Anda di halaman 1dari 18

APLIKASI PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI LEHER TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI KEPALA PADA Ny “N”


DENGAN HIPERTENSI DI RUANG ANTONIUS PADUA
RS KARYA ASIH CHARITAS KENTEN

Disusun oleh:
TRI CANTIKA TASTI
Latar Belakang

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah dimana tekanan sistolnya di atas
140 mmHg dan tekanan diastolnya di atas 90 mmHg (Smelzer, dkk , 2001). Gejala klasik
yang diderita pasien hipertensi antara lain nyeri kepala, epitaksis, pusing dan tinnitus
yang berhubungan dengan naiknya tekanan darah (Tambayong, 2000, hlm.96).

Pada umumnya penatalaksanaan nyeri terbagi menjadi dua, yaitu dengan pendekatan
farmakologis dan nonfarmakologis. Secara nonfarmakologis penatalaksanaanya antara
lain dengan menggunakan kompres hangat, teknik relaksasi dan distraksi (Potter &
Perry, 2010, hlm.245).

Kompres hangat merupakan salah satu penatalaksanaan nyeri dengan memberikan


energi panas melalui konduksi ((Potter & Perry, 2010, hlm.632)
ANATOMI
PATHWAY
Data pasien
IDENTITAS
1.Nama : Ny. N
2.Tempat & tgl lahir : Palembang02 agustus 1969 (50th)
3.Pendidikan terakhir : SD
4.Agama : Islam
5.Suku : Jawa
6.Status perkawinan : Menikah
7.Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8.Alamat : JL Rejung sako
9.Diagnosa medik : Hipertensi
10.Tanggal pengkajian : 12 maret 2020 jam 23.00
Pengkajian

Keluhan Utama : Pasien


mengatakan nyeri kepala

Riwayat Kesehatan : Pasien


datang dari IGD pasien TTV: TD 150/90 mmHg,
mengatakan sakit kepala sejak
2hari yang lalu menjalar sampai Nadi 92x/menit,
keleher nyeri seperti ditusuk- RR 20x/menit,
tusuk,nyeri hilang timbul, lama
nyeri ± 1menit, skala nyeri 4 S : 36.6oC
sn,perut terasa mual.
Diagnosa keperawatan yang berhubungan
dengan jurnal EBN
Data Fokus Masalah Etiologi
DS:    
Pasien mengatakan nyeri kepala dan mual Nyeri (Peningkatan
P: nyeri dirasakan jika posisi duduk tekanan
Q: nyeri tertusuk-tusuk Intracranial)
R: nyeri dirasakan dikepala dan leher
S: skala 4
T: nyeri dirasakan hilang timbul
 
DO:
Pasien tampak meringis menahan nyeri, tampak memegang kepala,
pasien tampak hanya berbaring ditempat tidur
TTV: TD 150/90 mmHg, Nadi 92 x/menit, RR 20x/menit, S 36.6 oC

DX:
1.Nyeri
Pemerikasaan Penunjang
Laboratorium
Hematologi Urinalisis
Darah Rutin Urin Rutin
Hb: 10,4 g/Dl Bakteri : Positif
Leukosit : 15,4 x10^3/uL Eritrosit : 1-2 sel/1pb
Eritrosit: 3.8 x 10^6/uL Ephitel : Positif
Hematokrit 32% Leukosit 6-7 sel/1pb
Trombosit : 410 x10^3/uL Bilirubin : Negatif
Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

1.NYERI Nyeri berkurang setelah 1. Observasi TTV


dilakukan tindakan 2. Kaji Skala nyeri PQRST
keperwatan selama 3x24 3. Pertahankan tirah
jam dengan KH : baring, lingkungan
-Pasien mengatakan nyeri yang tenang
berkurang 4. Kaji respon nyeri non
-Wajah Tampak rileks verbal
5. Beri tindakan
Nonfarmakologis
seperti : relaksasi
nafas dalam, kompres
hangat, posisi nyaman.
6. Kolaborasi dalam
pemberian analgetik
IMPLEMENTASI
Tgl 13-03-2020
Tgl 12-03-2020 Jam23.00
1. Menerima pasien baru dari IGD dan 1.Mengobservasi TTV ( TD:
melakukan Pengkajian. (R/Pasien 130/80mmHg, N; 85x/mnt, RR :
mengatakan sakit kepala sejak 2hari 20X/mnt, S; 36,5 C)
yang lalu, mual.) 2.Mengkaji Skala Nyeri (R/ Pasien
2. Mengobservasi TTV ( TD: 150/80mmHg, mengatakan sakit kepala dan
N; 92x/mnt, RR :20X/mnt, S; 36,26C) nyeri bagian leher sudah
3. Mengkaji Skala Nyeri (R/ Pasien berkurang skala nyeri 2)
mengatakan sakit kepala dan nyeri
bagian leher nyeri seperti ditusuk-tusuk, 3.Mengedukasi pasien untuk
nyeri hilang timbul, lama nyeri 1menit, kompres air hangat saat nyeri
skala nyeri 4) datang (meberikan kompres air
4. Mengedukasi pasien untuk kompres air hangat)
hangat saat nyeri datang (meberikan
kompres air hangat) 4.Libatkan keluarga dalam
5. Libatkan keluarga dalam membantu membantu aktifitas pasien
aktifitas pasien ( tampak suami pasien ( tampak suami pasien
membantu aktifitas pasien) membantu aktifitas pasien)
6. Kolaborasi Tim medis dalam pemberian 5.Kolaborasi Tim medis dalam
therapi. (memberikan obat PCT 500mg pemberian therapi. (pct 500mg,
,ij omz 1x1, ij ondan 4mg)
ondan 4mg)
Implementasi Tgl 14-03-
2020
1. Mengobservasi TTV dan
Keadaan umum pasien
( TD : 120/70mmHg, N: Evaluasi TGL 12-03-2020
85x/mnt RR: 20X/mnt, S: Pasien mengatakan
s: 36,1C) nyeri kepala, nyeri
2. Mengkaji sekala Nyeri seperti ditusuk-tusuk
( Pasien mengatakan skala nyeri 4sn)
sudah tidak nyeri O: TD : 150/80mmHg,
kepala , leher tidak n:92x/mnt RR: 20X/mnt
sakit) S; 36,6C)
3. Kolaborasi tim medis A: Nyeri akut
dalam pemberian P: lanjutkan intervensi 2-6
therapi .
Evaluasi TGL 13-03-20 Evaluasi Tgl 14-03-2020
S: Pasien mengatakan S: pasien mengatakan
nyeri kepala sudah tidak ada keluhan
berkurang skala nyeri O: TD: 120/70mmhg,N:
2sn ) 80x/mnt RR: 20 x/mnt
O: TD : 130/80mmHg, n S:36 C)
85x/mnt RR: 20X/mnt S; A: Nyeri teratasi
36,1C)
P: Pasien boleh pulang
A: Nyeri akut dari DPJP, intervensi
P: lanjutkan intervensi distop.
1,2,4 dan 5
Jurnal EBN yang diterapkan

• Pengaruh Pemberian Kompres Hangat pada Leher Terhadap


Judul penelitian Penurunan Intensitas Nyeri Kepala pada Pasien Hipertensi di
RSUD Tugurejo Semarang

Peneliti • Dody Setyawan dan Muslim Argo Bayu Kusuma


dan • Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah quasi
metode expperiment design dengan rancangan non equivalent control
penelitian group design, menggunakan teknik sampling purposive s

• Hasil penelitian dengan menggunakan uji Wilcoxon sign test


didapatkan nilai p value 0,000 (p<0,05) dan uji mann
Hasil Whitney dengan p value 0,000 (p<0,05), sehingga dapat
disimpulkan ada pengaruh pemberian kompres hangat pada
leher terhadap penurunan intensitas nyeri kepala pada pasien
penelitian hipertensi, dimana kelompok yang diberikan kompres
hangat pada leher lebih efektif dibandingkan dengan
kelompok yang tidak diberikan kompres hangat pada leher.
Analisa Sintesa Justifikasi
Hipertensi

Kerusakan vaskuler pembuluh darah

Perubahan struktur

Vasokonstriksi

Gangguan sirkulasi

Otak

Resistensi pembuluh darah otak meningkat

Nyeri

Dilakukan kompres hangat

Nyeri kepala berkurang


Mekanisme penerapan EBN

Mekanisme penerapan evidenced based nursing pada


Ny “N” dilakukan pada tanggal 12 Maret 2020 pada
pukul 23.00 WIB, pertama skala nyeri pasien diukur
terlebih dahulu dan berikan posisi yang nyaman, lalu
berikan kompres air hangat dengan menggunakan
waslap selama 15 menit setelah itu lakukan
pengukuran skala nyeri kembali yang bertujuan untuk
mengetahui apakah ada penurunan intensitas nyeri
setelah dilakukan kompres hangat pada leher.
Pada hasil evidenced based nursing
Hasil yang telah diterapkan pada pasien Ny
penerapan “T” didapatkan hasil intervensi, pasien
EBN
mengalami penurunan nyeri signifikan
dari skala 4 turun ke skala 3

Kompres air hangat pada leher tidak


Kelemahan
dapat menurunkan nyeri kepala
secara langsung, namun diperlukan
waktu yang lama dan berulang
KESIMPULA
N

Ada pengaruh dalam pemberian kompres hangat dileher


selama 15 menit terhadap penurunan intensitas nyeri
kepala pada pasien hipertensi, pasien mengalami
penurunan intensitas nyeri dari skala 4 menjadi 3
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai