Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PERENCANAAN
DISAHKAN OLEH DIREKTUR
KEPERAWATAN RSUD JAMPANGKULON
Masalah Keperawatan

Termoregulasi tidak efektif dr. LUKMAN YANUAR RACHMAN, M.P.H


NIP. 19820103 200902 1 004
RSUD JAMPANGKULON
Nomor : 445/877.b - PAK Tanggal : 17 Juli 2023 Halaman : 1/4

PENGERTIAN :
Sebagai kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.

PENYEBAB :
1. Fisioligis
 Stimulasi pusat termoregulasi hipotalamus
 Fluktuasi suhu lingkungan
 Proses penyakit (mis: infeksi)
 Proses penuaan
 Dehidrasi
 Ketidaksesuaian pakaian untuk suhu lingkungan
 Peningkatan kebutuhan oksigen
 Perubahan laju metabolisme
 Suhu lingkungan ekstrem
 Ketidakadekuatan suplai lemak subkutan
 Berat badan ekstrem
 Efek agen farmakologis (mis: sedasi

TANDA DAN GEJALA :


Subjektik: -
Objektif:
 Kulit dingin/hangat
 Mengigil
 Suhu tubuh fluktuatif
TUJUAN / LUARAN

1. Luaran :
Termoregulasi tidak efektif (L.14134)
Definisi:
Termoregulasi membaik berarti membaiknya pengaturan suhu tubuh agar tetap berada pada
rentang normal .
Ekspektasi meningkat
Kriteria hasil:
1. Menggigil menurun
2. Suhu tubuh membaik
3. Suhu kulit membaik
Perhatikan:
1. Label = Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka termoregulasi
2. Ekspektasi = Membaik
3. Kriteria Hasil = Dengan kriteria hasil 1, 2, 3, dst.

INTERVENSI :
1. Intervensi regulasi temperatur dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) diberi
kode (I.14578)
a. Observasi
 Monitor suhu tubuh bayi sampai stabil (36,5 – 37,5°C)
 Monitor suhu tubuh anak tiap 2 jam, jika perlu
 Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan nadi
 Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia

b. Terapeutik
 Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu
 Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
 Bedong bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas
 Masukkan bayi BBLR ke dalam plastic segera setelah lahir (mis: bahan polyethylene,
polyurethane)
 Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
 Tempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
 Pertahankan kelembaban incubator 50% atau lebih untuk mengurangi kehilangan
panas karena proses evaporasi
 Atur suhu incubator sesuai kebutuhan
 Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan kontak dengan bayi (mis: selimut,
kain bedongan, stetoskop)
 Hindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area aliran pendingin
ruangan atau kipas angin
 Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan penghangat ruangan untuk
menaikkan suhu tubuh, jika perlu
 Gunakan Kasur pendingin, water circulating blankets, ice pack, atau gel pad dan
intravascular cooling cathetherization untuk menurunkan suhu tubuh
 Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien

c. Edukasi
 Jelaskan cara pencegahan heat exhaustion dan heat stroke
 Jelaskan cara pencegahan hipotermi karena terpapar udara dingin
 Demonstrasikan Teknik perawatan metode kanguru (PMK) untuk bayi BBLR

d. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu

DIAGNOSA TERKAIT
Daftar diagnosis lainnya yang masuk dalam kategori lingkungan dan subkategori keamanan dan
proteksi adalah:
1. Gangguan integritas kulit/jaringan
2. Hipertermia
3. Hipotermia
4. Perilaku kekerasan
5. Perlambatan pemulihan pascabedah
6. Risiko alergi
7. Risiko bunuh diri
8. Risiko cedera
9. Risiko cedera pada ibu
10. Risiko cedera pada janin
11. Risiko gangguan integritas kulit/jaringan
12. Risiko hipotermia
13. Risiko hipotermia perioperatif
UNIT TERKAIT :
Masalah ini dapat ditemukan di seluruh jenis ruang perawatan

DOKUMEN TERKAIT :
Format Pengkajian Keperawatan dan Lembar Pencatatan Asuhan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai