Anda di halaman 1dari 26

CVA-Ischemia + Brain atropi + anemia

SRI DAMAYANTI PUSPA RINI


09040003
DEFINISI dan KLASIFIKASI
CVA (Cerebrovascular Accident)

Menurut World Health Organisation CVA (Cerebrovascular Accident) atau stroke


merupakan suatu sindroma yang ditandai dengan gangguan fungsi otak, fokal atau
global, yang timbul mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan
kematian tanpa penyebab yang jelas selain vaskular

STROKE ISKEMIK 
STROKE HEMORAGE 
Stroke yang disebabkan
Stroke yang disebabkan
karena adanya
karena perdarahan
penyumbatan
intrakranial
pembuluh darah
Lanjutan DEFINISI

Brain atropi adalah suatu kondisi dimana hilangnya sel-


sel otak atau berhubungan dengan kerusakan pada
jaringan otak.

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah


merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa
hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya
sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan.
PATOFISIOLOGI
 Stroke Iskemik
Aliran darah
Stroke iskemik disebabkan oleh tersumbat
atherosclerosis pada arteri otak
(pembentukan plak atau deposisi
lemak pada pembuluh darah),
thrombosis (penyumbatan pada Kematian sel Produksi ATP
saraf berkurang
arteri) dan emboli (plak
atherotrombosis yang tidak stabil
) yang dapat menyebabkan
tersumbatnya aliran darah
menuju otak sehingga dapat
mengakibatkan kematian pada Kenaikan Depolarisasi
sel neuron. inflak Ca membran sel
secara cepat saraf
 Brain atropi
Atrofi otak dapat terjadi karena cedera otak, seperti
dalam kasus stroke, atau penyakit saraf, seperti
penyakit Alzheimer, cerebral palsy. Infeksi otak juga
dapat menyebabkan kematian sel-sel otak (brain atrofi).

 Anemia
1. Kehilangan darah yang berlebihan
2. Penurunan produksi sel
3. Penghancuran berlebihan sel
Manajemen terapi CVA-Ischemia

• Menghilangkan sumbatan pada aliran darah :


• 1. Terapi trombolitik
Terapi • 2. Terapi antiplatelet
• 3. Terapi antikoagulan
Farmakologi • Mencegahan kerusakan didaerah sekitar otak
yang mengalami iskemik : neuroprotektan

• Terapi rehabilitasi
Terapi • Terapi pembedahan
nonfarmakologi (operasi)
Profil pasien
Pasien : Tn. Bbg
Umur : 66 thn
Berat Badan : -
Tinggi Badan: -
Ginjal :-
Hepar :-
Lanjutan Profil pasien

 Keluhan Utama :
Badan sebelah kiri tidak dapat digerakkan dan lemas. Jatuh dari kamar
mandi tadi sore jam 12.00, tangan kiri susah digerakkan. Pasien datang
ke UGD tanggal 16/6/2010 jam 18.50 WIB

 Diagnosis :
CVA-Ischemia + Brain atropi + anemia

 Riwayat Penyakit :
Hipertensi, post-op BPH, CKD, asam urat

 Riwayat Pengobatan :-
Piroxikam (pasien memiliki riwayat asam urat tinggi)
PHARMACEUTICAL CARE

S-O-A-P
SUBJEK
 Jatuh dari kamar mandi jam 12.00, tangan kiri susah
digerakkan dan lemas.
 Pasien datang ke UGD tanggal 16/6/2010 jam 18.50 WIB
 Pasien saat diajak bicara tidak dapat menjawab tapi mengerti
apa yang di tanyakan ke pasien.
Alergi -
Kepatuhan -
Merokok -
Alkohol -
Obat - obatan tradisional -
OTC Piroksikam
Lain - lain -
objective
Data Klinis Pasien
Komentar
Tanggal (Juni 2010)
Data
Nilai Normal
Klinik
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Nadi 80-100 x/mnt 80 80 92 80 84 90 82 85 82 84 92 84 88

Suhu
37±0,5 37.5 37.2 36 36 36 36,2 36.6 36.2 36,5 36,5 36.6 36,6 37,2
(oC)

150/ 120/ 140/ 160/ 160 140 130/ 130/ 140/ 140/ 140/
TD 120-80 mmHg 120/80 110/70
80 80 90 90 /100 /80 70 80 90 90 90

RR 20 x/ menit 28 24 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

GCS
(4-5-6) + + + + + + + + + + + + +
(4-5-6)

5/5 5/1 5/3 5/3 5/3 5/5


motorik
5/5 5/0 5/0 5/0 5/2 5/5
objective
Data Laboratorium

Data Laboratorium Komentar


CT scan CKD bilateral dengan nefritis kronik bilateral
CT scan kepala Hemiplegic sinistra, ante Ischemic Stroke
USG Abdomen Prostat membesar ringan
Data Laboratorium

Tanggal (Juni 2010)


No Data Laboratorium Nilai normal Komentar
16 18 21 23 24 25 29
1 Hb 11,4-15,1 g/dl 4,4 6,7 6,8 10,5 11,6
2 Leukosit 4,5-10,5 x 103/µL 19,2x103 12,9x103 25,6x103 15,1x103 15,0x103
3 PLT 150-450 x 103/µL 341x 103 275x 103 296x 103 277x 103 293x 103
4 HCT 35 – 60 % 13,3 19,2 20,4 29,0 31,7
5 GD sesaat <130 mg/dl 94
6 GD2PP < 110 mg/dL 147
7 Natrium 135 – 158 mmol/L 134 132 129
8 Kalium 3.5 – 5.0 mmol/L 5,7 4,9 5,9
9 Cl 94-104 mmol/L 109 99
10 Kolesterol total >200 mg/dl 96
11 HDL > 50 mg/dl 21,2
12 LDL <150 mg/dl 41,6
13 TG 34-143 mg/dl 131
14 SGOT 0 – 38 U/L 8
15 SGPT 0 – 41 U/L 8
16 Bilirubin total 0,2 – 1 mg/dl 0,18
17 Bilirubin direk <0,3 mg/dl 0,06
18 Bilirubin indirek <0,75 mg/dl 0,12
19 Alkali fosfatase 64-306 U/I 51
20 Gama GT 21
21 BUN 8-23 mg/dl 95,3 76,31 67,4 18,4 90,2
22 Serum Kreatinin 0.5-1.2 mg/dl 1.21 1,87 3,92 3,1 3,98
23 Asam urat 2-6 mg/dl 9,5 12,2 10,5
24 Albumin 3,5 – 5,5 g/dl 3,5 4,3
25 Globulin 2,5-3,5 g/dl 3,3 3,9
Catatan Perkembangan Pasien
Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan klinisi
17/ 4/10 Pada hari sebelumnya pasien jatuh di kamar mandi, tangan kiri susah digerakkan. Sejak jatuh itu,
tubuh sebelah kiri tidak dapat digerakkan. Dan saat diajak bicara tidak dapat menjawab tapi
mengerti apa yang di tanyakan ke pasien. Pasien masuk UGD pada tanggal 16 Juni 2010 jam 18.50
dengan data klinik dan laboratorium sebagi berikut:
Tax=36,9°C, nadi 100/menit, TD 150/100 mmHg.
Hb = 4,4 g/dl, WBC = 19200/m3, HCT = 13,3 %, PLT = 341.000/µL, GDA = 97 mg/dl, BUN = 44,5
mg/dl, Kreatinin = 3,3 mg/dl, Na+ = 134 mmol/L, K+ = 5,7 mmol/L, Cl- = 109 mmol/L.
Hasil CT-scan menunjukkan adanya Ischemic stroke
Pasien mendapat terapi : D5% 20 tts/men
Brainact 3 dd 500 mg
Plavix 1 dd 1
Alinamin F 2 dd 1 ampul
Metil kobalamin 1 dd 1 amp
Sulfadril Sulfat 3 dd 1 tab
Tranfusi PRC  Hb s/d 7 gr/dl
Kemudian pada jam 21.34 di pindah ke ruangan BII dan mendapat terapi sebagai berikut :
Infus comafusin : Tiofusin 1:1
Iverbal 100mg 1-0-0
Neurodex 1-0-0
Furosemide 1-0-0
Aminefron 2 dd II
Methioson 1-0-0
Curcuma 1-0-0
Pasien masih mendapat PRC 1 bag.
Catatan Perkembangan Pasien

Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan klinisi

Pasien dengan GCS 4-5-6 dan bagian tubuh sebelah kiri tetap tidak dapat digerakkan.
18/6/10 Terapi yang diberikan Neolin 3 dd 500 mg, clopidogrel 1-0-0, Plavix 0-0-1 dan terapi
lain tetap (sesuai tanggal 17/6/2010).

19/6/10 Terapi tetap


20/6/10 Terapi tetap

21/6/10 GCS 4-5-6. Pasien dikonsulkan untuk fisioterapi. Pasien mendapat PRC 1 bag

22/6/10 Pasien tidak mendapat PRC. Terapi tetap seperti sebelumnya.


Terapi tetap seperti sebelumnya. Pasien mengalami konstipasi sehingga pasien diberi
23/6/10
dulcolax
Data asam urat pasien 12,2 mg/dl. Pasien diberikan allopurinol 100 mg 2 dd 1. Terapi
24/6/10
lainnya tetap.
Catatan Perkembangan Pasien

Tanggal
Problem/ Kejadian/ Tindakan klinisi

dilakukan tindakan USG abdomen.


Hasil CT scan :
25/6/10 - CKD bilateral dengan Nefritis Chronis Bilateral
- BPH
Terapi tetap
26/6/10 Terapi tetap
27/6/10 Terapi tetap
Terapi tambahan Kalxetin 0-0-1, terapi lainya tetap. Pasien sudah
28/6/10
dapat menggerakkan tangan dengan leluasa
29/6/10 Terapi tetap. Pasien ACC KRS
PROFIL PENGOBATAN Pasien
Tanggal Pemberian Obat (Juni 2010)
Obat Rute Dosis Frek 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
UGD
Infus Comafusin: 10-20
i.v 1:1     //
triofusin 1:1 tpm
20
D5% i.v 5% tts/mn   //
t
Citicoline
i.v 500 mg 1 dd 1        
(Neulin®)
mecobalamin 500
i.v 3 dd 1       
(Nerfeco®) mcg
Citicoline
i.v 500 mg 0-1-0      // 
(Brainact®)
Alinamin F i.v 5 mg 2x1   //
Furosemid p.o 40 mg 1-0-0           
Clopidogrel p.o
75 mg 0-0-1       //
(Plavix®)
Clopidogrel p.o 75 mg 1-0-0            
Irbesartan p.o
100 mg 1-0-0        
(Iverbal®)
Diltiazem p.o 60 mg     
Neurodex p.o * 1-0-0            
PROFIL PENGOBATAN Pasien
Tanggal Pemberian Obat (Juni 2010)

Obat Rute Dosis Frek


16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
UGD
p.o **
Aminefron® 2dd 2           

Methioson-curcuma p.o *** 1-1-0            


Fluoxetin HCl p.o 20 mg
0-0-1  
(Kalxetin®)
Fosfatidil serin p.o 100 mg
2dd1       
(Memoran®)
Escovit p.o **** 2 dd1      
Omeprazol
p.o 20 mg 1-0-0     
(Pumpitor®)
3,335
Laktulosa (Syr
p.o mg/ 5 3 x 1c           
lactulax®)
ml
Bisakodil
p.o 5 mg 0-0-2  
(Dulcolax®)
Allopurinol p.o 100 mg 2 dd1 
Tranfusi PRC i.v  
Assasment
Problem S/O Terapi Analisis
Medik
Lemas  Infus Comafusin:  Comafusin di indikasikan
triofusin 1:1 (10-20 tpm) untuk kasus berat pada
infusiensi hati dengan koma
atau prekoma hepatik.

 Triofusin diindikasikan
untuk memperoleh energi
yang dibutuhkan dalam
nutrisi parenteral total &
parsial khususnya setelah
terjadi metabolisme yang
tinggi

D5% (20 tts/mnt)  Sumber kalori yang


berfungsi sebagai pengganti
cairan dan kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Lanjutan Assasment

Problem Medik S/O Terapi Analisis

CVA-Ichemia  Tangan kiri susah  Neuroprotektan:  Citicoline merupakan


digerakkan Citicoline (Neurolin) prekusor dari fosfolipid
 Pasien saat Citicoline (Brainact) esensial yaitu fosfatidilkolin
diajak bicara tidak yang
dapat menjawab berfungsi untuk membatasi
kematian neuron serta
perbaikan struktur dan fungsi
neuron akibat terjadinya
stroke iskemik akut atau
disfungsi neuron.

 Mecobalamin (Nerfeco) Mecobalamin berfusngsi


untuk terapi neuropati perifer

 Antiplatelet: Clopidogrel merupakan


Clopidogrel (Plavix) golongan antiplatelet yang
Clopidogrel mencegah aktivasi platelet
dengan menghambat ikatan
fibrinogen-platelet yang
diperantarai oleh ADP.
Lanjutan Assasment

Problem Medik S/O Terapi Analisis

Hipertensi  TD  Furosemid  Furosemid merupakan obat


antihipertensi golongan diuretik
kuat yang bekerja meningkatkan
ekskresi natrium, air dan klorida
sehingga menurunkan volume
darah dan cairan ekstraseluler.
Akibatnya terjadi penurunan curah
jantung dan tekanan darah.

 Irbesartan  Irbesartan merupakan obat


(Iverbal) antihipertensi golongan antagonist
angiotensin II yang bersifat
nefroprotektan

 Diltiazem  Diltiazem merupakan obat


antihipertensi golongan CCB yang
memiliki mekanisme kerja
menghambat masuknya Ca2+
melalui saluran kalsium
(vasodilator).
Lanjutan Assasment

Problem Medik S/O Terapi Analisis


Anemia  Hb  Alinamin F  Alinamin F berfungsi untuk
mencegah dan mengobati
defisiensi Vitamin B1.

 Tranfusi PRC  Packed red cells merupakan


komponen yang terdiri dari
eritrosit. PRC diberikan ketika
keadaan hemodinamik px buruk
(meningkatkan kadar Hb px).

 CKD Multivitamin :  Aminefron digunakan untuk


 Lemas  Aminefron pengobatan disfungsi ginjal
kronik dengan kombinasi
bersama diet tinggi kalori ,
rendah protein.

 Methioson – curcuma  Methioson – curcuma


berfungsi sebagai vitamin untuk
membantu kesehatan fungsi hati
dan menambah nafsu makan
Lanjutan Assasment

Problem Medik S/O Terapi Analisis


Multivitamin :  Suplemen untuk menunjang
 Fosfatidil serin daya ingat
(Memoran)

 Escovit  Escovit berfungsi sebagai


vitamin yang membantu
meningkatkan metabolisme
sel, terutama sel hati.

 Neurodex  Neurodex berfungsi untuk


mencegah dan mengobati
kekurangan vitamin dan
gangguan pada sistem saraf
(Vit. Neuropatik)

 Mual  Omeprazol  Omeprazol adalah obat


golongan PPI yang
menghambat seksresi asam
lambung dengan menghambat
H+/K+-ATPase (pompa
proton).
Lanjutan Assasment

Problem Medik S/O Terapi Analisis


Konstipasi  tidak bisa BAB  Bisakodil  Bisakodil merupakan obat
(Dulcolax) golongan laksantif stimulan yang
meningkatkan motilitas usus
dengan bekerja pada mukosa
atau pleksus saraf.

 Laktulosa  Laktulosa merupakan obat


golongan laksantif osmotik yang
meningkatkan massa dalam usus
dengan menahan air melalui efek
osmotik.

Asam Urat  Asam urat  Allopurinol  Allopurinol bekerja


menurunkan produksi asam urat
yang berlebih dengan
menghambat enzim yang
memproduksinya yaitu xantin
oksidase.

 Antidepresan  Fluaxetin HCl  Terapi depresi dengan atau


(Kalxetin) tanpa disertai gejala
cemas,terutama jika tidak
diperlukan sedasi
Plan
Monitoring Keterangan Rekomendasi
 Tekanan darah pasien  Saat penggunaan -
obat antihipertensi

 Kadar Hb pasien  Penggunaan PRC -


dapat dihentikan bila
Kadar Hb = 7 g/dl

 ES obat omeprazol  Hati-hati untuk Ranitidin


pemberian Omeprazol
untuk px usia lanjut
Omeprazol Gol PPI
(Proton Pump Inhibitor)
menghambat sekresi
asam lambung

Keterangan Rekomendasi
Leukosit meningkat  sehingga menyebabkan Disarankan melakukan kultur bakteri dan sambil
adanya infeksi menunggu hasil kultur menggunakan antibiotik
spektrum luas ex: antibiotik golongan Sefalosporin
generasi III
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai