Anda di halaman 1dari 4

DATA PENGAMATAN FORMULA 4 SEMISOLID

(GEL)

1. UJI ORGANOLEPTIS
BENTUK WARNA BAU
Cair berisi foam Putih Tidak berbau

2. UJI HOMOGENITAS
Keterangan
UJI HOMOGENITAS
Membentuk foam

3. UJI DAYA SEBAR


No Beban Keterangan Panjang Diameter (cm)
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Rata-rata
1 Kaca Vertical 5 4,8 4,6 4,8
Horizontal 4,1 4,2 3,9 4,06
2 50 gr Vertical 5 4,7 4,6 4,76
Horizontal 4,1 4,5 3,9 4,16
3 100 gr Vertical 5,4 4,7 4,9 5
horizontal 5,2 4,5 4 4,56
4 200 gr Vertical 5,6 4,8 4,9 5,1
Horizontal 5,3 4,6 4,1 4,66
5 300 gr Vertical 5,6 5 4,9 5,16
Horizontal 5,3 4,8 4,2 4,76
6 400 gr Vertical 5,8 5,1 5,1 5,33
Horizontal 5,4 4,9 4,2 4,83
7 500 gr Vertical 5,8 5,2 5,2 5,4
Horizontal 5,5 5 4,2 4,9

Tabel hasil perhitungan luas sebaran


Beban Kaca 50 gr 100 gr 200 gr 300 gr 400 gr 500 gr
Luas sebaran
61,67 62,51 71,80 74,84 77,31 81,10 83,35
(cm2)

4. UJI DAYA REKAT


Keterangan Waktu rekatan terlepas (detik)
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Beban yang dilepaskan 80 mg <1 <1 <1
Rata - rata <1 detik
5. UJI PROTEKSI
Keterangan Waktu muncul warna pink (menit)
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
3 tetes KOH yang diberikan >5 >5 >5
Rata - rata >5 menit
PEMBAHASAN

R/ asam salisilat 5
Etanol q.s
HPMC 3
Aqua ad 50

Dalam formula pada praktikum kali ini menggunakan Asam salisilat sebagai bahan/zat
aktif. Dasar/basis salep yang digunakan adalah dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Maka
dari itu gelling agent yang digunakan dalam formula ini adalah HPMC.
Setelah sediaan semisolid telah siap, kemudian dilanjutkan dengan beberapa uji, antara
lain uji organoleptis, homogenitas, uji daya sebar, uji daya rekat, dan uji proteksi sediaan
semisolid.
Sebelum memulai evaluasi, sediaan gel yang kami buat ternyata tidak membentuk gel
melainkan hanya berisi foam. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti terlalu banyaknya
aqua yang dimasukkan atau diperlukannya zat higroskopis tambahan. Namun, kami tetap
melakukan evaluasi terhadap sediaan yang telah kami buat.
Evaluasi pertama adalah uji organoleptis, evaluasi yang dilakukan dengan cara
mengamati sediaan semisolid tersebut dengan dilihat bentuk, warna, dan bau dari sediaan salep
asam salisilat yang dibuat tersebut. Hasil dari uji organoleptis menunjukkan bahwa sediaan
berwarna putih, cair, berisi foam, dan tidak berbau. Uji ini bertujuan untuk melihat terjadinya
perubahan fase. Namun, sediaan semisolid dari formula 4 tidak menunjukkan adanya
perubahan fase.
Evaluasi yang kedua adalah uji homogenitas yang dimaksudkan untuk mengetahui
kehomogenan zat aktif dalam basis, sehingga setiap kali gel tersebut digunakan dosisnya sama.
Selain itu, uji homogenitas ini melihat apakah masih ada partikel obat yang terlalu kasar yang
dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Homogenitas juga dapat dipengaruhi oleh faktor
penggerusan yang dilakukan pada saat pembuatan. Hasil pengamatan dari uji homogenitas
sediaan salep tersebut adalah sediaan salep menunjukkan hasil yang homogen diatas kaca
objek, karena tidak terlihat adanya parikel-partikel kecil yang membuat gel terasa kasar.
Evaluasi yang ketiga adalah uji daya sebar. Uji ini dilakukan untuk mengetahui daya
sebar yang dapat ditempuh sediaan krim yang dibuat. Diperoleh hasil bahwa uji daya sebar
dengan 3 kali replikasi pengujian adalah sebagai berikut: beban kaca adalah 61,67 cm2, beban
50 gram adalah 62,51 cm2, beban 100 gram adalah 71,80 cm2, beban 200 gram adalah 74,84
cm2, beban 300 gram adalah 77,31 cm2, beban 400 gram adalah 81,10 cm2, dan beban 500 gram
adalah 83,35 cm2. Dilihat dari hasil tersebut, dapat dikatakan gel asam salisilat memiliki daya
sebar yang baik sehingga dapat menyebar dengan cukup luas dipermukaan kulit jika digunakan.
Evaluasi keempat adalah uji daya rekat. Uji ini dilakukan untuk mengetahui lamanya
daya lekat sediaan salep yang dibuat. Hasil dari uji daya rekat sediaan salep dilakukan dengan
replikasi 3 kali pengujian. Waktu yang diperoleh dengan masing-masing replikasi kurang dari
1 detik . Jadi, dapat dikatakan sediaan gel yang dibuat tidak memiliki daya rekat yang baik
Evaluasi kelima adalah uji proteksi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui sediaan salep
tersebut memberikan proteksi atau tidak. Uji daya proteksi pada sediaan salep dilakukan
dengan 3 kali replikasi pengujian, yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan
perolehan data. Hasil pengujian daya proteksi sediaan gel tersebut adalah lebih dari 5 menit
kertas saring tidak menimbulkan noda merah yang menandakan bahwa sediaan gel asam
salisilat ini memiliki daya proteksi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai