(Initial Assesment)
Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien
Inisial Pasien : Ny. S
Umur : 70 tahun
Alamat : Aek Garingging
Kaji Respon
Alert (A) : Pasien dengan kondisi sadar penuh dan dapat berkomunikasi
dengan baik kepada perawat
Verbal (V) :-
Pain (P) :-
Unresponsible :-
2. Pengkajian Awal
2.1 Primary Survey
a. Airway : Jalan nafas paten dan tidak ada bunyi obstruksi jalan nafas
Tindakan : Mempertahankan kepatenan jalan nafas
c. Circulation : Tidak ada gejala syok pada pasien, tekanan darah 130/73 mmHg,
HR : 70x/menit, suhu : 36,8°C, RR : 22x/menit dan akral perifer terasa hangat
Tindakan : Memonitor tanda-tanda vital pasien
DO:
Tekanan Darah : 130/73
mmHg,
HR : 70x/ menit
RR : 22x/menit,
Suhu : 36,8°C dan akral
perifer terasa dingin,
Saturasi oksigen 98%.
Diagnosa Intervensi Tujuan Implementasi Evaluasi
Keperawatan Kriteria Hasil
Nyeri Akut (D.0077) Curah jantung meningkat Observasi :
Perawatan Jantung S : Pasien
Observasi: Kriteria hasil untuk membuktikan Identifikasi mengatakan nyeri
1. Identifikasi tanda/gejala bahwa curah jantung meningkat tanda/gejala sudah berkurang tp
primer penurunan curah adalah: penurunan curah masih terasa
jantung (meliputi: jantung (meliputi: O :Tekanan Darah :
dispnea, kelelahan, 1. Kekuatan nadi perifer meningkat kelelahan, 130/73 mmHg,
edema, ortopnea, PND, 2. Ejection fraction (EF) meningkat takikardia, dispnea)
peningkatan CVP). 3. Palpitasi menurun HR : 70x/ menit
4. Bradikardia menurun Monitor tekanan
2. Identifikasi tanda/gejala darah per 5 menit
sekunder penurunan 5. Takikardia menurun
6. Gambaran EKG Aritmia Monitor perubahan RR : 22x/menit,
curah jantung (meliputi: Suhu : 36,8°C dan akral
menurun keluhan nyeri
peningkatan berat badan, 7. Lelah menurun perifer terasa dingin,
(seperti
hepatomegaly, distensi 8. Edema menurun Saturasi oksigen 98%.
intensitasnya, skala,
vena jugularis, palpitasi, 9. Distensi vena jugularis menurun durasi)
ronkhi basah, oliguria, 10. Dispnea menurun A : Penurunan curah
Monitor intake dan jantung sudah teratasi
batuk, kulit pucat) 11. Oliguria menurun
output cairan sebagian
3. Monitor tekanan darah 12. Pucat/sianosis menurun
(termasuk tekanan darah 13. Paroximal nocturnal dyspnea
Terapeutik P: Perawatan Jantung
ortostatik, jika perlu) (PND) menurun
14. Ortopnea menurun Memposisikan dilanjutkan di ruang rawat
4. Monitor intake dan
15. Batuk menurun pasien semi-fowler inap.
output cairan
16. Suara jantung S3 menurun atau fowler dengan
5. Monitor berat badan
17. Suara jantung S4 menurun posisi nyaman
setiap hari pada waktu
18. Tekanan darah membaik Memberi terapi
yang sama
Pengisian kapiler membaik oksigen nasal canul
6. Monitor saturasi oksigen
3 liter untuk
7. Monitor keluhan nyeri
mempertahankan
dada (mis:
pernafasan pasien
intensitas,
lokasi, radiasi, durasi,
presipitasiyang Kolaborasi
mengurangi nyeri) Kolaborasi
8. Monitor EKG 12 sadapan pemberian cairan
9. Monitor aritmia IVFD NaCl 0,9%
(kelainan irama dan Drip furosemide
frekuensi) 10mg/jam
10. Monitor nilai Inj ranitidine
laboratorium jantung 50mg/12jam
(mis: elektrolit, enzim
Valsartan 2x40mg
jantung, BNP, NTpro-
Bisoprolol 1x1.25
BNP)
mg
11. Monitor fungsi alat pacu
Atorvastatin 1 x
jantung
12. Periksa tekanan darah 20 mg
dan frekuensi nadi
sebelum dan sesudah
aktivitas
13. Periksa tekanan darah
dan frekuensi nadi
sebelum pemberian
obat (mis: beta blocker,
ACE Inhibitor, calcium
channel blocker,
digoksin)
Terapeutik :
1. Posisikan pasien semi-
fowler atau fowler
dengan kaki ke bawah
atau posisi nyaman
2. Berikan diet jantung
yang sesuai (mis: batasi
asupan kafein, natrium,
kolesterol, dan makanan
tinggi lemak)
3. Gunakan stocking
elastis atau pneumatik
intermitten, sesuai
indikasi
4. Fasilitasi pasien dan
keluarga untuk
modifikasi
gaya hidup sehat
5. Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stress,
jika perlu
6. Berikan dukungan
emosional dan
spiritual
7. Berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen > 94%
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi
jantung