Anda di halaman 1dari 25

ACUTE CORONARY SYNDROM

Dalu Bangun Fridewa


Yuli Ariana Pinesti
Muchammad Lulut
A. Pengertian
Acute Coronary Syndrome (ACS)
merupakan kasus kegawatan dari Penyakit
Jantung Koroner (PJK) yang terjadi karena
proses penyempitan pembuluh darah
sehingga aliran darah koroner berkurang
secara mendadak (Irman, dkk. 2020). 

STEMI (ST Elevasi Miokard Infark)


merupakan indikator terjadinya
sumbatan total pembuluh darah arteri
koroner (PERKI, 2018).
B. Anatomi Arteri Coroner
C. Anatomi Arteri Coroner

1. Left Main Coronary Artery


● Left AnteriorDescending (LAD),
● Left Circumflex (LCX)

2. Right Coronary Artery


D. Tanda dan Gejala

1. Nyeri dada
2.Mual dan atau muntah
3. Sesak
4.Diaforesis
5.Palpitasi
6.Lemah
7.pingsan
Lokasi infark miokard berdasarkan perubahan 
gambaran EKG
No Lokasi Gambaran EKG

1 Anterior Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V4/V5

2 Anteroseptal Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V3

3 Anterolateral Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V1-V6 dan I dan aVL 

4 Lateral Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di V5-V6 dan inversi gelombang T/elevasi ST/
gelombang Q di I dan aVL

5 Inferolateral Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, aVF, dan V5-V6 (kadang-kadang I dan aVL). 

6 Inferior Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, dan aVF

7 Inferoseptal Elevasi segmen ST dan/atau gelombang Q di II, III, aVF, V1-V3

8 True posterior Gelombang R tinggi di V1-V2 dengan segmen ST depresi di V1-V3. Gelombang T tegak di V1-V2

9 RV Infraction Elevasi segmen ST di precordial lead (V3R-V4R).
Biasanya ditemukan konjungsi pada infark inferior.
Keadaan ini hanya tampak dalam beberapa jam pertama infark.
E. Pathway
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. “KH”
DENGAN STEMI ANTEROLATERAL DI UGD RS PRIMAYA BEKASI BARAT
Pengkajian

Identitas Pasien
Nama : Tn. KH
Tanggal Lahir : 31/01/1983
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 39 tahun
Pekerjaan : Buruh
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : WNI
Alamat : Bekasi
Tanggal Masuk Rs : 20-08-2022
Tanggal Pengkajian : 20-08-2022
No. MR : 00314328
Diagnosa Medis : STEMI Anterolateral
TINJAUAN KASUS

Pasien datang ke IGD PHBB jam 04.15 ke IGD PHBB dengan keluhan nyeri
dada kiri sejak 2 jam 30 menit yang lalu disertai dengan sesak nafas,
keringat dingin, nyeri seperti tertimpa benda berat , mual dan muntah
tidak ada, demam dan batu pilek disangkal
TRIASE

ESI 1

ESI 2
ESI 3
ESI 3

ESI 4
Airway Breathing Circulation Disability

- Clear - pasien mengeluh sesak napas - TD : 114/76 mmhg - kesadaran CM


- frekuensi 25 x/ menit - frekuensi nadi :86 x/ - Gcs 15
- Tidak ada sumbatan menit
- Spo2 : 96 % - suhu : 36 .2
- menggunakan o2 3 lpm nasal - irama : teratur
canul - denyut nadi : kuat
- irama : teratur - Akral dingin
- batuk dan sputum tidak ada - sianosis tidak ada
- bunyi napas vesikuler kiri=kanan - pucat tidak ada
- Keringat dingin (+)
- ronchi -/- - nyeri dada (+), seperti
- wheezing -/- tertimpa benda berat,
- otot bantu pernapasan tidak ada skala nyeri = 7, durasi
- tidak ada gasping terus menerus
- CRT < 3 detik
- tidak ada edema
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Merokok selama 20 tahun lalu, sehari habis 2
bungkus
Riwayat post op laparotomy appendectomy januari
2022
Pemeriksaan penunjang
A. Hasil Lab TAGGAL 20-08-2022
HB = 14.8 g/dl
HT = 42.9
Eritrosite = 5.17 /ul
Leukosite = 15.300
Trombosite = 381.000 u/l
GDS = 108  

Kreatinin = 0.92 mg/ dl

Antigen sars cov = Negative


Trop I = 3.51
 

   
B. Hasil Foto Thorax

Kesan :

- Kardiomegali dengan aorta


elongasidan kalsifikasi

- corakan bronchovaskuler
kedua paru kasar ec DD/
bronchitis

 
C. Hasil EKG
Tanggal 20 Agustus 2022
Therapi Medis
dr. Andriga, SpJp
Primary PCI
Isosorbid drip 1-2 mg/
jam
Diviti 1 x 2.5 mg
subcutan
Brilinta 2x90 mg

Miniaspi 1 x 80 mg
 

 
Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
Nama Pasien : Tn. K. H
No. RM : 00314328
Tanggal : 20-08-2022
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : pasien mengatakan nyeri dada kiri Ketidakseimbangan Nyeri
sejak 2 jam 30 menit sebelum masuk suplai darah dan  
 
rumah sakit, nyeri seperti tertimpa benda oksigen dengan
berat kebutuhan
miokardium akibat
DO : sekunder dari
- kesadaran composmentis penurunan suplai
- ekspresi wajah tampak meringis darah ke miokardium,
- gcs 15 peningkatan produksi
- TTV asam laktat
TD : 114/76 mmhg
N : 86 x/ menit
RR : 25 x/ menit
S : 36 .2
Spo2 : 96%
Skala Nyeri : 7
No. DATA ETIOLOGI PROBLEM
2.
DS : pasien mengatakan sesak Kontraktilitas Resiko penurunan
napas disertai dengan miokard dan curah jantung
keringan dingin Curah jantung
DO : menurun
- kesadaran composmentis  

- gcs 15
- TTV
TD : 114/76 mmhg
N : 86 x/ menit
RR : 25 x/ menit
S : 36 .2
Spo2 : 96%
- gambaran ekg : sinus rythem
dengan STEMI Antero Lateral
- terpasang o2 3 lpm nasal
canul
 
 
Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL

1. Nyeri Tujuan  Observasi


setelah - lokasi, karakteristik, durasi,
dilakukan frekuensi, kualitas, intensitas
Tindakan nyeri
keperawatan 3 x - Identifikasi faktor yang
24 jam nyeri memperberat dan memperingan
dapat berkurang nyeri
  Terapeutik
Kriteria Hasiil
Berikan teknik nonfarmakologis
- pasien mampu
mengontrol
untuk mengurangi rasa nyeri
nyeri (mis. Relaksasi )
- skala nyeri - kontrol lingkungan yang
berkurang memperberat rasa nyeri (mis.
- pasien tampak Suhu ruangan, pencahayaan)
rileks Edukasi
- tanda tanda - Anjurkan memonitor nyeri
vital dam batas secara mandiri
normal - Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, untuk infark Miokard
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL

2. Resiko penurunan curah jantung Tujuan  Observasi


Setelah - Identifikasi tanda/gejala primer
dilakukan Penurunan curah jantung (mis.dispneu)
Tindakan - Monitor TTV
keperawatan - Monitor intake dan output cairan
selama 3 x 24 - Monitor saturasi oksigen
jam tidak terjadi - Monitor keluhan nyeri dada (mis.
Intensitas, lokasi, radiasi, durasi,
penurunan presivitasi yang mengurangi nyeri)
curah jantung - Monitor EKG 12 Lead
  - Monitor nilai laboratorium jantung (mis.
Kriteria Hasil Elektrolit, enzim jantung)
- TTV dalam Terapeutik
batas normal - Posisikan pasien semi-fowler
- dapat - Berikan oksigen untuk
mentoleransi memepertahankan saturasi oksigen
aktivitas, tidak >94%
ada kelelahan Edukasi
- tidak ada - Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
penurunan toleransi
kesadaran - Anjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap
- Anjurkan berhenti merokok
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian obat analgetic untuk
infark miokard
- kolaborasi untuk Tindakan Primary PCI
HARI/ JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
TANGGAL

SABTU Jam 04.15 - Memberikan Posisi nyaman : Semi Fowler  


 
20-08-2022  
 
Jam 04.17 - Memberikan oksigen 3 liter permenit  
- Melakukan EKG, dokter Dara maklum  
 
Jam 04.18 - Memberikan ISDN 5 mg/ sublingual  
Jam 04.19 - Memberikan Brilinta 180 mg/ oral  

Jam 04.20 - Memberikan aspilet 160 mg / oral

Jam 04.30 Mengantar sample antigen , follow up hasil


Jam 04.45 Memberikan Morfin 2 mg / iv
Jam 05.00 Mengantar sample darah CBC, Trop I, Cr, GDS, Follow up hasil  

Jam 05.05 Beset ICVCU dengan perawat sugik


Jam 05.07 Memberikan loading Nacl 0.9 % 200 ml selanjutnya infus nacl 0.9% 500 cc/ 24 jam

Jam 05.06 Surat permintaan rawat inap diberikan kepada keluarga, DPJP dr. Andriga, SpJp
Jam 05.10 Dokter dara menjelaskan rencana Tindakan primary PCI , keluarga setuju, SIO terlampir

Jam 05.13 Menghubungi petugas angio dengan perawat arlen dan pak cecep , telpon tidak
diangkat
Jam 05.40 Memberikan drip ISDN 0.5 mg/ jam intra vena
Jam 05.51 Thorax bed dilakukan , follow up hasil
Jam 06.15 Beset ruang angio kembali dengan pak cecep
Jam 07.00 Mengantarkan pasien ke ruangan angio
Observasi Lanjutan
 Jam 04.45  Kesadaran - hemodinamik  
Composmentis TD = 100/70 mmhg  
N = 65 x/ menit
RR = 22 x/ menit
spo2 = 98
S = 36.2
Skala nyeri 6

Jam 05.15 Composmentis  - hemodinamik


TD = 100/70 mmhg
N = 65 x/ menit
RR = 22 x/ menit
spo2 = 98
S = 36.2
Skala nyeri 4

Jam 05.45 Composmentis - hemodinamik


TD = 95/60 mmhg
N = 70 x/ menit
RR = 22 x/ menit
spo2 = 98
S = 36
Skala nyeri 4

Jam 06.15 Composmentis - hemodinamik


TD = 100/70 mmhg
N = 65 x/ menit
RR = 20 x/ menit
spo2 = 98
S = 36.4
Skala nyeri
Evaluasi Keperawatan
NO HARI/ TANGGAL SOAP KEPERAWATAN
1 SABTU S : pasien mengatkan nyeri dada kiri sejam 2 jam 30 menit yang lalu, nyeri dada seperti tertimpa benda berat ,
20-08-2022 disertai dengan sesak napas dan keringat dingin
 
O : Kesadaran composmentis, gcs 15, akral dingin, TD : 114/76 mmhg , N : 86 x/ menit , RR : 25 x/ menit, S : 36 .2
Spo2 : 96% , Skala Nyeri : 7, pasien tampak meringis, nadi radialis teraba kuat, terpasang oksigen nasal canul 3
lpm , - gambaran ekg : sinus rythem dengan STEMI Antero Lateral

A : 1. Nyeri
2. Resiko Penurunan curah jantung

P:
1. Observasi
- Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung (dispenea
- ) Monitor TTV
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
- Monitor EKG 12 Lead
- Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung)
Terapeutik
- Posisikan pasien semi-fowler
- Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi oksigen >94%
Edukasi
- Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
- Anjurkan berhenti merokok
Kolaborasi
- kolaborasi untuk Tindakan Primary PCI
Evaluasi Keperawatan
    Observasi
2.  
- lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. Relaksasi )
- kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan)
Edukasi
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, untuk infark Miokard
DAFTAR PUSTAKA
PENURUNAN CURAH JANTUNG | ASUHAN KEPERAWATAN (n2ncol
lection.com)
NYERI AKUT | ASUHAN KEPERAWATAN (n2ncollection.com)
library.poltekkesjakarta1.ac.id/repository/index

Anda mungkin juga menyukai