01 Kejang Demam
02 Hidrocephalus
03 Meningitis
04 Enchephalitis
Kejang Demam
PENGERTIAN
Kejang demam adalah gangguan kejang yang paling lazim
pada masa anak-anak dengan prognosis yang sangat baik secara
seragam.
KLASIFIKASI
a.Kejang Demam Sederhana
1. Kejang berlangsung singkat
2. Umumnya serangan berhenti sendiri dalam waktu < 10
menit
3. Tidak berulang dalam waktu 24 jam
3. Pulsasi arteri melemah dan tekanan nadi mengecil yang terjadi sebagai
akibat menurunnya curah jantung.
2. Epilepsi
4. Kelumpuhan
5. Gangguan mental
6. Kelainan motorik
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan elektrolit dan glukosa darah dapat dilakukan
walaupun sedang tidak menunjukkan kelainan yang berarti.
2. Pemeriksaan EKG
disebabkan oleh kista, tumor, pendarahan, infeksi, cacat bawaan dan paling umum,
CSS, dan juga oleh komplikasi setelah infeksi atau komplikasi hemoragik.
Lanjutan Klasifikasi
• Bawaan (congenital) - sering terjadi pada neonatus atau berkembang selama intra-uterin.
• Diperoleh (acquired) – Kondisi ini diderita oleh anak-anak dan orang dewasa, disebabkan oleh
• Tekanan normal hidrosefalus (NPH), Kondisi ini umumnya dialami oleh lansia (di atas 60 tahun).
Ditandai dengan gejala yang spesifik: gangguan gaya berjalan, penurunan kognitif dan inkontinensia
buntu atau abnormal lebih sempit dari biasa. Umumnya gejala hidrosefalus
terlihat sejak lahir atau progresif dengan cepat pada bulan-bulan pertama setelah
lahir.
• Spina bifida dan cranium bifida, hidrosefalus pada kelainan ini biasanya
jaringan piamater dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain.
sendiri.
PATOFISIOLOGI
Secara teoritis hidrosefalus terjadi sebagai akibat dari tiga mekanisme yaitu;
dilatasi ventrikel masih belum dipahami dengan jelas, namun hal ini
dan karsinoma).
Lanjutan
Adanya produksi yang berlebihan akan menyebabkan tekanan intrakranial
mengenai produksi liquor yang berlebihan tanpa adanya tumor pada pleksus
khoroid. Gangguan aliran liquor merupakan awal dari kebanyakan dari kasus
• Neonatus
Gejala hidrosefalus yang paling umum dijumpai pada neonatus adalah iritabilitas. Sering
kali anak tidak mau makan dan minum, mata kearah bawah (setting-sun sign) : skelera
yang berwarna putih akan tampak diatas iris. , kepala membesar, kadang-kadang
kesadaran menurun kearah letargi. Anak kadang-kadang muntah, jarang yang bersifat
proyektil. Pada masa neonatus ini gejala-gejala lainnya belum tampak, sehingga apabila
Pembesaran kepala ini harus dipantau dari waktu ke waktu, dengan mengukur lingkar
kepala. Pada hidrosefalus akan terdengar suara yang sangat mirip dengan suara ketuk pada
semangka masak. Pada anak lebih tua akan terdengar suara kendi retak (cracked-pot). Hal
ini menggambarkan adanya pelebaran sutura. Vena-vena di kulit kepala sangat menonjol,
terutama bila bayi menangis. Peningktan TIK akan mendesak darah vena dari alur normal di
• Dewasa
Gejala yang paling sering dijumpai adalah nyeri kepala. Sementara itu gangguan visus,
gangguan motorik/bejalan dan kejang terjadi pada 1/3 kasus hidrosefalus pada usia dewasa.
• Hidrosefalus tekanan normal
kekuatan yang bervarisasi. Pada saat mata tertutup akan tampak jelas
keidak stabilan postur tubuh. Tremor dan gangguan gerakan halus jari-
• CT Scan
• MRI
• Pemeriksaan Funduskopi
Meningitis Virus
(Meningitisaseptic) Meningitis Jamur
1. Meningitis Bakterial
(Meningitis sepsis)
BANYAK JARANG
Lokasi
musim geografi
usia
Sistem imun
iklim tubuh
PATOGENESIS
Hemato
Setempa gen
t
1st
Hemato
gen saraf
2nd
1. Setempat: virus hanya terbatas menginfeksi
selaput lendir permukaan atau organ tertentu.
kha
s
MANIFESTASI KLINIS TERGANTUNG
dx
radiolo
Klinis Lab gi
•Demam akut non • Analisis LCS • CT scan
spesifik
• kultur
•Tanda-tanda • PCR • MRI
neuroloogis
• EEG
KLINIS
LAB
virus Herpes
• lesi berdensitas rendah pada lobus temporal, namun gambaran tidak
tampak 3 hingga 4 hari setelah onset.
• CT-scan tidak membantu dalam membedakan berbagai ensefalitis virus.
PENATALAKSANAAN
• Dirawat
• Penanganan tidak spesifik
mempertahankan fungsi organ
mengusahakan jalan napas tetap terbuka pemberian makanan secara
enteral atau parenteral
menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit koreksi terhadap gangguan
asam basa darah
• Diazepam 0,3-0,5
kejang mg/kgBB IV
• fenobarbital.
• antipiretik
demam • Paracetamol 10
mg/kgBB
• Dexamethasone 1 mg/kgBB/hari
• dilanjutkan pemberian 0,25-0,5
TIK ↑ mg/kgBB/hari
• Mannitol juga dapat diberikan
dengan dosis 1,5-2 mg/kgBB IV
dalam periode 8-12 jam
menela
n
KOMPLIKASI
• Hindari menghabiskan
2 waktu di luar rumah pada
waktu senja
• Pengendalian nyamuk
3 atau surveilans melalui
penyemprotan
4 • Indikasi seksio sesar jika ibu memiliki
lesi aktif herpes