Anda di halaman 1dari 6

Dosen : Hj. Santi Wahyuni, SKp.M.Kep.Sp.

Mat

Nama : Fina Silfiyani

TUGAS MANDIRI

1. Etika profesi
2. kode etik profesi
3. Kode etik keperawatan
4. Jelaskan Organisasi profesi perawat diluar negri dan dilama negri
5. UUD Keperawatan RI

Jawaban

1. Etika profesi adalah kesanggupan untuk secara seksama berupaya memenuhi


kebutuhan pelayanan profesional dengan kesungguhan,kecermatan dan keseksamaan
mengupayakan pengerahan keahlian dan kemahiran berkeilmuan dalam rangka
pelaksanaan kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para warga
masyarakat yang membutuhkannya.
2. Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi.Kode etik profesi merupakan
lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalm
etika profesi.kode etik ini lebih memperjelas ,mempertegas dan merinci norma norma
kebentuk yang lebih sempurna walaupun sebenernya norma-norma tersebut sudah
tersirat dalam etika profesi.Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma
atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik
dan tidak baik,apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan
dan tidak boleh dilakukan oleh seorang professional.
3. Kode etik keperawatan adalah dalam ilmu keperawatan terdapat suatu standard yang
akan menjadi pedoman bagi perawat dalam melakukan tindakan atau praktik
keperawatan professional.

4. ORGANISASI DILUAR NEGRI

DNA (DERMATOLOGY NURSE’S ASSOCIATION)


Assosiasi perawat Dermatology adalah organisasi keperawatan profesional yang
terdiri dari berbagai kelompok individu yang berkomitmen untuk perawatan yang
berkualitas melalui berbagi ilmu pengetahuan dan keahlian. Tujuan utama dari DNA
adalah untuk mempromosikan keunggulan dalam keperawatan dermatologi

ENA (EMERGENCY NURSE ASSOSIATION)

SEJARAH

Pada tahun 1968, Anita M. Dorr, RN dan Judith C. Kelleher, RN, bekerja di daerah
sisi bagian dari Amerika Serikat, merasakan kebutuhan bagi perawat yang bekerja
dalam perawatan unit darurat dalam hal sumber daya mereka untuk menerapkan
standar-standar keperawatan dan mengembangkan metode praktik keperawatan
darurat yang efektif. Selain itu, mereka ingin terus memberikan program pendidikan
untuk perawat darurat serta menyatukan suara perawat yang bekerja dalam perawatan
darurat. Pada tahun 1970, Ms. Dorr telah membentuk organisasi Perawat Gawat
Darurat di daerah pantai timur dan Ms. Kelleher telah membentuk departemen
asosiasi keperawatan darurat (EDNA=Emergency Departemen Nurse Association) di
pantai barat. Kedua kelompok ini bergabung dan Asosiasi awalnya didirikan sebagai
Departemen Darurat Nurses Association (EDNA) di Rochester, New York pada
tanggal 1 Desember 1970. Dan Pertemuan Asosiasi Nasional pertama diadakan di
New York pada tahun 1971.

Pada tahun 1985, nama Asosiasi diubah menjadi Perawat Emergency Association
(ENA), mengakui praktek keperawatan darurat sebagai peran yang spesifik

Awalnya ditujukan untuk memberikan pengajaran dan membentuk jaringan,


organisasi ini telah berkembang menjadi sebah otoritas, bidang advokasi, pelobi, dan
suara keperawatan darurat. ENA memiliki 40.000 anggota dan terus berkembang,
dengan anggota perwakilan lebih dari 35 negara di seluruh dunia.

 AFN (AMERICAN FORENSIC NURSES)


Faye Battiste Otto, RN
President
Didirikan pada tahun 1983 oleh Faye Battiste Otto, seorang Regristered Nurse.
Perawat Forensik Amerika menyediakan layanan pengumpulan bukti forensik
tertentu untuk lokal, negara bagian dan federal lembaga penegak hukum di
California selatan secara profesional dan efektif biaya.
Sementara bekerja sebagai perawat ruangan di rumah sakit darurat, Faye
mengamati bahwa banyak waktu yang berlebihan terbuang oleh aparat penegak
hukum untuk menunggu petugas rumah sakit untuk mengambil sampel darah dari
tersangka , serta setiap layanan forensik lainnya. Penundaan disebabkan oleh
menunggu tersangka kadang-kadang timbul kekerasan yang membahayakan
keamanan staf rumah sakit dan pasien lainnya.
Masalah keamanan ini menjadi katalis bagi pengembangan layanan pengumpulan
bukti forensik yang mengkhususkan diri dalam memberikan layanan di tempat di
lokasi penahanan tersangka.
Pada saat ini, bukannya membawa tersangka ke Unit Gawat Darurat, petugas
forensik terlatih medis dari Perawat Forensik Amerika yang akan segera dikirim
24 jam sehari, 7-hari seminggu ke unuit gawat darurat tersebut. memberikan
pelayanan forensik termasuk pengambilan sampel cairan tubuh (darah, urine dan
saliva), pemeriksaan kepada tersangka kekerasan seksual, penghapusan panah
Taser dan pengambilan sampel untuk analisis DNA. Setiap teknisi staf yang
kompeten dalam protokol yang tepat untuk pengumpulan bukti sebagaimana
ditentukan oleh berbagai aturan yurisdiksi berkaitan dengan rantai kepemilikan,
dan diperiksa dengan benar untuk memastikan profesionalisme dan akuntabilitas
pribadi.
Perawat Forensik Amerika menawarkan pengelolaan manajerial dan fiskal suara
untuk bergabung dengan kelompok yang dibedakan dari lembaga penegak hukum
di California selatan yang saat ini menggunakan layanan forensik yang mobile.
Melakukan hal dalam kepastian biaya yang lebih memasyarakat secara efektif
untuk penegakan hukum.
Perawat Forensik Amerika, (www.amrn.com) di California setuju melanjutkan
penyediaan pendidikan. Komitmen kami untuk memajukan pendidikan khususnya
dalam ilmu forensik dan memfasilitasi program pendidikan terstruktur dalam
disiplin ilmu yang akan menyebabkan perkembangan AIFE, American Institute of
Education Forensik (www.taife.com), sebuah perusahaan pendidikan online yang
menyediakan pendidikan yang komprehensif, program profesional berkelanjutan,
yang ditulis dan diajarkan oleh fakultas yang diakui secara internasional di bidang
ilmu forensik.

ORGANISASI DIDALAM NEGRI

PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)


Organisasi keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi perawat di
Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang didirikan
pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi
keperawatan saat itu.
PPNI pada awalnya terbentuk dari penggabungan beberapa organisasi
keperawatan seperti IPI (Ikatan Perawat Indonesia), PPI (Persatuan Perawat
Indonesia), IGPI (Ikatan Guru Perawat Indonesia), IPWI (Ikatan Perawat Wanita
Indonesia). Dalam penggabungan ini IBI (Ikatan Bidan Indonesia) tidak ikut serta
karena mempunyai anggapan bahwa bidan adalah profesi sendiri.
Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang sah dapat
mendaftarkan diri sebagai anggota PPNI dan semua siswa/mahasiswa
keperawatan yang sedang belajar dapat disebut calon anggota.

5.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 38 TAHUN 2014


TENTANG
KEPERAWATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa untuk memajukan kesejahteraan umum


sebagai salah satu tujuan nasional sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu
diselenggarakan pembangunan kesehatan;
b. bahwa penyelenggaraan pembangunan kesehatan
diwujudkan melalui penyelenggaraan pelayanan
kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan;
c.bahwa penyelenggaraan pelayanan keperawata harus dilakukan secara
bertanggung jawab,akuntabel, bermutu, aman, dan terjangkau oleh perawat yang
memiliki kompetensi, kewenangan,etik, dan moral tinggi;
d. bahwa mengenai keperawatan perlu diatur secara komprehensif dalam
Peraturan Perundang-undangan guna memberikan pelindungan dan kepastian
hukum kepada perawat dan masyarakat;
e.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf
d, perlu membentuk Undang-Undang tentang
Keperawatan;
Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 28C Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia Tahun 1945
1. Pengertian profesi
2. Ciri-ciri profesi
3. Pengertian keperawatan sebagai profesi
4. Organisasi profesi
5. Peran dan fungsi perawat dalam pelayanan kesehatan (RS,Puskesmas Masyarakat)

Jawaban

1. Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang
dalam bahasa Yunani adalah “Enayyenla”, yang bermakna : “Janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.

2. - Memiliki body of knowledge


- Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi
-Memberikan pelayanan kepada msyarakat melalui praktik dalam bidang profesi
-Memiliki organisasi profesi
-Memiliki kode etik dalam menjalankan profesi
-Otonomi (kemandirian)
-Motivasi bersifat altruistic (keinginan membantu/berbuat kebaikan kepada orang lain
tanpa mengharapkan imbalan)

3. – Perawat memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan teori yang
telah dipelajarinya.
- Perawat juga melakukan penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan keterampilan serta
kode etik keperawatan.
- Perawat diakui sebagai profesi ketika ia telah menyelesaikan pendidikan dari suatu
perguruan tinggi sehingga diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan
professional.
- Perawat juga melakukan pengolahan ruang lingkup keperawatan sesuai dengan kaidah
profesi.
-
4. PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)

5. Peran Perawat

 Pemberi Asuhan Keperawatan.


 Perawat berperan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan
memperhatikan kebutuhan dasar manusia.
 Sebagai Advokat Pasien.
 Peran perawat sebagai advokat membantu pasien dan keluarga mendapatkan hak-
haknya sebaik mungkin atas pelayanan kesehatan seperti hak mengetahui
informasi penyakit, hak privasi dan lain sebagainya.
 Sebagai Edukator.
 Pasien atau keluarga berhak mendapatkan pengetahuan mengenai kesehatan,
gejala dari penyakit hingga tindakan yang dapat dilakukan guna mengubah
perilaku pasien hidup sehat.
 Sebagai Koordinator.
 Perawat harus bisa mengkoordinasikan pelayanan kesehatan seperti mengarahkan
dan merencanakan secara tim untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik
kepada pasien.
 Sebagai kolaborator.
 Peran perawat sebagai kolaborator harus mempu berkolaborasi dengan tim
kesehatan seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi atau bahkan dengan sesama
perawat untuk menentukan tindakan terbaik saat memberikan pelayanan
kesehatan.
 Sebagai Konsultan.
 Peran konsultan ini sangat penting karena pasien dapat mengetahui tindakan
keperawatan terbaik apa yang bisa ia terima dan mengetahui informasi
mengenai tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
 Sebagai Pembaharu.
 Peran perawat sebagai pembeharu bisa dijalankan dengan pengadaan
perencanaan, kolaborasi, perubahan yang terukur atau sistematis dan terarah
sesuai dalam metode pemberian pelayanan keperawatan.

Fungsi Perawat
 Fungsi Indipenden.
Perawat dapat mengambil keputusan dan melakukan tindakan terbaik secara
independen berdasarkan ilmu keperawatan dengan tanggung jawab penuh terhadap
akibat yang akan terjadi tanpa melibatkan pihak lain seperti dokter.
 Fungsi Dependen.
Perawat mempunyai wewenang untuk melakukan atau memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien atas perintah dokter seperti pemasangan infus,
penyuntikan, pengambilan darah, pemberian obat dan lain sebagainya yang mana
dokter menjadi penanggung jawab penuh terhadap tindakan tersebut.
 Fungsi Interdependen.
Dalam memberikan tindakan layananan keperawatan kepada pasien, perawat dapat
bekerja sama dengan profesi lain seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai