Anda di halaman 1dari 12

RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

DENGAN STROKE HEMORAGIC

Di susun oleh :
Almira Samantha
Andre Laurenza
Teori Konsep

Tinjauan Kasus

Asuhan Keperawatan
STROKE HEMORAGIC
Menurut Batticaca (2008) stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran
darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang
menderita kelumpuhan atau kematian. menurut Corwin (2009) ada dua klasifikasi umum cedera vascular
serebral (stroke) yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan aliran darah
arteri yang lama kebagian otak. Stroke Hemoragik terjadi akibat perdarahan dalam otak. Jadi stroke
hemoragik adalah suatu keadaan kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh perdarahan dalam otak
sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.

FAKTOR RESIKO

Usia Hipertens Meroko Diabetes Penyakit


i k Melitus Jantung
Penyakit Pembuluh Darah Riwayat
Perifer Keluarga
MANIFESTASI KLINIS
1. Pengaruh terhadap status mental:
a. Tidak sadar : 30% - 40%
b. Konfuse : 45% dari pasien biasanya sadar
2. Daerah arteri serebri media, arteri karotis interna akan menimbulkan:
a. Hemiplegia kontralateral yang disertai hemianesthesia (30%-80%)
b. Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35%-50%)
3. Daerah arteri serebri anterior akan menimbulkan gejala:
a. hemiplegia dan hemianesthesia kontralateral terutama tungkai (30%-80%)
b. inkontinensia urin, afasia, atau apraksia tergantung hemisfer mana yang terkena.
4. Daerah arteri serebri posterior a. Nyeri spontan pada kepala b. Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35-50%)
5. Daerah vertebra basiler akan menimbulkan:
a. Sering fatal karena mengenai pusat-pusat vital di batang otak
b. Hemiplegia alternans atau tetraplegia
c. Kelumpuhan pseudobulbar (kelumpuhan otot mata, kesulitan menelan, emosi labil)
PenIngkatan
TIK

Penurunan
Kematian
Kesadaran

KOMPLIKA
SI

Disabilitas
Epilepsi
Permanen
Hipertensi ( Tekanan darah meningkat secara drastis)

Rupture pada pembuluh darah areri


Resiko perfusi
serebral tidakefektif Perdarah pada jaringan cerebral

Penambahan massa

Edema Peningkatan TIK

Iskemia, hipoksia pada jaringan cerebral kompresi

Metabolisme anaerob ↑ Menekan jaringan cerebral

Asam laktat ↑ Disfungsi cerebral Gangguan


Mobilitas Fisik
Gg. Fungsi motorik
Nyeri
Kelemahan anggota gerak
Nyeri
hemiplegi
Tinjauan Kasus
Nama : Ny. S
Umur : 52 tahun
Pasien datang ke UGD PHBB pukul 08.25 WIB dengan keluhan anggota gerak sebelah kiri terasa berat sejak
dua hari yang lalu.
Didapatkan data
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
DATA PENUNJANG

Hasil Radiolgi

THORAX AP CT SCAN BRAIN NK


Kesan: Kesan :
Kardiomegali dengan aorta elongasi Infark kecil di basal ganglia kanan dan kiri
Perdarahan minimal di daerah thalamus
kanan
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Ureum 17.1 13 – 43 mg/dL
Kreatinin + eGFR 0.76 0.51 – 0.95 mg/dL
Glukosa (darah sewaktu) 96 70 – 140 mg/dL
Elektrolit serum(Na, K, Cl)
Natrium 142 136 – 145 mmol/L
Kalium 4.2 3.5 – 5.1 mmol/L
Klorida 105 9 - 107 mmol/L

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


Kolesterol Total 189 < 200 mg/dL
Kolesterol LDL Direk 127 < 100 mg/dL
Kolesterol HDL 47 >=60 mg/dL
Trigliserida 89 <150 mg/dL
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi rutin + diff count
Lekosit 9.670 3.600 – 10.600 /uL
Eritrosit 4.47 3.80 – 5.20 10^6/uL
Hemoglobin 12.6 12.0 – 15.0 g/dL
Hematokrit 39.2 35 – 49 %
MCV 88 80 – 100 fL
MCH 28 26 – 34 pg
MCHC 32 32 – 36 g/dL
Trombosit 402.000 150.000 – 450.000 /uL
RDW 14.7 11.5 – 14.5 %
Hitung jenis (Diff Count)
Netrofil 74.7 50 – 70 %
Limfosit 20.1 18 – 42 %
Monosit 4.4 2 -11 %
Eosinofil 0.5 1–3 %
Basofil 0.3 0–2 %
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa :
Resiko perfusi serebral tidak efektif

Intervensi :
Observasi :
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. lesi, gangguan metabolisme, edema sererbral)
- Monitor tanda/gejala TIK (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardi, pola napas ireguler, kesadaran menurun)
- Monitor MAP (Mean Arteri Pressure)
- Monitor intakedan output cairan
Terapeutik
- Minimalkan stimulus dengan menediakan lingkungan yang tenang
- Berikan posis semifowler
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu tubuh normal
Edukasi
- Edukasi pasien untuk bedrest sementara
- Edkasi keluarga mengenai kondisi pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonulsan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, ika perlu elektrolit seimbang
- Monitor status dehidrasi ( mis, frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)

Anda mungkin juga menyukai