknya.
11
2.9 Peran Perawat
Peran Perawat memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga. Dalam (Setiadi,2008),
memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga ada beberapa peranan yang dapat
dilakukan oleh perawat antara lain :
a. Pemberian Asuhan Keperwatan kepada anggota keluarga.
b. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.
c. Koordinator pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan keluarga.
d. Fasilitator menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau.
e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidikan untuk merubah perilaku
keluarga dari perilaku tidak sehat.
f. Penyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan memberikan petunjuk tentang Asuhan
Keperawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi penasehat dalam mengatasi
masalah-masalah perawatan keluarga.
12
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.
Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara lain adalah :
1) Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah :
a) Tingkat sosial ekonomi yang rendah.
b) Keluarga kurang tahu atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri.
c) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan penyakit
keturunan.
2) Keluarga dengan Ibu dengan resiko tinggi kebidanan yaitu :
a) Umur Ibu (16 tahun/lebih dari 35 tahun).
b) Menderita kekurangan gizi (anemia).
c) Menderita hipertensi.
d) Primipara dan Multipara.
e) Riwayat persalinan atau komplikasi
3) Keluarga dalam anak menjadi resiko tinggi karena :
a) Lahir prematur (BBLR).
b) Berat badan sukar naik.
c) Lahir dengan cacat bawaan.
d) ASI Ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
e) Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi dan anaknya.
4) Keluarga mempunyai masalah hubungan antara anggota keluarga
a) Anak yang tidak pernah dikehendaki pernah mencoba untuk digugurkan.
b) Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan sering timbul cekcok
dan ketegangan.
c) Ada anggota keluarga yang sering sakit
d) Salah satu anggota (suami atau istri) meninggal, cerai, lari meninggalkan rumah.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga adalah Unit terkecil dari masyarakat terdiri atas dua orang atau lebih dan
dengan adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah yang hidup dalam satu rumah tangga di
bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
dimana setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing umtuk menciptakan,
mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga sangat berperan penting dalam pewarisan nilai-nilai kehidupan yang mulia
kepada generasi penerusnya. Keluarga yang sehat akan menyumbang terbinanya masyarakat
yang sehat. Keluarga akan berjalan sesuai dengan peran dan fungsinya, jika anggota keluarga
didalamnya berperan menurut fungsinya masing-masing serta mampu menyikapi problema yang
kerap kali menghampiri.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arita, Murwani.2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus. Jogjakarta : Mitra
Cendikia Press.
Setyowati, Sri, 2007, Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus, Jogjakarta: Mitra
Cendekia.
Setiadi. 2008. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
15