Anda di halaman 1dari 7

Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir

“Bayi Lahir Rendah”

NAMA : Tiara Rizkina (19.044)

UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

TANGERANG BANTEN
Jl. Islamic Raya KelapaDuaTangerang 15810

Telepon/ Fax: 021-5462852, Tahun Akademik 2020


FORMAT ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR RENDAH
Tempat Praktek : Perina Atas
No. Rm : 00-27-38-44
Tanggal, Jam : 27 – 03 - 2021
I. PENGKAJIAN DATA/PENGUMPULAN DATA DASAR
A. Data Subjektif
1. Identitas (Bayi)
a. Nama: By.Ny.
b. Tanggal/jam lahir: 29 – 03 – 2021 / 08.29 WIB
c. Jenis Kelamin: Laki – laki
Orang Tua (Ibu)
a. Nama: Bu Lina
b. Agama: Islam
c. Pekerjaan: iburumah tangga
d. Alamat: Serdang sari II blok D7 panongan
2. Data Ibu
a. Riwayat Obsteric: G 1 P0 A0
b. Imunisasi TT: Satu kali
c. Obat – obatan/ jamu yang di minum: Tidak Ada
d. Riwayat Penyakit: Tidak Ada
3. Keadaan BBL
a. Antopometri: BBL 1795 grm LK 33cm LD 28cm LP 26cm PB 42cm
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum: Compos Metis
b. Tanda – tanda vital: S36,7 RR 48 N 136
c. BB : 1.795
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : lingkar tidak ada lesi,distribusi rambut merarta,ubun-ubun datar
b. Telinga :elastistas kuping dan telinga bersih
c. Mata: kelopak mata tidak cekung,tonsil mata kurang dari 2,5cm,
konjungtifa tidak anemis, sklera anemis.
d. Hidung : simetris tidak ada benjolan tidak ada secret,lobang hidung
simetris.
e. Leher: tidak ada pembengkakan vena juguralis, tidak ada pembengkaka
kelenjar getah bening
f. Dada : dada simetris tidak ada lesi auskultasi dada bagaian dada bunyi
fesikuler (paru-paru),perkusi bagian paru-paru bunyi sonor,auskultasi
pada jantung bunyi lupdup,perkusi bagian jantung bunyi pekak
g. Bahu, lengan dan tangan normal
h. Perut : auskultasi bising usus 15x/mnt,auskultasi bunyi timpani
i. Genetalia dan anus : labia mayora menutupi labia minora tidak ada darah
dan bersih terdapat meconium dan atresiani tidak ada pembengkakan
j. Tungkai dan kaki jari tangan lengkap terdapat otot karna bayi melakukan
fleksi Ketika diangkat tangan nya. terdapat lebam biru biru sekitar kaki.
k. Punggung tulang belakang simetris dan tidak terdapat spina bifida
l. Kulit elastis kulit tidak ada lesi.
3. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi: jenis ASI Cara pemberian: IMD Keluhan bayi belum bisa
menyusu dengan baik
b. Eliminasi BAK(+),BAB(+)
c. Hygiene (memandikan bayi) Iya setelah 6jam kemudian
d. Perawatan tali pusat: iya
4. Pemeriksaan Penunjang: tidak ada
II. ANALISA DATA
No. DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. Berat Badan Lahir Rendah Risiko Hipotermia
2. DS: Peningkatan Kebutuhan Defisit Nutrisi
- Tidak Ada Metabolisme
DO:
- Berat badan bayi
hanya 1,795rg dan
panjangnya 43cm

3. Penyakit Kronis, Risiko Infeksi


Ketidakadekuatan
pertahanan tubuh primer
dan skunder

III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN / INTERVENSIA


Nama Paien: By. Lina
Diagnosa Medis: BBLSR
Ruang: Perina Atas
No. DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Resiko hipotermia d.d Setelah dilakukan tindakan Regulasi temperatur
Berat badan lahir rendah keperawatan setiap 4 jam, Observasi :
maka Termoregulasi - Monitor suhu bayi sampai
neonatus membaik : stabil (36,5C, _ 37,5C)
Kriteria hasil: - Monitor suhu tubuh anak
- konsumsi oksigen tiap dua jam jika perlu
meningkat (5) - Monitor frekuensi
pernapasan dan nadi
- Monitor warna dan suhu
kulit
- Monitor dan catat tanda
dan gejala hipotermia atau
hipertermia
Terapeutik
- Pasang alat pemantau suhu
kotinu, jika perlu
- Tingkatkan asupan cairan
dan nutrisi yang adekuat
- Bedong bayi segerah
setelah lahir untuk
mencegah kehilangan
panas
- Masukan bayi BBLR ke
dalam plastik segera
setelah lahir (mis. Bahan
polyethylene,polyurethane)
- Gunakan topi bayi untuk
mecegah kehilangan panas
pada bayi baru lahir
- Tempatkan bayi baru lahir
di bawah radiant warmer
- Pertahankan kelembaban
inkubator 50% atau lebih
untuk mengurangi
kehilangan panas karena
proses evaporasi
- Atur suhu inkubator sesuai
kebutuhan
- Hangat kan terlebih dahulu
bahan-bahan yang akan
kontak dengan bayi (mis.
Selimut, kain, bedongan ,
stetoskop)
- Hindari meletakkan bayi di
dekat jendela terbuka atau
area aliran pendingin
ruangan atau kipas angin
- Gunakan matras
penghangat, selimut
hangat, dan penghangat
ruangan untuk menaikan
suhu tubuh, jika perlu.
Edukasi :
- Jelaskan cara pencegah
hipotermi karena terpapar
udara dingin
2. Defisit nutrisi d.d Setelah dilakukan tindakan Pemberian makan enteral:
Peningkatan kebutuhan keperawatan setiap 4 jam, Observasi
metabolisme d.d maka status nutrisi - Periksa posisi NGT dengan
Ds : membaik : mmeriksa residu lambung
- Tidak Ada Kriteria hasil atau mengauskultasikan
Do : - Kekuatan otot hembusan udara
- berat badan bayi menelan meninkat - monitor pola buang air
hanya 1,795gr dan (5) besar setiap 4-8 jam
panjangnya 42cm - Berat badan terapeutik
membaik (5) - gunakan teknik bersih
- IMT membaik (5) dalam pemberian makan
via selang
- berikan tanda pada selang
untuk mempertahankan
lokasi yang tepat
- peluk dan bicara pada bayi
selama diberikan makan
untuk menstimulasi
aktivitas makan
Edukasi
- jelaskan tujuan langkah-
langkah prosedur
Kolaborasi
- kolaborasi pemilihan jenis
dan jumlah makan entera
3. Resiko infeksi d.d Penyakit Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi
kronis, ketidak adekuatan keperawatan setiap 4 jam, Observasi
pertahanan tubuh primer maka status imun - monitor tanda dan gejala
dan sekunder membaik : infeksi lokal dan sistemik
Kriteria hasil Terapeutik
- Titer antibodi - cuci tangan sebelum dan
meningkat (5) sesudah kontak dengan
- Penurunan berat pasien dan lingkungan
badan menurun pasien
(5) Edukasi
- anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
imunisasi

IV. IMPLEMENTASI
No.DX WAKTU IMPLEMENTASI Paraf
D.0140 Regulasi temperatur Tiara Rizkina
Observasi
- Memonitor suhu bayi sampai stabil
08.00 (36,5C, _ 37,5C) = hasilnya suhu bayi
adalah 37,3oC
08.02 - Memonitor frekuensi pernapasan dan
nadi = hasilnya RR 47 N 135
08.03 - Memonitor warna dan suhu kulit =
hasilnya suhu kulit hangat dan warna
kulit bayi sawo matang normal tidak
kemerahan karena demam
- Memonitor dan catat tanda dan gejala
08.04 hipotermia atau hipertermia =
mencatat hasil pengecekan suhu dan
tidak ada gejala hipotermi atau
hipertermi
Terapeutik
- mengatur suhu inkubator sesuai
08.05 kebutuhan = hasilnya mengatur suhu
inkubator menjadi 33oC untuk
mempertahankan suhu tubuh bayi
- menghangat kan terlebih dahulu
bahan-bahan yang akan kontak
07.59 dengan bayi (mis. Selimut, kain,
bedongan , stetoskop) =
menggenggam ata menggosok-
gosokan permukaan alat seperrti
termometer dan stetoskop dengan
tangan yang bersih agar
menyesuaikan suhu tubuh bayi
sehingga bayi tidak kaget dengan alat
yg menyentuh tubuhnya.
D0019 Pemberian makan enteral: Tiara Rizkina
Observasi
- memeriksa posisi NGT dengan
09.25 memeriksa residu lambung atau
mengauskultasikan hembusan udara =
posisi NGT sudah benar sesuai
batasnya
- memonitor pola buang air besar
07.30 setiap 4-8 jam = setiap pagi bayi selalu
BAB ketika diperiksa
Terapeutik
- menggunakan teknik bersih dalam
09.20 pemberian makan via selang =
memakai sarung tangan bersih dan
alat-alat lain yang bersih ketika
melakukan pemberian makan
- memeluk dan bicara pada bayi selama
09.30 diberikan makan untuk menstimulasi
aktivitas makan = bayi menjadi lebih
nyaman dan tenang ketika kenyang.
D0142 Pencegahan infeksi Tiara Rizkina
Observasi
- memonitor tanda dan gejala infeksi
08.06 lokal dan sistemik = hasilnya tidak ada
tanda dan gejala infeksi pada bayi
Terapeutik
- mencuci tangan sebelum dan sesudah
07.58 - 08.08 kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien = selalu mencuci tangan setiap
sebelum dan setelah melakukan
tindakan dan memastikan alat yang
digunakan juga bersih
V. EVALUASI
No.DX WAKTU EVALUASI Paraf
D0140 11.00 S: Tidak ada Tiara Rizkina
O: Bayi terlihat nyaman ketika suhu
inkubatornya telah diatur sehingga seusai
dengan suhu tubuhnya
A: masalah resiko hipotermi belum teratasi
P: intervensi (monitor suhu bayi sampai stabil
(36,5C, 37,5C), monitor frekuensi pernapasan
dan nadi, monitor warna dan suhu, monitor
dan catat tanda dan gejala hipotermia atau
hipertermia, atur suhu inkubator sesuai
kebutuhan, hangat kan terlebih dahulu bahan-
bahan yang akan kontak dengan bayi (mis.
Selimut, kain, bedongan , stetoskop))
dilanjutkan
D0019 11.00 S: Tidak ada Tiara Rizkina
O: Bayi terlihat menjadi lebih nyaman dan
tenang ketika kenyang.
A: Masalah defisit nutrisi belum teratasi
P: intervensi (Periksa posisi NGT dengan
mmeriksa residu lambung atau
mengauskultasikan hembusan udara, monitor
pola buang air besar setiap 4-8 jam
Terapeutik, gunakan teknik bersih dalam
pemberian makan via selang, peluk dan bicara
pada bayi selama diberikan makan untuk
menstimulasi aktivitas makan, kolaborasi
pemilihan jenis dan jumlah makan enteral)
dilanjutkan.
D0142 11.00 S: tidak ada Tiara Rizkina
O: tidak terlihat tanda dan gejala infeksi pada
bayi
A: masalah resiko infeksi belum teratasi
P: intervensi (monitor tanda dan gejala infeksi
lokal dan sistemik, cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien) dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai