Anda di halaman 1dari 29

Penyakit Jantung Koroner

(PJK)
Ns. Mar’atus Silmi, S.Kep.

Telp/WA : 087782691049

silmifarsil@gmail.com
Tujuan Umum

Setelah mengikuti materi ini diharapkan peserta


mampu menerapkan asuhan keperawatan kritis
pada pasien penyakit Jantung Koroner (PJK)
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:

Menjelaskan konsep medik Jantung Koroner (PJK)

Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien


penyakit Jantung Koroner (PJK)

Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan pada


pasien dengan penyakit Jantung Koroner (PJK)
Pokok Bahasan

Konsep Medik

Asuhan Keperawatan

Dokumentasi
Anatomi Fisiologi
Pengertian
Coronary Artery Disease atau
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
didefinisikan sebagai keadaan
abnormal tertentu yang
disebabkan oleh gangguan fungsi
jantung dan pembuluh darah
(Utami & Azam, 2019). PJK
terjadi karena penyempitan arteri
koronarian akibat aterosklerosis.
Dampak utama PJK adalah
gangguan pasokan oksigen dan
nutrient ke dalam jaringan
miokard akibat penurunan aliran
darah koroner
(Kowalak, Welsh, & Mayer, 2017).
Etiologi
Umumnya PJK disebabkan oleh aterosklerosis (Kowalak, Welsh, & Mayer, 2017).
Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat
penumpukan plak di dinding pembuluh darah
 Risiko terjadinya aterosklerosis pada (Utami & Azam, 2019):

Hipertensi Diabetes Obesitas Hiperkolesterol


Manifestasi
 Angina, tanda angina dapat diungkapkan pasien sebagai rasa nyeri, seperti terbakar, tertekan,
atau terasa berat pada dada, yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang atau
scapula kiri.

 Mual dan muntah sebagai akibat stimulasi reflex oleh rasa nyeri pada pusat muntah

 Ekstremitas dingin dan kulit pucat akibat stimulasi saraf simpatik

 Diaforesis akibat stimulasi saraf simpatik

 PJK dapat bersifat asimtomatik pada lanjut usia (lansia) karena penurunan respon saraf
simpatik scapula kiri.
Pengkajian Keperawatan
Data Umum

Seorang Laki-laki,
Usia : 39 tahun,
Masuk RS : 31 Desember 2022

Keluhan Masuk RS:


Tn. W usia 39 tahun mengatakan dada kiri terasa panas (terbakar), nyeri sudah 2 minggu ini,
nyeri menjalar sampai di uluhati, skala nyeri 5, terutama pagi hari.
Tanda Vital:
TD ; 130/70 mmHg, P : 18x/mnt, Nadi : 86 x/mnt, Sat. O2 : 97%, S; 36,2 C

Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada

Riwayat Penyakit
DS :
RPD : HT--> kurang lebih sudah 6 bulan DM--> pasien menyangkal
RPO : Crestor 20mg 0-0-1 divask 5mg 0-0-1
Sistem Kardiovaskuler
Tanda Mayor Hasil Penunjang
DS :Pasien mengatakan Lab
dada kiri terasa panas Cholesterol total 160
(terbakar), nyeri sudah LDL cholesterol 104
2 minggu ini, nyeri HDL cholesterol 48
menjalar sampai di Trigliserida 71
uluhati,skala nyeri 5,
terutama pagi hari CT cardiac
LAD: proximal LAD calcified portion, with
DO : 30-40% stenosis
-pasien tampak gelisah CONCLUSION: Marginally single vessel
-Sulit tidur disease
-Pasien tampak meringis
-TD : 130/70 mmHg, Nadi :
86 x/mnt,
RPD HT kurang lebih
sudah 6 bulan
dan kolesterol tinggi
-RPO : Crestor 20mg 0-0-1
Pemeriksaan Penunjang

 \\\Foto Thorax PA : Cor : Besar dan bentuk normal.


 Pulmo : Fibrosis minimal di basal paru kiri. Kedua sinus
phrenicocostalis tajam.
 Kesan : Bekas keradangan minimal di basal paru kiri
 EKG SINUS RITME 89
 EKG SINUS RITME 89
Terapi Saat Ini

Infus Asering 500cc/24 jam Micardis 40 mg 1-0-0


Rantin 2x1 iv Divask 5 mg 0-0-1
Pragesol 3x1 iv Crestor 20mg 0-0-1
Vipime 2x1 Mucera 30 mg 3x1
Pranza 2x1 Acpulsif 5 mg 3x1
Plantacid forte 3x15 cc
Edotin 3x1
Rhinofed 2x1
Nasonex 2x1 spray
Analisa data
Data Etiologi Masalah
Tanda Mayor Kebutuhan O2 meningkat, Nyeri Akut
DS :Pasien mengatakan Suplai O2 menurun di
dada kiri terasa panas miokardium
(terbakar), nyeri sudah
2 minggu ini, nyeri Peningkatan metabolisme
menjalar sampai di anaerob
uluhati,skala nyeri 5,
terutama pagi hari Peningkatan produksi asam
laktat
DO :
-pasien tampak gelisah Merangsang reseptor nyeri
-Sulit tidur
-Pasien tampak meringis
-TD : 130/70 mmHg, Nadi :
86 x/mnt,
RPD HT kurang lebih
sudah 6 bulan
dan kolesterol tinggi
-RPO : Crestor 20mg 0-0-1
divask 5mg
0-0-1
Data Etiologi Masalah
DS : Risiko Perfusi miokard
Pasien mengatakan Aterosklerosis tidak efektif
Sakit hipertensi kurang
lebih sudah 6 bulan dan Aliran darah coroner
kolesterol tinggi tidak adekuat

RPO : crestor 20mg 0-0-1 Gangguan suplai O2 ke


divask 5mg 0-0-1 miokard

DO :
TD : 130/70 mmHg,
Nadi : 86 x/mnt,
Diagnosa Keperawatan
 (D.0078) Nyeri akut b/d Suplai O2 menurun di miokardium (Hal.172)
 (D.0014) Risiko Perfusi miokard tidak efektif b/d hipertensi, hiperlipidemia
(Hal 46)
Intervensi
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Nyeri akut b/d Suplai O2 Setelah dilakukan Tindakan Manajemen nyeri (hal 201)
menurun di miokardium keperawatan selama 2 jam, Observasi:
Tanda Mayor tingkat nyeri menurun. -Identifikasi skala nyeri
DS :Pasien mengatakan (hal,174) -identifikasi respon nyeri non
dada kiri terasa panas verbal
(terbakar), nyeri sudah Kriteria hasil:
2 minggu ini, nyeri -Keluhan nyeri menurun (5) Terapeutik:
menjalar sampai di -Tampak meringis menurun -Berikan Teknik nonfarmakologi
uluhati,skala nyeri 5, (5) untuk mengurangi rasa nyeri
terutama pagi hari -gelisah menurun (5)
DO : -kesulitan tidur menurun (5) Edukasi:
-pasien tampak gelisah (L.08066, Hal 145) Ajarkan Teknik nonfarmakologi
-Sulit tidur untuk mengurangi nyeri
-Pasien tampak meringis
-TD : 130/70 mmHg, Kolaborasi:
-Nadi : 86 x/mnt, Kolaborasi pemberian analgetic,
-RPD HT kurang lebih sudah 6 jika perlu.
bulan dan kolesterol tinggi
-RPO : Crestor 20mg 0-0-1
Divask 5mg 0-0-1
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI

Risiko Perfusi miokard Setelah dilakukan Tindakan Perawatan jantung


tidak efektif b/d keperawatan selama 3x24 Observasi:
hipertensi, hiperlipidemia jam,perfusi miokard efektif - Monitor tekanan darah
(hal, 187) - Monitor keluhan nyeri
dada
Kriteria hasil:
Nyeri dada menurun (1) Terapeutik:
(hal, 83) -Berikan diet jantung
yang sesuai

Edukasi:
-Anjurkan berhenti
merokok

-Kolaborasi pemberian
antiaritmia
Tanggal Waktu Implementasi
31-12-22 14.00 Melakukan timbang terima dengan shift pagi

15.00 Mengobservasi keluhan pasien


Mengobservasi TTV
Memberikan terapi anelgetik
16.00 Menganti linen
16.00 Mengajarkan Teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (menganjurkan napas dalam)
Memberikan Teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (memposisikan nyaman)
17.00 Mengobservasi diet 1 porsi
18.00 Memberikan terapi Divask 5 mg 0-0-1
Crestor 20mg 0-0-1
19.00 Mengobservasi balance cairan

20.00 Mengobservasi pasien istirahat


20.30 Melakukan serah terima dengan shift malam
Tanggal Waktu Implementasi

01-01-23 14.00 Melakukan timbang terima dengan shift pagi


15.00 Mengobservasi keluhan pasien
Mengobservasi TTV
Memberikan terapi anelgetik, dan terapi bisoprolol
16.00 Menganti linen
16.00 Mengajarkan Teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (menganjurkan napas dalam)
Memberikan Teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (memposisikan nyaman)
17.00 Mengobservasi diet 1 porsi
18.00 Memberikan terapi Divask 5 mg 0-0-1
Crestor 20mg 0-0-1, dan coralan
19.00 Mengobservasi balance cairan
20.00 Mengobservasi pasien istirahat
20.30 Melakukan serah terima dengan shift malam
Tanggal Waktu Implementasi
02-01-23 14.00 Melakukan timbang terima dengan shift pagi
15.00 Mengobservasi keluhan pasien
Mengobservasi TTV
Memberikan terapi anelgetik
16.00 Menganti linen
16.00 Mengajarkan Teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (menganjurkan napas dalam)
Memberikan Teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (memposisikan nyaman)
17.00 Mengobservasi diet 1 porsi
18.00 Memberikan terapi Divask 5 mg 0-0-1
Crestor 20mg 0-0-1
19.00 Mengobservasi balance cairan
20.00 Mengobservasi pasien istirahat
20.30 Melakukan serah terima dengan shift malam
Evaluasi
 31 Desember 2022
S: Pasien mengatakan dada kiri terasa panas (terbakar), nyeri sudah 2 minggu ini, nyeri menjalar sampai di
uluhati,skala nyeri 5, terutama pagi hari

O: -
-pasien tampak gelisah
-Sulit tidur
-Pasien tampak meringis
-TD : 130/70 mmHg, Nadi : 86 x/mnt,

A: 1. Nyeri akut
2. Risiko Perfusi miokard tidak efektif

P: Intervensi di lanjutkan
1. Manajemen nyeri
2. Perawatan jantung
 01 Januari 2023
S: Pasien mengatakan dada kiri berkurang skala 1
O: TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80 x/mnt,
A: 1. Nyeri akut
2. Risiko Perfusi miokard tidak efektif
P: Intervensi di lanjutkan
1. Manajemen nyeri
2. Perawatan jantung
 02 Januari 2023
S: Pasien mengatakan dada kiri skala 1
O: TD : 130/80 mmHg, Nadi : 86 x/mnt

A: 1. Nyeri Akut
2. Risiko Perfusi miokard tidak efektif

P: Intervensi di lanjutkan
1. Manajemen nyeri
2. Perawatan jantung
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai