Anda di halaman 1dari 20

RESUME KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN DYSPEPSIA


SYNDROME

Disusun Oleh:

Aris Eka Kristianto, Amd.Kep


RESUME KEPERAWATAN

Ruangan : IGD

Tanggal Pengkajian : 18 -12-2020

No.reg. :20.12.XXXX

Tgl. MRS : 18 -12-2020

Diagnosa :OF H-5 + Dispepsia syndrome

A. IDENTITAS PASIEN

Resume Dyspepsia Syndrome/2


B. ASESSMEN
1. Triase gawat darurat

Resume Dyspepsia Syndrome/3


2. Assesmen awal medik gawat darurat

Resume Dyspepsia Syndrome/4


3. Assesmen awal keperawatan gawat darurat

Resume Dyspepsia Syndrome/5


Resume Dyspepsia Syndrome/6
4. Hasil Lab

Resume Dyspepsia Syndrome/7


5. Gizi

Resume Dyspepsia Syndrome/8


6. lembar transfer pasien

Resume Dyspepsia Syndrome/9


C. ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM


1. S: pasien mengatakan demam Arbovirus ( melalui gigitan
dan lemes mulai 5 hari yang nyamuk aedes aegypti)
lalu Hipertermi

O: k/u lemes GCS: 456 Beredar melalui aliran darah


TD: 120/80mmHg
S:37,5◦C SPO2: 98% N: 95
x/menit akral: hangat Infeksi virus dengue (viremia)

Bereaksi dengan antibodi

Menimbulkan respon
peradangan/ inflamasi

Peningkatan suhu tubuh

Hipertermi
2. S: pasien mengatakan kepala Arbovirus ( melalui gigitan
pusing mulai 5 hari yang lalu nyamuk aedes aegypti)

O: k/u lemes GCS: 456 Nyeri akut


TD: 120/80mmHg Beredar melalui aliran darah
S:37,5◦C SPO2: 98% N: 95
x/menit
Infeksi virus dengue (viremia)
frekuensi : hilang timbul
lama nyeri: 1-2 menit
kualitas: nyeri tumpul Bereaksi dengan antibodi
lokasi nyeri : kepala
skala: 6 Menimbulkan respon
faktor yang meperberat: peradangan/ inflamasi
aktivitas
faktor yang mengurangi: Pelepasan mediator- mediator
istirahat kimia

Menekan free nerve ending

Sakit pada kepala otot/sendi

Nyeri akut

3. S: pasien mengatakan mual


mulai 5 hari yang lalu , makan
minum juga berkurang Arbovirus ( melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti) Nausea
O: k/u lemes GCS: 456
TD: 120/80mmHg
S:37,5◦C SPO2: 98% N: 95 Beredar melalui aliran darah
x/menit
Resume Dyspepsia Syndrome/10
Infeksi virus dengue (viremia)

Bereaksi dengan antibodi

Menimbulkan respon
peradangan/ inflamasi

Menstimulasi medulla vomiting

Mual dan muntah


(Nausea)

Resume Dyspepsia Syndrome/11


D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi

2. Nyeri Akut

3. Nausea

E. PERENCANAAN

No. Urut Tujuan dan Kriteria Intervensi


Diagnosa
Kep.

1. Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi


selama 1x30menit diharapkan suhu tubuh
1. Monitor suhu secara
membaik. Dengan kriteria hasil:
berkala
1. Tekanan darah dalam batas normal
2. Monitor warna dan
2. Suhu dalam batas normal suhu kulit
3. Tidak ada perubahan warna kulit 3. Monitor tekanan
darah, nadi dan RR

4. Monitor tingkat
penurunan
kesadaran

5. Monitor leukosit dan


hematokrit

Terapeutik

1. Selimuti pasien dengan


selimut tipis untuk
meningkatkan hilangnya
panas tubuh

2. Kompres pasien pada


lipatan paha dan aksila

3. Atur sirkulasi udara


ruangan

Edukasi

1. Jelaskan pentingnya
asupan cairan untuk

Resume Dyspepsia Syndrome/12


mencegah dehidrasi
akibat kehilangan cairan
tubuh karena hipertemi

2. Anjurkan tirah baring

Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan tim medis
untuk pemberian cairan dan
antipiretik
2. Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi
selama 1x30 menit, diharapkan tingkat nyeri
menurun, Dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi nyeri secara
komprehensif meliputi
1. Kemampuan melakukan aktivitas (lokasi, karakteristik, dan
meningkat onset, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri)
2. Keluhan nyeri menurun
2. Identifikasi skala nyeri
3. Tanda- tanda vital dalam baaatas
normal 3. Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri

4. Monitor tanda tanda


vital

Terapeutik

1. Kontrol  lingkungan yang


dapat mempengaruhi
nyeri

2. Ajarkan tentang teknik


nonfarmakologi
(relaksasi) untuk
mengurangi nyeri

3. Ajarkan penggunaan
teknik relaksasi napas
dalam

Edukasi

1. Jelaskan penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri

2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri

3. Ajarkan tehnik
Resume Dyspepsia Syndrome/13
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu

3. Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi


selama 1 X 30 menit diharapkan tingkat nausea
1. Identifikasi pengalaman
menurun. Dengan kriteria hasil:
mual
1. Perasaan ingin muntah menurun
2. Identifikasi faktor
2. Perasaan asam di mulut menurun penyebab mual

3. Intake makanan dan minuman oral 3. Monitor mual pasien


membaik meliputi : frekuensi,
durasi keparahan dan
factor penyebab

Terapeutik

1. Kendalikan faktor
lingkungan penyebab
mual

2. Kurangi atau hilangkan


keadaan penyebab mual

Edukasi

1. Anjurkan pasien
untuk istirahat dan
tidur yang adekuat

2. Anjurkan tehnik
nonfarmakologis
untuk mengatasi
mual (seperti
relaksasi,terapi
musik)

Kolaborasi

1. Kolaborasi dengan ahli


gizi perencanaan diet
pasien

2. Kolaborasi pemeberian
obat antiemetik,jika
Resume Dyspepsia Syndrome/14
perlu

Resume Dyspepsia Syndrome/15


F. IMPLEMENTASI

Tanggal Diagnosa Implementasi Ttd


/Jam
18-12- Hipertermi Observasi
2020/ 1. Memonitor suhu secara
09.40 berkala
2. Memonitor warna dan
suhu kulit
3. Memonitor tekanan
darah, nadi dan RR
4. Memonitor tingkat
penurunan kesadaran
5. Memonitor leukosit dan
hematokrit
Terapeutik
1. Memberikan Selimuti
pasien dengan selimut
tipis untuk meningkatkan
hilangnya panas tubuh
2. Mengkompres pasien
pada lipatan paha dan
aksila
3. Mengatur sirkulasi udara
ruangan
Edukasi
1. menjelaskan pentingnya
asupan cairan untuk
mencegah dehidrasi
akibat kehilangan cairan
tubuh karena hipertemi
2. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. berkolaborasi dengan tim
medis untuk pemberian
cairan dan antipiretik

2. Nyeri Akut Observasi


1. Mengidentifikasi nyeri
secara komprehensif
meliputi (lokasi,
karakteristik, dan onset,
durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri)
2. Mengidentifikasi skala
nyeri
3. Mengidentifikasi reaksi
non verbal
4. Mengidentifikasi factor
yang memperberat dan
memperingan nyeri
Resume Dyspepsia Syndrome/16
5. Memonitor tanda tanda
vital
Terapeutik
1. Mengontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
2. Mengajarkan tentang
teknik nonfarmakologi
(relaksasi) untuk
mengurangi nyeri
3. Mengajarkan penggunaan
teknik relaksasi napas
dalam
Edukasi
1. Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
2. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Mengajarkan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Berkolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu
3. Nausea Observasi
1. Mengidentifikasi
pengalaman mual
2. Mengidentifikasi faktor
penyebab mual
3. Memonitor mual pasien
meliputi : frekuensi,
durasi keparahan dan
factor penyebab
Terapeutik
1. Mengendalikan faktor
lingkungan penyebab
mual
2. Mengurangi atau
hilangkan keadaan
penyebab mual
Edukasi
1. Menganjurkan pasien
untuk istirahat dan tidur
yang adekuat
2. Menganjurkan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengatasi mual (seperti
relaksasi,terapi musik)
Kolaborasi
1. Berkolaborasi dengan ahli
gizi perencanaan diet
pasien
2. Berkolaborasi

Resume Dyspepsia Syndrome/17


pemeberian obat
antiemetik,jika perlu

Resume Dyspepsia Syndrome/18


G. CATATAN PERKEMBANGAN

No. DIAGNOSA EVALUASI

1. Hipertermi S: Pasien mengatakan demam sudah mulaai


berkurang

O: k/u cukup

TD: 120/70mmHg

N: 90x/menit

S: 37,4

RR: 20x/menit

Trombosit:101.000

Leukosit:7.600

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi di rawat inap

2. Nyeri Akut S: Pasien mengatakan kepala pusing sudah mulai


berkurang

O: k/u cukup

TD: 120/70mmHg

N: 90x/menit

S: 37,4

RR: 20x/menit

frekuensi : hilang timbul

lama nyeri: 1-2 menit

kualitas: nyeri tumpul

lokasi nyeri : kepala

skala: 5

faktor yang meperberat: aktivitas

Resume Dyspepsia Syndrome/19


faktor yang mengurangi: istirahat

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi di rawat inap

3. Nausea S: Pasien mengatakan mual sudah mulai berkurang

O: k/u cukup

TD: 120/70mmHg

N: 90x/menit

S: 37,4

RR: 20x/menit

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi di rawat inap

Resume Dyspepsia Syndrome/20

Anda mungkin juga menyukai