Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK STASE KRITIS

1. Guntur Duar Lagitaba,.S.Kep


2. Umi Rahmawati.,S.Kep
3. Majid Prasetya.,S.Kep
4. Mahful.,S.Kep
5. Putra Nur Praptomo.,S.Kep
6. Syaban Nur Fatahudin.,S.Kep
7. Tanry Martiadinata.,S.Kep
8. Wahyu Romadoni.,S.Kep
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. D DENGAN ST ELEVASI MIOKARD
INFARK (STEMI) DIRUANG ICU RSUD Dr. M.
ASHARI PEMALANG
IDENTITAS PASIEN

• Tanggal MRS : 15 February 2015


• Jam Masuk : 11.30
• Tanggal pengkajian: 16 Februari 2015
• No. RM : 290885
• Jam pengkajian : 16.30
• Diagnose Masuk : STEMI

• IDENTITAS
• Nama pasien : Ny. D
• Umur : 58 th
• Alamat : PEMALANG
• Keluhan utama :Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri

• Riwayat penyakit sekarang : pasien mengatakan kurang lebih 20 hari sesak


nafas dan dada sebelah kiri terasa nyeri, pasien dibawa ke RSUD Dr. M.
Ashari Pemalang pada tanggal 15 februari 2015, pasien dirawat di ruang
camar, pada tanggal 16 februari 2015, pasien dibawa keruang ICU untuk
tindakan yang lebih intensife dan termonitor. Pengkajian yang dilakukan pada
tanggal 16 februari 2015 jam 16.30 didapatkan data: pasien mengeluh sesak
nafas dan nyeri dada disebelah kiri, nyeri terasa tertusuk-tusuk benda tajam,
nyeri menjalar ke punggung sebelah kiri atas, skala nyeri 6, waktu lama nyeri
berkisar 30 menit. Kesadaran composmentis, GCS: E4 M5 V5, TD: 148/97
RR: 18, N: 93, S: 36,20C, SPO2: 97. Pasien juga mengatakan mempunyai
riwayat penyakit hipertensi.

• RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Pasien mengatakan salah satu dari keluarganya mempunyai penyakit
Hipertensi.
TANDA – TANDA VITAL

• S: 36,20c N: 93 x/menit TD: 148/97


mmhg
• RR: 18 x/menitS SPO2: 97
• Kesadaran : composmentis
SISTEM KARDIO VASKULER (BLOD/B2)

• nadi karotis : Teraba


• nadi perifer : lemah
• perdarahan : tidak ada perdarahan
• keluhan nyeri dada : Nyeri dada kiri
• Irma jantung : ireguler
• Suara jantung : Galop
• CRT : < 2 detik
• Akral : Hangat
• JVP : > 3 cm
• CVP :-
SISTEM PERSYARAFAN (BRAIN/ B3)

• GCS : E4 M5 V5
• Reflek fisiologis : tidak terkaji
• Reflek patologis : tidak terkaji
• Keluhan pusing : Iya
• Pupil : Isokor ka/ki 1/1
• Tanda PTIK : Tidak ada tekanan intra cranial
• Curiga factor cervical : tidak ada
• Tekanan Intra cranial: -
• Obat Neurologi yang diberikan :-
Pemeriksaan laboratorium Tgl 29 januari
2015
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hemoglobin 12,3 g/dl 11.5-13.5
LED
LED 1 jam 51 mm/jm <15

Diff count
Basofil 0,1 % 0.0 - 2.0
Eosinofil 0,1 % 0.0 - 3.0
Neutrofil 68,4 % 0.0 - 33.0
Limfosit 21,1 % 0.0 - 50.0
Monosit 10,3 % 0.0 - 5.0
Hematokrit 36,8 % 34.0 - 40.0
Trombosit 337,000 /mm3 150rb -500rb
Eritrosit 3,97 Juta/mm3 3.90 - 5.30
MCV 92,70 um3 75.00 - 87.00
MCH 31,00 Pg 24.00 - 30.00
MCHC 33,40 g/dl 31.00 - 37.00

Troponin 50-100 mg/dl <50


Therapy Tanggal 16 February 2015

No Enteral Dosis Jam


S M P Parenteral Dosis Jam

S M P
1 ISDN 3x5 mg 12 18 06 Ceftriaxone 1x25 12

2 CPG 1x75m 06 Prosogan 2x1 18 06


g
3 Aspilet 1x80 06 Lovenox 2x0,4 13
mg
ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi
16 feb Ds: pasien mengatakan nyeri didada sebelah kiri, dan Nyeri Akut Agen injuri
2015 biologis
menjalar ke punggung, lama nyeri 30 menit, dengan
Jam : (kerusakan otot
16.30 skala 6 terasausuk-tusuk bendatajam. jaringan jantung)
Do : raut wajah pasien tampak menahan nyeri, pasien juga
tampak mlindungi area nyeri, TD: 148/97, RR : 18x/m,
N:93x/m, S: 36oC, SpO2 : 97%.
16 feb Ds : pasien mengatakan badnya lemas dan lelah, Intoleransi Ketidakseimban
2015 berkeringatdingin, gemetar, dan merasa capek, pasien aktivitas gan antara
Jam : juga mengaluh sesak nafas saat beraktivitas. suplai O2
16.30 Do : akral dingin, wajah pasien tampak pucat, dengan
kebutuhan
TD:148/97mmHg, N:93x/m, RR:18x/m,spO2:97%.

16 feb Ds : pasien mengatakan rasanya deg-degan dan merasa kecemasa Perubahan


2015 n statuskesehatan
akan mati, pasien juga mengatakan sters
Jam :
16.30 Do : pasien Nampak berkeringat,stress,
gemetar,takut,bingung.
INTERVENSI
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri akut berhubungan dengan: NOC : NIC :
Agen injuri (biologi, kimia, fisik,  Pain Level,  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
psikologis), kerusakan jaringan  pain control, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
 comfort level kualitas dan faktor presipitasi
DS: Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama 3x24  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Laporan secara verbal jam Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria  Kurangi faktor presipitasi nyeri
DO: hasil:  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
- Posisi untuk menahan nyeri  Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, intervensi
- Tingkah laku berhati-hati mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi  Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
- Terfokus pada diri sendiri untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
- Tingkah laku distraksi, contoh :  Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
jalan-jalan, menemui orang lain menggunakan manajemen nyeri  Tingkatkan istirahat
dan/atau aktivitas, aktivitas  Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,  Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
berulang-ulang) frekuensi dan tanda nyeri) berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
- Respon autonom (seperti  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri ketidaknyamanan dari prosedur
diaphoresis, perubahan tekanan berkurang  Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
darah, perubahan nafas, nadi dan  Tanda vital dalam rentang normal analgesik pertama kali
dilatasi pupil)  Tidak mengalami gangguan tidur
- Tingkah laku ekspresif (contoh :
gelisah, merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu makan
dan minum
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kecemasan berhubungan NOC : NIC :
dengan - Kontrol kecemasan
Faktor keturunan, Krisis Anxiety Reduction (penurunan
- Koping
situasional, Stress, perubahan kecemasan)
Setelah dilakukan asuhan selama 1x24 jamklien
status kesehatan, ancaman
kecemasan teratasi dgn kriteria hasil:  Gunakan pendekatan yang menenangkan
kematian, perubahan konsep
diri, kurang pengetahuan dan  Klien mampu mengidentifikasi dan  Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
hospitalisasi mengungkapkan gejala cemas pelaku pasien
 Mengidentifikasi, mengungkapkan dan  Jelaskan semua prosedur dan apa yang
DO/DS: menunjukkan tehnik untuk mengontol dirasakan selama prosedur
- Insomnia cemas  Temani pasien untuk memberikan
- Kurang istirahat
 Vital sign dalam batas normal keamanan dan mengurangi takut
- Takut
- Nyeri perut  Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa  Berikan informasi faktual mengenai
- Penurunan TD dan denyut tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan diagnosis, tindakan prognosis
nadi berkurangnya kecemasan  Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
- Diare, mual, kelelahan  Instruksikan pada pasien untuk
- Gemetar menggunakan tehnik relaksasi
- Anoreksia, mulut kering  Dengarkan dengan penuh perhatian
- Peningkatan TD, denyut
 Identifikasi tingkat kecemasan
nadi, RR
 Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
 Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
Berhubungan dengan :  Self Care : ADLs  Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan
 Tirah Baring atau imobilisasi  Toleransi aktivitas aktivitas
 Kelemahan menyeluruh  Konservasi eneergi  Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
 Ketidakseimbangan antara Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Pasien  Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
suplei oksigen dengan bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil :  Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi
kebutuhan  Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai secara berlebihan
Gaya hidup yang dipertahankan. peningkatan tekanan darah, nadi dan RR  Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi,
DS:  Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan
 Melaporkan secara verbal adanya mandiri hemodinamik)
kelelahan atau kelemahan.  Keseimbangan aktivitas dan istirahat  Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
 Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan  Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam
saat beraktivitas.
merencanakan progran terapi yang tepat.
DO :
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
 Respon abnormal dari tekanan darah dilakukan
atau nadi terhadap aktifitas
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
 Perubahan ECG : aritmia, iskemia
dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
 Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti
kursi roda, krek
 Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
 Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
 Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

Anda mungkin juga menyukai